• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Pembahasan 2.1. Pengertian tanda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bab II Pembahasan 2.1. Pengertian tanda"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II

Pembahasan

2.1. Pengertian tanda baca

Menurut Wikipedia Indonesia, Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca

Menurut Heddy’s blog, menyatakan bahwa Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan (Sugono: 201–205).

http://www.heddysblog.com/2013/05/pengertian-dan-penggunaan-tanda-baca.html

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dari halaman 597 Tanda Baca adalah tanda yang dipakai dalam system ejaan.

2.2. Pemakaian tanda baca

Menurut EYD

2.2.1 Tanda titik

 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh : - Andi membeli baju baru.

- Ayah pergi ke Bandung kemarin pagi.

(2)

 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Contoh : - Muh. Bisri

-A.R. Hartono

 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.

Contoh : S.E. Sarjana Ekonomi

S.H. Sarjana Hukum

Ir. Insinyur

dr. Dokter

Sdr. Saudara

Kol. Kolonel

 Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.

Contoh : tgl. tanggal

dkk. dan kawan-kawan

dsb. dan sebagainya

a.n. atas nama

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik untuk menunjukkan waktu.

Contoh : pukul 07.34.15 (pukul 7 lewat 34 menit 15 detik).

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

(3)

 Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh : Sunaryo pindah ke Jakarta tahun 1987

Pesawat teleponnya nomor 445342

 Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduannya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.

Contoh : Sekjen Sekretaris Jendral

Dirjen Direktorat Jendral

ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

DPR Dewan Perwakilan Rakyat

MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat

 Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.

Contoh : Na Natrium

TNT Trinitrololuena

30 cm Panjangnya 30 cm kurang sedikit

 Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.

(4)

 Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat

Contoh : Jalan Melati 127

Bandung

10 Januari 1986

Yth. Sdr. Abd. Hasan

Jalan Kertajaya 127

Surbaya

2.2.2 Tanda koma (,)

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.

Contoh : ~ Ibu membeli buah durian, jeruk, dan papaya

~ Satu, dua, …. tiga!

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan

Contoh : ~ Ayah bukan pergi ke Jakarta, melainkan ke Bandung

~ Saya ingin membeli baju baru, tetapi uangnya masih kurang

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

Contoh : ~ Karena sibuk, ayah tidak jadi pergi.

 Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

Contoh : ~ Andi mengatakan bahwa buku itu harganya mahal.

(5)

 Tanda koma dipakai dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Contoh : ~ Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.

~ Jadi, kita harus menabung sejak sekarang juga.

 Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.

 Contoh : ~Oh, begitukah hasilnya ?

~ Aduh, kakiku sakit !

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh : ~ Kata Ibu, “Saya lelah sekali”

~ Kata Ayah, “Saya harus rajin belajar”

 Tanda koma dipakai di antara nama dan kalimat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh : Bapak Haris Pambudi, Jalan Diponegoro

27, Surabaya

Bandung, 17 Maret 1987

Surat-surat ini harap dikirim kepada Kepala Desa Bedali, Kecamatan Lawang,

Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.

 Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit.

(6)

 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Contoh : Sireger, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevreden, Balai Poestaka, 1920

 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.

Contoh : D. Sastranegara, S.H.

 Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.

Contoh : 44,50 kg

Rp 25,75

 Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, mendahului bagian lain dalam kalimat itu.

Contoh : “Sudah datangkah adikmu ?” tanya Ibu.

“Bayar lunas sekarang juga!” perintahnya.

2.2.3 Tanda Titik koma (;)

 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contoh : Usia semakin tua; belum juga mendapatkan cucu.

 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

(7)

2.2.4 Tanda Titik Dua (:)

 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian pemerian.

Contoh : Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti : sabit, cangkul, dan sapu.

 Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.

Contoh : 1. Ketua : Bambang Legowo

Seksretaris : Lilis Hartanti

Bendahara : Didik Sugandhi

2. Hari : Rabu

Tanggal : 7 Juli 1972

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Jalan Kencana 5 Surabaya

Acara : Rapat Anggaran

 Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contoh : Ibu : “Keluarkan sepeda motornya segera, Dik !”

Didik : “Baik, Bu.”

Ibu : “Jangan lupa membawa keranjang, untuk belanja !”

 Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

(8)

 Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.

Contoh : ~ Sarinah, I (1974), 32 : 4 ~ Karangan Idrus, Kisah Sebuah Celana

~ Surat Al-Baqarah : 24 ~ Pendek : Celana Kepar, made in Italia

2.2.5 Tanda Tanya (?)

 Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Contoh : ~ Kapan kamu berangkat ?

~ Apakah Andi sudah datang ?

 Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh : ~ Budi dilahirkan tahun 1828 (?)

2.2.6 Tanda Seru (!)

 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

Contoh : ~ Alangkah hebatnya anak itu !

(9)

2.2.7 Tanda Kurung ( )

 Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Contoh : Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Budi Utomo

 Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.

Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsusr-unsur :

(1) pemerintah a) pemerintah

(2) masyarakat b) masyarakat

(3) orangtua c) orangtua murid

 Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok pembicaraan.

Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan

‘pengajaran’) ini ada metode dan sistimnya.

2.2.8 Tanda Hubung (-)

 Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.

Contoh : ……. Mari kita menunjukkan prestasi yang lebih baik.

(10)

Contoh : ….. cara yang baik mengambil udara

….. cara baru untuk mengukur panas

 Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang

Contoh : ~ anak-anak

~ lauk-pauk

 Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.

Contoh : t-a-n-a-m-a-n

 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka deng-an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.

Contoh : ~ se-Jawa Timur

~ se-Indonesia

~ hadiah ke-2

~ tahun 50-an

 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing

Contoh : di-export

2.2.9 Tanda Petik Ganda (“….”)

(11)

Contoh : “Sudah berangkat ? ” tanya Halimah

 Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.

Contoh : Bacalah “Desaku Maju” dalam Buku pelajaran bahasa Indonesia jilid II

 Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Contoh : Kata Budi, “Saya sudah membayar buku kemarin sore”

 Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh : Penemu “vaksin polio” telah mendapat penghargaan berupa hadiah Nobel.

 Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.

Contoh : Karena gemuknya, anjingku kuberi nama “Si Gendut”

2.2.10 Tanda Pisah (-)

 Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan

Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa Inggris -khusus

dalam pengucapannya-kurang baik.

 Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat , sehingga menjadi lebih jelas.

(12)

 Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan berarti ‘sampai dengan’ sedangkan bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.

Contoh : ~ Budi sekolah di Jakarta dari tahun 1987 - 1984.

~ Pameran industri itu berlangsung dari tanggal 12 – 24 Maret.

 Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.

Contoh : ~ Hanya satu pekerjaannya-dagang mobil.

~ Inilah kedua anak saya yang saya ceritakan-Andi dan Anton.

Dalam hal ini lebih lazim dipergunakan titik-titik (…) daripada tanda pisah.

2.2.11 Tanda Petik Tunggal (‘…..’)

 Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.

Contoh : Anton berkata, “ Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang ‘Siapa kamu ?’ ”

 Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.

(13)

2.2.12 Tanda Ulang (…..2) (angka 2 biasa)

 Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulang kata dasar.

Contoh : ~ dua2 ~ sia2

~ mata2 ~ hati2

~ hari2 ~ marah2

2.2.13 Tanda Penyingkat (apostrof) (`)

 Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.

Contoh : Titin, `kan kuantar. (`kan = akan)

2.2.14 Tanda Garis Miring (/)

 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat

Contoh : No. 104/SKI/1985

 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.

Contoh : ~ dewa/dewi ~ Jalan Kenari II/12

~ siswa/siswi ~ harganya Rp. 500,00/biji

2.2.15 Tanda Elipsis (...)

(14)

 Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau untuk menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba-tiba.

Contoh : Tuti selayaknya….selayaknya….menurut nasehat orangtuanya.

 Tanda ellipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.

Contoh : sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa…perlu dimantapkan.

 Tanda elipsis yang dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilangkan.

Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu… sehingga setiap “orang yang melanggar”, harus di tindak tegas.

 Tanda elipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.

Contoh : Mulanya bermodal kecil. Tetapi dia mempunyai dagangan yang cukup lengkap, gula, kopi, tape recorder, televisi berwarna, radio, vidio, bahkan semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat mengumpulkan modal sebesar itu….!

2.2.16 Tanda Kurung Siku ([…])

 Dipakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya teks, atau sisipan keterangan (interpolasi) yang tidak ada hubungan dengan teks.

(15)

 Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda kurung.

Contoh : (Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang sebut persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu])

Tanda Baca Yang Memiliki Arti Khusus

Perbedaan rapat dengan spasi suatu tanda baca bukan sekedar soal pengetikan. Beberapa tanda memiliki arti khusus dengan penulisan itu.

Pemakaian Spasi/Rapat Tanda Baca

DITULIS RAPAT DITULIS RENGGANG/SPASI

Contoh Arti Contoh Arti

1 – 48 Dikurangi 1−48 sampai dengan

1 : 200 Dibagi 1:200 Dibanding

kantor/lembaga Atau kantor / lembaga baris baru

habis. Lalu, … Selesai habis . Lalu, … Perkalian

4,5 Desimal 4, 5 urutan/deret

PENGGUNAAN TANDA BACA

Oleh : AHMAD WAHYUDIN

TANDA TITIK (.)

