• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO KEUANGAN

Dalam dokumen Sampoerna Agro Tbk. (Halaman 81-84)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Aset keuangan utama Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti utang dan pinjaman yang dikenakan bunga dan utang usaha.

The Group's principal financial assets comprise of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets. The Group has various other financial liabilities such as interest-bearing loans and borrowings and trade payables.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko utama instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk and commodity price risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described more detail as follows:

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Grup terutama

timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan dimana tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

The Group's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. To mitigate this risk, there are policies in place that the interest rate will be reviewed periodically.

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.

The Group‟s reporting currency is the Rupiah.

The Group faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currency (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets.

Grup memutuskan untuk menggunakan forward currency contracts untuk mengantisipasi risiko mata uang asing yang pembayarannya dilakukan sekitar satu (1) bulan setelah Grup menandatangani komitmen penjualan. Forward currency contracts harus mempunyai mata uang yang sama dengan hedged item.

The Group requires to use forward currency contracts to eliminate the currency exposures for which payment is anticipated approximately one (1) month after the Group has entered into a commitment for a sale. The forward currency contracts must be in the same currency as the hedged item.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran pada saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan domestik, Grup mensyaratkan sebagian besar penerimaan kas di muka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan.

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, there are policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. For sales to local customers, the Group requires most part of cash received in advance and the remaining was invoiced upon presentation of documents.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau

secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Pengembangan perkebunan Plasma didanai melalui talangan sementara oleh Entitas Anak. Kredit investasi dari bank kepada petani Plasma diperoleh pada saat pengalihan kebun Plasma kepada petani Plasma dilakukan. Jaminan utang petani Plasma adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Sesuai perjanjian dengan bank, Entitas Anak diminta untuk bertindak sebagai avalist sampai seluruh utang petani Plasma dilunasi.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts.

Development of Plasma plantations was funded temporarily by Subsidiaries. Plasma plantations investment credit from the bank is

given to Plasma‟s farmer after all the Plasma

areas are converted and turned over to smallholders. The collateral for Plasma loan shall be the related landright certificates of the

Plasma‟s farmers. Based on the loan

agreement, Subsidiary is required to act as a guarantor for Plasma loans until it is fully repaid.

Pembayaran pinjaman petani Plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil yang diterima petani atas penjualan TBS yang diproduksi dari lahan petani Plasma. Grup akan membeli semua TBS hasil produksi petani Plasma sampai seluruh utang petani Plasma terbayar.

Repayments are to be made out of a portion of the proceeds from the sale of FFB produced

from the farmers‟ Plasma areas. The Group are

required to purchase all Plasma FFB production until all of the Plasma loans have been settled.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities.

e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk

Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk kelapa sawit dan karet, di mana marjin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of oil palm products and rubbers where the profit margin on sale of palm products and rubbers may be affected from international market prices fluctuations.

32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juli 2012.

The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the

Dalam dokumen Sampoerna Agro Tbk. (Halaman 81-84)

Dokumen terkait