• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri

BAPPEDA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SULAWESI SELATAN SEBAGAI PILAR UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN SIMPUL JEJARING AKSELERASI KESEJAHTERAAN

7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih

3.4. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA KABUPATEN/KOTA

3.4.2. Review Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri

Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan jangka menengah Nasional dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014, Sekretariat Jenderal dalam 5 tahun kedepan akan terus mendorong terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Pemberian dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dimaksud mencakup pelayanan di bidang perencanaan program dan anggaran; pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian; penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan pelaporan kinerja; penataan produk hukum dan pelayanan bantuan hukum; pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan keprotokolan; pengelolaan data, informasi, komunikasi dan telekomunikasi; pengelolaan penerangan; pengkajiankebijakan strategik; penataan administrasi kerjasama luar negeri; serta pengelolaan administrasi keuangan dan aset.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekretariat Jenderal telah menetapkan arah kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (2010-2014), yaitu: 1). Mendorong terlaksananya perencanaan program dan penganggaran yang berbasis kinerja, serta peningkatan kerjasama luar negeri secara efektif dan efisien; 2). Mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya aparatur dalam upaya percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 3). Memfasilitasi penataan regulasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, serta perumusan kebijakan stratejik secara berkualitas dalam kerangka desentralisasi dan percepatan pembangunan daerah; 4). Meningkatkan kapasitas pengelolaan data dan

informasi, optimalisasi pemanfaatan sistem informasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta kualitas penyelenggaraan kehumasan dalam konteks keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan; serta 5). Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan, aset, serta sarana dan prasarana secara transparan, akuntabel dan sesuai kebutuhan.

Untuk menjalankan kebijakan dan strategi diatas, telah ditetapkan Program Sekretariat Jenderal berikut:

1). Program Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian Dalam Negeri. Tujuan dari Program ini adalah meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan dukungan pelayanan teknis lainnya Kementerian Dalam Negeri.

2). Program Peningkatan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Dalam Negeri. Tujuan dari Program ini adalah meningkatkan kinerja aparatur melalui dukungan sarana dan prasarana kerja.

Dalam rangka mendukung pencapaian Sasaran Prioritas Pembangunan Nasional serta Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014, upaya dan langkah strategik utama adalah Menjaga dan memperkuat stabilitas penyelenggaraan sistem politik dalam negeri dan sistem pemerintahan dalam negeri . Stabilitas politik dalam negeri dan pemerintahan dalam negeri adalah parameter pokok kebijakan Kementerian Dalam Negeri yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak periode RPJMN pertama tahun 2004-2009 dalam kerangka RPJPN Tahun 2005-2025.

Sejalan dengan itu, dalam kerangka pencapaian target pembangunan 2010-2014, terdapat prioritas-prioritas khusus yang secara langsung mendukung Program 5 (lima) Tahun (P5T), baik yang secara eksplisit telah termuat dalam RPJMN 2010-2014 maupun yang secara langsung menjadi bagian penugasan kepada Menteri Dalam Negeri. Untuk mewujudkan hal tersebut, digunakan pendekatan berupa prinsip-prinsip:

1. Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yaitu dengan memperkuat penyelenggaraan pemerintahan daerah guna meningkatkan pelayanan dan hasil-hasil pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat;

2. Pembangunan berkelanjutan, yaitu keseluruhan proses pembangunan yang dilakukan saling berkaitan antara kegiatan sebelumya dengan rencana selanjutnya atau antara kegiatan yang satu dengan kegiatan lainnya dalam suatu rangkaian tahapan yang saling terintegrasi;

3. Tata kepemerintahan yang baik, yaitu menerapkan tata pengelolaan yang baik (good governance) guna membentuk birokrasi yang lebih profesional dan berkinerja tinggi yang didukung dengan langkah-langkah reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri.

Strategi pencapaian program tersebut dilaksanakan dalam koridor kebijakan strategik yang merupakan kebijakan prioritas Kementerian Dalam Negeri tahun 2010-2014, yang meliputi:

1. Menjaga persatuan dan kesatuan serta melanjutkan pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat, yang didukung oleh situasi dan kondisi yang kondusif.

2. Mendorong pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik.

3. Mendorong pembangunan daerah yang berkesinambungan, serta meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan pembangunan secara partisipatif.

