• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH

Bantuan pemerintah yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2017 senilai Rp6.017.096.855.000,00 atau 90% dari alokasi total anggaran Ditjen TP, termasuk alokasi anggaran untuk penyelesaian tunda bayar dan penyelesaian pembayaran tunggakkan. Rincian alokasi kegiatan tersebut sebagai berikut:

5.1. Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan pengelolaan produksi Aneka Kacang dan Umbi tahun 2017 senilai Rp362.131.177.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2017

NO JENIS BANTUAN VOLUME SATUAN ANGGARAN

Rp.(000)

1 Peningkatan Produksi Kedelai 200.000 Hektar 310.000.000

2

Peningkatan Produksi Kedelai Melalui Penerapan Budidaya Jenuh Air (BJA)

10.000

Hektar 42.700.000

3 Fasilitasi Penyelesaian Tunda

Bayar Tahun 2016 *) 9.431.177

362.131.177

Jumlah

53

Untuk Bantuan Pemerintah kegiatan pengelolaan produksi kedelai diberikan berupa bantuan paket sarana produksi meliputi benih, Rhizobium dan pupuk organik dan atau kapur pertanian yang disalurkan melalui transfer uang ke rekening kelompok tani. Jenis, volume dan harga patokan bantuan sarana produksi per hektar per kegiatan disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja (Satker) masing-masing daerah, sesuai kebutuhan dan berdasarkan rekomendasi teknis setempat (spesifik lokasi), dengan nilai maksimal per hektar sesuai alokasi pada DIPA dan POK. Sebagai bahan acuan/referensi, penyusunan jenis, volume, harga bantuan sarana produksi per hektar per kegiatan.

Tabel 2. Komponen Bantuan dan Biaya Satuan per hektar Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2017

NO JENIS BIAYA SATUAN

(Rp) JUMLAH (Rp)

1 Peningkatan Produksi Kedelai

Benih 50 Kg 17.000 850.000

Pupuk Organik/ Anorganik/Pestisida/

Herbisida 1 Pkt 700.000 700.000

1.550.000

2 Peningkatan Produksi Kedelai Melalui Budidaya Jenuh Air

Benih 50 Kg 17.000 850.000 Pupuk Anorganik 200 Kg 2.025 405.000 Rhizobium 1 Pkt 150.000 150.000 Pestisida/Herbisida 5 Ltr 125.000 625.000 Kapur Pertanian 1 Pkt 1.240.000 1.240.000 Pengelolaan Saluran 1 Pkt 1.000.000 1.000.000 4.270.000

Total Biaya per Hektar

Total Biaya per Hektar

54

5.2.Pengelolaan Produksi Serealia

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan pengelolaan produksi serealia tahun 2017 senilai Rp3.742.436.486.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengelolaan Produksi Serealia Tahun 2017

NO JENIS BANTUAN VOLUM E SATUAN ANGGARAN

Rp.(000)

1 Budidaya Padi Inbrida 731.925 Hektar 197.619.750

2 Budidaya Padi Hibrida 60.000 Hektar 67.500.000

3 Budidaya Padi Sub

Optimal/Teknologi Hazton 50.000 Hektar 119.600.000

4 Budidaya Padi Teknologi Salibu 10.000 Hektar 26.000.000

5 Budidaya Mina Padi 4.000 Hektar 20.460.000

6 Budidaya Padi Organik/Desa

Pertanian Organik 4.000 Hektar 9.992.000

7 Budidaya Padi/Beras Khusus 75 Hektar 196.125

8 Budidaya Jagung Hibrida 2.600.000 Hektar 2.106.000.000

9 Budidaya Jagung Komposit 400.000 Hektar 186.000.000

10 Pengembangan Unit Pengelola Pupuk Organik 1.500 Unit 262.500.000

11 Fasilitasi Penyelesaian Tunda

Bayar Tahun 2016 *) 746.568.611

3.742.436.486

Jumlah

Ket : *) Nilai yang dibayarkan sesuai hasil verifikasi BPKP atau Inspektorat Jenderal Kementan

