• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Oleh

IMELDA FLORENTHA MANALU 147017016 / Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL

MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara

Oleh

IMELDA FLORENTHA MANALU 147017016 / Akt

MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(3)

Nomor Pokok : 147017016 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Ketua Anggota

(Dr. Iskandar Muda, M.Si, Ak, CA) (Dra. Syahyunan, M.Si, Ak, CA)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS.MBA,CPA) (Prof. Dr. Ramli SE, MS)

Tanggal Lulus : 23 Agustus 2016

(4)

Telah diuji pada tanggal : Tanggal : 23 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Iskandar Muda, M.Si, Ak, CA Anggota : 1. Dra. Syahyunan, M.Si, Ak, CA

2. Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS.MBA,CPA 3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA 4. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, CA

(5)

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar merupakan karya penulis sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam tesis ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, 23 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,

Imelda Florentha Manalu

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga menguji pengaruh moderating kebijakan dividen dalam hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014 sejumlah 136 perusahaan. Jumlah sampel diperoleh 22 perusahaan dengan observasi sebanyak 110 unit analisis. Pengujian data penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual untuk variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial hanya keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan.

Kata Kunci: keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan

(7)

This research also examined moderating influence of policy on dividend in the correlation of decision to invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership with firm value in manufacture companies listed in the Indonesian Stock exchange. The research used causal method. The population was 136 manufacture companies listed in the Indonesian Stock Exchange in the period of 2010-2014, and 22 of them were used as the samples with 110 units of observation analysis. The data were analyzed by using multiple linear regression analysis and residual analysis for moderating variable.

The result of the research showed that decision to invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership simultaneously had significant influence on firm value. Partially, decision to invest, decision to finance, firm size, and profitability had significant influence on firm value. Policy on dividend was not able to moderate the correlation of decision t o invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership with firm value.

Keywords: Decision to Invest, Decision to Finance, Firm Size, Liquidity, Profitability, Institutional Ownership, Policy on Dividend, Firm Value

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penyusunan tesis ini merupakan tugas akhir untuk mencapai Strata Dua (S2) pada Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan dari semua pihak, baik secara langsung membimbing penulisan tesis ini, maupun secara tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M. Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara;

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, CPA selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai komisi Pembimbing dalam penelitian tesis ini;

4. Bapak Dr. Iskandar Muda, M.Si., Ak., CA, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan tesis ini;

(9)

6. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, CA, selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan kritikan dan saran sehingga menghasilkan tesis yang lebih baik;

7. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA selaku sekretaris Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding dalam penelitian tesis ini;

8. Seluruh Dosen dan staf pada Program Magister Ilmu Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan;

9. Bapak DJ. S. Manalu dan Ibu S. B. Br. Hutagaol selaku orangtua dari penulis, atas segala didikan, bantuan dan semangat dalam penyelesaian tesis ini;

10. Bapak Pantas Lubis, ST selaku suami penulis, atas segala dukungan baik secara moral dan materil dalam penyelesaian tesis ini;

11. Alvin Abednego Lubis, Noel Destu Ronatio Lubis, Shrie Rejeki Naulina Br.

Lubis selaku anak-anak tercinta penulis yang selalu menghibur hati penulis dalam penyelesaian tesis ini.

12. Rekan-Rekan Mahasiswa Kelas A Program S-2 Akuntansi Universitas Sumatera Utara, atas segala motivasi yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(10)

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan tesis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Medan, 23Agustus 2016 Penulis

(Imelda Florentha Manalu)

(11)

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 22 Juni 1978

3. Alamat : Perumahan Kompos Garden No. 1 Binjai

4. Agama : Kristen Protestan

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Suami : Pantas Lubis, ST

7. Anak-Anak : 1. Alvin Abednego Lubis 2. Noel Destu Ronatio Lubis 3. Shrie Rejeki Naulina Br. Lubis 8. Pendidikan

1. Tahun 1985 – 1991 : SD TD. Pardede Foundation Medan 2. Tahun 1991 – 1994 : SMP Negeri 6 Medan

3. Tahun 1994 – 1997 : SMA Negeri 8 Medan 4. Tahun 1997 - 2001 : Universitas Negeri Medan 5. Tahun 2014 - 2016 : Magister Akuntansi

