• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan presentasi ejaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bahan presentasi ejaan"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

EJAAN

EJAAN

BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA

YANG DISEMPURNAKAN

YANG DISEMPURNAKAN

KEPUTUSAN KEPUTUSAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

(2)

Pemenggalan Kata

Pemenggalan Kata

Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan,

Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan,

pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal

pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal

itu.

itu.

Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah

Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah

Huruf diftong

Huruf diftong

ai, au,

ai, au,

dan

dan

oi

oi

tidak pernah diceraikan

tidak pernah diceraikan

sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara

sehingga pemenggalan kata tidak dilakukan di antara

kedua huruf itu.

kedua huruf itu.

Misalnya:

Misalnya:

au-la

au-la

bukan

bukan

a-u-la

a-u-la

sau-da-ra

sau-da-ra

bukan

bukan

sa-u-da-ra

sa-u-da-ra

am-boi

(3)

Pemenggalan Kata

Pemenggalan Kata

 Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf

konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan

sebelum huruf konsonan. sebelum huruf konsonan.

Misalnya: Misalnya:

ba-pak

ba-pak ba-rang ba-rang su-lit su-lit la-wan

la-wan de-ngan de-ngan ke-nyang ke-nyang mu-ta-khir

mu-ta-khir

 Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan,

pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

Gabungan-huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Gabungan-huruf konsonan tidak pernah diceraikan.

Misalnya: Misalnya:

man-di

man-di som-bong som-bong swas-ta swas-ta cap-lok

cap-lok Ap-ril Ap-ril bang-sa bang-sa makh-luk

(4)

Pemenggalan Kata

Pemenggalan Kata

 Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,

pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama

dan huruf konsonan yang kedua. dan huruf konsonan yang kedua.

Misalnya: Misalnya:

in-stru-men

in-stru-men ul-tra ul-tra in-fra

in-fra bang-krut bang-krut ben-trok

ben-trok ikh-las ikh-las

 Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang

mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian

baris. baris.

Misalnya: Misalnya: makan-an

makan-an me-rasa-kan me-rasa-kan mem-bantu

(5)

Pemenggalan Kata

Pemenggalan Kata

Catatan:

Catatan:

Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak

Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak

dipenggal.

dipenggal.

Akhiran

Akhiran

-i

-i

tidak dipenggal.

tidak dipenggal.

Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata

Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata

dilakukan sebagai berikut.

dilakukan sebagai berikut.

Misalnya:

Misalnya:

te-lun-juk

te-lun-juk

si-nam-bung

si-nam-bung

ge-li-gi

(6)

Pemenggalan Kata

Pemenggalan Kata

 Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu

unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat

dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur

gabungan itu sesuai dengan kaidah di atas. gabungan itu sesuai dengan kaidah di atas.

Misalnya: Misalnya:

bio-grafi

bio-grafi bi-o-gra-fibi-o-gra-fi foto-grafi

foto-grafi fo-to-gra-fi fo-to-gra-fi intro-speksi

intro-speksi in-tro-spek-si in-tro-spek-si kilo-gram

kilo-gram ki-lo-gramki-lo-gram kilo-meter

kilo-meter ki-lo-me-ter ki-lo-me-ter pasca-panen

pasca-panen pas-ca-pa-nen pas-ca-pa-nen

Keterangan: Keterangan:

Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.

(7)

Pemakaian Huruf Kapital

Pemakaian Huruf Kapital

 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata

pada awal kalimat. pada awal kalimat.

Misalnya: Misalnya:

D

Dia mengantuk. ia mengantuk.

A

Apa maksudnya? pa maksudnya?

K

Kita harus bekerja keras. ita harus bekerja keras.

P

Pekerjaan itu belum selesai. ekerjaan itu belum selesai.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya: Misalnya:

Adik bertanya, " Kapan kita pulang?" Adik bertanya, " Kapan kita pulang?"

Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!" Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"

"Kemarin engkau terlambat," katanya. "Kemarin engkau terlambat," katanya.

(8)

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan

yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk

kata ganti untuk Tuhan. kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:

Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang

Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang EEngkaungkauberi rahmat. beri rahmat.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya: Misalnya:

M

Mahaputra Yamin ahaputra Yamin

S

Sultan Hasanudin ultan Hasanudin

H

Haji Agus Salim aji Agus Salim

I

Imammam Syafii Syafii

N

Nabi Ibrahimabi Ibrahim

(9)

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama

orang. orang.

Misalnya:

Misalnya:

Dia baru saja diangkat menjadi

Dia baru saja diangkat menjadi ssultan. ultan. Tahun ini ia pergi naik

Tahun ini ia pergi naik hhaji. aji.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan

dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai

pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:

Misalnya: W

Wakil Pakil Presiden Adam Malik residen Adam Malik

P

Perdana erdana MMenteri Nehru enteri Nehru

P

Profesor Supomo rofesor Supomo

L

Laksamana aksamana MMuda uda UUdaradara Husein Sastranegara Husein Sastranegara

S

Sekretaris ekretaris JJenderal Departemen Pertanian enderal Departemen Pertanian

G

Gubernur Irian Jayaubernur Irian Jaya

(10)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau

jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau

nama tempat.

nama tempat.