55

Tabel 4. Komponen Bantuan dan Biaya Satuan per hektar Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengelolaan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2017

NO JENIS BIAYA SATUAN

(Rp) JUMLAH (Rp)

1 Budidaya Padi Inbrida

Benih 25 Kg 10.800 270.000 270.000 2 Budidaya Padi Hibrida

Benih 15 Kg 75.000 1.125.000 1.125.000 3 Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton

Benih 40 Kg 10.800 432.000 Pupuk Organik Padat/Granul 1.000 Kg 1.500 1.500.000 POC 2 Ltr 150.000 300.000 Pembenah tanah 4 Sachet 40.000 160.000 2.392.000 4 Budidaya Padi Teknologi Salibu

Urea 200 Kg 5.000 1.000.000 NPK 150 Kg 6.000 900.000 Alat Bantu Multiguna Budidaya Salibu 1 Unit/5 Ha 3.500.000 700.000

2.600.000 5 Budidaya Mina Padi

Benih Padi 25 Kg 10.800 270.000 Bibit Ikan Nila 6.000 ekor 250 1.500.000 Pakan Ikan 250 Kg 3.000 750.000 Pupuk Urea Subsidi 400 Kg 1.800 720.000 Insektisida 10 Ltr 120.000 1.200.000 Pupuk Organik 450 Kg 1.500 675.000 5.115.000 6 Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik

Benih 10 Kg 10.800 108.000 Pupuk Organik Padat/Granul 1.500 Kg 1.500 2.250.000 Pestisida Nabati 10 Lt 5.000 50.000 MOL 30 Lt 3.000 90.000 2.498.000 7 Budidaya Padi/Beras Khusus

Benih 25 Kg 20.000 500.000 Pupuk Organik Padat/Granul 1.000 Kg 1.500 1.500.000 Urea 150 kg 1.800 270.000 NPK 150 Lt 2.300 345.000 2.615.000 8 Budidaya Jagung Hibrida

Benih 15 Kg 48.000 720.000 Urea 50 Kg 1.800 90.000 810.000 9 Budidaya Jagung Komposit

Benih 25 Kg 15.000 375.000 Urea 50 Kg 1.800 90.000 465.000 10 Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

UPPO 1 unit/20 Ha 175.000.000 175.000.000 175.000.000 Total Biaya per Hektar

Total Biaya per Hektar

Total Biaya per Hektar

Total Biaya per Hektar Total Biaya per 20 Hektar

Total Biaya per Hektar

VOLUME

Total Biaya per Hektar Total Biaya per Hektar

Total Biaya per Hektar Total Biaya per Hektar

56

Rincian jumlah bantuan pemerintah yang diberikan kepada penerima bantuan, disesuaikan dengan budidaya yang akan dilaksanakan. Secara umum sebagai berikut :

1. Budidaya Padi Inbrida (Sawah/Tadah Hujan/Lahan Kering)

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi inbrida sebesar Rp270.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan benih padi inbrida bermutu (varietas unggul dan bersertifikat) dengan harga non subsidi (tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah).

Untuk benih padi inbrida yang ditanam di lahan kering apabila varietas unggul padi gogo bersertifikat tidak tersedia maka dapat menggunakan varietas unggul lainnya yang biasa ditanam di lahan kering, sesuai dengan kebiasaan petani dan diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Provinsi atau BPTP atau UPTD BPSBTPH.

Jika benih bermutu dari padi varietas unggul lainnya tidak tersedia maka dapat digunakan varietas unggul lokal namun anggaran yang disediakan tidak dapat digunakan untuk itu.

57

2. Budidaya Padi Hibrida

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi hibrida sebesar Rp1.125.000,00/ha untuk pembelian/ pengadaan benih padi hibrida.