Universitas Sumatera Utara 9. Pekerjaan

1. Tahun 2002 – 2005 : Dosen di Universitas Darma Agung 2. Tahun 2005 – sekarang : Guru di SMA Methodist I Medan

iv

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ……….…... vii

DAFTAR TABEL ……….….. viii

DAFTAR GAMBAR ……….….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….….. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ……….………….….. 1

1.2. Rumusan Masalah ……….….. 6

1.3. Tujuan Penelitian ……….…… 7

1.4. Manfaat Penelitian ………..……. 7

1.5. Originalitas Penelitian ……….…… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ……….……….….. 10

2.2.1. Nilai Perusahaan ……….. 10

2.2.2. Keputusan Investasi ………..…….. 12

2.2.3. Keputusan Pendanaan ……… 13

2.2.4. Ukuran Perusahaan ………. 14

2.2.5. Likuiditas ……….……… 15

2.2.6. Profitabilitas ……….…………..………… 16

2.2.7. Kepemilikan Institusional……….……… 17

2.2.8. Kebijakan Dividen ……….……… 19

2.4 Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping) ……… 20

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual …..……… 30

3.2 Hipotesis Penelitian ………. 34

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ……….……….. 35

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 35

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 35

4.4 Metode Pengumpulan Data ..……… 36

4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel .. 37

4.6 Metode Analisis Data ………..… 41

4.6.1. Uji Asumsi Klasik ………..…. 42

4.6.2. Uji Hipotesis Penelitian ………..…. 45

4.6.3. Uji Determinasi ……….. 46

(13)

5.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51

5.1.2.1. Hasil Uji Normalitas ... 51

5.1.2.2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 53

5.1.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 54

5.1.2.4. Hasil Uji Heterokedatisitas ... 55

5.1.3. Hasil Uji Hipotesis ... 56

5.1.3.2. Hasil Uji F ... 56

5.1.3.3. Hasil Uji t ... 57

5.1.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2)... 61

5.1.3.4. Hasil Uji Residual (Moderating) ... 62

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 71

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 71

6.3. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ...………. 74

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

2.1 Review Peneliti Terdahulu ... 25

4.3 Rekapitulasi Pengambilan Sampel... 36

4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 40

5.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ... 49

5.2 Hasil Uji Normalitas ... 52

5.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 54

5.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 55

5.5 Hasil Uji F ... 56

5.6 Hasil Uji t ... 57

5.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 61

5.8 Hasil Uji Residual (Moderating) ... 62

5.9 Hasil Uji Residual (Moderating) ... 63

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

3.1 KerangkaKonseptual ... 28

5.1 Histogram ... 52

5.2 Normal P-P Plot ... 53

5.3 Scatterplot ... 56

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Halaman

1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan manufaktur

Periode 2010-2015 ... 76 2 Data Perusahaan ... 80 3 Hasil Penelitian SPSS ... 84

(17)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga menguji pengaruh moderating kebijakan dividen dalam hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014 sejumlah 136 perusahaan. Jumlah sampel diperoleh 22 perusahaan dengan observasi sebanyak 110 unit analisis. Pengujian data penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual untuk variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial hanya keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan.

Kata Kunci: keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan

(18)

ABSTRACT

The Objective of the research was to examine and to analyze decision to invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership in manufacture companies listed in the Indonesian Stock Exchange.

This research also examined moderating influence of policy on dividend in the correlation of decision to invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership with firm value in manufacture companies listed in the Indonesian Stock exchange. The research used causal method. The population was 136 manufacture companies listed in the Indonesian Stock Exchange in the period of 2010-2014, and 22 of them were used as the samples with 110 units of observation analysis. The data were analyzed by using multiple linear regression analysis and residual analysis for moderating variable.

The result of the research showed that decision to invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership simultaneously had significant influence on firm value. Partially, decision to invest, decision to finance, firm size, and profitability had significant influence on firm value. Policy on dividend was not able to moderate the correlation of decision t o invest, decision to finance, firm size, liquidity, profitability, and institutional ownership with firm value.

