BAB II ANALISIS FISKAL REGIONAL
3.1. Peran Fiskal Untuk Kesejahteraan Petani dan Nelayan
3.1.1. Reviu Program Pemerintah untuk Petani dan Nelayan
Pemerintah menyalurkan bantuan pemerintah yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani/ Nelayan (Ib) yakni pada komponen biaya produksi dan penambahan barang modal.
Tabel III.3 Belanja Output Strategis Sektor Pertanian di Satker Kementan Prov NTB TA 2021
Sumber : OMSPAN (diolah)
1) Pada TA 2021 belanja output strategis sektor pertanian disalurkan melalui satker Dinas Pertanian dan Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Realisasi belanja output strategis sektor pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan triwulan III 2021 sebesar Rp30,95 Milyar atau 82,86 % dari pagu.
Untuk meminimalkan komponen biaya produksi dan penambahan barang modal sektor pertanian, pemerintah memberikan bantuan barang berupa :
a) Sarana pascapanen tanaman pangan dengan pagu kegiatan senilai Rp3,3 milyar
Pemerintah melakukan pengadaan mesin perontok padi dan pemipil jagung sebanyak 100 unit, untuk diserahkan kepada kelompok tani. Penggunaan mesin perontok padi dan pemipil jagung diharapkan dapat mengurangi jumlah rendemen pada proses panen padi dan jagung, serta menguragi biaya pengolahan pasca panen.
b) Pengadaan benih jagung dan padi dengan pagu kegiatan Rp.2,15 Milyar Bantuan bagi petani jagung dan padi berupa benih jagung Hibrida NASA-29, Pioneer P35, dan BIOSEED B-89 di Sumbawa, Dompu, Lombok Timur, dan Lombok Tengah, serta benih padi di kab Bima. Bantuan benih ditujukan agar
NO KODE GIAT KRO/RO URAIAN RO PAGU REALISASI Target Satuan
1 5885 CAG001 Sarana Pascapanen Tanaman Pangan 3,378,500,000 3,178,500,000 100 Unit 2 4579 RAI001 Area penyaluran benih padi 26,265,000 229,123,500 2678 Unit 3 4579 RAI002 Area penyaluran benih jagung 2,135,498,000 2,435,572,500 6740 Unit 4 1785 QEH001 Optimalisasi Reproduksi 3,269,235,000 2,286,172,000 28540 Kelompok
Masyarakat 5 1794 RBK001 Irigasi Perpipaan 1,000,000,000 996,510,000 10 unit 6 1794 RBK002 Embung Pertanian 960,000,000 888,000,000 8 unit 7 1794 RBKU90 Irigasi Perpompaan Besar Wilayah Tengah 2,590,000,000 2,365,959,500 20 unit 8 1794 RDK001 Jaringan Irigasi Tersier (PEN) 10,500,000,000 10,500,000,000 140 unit 9 1795 RBO002 Optimasi Lahan (PEN) 6,987,950,000 4,248,912,000 10 km2 10 1812 QDC001 Insentif Kinerja Penyuluh Pertanian 6,508,842,000 3,825,772,720 1416 Orang
37,356,290,000
30,954,522,220 Jumlah
30
petani jagung dang padi mendapatkan hasil panen yang optimal serta mengurangi biaya produksi.
c) Pengadaan Nitrogen Cair sebanyak 25.000 liter pada kegiatan optimalisasi reproduksi hewan ternak, serta bantuan barang lainya bagi peternak.
d) Pembangunan infrastruktur pertanian berupa irigasi perpipaan, embung, irigasi perpompaan besar, dan jaringan irigasi tersier yang ditujukan untuk menyediakan pasokan air bagi petani di NTB. Pasokan air yang konsisten sepanjang tahun melalui pembangunan jaringan perpipaan, pembuatan embung, maupun jaringan irigasi tersier diharapkan dapat mengurangi biaya produksi.
2) Belanja Output Strategis Sektor Pertanian di Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tabel III.4. Belanja Output Strategis Sektor Pertanian di Satker KKP Provinsi NTB TA 2021
Sumber : OMSPAN (diolah)
Dari target penyaluran benih ikan laut yang disalurkan ke masyarakat sebanyak 735.000 ekor, sampai dengan September 2021 telah terealisasi sebanyak 510,850 ekor atau 69,4%. Jenis benih ikan laut yang disalurkan ke masyarakat terdiri dari bawal bintang, kakap putih dan abalone, jenis ikan dan kerang yang dibudidayakan oleh nelayan dengan jaring apung di laut. Selain bantuan benih ikan laut, sampai September 2021 juga telah disalurkan 1.080 ekor calon induk unggul untuk menjadi indukan bagi budidaya ikan laut dan kerang abalone.
