• Tidak ada hasil yang ditemukan

UTANG BANK (lanjutan) BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen Sampoerna Agro Tbk. (Halaman 62-68)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Sungai Rangit Sungai Rangit

Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

Sungai Rangit obtained loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar utang dari fasilitas kredit di PT Bank Central Asia Tbk, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 11 September 2009, Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2014. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp134.000.000.

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000 to repay the investment credit from PT Bank Central Asia Tbk. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. On September 11, 2009, Sungai Rangit has used all of the loan facilities and will due on December 23, 2014. The outstanding loan as of June 30, 2012 amounted to Rp134,000,000.

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. Pada tanggal 23 Desember 2011, Sungai Rangit telah menggunakan seluruh fasilitas kredit ini. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2017. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp82.500.000.

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000 to expand the plantations activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. On December 23, 2011, Sungai Rangit has fully utilized this loan facility. This loan facility will due on December 23, 2017. The outstanding loan as of June 30, 2012 amounted to Rp82,500,000.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 9,5% pada tahun 2012 (2011: 10%-10,5%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 9.5% in 2012 (2011: 10%-10.5%). The interest is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 9 dan 10).

The facilities are collateralized by Cultivation Rights Title and Building Use Title, including plantations, buildings and machinery of Sungai Rangit (Notes 9 and 10).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan dan mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtaining new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the

Company‟s assets, change the Articles of

Association, enter into a liquidation, merger or acquisition, change in the composition of Sungai

Rangit‟s shareholders, file bankruptcy, and pay

interest to shareholder or affiliate companies. The loan required Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements.

16. UTANG BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”)

SBF mendapat fasilitas kredit dari DBS dengan rincian sebagai berikut:

SBF obtained loan facilities from DBS, with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja maksimal Rp35.000.000 digunakan untuk membiayai modal kerja Entitas Anak (National Sago Prima) yang harus dilunasi dalam satu (1) tahun sejak tanggal perjanjian.

a. Working capital loan facility at the maximum of

Rp35,000,000 to finance the Subsidiary‟s

(National Sago Prima) working capital requirement which is repayable in one (1) year from the agreement date.

Pada 2011, fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp70.000.000 dan jangka waktu pinjaman telah diperpanjang satu (1) tahun.

In 2011, the loan facility has been increased to the maximum of Rp70,000,000 and the term of the loan has been extended for one (1) year.

b. Fasilitas pinjaman investasi maksimal Rp115.000.000, digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Entitas Anak (National Sago Prima) untuk tahun 2010 sampai 2011 termasuk pembangunan infrastruktur, rehabilitasi dan penanaman kembali perkebunan sagu serta pengadaan kendaraan atau peralatan dan pembangunan pabrik tepung sagu tahap pertama, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk delapan belas (18) bulan masa tenggang. Sampai dengan 30 Juni 2012, SBF telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman ini. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 6 September 2018.

b. Investment loan facility at the maximum of

Rp115,000,000, to finance the Subsidiary‟s

(National Sago Prima) capital expenditure requirement in 2010 until 2011 which includes the development of infrastuctures, rehabilitation and replanting of sago plantation, acquisition of vehicles or equipment and first stage of sago starch factory, which is repayable in eight (8) years from the signing date including eighteen (18) months of grace period. Until June 30, 2012, SBF has fully utilized the loan facility. This facility will due on September 6, 2018.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 8,50%-10,25% pada tahun 2012 (2011: 10,25%- 11%). Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan, perjanjian gadai seluruh saham milik SBF dalam National Sago

Prima (“NSP”), jaminan pengalihan hak atas

rekening bank milik SBF dan NSP, jaminan kebendaan fidusia atas mesin-mesin milik NSP yang berkaitan dengan pabrik tepung sagu tahap pertama, persediaan serta atas tagihan/piutang milik NSP yang dibiayai oleh bank dan pengalihan hasil tagihan asuransi atas mesin-mesin dan barang dagangan/persediaan milik NSP yang dijaminkan kepada bank.

The above facilities bear interest ranging from 8.50%-10.25% in 2012 (2011: 10.25%-11%). The interest will be reviewed periodically.

