• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah

3.1.4.1. RPJMD Propinsi Jawa Timur 2014 - 2019

Berdasarkan gambaran umum kondisi Jawa Timur, terdapat beberapa permasalahan pembangunan yang dapat dirangkumkan dalam tabulasi per urusan dalam kaitan pengembangan infastruktur sebagai berikut :

Tabel 3. 7 Permasalahan Pembangunan Di Jawa Timur

No Urusan/ Permasalahan

1 Pendidikan

1. Jumlah angka buta huruf masih tinggi

2. Rendahnya APK dan APM di tingkat pendidikan menengah 3. Kurangnya sarana prasarana pendidikan menengah kejuruan;

4. Belum setaranya pendidikan diniyah dan pesantren salafiyah dengan pendidikan umum;

5. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan layanan khusus (untuk semua jenjang pendidikan) di Jawa Timur;

6. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) usia sekolah di Jawa Timur berkesempatan menikmati layanan pendidikan yang sesuai;

7. Belum meratanya penyebaran guru antara kota dan desa;

8. Belum semua Pendidik dan Tenaga Kependidikan mengikuti peningkatan kompetensi; 9. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT).

2 Kesehatan

1. Biaya kesehatan masih belum terjangkau masyarakat

2. Masih rendahnya aksesibiltas pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama bagi kelompokpenduduk miskin, tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

3. Angka kematian ibu dan anak (AKI dan AKB) masih relatif tinggi 4. Belum optimalnya penanganan gizi buruk

3 Pekerjaan Umum

1. Turunnya daya dukung area resapan air (run off yang berlebihan) 2. Turunnya kapasitas fungsi infrastruktur penampung air

3. Menurunnya tingkat layanan prasarana sumber daya air, dari waktu ke waktu 4. Lambatnya progres Pembebasan tanah pada lahan milik perhutani;

5. Meningkatnya lahan Kritis pada Daerah Aliran Sungai/DAS 6. Tingginya Laju alih fungsi lahan pada sawah/irigasi teknis

7. Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak diimbangi dengan daya dukung dan kapasitas jalan yang signifikan, baik jalan

Nasional Tol/Non Tol dan Flyover serta Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten/Kota 8. Keterbatasan alokasi pembiayaan penambahan panjang jalan provinsi;

9. Kejenuhan jalan kalianak-tambak osowilangun yang menjadi akses ke Pelabuhan Teluk Lamong

10. Belum optimalnya pelayanan air minum di perkotaan, perdesaan dan daerah rawan air.

11. Belum optimalnya cakupan layanan air limbah perkotaan dan perdesaan

12. Belum optimalnya pengembangan pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim sewerage),

13. Belum optimalnya pengurangan genangan banjir di kawasan perkotaan 4 Perumahan

1. Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau, 2. Menurunnya kualitas permukiman sehingga tumbuh kawasan kumuh di perkotaan,

No Urusan/ Permasalahan

3. Terbatasnya pengembangan PSU RSH/RST dan kawasan permukiman perdesaan 5 Perhubungan

1. Timbulnya permasalahan yang kompleks dan sistematik dibidang transportasi Kereta Api, Bandara dan Pelabuhan akibat bertambahnya populasi penduduk dan semakin cepatnya perpindahan serta pergerakan barang dan jasa

2. Terlampauinya batas ideal kapasitas jarak /Headway antara pesawat yang landing dan take-off sudah 1 menit 20 detik dari ideal 3 menit di Bandara Enclave Juanda

3. Mendesaknya kebutuhan pengembangan Bandara Juanda Sipil/Komersiil di lokasi lain di Jawa Timur sebagai antisipasi cepatnya pengembangan wilayah di perkotaan; 4. Belum effisiennya angkutan Barang dari dan antar pelabuhan;

5. Pembangunan Kawasan Pergudangan Modern dan Perkantoran serta Fasilitas Bongkar Muat Di Area Reklamasi Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo 6. Terhentinya pendalaman dan pelebaran Alur Pelayaran Barat Surabaya

(APBS) akibat lambatnya proses pendanaan;

7. Belum optimalnya Pemanfaatan Kerjasama Barang Milik Daerah (Provinsi) di Pelabuhan dan Bandara.

8. Mendesaknya kebutuhan angkutan masal BRT di Kawasan Aglomerasi GKS dan Malang Raya;

9. Perpanjangan Jalur Rel Kereta Api Double Track dari Bojonegoro - Surabaya (Pasar Turi) menjadi Bojonegoro - Surabaya (Pasar Turi- Dermaga Tj. Perak) - Probolinggo (Pelabuhan Tj. Tembaga) - Banyuwangi (Pelabuhan Tj. Wangi)

6 Lingkungan Hidup

1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. 2. Terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam. 3. Menurunnya jumlah dan debit mata air.

4. Masih rendahnya capaian pelayanan dan terbatasnya sarana prasarana persampahan 7 Ketahanan Pangan

1. Masih tingginya tingkat ketergantungan pada bahan pangan beras (88,6 Kg/kapita/tahun),

2. Pola konsumsi masyarakat belum berimbang (skor PPH 79). 3. Harga bahan pangan masih fluktuatif.

4. Keamanan Pangan yang masih memerlukan penanganan serius 8 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1. Belum optimalnya peran kader pemberdayaan masyarakat yang telah dilatih dan belum terakreditasinya pelatihan pemberdayaan masyarakat

2. Belum terintegrasinya program pemberdayaan masyarakat dengan program pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan

3. Belum Optimalnya penggunaan basis data terpadu dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi

9 URUSAN PILIHAN 9.1 Pertanian

1. Permasalahan utama adalah Rendahnya pertumbuhan sektor pertanian ( share PDRB/ jumlah tenaga kerja) dan NTP yang diakibatkan oleh produksi dan produktivitas yang belum optimal yang disebabkan oleh beberapa permasalahan pokok:

a.