Misalnya: Misalnya: Siapa

Siapa ggubernur yang baru dilantik itu? ubernur yang baru dilantik itu? Kemarin

Kemarin BBrigadir rigadir JJenderal Ahmad dilantik menjadi enderal Ahmad dilantik menjadi mmayor ayor jjenderal. enderal.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur

nama orang.

nama orang.

Misalnya: Misalnya:

A

Amir mir HHamzah amzah

D

Dewi ewi SSartika artika

W

Wage age RRudolf udolf SSupratman upratman Halim Perdanakusumah Halim Perdanakusumah

A

Amperempere

(11)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan

orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan

ukuran.

ukuran.

Misalnya: Misalnya:

mesin

mesin ddiesel iesel 10

10 vvoltolt 5

5 aampere mpere

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama

bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Misalnya: Misalnya:

bangsa Indonesia bangsa Indonesia

suku Sunda suku Sunda

bahasa Inggris bahasa Inggris

(12)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk

bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk

dasar kata turunan.

dasar kata turunan.

Misalnya: Misalnya:

meng

mengiindonesiakan kata asing ndonesiakan kata asing ke

keiinggris-nggris-iinggrisan nggrisan

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,

bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya:

Proklamasi roklamasi KKemerdekaan Indonesiaemerdekaan Indonesia

(13)

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa

sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.

Misalnya: Misalnya:

Soekarno dan Hatta

Soekarno dan Hatta mmemproklamasikan emproklamasikan kkemerdekaan bangsanya. emerdekaan bangsanya. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya pperang erang ddunia. unia.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:

Cirebon irebon PPegunungan egunungan JJayawijaya ayawijaya

(14)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah

geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.

geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.

Misalnya: Misalnya:

berlayar ke

berlayar ke tteluk eluk mandi di

mandi di kkali ali menyeberangi

menyeberangi sselat elat pergi ke arah

pergi ke arah ttenggara enggara

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya: Misalnya:

garam

garam iinggris nggris gula

gula jjawa awa kacang

kacang bbogor ogor pisang

pisang aambonmbon

(15)

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama

negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama

dokumen resmi kecuali kata seperti

dokumen resmi kecuali kata seperti dan. dan.

Misalnya: Misalnya:

R

Republik epublik IIndonesia ndonesia

M

Majelis ajelis PPermusyawaratan ermusyawaratan RRakyat akyat

D

Departemen epartemen PPendidikan dan endidikan dan KKebudayaan ebudayaan

B

Badan adan KKesejahteraan esejahteraan IIbu dan bu dan AAnak nak

K

Keputusan eputusan PPresiden residen RRepublik epublik IIndonesia, ndonesia, NNomor 57, omor 57, TTahun 1972 ahun 1972

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang

bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.

Misalnya: Misalnya:

menjadi sebuah

menjadi sebuah rrepublik epublik beberapa badan

beberapa badan hhukum ukum kerja sama antara

kerja sama antara ppemerintah dan emerintah dan rrakyat akyat menurut

menurut uundang-ndang-uundang yang berlakundang yang berlaku

(16)

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk

ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah

dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya: Misalnya: Perserikatan

Perserikatan BBangsa-angsa-BBangsa angsa Yayasan

Yayasan IIlmu-Ilmu-Ilmu Sosial lmu Sosial U

Undang-Undang-Undang Dasar Republik Indonesia ndang Dasar Republik Indonesia Rancangan

Rancangan UUndang-Undang-Undang Kepegawaian ndang Kepegawaian

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata u1ang sempurna) di dalam nama buku, majalah, semua unsur kata u1ang sempurna) di dalam nama buku, majalah,

surat kabar, dan judu1 karangan, kecuali kata seperti

surat kabar, dan judu1 karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, di, ke, dari, dan, yang,

yang, dan dan untuk untuk yang tidak terletak pada posisi awal. yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya: Misalnya:

Saya telah membaca buku

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Lain ke Roma. Bacalah majalah

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Bahasa dan Sastra. Dia adalah agen surat kabar

Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan. Sinar Pembangunan. la menyelesaikan makalah "

la menyelesaikan makalah " AAsas-sas-AAsas sas HHukum ukum PPerdata".erdata".

(17)

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Misalnya: Misalnya:

Dr.

Dr. doktor doktor

M.A.

M.A. master of artsmaster of arts S.H.

S.H. sarjana hukum sarjana hukum

S.S.

S.S. sarjana sastra sarjana sastra

Prof.

Prof. profesor profesor

Tn.

Tn. tuan tuan

Ny.

Ny. nyonya nyonya

Sdr.

Sdr. saudara saudara

(18)

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata

penunjuk hubungan kekerabatan seperti

penunjuk hubungan kekerabatan seperti

bapak, ibu,

bapak, ibu,

saudara, kakak, adik,

saudara, kakak, adik,

dan

dan

paman

paman

yang dipakai dalam

yang dipakai dalam

penyapaan dan pengacuan.

penyapaan dan pengacuan.