3) Belanja Output Strategis Sektor Pertanian di Kementerian PUPR
Tabel III.5 Belanja Output Strategis Sektor Pertanian di Satker PUPR NTB TA 2021
Sumber : OMSPAN (diolah)
Jaringan irigasi Di Bintang Bano dibangun untuk mendukung fungsi bendungan. Irigasi primer merupakan satu kesatuan dengan pembangunan bendungan Bintang Bano yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Jaringan irigasi Bintang Bano akan memanfaatkan air dari Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk. Sampai dengan
NO KODE
GIAT KRO/RO URAIAN RO PAGU REALISASI TARGET SATUAN
1 2344 QEL003 Benih Ikan Laut yang disalurkan ke masyarakat (PEN) 2,549,672,000 1,911,646,850 735,000 ekor 2 2344 QEL051 Calon Induk Unggul yg disalurkan ke masyarakat (PEN) 130,720,000 93,486,700 1,080 Ekor
2,680,392,000
2,005,133,550 Jumlah
NO KODE GIAT KRO/RO URAIAN RO PAGU REALISASI TARGET SATUAN
1 5036 RBS003 Daerah irigasi Bintang Bano yang dibangun (PEN) 218,013,116,000 112,267,773,717 32 Km 2 5039 RBG040 Bendungan Beringin Sila yang dibangun (PEN) 441,710,803,000 441,710,803,000 1 unit 3 5039 RBG041 Bendungan Meninting yang dibangun (PEN) 196,183,055,000 11,386,857,000 1 unit 4 5039 RBG042 Bendungan Tiu Suntuk yang dibangun (PEN) 220,796,871,000 220,796,871,000 1 unit 5 5039 RBG043 Bendungan Bintang Bano yang dibangun (PEN) 331,868,542,000 14,554,474,265 1 unit
1,408,572,387,000
800,716,778,982
Jumlah
KAJIAN FISKAL REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat
Triwulan III 2021
31
September 2021 realisasinya sepanjang 21.9104 km, dari target 32 KM.
Bendungan Beringin Sila terletak di Sungai Berang Utan, Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, kurang lebih 60 Km arah Barat Kota Sumbawa Besar, Luas Daerah Irigasi Beringin Sila Eksisting (2400 Ha). Pembangunan bendungan Beringin Sila ditujukan untuk mensulapi kebutuhan air pada musim tanam II dan III. Selama ini pada musim tanam I air dari Berang Utan sangat tinggi namun menyusut pada saat musim tanam II dan III. Keseluruhan bendungan yang dibangun baik Beringin Sila, Meninting, Tiu Suntuk, maupun Bintang Bano diperkirakan akan selesai pada periode TA 2021, kemanfaatan bagi petani di NTB diperkirakan akan diperoleh pada periode berikutnya (TA 2022) setelah jaringan irigasi sebagai sarana pendukung selesai dibangun.
b. Pembiayaan KUR Sektor Pertanian dan Perikanan
Tabel III.6. Realisasi KUR Sektor Pertanian dan Perikanan Tahun 2021 di Provinsi NTB
Sumber : SIKP.Kemenkeu.go.id (diolah)
Untuk membantu petani dan nelayan mendapatkan modal kerja yang murah, pemerintah memberikan subsidi bunga reguler sebesar 5,5% sampai dengan 13% bagi petani/nelayan yang mengajukan pembiayaan ke bank. Kredit Usaha Rakyat (KUR) diberikan kepada petani/nelayan yang telah memiliki akses perbankan, namun tidak memiliki agunan tambahan. Pengajuan kredit sampai dengan Rp100 juta dalam program KUR hanya mempersyaratkan agunan pokok berupa objek usaha dari calon debitur yang dibuktikan dengan surat keterangan usaha. Sampai dengan September 2021 realisasi KUR sektor pertanian sebesar Rp1,8 Triliun, paling banyak untuk skema mikro dengan jumlah pinjaman 10 s.d.
100 Juta, dan untuk skema kecil yang mempersyaratkan agunan tambahan, realisasinya sebesar Rp190,32 milyar. Sementara realisasi KUR pada sektor perikanan sampai dengan September sebesar Rp62,7 milyar untuk 1.764 debitur.
Salah satu kebutuhan dasar nelayan untuk mendukung hasil tangkapan adalah dengan pengadaan kapal nelayan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh nelayan. Pengadaan kapal nelayan diarahkan oleh pemerintah dengan menggunakan skema KUR Khusus. KUR khusus sebagaimana dimaksud diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,
Debitur Penyaluran Debitur Penyaluran Debitur Penyaluran
1 PERTANIAN, PERBURUAN DAN
KEHUTANAN 1,372 190,326,851,373 54,033 1,572,820,779,912 5,319 51,696,912,401 60,724 1,814,844,543,686 2 PERIKANAN 156 23,315,428,990 1,387 37,390,349,637 221 2,066,000,000 1,764 62,771,778,627 1,528 213,642,280,363 55,420 1,610,211,129,549 5,540 53,762,912,401 62,488 1,877,616,322,313 Jumlah
No Sektor
Skema KUR
Jumlah
Debitur Jumlah Penyaluran
Kecil Mikro Supermikro
32
atau komoditas sektor produktif lain yang bisa dikembangkan menjadi KUR khusus.
