• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

C. Ringkasan General Structures

Tabel Ringkasan

General Structures Masing-masing Pengasuh (Informan)

BM SY Agn PENGALAMAN MENGASUH ANAK-ANAK PANTI ASUHAN 1. Mengasuh atau mendampingi anak tidak mudah

- Biasanya anak memilih hal yang disenangi dan tidak disenangi

2. Menerima dan memahami anak

- Situasi anak tidak mudah diubah - Mengenali pribadi

anak sebagai modal pendampingan (latar belakang, karakter, asal-usul, latar belakang, orang tua, sosial-ekonomi, budaya)

- Mengenali anak sulit karena berbeda latar belakang

- Menggali masalah anak atau alasan perbuatan anak - Melakukan aktivitas

bersama anak untuk

PENGALAMAN MENGASUH ANAK-ANAK PANTI

ASUHAN

1. Mengasuh atau mendampingi anak tidak mudah

- Anak lebih memilih sesuatu yang menyenangkan (lebih memilih naik bus dari pada sepeda)

- Membutuhkan cinta dan perhatian

2. Menerima dan memahami anak

- Mengenali pribadi anak (sulit dan membutuhkan waktu/proses) - Melakukan aktivitas bersama anak (menata lingkungan bersama-sama) - Menggali dari anak

secara langsung (keinginan, keadaan, dan perilaku anak, apa yang sedang dialami) PENGALAMAN MENGASUH ANAK-ANAK PANTI ASUHAN 1. Mengasuh atau mendampingi anak tidak mudah

- Anak ditegur secara halus marah, anak dikasari merasa disiksa

- Tidak hati-hati ketika memberi tahu anak, pengasuh akan dibalas dengan kata-kata oleh anak

- Anak ingin mendapat perhatian yang berlebih

- Ada anak yang memiliki perilaku khusus (tingkat emosi tidak stabil, tempramen tinggi, berani melawan pengasuh)

2. Menerima dan memahami anak - Mengamati dan mengenali pribadi anak untuk pendampingan (mempelajari karakter anak sedikit demi sedikit, tinggal bersama dengan anak, butuh waktu) - Melibatkan diri dengan anak. (mendengarkan cerita anak) - Pengasuh berani mendekati anak sehingga anak juga mau terbuka dengan pengasuh

120

mengenali anak (rekreasi, bekerja bersama,

bermain/olag raga bersama) pada waktu tertentu mengamati perilaku anak, bagaimana komunikasi anak, bagaimana anak menjalin persahabatan, mengetahui berbagai hal yang sedang menarik minat anak, bersendau gurau, mencairkan suasana antara anak dan pengasuh yang juga dipandang sebagai pemimpin

- Anak akan menunjukkan perilaku atau sikap aslinya pada saat jam bebas

3. Mengarahkan anak - Melakukan

Pencatatan, Bertemu dengan anak secara pribadi dan evaluasi (mencatat perilaku anak, menggali masalah atau alasan perbuatan anak, memberi pengarahan, menyadarkan anak, memberi tahu apa yang sudah baik, belum/kurang baik, memberi sanksi jika diperlukan)

- Memberi pengarahan dan pembelajaran (hidup seperti apa, bekerja sebagai apa, tidak hanya mengandalkan pemberian, kerapian, kebersihan, urusan rumah tangga, kegiatan rohani, membedakan situasi

serius dan santai, 3. Mengarahkan anak

- Memberikan

pengarahan terhadap anak (bercermin pada perilaku pengasuh terhadap anak, menunjukkan dan menyadarkan kesalahan anak, mengajarkan hidup sederhana-hemat-prihatin, tidak hanya mengandalkan orang lain)

- Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab (ijin/pamit jika pergi dan menyampaikan jika sudah pulang, segera memberi peringatan dengan hati-hati ketika anak berbuat salah, tidak mentaati peraturan-tidak berseragam

dengan rapi, remaja 3. Mengarahkan anak

- Memperhatikan, mengamati perilaku anak (remaja sedang suntuk, jatuh cinta, mengawasi anak yang berperilaku kurang baik, memantau berdasarkan laporan dari pihak luar panti) - Memberi pengarahan

dan pembelajaran (menyadarkan anak yang lepas kendali) - Menanamkan

kedisiplinan (kebebasan

berdasarkan peraturan yang ada, menegur yang kurang baik, memberi

sanksi/hukuman-tidak boleh sekolah, tidak mendapat jatah snack) - Membantu anak dengan penuh kesabaran

mengarahkan sesuatu yang menurut pengasuh baik untuk baik)

- Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab sesuai dengan jaman anak (menuntun anak menggunakan tata tertib yang sudah ada, menegur anak yang tidak sesuai dengan peraturan, pengasuh bersikap serius pada situasi serius-belajar, marah jika anak tidak melaksanakan tugasnya, memberi hukuman-kerja/tidak boleh sekolah, hukuman fisik-jewer juga perlu untuk perilaku anak yang khusus)

- Memberikan

perhatian atau perlakuan khusus bagi anak yang memerlukan perhatian khusus (berdialog secara pribadi, membantu memberi solusi) - Memberi contoh

terhadap anak, tidak hanya memberi tahu dengan kata-kata (bangun pagi tanpa harus menggunakan bel, bekerja- merumput-membersihkan kandang) 4. Menyesuaikan diri dengan keadaan anak - Manusia satu berbeda

dengan yang lain perlu untuk untuk diberi pelayanan yang berbeda - Mencari pola pendampingan yang sesuai diberi tanggung jawab, memarahi anak untuk menunjukkan kesalahan jika diperlukan, atas pilihan dan kesalahan yang dilakukan, memberikan toleransi/batas waktu untuk menyelesaikan masalahnya) - Memberikan perhatian dan perlakuan khusus bagi yang memerlukan (bagi anak yang tertutup, minder, menerima keadaan anak) - Memperhatikan, mengamati perilaku anak (waspada terhadap remaja pacaran sembunyi-sembunyi) - Memberi contoh terhadap anak (pengasuh harus bersikap dengan hati-hati/menjaga sikap) - Memberikan

pembelajaran/ keterampilan (keterampilan bermusik, koor, band) - Mengingatkan anak akan masa lalunya untuk memperbaiki perilaku dan kehidupannya

4. Menyesuaikan diri dengan keadaan anak

- Mendampingi anak sesuai perkembangan

mengajari baca tulis, melayani anak untuk menyiapkan makan, snack, keperluan sekolah)

- Memberi contoh (tidak cukup hanya memberi tahu anak-anak dengan kata-kata, perlu perbuatan, contoh)

4. Menyesuaikan diri dengan keadaan anak

- Menerima dan memahami, dan memberi perhatian terhadap anak (anak

122 jaman/perkembangan anak (tetap berpatokan pada buku pegangan) - Memberikan kebebasan terkontrol untuk mengikuti pola pikir anak

- Dapat bermain peran (sebagai teman untuk lebih mengenal anak, sebagai pengasuh dan pemimpin bersikap tegas dalam memberi peringatan terhadap pelanggaran yang dilakukan anak) - Setiap orang itu

diberi kemampuan untuk memecahkan persoalannya sendiri tetapi ada persoalan-persoalan yang tidak bisa dipecahkan sendiri

- Pengasuh bukan tipe orang yang suka menasehati melainkan membantu mencarikan kemungkinan, mengajak anak remaja untuk berpikir, dan memberikan instruksi bagi anak kecil

5. Memunculkan beberapa warna perasaan bagi pengasuh

- Kebahagiaan dan kenyamanan berasal dari hati masing-masing orang untuk bisa menerima kenyataan, pasrah, menerima tugas atau jalan hidupnya - Butuh waktu untuk

bisa memperoleh kebahagiaan dan berbeda pada masing-masing orang - Pengasuh sudah

cukup lama hidup

(remaja lebih banyak dibimbing dan diajak bekerja sama, usia anak TK-SD lebih banyak diberi perhatian)

- Dapat bermain peran (menghadapi setiap orangnya tidak sama, berperan sebagai ibu dalam menghadapi anak kecil, bersikap tegas tetapi tidak menyimpan

kemarahan)

5. Memunculkan beberapa warna perasaan bagi pengasuh

- Pengasuh merasa bahwa dunianya adalah bersama dengan anak dan itu

dan latar belakang keluarganya, anak membutuhkan perhatian yang tidak didapat dari orang tua/keluarganya, memahami gejolak anak)

- Dapat bermain peran (dapat berperilaku sesuai dengan waktu dan tempat-bagaimana

menghadapi anak dan bagaimana

menghadapi

permasalahan di rumah, bersikap sebagai ibu juga dapat sebagai teman, terkadang galak tetapi juga menempatkan diri pada situasi yang tepat)

5. Mensejahterakan anak - Melindungi anak dan

rela berkorban (melindungi anak dari kenakalan anak yang lain)