Misalnya: Misalnya:

 "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.  Adik bertanya, "Itu apa, Adik bertanya, "Itu apa, Bu?" Bu?"

 Surat Saudara sudah saya terima. Surat Saudara sudah saya terima.  "Silakan duduk, Dik!" kata Ucok. "Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.  Besok Paman akan datang. Besok Paman akan datang.

 Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Mereka pergi ke rumah Pak Camat.  Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.

(19)

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama

kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak

kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak

dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.

Misalnya: Misalnya:

Kita harus menghormati

Kita harus menghormati bapak bapak dan ibu kita.dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata

ganti

ganti

Anda.

Anda.

Misalnya: Misalnya:

Sudahkah Anda tahu? Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda telah kami terima. Surat Anda telah kami terima.

(20)

Pemakaian Huruf Miring

Pemakaian Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan

nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam

nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam

tulisan.

tulisan.

Misalnya: Misalnya: majalah

majalah Bahasa dan KesusastraanBahasa dan Kesusastraan

buku

buku Negarakertagama Negarakertagama karangan Prapanca karangan Prapanca surat kabar

surat kabar Suara Karya Suara Karya

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan

atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau

atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau

kelompok kata.

kelompok kata.

Misalnya: Misalnya:

Huruf pertama kata

Huruf pertama kata abad abad ialah ialah a.a.

Dia bukan

Dia bukan memenipu, tetapi nipu, tetapi diditipu. tipu. Bab ini

Bab ini tidak tidak membicarakan penulisan huruf kapital. membicarakan penulisan huruf kapital. Buatlah kalimat dengan

(21)

Pemakaian Huruf Miring

Pemakaian Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan

kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah

kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah

disesuaikan ejaannya.

disesuaikan ejaannya.

Misalnya: Misalnya:

Nama ilmiah buah manggis ialah

Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. Carcinia mangostana.

Politik

Politik divide divide et et impera impera pernah merajalela di negeri ini. pernah merajalela di negeri ini.

Weltanschauung

Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'. antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'. 

Tetapi:

Tetapi:

Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. 

Catatan:

Catatan:

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang

akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.

(22)

Penulisan Kata

Penulisan Kata

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu

kesatuan.

kesatuan.

Misalnya: Misalnya:

Ibu percaya bahwa engkau tahu. Ibu percaya bahwa engkau tahu.

Kantor pajak penuh sesak. Kantor pajak penuh sesak.

Buku itu sangat tebal. Buku itu sangat tebal.

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai

dengan kata dasarnya.

dengan kata dasarnya.

Misalnya: Misalnya:

ber

bergeletar geletar

di

dikelola kelola

pe

penetapan netapan

me

menengok nengok m

(23)

Penulisan Kata

Penulisan Kata

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau

akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung

akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung

mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat juga keterangan

mengikuti atau mendahuluinya. (Lihat juga keterangan

tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.)

tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.)

Misalnya: Misalnya:

bertepuk tangan

bertepuk tangan garis bawahigaris bawahi menganak sungai

menganak sungai sebar luaskan sebar luaskan

Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat

Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat

awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu

awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu

ditulis serangkai. (Lihat juga keterangan tentang tanda

ditulis serangkai. (Lihat juga keterangan tentang tanda

hubung, Bab V; Pasal E, Ayat 5.)

hubung, Bab V; Pasal E, Ayat 5.)

Misalnya: Misalnya:

meng

menggarisbawahgarisbawahii menymenyebarluasebarluaskankan di

(24)

Penulisan Kata

Penulisan Kata

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya

dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu

dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu

ditulis serangkai.

ditulis serangkai.

Misalnya: Misalnya:

adi

adipati pati mahamahasiswasiswa caturcaturtunggal tunggal polipoligami gami

aero

aerodinamika dinamika mancamancanegara negara dasadasawarsa warsa pramupramuniaga niaga

antar

antarkota kota multimultilaterallateral dekadekameter meter praprasangka sangka

anu

anumerta merta naranarapidanapidana dedemoralisasi moralisasi purnapurnawirawan wirawan

elektro

elektroteknik teknik subsubseksi seksi infrainfrastruktur struktur swaswadaya daya

in

inkonvensional konvensional teletelepon pon kolonialkolonialismeisme tritritunggal tunggal

intro

introspeksi speksi transtransmigrasi migrasi kokosponsor sponsor utrautramodern modern

audio

audiogram gram nonnonkolaborasi kolaborasi dwidwiwarna warna rereinkarnasi inkarnasi

awa

awahama hama PancaPancasila sila ekaekawarna warna saptasaptakridakrida

bi

bikarbonat karbonat pantepanteisme isme ekstraekstrakurikuler kurikuler semisemiprofesional profesional

bio

(25)

Penulisan Kata

Penulisan Kata

Catatan:

Catatan:

Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf

Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf

awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua

awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua

unsur itu dituliskan tanda hubung (-).

unsur itu dituliskan tanda hubung (-).