Keywords: Decision to Invest, Decision to Finance, Firm Size, Liquidity, Profitability, Institutional Ownership, Policy on Dividend, Firm Value

(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan oleh peran investor yang telah menginvestasikan modal sahamnya ke pasar modal.

Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan nilai perusahaannya. Perusahaan yang telah memiliki nilai perusahaan yang baik, juga telah meningkatkan kesejahteraan pemilikan atau pemegang saham. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan tersebut.

Seorang investor yang akan memutuskan dan menginvestasikan dananyaperlu melakukan penilaian dengan cermat terhadap emiten. Investor harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah benar (Mahendra, 2011).

Perkembangan bisnis terus mengalami kemajuan yang begitu pesat.

Persaingan yang ketat membuat banyak perusahaan menempuh langkah-langkah untuk mengoptimalkan nilai perusahaannya agar tetap survive di dunia bisnis.

Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan dan juga menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan.

Perusahaan manufaktur terus mengalami kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham tersebut tentu saja meningkatkan nilai perusahaan. Harga saham rata- rata perusahaan manufaktur yang diakses pada tanggal 14 September 2015 adalah mengalami kenaikan Rp 13,6460 dengan persentase kenaikan saham 1,22%.

Harga saham perusahaan manufaktur periode sebelumnya Rp 1.116,51 penutupan harga saham Rp 1.130,15 (www.duniainvestasi.com).

(20)

2

Mahendra, et al. (2012) menyatakan nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat, semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan maka semakin tinggi tingkat kemakmuran pemegang saham. Nurlela dan Islahuddin (2008) mengenalkan konsep Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai Firm Value (nilai perusahaan). Konsep ini sangat penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan, dan juga menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan dijual.

Mengoptimalkan nilai perusahaan merupakan salah satu cara untuk menarik minat investor agar berinvestasi kembali di perusahaan yang akan terlihat dari kenaikan harga saham. Pemaksimalan nilai perusahaan secara umum menunjukkan pemaksimalan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Kinerja manajemen perusahaan dapat dirinci ke dalam 3 (tiga) bentuk kebijakan perusahaan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen kombinasi ketiga kebijakan keuangan tersebut secara optimal akan meningkatkan nilai kekayaan bagi para pemegang saham (Harmono, 2011 dalam Sinar, 2014). Dalam penelitian ini kebijakan dividen dijadikan sebagai variabel moderating. Ini karena nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen.

Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signaling theory. Teori ini menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan signal yang positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga

(21)

meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan signal, khususnya kepada para investor maupun kreditur yang menyatakan perusahaan tersebut tumbuh di masa yang akan datang. Dalam penelitian Wahyuni et al. (2013), Prapaska dan Mutmainah (2012) Wijaya dan Wibawa (2006) keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih perusahaan (Wijaya dan Wibawa, 2010).

Menurut Prapaska dan Mutmainah (2012) keputusan yang menyangkut investasi akan menentukan sumber dan bentuk dana untuk pembiayaannya. Sumber pembiayaan yang berasal dari utang dapat berasal dari utang jangka pendek (current liabilities) maupun utang jangka panjang (long term debt) dan modal saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen (preferred stock) dan saham biasa (common stock). Dalam penelitian Wijaya dan Wibawa (2006) keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian Wahyuni et al. (2013) keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Prapaska dan Mutmainah (2012) keputusan pendanaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Hermuningsih (2012) ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan financial perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran

(22)

4

perusahaan maka semakin mudah perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Perusahaan-perusahaan besar cenderung memberikan hasil operasi yang lebih besar sehingga memiliki kemampuan yang lebih besar sehingga memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memberikan imbal balik investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil (Wahyuni et al., 2013). Dalam penelitian Wahyuni et al. (2013), Hermuningsih (2012), Wihardjo (2014), Siahaan (2013) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Dewi dan Wirajaya (2013) ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham (Mahendra, 2011). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung menggunakan sumber pendanaan internal untuk mendanai kegiatan operasionalnya sehingga perusahaan tersebut memiliki hutang yang rendah.

