Minum ... 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal dari
sumber air tanah (sumur) dan air permukaan (sungai, danau, waduk dan
rawa-rawa) (Rusman, 2013).
Air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh.
Sebagai contoh, oksigen perlu dilarutkan terlebih dahulu, sebelum dapat
memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Demikian pula
halnya dengan segala zat makanan yang hanya dapat diserap apabila dapat larut di
dalam cairan yang meliput selaput lendir usus. Segala reaksi biokimia di dalam
tubuh manusia/hewan terlaksana di dalam lingkungan air. Air sebagai bahan
pelarut, membawa segala jenis makanan ke seluruh tubuh dan mengambil kembali
segala buangan untuk dikeluarkan melalui tubuh. Air juga ikut serta
mempertahankan suhu badan, karena dengan penguapannya suhu dapat menurun.
Air juga dipakai untuk membersihkan permukaan mata serta melicinkannya,
sehigga gerak kelopak mata menjadi lancar. Ringkasnya dalam segala fungsi
kehidupan seperti bereaksi terhadap segala stimulus, tumbuh, bermetabolisme,
bereproduksi, air selalu memegang peranan penting (Slamet, 2009).
Pertambahan penduduk di kota-kota besar umumnya diikuti dengan
peningkatan kebutuhan air minum. Kepadatan penduduk dan terbatasnya lahan
untuk daerah pemukiman menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah terutama
oleh zat-zat organik yang berasal dari buangan rumah tangga. Selain itu terdapat
pipa instalasi jaringan PDAM yang sudah tua sehingga mengakibatkan terjadinya
rembesan air buangan ke dalam pipa dan menyebabkan air minum tercemar
(Rusman, 2013).
Penentuan kadar klorida dilakukan dengan beberapa metode diantaranya
adalah metode titrasi argentometri dan metode spektrofotometri. Penggunaan
metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar
klorida yang dilakukan dengan mempergunakan AgNO3 dan indikator K2CrO4 5%
kelebihan analisis klorida dengan cara ini yaitu pelaksanaannya mudah dan cepat,
memiliki ketelitian dan keakuratan yang cukup tinggi dan dapat digunakan untuk
menentukan kadar yang memiliki sifat yang berbeda-beda, sedangkan dengan
menggunakan metode spektrofometometri adalah metode yang digunakan untuk
mengukur jumlah atau konsentrasi suatu zat berdasarkan panjang gelombangnya,
kelebihan dari metode ini adalah alatnya telah dilengkapi dengan sistem komputer
sehingga mudah dioperasikan, sederhana dan memiliki nilai yang akurat dalam
hasil analisis (Day dan Underwood, 2002).
Berdasarkan hal di atas, dilakukan penelitian pada air reservoir di
Kecamatan Medan Selayang, sehingga penulis melakukan pengujian terhadap
“Analisis Kadar Klorida Pada Air Reservoir Dengan Metode Argentometri”
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar klorida yang
terkandung dalam air reservoir menggunakan metode argentometri memenuhi
baku mutu atau tidak.
1.3 Manfaat
Manfaat percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar klorida yang
terkandung dalam air reservoir menggunakan metode argentometri memenuhi
baku mutu atau tidak sehingga hasil yang diperoleh dapat menjadi informasi
untuk masyarakat yang lainnya.