Misalnya: Misalnya:

non

non-Indonesia -Indonesia pan-pan-AfrikanismeAfrikanisme

Jika kata

Jika kata

maha

maha

sebagai unsur gabungan diikuti

sebagai unsur gabungan diikuti

oleh kata

oleh kata

esa

esa

dan kata yang bukan kata dasar,

dan kata yang bukan kata dasar,

gabungan itu ditulis terpisah.

gabungan itu ditulis terpisah.

Misalnya: Misalnya:

Mudah-mudahan Tuhan Yang

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa Maha Esa melindungi kita. melindungi kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang

(26)

Bentuk Ulang

Bentuk Ulang

 Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda

hubung. hubung.

Misalnya: Misalnya: anak-anak

anak-anak gerak-gerik gerak-gerik mondar-mandirmondar-mandir biri-biri

biri-biri huru-hara huru-hara undang-undangundang-undang buku-buku

buku-buku lauk-pauk lauk-pauk tukar-menukartukar-menukar porak-poranda

porak-poranda sayur-mayur sayur-mayur terus-menerusterus-menerus hati-hati

hati-hati ramah-tamah ramah-tamah berjalan-jalanberjalan-jalan mata-mata

mata-mata menulis-nulismenulis-nulis kura-kurakura-kura sia-sia

sia-sia kuda-kudakuda-kuda kupu-kupu kupu-kupu laba-laba

(27)

Gabungan Kata

Gabungan Kata

 Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah

khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya: Misalnya: duta besar

duta besar mata pelajaran mata pelajaran orang tua

orang tua simpang empat simpang empat kambing

kambing hitam meja tulis hitam meja tulis persegi panjang

persegi panjang kereta api cepat luar biasa kereta api cepat luar biasa model linear

model linear rumah sakit umum rumah sakit umum

 Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin

menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda

hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang

bersangkutan. bersangkutan.

Misalnya: Misalnya: alat

alat pandang-dengar pandang-dengar buku buku sejarah-baru sejarah-baru ibu-bapak

ibu-bapak kami kami orang-tua orang-tua muda muda

anak-istri

anak-istri saya saya mesin-hitung mesin-hitung tangan tangan

(28)

Gabungan Kata

Gabungan Kata

Gabungan kata berikut ditulis serangkai.

Gabungan kata berikut ditulis serangkai.

Misalnya:

Misalnya: acapkali

acapkali manakala manakala adakalanya

adakalanya manasuka manasuka akhirulkalam

akhirulkalam mangkubumi mangkubumi alhamdulillah

alhamdulillah matahari matahari astagfirullah

astagfirullah olahraga olahraga bagaimana

bagaimana padahal padahal barangkali

barangkali paramasastra paramasastra beasiswa

beasiswa peribahasa peribahasa belasungkawa

belasungkawa puspawarna puspawarna bilamana

bilamana radioaktif radioaktif bismillah

(29)

Gabungan Kata

Gabungan Kata

bumiputra

bumiputra saputangan saputangan daripada

daripada saripati saripati darmabakti

darmabakti sebagaimana sebagaimana darmasiswa

darmasiswa sediakala sediakala darmawisata

darmawisata segitiga segitiga dukacita

dukacita sekalipun sekalipun halalbihalal

halalbihalal silaturahmi silaturahmi hulubalang

hulubalang sukacita sukacita kacamata

kacamata sukarela sukarela kasatmata

kasatmata sukaria sukaria kepada

kepada syahbandar syahbandar keratabasa

keratabasa titimangsa titimangsa kilometer

(30)

Kata Ganti

Kata Ganti

-ku, kau-, -mu,

-ku, kau-, -mu,

dan

dan

-nya

-nya

Kata ganti

Kata ganti

ku-

ku-

dan

dan

kau-

kau-

ditulis serangkai dengan

ditulis serangkai dengan

kata yang mengikutinya;

kata yang mengikutinya;

-ku, -mu,

-ku, -mu,

dan

dan

-nya

-nya

ditulis

ditulis

serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

Misalnya:

Apa yang kumiliki boleh kauambil.

Apa yang kumiliki boleh kauambil.

Bukuku,

Bukuku,

bukumu, dan

bukumu, dan

bukunya

bukunya

tersimpan di

tersimpan di

perpustakaan.

(31)

Kata Depan di,

Kata Depan di,

ke,

ke,

dan

dan

dari

dari

Kata depan

Kata depan

di, ke,

di, ke,

dan

dan

dari

dari

ditulis terpisah dari

ditulis terpisah dari

kata yang mengikutinya kecuali di dalam

kata yang mengikutinya kecuali di dalam

gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai

gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai

satu kata seperti

satu kata seperti

kepada

kepada

dan

dan

daripada.

daripada.

Misalnya: Misalnya:

Kain itu terletak

Kain itu terletak didi dalam lemari. dalam lemari. Bermalam semalam

Bermalam semalam didi sini. sini.

Di

Di mana Siti sekarang? mana Siti sekarang? Mereka ada

(32)

Kata Depan di,

Kata Depan di,

ke,

ke,

dan

dan

dari

dari

Ia ikut terjun

Ia ikut terjun

ke

ke

tengah kancah perjuangan.

tengah kancah perjuangan.