The facilities are collateralized by corporate

guarantee from Company, pledge of SBF‟s shares in National Sago Prima (“NSP”), assignment of

current accounts of SBF and NSP in the bank,

fiduciary assignment of NSP‟s machinery in

relation to first stage of sago starch factory, inventory and receivables which financed by bank

and assignment of insurance proceed of NSP‟s

16. UTANG BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (lanjutan) Sampoerna Bio Fuels (“SBF”) (continued)

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SBF antara lain mengubah susunan pemegang saham, mengubah jenis serta bentuk usaha, memindahtangankan agunan atau harta, menerima pinjaman atau kredit baru, mengajukan permohonan pailit, bertindak sebagai penjamin, melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham dan membayar dividen kepada pemegang saham sampai tahun 2013. Pinjaman mengharuskan SBF untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on SBF such as, among others, change the composition of

SBF‟s shareholders, change the type and forms of business, transfer of collateral or SBF‟s assets,

obtain new lending, file bankruptcy, provide guarantee, pay loan to shareholder and pay dividends to shareholder until 2013. The loan required SBF to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah

(“TH”) Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”)

Pada tanggal 15 Juli 2011, MBJ dan TH, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan BRI.

b. On July 15, 2011, MBJ and TH, Subsidiaries, signed Loan Agreements with BRI.

MBJ dan TH mendapat fasilitas kredit investasi dari BRI masing-masing sebesar Rp127.600.000 dan Rp122.900.000, digunakan untuk refinancing dan pengembangan kebun kelapa sawit Inti. Fasilitas ini akan dilunasi dalam sepuluh (10) tahun sejak penandatanganan perjanjian termasuk enam (6) tahun masa tenggang.

MBJ and TH obtained investment loan facilities from BRI amounting Rp127,600,000 and Rp122,900,000, respectively, for refinancing and oil palm Inti plantation expansion. The facility is repayable in ten (10) years starting from the signing loan agreement date including six (6) years of grace period.

Tingkat bunga untuk pinjaman berkisar antara 10%-10,5% pada tahun 2012. Tingkat bunga dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest ranging from 10%-10.5% in 2012. The interest will be reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan perumahan dan mesin masing-masing milik MBJ dan TH (Catatan 9 dan 10).

The facilities are collateralized by landrights including plantations, buildings and machinery of MBJ and TH (Notes 9 and 10).

16. UTANG BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

(lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (continued)

Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) dan Telaga Hikmah

(“TH”) (lanjutan) Mutiara Bunda Jaya (“MBJ”) and Telaga Hikmah (“TH”) (continued)

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak MBJ dan TH antara lain untuk mengajukan permohonan pailit, mengikatkan diri sebagai penjamin, memperoleh pinjaman investasi, mengubah Anggaran Dasar atau susunan pengurus atau pemegang saham, membayar bunga atau utang pemegang saham dan menyewakan aset. Pinjaman mengharuskan MBJ dan TH untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit. Pinjaman juga membatasi hak MBJ dan TH, apabila tidak memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit, antara lain untuk melakukan investasi atau penyertaan modal kecuali di bidang usaha sejenis, membagi keuntungan atau cash dividen, melakukan merger dan/atau akuisisi kecuali di bidang usaha sejenis, memberikan piutang kepada pemegang saham di luar core business dan memberikan piutang di luar piutang usaha kepada perusahaan afiliasi.

The loan contains certain restrictions on MBJ and TH such as, among others, file bankruptcy, provide guarantee, obtain new loan, change the Articles of

Association or management‟s composition or shareholders‟ composition, pay interest or principal

to shareholders and lease assets. The loans require MBJ and TH to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements. The loans also restrict MBJ and TH, provided certain financial ratios as mentioned in the loan agreements was not met, among others, enter into investment unless in the same business, pay cash dividend, merger and/or acquisition unless in the same business, provide loan to shareholders beyond core business and provide loan to affiliated company, except trade receivables.

Sampai dengan 30 Juni 2012, MBJ dan TH telah menggunakan fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp19.500.000 dan Rp15.000.000.

Until June 30, 2012, MBJ and TH have utilized the loan facilities amounted to Rp19,500,000 and Rp15,000,000, respectively.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(“BNI”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai

(“SJP”) Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”)

Pada tanggal 11 Agustus 2011, SS dan SJP, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kredit dengan BNI.

e. On August 11, 2011, SS and SJP, Subsidiaries, signed Loan Agreements with BNI.

16. UTANG BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(“BNI”) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) (continued)

Sawit Selatan (“SS”) dan Selatanjaya Permai

(“SJP”) (lanjutan)

Sawit Selatan (“SS”) and Selatanjaya Permai (“SJP”) (continued)

SS dan SJP mendapat fasilitas kredit investasi (Pokok dan Interest During Construction“IDC”) dari BNI masing-masing sejumlah Rp 244.123.689 (terbagi dalam 3 tranche) dan Rp 425.833.257 (terbagi dalam 4 tranche), digunakan untuk investasi pembangunan kebun kelapa sawit Inti, yang akan dilunasi dalam sebelas (11) tahun termasuk empat (4) tahun masa tenggang untuk setiap tranche.