4. Mendorong penyelenggaraan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan penerapan reformasi birokrasi.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Prioritas Nasional Tahun 2010-2014, ditetapkan 13 (tiga belas) Program Strategik Kementerian Dalam Negeri dari 13 (tiga belas) program strategik tersebut yang berkaitan erat dengan Tupoksi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini;

Tabel : 3.11. Reviuw Rencana Strategik Kementerian Dalam Negeri yang sesuai dengan Tupoksi Bappeda Prov.Sulsel. NO PROGRAM INDEKS KINERJA PROGRAM

SEBAGAI FAKTOR PENANGGUNG JAWAB PENDORON G PENGHAMBAT 1. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah (P5)

1. Persentase daerah provinsi, ber-LKPD sesuai dengan indikator kedisiplinan penggunaan anggaran dalam APBD sebagai upaya pencapaian status WTP;

2. Persentase daerah provinsi yang proporsi belanja langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung; 3. Persentase penetapan Perda pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD (provinsi) yang disahkan secara tepat waktu;

4. Persentase APBD (provinsi) yang disahkan secara tepat waktu;

5. Persentase belanja modal terhadap total belanja daerah Provinsi se Indonesia;

6. Persentase daerah yang telah melaksanakan DAK sesuai petunjuk pelaksanaan/Petunjuk Teknis yang berasal dari Kementerian/Lembaga;

7. Persentase daerah yang telah optimal (100%)menyerap DAK;

8. Jumlah rekomendasi kebijakan untuk dukungan materi sebagai masukan terhadap Revisi UU No.32/2004

Bappeda Prov. Sulsel sebagai Fungsi Koordinas dan Fasilitasi Anggaran Regulasi Inspektorat Jenderal

2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; serta

9. Jumlah Permendagri tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah.

2. Bina

Pembangunan Daerah (P6)

1. Tingkat kesesuaian antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN); Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan RPJMD; RKPD dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta APBD dengan RKPD Provinsi; 2. Tingkat ketersediaan data dan informasi pembangunan

daerah;

3. Jumlah kebijakan yang mengarah pada pengoptimalan dan pemprioritasan pertumbuhan pembangunan di daerah, dan wilayah timpang serta daerah, dan wilayah pusat pertumbuhan yang memberikan kontribusi tinggi bagi pertumbuhan di Bappeda Prov. Sulsel sebagai Fungsi Koordinas dan Fasilitasi Anggaran Regulasi

4. daerah, dan wilayah lainnya;

5. Persentase daerah yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pemanfaatan dan pengendalian tata ruang;

6. Jumlah pemerintah daerah yang menegakkan Perda RTRW provinsi secara konsekuen.

7. Jumlah daerah yang membentuk PTSP;

8. Jumlah PTSP kab/kota dengan kategori kinerja baik dan siap menerapkan SIPIPISE;

9. Jumlah PTSP daerah yang dapat menerapkan SPIPISE; 10. Persentase rekomendasi pembatalan Perda yang

teridentifikasi bermasalah terkait pengurusan Tanda Daftar Perusahaan TDP dan Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP;

11. Persentase daerah yang mampu menerapkan pengurangan biaya untuk bisnis;

12. Persentase kebijakan tentang percepatan pembentukan PTSP diseluruh Provinsi, kabupaten/Kota di Indonesia; 13. Jumlah PTSP dengan kinerja baik;

14. Jumlah per-UU-an yang mendukung kemitraan Pemda dan Swasta;

Pemda dan Swasta;

16. Persentase tersusunnya pedoman mekanisme BKPRN dengan BKPRD;

17. Jumlah BKPRD provinsi terevitalisasi; 17. Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam penyusunan/revisi dan penetapan perda tentang RTRW Prov;

18. Persentase tersusunnya Permendagri penyelenggaraan tata ruang provinsi;

19. Persentase tersusunnya Permendagri tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam proses perencanan tata ruang di daerah;

20. Persentase tersusunnya Permendagri tata cara dan pengendalian pemanfaatan ruang;

21. Jumlah provinsi yang memiliki Forum BKPRD yang efektif;

22. Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda tata ruang menjadi acuan dalam PTSP;