Ke

Ke

mana saja ia selama ini?

mana saja ia selama ini?

Kita perlu berpikir sepuluh tahun

Kita perlu berpikir sepuluh tahun

ke

ke

depan.

depan.

Mari kita berangkat

Mari kita berangkat

ke

ke

pasar.

pasar.

Saya pergi

Saya pergi

ke

ke

sana-sini mencarinya.

sana-sini mencarinya.

Ia datang

(33)

Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di bawah

Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di bawah

ini ditulis serangkai.

ini ditulis serangkai.

Si Amin lebih tua

Si Amin lebih tua

daripada

daripada

Si Ahmad.

Si Ahmad.

Kami percaya sepenuhnya

Kami percaya sepenuhnya

kepada

kepada

kakaknya.

kakaknya.

Kesampingkan

Kesampingkan

saja persoalan yang tidak penting.

saja persoalan yang tidak penting.

Ia masuk, lalu

Ia masuk, lalu

keluar

keluar

lagi.

lagi.

Surat perintah itu

Surat perintah itu

dikeluarkan

dikeluarkan

di Jakarta pada tanggal

di Jakarta pada tanggal

11 Maret 1966.

11 Maret 1966.

Bawa

Bawa

kemari

kemari

gambar itu.

gambar itu.

Kemarikan

Kemarikan

buku itu.

buku itu.

Semua orang

Semua orang

terkemuka

terkemuka

di desa itu hadir dalam kenduri

di desa itu hadir dalam kenduri

itu.

(34)

Kata

Kata

si

si

dan

dan

sang

sang

Kata

Kata

si

si

dan

dan

sang

sang

ditulis terpisah dari kata

ditulis terpisah dari kata

yang mengikutinya.

yang mengikutinya.

Misalnya:

Misalnya:

Harimau itu mara

Harimau itu mara

h

h

sekali kepada

sekali kepada

sang

sang

Kancil.

Kancil.

Surat itu dikirimkan kepada

(35)

Partikel

Partikel

 PartikelPartikel -lah, -kah, -lah, -kah, dandan -tah -tah ditulis serangkai dengan kata yang ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya. mendahuluinya.

Misalnya: Misalnya: Baca

Bacalahlah buku itu baik-baik. buku itu baik-baik. Jakarta ada

Jakarta adalahlah ibukota Republik Indonesia. ibukota Republik Indonesia. Apa

Apakahkah yang tersirat dalam surat itu? yang tersirat dalam surat itu? Siapa

Siapakahkah gerangan dia? gerangan dia? Apa

Apatahtah gunanya bersedih hati? gunanya bersedih hati?

 Partikel Partikel punpun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya:

Misalnya: Apa

Apa punpun yang dimakannya, ia tetap kurus. yang dimakannya, ia tetap kurus. Hendak Pulang

Hendak Pulang punpun sudah tak ada kendaraan. sudah tak ada kendaraan. Jangankan dua kali, satu kali

Jangankan dua kali, satu kali punpun engkau belum pernah datang ke rumahku. engkau belum pernah datang ke rumahku. Jika ayah pergi, adik

(36)

Partikel

Partikel

Catatan: Catatan:

 Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, adapun,

andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,

andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,

kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,

kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, dan dan

walaupun

walaupun ditulis serangkai. ditulis serangkai.

Misalnya: Misalnya:

Adapun

Adapun sebab-sebabnya belum diketahui. sebab-sebabnya belum diketahui.

Bagaimanapun

Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu. juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu. Baik

Baik ppara mahasiswa ara mahasiswa maupunmaupun mahasiswi ikut berdemonstrasi. mahasiswi ikut berdemonstrasi.

Sekalipun

Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaan dapat dijadikan pegangan. belum memuaskan, hasil pekerjaan dapat dijadikan pegangan.

Walaupun

(37)

Partikel

Partikel

Partikel

Partikel

per

per

yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap'

yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap'

ditulis terpisah dari bagian kalimat yang

ditulis terpisah dari bagian kalimat yang

mendahului atau mengikutinya.

mendahului atau mengikutinya.

Misalnya: Misalnya:

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per per 1 April. 1 April. Mereka masuk ke dalam ruangan satu

Mereka masuk ke dalam ruangan satu per per satu. satu. Harga kain itu Rp2.000,00

(38)

Singkatan

Singkatan

 Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

huruf atau lebih.

 Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

diikuti dengan tanda titik.

Misalnya: Misalnya: A.S.

A.S. Kramawijaya Kramawijaya Muh.

M.B.A. master of business administration master of business administration M.Sc.

M.Sc. master of science master of science S.E.

S.E. sarjana ekonomi sarjana ekonomi S.Kar.

S.Kar. sarjana karawitan sarjana karawitan S.K.M.

S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat sarjana kesehatan masyarakat Bpk.

Bpk. Bapak Bapak Sdr.

Sdr. Saudara Saudara Kol.

(39)

Singkatan

Singkatan

Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan

Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama,

ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama,

dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis

dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis

dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:

Misalnya:

DPR

DPR Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat PGRI

PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia GBHN

GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara Garis-Garis Besar Haluan Negara SMTP

SMTP sekolah menengah tingkat pertama sekolah menengah tingkat pertama PT

PT perseroan terbatas perseroan terbatas KTP

(40)

Singkatan

Singkatan

 Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu

tanda titik. tanda titik.

