• Tidak ada hasil yang ditemukan

Timbulan air limbah tahun

B.1.2 RISPAM Kawasan Perdesaan

Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Lombok Tengah selain pelayanan dengan sistem jaringan perpipaan PDAM dan pelayanan IKK, juga terdapat pelayanan SPAM perdesaan. Pembangunan prasarana dan sarana air minum perdesaan meliputi SPAM jaringan perpipaan, penampungan air hujan (PAH), droping air dengan mobil tangki dan pelestarian lingkungan terhadap sumber air baku untuk air minum. Pengembangan SPAM Perdesaan jaringan perpipaan (SPAMDes) diinisiasi tidak saja oleh pemerintah dan masyarakat setempat tetapi juga mendapat dukungan Company Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang memiliki perhatian terhadap masalah ketersediaan air di perdesaaan.

Pada awalnya ada sekitar 8 (delapan) SPAMDes yang didirikan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, yaitu di Desa Wajageseng Kec. Kopang; di Desa Karang Sidemen dan Desa Aik Berik Kec. Batukliang Utara; di Desa Bunkate, Desa Bonjeruk dan Desa Perina Kec. Jonggat; di Desa Pemepek Kec. Pringgarata; dan di Kelurahan Gonjak Kec. Praya. Namun banyak diantaranya yang tidak berlanjut walaupun jaringan air sudah terpasang. Penyebab utamanya adalah tidak adanya pengelola yang mempunyai otoritas dan dipercaya masyarakat untuk menangani jaringan air tersebut. Disamping itu SPAMDes yang tidak berhasil biasanya di daerah yang memiliki kelimpahan air, sehingga sulit merubah kebiasaan masyarakat dari berperilaku boros air untuk hemat air apalagi harus membayar untuk memperoleh air.

SPAMDes yang masih berjalan dengan baik sampai saat survey dilakukan adalah SPAMDes Wajageseng dimana pengelolaannya dilakukan oleh BUMDes desa dan diatur melalui Peraturan

SPAMDes Wajageseng

Desa Wajageseng adalah bagian paling utara dari Kecamatan Kopang. Beberapa sumber mata air ditemukan di Desa Wajageseng. Salah satunya yaitu MA. Nyeredep telah dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum oleh PDAM Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dikembangkan SPAMDes dengan memanfaatkan MA. Ramus yang berada di bagian utara desa. Pembangunan jaringan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang kemudian diserahkan pengelolaannya kepada pihak desa.

Sumber air dan Bangunan Penangkap

Sumber air yang digunakan adalah MA Ramus yang berlokasi di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Bangunan pengambilan adalah bround captering dengan debit pengambilan sebesar 5 lt/det

Reservoir

Terdapat dua bangunan reservoir yang dalam jaringan air SPAMDes Wajageseng. Kapasitas masing-masing reservoir adalah 20 m3 dan keduanya masih dalam kondisi yang baik serta berfungsi normal. Terdapat dua pipa masukan (inlet) dengan diameter 6” namun tidak dilengkapi dengan gate- valve. Sementara pipa outlet ada dua buah dengan diameter 6” yang dilengkapi dengan gate-valve.

Gambar 6.23 Bangunan Reservoir SPAMDes Wajageseng

Jaringan Transmisi dan Distribusi

Jaringan transmisi menggunakan pipa Galvanized Iron (GI) dan pipa PVC dengan diameter pipa 6”. Jaringan distribusi air SPAMDes Wajageseng meliputi dua dusun dengan jumlah pelanggan 188 Sambungan Rumah pada akhir Juli 2013. Jaringan distribusi menggunakan pipa GI dan PVC dengan diameter berkisar antara 1” – 4” yang dilengkapi dengan meteran air di setiap sambungan rumah sehingga pencatatan penggunaan air lebih terkontrol.

(a) (b)

Pengelolaan

Pada tahun 2012, Pemerintah Desa Wajageseng menetapkan Peraturan Desa terkait perlindungan dan pemanfaatan sumber air Ramus sebagai sumber air bersih desa. Pengelolaan sumber air Ramus diserahkan kepada BUMDes Air Bersih yang diangkat Kepala Desa. Dengan demikian sejak tahun 2012, telah terbentuk pengelola jaringan air bersih perpipaan di Desa Wajageseng melalui Peraturan Desa Wajageseng No.01 Tahun 2012 yang mengatur mekanisme pengelolaan dan pemanfaatan sumber air bersih MA Ramus termasuk juga besaran iuran yang harus dikeluarkan masyarakat.