23. Persentase tersusunnya pendataan dan pengkategorisasian daerah-daerah yang mampu dan tidak mampu dalam penerapan tata ruang melalui PTSP;

24. Jumlah kebijakan fasilitasi pemberian perijinan melalui PTSP yang berpedoman RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota; serta

25. Jumlah pedoman NSPK dalam mendukung peningkatan pelayanan umum di daerah.

3 Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Dalam Negeri (P9)

1. Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di unit kerja lingkup Kementerian Dalam Negeri;

2. Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi;

3. Persentase tingkat penyelesaian kasus-kasus dan pengaduan khusus atas Petunjuk Menteri di unit kerja lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Provinsi, serta Kabupaten/Kota tertentu;

4. Jumlah review Laporan Keuangan Komponen Kementerian Dalam Negeri yang sesuai dengan SAP; serta 5. Peningkatan peringkat kualitas LAKIP Kementerian

Dalam Negeri. Bappeda Prov. Sulsel sebagai Fungsi Koordinas dan Fasilitasi Anggaran Regulasi 4. Dukungan Manajemen dan

1. Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran; 2. Jumlah laporan hasil monitoring dan evaluasi;

Tugas Teknis Lainnya Kementerian Dalam Negeri (P10)

rencana jangka menengah Kementerian Dalam Negeri sesuai kaidah kaidah pelaksanaannya;

4. Persentase konsistensi capaian kinerja jangka menengah Kementerian Dalam Negeri dengan penugasan RPJMN 2010-2014;

5. Jumlah dokumen penataan kelembagaan Kemendagri dalam rangka penerapan Reformasi Birokrasi

6. Jumlah dokumen roadmap reformasi birokrasi Kementerian Dalam Negeri;

7. Persentase implementasi Reformasi Birokrasi;

8. Jumlah naskah akademis sebagai masukan kepada Meneg PAN terkait rencana revisi UU No. 43 Tahun 1999;

9. Jumlah dokumen pelaksanaan roadmap Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri;

10. Persentase penyelesaian instrumen evaluasi manajemen kepegawaian PNS Daerah;

11. Persentase penyelesaian instrumen evaluasi netralitas PNS;

12. Persentase terpenuhinya pengisian jabatan struktural dan fungsional bagi PNSP di lingkungan Kementerian Dalam Negeri;

13. Persentase penyelesaian pedoman pelaksanaan pengadaaan CPNS Kementerian Dalam Negeri;

14. Persentase penyelesaian perubahan PP No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;

15. Jumlah RPP tentang Pembinaan dan Pengawasan Manajemen PNSD;

16. Persentase PNSP Kementerian Dalam Negeri yang sesuai dengan rencana kebutuhan organisasi;

17. Jumlah Perda yang dikaji;

18. Persentase penyelesaian Ranpermendagri sesuai dengan Prolegdagri;

19. Persentase Satuan Kerja yang menyelenggarakan SIMAK BMN; 20. Hibah dan PNBP melalui mekanisme APBN; 20. Persentase Satuan Kerja yang melaksanakan SAI sesuai

ketentuan; serta

21. Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Tabel 3.12. Permasalahan Pelayanan Bappeda Prov.Sulsel berdasarkan SasaranRenstra Bappeda Prov.Sulsel beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Kabupaten/kota Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghamb at Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatkan pemberdayaan ekonomi perkotaan melalui penataan dan pengembangan potensi kota secara optimal di Kota Makassar

Koordinasi Anggaran Dukungan kebijakan

2 Memberikan arah pada seluruh elemen pembangunan dalam menerjemahkan program /kegiatan yang akan

dilaksanakan di Kab. Gowa

Fasilitasi Anggaran Dukungan kebijakan

3 Meningkatkan kualitas

perencanaan melalui pendekatan teknokratis partisipatif ,politis ,Bottom Up dan Topdown di Kabupaten Takalar

Koordinasi Anggaran Dukungan kebijakan

4 Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam rangka perencanaan pembangunan Daerah di Kabupaten Bantaeng