Ketika penggunaan modal sendiri lebih tinggi daripada penggunaan hutang maka perusahaan dapat memenuhi kewajibannya. Hal ini dapat menimbulkan tingkat kepercayaan para kreditur terhadap perusahaan. Sehingga semakin perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajibannya maka semakin memudahkan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari para kreditur (Wigati, 2014). Dalam penelitian Mahendra (2012) likuiditas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

(23)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset terhadap modal sendiri. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan Return on Equity (ROE). ROE merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap pemegang saham (Dewi dan Wirajaya, 2013). Menurut Mahendra (2012) seorang calon investor perlu melihat ROE suatu perusahaan sebelum memutuskan melakukan investasi supaya dapat mengetahui seberapa banyak yang akan dihasilkan dari investasi yang dilakukannya. Karena semakin tinggi tingkat laba yang diperoleh, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen juga akan semakin tinggi dan harga saham perusahaan akan semakin meningkat. Dalam penelitian Wahyuni et al. (2013), Hermuningsih (2012), Mahendra (2012), Prapaska (2012), Tjandrakirana dan Monika (2014), Dewi dan Wirajaya (2013) profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Mahendra (2012) menggunakan kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel moderating. Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliknya. Besarnya dividen dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar

(24)

6

dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Hartijo dan Martono, 2005 dalam Mahendra 2012).

Penambahan variabel likuiditas dalam penelitian ini karena peneliti ingin menguji semua variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu dalam penelitian ini. Pengukuran vairabel likuiditas dalam penelitian ini menggunakan cash ratio. Pengujian variabel kebijakan dividen sebagai variabel moderating karena besar Kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Kebijakan dividen sebagai variabel pemoderasi pengaruhnya terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan kebijakan dividen menjadi pusat perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan perusahaan. Dividen memiliki atau mengandung informasi sebagai syarat prospek perusahaan. Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan akan dianggap semakin baik, dan pada akhirnya penilaian terhadap perusahaan yang tercermin melalui harga saham akan semakin baik pula (Mahendra, 2011).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(25)

1. Apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional dengan nilai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional dengan nilai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

(26)

8

1. Bagi Emiten, sebagai bahan informasi dan masukan bagi emiten perusahaan manufaktur yang terdatar di Bursa Efek Indonesia untuk rnemperbaiki serta meningkatkan nilai perusahaannya.

2. Bagi Investor, pengambilan keputusan dalam berinvestasi tentang nilai perusahaan.

3. Bagi peneliti, sebagai pelatihan intelektual bagi peneliti serta menambah wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya serta bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai permasalahan atau subjek permasalahan yang sama.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian ini mengadopsi penelitian Wahyuni et al. (2013) yang meneliti Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor Real Estate &

Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2012. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Wahyuni el al. (2013) adalah : 1. Penelitian ini menjadikan perusahahaan manufaktur periode 2010-2014

sebagai objek penelitian. Penelitian Wahyuni et al. (2013) menggunakan

(27)

Sektor Property, Real Estate dan Building Contruction periode 2008-2013 sebagai objek penelitiannya.

2. Penelitian ini menambahkan atau menggambil variabel independen yang digunakan oleh penelitian terdahulu, seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan kepemilikan institusional, karena ingin melihat faktor-faktor yang mendukung nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur periode 2010-2014. Penelitian Wahyuni et al. (2013) hanya menggunakan variabel independen keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kepemilihan institusional.

3. Penelitian menambahkan variabel moderating (kebijakan dividen) hal ini karena kebijakan dividen memiliki atau mengandung informasi sebagai syarat prospek perusahaan (Mahendra 2011). Jadi semakin besar dividen dibagikan kepeda pemegang saham, nilai perusahaan akan baik. Wahyuni et al. (2013) tidak menggunakan variabel moderating dalam penelitiannya.

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset (Susanti, 2010) dalam Mahendra 2011). Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya.

Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan (Mahendra, 2011).