SPAMDes Karang Sidemen

Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara berada di bagian paling barat Kabupaten Lombok Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat. Di bagian utara desa ini adalah wilayah yang masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Berada di lereng Gunung Rinjani, beberapa mata air dapat ditemukan di desa ini yang kemudian menjadi hulu sungai yang mengalir ke selatan. Lokasi permukiman penduduk umumnya berada di daerah- daerah punggung bukit. Untuk mencukupi kebutuhan air, mereka mengambil air dari sungai terdekat. Sangat jarang ditemui sumur karena posisi air tanah yang sangat dalam.

Untuk membantu warga dalam mencukupi kebutuhan air minumnya, Bank Mandiri melalui program CSR-nya membangun instalasi air minum, terdiri dari beberapa komponen struktur yaitu bangunan penangkap mata air (bround captering), bak pengumpul, jaringan pipa transmisi, reservoir dan pipa distribusi. Jaringan ini dibangun dengan kontraktor pelaksananya PT Pembangunan Perumahan dan selesai pada tahun 2012. Pipa jaringan distribusi sudah mencakup seluruh dusun yang ada di Karang Sidemen (14 dusun) namun demikian baru 7 dusun yang bisa mendapatkan air.

Sumber air

Sumber air yang digunakan adalah mata air yang berlokasi di wilayah TNGR (11618’ 48”E, 08 31’ 44”S dengan elevasi 553 mdpl). Dari hulu ke hilir, ada 5 mata air dominan di komplek mata air ini yang posisinya saling berdekatan satu dengan yang lainnya. Jarak dari yang paling hulu ke yang paling hilir hanya sekitar 200 m. Satu diantaranya diambil untuk suplai air bersih di Desa Karang Sidemen ini, yaitu mata air kedua dari hulu

Debit masing-masing kelima mata air ini cukup besar. Dari dua mata air paling hulu misalnya, debit air sisa setelah dikurangi debit pengambilan berkisar 50-60 l/dt sementara di bendung irigasi debitnya berkisar 500 – 600 l/dt (Dokumen RISPAM Lombok Tengah 2013). Pemerintah desa memprioritaskan pemanfaatan air di lokasi ini untuk air bersih, sisanya baru dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, misalnya irigasi. Bendung irigasi yang saat ini ada, baru saja selesai dibangun sehingga pemanfaatan air untuk irigasi pada saat survey dilakukan belum ada.

Gambar 6.25 Sumber air SPAMDes Karang Sidemen

Untuk kualitas air, dari pengamatan visual airnya sangat jernih, tidak berasa dan tidak berbau. Walaupun lokasinya berada di wilayah TNGR namun masuk ke wilayah hutan yang boleh dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk menjaga keberlangsungan mata air ini maka pemerintah desa melarang warganya untuk melakukan aktivitas perkebunan di sekitar mata air, dengan radius 200 m.

Bangunan Penangkap dan Bak Pengumpul

Bangunan penangkap berupa bangunan permanen dengan ukuran panjang x lebar adalah 5 x 4 m, dilengkapi dengan bangunan pemeriksaan (man-hole). Bangunan ini kondisinya baik dan juga berfungsi dengan baik, pipa peluap dan pipa pengambilannya tidak tersumbat, bangunannya tidak ada yang bocor, man-hole tetap bisa dibuka dan ditutup. Pipa pengambilan berupa pipa GI dengan diameter 8”, tidak dilengkapi dengan gate-valve. Bangunan penangkap mata air disajikan di Gambar dibawah ini

Gambar 6.26 Bangunan Penangkap SPAMDes Karang Sidemen Bendung Sal. irigasi Bak Penampung Bak Penangkap Bendung warga : mata air : jaringan pipa Keterangan: By-pass Pipa CSR Bank Mandiri Pipa warga Bak Penangkap Debit sisa kembali ke sungai

Bak pengumpul dimensinya adalah 4 x 3 x 2 m. Bangunan ini berada sekitar 100 m dari bangunan penangkap mata air. Saat survey dilakukan bangunan ini masih berada pada kondisi baik namun tidak dimanfaatkan oleh warga. Setelah jaringan air minum ini selesai dibangun, masyarakat menilai bahwa debit yang mengalir terlalu kecil. Warga menduga bahwa adanya bak pengumpul mengurangi head sehingga mereka selanjutnya tidak memanfaatkan bak pengumpul, melainkan menggunakan pipa by-pass. Namun demikian, kondisinya saat ini tidak membaik, debit yang mengalir tetap kecil.

Jaringan Pipa Transmisi

Dari bak pengumpul, diameter pipa transmisi adalah 8”, namun pada jarak sekitar 100 m ke hilir pipanya diperkecil menjadi 6” hingga mencapai reservoir utama. Keseluruhan pipa transmisi adalah jenis pipa GI, kondisinya baik namun di beberapa tempat dilobangi warga dengan maksud untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam pipa (berfungsi sebagai air-valve).