Fasilitasi Anggaran Dukungan kebijakan

5 Mewujudkan perencanaan pembagunan berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan di Kabupaten Bulukumba Data dan Informasi yang belum akurat Anggaran Dukungan Teknologi 6 Peningkatan pelayanan

merupakan upaya terwujudnya pelayanan prima di Kabupaten Selayar

Koordinasi dan fasilitasi

Anggaran Dukungan kebijakan

7 Mewujudkan perencanaan partisipatif berbasis kebutuhan Masyarakat di Kabupaten Sinjai

Koordinasi Anggaran Dukungan kebijakan

8 Melakukan pengkajian pada semua bidang kehidupan di Kabupaten Sidrap

Koordinasi Anggaran Dukungan kebijakan

9 Mendayagunakan informasi potensi Daerah dan sumber daya serta data base untuk

Data dan Informasi

No Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Kabupaten/kota Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghamb at Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) perencanaan ,melalui

pendekatan dan pemanfaatan system informasi optimal di Kabupaten Enrekang

yang belum akurat

10 Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Toraja Utara

Koordinasi dan fasilitasi

Anggaran Dukungan kebijakan dan mendorong

pemda agar memberikan insentif

kepada pihak investor 11 Mendorong Pemenuhan data

base dan data dinamis

perencanaan pembangunan di Kabupaten Luwu

Koordinasi Anggaran Mendukung ketersediaan data &

informasi 12 Mendorong dan meningkatkan

partisipasi swasta terhadap pengelolaan sumberdaya unggulan daerah untuk peningkatan kesejahteraan Rakyat di Kabupaten Luwu Timur Koordinasi Koordinasi antar pihak swasta dan pemerintah Mengoptimalkan peran swasta dalam

pelaksanaan pembangunan

URUSAN/IKK TAFSIRAN CAPAIAN

TARGET PERMASALAHAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib Tersedianya dokumen Perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

24 Kab/Kota telah memiliki RPJPD Belum optimalnya sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan

Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota telah

mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan

Optimalisasi dan peningkatan koordinasi dan

sinergitas kebijakan pembangunan antar tingkatan pemerintahan

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

Semua Kab/Kota telah memiliki RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota telah

mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan

Belum Optimalnya sinergitas kebijakan

pembangunan antar tingkatan pemerintah guna optimalisasi pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA

Semua SKPD Provinsi dan Kab/Kota memiliki RKPD yang ditetapkan oleh PERKADA

Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota telah

mengacu pada aturan dalam menyusun dokumen perencanaan

Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

Konsistensi antara dokumen RKPD dan dokumen Perencanaan Pembangunan (RTR dan RPJMD) Belum Optimalnya Kondistensi penjabaran RPJMD dan RTR dalam dokumen RKPDS

Penyusunan RKPD mengacu dan konsisten pada

dokumen perencanaan (RTR dan RPJMD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

€ ‚ 

,

ƒ‚ 

,

„… † … ‡ˆ

,

‚ ‡‚ ‡‰ ‡ˆ

,

‚ „‰‡„Š ‹ Œ‡ ˆ Š ށ† ‡  ‡ˆ

.. ‘’“’”• –— ’ “’

Berlandaskan hasil rumusan Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah disusun berdasarkan target capaian setiap tahunnya, maka perlu adanya sinergitas dengan Renstra SKPD. Untuk mendukung hal tersebut, maka diharapkan adanya kemajuan terhadap capaian kinerja pembangunan pada BAPPEDA Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban.

Berdasarkan hasil capaian pelaksanaan rencana strategis BAPPEDA Provinsi Sulawesi Selatan 2003-2008, serta tantangan yang dihadapi lima tahun kedepan, maka dirumuskan Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 sebagai berikut :

‘˜ ™˜

Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan untuk lima tahun kedepan (2013-2018) sebagai berikut :

Profesional, Terpercaya dan Kompetitif dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah

®¯ ° ± ²³´ °µ¶ ·, ¸²¯ ¹²¯ º¶ »¶ ¼¶µ ½ °¾¹²¸ ´¸ ´ ± ¾²¯¿ ¹¶½ ¶ µ ¸¶ µ¸¶ µÀ¶ µ ¼¶µ ½²Á¿ ¸ ¿Â¶ µ ¹² ¯²µ º¶µ¶¶ µ »¶ µÀ ¼ ´Â¶ ¯¶¹½ ¶µ ¹¶ ¼¶ ö¿µ ÄÅÆÇ-ÄÅÆÈ ¼ ²µÀ¶ µ ¾²µ ²¯¶¹½¶ µ ¸¶¸¶ ½²· °·¶ ¹²¾²¯´µ ¸¶Â¶ µ »¶µÀ Á¶´½ (À° °¼ À°É² ¯µ¶ µ º ²). ®¯ ° ± ²³´ °µ¶ ·, ¸²¯ ¹²¯ º¶ »¶ ¼¶µ ½ °¾¹²¸´¸ ´± ¼´¶ ¯¶Â½¶ µ ¿µ¸¿½ Á¶À¶´¾ ¶µ¶ ¾²¾Á¶µÀ ¿µ ½ °¾¹²¸²µ ³ ´»¶ µÀ Á² ¯¼¶ »¶ ³¶´µÀ¼ ¶ µ½ ¶¹¶³ ´ ¸¶³ Á²·¶Ê¶¯´ µ¼´É´¼¿ »¶ µÀ ¼´ ¼¶³¶¯½¶ µ ¹¶¼¶ ²¸´½ ¶ ¼¶µ ¾ °¯¶ · »¶ µÀ ¸´ µÀÀ´ ³²Â´µÀÀ¶ ¾²·¶Â´¯½¶ µ Á²¯Á¶ À¶´ ¹¯°¼¿½ ¹² ¯ ²µº¶µ¶¶ µ »¶µÀ Á²¯½ ¿¶ · ´¸¶³. ˲µ À¶ µ ¾²µÀ²¼ ²¹¶ µ½¶µ ¹¯° ± ²³´°µ¶ · ´ ³¾² ¼¶·¶¾ ¹¯° ³ ²³ ·¶Â´¯µ»¶ ¹¯°¼¿½ ¹² ¯²µ º¶µ¶¶ µ ¼´Â¶ ¯¶¹½¶µ ³¸ ¯¶¸ ²À´ ¼¶µ ½ ²Á´Ê¶ ½¶ µ ¹²¾Á¶µÀ ¿ µ¶ µ ¼¶¹¶ ¸ ¾²µ »²·²³¶´½ ¶ µ Á² ¯Á¶ À¶´ ¹ ²¯¾ ¶³¶ ·¶Â¶ µ¹²¾Á¶µÀ¿µ¶µ¼¶ ·¶ ¾Ì ´·¶ »¶Â®¯ °É´µ³ ´Í¿·¶ Ì ² ³´Í ²·¶ ¸¶µ. ο¾¿ ³¶ µ É´ ³´ ´µ´ ¾²µÀ¶ µ ¼¿µÀ ¾ ¶ ½µ¶ Á¶Â̶ Ï Ð®®Ñ ËÐ ®¯ °É´µ ³´ Í¿·¶Ì²³ ´ Í ²·¶¸¶ µ, ³ ²Á¶ À¶´ ·²¾Á¶ À¶ ®²¯ ²½¶ ¸ Ò²Ì ´·¶ »¶Â¶µ »¶µÀ ¾²µ» ²·²µÀÀ¶ ¯¶ ½¶µ ¿¯¿ ³¶µ ¼´Á´ ¼¶µÀ ¹² ¯ ²µ º¶ µ¶¶ µ, ¾ ²¾´· ´½ ´ ±¿µ À³´ ¹ ²¯ ¿¾¿ ³¶ µ ½ ²Á´Ê¶ ½¶ µ ¸ ²½ µ ´ ³ ¹²¯²µº¶ µ¶¶µ, ¹ ²µÀ°¯À¶ µ´³¶³´¶ µ ¹²µ» ¿³¿µ¶ µ ¹ ²¯²µ º¶µ¶¶ µ ¹²¾Á¶µÀ¿µ ¶µ, ¹²¾Á´µ¶¶ µ ¼¶µ ¹²·¶ ½³¶ µ¶¶ µ ¸¿À¶³ ¼ ´Á´¼¶µÀ ¹ ²¯²µ º¶µ¶¶ µ ¹²¾Á¶µÀ¿µ¶µ ¼´Â¶¯¶¹½ ¶ µ ¼¶¹¶¸ ¾²·¶ ½ ³¶ µ¶ ½¶ µ ¸ ¿À¶ ³ ¼¶µ ±¿µÀ³´µ »¶ ³ ²º¶¯¶ ²± ²½ ¸ ´± ¼¶µ ¼¶¹¶¸ ¼ ´¹² ¯¸¶ µÀ À ¿µÀʶ ̶Á½ ¶µ. Ò°¾¹² ¸ ´¸ ´± Á²¯¶¯¸´ ¼ °½ ¿¾²µ ¹²¯ ²µº¶µ¶¶ µ »¶ µÀ ¼ ´Â¶³´·½ ¶ µ ¼¶¹¶¸ Á²¯³¶´µÀ ¼²µ À¶µ ®¯ °É´µ ³ ´ ·¶´µµ »¶. ®²¯ ²µº¶µ¶¶ µ »¶ µÀ ²± ²½ ¸ ´± Á² ¯¶ ¯ ¸ ´ ¼¶¹¶¸ ¾²¾²º¶Â½¶µ Á²¯Á¶ À¶´ ¹²¯¾ ¶³¶ ·¶Â¶ µ »¶ µÀ ¼ ´Â¶¼¶¹´ Á²¯ ¼ ¶³¶¯½¶ µ ³½ ¶ ·¶ ¹¯´°¯ ´¸¶³ »¶ µÀ ¸ ²·¶Â ¼´ ¸²¸¶¹½ ¶ µ, ³ ²³¿¶ ´ ¼ ²µ À¶ µ¸¶Â¶¹¶µ ¹²µº¶¹¶´¶ µ ¶³´·. Ë´ ³¶¾¹´µÀ ´¸ ¿, ¹ ²¯²µ º¶µ¶¶ µ »¶µÀ ¹¶ ¯´¹¿ ¯µ ¶ Á²¯¶¯¸ ´ Á¶´½ ³ ²º¶¯¶ ¾¶ ¸ ²¯ ´¶ ·, ¾ ¶ ¿ ¹¿µ ¹¯° ³ ²¼¿ ¯¶ ·, ¸ ´¼¶ ½ ¾ ²µÀ ¶µ¼¿µ À Á¶µ»¶ ½ ½ ²½ ¿¯¶ µÀ¶ µ ¼¶µ ½ ²· ²¾¶Â¶ µ, ³ ²Â´µÀÀ¶ ¹²µº¶¹¶´¶µ ¶³´· ¼¶¹¶¸ ¼´ ¿½ ¿¯ ¾²·¶ ·¿ ´ ´µ ¼ ´½ ¶ ¸ °¯ ´µ¹¿ ¸, °¿¸¹¿ ¸, ¼¶µ°¿¸ º °¾².