1) Tanda ttti digunatian pada atihir tiamitay Nang butian peryanNaan ayau seruan.

2) Tanda ttti digunatian di bematiang angtia ayau huruf damat sayu bagan, itihtsar, ayau daftar.

3) Tanda ttti digunatian unyuti tetisahtian angtia jat, teniy, Nang tenunjutitian watiyu.

4) Tanda ttti digunatian unyuti tetisahtian angtia, jat, teniy, dan detti Nang tenunjutitian jangtia watiyu.

5) Tanda ttti digunatian di anyara nata penumisan, judum yumisan Nang tdati beratihir dengan yanda yanNa.

6) Tanda ttti digunatian unyuti tetisahtian bimangan ribuan ayau tiemipayannNa.

7) Tanda ttti tdati digunatian unyuti tetisahtian bimangan dan ribuan tenNayatian hamatan, yahun, notor retiening, tiode pos.

(16)

9) Tanda ttti tdati digunatian unyuti singtiayan nata negara.

10) Tanda ttti tdati digunatian unyuti sayuan utiuran.

11) Tanda ttti tdati digunatian di bematiang :

12) Tanda ttti tdati digunatian unyuti atihir judum ayau anati judum.

TANDA TITIK TERANGKAT (· )

1) Tanda ttti yerangtiay digunatian unyutitenumis air damat senNawa tiitia uSu O4 · 5H2O). 2) Tanda ttti yerangtiay digunatian unyuti tenunjutitian pertiamian sebagai penggant yanda

x – ti x g x ua+2) dapay diyumis tig ua+2) ayau ti·g· ua+2).

3) Tanda ttti yerangtiay digunatian unyuti tenNingtiaytian itiayan tiitia sebagai penggant yanda itiayan batiu uR – SH3 dapay diyumis R· SH3 ).

4) Tanda ttti yerangtiay digunatian unyuti tenunjutitian etispresi genettia u((·BB·(b). 5) Tanda ttti yerangtiay digunatian unyuti tenggant yanda emipsis damat tayetattia,

unyuti temurustiannNa dengan yanda pengoperasian uX1, X2, · · · Xn).

TANDA KOMA ( , )

1) Tanda tiota digunatian di anyara unsur-unsur damat suayu perincian ayau petbimangan. 2) Tanda tiota digunatian unyuti tetisahtian tiamitay seyara Nang sayu dari tiamitay seyara

beritiuynNa Nang didahumui omeh tiaya sepert yeyapi ayau temaintian.

3) Tanda tiota digunatian unyuti tetisahtian anati tiamitay dari induti tiamitay jitia anati tiamitay iyu tendahumui induti tiamitaynNa.

4) Tanda tiota tdati digunatian unyuti tetisahtian anati tiamitay dari induti tiamitay jitia anati tiamitay iyu tengiringi induti tiamitaynNa.

5) Tanda tiota digunatian di bematiang tiaya ayau ungtiapan penghubung anyar tiamitay Nang yerdapay pada awam tiamitay, yertasuti di damatnNa omeh tiarena iyu, jadi, magi puma, testiipun begiyu, dan atian yeyapi.

6) Tanda tiota digunatian unyuti tetisahtian tiaya sepert o, Na, wah, aduh, tiasihan dari tiaya Nang main Nang yerdapay di damat tiamitay.

7) Tanda tiota digunatian unyuti tetisahtian pettian mangsung dari bagian main damat tiamitay.

8) Tanda tiota digunatian unyuti tenceraitianbagian nata Nang dibamiti susunannNa damat daftar pusyatia.

9) Tanda tiota digunatian di anyara nata orang dan gemar atiadetiti Nang tengitiutnNa unyuti tetbedatian dari singtiayan nata diri, tiemuarga ayau targa.

10) Tanda tiota digunatian di tutia angtia persepumuhan ayau di anyara rupiah dan sen Nang dinNayatian dengan angtia.

11) Tanda tiota digunatian unyuti tieyerangan yatbahan Nang sifaynNa tdati tetbayasi. 12) Tanda tiota digunatian unyuti tenghindari samah baca di bematiang tieyerangan Nang

(17)

13) Tanda tiota tdati digunatian unyuti tetisahtian pettian mangsung dari bagian main Nang tengiringinNa damat tiamitay jitia pettian mangsung iyu beratihir dengan yanda yanNa ayau yanda seru.

TANDA TITIK ( : )

1) Tanda ttti dua dapay digunatian pada atihir suayu pernNayaan mengtiap jitia diitiut rangtiaian ayau peterian.