Dari keterangan pengurus desa, salah satu penyebab kecilnya debit air yang mencapai reservoir adalah kontur memanjang jaringan pipa yang kurang baik. Di suatu tempat diantara bak pengumpul dan reservoir terdapat tebing yang curam sehingga sulit untuk memasang pipa agar mendapatkan kemiringan yang baik. Hingga saat ini belum dilakukan perbaikan di lokasi ini. Kesalahan di lokasi ini diperkirakan menjadi penyebab kecilnya debit air yang sampai ke reservoir.

Reservoir

Reservoir berada sekitar 1 km dari bak pengumpul, saat ini dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. Dimensinya 7 x 8 x 3 m, dilengkapi dengan tiga lobang pemeriksaan (manhole), terdapat dua pipa masukan (inlet) dengan diameter 6 inchi yang masing-masingnya dilengkapi dengan gate-valve, sementara pipa outlet hanya satu buah dengan diameter 6” yang juga dilengkapi dengan gate-valve. Pada saat pengamatan, volume air dalam reservoir sangat sedikit dan debit inlet juga sangat kecil. Berkaitan dengan tanah tempat berdirinya reservoir, tanah tersebut adalah tanah yang sudah dimiliki oleh desa. Kondisi reservoir dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Jaringan Distribusi

Jaringan distribusi air SPAMDes Karang Sidemen sebenarnya sudah mencakup 7 dusun dari 14 dusun yang ada di Desa Karang Sidemen. Namun dari 7 dusun yang terlayani jaringan tersebut, tidak semuanya bisa menikmati air bersih, hanya sekitar 2 dusun terdekat dengan sumber air yang dapat menikmati air dari jaringan ini. Pipa distribusi masuk ke tiap warga tanpa adanya meteran air (pengukur volume air) sehingga masyarakat bebas menggunakan air. Pada saat pengamatan terlihat bahwa kran air dibiarkan dalam kondisi terbuka, air mengalir terus-menerus terbuang tanpa dimanfaatkan.

Pengelolaan

Pada saat awal beroperasinya jaringan ini, ada organisasi masyarakat yang mengelola namun saat ini sudah tidak ada. Di pihak desa juga belum ada semacam peraturan desa (PERDES) yang mengatur masalah pengelolaan air ini. Dari informasi pengurus desa, saat ini memang belum ada aturan dan lembaga yang mengurusi jaringan air bersih ini dikarenakan kinerja jaringan yang belum baik (debit yang mengalir kecil). Namun demikian, jika permasalahan kecilnya debit air sudah bisa diatasi maka pengurus desa akan segera membuat aturan- aturannya, termasuk iuran pemakaian air.

SPAMDes Aik Berik

Termasuk bagian dari Kecamatan Batukliang Utara, nama Desa Aik Berik diilhami oleh banyaknya sumber mata air dengan debit yang kecil. Tercatat ada sekitar 7 (tujuh) mata air yang berada di dalam wilayah ini. Beberapa mata air di Desa Aik Berik memiliki debit yang cukup besar bahkan sudah dimanfaatkan oleh PDAM Kab. Lombok Tengah diantaranya adalah MA. Benang Setokel, MA. Benang Keliwun, dan MA. Tibu Nangklok. Dua mata air pertama menjadi sumber air terjun yang memiliki potensi pariwisata sangat baik. Selain itu pada awal tahun 2000-an, Perusahaan Air Minum Adita milik PT. Naga Hijau masuk ke Desa Aik Berik. Perusahaan mulai berproduksi pada tahun 2002.

Berlimpahnya sumber air di wilayah Desa Aik Berik, merupakan pisau bermata dua bagi pengembangan SPAM perdesaaan jaringan perpipaan karena masyarakat menjadi kurang menghargai air sebagai komoditas ekonomi dan menganggap air lebih sebagai barang sosial. Upaya untuk membangun SPAMDes terkendala pula pada kebiasaan masyarakat untuk beraktivitas MCK di sumber air langsung, sehingga upaya pengaliran air ke rumah-rumah kurang diminati. Desa Aik Berik merupakan salah satu desa yang mempunyai resiko sanitasi tinggi karena PHBS yang masih rendah (Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lombok Tengah, 2012). Infrastruktur jaringan SPAMDes yang telah dibangun melalui hibah bantuan WES-UNICEF termasuk diantaranya bak penangkap air dan bak reservoir ,sedangkan jaringan pipa telah dianggarkan pada tahun 2012 melalui dana APBD/K. Suatu rancangan Peraturan Desa (PerDes) telah disusun pada tahun 2012, tetapi sampai saat laporan ini disusun, belum disahkan. Rancangan PerDes tersebut mengatur pengelolaan sumber air yang ada di Desa Aik Berik baik