çèéè

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi yang jelas berdasarkan tugas pokok, fungsi dan rincian tugas BAPPEDA Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam rumusan ç èéèêëììíîë ïðñ òèóéè ôõöë÷íéè ôíöë øë ó juga mendukung Misike-4 (empat) dan Misi ke-7 (tujuh) RPJMD Provinsi serta memperhatikan Kondisi permasalahan dan isu strategis Perencanaan Pembangunan Daerah lima tahun kedepan, maka dirumuskan misi BAPPEDA Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :

1. Mengembangkan, mengkoordinasikan dan memfasilitasi perencanaan pembangunan wilayah yang menjaminsinergitas.

2. Meningkatkan Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan Wilayah. 3. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana organisasi; 4. Mengembangkan kualitas dan profesionalisme SDM perencana.

Secara umum tujuan perencanaan pembangunan daerah yaitu terwujudnya perencanaan pembangunan yang paripurna dan terciptanya sinergitas pembangunan Sulawesi Selatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Dalam rangka capaian tujuan yang telah ditetapkan, maka dirumuskan beberapa strategi perencanaan pembangunan Bappeda sebagai berikut;

1. Meningkatkan pelayanan perencanaan yang efisien dan efektif guna mendukung terciptanya perencanaan yang professional dan terpercaya; 2. Membangun sinergitas melalui mekanisme perencanaan dari atas

kebawah(top-down)dan dari bawah keatas(buttom-up);

3. Malakukan analisis kondisi dan permasalahan berdasarkan data dan informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan;

5. Membangun kerjasama intern organisasi, kerjasama lintas sektor, dan lintas wilayah;

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang lebihintensif;

7. Membangun stabilitas dengan menerapkan fungsi alokasi anggaran dengan mempertimbangkan pemerataan wilayah.

Sebagai upaya untuk mencapai visi yang telah ditentukan tersebut, perlu ditetapkan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksan akan untuk mewujudkan visi yang dimaksud.