3. Budidaya Padi Sub Optimal/Teknologi Hazton

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi sub optimal/teknologi hazton sebesar Rp2.392.000,00/ha, untuk pembelian/pengadaan benih padi bermutu (varietas unggul dan bersertifikat) dengan harga non subsidi (tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah). Disamping itu digunakan pula untuk pembelian/pengadaan sarana produksi lainnya yaitu: pupuk organik, pupuk hayati, agensia hayati, pupuk organik cair/POC dan pembenah tanah/dekomposer.

4. Budidaya Padi Teknologi Salibu

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi teknologi salibu sebesar Rp2.600.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan pupuk Urea dan NPK serta alat bantu multiguna yang digunakan untuk memotong bagian tanaman padi untuk disalibukan. Untuk 1 (satu) unit alat bantu multiguna digunakan untuk areal seluas 5 (lima) hektar. Untuk itu perencanaan dan

58

identifikasi calon penerima dan calon lokasi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan guna memudahkan operasional di lapangan.

Pertanaman yang akan diterapkan dengan teknologi salibu dapat menggunakan pertanaman swadaya petani/poktan/gapoktan dan atau pertanaman yang mendapatkan bantuan pemerintah sebelumnya.

5. Budidaya Mina Padi

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya mina padi sebesar Rp5.115.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan: benih padi bermutu (varietas unggul dan bersertifikat dengan harga non subsidi/tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah), bibit ikan, pakan ikan, pupuk Urea, pupuk organik dan atau insektisida, jika diperlukan. Bibit ikan yang digunakan adalah bibit ikan yang bersertifikat atau mempunyai surat keterangan sehat dari Balai Benih/Instansi lembaga yang memproduksi benih (Pemerintah/Swasta). Ukuran benih ikan yang digunakan disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi baik secara teknis, ekonomis dan budaya masyarakat setempat.

Pemilihan varietas padi untuk kegiatan tersebut harus memperhatikan beberapa hal seperti: perakaran dalam, cepat beranak/bertunas, batang kuat/tidak

59

mudah rebah, tahan genangan, daun tegak dan tahan OPT.

6. Budidaya Padi Organik/Desa Pertanian Organik

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi organik/desa pertanian organik sebesar Rp2.498.000,00/ha, untuk pembelian/pengadaan benih padi bermutu dengan harga non subsidi (tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah).

Penggunaan benih padi pada budidaya padi organik mengikuti ketentuan pada SNI 6729:2016. Penggunaan benih diuraikan sebagai berikut:

a) Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat organik dan memiliki izin edar.

b) Bila benih sertifikat organik tidak tersedia dapat menggunakan benih hasil budidaya tanaman organik.

c) Bila benih hasil budidaya tanaman organik tidak tersedia, dapat menggunakan benih non organik untuk tahap awal, selanjutnya harus menggunakan benih organik.

d) Bila butir (a), (b) dan (c) tidak tersedia, dapat menggunakan benih yang diperdagangkan. Benih dimaksud selanjutnya harus dilakukan pencucian untuk menghilangkan kontaminan pada benih.

60

e) Benih hasil rekayasa genetik (GMO) tidak diperkenankan.

Disamping itu, fasilitasi dana bantuan pemerintah digunakan pula untuk pembelian sarana produksi lainnya yaitu: pupuk organik, pestisida organik dan MOL (Mikro Organisme Lokal). Penggunaan pupuk organik dan pestisida pada budidaya padi organik mengikuti ketentuan pada SNI 6729:2016. Penggunaan pupuk organik yang berasal dari produk pupuk organik komersil yang beredar di pasaran harus bersertifikat organik dan memiliki izin edar. Pupuk organik yang proses pembuatannya dengan pemanasan buatan dan sulit terurai pada aplikasinya (granul) tidak diizinkan digunkan dalam sistem pertanian organik. MOL yang digunakan bukan hasil rekayasa genetik (GMO). Pupuk organik atau pupuk organik produksi petani (in situ) dan atau hasil UPPO yang memanfaatkan bahan baku di sekitar lokasi, dapat digunakan sepanjang proses pembuatan pupuk organik tersebut mengikuti ketentuan pada SNI 6729:2016.