Harga saham yang maksimum akan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh

(29)

pemilik perusahaan. Menurut Mahendra (2012) nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Brigham dan Houston (2006) menjelaskan nilai perusahaan sangat penting karena nilai perusahaan yang tinggi diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Nurlela dan Islahudin (2008) menjelaskan bahwa enterprise value atau dikenal dengan firm value merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar untuk menilai secara keseluruhan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan Tobin’s Q. Perusahaan yang memiliki Tobin’s Q dengan nilai yang semakin tinggi menunjukkan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan semakin baik, karena investor akan mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk perusahaan yang memiliki nilai pasar aset yang lebih besar daripada nilai bukunya. Apabila nilai Tobin’s Q lebih kecil dari 1, berarti investasi dalam aset tidak menarik (Herawaty, 2008). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja

(30)

12

perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan (Sinar, 2014).

2.1.2 Keputusan Investasi

Keputusan investasi berhubungan tentang keputusan perusahaan dalam mengalokasikan dana baik sumber dana yang berasal dari dalam dan dari luar perusahaan maupun penggunaan dana untuk jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Keputusan pengalokasian dana bisa dilihat dari sumber pendanaannya apakah berasal dari internal berupa laba ditahan maupun eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru (Sinar 2014). Keputusan investasi yang dikemukan oleh Myers (1997) dalam Susanti (2010) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) yang dilakukan dalam hubungan dengan keputusan investasi. IOS memperikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek perusahaan dapat ditaksir dari IOS. IOS didefenisikan sebagai kombinasi antara aset yang dimiliki (assets in place) dari pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positive.

Keputusan investasi berkaitan perusahaan dalam mengalokasikan dananya.

Sumber dana yang berasal dari dalam dan luar perusahaan, maupun penggunaan dana untuk jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Pengalokasian dana dapat dilihat dari sumber pendanaannya, berasal dari internal yang berupa laba ditahan maupun eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru.

Manajer dalam pengambilan keputusan investasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang karena salah dalam pengambilan keputusan investasi

(31)

akan berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan dimasa yang akan datang sehingga jika investasi perusahaan bagus maka akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, pihak investor akan memberikan sinyal positif dengan memberi kepercayaan untuk berinvestasi diperusahaan. Hal ini akan tercermin dari kenaikan harga saham, dimana harga saham yang meningkat berarti nilai perusahaan dimata publik atau investor juga meningkat (Sinar, 2014).

2.1.3 Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan yang penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam memperoleh sumber dana untuk membiayai kegiatan investasi dan menentukan komposisi sumber pendanaan. Sumber pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh melalui investasi dari investor di pasar modal dan dari para kreditur berupa utang. Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham (Brigham dan Houston, 2001)

Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking order Theory, menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham namun menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2001). Sehingga risiko yang semakin tinggi yang ditanggung pemegang saham dapat menurunkan harga saham namun dengan

(32)

14

utang yang besar diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengembalian sehingga akan menaikan nilai perusahaan yang tercermin dari kenaikan harga sahamnya.

Pandangan kedua dikemukakan oleh Mondigliani dan Miller (MM) membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya (Brigham dan Houston, 2001). Seperti contohnya apabila ada dua perusahaan yang memperoleh laba operasi yang sama, perusahaan satu menggunakan utang sedangkan yang satunya tidak maka perusahaan yang membayar bunga pinjaman dari utang akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil, penghematan membayar pajak ini merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan. Nilai perusahaan yang menggunakan utang akan lebih besar dari perusahaan yang tidak menggunakan utang (Sinar, 2014). Rumus DER adalah :

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Siahaan (2013) menyatakan pada dasarnya ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total aset, log size, penjualan dan kapitalisasi pasar. Firnanti (2011) menyatakan ukuran perusahaan mempengaruhi jumlah dana yang akan dibutuhkan perusahaan apabila perusahaan itu membutuhkan tambahan dana dari pihak eksternal. Sehingga besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset perusahaan. semakin besar aset yang dimiliki maka semakin besar juga ukuran perusahaan tersebut. Sebaliknya semakin kecil total aset perusahaan maka semakin kecil juga ukuran perusahaan tersebut.