untuk air minum, irigasi maupun usaha. Sehingga sampai saat ini SPAMDes di Desa Aik Berik tidak berjalan karena ketiadaan lembaga pengelola selain kurang diminati oleh masyarakat. Berdasarkan informasi masyarakat yang tercantum dalam Laporan Hasil Perencanaan Partisifatif bersama Masyarakat di Desa Aik Berik yang dilakukan oleh Aliansi Lembaga Adidaya Masyarakat (ALAM) NTB pada tahun 2003, potensi sumber daya air yang dimiliki Desa Aik Berik yang debitnya stabil dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2000, mulai mengalami penurunan sejak tahun 2001 sampai tahun 2003. Hal ini disamping mulai tumbuhnya kebutuhan masyarakat akan air bersih langsung di dalam rumah diharapkan dapat menjadi dorongan untuk melanjutkan pengembangan SPAMDes Desa Aik Berik yang selama ini terbengkalai.

(a) (b)

Gambar 6.28 (a) Bangunan Penangkap Air, (b) Reservoir SPAMDes Aik Berik

SPAMDes Bunkate

Desa Bunkate adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jonggat. Seperti halnya jaringan air bersih perdesaan di Desa Aik Berik, jaringan SPAMDes di Desa Bunkate yang telah dibangun sekarang mangkrak dan tidak dimanfaatkan. Tidak adanya pengelola yang mempunyai otoritas untuk menangani jaringan air tersebut merupakan faktor utama penyebab tidak berjalannya pengelolaan SPAMDes Bunkate. Selain itu debit produksi yang kecil menjadi salah satu penyebab tidak difungsikannya jaringan SPAMDes Bunkate.

Gambar 6.30 Bak Pengumpul

Kondisi Produksi PDAM

Produksi air yang dihasilkan PDAM Kabupaten Lombok Tengah meningkat dalam kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2007 hingga 2011. Peningkatan rata-rata pemakaian air adalah sebesar 6,5% pertahun dengan peningkatan yang relatif besar pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 11% dan 12%.

Peningkatan jumlah pemakaian air dan produksi air terkait dengan kenaikan pelanggan PDAM yang pada tahun 2010 dan 2011 meningkat pesat. Berikut rekapitulasi pemakaian air tersaji pada Tabel di bawah ini.

Tabel 6.56 Pemakaian Air yang Dihasilkan oleh PDAM (m3)

No Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011

1 Praya Barat 820.743 782.370 767.352 520.011 554.079 2 Praya Barat Daya 0 0 0 325.602 328.870 3 Pujut 646.189 566.053 459.371 642.009 784.631 4 Praya Timur 83.179 38.281 24.123 60.249 146.275 5 Janapria 111.785 137.408 160.768 177.800 177.405 6 Kopang 560.093 615.372 602.199 618.882 734.294 7 Praya 2.009.674 2.097.583 2.115.937 2.210.259 2.234.002 8 Praya Tengah 275.104 285.093 375.769 447.145 481.771 9 Jonggat 115.868 134.898 170.468 261.056 306.682 10 Pringgarata 200.399 197.433 247.474 275.457 292.125 11 Batukliang 667.853 688.052 752.719 821.329 987.872 12 Batukliang Utara 0 0 0 0 0 Jumlah 5,490,887 5.490.887 5.542.543 5.676.180 6.359.799 Sumber: PDAM Kab. Lombok Tengah, 2013

Kondisi Pelanggan PDAM

Pelanggan PDAM Kabupaten Lombok Tengah meningkat dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2007 hingga 2011. Peningkatan rata-rata pelanggan adalah sebesar 5,8% pertahun dengan peningkatan yang relatif besar pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 11% dan 7%. Dengan kenaikan pelanggan baru sebesar 6% pertahun diharapkan dalam 10 tahun kedepan, PDAM dapat melayani seluruh masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah.

Tabel 6.57 Pelanggan PDAM Kabupaten Lombok Tengah tahun 2007 - 2011

No Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Praya Barat 3.437 3.535 2.933 2.764 3.006 3.207 2 Praya Barat Daya 0 0 0 1.192 1.314 1.336 3 Pujut 2.537 2.673 2.439 2.927 3.089 3.299 4 Praya Timur 853 853 853 904 913 943 5 Janapria 386 486 580 602 618 644 6 Kopang 2.182 2.279 2.346 2.390 2.485 2.531 7 Praya 6.958 7.121 7.024 7.377 7.784 8.197 8 Praya Tengah 1.336 1.347 1.669 1.743 1.799 1.947 9 Jonggat 762 799 825 1.120 1.301 1.510 10 Pringgarata 893 933 1.061 1.125 1.192 1.276 11 Batukliang 2.660 2.788 3.351 3.527 3.995 4.125 12 Batukliang Utara 0 0 0 0 0 121 Jumlah 22.004 22.814 23.081 25.671 27.496 31.148 Sumber: PDAM Kab. Lombok Tengah, 2013