Apabila komponen sarana produksi tersebut diatas dapat disediakan sendiri oleh Kelompok Tani/ Gapoktan penerima bantuan dan sepanjang proses produksinya/cara perolehannya mengikuti ketentuan pada SNI 6729:2016 maka fasilitasi dana bantuan

61

tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain sesuai spesifik lokasi dan secara teknis disesuaikan dengan tingkat perkembangan pertanian organik di lokasi masing-masing dengan terlebih dahulu disetujui dan atau diketahui oleh Petugas Lapangan/Penyuluh, Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota, Dinas Pertanian Provinsi dan atau BPTP setempat.

7. Budidaya Padi/Beras Khusus

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi khusus sebesar Rp2.615.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan benih padi bermutu dengan harga non subsidi (tidak diperkenankan membeli benih bersubsidi yang disediakan Pemerintah).

Varietas padi yang dibudidayakan adalah varietas untuk konsumen tertentu, atau varietas lainnya yang selama ini kebutuhan padi/beras tersebut didatangkan dari luar negeri seperti Thai Hom Mali, Kwao Dwak Mali, Basmati, Japonica, ketan hitam dan beras kukus atau lainnya. Jika benih bermutu (bersertifikat) dari varietas tersebut belum tersedia maka dapat digunakan benih lainnya dengan sepengetahuan dari Balai Besar Padi Sukamandi dan atau BPTP setempat. Untuk itu, koordinasi dan

62

kerjasama dengan instansi tersebut sangat diharapkan dalam upaya penyediaan benihnya.

Disamping itu, fasilitas dana bantuan pemerintah digunakan pula untuk pembelian/pengadaan sarana produksi lainnya yaitu: pupuk organik padat, pupuk Urea dan NPK.

8. Budidaya Jagung Hibrida

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya jagung hibrida sebesar Rp810.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan benih jagung hibrida dan pupuk Urea.

9. Budidaya Jagung Komposit

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan budidaya jagung hibrida sebesar Rp465.000,00/ha, untuk pembelian/ pengadaan benih jagung komposit dan pupuk Urea. 10. Pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Fasilitasi atau stimulan yang diberikan pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan unit pengolahan pupuk organik sebesar Rp175.000.000,00 per unit, untuk pembelian/pengadaan: rumah kompos, mesin alat pengolah pupuk organik (APPO), ternak dan obat-obatan, kandang komunal dan bak permentasi, pakan ternak dan atau kendaraan roda tiga, jika anggaran memungkinkan.

63

Pengadaan bangunan, peralatan dan ternak dan pendukung lainnya disesuaikan dengan standar/spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sedangkan pengadaan ternak dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari instansi yang berwenang/Dinas Peternakan setempat.

Disamping itu, penerima bantuan UPPO harus menyediakan lahan sebagai tempat bangunan/rumah kompos dan kandang, yang dikukuhkan dengan surat pernyataan Hibah/Hak Guna Pakai atau perjanjian lainnya.

Komponen sarana produksi (benih padi, benih ikan, benih jagung hibrida, benih jagung komposit, pupuk anorganik, pupuk organik, alat dan mesin pertanian, ternak, bangunan dan lain sebagainya), hendaknya digunakan sesuai SOP teknologi masing-masing kegiatan agar hasil yang diperoleh sesuai yang diharapkan.

Khusus jumlah dan varietas padi dan ikan serta jumlah sarana produksi lainnya yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi setempat (spesifik lokasi) dan secara teknis disesuaikan dengan anjuran teknologi di masing-masing lokasi, tercantum dalam blanko Rencana Usaha Kelompok (RUK), disetujui dan/atau diketahui oleh Petugas Lapangan/Penyuluh

64

/Mantri Tani, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan/atau BPTP setempat. Sedangkan untuk benih jagung hibrida sebanyak 15 kg/ha, benih jagung komposit 25 kg/ha serta pupuk urea disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

RUK disusun oleh penerima bantuan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat serta hasil survei.