c. Pembiayaan UMi Sektor Pertanian dan Perikanan
Tabel III.7. Realisasi Kredit Umi Sektor Pertanian Provinsi NTB (Triwulan III 2019 s.d 2021)
Sumber : SIKP.Kemenkeu.go.id (diolah)
Meskipun masih dalam jumlah yang terbatas, para petani yang tidak memiliki akses perbankan telah memanfaatkan pembiayaan UMi dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang berada di NTB. LKBB memiliki jangkauan yang lebih luas, dapat masuk ke lokasi dan kelompok-kelompok usaha informal yang belum memiliki hubungan dengan perbankan. Dari seluruh penyaluran UMi sampai September diseluruh sektor, realisasi UMi sektor pertanian sebesar Rp447,1 Juta atau 0,66% dari total penyaluran (Rp65,9 Milyar). Masih sangat sedikit petani yang memanfaatkan pembiayaan UMi, sebagian besar debitur UMi masih di sektor perdangangan eceran.
d. DAK Fisik Bidang Pertanian dan Kelautan dan Perikanan
Tabel III.8. Realisasi DAK Fisik Bidang Pertanian dan KKP s.d. 30 September 2021
Sumber : OMSPAN (diolah)
Pembangunan infrastruktur bidang pertanian dan kelautan dan perikanan ditujukan untuk mempengaruhi indeks harga yang dibayar petani, khususnya pada komponen biaya produksi dan penambahan barang modal. Dengan pembangunan infrastruktur dibidang pertanian dan KKP, setelah infrastruktur tersebut siap dioperasikan akan memudahkan petani dan nelayan memenuhi keperluan sarana produksinya. Sampai dengan triwulan III 2021 realisasi DAK Fisik bidang pertanian sebesar Rp32,2 milyar atau 57,12% dari alokasi bidang
Debitur Penyaluran Debitur Penyaluran Debitur Penyaluran 1 PERTANIAN, PERBURUAN DANKEHUTANAN 124 447,100,000 137 456,500,000 69 217,500,000
No Sektor
Realisasi
2021 2020 2019
PAGU KONTRAK REALISASI PAGU KONTRAK REALISASI
1 NUSA TENGGARA BARAT 14,839,452,000 13,464,340,090 3,709,863,000 13,868,800,000 10,912,084,110 3,467,200,000 2 KAB. LOMBOK BARAT 3,650,000,000 3,529,906,000 2,500,957,700 2,905,250,000 2,893,492,824 2,028,384,270 3 KAB. LOMBOK TENGAH 2,815,000,000 2,814,980,000 1,970,491,000 2,474,836,000 2,469,807,800 618,709,000 4 KAB. LOMBOK UTARA 1,870,000,000 1,862,189,410 1,862,189,410
5 KOTA MATARAM 2,147,000,000 2,104,279,000 536,750,000
6 KAB. B I M A 7,555,000,000 7,046,593,000 5,059,716,850 2,405,000,000 2,377,659,001 1,671,196,550 7 KAB. DOMPU 6,245,502,000 6,245,502,000 4,371,851,400 2,327,625,000 2,314,862,000 1,623,594,150
8 KOTA BIMA 1,384,000,000 1,361,623,728 958,730,677
9 KAB. SUMBAWA 6,143,318,000 5,620,001,357 4,064,830,110 2,160,419,000 2,135,150,307 2,135,150,307 10 KAB. SUMBAWA BARAT 6,890,000,000 6,861,479,900 4,810,165,955 2,375,893,000 2,306,669,300 1,631,974,435 11 KAB. LOMBOK TIMUR 8,235,000,000 8,126,509,790 5,715,679,405 2,315,211,000 2,280,417,500 1,604,990,625
56,373,272,000
53,709,312,137 32,203,555,420 36,234,034,000 33,018,234,980 18,138,869,424 JUMLAH
PERTANIAN KKP
BIDANG PEMDA
NO
KAJIAN FISKAL REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat
Triwulan III 2021
33
pertanian. Sementara realisasi DAK Fisik bidang kelautan dan perikanan sebesar Rp18,13 milyar atau 50,06 % dari pagu bidang kelautan dan perikanan.
Pembangunan infrastruktur pertanian yang dibiayai DAK Fisik 2021 direalisasikan dalam bentuk infrastruktur fisik yang menunjang pertanian seperti embung, irigasi, jalan tani dan rumah penggilingan, serta pengadaan dan rehabilitasi long storage untuk menjaga ketersediaan air di musim kemarau. Pada tahun 2021 DAK Fisik juga dialokasikan untuk renovasi ruang data dan informasi di kantor BPP kecamatan. Pembangunan data dan informasi pertanian sangat urgen dilakukan untuk menyongsong industry pertanian 4.0 yang sangat bergantung pada penyediaan data dan pemanfaatan data.