6. Memunculkan beberapa warna perasaan bagi pengasuh

- Pengasuh dapat tertawa kembali dan bersemangat setelah beliau marah karena melihat tingkah laku

berdampingan dengan anak sehingga tidak lagi memandang statusnya sebagai beban berat - Pengasuh melihat ketidaknyamanan yang dirasakan sebagai resiko dan dirasa sebagai hal yang biasa terjadi - Pengasuh sudah

terbiasa dengan suasana asrama yang ramai, bising sehingga tidak terlalu terbebani

- Suatu saat merasa tidak nyaman tetapi sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa

PEMAKNAAN HIDUP PRIBADI

Perjuangan Hidup dan Nasib - Bagaimana mental anak

terbentuk menjadi hal yang penting dibandingkan dengan cita-cita atau keinginan anak menjadi apa - Nantinya anak menjadi

seperti apa tergantung dari perjuangan atas nasibnya

- Jika perjuangan atas nasib tidak membuahkan hasil, orang harus menerima bahwa itu merupakan jalan hidup yang bisa diterima dengan senang hati Penerimaan Terhadap Kenyataan

- Pengasuh mencoba menerima kenyataan dengan senang hati dan bertanggung jawab atas tugas yang dijalani sehingga tidak merasa

membuat beliau senang

- Bersama dengan anak memberikan

kesejukan hati yang dapat menyamangati dan kerasan

- Kerasan atau tidak sebenanrnya

diciptakan oleh diri sendiri - Menurut pengasuh : menghadapi perilaku anak dapat menimbulkan kemarahan yang terjadi setiap saat - Pengasuh dapat

menahan amarah (lebih memilih diam) mungkin dikarenakan adanya unsur panggilan untuk menjadi mendampingi anak - Pengasuh tidak menyimpan kemarahannya dan anak juga akan atau masih membutuhkan pengasuh untuk hal yang lain

PEMAKNAAN HIDUP PRIBADI

anak yang lucu - Pengasuh senang

menjadi pendamping karena dapat melihat perkembangan anak (sejak anak belum dapat membuat garis sampai anak mampu membaca dan menulis)

- Kebutuhan keluarga masih tercukupi - Pengasuh tidak lagi

merasakan kesulitan karena sudah terbiasa dengan keadaan sehari-hari - Pengasuh merasa jengkel ketika mengajak anak makan/belajar/mandi tetapi anak menolak (wangsulan)

- Pengasuh sedih ketika anak menolak untuk belajar dan dengan kata-kata yang kasar - Pengasuh sedih dan

tidak puas jika anak mendapatkan nilai jelek di sekolah meskipun hal itu karena ulah si anak

PEMAKNAAN HIDUP PRIBADI

124 terbebani - Penerimaan kenyataan : bergantung pada bagaimana seseorang beradaptasi dengan pengalamannya

- Orang yang kurang menerima, protes, berontak tidak akan bisa menjadi pribadi yang utuh

- Jika pengasuh tidak dapat menerima dan mengerti

situasi/kenyataan akan menyebabkan emosi dan pikiran terganggu - Penerimaan terhadap

anak juga merupakan kepentingan pengasuh yaitu demi ketenangan batin

- Pengasuh memandang beban sebagai pemberian diri dan tidak mementingkan diri sendiri sehingga bisa menerima keadaan Niat Baik Menghasilkan Sesuatu yang Positif

- Orang yang memiliki niat menjadi baik dengan sendirinya akan melakukan sesuatu yang positif

- Pengasuh membangun semangat secara pribadi karena kemauan baik dan itikad baik serta kebiasaan adalah perilaku yang dengan sendirinya muncul - Berdasarkan

pengalaman, membaca buku kepribadian, menumbuhkan semangat dari dalam diri sendiri akan berhasil tetapi jika datang dari orang lain akan sulit

Pengabdian atau Bakti Diri - Rasa pengabdian

terhadap pekerjaan

Penerimaan Terhadap Kenyataan

- Pengasuh merupakan orang yang nrimo – pasrah

- Kunci hidup berasal dari

dalam diri sendiri

Penerimaan Terhadap Kenyataan

- Pengasuh senang dengan pekerjaannya

mendampingi anak walaupun dalam situasi apapun

- Penghasilan yang di dapat berusaha dicukupkan untuk hidup pada umumnya

125

membantu dalam pendampingan - Gaji bukan sebagai

patokan tetapi sebagai pengasuh sadar bahwa itu merupakan cara membaktikan diri

126

Dokumen terkait