Benih, bibit dan sarana produksi lainnya dapat diperoleh di kios, penangkar benih/bibit, produsen (BUMN/BUMD/ Swasta), distributor dan atau tempat-tempat lain yang jelas keberadaannya. Selanjutnya kemasan dan label agar disimpan dengan baik untuk keperluan monitoring/pemeriksaan.

Kebutuhan sarana produksi dan pendukung lainnya yang tidak dapat difasilitasi melalui bantuan pemerintah (APBN Tahun 2017) maupun kekurangannya, agar ditanggung dan diusahakan secara swadaya oleh anggota kelompok tani/gabungan kelompok tani atau dari sumber lainnya yang sah dan tidah saling tumpangtindih dengan maksud mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan agar petani/kelompok tani/gabungan kelompok tani mempunyai rasa ikut memiliki sehingga mempunyai tanggung jawab moral untuk menyukseskan kegiatan

65

tersebut dalam rangka mendukung upaya peningkatan produksi padi tahun 2017. Apabila terdapat sisa penggunaan dana yang berasal dari DIPA APBN Tahun 2017 tersebut, maka sisa dana dikembalikan ke kas Negara melalui mekanisme dan peraturan perundangan yang berlaku.

5.3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman

Pangan

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan tahun 2017 senilai Rp303.673.209.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan Tahun 2017 NO JENIS BANTUAN VOLUME SATUAN ANGGARAN

Rp.(000) 1

Pengembangan Desa Mandiri

Benih 200 Unit 44.000.000

2

Fasilitas Penguatan Desa

Mandiri Benih 1.102 Unit 5.482.200 3 Pengadaan dan Penyaluran

Bantuan Benih 500.000 Hektar 135.000.000 11

Orang 3 Balai 5 Fasilitasi Penyelesaian Tunda

Bayar Tahun 2016 *) 118.981.009

303.673.209

Pemberian Penghargaan Petugas Perbenihan, Produsen Benih, dan Balai Benih

4 210.000

Jumlah

66

Tabel 6. Komponen Bantuan dan Biaya Satuan Bantuan Pemerintah Kegiatan Desa Mandiri Benih, Penguatan Desa Mandiri Benih dan Bantuan Benih Padi Inbrida Tahun 2017

NO JENIS BIAYA

SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) 1 Desa Mandiri Benih

a Sarana Produksi dan Lainnya 10 Ha 37.000.000

(Benih Pokok, Biaya Sertifikasi, Pupuk, Bantauan Biaya Prosesing, Ongkos Tenaga Kerja/Prosesing)

Benih Pokok 250 Kg 15.000 3.750.000 Biaya sertifikasi 10 Ha 35.000 350.000 Biaya sarana produksi (Pupuk Organik) 10.000 Kg 500 5.000.000 Bantuan Biaya Prosesing 10 Paket 790.000 7.900.000 Bantuan sarana pelengkap gudang

(stapel/rak benih), karung, plastik dll

1

Paket 20.000.000 20.000.000

b Sarana/Peralatan Pengolahan dan Pengemasan *)

1 Paket 40.000.000 40.000.000

(Seed cleaner, box driyer, sealer, troly, mesin jahit, dll)

c Gudang 1 Unit 80.000.000 80.000.000 (Minimal : Luas 40 M2, Tinggi 4 M)

d Lantai Jemur 1 Unit 45.000.000 45.000.000 (Minimal 80 M2)

e Jasa Konsultan (perencanaan dan pengawasan)

1

Paket 8.000.000 8.000.000

210.000.000

2 Penguatan Desa Mandiri Benih

Benih Pokok 250 Kg 15.000 3.750.000

Biaya sertifikasi 10 Ha 35.000 350.000

4.100.000

3 Bantuan Benih Padi Inbrida

Benih 25 Kg 10.800 270.000

270.000 Total Biaya per unit (10 Hektar)

Total Biaya per unit (10 Hektar)

