Investasi pada saham Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko. Sebelum memutuskan kegiatan investasi, maka para calon investor harus secara berhati-hati mempertimbangkan seluruh informasi dalam Prospektus ini, terutama berbagai risiko dibawah ini dalam mengevaluasi untuk membeli saham Perseroan. Risiko lainnya yang pada saat ini tidak diketahui Perseroan atau yang pada saat ini dianggap tidak material dapat juga mengganggu kegiatan usaha, arus kas, hasil operasional, kondisi keuangan atau prospek usaha Perseroan secara material. Harga pasar saham Perseroan juga dapat mengalami penurunan yang diakibatkan oleh risiko-risiko ini sehingga dapat menyebabkan kerugian investasi.
Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang dimulai dari risiko utama Perseroan sebagai berikut:
a. Risiko Ketergantungan pada Kontrak
Meskipun telah memiliki hubungan jangka panjang yang baik dengan penyewa kapal sebagai pelanggan utama Perseroan, hal ini tidak menjamin bahwa penyewa kapal akan meneruskan penggunaan kapal Perseroan. Dalam beberapa kontrak, jika dalam masa penyewaan kapal terjadi gangguan pada aktivitas bisnis penyewa kapal, maka penyewa kapal akan membayar tarif sewa stand by, yaitu tarif sewa kapal dalam keadaan tidak beroperasional, denda atau bahkan menghentikan kontrak kapal. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan pendapatan.
b. Risiko atas Kerusakan Armada dan Peningkatan Biaya Pemeliharaan
Kapal-kapal yang dimiliki Perseroan, seiring dengan bertambah usia kapal, maka kemungkinan dapat mengalami kerusakan saat beroperasi di laut sehingga menyebabkan adanya tambahan biaya perbaikan dan potensi kehilangan pendapatan atas munculnya hal tersebut. Dampak tersebut dapat terjadi saat kapal berada di bawah kontrol Perseroan maupun saat disewa oleh pihak ketiga. Jika kapal masih disewa, Perseroan akan mengganti kapal tersebut dengan kapal yang hampir sama, dimana hal ini akan menyebabkan meningkatkan biaya karena Perseroan akan menanggung kerugian yang akan berdampak negatif terhadap pendapatan usaha dan arus kas Perseroan.
c. Risiko Penundaan dan/atau Ketidakmampuan Pelanggan untuk melakukan Pembayaran
Jika Perseroan mengalami penundaan pembayaran dari pelanggan, hal ini akan berdampak negatif terhadap Perseroan. Hal ini disebabkan karena tidak ada jaminan ketepatan waktu pembayaran dari pelanggan dan kemampuan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya. Ketidakmampuan pelanggan untuk dalam melakukan pembayaran untuk jasa yang diberikan Perseroan dapat mempengaruhi penurunan kinerja keuangan dan arus kas operasi.
d. Risiko Persaingan Usaha
Persaingan usaha yang dihadapi oleh Perseroan umumnya berkaitan dengan ketersediaan kapal dalam suatu area tertentu atau untuk rute dan harga tertentu serta kehandalan dan reputasi.
Beberapa pesaing Perseroan memiliki keunggulan dalam sumber daya, biaya operasi yang lebih rendah sehingga dapat menawarkan harga yang yang lebih murah, sehingga mengharuskan Perseroan untuk menurunkan harga secara signifikan guna mengamankan kontrak. Hal ini akan mengakibatkan pendapatan Perseroan menurun dan menyebabkan margin keuntungan yang lebih rendah.
Selain itu, persaingan usaha Perseroan sebagai perusahaan pelayaran juga dipengaruhi oleh regulasi pelayaran nasional terutama UU Nomor 20 tahun 2010 tentang pelayaran yang penerapannya dituangkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 48 tahun 2011 dimana pada bagian kedua paragraf 1 Angkutan Laut Dalam Negri Pasal 5, butir (1), dikatakan bahwa kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Walaupun regulasi ini sangat memihak kepada perusahaan pelayaran nasional termasuk Perseroan, namun regulasi ini juga menyebabkan pertumbuhan jumlah perusahaan pelayaran berbendera Indonesia terutama
- 28 -
kapal tunda dan tongkang sehingga persaingan menjadi semakin ketat dan mengakibatkan penurunan permintaan pengangkutan Perseroan yang berpengaruh pada penurunan pendapatan Perseroan, kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, maupun prospek usaha Perseroan.