(33)

Perusahaan yang besar tentu sama memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Hal ini karena perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik menghadapi kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi (Siahaan, 2013). Perusahaan yang memiliki aset yang besar cenderung lebih menyukai sumber pendanaan internal daripada sumber pendanaan eksternal. Ketika penggunaan sumber pendanaan internal lebih banyak digunakan daripada sumber pendanaan eksternal, itu berarti bahwa peluang perusahaan untuk menggunakan hutang semakin rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka Ukuran Perusahaan dapat dihitung dengan Log Natural dari Total Aset.

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

2.1.5 Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financialnya yang harus segera dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang harus dibayarkan kepada pemegang saham. Tingkat likuiditas yang tinggi akan meningkatkan permintaan akan meningkatnya harga saham. Harga saham jug akan cenderung mengalami penurunan jika aset produktif yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan dan tidak dimanfaatkannya aset tersebut akan menambah beban perusahaan karena biaya perawatan dan biaya penyimpanan yang harus dibayarkan oleh perusahaan (Mahendra, 2011).

Penelitian ini dalam mengukur rasio likuiditas menggunakan Cash Ratio (CR), yaitu menggambarkan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalan perusahaan, dengan rumusnya :

(34)

16

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba, maka semakin besar keuntungan yang diharapkan investor, sehingga dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat menjadikan nilai perusahaan lebih baik. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi struktur modal perusahaan yang bisa digunakan untuk pendanaan aktivitas investasi perusahaan, tingginya tingkat keuntungan juga menyebabkan ketersediaan dana internal yang lebih tinggi karena laba ditahan yang dihasilkan juga tinggi. Kemampuan perusahaan memperoleh laba merupakan salah satu faktor yang menarik bagi pemegang saham, karena akan memicu diperolehnya penghasilan dividen tunai yang dibayar dari laba perusahaan (Sinar, 2014).

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mengelola kekayaan perusahaan secara efisien dan efektif dalam memperoleh laba setiap periode (Horne dan Wachowicz, 2005).

Profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik, investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat.

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksi melalui Return on Equity (ROE).

Return on Equity adalah rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri, dimana rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para

(35)

pemegang saham (Brigham dan Houston, 2001). Tingkat pengembalian modal atau ROE dapat mengukur seberapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang disetorkannya untuk perusahaan tersebut. Secara umum, semakin tinggi ROE, semakin baik kedudukan pemilik perusahaan sehingga penilaian investor akan semakin baik terhadap perusahan yang dapat terlihat dari meningkatnya harga saham. Rumus ROA adalah :

2.1.7 Kepemilikan Institusional

Corporate governance menciptakan pasar yang efisien, transparan, dan konsisten terhadap peraturan perundang-undangan. Menurut The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) (2014) corporate governance adalah struktur, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders berdasarkan norma, etika budaya dan aturan yang berlaku. Sedangkan konsep corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Prinsip corporate governance menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2006) adalah :

1. Transparansi (transparency), perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh

(36)

18

pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas (accountability), perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Responsibilitas (responsibility), perusahan harus mematuhi perundang- undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan dapat mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4. Independensi (independency), perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan kesetaraan (fairness), perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak pemerintah, institusi berbadan hukum, institusi keuangan, dan institusi lainnya. Tingkat kepemilikan institusional yang besar dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(37)

Semakin tinggi kepemilikan institusional maka akan mengurangi perilaku oportunistic manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan saham oleh institusi merupakan salah satu monitoring manajemen yang penting dalam melindungi investasi saham yang mereka pertaruhkan dalam perusahaan, semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin kuat kontrol eksternal terhadap perusahaan. Semakin besar tingkat kepemilikan saham oleh institusi, maka semakin tinggi pula pengawasan terhadap kinerja manajemen. Pengawasan yang tinggi ini akan meminimalisasi tingkat penyelewengan yang bisa dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dan dapat menurunkan nilai perusahaan (Sinar, 2014).

2.1.8 Kebijakan Dividen

Keputusan kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

Memutuskan kebijakan dividen dengan membagikan laba bersih dalam bentuk dividen ke pemegang saham diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan, namun masalahnya bila perusahaan membagikan laba ke pemegang saham dalam bentuk dividen maka laba ditahan akan berkurang, dimana laba ditahan disiapkan perusahaan untuk melakukan reinvestasi, sehingga untuk mengatasinya perusahaan harus mengeluarkan saham baru untuk mendanai kegiatannya (Sinar, 2014).