Total Biaya per Hektar VOLUME

67

5.4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari

Gangguan OPT dan DPI

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI tahun 2017 senilai Rp83.105.375.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 7. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017

NO JENIS BANTUAN VOLUME SATUAN ANGGARAN

Rp.(000)

1 PPHT Padi, Jagung dan Kedelai 16.750 Hektar 12.712.000 2 PPDPI Pembuatan Biopori dan

Sumur Pantek 350 Hektar 389.825

3 Pestisida -- Insectisida 297.512 Kg/Ltr 22.550.159 - Fungisida 68.475 Kg/Ltr 8.346.764 - Bakterisida 78.500 Kg/Ltr 10.028.629 - Rodentisida 1.062.900 Kg/Box 9.074.449 - Herbisida 400.000 Kg/Ltr 20.000.000 83.101.825 Jumlah

68

Tabel 8. Komponen Bantuan dan Biaya Satuan Bantuan Pemerintah Kegiatan PPHT, PPDPI dan Pestisida Tahun 2017

NO JENIS BIAYA

SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) 1 PPHT Padi

Pupuk Organik 25.000 Kg 600 15.000.000 Agens Pengendali Hayati (APH) 100 Kg 35.000 3.500.000 Benih Refugia 25 Kg 20.000 500.000 19.000.000

2 PPHT Jagung

Pupuk Organik 15.000 Kg 600 9.000.000 Agens Pengendali Hayati (APH) 60 Kg 35.000 2.100.000 11.100.000

3 PPHT Kedelai

Pupuk Organik 10.000 Kg 600 6.000.000 Agens Pengendali Hayati (APH) 40 Kg 35.000 1.400.000 7.400.000

PPDPI (Pembuatan Biopori)

Pipa PVC (4") 50 271.000 13.550.000 Pipa Fiting Cup PVC 200 10.000 2.000.000 15.550.000

PPDPI (Pembuatan Sumur Pantek)

Paralon (2,5") 25 110.000 2.750.000 Slang Hisap 15 m 15 67.000 1.005.000 Paralon (2") 20 61.000 1.220.000 Elbow 30 11.000 330.000 Lem Paralon 10 11.000 110.000 Slang Paralon 25 46.000 1.150.000 Pompa Air 1 3.660.000 3.660.000 10.225.000

4 PPDPI (Pembuatan Sumur Pantek Maluku)

Paralon (2,5") 25 165.000 4.125.000 Slang Hisap 15 m 15 73.000 1.095.000 Paralon (2") 20 125.000 2.500.000 Elbow 30 12.000 360.000 Lem Paralon 10 17.000 170.000 Slang Paralon 25 53.000 1.325.000 Pompa Air 1 4.200.000 4.200.000 13.775.000 5 Pestisida 70.000.000.000 a Insektisida 22.550.158.500 Karbofuran 59.452 kg/L 869.245.900 Imidakloprid 11.820 kg/L 1.317.602.000 Dimehipo 27.750 kg/L 1.663.822.500 Buprofezin 80.300 kg/L 7.501.935.500 BPMC 56.100 kg/L 1.926.014.300 MIPC 42.500 kg/L 1.781.228.500 Fipronil 15.750 kg/L 3.244.001.300 Flubendiamida 3.840 kg/L 4.246.308.500 b Fungisida 8.346.763.500 Metil Tiofanat 50.525 kg/L 2.957.896.000 Mankozeb dan Trisiklazol 17.950 kg/L 5.388.867.500 c Bakterisida 10.028.629.000 Tembaga Oksi Sulfat 40.550 kg/L 4.727.664.000 Tembaga Oksida 37.950 kg/L 5.300.965.000 d Rodentisida 9.074.449.000 Brodifakum 174.000 kg/L 5.074.399.000 Bahan Asap 888.900 kg/L 4.000.050.000 e Herbisida 20.000.000.000 Parakuat Diclorida kg/L Ametrin kg/L

