• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO NILAI TUKAR (lanjutan) FOREIGN EXCHANGE RISK (continued) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, dampak

DEPOSITS FROM CUSTOMERS – SHARIA

46. RISIKO NILAI TUKAR (lanjutan) FOREIGN EXCHANGE RISK (continued) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, dampak

atas perubahan nilai tukar dari mata uang lainnya seperti Poundsterling Inggris, Euro Eropa, Yen Jepang, Dolar Singapura, Dolar Australia dan Dolar Hong Kong tidak material.

As of March 31, 2016 and 2015, the effect of fluctuations in exchange rates of other currencies, such as Great Britain Poundsterling, European Euro, Japanese Yen, Singapore Dollar, Australian Dollar and Hong Kong Dollar, not material.

47. RISIKO LIKUIDITAS 47. LIQUIDITY RISK

Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat

dari adanya kesenjangan antara sumber

pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:

The risk of loss resulting from the gap between short-term funding and long-term assets. The size of the liquidity risk is determined, i.e:

a. Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana;

a. Accuracy in cash flow or flow of fund planning based on financing and fund growth prediction, include observe the fund rate volatility;

b. Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana;

b. The precision in managing the fund structure,

including the adequacy of funding; c. Ketersediaan aset yang siap dikonversikan

menjadi kas;

c. The availability of asset that is ready to be

converted into cash; d. Kemampuan menciptakan akses ke pasar

antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort.

d. Ability to create access to the interbank market or other funding sources, including the lender of last resort facilities.

Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank dan entitas anak untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi

terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan

manajemen likuiditas, yang merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas.

If the gap is large enough it will reduce the Bank‟s and subsidiaries‟ ability to meet its liabilities at maturity. Therefore, liquidity management is needed to anticipate liquidity risk, which is a part of the management liability.

Kebijakan likuiditas Bank dan entitas anak ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan.

The Bank‟s and subsidiaries‟ liquidity policies are aimed to ensuring that fund requirements can be fulfilled, either to pay time deposits at maturity or to fulfill unused loan facility.

Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Bagian Manajemen ALM & Likuiditas di Divisi Treasury sedangkan

pengukuran serta analisa terhadap kondisi

likuiditas menjadi tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan tiga skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait risiko likuiditas.

Managing and monitoring the Bank‟s and

subsidiaries‟ liquidity position is the responsibility

of the Liquidity section of the Treasury Division while measuring and analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk Management Division include liquidity stress test based on three scenarios and preparing risk profile related to liquidity risk.

Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit, teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury.

Managing the excess of liquidity fund, which are not absorbed by loans, disbursement will be optimized through managing treasury.

176 Sebagian besar kelebihan dana likuiditas

tersalurkan melalui instrumen-instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal.

Most of the excess of liquidity will be placed in short-term and secured instruments. In general, the Bank‟s liquidity condition is well maintained where the customers withdrawal can be fulfilled while the excess fund can be optimized with optimum return.

Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus.

Sources of funds and maturity dates of time deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank dan entitas anak dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:

The following tables illustrate the maturity profile analysis of the Bank‟s and subsidiaries‟ financial assets and liabilities according to their remaining maturity period at the consolidated statement of financial position date:

31 Maret/March 31, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1month Lebih dari 1 sampai 3 bulan/ More than 1 to 3 months Lebih dari 3 sampai 12 bulan/ More than 3 to 12 months Lebih dari 1 sampai 2 tahun/ More than 1 to 2 years Lebih dari 2 sampai 5 tahun/ More than 2 to 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years ASET ASSETS Kas 1.766.026 1.766.026 - - - - Cash

Giro pada Current accounts with

Bank Indonesia 4.780.237 - 4.780.237 - - - - - Bank Indonesia

Giro pada bank Current accounts with

lain – neto 278.590 - 278.590 - - - - - other banks - net

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan Indonesia and

bank lain - neto 5.487.430 - 5.404.271 33.171 49.988 - - -other bank

– net

Tagihan Derivatif 3 3 - - - - Derivative Receivable

Marketable securities -

Surat berharga - bruto 13.132.825 - 1.092.196 2.903.973 2.747.634 1.534.562 2.356.212 2.498.248 gross

Efek-efek yang dibeli dengan Bills and

janji dijual kembali 8.175.748 - 8.175.748 - - - - - marketable

Wesel ekspor dan Bills and

tagihan lainnya 5.572 - 5.572 - - - - - other receivables

Kredit yang diberikan - bruto 55.467.805 - 948.945 334.906 2.473.862 2.147.936 12.190.172 37.371.984 Loans - gross

Cadangan kerugian Allowance for

Penurunan nilai 1.238.358 4.236 481.716 35.788 133.502 137.867 148.905 296.344impairment

losses

Pembiayaan syariah - bruto 4.829.355 - 166.612 68.153 163.739 308.210 1.357.641 2.765.000 Sharia financing – gross

Cadangan kerugian Allowance for

Penurunan nilai - - - - - - - - impairment losses

Acceptance receivables -

Tagihan akseptasi - bruto 2.741 - - 2.741 - - - - gross

Investments in shares -

Penyertaan saham - neto 31.984 31.984 - - - - net

Bunga yang masih

akan diterima 640.925 640.925 - - - - Interest receivables

Aset pajak tangguhan 19.414 19.414 - - - - Deffered tax asset

Aset lain-lain - neto*) 65.108 65.108 Other assets - net*)

Total 94.683.763 2.523.460 20.370.455 3.307.156 5.301.721 3.852.841 15.755.120 42.338.888 Total

47. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 47. LIQUIDITY RISK (continued)