Misi merupakan pernyataan dari ruang lingkup tugas pokok dan fungsi organisasi yang sasarannya secara operasional akan dicapai dengan program dankegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap tahunnya. Berkaitan dengan perumusan Misi Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018tersebut, maka perlu diperhatikan relevansi dan kontribusi dalam dukungannya terhadap pencapaian Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018. Dalam rangka mendukung pencapaian Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi SelatanTahun2013-2018, khususnya Misi ke-4 dan Misi ke-7 yaitu Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.

..

!" !

#$#%& adalah agar terwujudnya perencanaan pembangunan yang paripurna dan terciptanya sinergitas pembangunan Sulawesi Selatan yang berkelanjutan dan berkesinambungan sesuai rumusan Visi, Misi Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. ;< = <> ? ; @A B@CDE A B FEA, C @AB FGGHI<AE=< FEA IEA C@C JE = <K<LE = < M@H@ANE AEEAM@CDE A BOAE APEA BC @AQEC<A=<A@HB <LE=.

Tujuannya adalah:

a. Mengoptimalkan sinergitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.

Sasarannya adalah:

1. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas.

2. Perencanaan pembangunan yang Implementatif. 2. ;< = <

R

? ; @A<A B FE L FE A

F <A @HQE S@ KEF=EA EEA T@ANEAE S@C DE A BOA EA UE@HE V.

Tujuannya adalah:

a. Meningkatkan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas.

b. Meningkatkan kualitas sistem pengendalian dan evaluasi kinerja terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Sasarannya adalah:

1. Pemanfaatan dokumen rencana pembangunan daerah yang akuntabel.

2. Konsistensi antara program kegiatan yang telah dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

3. ;< = <W ? ; @A B GML <C EKFEAS@C EA JEE LEA=E HEAEIE AMH E=EHEAEGH BE A<=E = <. Tujuannya adalah:

a. Peningkatan sarana dan prasarana peralatan perkantoran yang berkualitas.

Sasarannya adalah:

1. Pemanfaatan peralatan perkantoran berbasis Informasi Teknologi (IT).

4. lm n mo p qrstruvwstwsx yw zm{wn|wsq}~ rn m~sw zmnu r€w }w{qr }rs‚ws w. Tujuannya adalah:

a. Meningkatkan mekanisme kerja yang terdokumentasi dengan baik.

b. Meningkatkan aparatur perencana yang semakin berkualitas. Sasarannya adalah:

1. Data dan Informasi pembangunan yang aktual dan valid. 2. Meningkatkan profesionalisme aparatur perencana. 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Bappeda Prov. Sulsel.

—˜™š›œ ž Ÿ.— ¡  ˜¢£˜¢¤˜¥ ˜¦˜¢§˜¢ ¨© ˜ªš¢š¢ ¨˜«¬š› ˜­˜¢˜¢® ˜£˜¢¬š¦ 𢠝˜¢ ˜˜¢¬š° ™˜¢¨ ¢˜¢± ˜š¦˜« ¬¦²³´¢¥´¤ ›˜µš¥´ ¤š›˜¶˜¢

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

ª´¥´ž·

Mengembangkan, mengkoordinasi kan dan memfasilitasi perencanaan pembangunan yang menjamin sinergitas. Mengoptimalkan sinergitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas. Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD 96% 97% 98% 99% 100% Perencanaan pembangunan yang Implementatif. Persentase rencana kegiatan dalam Renja yang terlaksana melalui DPA SKPD 96% 97% 98% 99% 100% ª´¥´¸· ªš¢´¢ ¨© ˜¶© ˜¢ ©´¢ š¦¡˜ ¬š›˜© ¥˜¢˜˜¢ ¹š ¢¯ ˜¢ ˜ ¬š° ™˜¢¨ ¢˜¢± ˜š¦˜«. Meningkatkan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas. Pemanfaatan dokumen rencana pembangunan daerah yang akuntabel.