Isopropil Amina Glifosat kg/L Total Biaya per 15 Hektar

Total Biaya per 10 Hektar

Total Biaya per 10 Hektar

Total Biaya per 10 Hektar VOLUME

Total Biaya per 25 Hektar

69

5.5. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan tahun 2017 senilai Rp1.525.680.408.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 9. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2017

NO JENIS BANTUAN VOLUME SATUAN ANGGARAN

Rp.(000)

1 Combine Harvester Kecil 610 Unit 71.691.750

2 Combine Harvester Sedang 672 Unit 98.638.000

3 Combine Harvester Besar 2.702 Unit 1.158.107.500

4 Corn Combine Harvester 100 Unit 33.000.000

5 Corn Sheller 1.506 Unit 38.519.000

6 Power Thresher Multiguna 605 Unit 14.734.200

7 Vertical Dryer Padi+Bangunan Paket2 1.500.000

8 RMU dan Packing Daerah

Perbatasan+Bangunan 20 Paket 11.600.000

9 RMU Beras Organik Paket1 1.780.000

10

Sarana Penanganan dan Pengemasan Beras Bermutu (Grading dan Packing)

6

Paket 1.800.000

11 Sertifikasi Organik 30 Unit 900.000

12 Sertifikasi Non Organik (Beras

Non Organik Unit6 180.000

13 Fasilitasi Penyelesaian Tunda

Bayar Tahun 2016 *) 93.229.958

1.525.680.408 Jumlah

70

Tabel 10. Komponen Bantuan dan Biaya Satuan Bantuan Pemerintah Kegiatan Alsintan Pascapanen dan Sertifikasi Tahun 2017

NO JENIS SATUAN BIAYA SATUAN

(Rp) KETERANGAN

1

Combine Harvester Kecil (Daya Motor minimal 7 kW atau 9,38 HP)

Unit 124.400.000 Harga rata-rata (range 107.250.000 s/d 153.250.000)

2

Combine Harvester Sedang (Daya Motor minimal 11,1 kW atau 14,87 HP)

Unit 151.171.000 Harga rata-rata (range 133.000.000 s/d 179.000.000)

3

Combine Harvester Besar (Daya Motor minimal 31,1 kW atau 41,67 HP)

Unit 406.171.000 Harga rata-rata (range 352.500.000 s/d 476.000.000)

4

Corn Combine Harvester (Daya Motor minimal 20 kW atau 28 HP)

Unit 330.000.000

5

Corn Sheller (kapasitas min. 1 ton/jam) dengan kelengkapan 2 unit terpal ukuran minimal 6 x 6 m

Unit 27.200.000 Harga rata-rata (range 23.500.000 s/d 36.000.000)

6

Power Thresher Multiguna (kapasitas min. 500 kg/jam) dengan kelengkapan 2 unit terpal ukuran minimal 6 x 6 m

Unit 25.540.000 Harga rata-rata (range 21.000.000 s/d 36.033.000)

7 Dryer Padi (3-6 ton/proses) +

Bangunan Paket 750.000.000 8 RMU Wilayah Perbatasan +

Bangunan Paket 580.000.000

9 RMU Beras Organik +

Bangunan Paket 1.780.000.000

10 Sarana Grading & Packing Paket 300.000.000 11 Sertifikasi Organik Unit 30.000.000 12 Sertifikasi Non Organik (Beras

71

5.6. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen

Tanaman Pangan

Alokasi anggaran Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan senilai Rp73.750.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 11. Rincian Volume dan Anggaran Bantuan Pemerintah Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017

NO JENIS BANTUAN VOLUME SATUAN ANGGARAN

Rp.(000)

1 Pemberian Penghargaan Mantri

Tani/KCD Berprestasi Orang5 73.750

73.750 Jumlah

72 BAB VI

TATA KELOLA PENCAIRAN DANA