Dividend signaling theory menyatakan bahwa semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR) suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan

(38)

20

semakin rendah (wijaya dan wibawa, 2006). Artinya, walaupun investor memandang pemberian dividen merupakan tanda bahwa kinerja perusahaan sedang dalam kondisi bagus dan kelebihan dana namun investor lebih memilih memberikan dividen tersebut ke perusahaan agar dana tersebut dapat diolah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih baik bila tetap ada diperusahaan.

Kebijakan dividen dapat diukur dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) dengan menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pegemang saham perusahaan berupa dividen kas. Apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai diantara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan diperusahaan (Sinar, 2014).

2.2. Review Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu ataupun jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

Wahyuni et al. (2013), meneliti Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor Properti, Real Estate & Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Populasi penelitian ini menggunakan objek laporan keuangan perusahaan di Sektor Properti, Real Estate

(39)

& Building Construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Pengujian penelitian ini menggunakan bantuan program Eviews4. Nilai perusahaan diproksikan dengan harga saham. Variabel independen yang digunakan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional. Hasil penelitian ini menunjukkan keputusan investasi, ukuran perusahaan, profitabilitas, berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, Kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hermuningsih (2012), meneliti Pengaruh Profitabilitas, Size, Terhadap Nilai Perusahaan, dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Populasi penelitian laporan keuangan perusahan yang masuk katagori LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Nilai perusahaan di proksikan dengan Tobin’s Q. Variabel independen yang digunakan profitabilitas, size (Ukuran Perusahaan). Variabel Interveningnya menggunakan struktur modal.

Penelitian ini menggunakan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas dan size berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur modal. Struktur modal berpengaruh positif dan siginifikan terhadap nilai perusahaan.

Mahendra (2013), meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009. Nilai perusahaan di proksikan dengan Tobin’s Q.

(40)

22

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Likuiditas, Profitabilitas, Leverage. Variabel Moderasi adalah kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan likuiditas, leverage, dan profitabilitas dengan nilai perusahaan.

Prapaska dan Mutmainah (2012), meneliti Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2009-2010. Populasi penelitian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2010. Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Variabel independen yang digunakan profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel profitabilitas (ROA, ROE), keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan..

Tjandrakirana dan Monika (2014), meneliti Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Populasi penelitian ini laporan keuangan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA, ROE. Hasil penelitian ini

(41)

menunjukkan variabel ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dewi dan Wirajaya (2013), meneliti Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. Populasi penelitian ini seluruh laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2011. Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV).

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan ukuran tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Wihardjo (2014), meneliti Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Populasi penelitian ini seluruh laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Variabel independen yang digunakan adalah DER, ROA, DPR, dan Firm Size. Hasil penelitian ini menunjukkan DER, ROA, DPR, dan Firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ogolmagai (2013), meneliti Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Manufaktur yang Go Publik di Indonesia. Populasi penelitian ini laporan keuangan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah DAR dan DER. Hasil penelitian

(42)

24

ini menunjukkan variabel DAR, DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Wijaya dan Wibawa (2006) meneliti Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.

Populasi yang digunakan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009, dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Nilai perusahaan diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Siahaan (2013), meneliti The Effect of Good Corporate Governance Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q. Variabel independen dalam penelitian ini adalah mekanisme good corporate governance, leverage, firm size. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Good Corporate Governance, Firm Size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berikut disajikan ringkasan peneliti terdahulu beserta hasil penelitian dalam bentuk matriks pada Tabel 2.1 berikut ini:

(43)

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Wahyuni et al. (2013)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor Properti, Real Estate

& Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

Dependen:

Nilai Perusahaan.

Independen

1. Keputusan Investasi, 2. Keputusan Pendanaan, 3. Kebijakan Dividen, 4. Ukuran Perusahaan, 5. Profitabilitas, 6. Kepemilikan

Institusional

1. Keputusan Investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Keputusan pendanaan

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

3. Kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

6. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hermuningsih (2012)

Pengaruh

Profitabilitas, Size, Terhadap Nilai Perusahaan, dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. Profitabilitas, 2. Size (Ukuran

Perusahaan).