2) Tanda ttti dua tdati digunatian jitia rangtiaian ayau peterian iyu terupatian pemengtiap Nang tengatihiri pernNayaan.

3) Tanda ttti dua digunatian sesudah tiaya ayau ungtiapan Nang tetermutian peterian. 4) Tanda ttti dua digunatian damat yetis drata sesudah tiaya Nang tenunjutitian pematiu

damat percatiapan.

5) Tanda ttti dua digunatian unyuti tetisahtian nata tioya yerbiy dan perusahaan penerbiy damat daftar pusyatia.

6) Tanda ttti dua digunatian unyuti yahun dan hamatan butiu jitia pengacuan hamatan dimatiutian pada sisyet pengarang-yahun damat yetis.

7) Tanda ttti dua digunatian unyuti bab dan aNay damat tiiyab suci.

utber : htp://syaf.unN.ac.id/siyes/defaumy/lmes/pendiditian/(htad%220WahNudin,

%220 . .,M.Hut./10%220Penggunaan%220Tanda%220Baca.pdf

Contoh tanda baca yang salah pada media cetak dan pengaruhnya

terhadap pembaca

1. Selama 18 tahun dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal. Seharusnya: Selama 18 tahun, dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal.

(Jawa Pos: Sabtu, 22 Maret 2014, halaman 21)

2. Namun karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun bersemangat memberdayakan warga sekitar.

(18)

(Jawa Pos: Rabu, 26 Maret 2014, halaman 36)

3. Saat audisi saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranyamalah sudah terkenal.

Seharusnya: Saat audisi, saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranya malah sudah terkenal.

(Nova, 27 Mei – 2 Juni 2013, halaman 12)

4. Bersama teman-temannya Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang lucu dan menarik.

Seharusnya: Bersama teman-temannya, Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang lucu dan menarik.

(Nova, 27 Mei - 2 Juni 2013, halaman 14)

Dari beberapa kesalahan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kesalahan yang paling fatal dalam media cetak adalah penggunaan tanda baca koma. Kebanyakan

masyarakat tidak terlalu mempedulikan tentang hal itu. Kita dapat mengambil contoh kalimat no 3 yang bersumber dari tabloid NOVA. Karena kalimat tersebut tidak ada tanda baca komanya, maka kita bisa seenaknya menaruh tanda baca koma tersebut. Misal, “Saat audisi saya, harus bersaing….”. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perbedaan penafsiran di masyarakat. Pembaca akan kesulitan memahami informasi tersebut. Jadi, itulah kenapa keberadaan sebuah tanda baca sangat dibutuhkan.

2. 3 Dampak yang ditimbulkan dalam pemakaian tanda baca

Dampak Positif:

 Tidak menimbulkan perbedaan penafsiran oleh pembaca

 Tidak membingungkan pembaca untuk dapat menangkap informasi yang disajikan

 Dapat membantu pembaca dalam pelafalan intonasi dan artikulasi yang benar

(19)

 Akan mengakibatkan salah pengertian jika dipandang dari sisi benar maupun baiknya suatu informasi yang termuat dalam media cetak

 Membingungkan pembaca saat membaca suatu informasi yang ada di media cetak

2.4 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca

Ada banyak sekali tanda baca (tanda ulang, tanda penyingkat apostrof, tanda kurung siku, tanda elipsis, dll.). Namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya beberapa tanda saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

(20)

Simpulan

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan estimasi kebutuhan biaya modal dan biaya rutin pengangkutan sampah, jika rasio pe- ngangkutan sampah ditingkatkan sampai dengan 100% pada tahun 2019, dilakukan dengan

Individu pemenang inilah yang bisa kawin (pindah silang). Metode roulette-wheel selection tidak mengkombinasikan masalah ini. Sebuah metode tournament selection

Pembelajaran matematika di sekolah dilaksanakan dengan berbagai tujuan, salah satunya yaitu agar peserta didik mampu mengembangkan pemahamannya dalam

Dalam analisis metode ARIMAX untuk curah hujan dengan SST El-Nino 3.4 sebagai variabel eksogen maka langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan uji kestasioneran

Diantara Shopping Enjoyment, Impulse Buying Tendency , Hedonic Shopping Value, dan Emosi Positif yang berpengaruh dominan terhadap Impulse Buying pada konsumen Ranch

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kemiskinan di

Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan beberapa format dokumen / file yang berbeda untuk proses extraction,

Tujuan kegiatan penelitian yang dijabarkan secara singkat dan spesifik guna menjawab permasalahan penelitian dan menggambarkan secara jelas apa yang hendak dilakukan oleh