Misalnya: Misalnya: dll.

dll. dan lain-lain dan lain-lain dsb.

dsb. dan sebagainyadan sebagainya dst.

dst. dan seterusnya dan seterusnya hlm.

hlm. halaman halaman sda.

sda. sama dengan atas sama dengan atas Yth.

Yth. Yang terhormat Yang terhormat Tetapi:

Tetapi: a.n.

a.n. atas nama atas nama d.a.

d.a. dengan alamat dengan alamat u.b.

u.b. untuk beliau untuk beliau u.p.

(41)

Singkatan

Singkatan

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,

timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Misalnya: Misalnya:

Cu

Cu kuprum kuprum TNT

TNT trinitrotoluen trinitrotoluen cm

cm sentimeter sentimeter kVA

kVA kilovolt-ampere kilovolt-ampere l

l liter liter kg

kg kilogram kilogram Rp

(42)

Akronim

Akronim

 Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan

huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan

huruf dan suku kata dari deret kata yang huruf dan suku kata dari deret kata yang

diperlakukan sebagai kata. diperlakukan sebagai kata.

 Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf

awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf

kapital. kapital.

Misalnya: Misalnya: ABRI

ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Angkatan Bersenjata Republik Indonesia LAN

LAN Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara PASI

PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Persatuan Atletik Seluruh Indonesia IKIP

IKIP Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan SIM

(43)

Akronim

Akronim

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata

atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis

atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis

dengan huruf awal huruf kapital.

dengan huruf awal huruf kapital.

Misalnya: Misalnya:

Akabri

Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bappenas

Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Iwapi

Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kowani

Kowani Kongres Wanita Indonesia Kongres Wanita Indonesia Sespa

(44)

Akronim

Akronim

Akronim yang bukan nama diri yang berupa

Akronim yang bukan nama diri yang berupa

gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan

gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan

huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya

huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya

ditulis dengan huruf kecil.

ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya: Misalnya:

pemilu

pemilu pemilihan umum pemilihan umum radar

radar radio detecting and ranging radio detecting and ranging

rapim

rapim rapat pimpinan rapat pimpinan rudal

rudal peluru kendali peluru kendali tilang

(45)

Akronim

Akronim

Catatan:

Catatan:

Jika dianggap perlu membentuk akronim,

Jika dianggap perlu membentuk akronim,

hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut. (1)

hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut. (1)

Jumlah suku kata akronim jangan melebihi

Jumlah suku kata akronim jangan melebihi

jumlah suku kata yang lazim pada kata

jumlah suku kata yang lazim pada kata

Indonesia. (2) Akronim dibentuk dengan

Indonesia. (2) Akronim dibentuk dengan

mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan

mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan

konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia

konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia

(46)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

 Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan

lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.

Angka Arab

 Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.

 Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii)

satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.

Misalnya: Misalnya: 0,5 sentimeter

0,5 sentimeter 1 jam 20 menit 1 jam 20 menit 5 kilogram

5 kilogram pukul 15.00 pukul 15.00 4 meter persegi

4 meter persegi tahun 1928 tahun 1928 10 liter

10 liter 17 Agustus 1945 17 Agustus 1945 Rp5.000,00

Rp5.000,00 50 dolar Amerika 50 dolar Amerika US$3.50*

US$3.50* 10 paun Inggris 10 paun Inggris $5.10*

(47)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

Angka lazim dipakai untuk melambangkan

Angka lazim dipakai untuk melambangkan

nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada

nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada

alamat.

alamat.

Misalnya: Misalnya:

Jalan Tanah Abang I No.15 Jalan Tanah Abang I No.15

Hotel Indonesia, Kamar 169 Hotel Indonesia, Kamar 169

Angka digunakan juga untuk menomori bagian

Angka digunakan juga untuk menomori bagian

karangan dan ayat kitab suci.

karangan dan ayat kitab suci.

Misalnya: Misalnya:

Bab X, Pasal 5, halaman 252 Bab X, Pasal 5, halaman 252

(48)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

 Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

Bilangan utuh

dua ratus dua puluh dua 222 dua ratus dua puluh dua 222

Bilangan pecahan Bilangan pecahan

Misalnya: Misalnya: setengah setengah 1/21/2 tiga perempat

tiga perempat 3/43/4 seperenam belas

seperenam belas 1/161/16 tiga dua pertiga

tiga dua pertiga 32/332/3 seperseratus

seperseratus 1/100 1/100 satu persen

satu persen 1% 1% satu permil

satu permil 10/0010/00 satu dua persepuluh

(49)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan

Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan

dengan cara yang berikut.

dengan cara yang berikut.

Misalnya: Misalnya:

Paku Buwono X Paku Buwono X

Paku Buwono ke-10 Paku Buwono ke-10

Paku Buwono kesepuluh Paku Buwono kesepuluh Bab II

(50)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

 Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an –an

mengikuti cara yang berikut. (Lihat juga keterangan tentang tanda mengikuti cara yang berikut. (Lihat juga keterangan tentang tanda

hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.)

 Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua

kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.

Misalnya: Misalnya:

 Amir menonton drama itu sampai Amir menonton drama itu sampai tiga tiga kali. kali.  Ayah memesan Ayah memesan tiga ratus tiga ratus ekor ayam. ekor ayam.

 Di antara Di antara 7272 anggota yang hadir, anggota yang hadir, 5252 orang setuju, orang setuju, 1515 orang tidak setuju, dan orang tidak setuju, dan 55

orang memberikan suara blangko. orang memberikan suara blangko.

 Kendaraan yang ditempah untuk angkutan umum terdiri atas Kendaraan yang ditempah untuk angkutan umum terdiri atas 5050 bus, bus, 100100

helicak,

(51)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan

Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan

huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga

huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga

bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau

bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau

dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Misalnya: Misalnya:

Lima belas

Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. orang tewas dalam kecelakaan itu. Pak Darmo mengundang

Pak Darmo mengundang 250250 orang tamu. orang tamu. Bukan:

Bukan:

15

15 orang tewas dalam kecelakaan itu. orang tewas dalam kecelakaan itu.

250

250 orang tamu diundang Pak Darmo. orang tamu diundang Pak Darmo.

Dua ratus lima puluh

Dua ratus lima puluh orang diundang Pak Darmo. orang diundang Pak Darmo.

Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar

Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar

dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.

dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya: Misalnya:

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250250 juta rupiah. juta rupiah. Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari

(52)

Angka dan Lambang Bilangan

Angka dan Lambang Bilangan

 Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf

sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen

resmi seperti akta dan kuitansi. resmi seperti akta dan kuitansi.

Misalnya: Misalnya:

 Kantor kami mempunyai Kantor kami mempunyai dua puluh dua puluh orang pegawai. orang pegawai.  Di lemari itu tersimpan Di lemari itu tersimpan 805805 buku dan majalah. buku dan majalah.

Bukan: Bukan:

 Kantor kami mempunyai 20 Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) (dua puluh) orang pegawai. orang pegawai.  Di lemari itu tersimpan 805 Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) (delapan ratus lima) buku dan buku dan

majalah. majalah.

 Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan

huruf, penulisannya harus tepat. huruf, penulisannya harus tepat.

Misalnya: Misalnya:

 Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan Rp999,75 (sembilan

ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah)

rupiah)

 Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan (sembilan

ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.

(53)

Pemakaian Tanda Baca

Pemakaian Tanda Baca

 TANDA TITIKTANDA TITIK  TANDA KOMATANDA KOMA

 TANDA TITIK KOMATANDA TITIK KOMA  TANDA TITIK DUATANDA TITIK DUA  TANDA HUBUNGTANDA HUBUNG  TANDA PISAHTANDA PISAH  TANDA ELIPSISTANDA ELIPSIS  TANDA TANYATANDA TANYA  TANDA SERUTANDA SERU  TANDA KURUNGTANDA KURUNG

 TANDA KURUNG SIKUTANDA KURUNG SIKU  TANDA PETIKTANDA PETIK

 TANDA PETIK TUNGGALTANDA PETIK TUNGGAL  TANDA GARIS MIRINGTANDA GARIS MIRING

(54)

Tanda Titik

Tanda Titik

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan

pertanyaan atau seruan.

pertanyaan atau seruan.

Misalnya: Misalnya:

Ayahku tinggal di Solo. Ayahku tinggal di Solo.

Biarlah mereka duduk di sana. Biarlah mereka duduk di sana.

Dia menanyakan siapa yang akan datang. Dia menanyakan siapa yang akan datang.

Hari ini tanggal 6 April 1973. Hari ini tanggal 6 April 1973.

Marilah kita mengheningkan cipta. Marilah kita mengheningkan cipta.

(55)

Tanda Titik

Tanda Titik

 Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf

dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Misalnya: Misalnya:

a. IlI. Departemen Dalam Negeri a. IlI. Departemen Dalam Negeri

A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa

B. Direktorat Jenderal Agraria B. Direktorat Jenderal Agraria 1. ...

1. ...

b.1. Patokan Umum b.1. Patokan Umum

1.1

1.1 Isi Karangan Isi Karangan 1.2

1.2 Ilustrasi Ilustrasi

Tanda titik tidak tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan

suatu bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan

yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.

(56)

Tanda Titik

Tanda Titik

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,

dan detik yang menunjukkan waktu.

dan detik yang menunjukkan waktu.

Misalnya: Misalnya:

pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,

dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

Misalnya: Misalnya:

1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)

0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)

(57)

Tanda Titik

Tanda Titik

 Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

daftar pustaka.

Misalnya: Misalnya:

Siregar, Merari. 1920.

Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara, Azab dan Sengsara, Welte- vreden: Balai Poestaka. Welte- vreden: Balai Poestaka.

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

kelipatannya.

Misalnya: Misalnya:

Desa itu berpenduduk 24.200 orang. Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa. Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.

 Tanda titik Tanda titik tidak tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Misalnya: Misalnya:

Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Nomor gironya 5645678.