Variabel Intervening : Struktur Modal

1. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Size berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Struktur modal berpengaruh positif dan siginifikan terhadap nilai perusahaan.

(44)

26

Lanjutan Tabel 2.2

Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Mahendra (2012)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen :

1. Likuiditas (Cash Ratio), 2. Profitabilitas (ROE), 3. Leverage (DER).

Variabel Moderasi:

 Kebijakan Dividen (DPR)

1. Likuiditas

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan 3. Leverage

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 4. Kebijakan dividen

tidak mampu memoderasi hubungan

likuiditas, leverage, dan profitabilitas dengan nilai perusahaan.

Prapaska dan Mutmainah (2012)

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2010

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. Profitabilitas, 2. Keputusan Investasi, 3. Keputusan Pendanaan, 4. Kebijakan Dividen,

1. Profitabilitas (ROA, ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan 2. Keputusan

Investasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 3. Keputusan

pendanaan

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

(45)

Lanjutan Tabel 2.2

Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Tjandrakirana dan Monika (2014)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. ROA, 2. ROE

1. ROA tidak berpengaruh signifiakan terhadap nilai perusahaan.

2. ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangan.

Dewi dan Wirajaya (2013)

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan pada Nilai Perusahaan

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. Struktur Modal 2. Profitabilitas 3. Ukuran Perusahaan

1. Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan 2. Profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, 3. Ukuran perusahaan

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Wihardjo (2014)

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. DER, 2. ROA, 3. DPR, dan 4. Firm Size

1. DER berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. ROA berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. DPR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap.

nilai perusahaan.

4. Firm size

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

(46)

28

Lanjutan Tabel 2.2

Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Ogolmagai (2013)

Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Manufaktur yang Go Publik di Indonesia

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen :

1. Leverage (DAR) 2. Struktur Modal (DER)

1. DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Wijaya dan Wibawa (2006)

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Dependen:

Nilai Perusahaan (PBV)

Independen:

1. Keputusan Investasi (PER)

2. Keputusan Pendanaan (DER)

3. Kebijakan Dividen (DPR)

1. Keputusan investasi berpengaruh secara signifikan

berperngaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Keputusan

berpengaruh secara signifikan

berperngaruh positif terhadap nilai perusahaan.

pendanaan

3. Kebijakan dividen berpengaruh secara signifikan

berperngaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Siahaan (2013)

The Effect of Good Corporate Governance Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value

Dependen : Nilai Perusahaan.

Independen : 1. Good Corporate

Governance 2. Leverage,

1. Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Firm Size berpengaruh

(47)

3. Firm Size signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sumber : Pengolahan dan hasil peneliti terdahulu oleh Peneliti

Gambar

Gambar  3.1 Kerangka Konseptual
Tabel 5.1 Deskripsi Statistik Variabel  Penelitian  Descriptive Statistics
Tabel 5.2 Hasil Uji  Normalitas  One -Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gambar  5.2 Normal  P-P  Plot
+6

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Sebagai masyarakat yang mendominasi pemerintahan, tidak serta merta Nabi mengunggulkan Islam dalam berbagai aspeknya, namun tetap berprinsip pada 6 asas nilai yang

The traditional contract being the most widely used procurement method for housing delivery in Nigeria was evalua- ted for time and cost overruns on projects ranging from one

“Faktor -Faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan Penderita TB Paru (Studi Kasus di Puskesmas Purwodadai I Kabupaten Grobongan)”.. Jurnal

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa mayoritas responden menilai Sangat Setuju (SS) pada pernyataan kualitas layanan universitas sebagai berikut: Ruang kuliah nyaman dan tenang

Selama lomba peserta tidak boleh keluar masuk ruangan, kecuali untuk keperluan emergency.. Penilaian dilakukan berdasarkan kesesuaian diagram alur, 2 angka untuk setiap kotak yang

ADX berada di atas (lebih besar) dari 45 yang menginterpertasikan bahwa indeks berada dalam posisi overextended , dimana harus berhati-hati terhadap pembalikan tren yang

metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar. klorida yang dilakukan dengan mempergunakan AgNO 3 dan indikator K 2 CrO 4