Selain itu, regulasi pelayaran internasional yang menjadi acuan perusahaan migas asing yang menjadi pelanggan Perseroan, seperti persyaratan terkait jenis, umur, maupun kelengkapan dokumen kapal dapat menyebabkan semakin kompetitifnya tender yang dilakukan Perseroan. Hal ini dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya operasional Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.
e. Risiko Ketergantungan pada Industri Migas
Bidang usaha Perseroan yang terkait dengan industri migas, sangat dipengaruhi oleh aktivitas dari perusahaan-perusahaan migas. Pengeluaran modal oleh perusahaan-perusahaan-perusahaan-perusahaan migas akan menentukan lokasi dari ladang-ladang migas yang akan dikerjakan. Jika terjadi penghentian dari aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas, maka akan berdampak negatif pada kinerja keuangan, dan tentunya juga pendapatan Perseroan.
f. Risiko terkait Asuransi
Aktivitas usaha Perseroan terkait dengan risiko kerugian maritim dan/atau kecelakaan laut yang dapat disebabkan oleh bencana alam, cuaca buruk, tabrakan, kerusakan mesin, kelalaian manusia dan kebocoran, yang dapat menyebabkan timbulnya klaim dari pihak ketiga. Disamping risiko-risiko tersebut, operasional kapal dapat terganggu karena kecelakaan, masalah pekerja, pemogokan, terorisme dan penyelundupan melalui kapal Perseroan.
Sesuai dengan ketentuan asuransi kapal, terdapat batasan tertentu klaim pertanggungan yang ditanggung oleh asuransi seperti pada Asuransi Lambung dan Mesin Kapal (Marine Hull and Machinery) jika nilai klaim di bawah rata-rata 1% dari nilai Marine Hull, maka klaim tersebut menjadi menjadi tanggungan Perseroan. Batasan mengenai nilai klaim tersebut berbeda pada setiap asuransi dan jika terjadi klaim, klaim tersebut akan dinilai terlebih dahulu oleh Surveyor sebelum diputuskan akan dibayar oleh asuransi atau tidak.
Jika nilai klaim tersebut tidak dibayar oleh asuransi, maka akan ditanggung Perseroan dimana dapat menimbulkan dampak negatif bagi kinerja Perseroan sehubungan dengan naiknya menaikkan biaya operasional. Selain itu, untuk kerugian dengan dalam jumlah besar, Perseroan memiliki risiko waktu klaim asuransi terkait dengan proses penilaian oleh surveyor maupun masalah administrasi asuransi. Hal ini dapat berdampak negatif pada arus kas Perseroan.
g. Risiko Kehilangan Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Perseroan memiliki ketergantungan pada komisaris dan direktur utama dimana jika mereka tidak ada akan menyebabkan terganggunya operasional Perseroan.
Selain itu, Perseroan memiliki seorang karyawan kunci yaitu Kapten Ansarullah yang merupakan kapten untuk kapal-kapal yang belum memiliki kapten atau kapal yang kaptennya mengundurkan diri sampai ada kapten tetap di atas kapal tersebut. Dengan adanya karyawan kunci tersebut, Perseroan memiliki risiko kehilangan karyawan tersebut yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan seperti berhentinya operasional pelayaran kapal-kapal yang tidak memiliki kapten dimana hal ini akan berpengaruh negatif kepada kinerja dan pendapatan Perseroan.
h. Risiko Fluktuasi Mata Uang Asing
Sebagian besar pendapatan Perseroan dalam mata uang USDsedangkan biaya operasional Perseroan dalam mata uang Rupiah serta dolar Singapura. Perseroan tidak memiliki lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Fluktuasi terhadap mata uang asing tersebut di atas dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, dan prospek usaha Perseroan. Mengingat sifat bisnis yang dijalankan Perseroan, valuta asing akan terus menjadi aspek integral dari profil risiko Perseroan di masa depan.
Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi pada biaya operasional Perseroan yang dapat menyebabkan fluktuasi pada laba bersih Perseroan.
i. Risiko Tingkat Bunga
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat bunga pasar. Eksposur Perseroan untuk risiko tingkat bunga timbul
- 29 -
terutama dari pinjaman bank baik jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila terjadi peningkatan suku bunga bank yang cukup besar, dapat menyebabkan terganggunya arus kas Perseroan.
j. Risiko Kondisi Umum Ekonomi, Sosial dan Politik yang dapat berdampak pada kegiatan Perseroan
Kondisi perekonomian, sosial dan politik Indonesia dapat berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. Jika perekonomian Indonesia mengalami penurunan, maka akan berdampak pada pelanggan-pelanggan Perseroan, dimana pelanggan tersebut dapat mengurangi bahkan memutuskan kerjasamanya dengan Perseroan, sehingga hal ini dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap kondisi keuangan dan operasional serta prospek Perseroan.
Demikian juga jika pada suatu daerah di Indonesia mengalami kondisi sosial dan politik yang tidak stabil, maka akan berdampak pada pelayanan Perseroan kepada pelanggan-pelanggan yang ada di wilayah tersebut. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil pendapatan usaha Perseroan.
Risiko yang mungkin dihadapi oleh investor terkait kepemilikan atas saham Perseroan a. Risiko Tidak Likuidnya Saham yang Ditawarkan
Dengan penerbitan jumlah saham baru sebanyak 208.360.000 (dua ratus delapan juta tiga ratus enam puluh ribu) saham, Perseroan tidak menjamin bahwa saham Perseroan yang akan dicatatkan di BEI akan diperdagangkan secara aktif oleh sebagian besar pemegang saham di pasar sekunder. Hal ini dapat menyebabkan sulitnya investor dalam memperjual-belikan saham yang dimiliki.
b. Risiko Fluktuasi Harga Saham setelah Penawaran Umum Perdana
Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat mengalami fluktuasi. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- Perbedaan antara hasil aktual keuangan dan operasional Perseroan dengan hasil yang diharapkan oleh investor dan analis;
- Perubahan rekomendasi analis atau persepsi terhadap Perseroan atau Indonesia; - Pengumuman aliansi strategis atau perusahaan patungan oleh Perseroan; - Penambahan atau pemberhentian personil kunci;
- Keterlibatan Perseroan dalam litigasi;
- Perubahan dalam perekonomian, sosial, politik maupun kondisi pasar di Indonesia; - Fluktuasi harga pasar saham-saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia. c. Risiko Ketidakmampuan Perseroan dalam Membagikan Dividen
Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen bergantung pada kinerja keuangan dan operasional Perseroan serta keberhasilan implementasi strategi untuk tumbuh di masa depan yang mencakup faktor-faktor kompetisi, peraturan, teknis, lingkungan, kondisi perekonomian secara umum, permintaan dan harga produk, dan faktor-faktor tertentu lainnya yang terdapat pada industri atau proyek tertentu yang dikerjakan oleh Perseroan, dimana sebagian besar berada di luar kendali Perseroan.
Perseroan tidak menjamin akan dapat selalu membagi dividen. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan bahwa Direksi Perseroan tidak akan merekomendasikan pembagian dividen terkait dengan keadaan keuangan Perseroan, ataupun tidak diperolehnya persetujuan pemegang saham (melalui RUPS) untuk pembayaran dividen.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI PERSEROAN DAN INDUSTRINYA YANG SECARA MATERIAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN OPERASIONAL DAN PROSPEK PERSEROAN SECARA NEGATIF.
- 30 -