SS and SJP obtained investment loan facilities (Principal and Interest During Construction “IDC”) from BNI totaling Rp 244,123,689 (divided into 3 tranches) and Rp 425,833,257 (divided into 4 tranches), respectively, for oil palm plantation expansion. The facilities are repayable in eleven (11) years including four (4) years of grace period for each tranche.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 10% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik.

The above facilities bear interest at 10% per annum which is reviewed periodically.

Pinjaman di atas dijamin dengan jaminan pengganti berupa Hak Guna Usaha berikut tanaman, bangunan kantor dan pabrik kelapa sawit masing-masing milik Gunung Tua Abadi, Entitas Anak (Catatan 9 dan 10). Pinjaman di atas juga dijamin dengan jaminan korporasi yang diberikan oleh Perusahaan.

The facilities are collateralized by replacement warranty landrights including plantation, office buildings and palm oil mill of Gunung Tua Abadi, a Subsidiary (Notes 9 and 10). The facilities are also collateralized by corporate guarantee from the Company.

Pinjaman di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak SS dan SJP antara lain untuk mengadakan merger, memindahtangankan dan/atau menyewakan perusahaan, merubah bentuk dan status hukum perusahaan, membayar utang subordinasi, memberikan pinjaman, melakukan investasi, membagikan laba atau membayar dividen, menerima pinjaman, mengambil finance lease, mengikatkan diri sebagai penjamin, membubarkan perusahaan dan merubah susunan direksi dan komisaris perusahaan.

The loan contains certain restrictions on SS and SJP such as, among others, enter into merger, transfer and/or lease the companies, change legal status of the companies, repay subordinated loan, provide loan, enter into investment, pay dividend, obtain loan, obtain finance lease, provide guarantee, dispose the companies and change

directors‟ and commissioners‟ of the companies.

Pinjaman mengharuskan SS dan SJP untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian kredit.

The loans required SS and SJP to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Sampai dengan 30 Juni 2012, SS dan SJP telah menggunakan fasilias pinjaman ini masing-masing sebesar Rp30.352.083 dan Rp7.693.045.

Until June 30, 2012, SS and SJP have utilized the loan facilities amounted to Rp30,352,083 and Rp7,693,045, respectively.

16. UTANG BANK (lanjutan) 16. BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

Perusahaan The Company

Pada tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan mendapat fasilitas dari OCBC NISP dengan rincian sebagai berikut:

On March 14, 2012, the Company obtained facilities from OCBC NISP with the following details:

a. Fasilitas pinjaman modal kerja tanpa agunan sebesar Rp100.000.000, berjangka waktu satu (1) tahun, digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Grup. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 8,5% per tahun dan dapat ditinjau kembali secara periodik.

a. Uncommitted working capital loan facility of Rp100,000,000, a term of one (1) year, to

finance the Group‟s working capital

requirement. The facility bears interest at 8.5% per annum and will be reviewed periodically.

b. Fasilitas transaksi valuta asing tanpa agunan sebesar US$5.000.000, digunakan untuk memfasilitasi pembelian dan/atau penjualan mata uang asing pada nilai spot untuk keperluan usaha.

b. Uncommitted foreign exchange transaction facility of US$5,000,000, to facilitate purchase and/or sale of foreign currency based on spot rate for operation purpose.

Pinjaman mencakup persyaratan diantaranya membatasi hak Perusahaan antara lain untuk melikuidasi atau membubarkan Perusahaan, penggabungan usaha, akuisisi, konsolidasi dan/atau usaha patungan dengan Perusahaan lain, kecuali untuk bidang usaha yang sejenis, pengurangan modal, pengalihan harta, mengikatkan diri dalam kewajiban lain dan memperoleh pinjaman, membuat hak jaminan lain, terikat dalam suatu transaksi material dengan seseorang atau badan hukum lain kecuali dalam konsep bisnis yang wajar, penghentian kegiatan usaha dan pembayaran lebih cepat/awal kepada pihak ketiga.

The loan contains certain restrictions on the Company such as, among others, to liquidate or dissolve the Company, merger, acquisition, consolidate and/or joint venture with other Company, except for a similar industry, reduction of capital, transfer of asset, engage in other liabilities and obtain loans, make other guarantee, bound in a material transaction with a person or legal entity unless in a reasonable business, suspend operation and early payment to third party.

Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman.

The loan required the Company to fulfill certain financial ratios as mentioned in the loan agreements.

Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp15.000.000.

The outstanding loan as of June 30, 2012 was amounted to Rp15,000,000.

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Dalam dokumen Sampoerna Agro Tbk. (Halaman 62-68)

Dokumen terkait