Komponen keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/ musrembang 7 Kom ponen 8 Kom ponen 8 Kom ponen 9 Kom ponen 9 Kom ponen Persentase kesesuaian perencanaan daerah yang sinkron dengan perencanaan pusat, provinsi dan kab/Kota.

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Konsistensi antara program kegiatan yang telah

dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Persentase hasil

monitoring dan evaluasi program yang sesuai dengan target dalam dokumen perencanaan 96% 97% 98% 99% 100% ÎÏ ÐÏÑ Ò ÎÓÔÕÓÖרÔÕÙ ØÔ ÚØÔ Ö ÓÔÏÔÕÙØÛÙ ØÔ Ð ØÜØÔØ ÝÜØ ÐØÜØÔØÞÜÕ ØÔÏ ÐØÐ Ï. Peningkatan sarana dan prasarana peralatan perkantoran yang berkualitas Pemanfaatan peralatan perkantoran berbasis Informasi Teknologi (IT).

Persentase pemenuhan peralatan perkantoran yang berbasis IT. 96% 97% 98% 99% 100% ÎÏ ÐÏßÒ àÓÔÕÓÖ × ØÔÕØÔ áØ ÝØÐÏÛØÐ á ÓâÓÖ ×ØÕ ØØÔàÓÜÓÔãØÔØ. Meningkatkan

mekanisme kerja yang terdokumentasi dengan baik

Data dan Informasi pembangunan yang aktual dan valid.

Data statistik tersaji tepat waktu a. Informasi pembangunan daerah Sulsel b.Indikator pembangunan ekonomi Sulsel c.Indikator pembangunan sosial sulsel d. Profil pembangunan daerah e.Sulsel dalam angka

100% Sept Sept Okt Okt Okt 100% Sept Sept Okt Okt Okt 100% Sept Sept Okt Okt Okt 100% Sept Sept Okt Okt Okt 100% Sept Sept Okt Okt Okt

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Meningkatkan aparatur perencana yang semakin berkualitas. Meningkatkan profesionalisme aparatur perencana. Persentase aparatur perencana yang ikut diklat bersertifikasi

80% 85% 85% 90% 95%

Meningkatnya akuntabilitas kinerja Bappeda Prov. Sulsel Predikat penilaian implementasi SAKIP oleh Inspektorat Provinsi CC B B BB BB

..

!" !

# $%#&' ( pada dasarnya lebih bersifat agenda (granddesign), sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran suatu organisasi.

Berdasarkan Visi dan Misi Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 yang telah ditetapkan, maka diperlukan strategi sebagai suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan dan sasaran terhadap misi yang telah ditetapkan.

Strategi yang perlu dilaksanakan Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan selama 5 (lima) tahun kedepan yaitu sebagai berikut.

1. # $%#&' ( dalam rangka tercapainya Misi 1 Meningkatkan Kualitas Perencanaan

Aparatur Penganggaran ,adalah:

• Meningkatkan pelayanan perencanaan yang efesien dan efektif guna mendukung terciptanya perencanaan yang profesional dan terpercaya.

• Membangun sinergi melalui mekanisme perencanaan dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah keatas (buttom up).

2. Strategi dalam rangka mewujudkan Misi 2 Mengevaluasi Kinerja Pelaksanaan

Pembangunan Pemerintah Provinsi dan Pembangunan Wilayahadalah:

• Melakukan analisis kondisi dan permasalahan berdasarkan data dan informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan

• Membangun kerjasama intern organisasi, lintas sektor dan lintas wilayah.

3. Strategi dalam rangka mewujudkan Misi 3 Mengembangkan dan meningkatkan

sarana prasarana organisasi Daerah adalah:

• Mengembangkan kualitas kinerja dan profesionalisme aparaturr perencana dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

• Pengembangan data dan informasi serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang lainnya.

4. Strategi dalam rangka mewujudkanMisi 4 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan

• Melaksanakan diklat yang lebih intensif bagi aparat perencana.

• Membangun fasilitas dengan menerapkan fungsi alokasi anggaran dengan mempertimbangkan pemerataan wilayah.

Sedangkan kebijakan yang pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan strategi, sasaran, tujuan, serta misi dan visi