(58)

Tanda Titik

Tanda Titik

 Tanda titik Tanda titik tidaktidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau

kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Misalnya:

Misalnya:

Acara Kunjungan Adam Malik

Acara Kunjungan Adam Malik

Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD'45)

Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD'45)

Salah Asuhan

Salah Asuhan

 Tanda titik Tanda titik tidaktidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2)

nama dan alamat penerima surat. nama dan alamat penerima surat.

Misalnya:

Misalnya:

Jalan Diponegoro 82

Jalan Diponegoro 82

Jakarta

Kantor Penempatan Tenaga

Kantor Penempatan Tenaga

Jalan Cikini 71

Jalan Cikini 71

Jakarta

(59)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan. pembilangan.

Misalnya: Misalnya:

• Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

• Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko. • Satu, dua, ...tiga! Satu, dua, ...tiga!

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat

setara berikutnya yang didahu1ui oleh kata seperti

setara berikutnya yang didahu1ui oleh kata seperti tetapi tetapi atau atau melainkan. melainkan.

Misalnya: Misalnya:

• Saya ingin datang, Saya ingin datang, tetapi tetapi hari hujan. hari hujan.

• Didi bukan anak saya, Didi bukan anak saya, melainkan melainkan anak Pak Kasim. anak Pak Kasim.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak

kalimat itu mendahului induk kalimatnya. kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Misalnya: Misalnya:

(60)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma Tanda koma tidaktidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika

anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya:

Misalnya:

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

Dia lupa akan janjinya karena sibuk.

Dia tahu bahwa soal itu penting.

Dia tahu bahwa soal itu penting.

 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang

terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya

terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu,

meskipun begitu, dan dan akan tetapi. akan tetapi.

Misalnya:

Misalnya:

...Oleh karena itu,

...Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. kita harus berhati-hati.

...Jadi,

...Jadi, soalnya tidak semudah itu. soalnya tidak semudah itu.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan ya, wah, aduh, kasihan dari dari

kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

(61)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab V, Pasal L dan M.).

V, Pasal L dan M.).

Misalnya: Misalnya:

• Kata Ibu, "Saya gembira sekali." Kata Ibu, "Saya gembira sekali."

• "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus." "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."

 Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii)

bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya: Misalnya:

• Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.

Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. • Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor

(62)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka. susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya: Misalnya:

• Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

 9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. 9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

Misalnya: Misalnya:

• W.J.S. Poerwadarminta, W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang

(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4 (Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4

 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik

yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

keluarga, atau marga.

Misalnya: Misalnya:

E. Ratulangi, S.E. E. Ratulangi, S.E.

(63)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara

rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya: Misalnya:

12,5 m 12,5 m

Rp12,50 Rp12,50

 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang

sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Eab V, sifatnya tidak membatasi. (Lihat juga pemakaian tanda pisah, Eab V, Pasal F.)

Pasal F.)

Misalnya: Misalnya:

• Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

• Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih. • Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan

paduan suara. paduan suara.

 Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak

diapit tanda koma: diapit tanda koma:

(64)

Tanda Koma

Tanda Koma

 Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca─di Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca─di

belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya: Misalnya:

• Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.

bersungguh-sungguh.

• Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. • Bandingkan dengan: Bandingkan dengan:

• Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

pengembangan bahasa.

• Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus. Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.

 Tanda koma Tanda koma tidak tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari

bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Misalnya: Misalnya:

(65)

Tanda Titik Koma

Tanda Titik Koma

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan

bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Misalnya: Misalnya:

Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata

penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di

penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di

dalam kalimat majemuk.

dalam kalimat majemuk.

Misalnya: Misalnya:

• Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di dapur.

dapur.

• Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran "Pilihan Pendengar" .

Referensi

Dokumen terkait

(2) Direktur Jenderal Anggaran atas nama Menteri Keuangan menyampaikan pemberitahuan mengenai berakhirnya masa penggunaan Proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Pengertian ini mencakup semua jenis komitmen, baik yang berasal dari dua pihak atau lebih seperti akad jual-beli, sewa- menyewa dan akad nikah serta yang sejenisnya.Permasalahan

Pada topik kali ini, program dinamis yang akan digunakan adalah 2 dimensional DP yaitu dengan menggunakan struktur data array dua dimensi (matriks)..

Individu pemenang inilah yang bisa kawin (pindah silang). Metode roulette-wheel selection tidak mengkombinasikan masalah ini. Sebuah metode tournament selection

Dalam analisis metode ARIMAX untuk curah hujan dengan SST El-Nino 3.4 sebagai variabel eksogen maka langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan uji kestasioneran

Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan beberapa format dokumen / file yang berbeda untuk proses extraction,

Tujuan kegiatan penelitian yang dijabarkan secara singkat dan spesifik guna menjawab permasalahan penelitian dan menggambarkan secara jelas apa yang hendak dilakukan oleh

Agar suatu mikroorganisme menjadi probiotik yang efektif dalam memberi efek kesehatan maka disyaratkan: berasal dari manusia (human origin), stabil terhadap asam maupun