Kepemilikan lahan pertanian relatif sempit (0,39 Ha),

b.

Rendahnya bahan organik tanah, masih terjadinya alih fungsi lahan. ,

c.

Fluktuasi Perubahan iklim yang mengakibatkan gangguan produksi,

d.

Belum optimalnya infrastruktur pertanian,

e.

Masih terjadi kehilangan hasil pertanian

f.

Daya saing produk pertanian relatif masih rendah.

g.

Masih adanya pemotongan sapi betina produktif.

h.

Terbatasnya RPH modern yang berstandar SNI,

No Urusan/ Permasalahan

i.

Terbatasnya Petugas Lapangan Pertanian,

j.

Kelembagaan petani yang masih berdasarkan alamat (by addres).

k.

Rendahnya kemampuan petani dalam akses teknologi, informasi, pasar dan permodalan

l.

Belum optimalnya Perlindungan usahatani (asuransi pertanian baru tahap pilot project).

m.

Masih terjadi mutasi lahan ke non pertanian yang cukup tinggi.

n.

Masih tingginya harga pakan ternak

9.2 Kehutanan

1. Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan 2. Rendahnya pendapatan masyarakat desa sekitar hutan; 3. Belum berkembangnya hutan rakyat,

4. Tingginya gangguan hutan dan perambahan hutan;

5. Belum optimalnya penanganan konservasi hutan dan lahan. 9.3 Energi dan Sumber Daya Mineral

1. Keterbatasan potensi dan pasokan/ suplai energi

2. Masih belum ditetapkannya Wilayah Pertambangan (WP)

3. Masih adanya kegiatan penambangan liar dan pengambilan air tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan.

9.4 Pariwisata

Kurangnya sinergi dengan pihak-pihak terkait di Jawa Timur, menjadikan tumpang tindih dengan instansi yang lain

9.5 Kelautan dan Perikanan

1. Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi dan pemasaran; 2. Menurunnya potensi ikan lemuru di perairan selat Bali;

3. Keterbatasan bahan baku perikanan untuk mendukung industri pengolahan hasil perikanan

4. Tingginya tingkat abrasi pantai;

5. Belum optimalnya sarana dan prasarana pelabuhan perikanan; 6. Mutu dan hasil tangkapan masih rendah;

7. Penanganan mutu komoditas ekspor dengan Cold Chain System (CCS) belum optimal;

8. Kualitas dan kuantitas benih dan induk masih rendah, 9. Harga pakan ikan pabrikan tinggi;

10. Rendahnya kualitas garam rakyat

11. Masih maraknya kegiatan illegal unreported dan unregulated fishing;

12. Kualitas SDM non aparatur ( nelayan dan pembudidaya ikan) yang masih perlu ditingkatkan.

9.6 Perdagangan

1. Belum optimalnya jaringan pasar dalam dan luar negeri,

2. Kurangnya promosi dan kerjasama ekonomi antar Swasta dengan Swasta (P to P) maupun Swasta dengan Pemerintah (P to G) serta

Pemerintah dengan Pemerintah (G to G)

3. Masih terjadi Fluktuasi indeks harga konsumen yang berpengaruh pada daya beli. 4. Masih lemahnya pengawasan tata niaga komoditas dan jasa yang

diperdagangkan.

Sumber : RPJMD Propinsi Jawa Timur 2014 - 2019

Dengan adanya permasalahan tersebut, serta Berpijak pada visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur 2005-2025, yaitu terwujudnya Jawa Timur sebagai “Pusat Agribisnis Terkemuka, Berdaya Saing

Global, dan Berkelanjutan”, melalui lima tahapan periodesasi, maka periode 2014-2019 merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga. Pembangunan tahap ketiga ini dengan berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan pembangunan tahap pertama dan kedua, ditujukan lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di pelbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam, dan sumber daya manusia berkualitas, serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode 2014-2019 adalah “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak”. Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2014-2019 disusunlah Lima misi “Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik”, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Misi Pertama: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan 2. Misi Kedua : Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri,

dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi. 3. Misi Ketiga: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan

penataan ruang.

4. Misi Keempat: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. 5. Misi Kelima: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.

Untuk mewujudkan visi Jawa Timur 2014-2019 melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada setiap misi. Tujuan dan sasaran merupakan perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pelaksanaan masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3. 8 Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi RPJMD Jawa Timur 2014 - 2019

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

MISI 1: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan 1. Meningkatkan perluasan lapangan kerja 1. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja, dan penyerapan tenaga kerja

1. Memperluas kesempatan dan penyediaan lapangan kerja di pedesaan

dan perkotaan

2. Meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kompetensi, serta keterampilan tenaga kerja

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI 3. Meningkatkan penempatan penduduk potensial di daerah transmigrasi 4. Meningkatkan pengembangan kapasitas para santri pondok pesantren dalam bidang usaha produktif 5. Meningkatkan perlindungan, pembinaan, dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang akan dan sedang bekerja di luar negeri 2. Meningkatnya hubungan

industrial yang harmonis

Meningkatkan iklim investasi dan ketenagekerjaan yang kondusif

2. Meningkatkan pemerataan, dan perluasan akses pendidikan

1. Meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas

1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dan terjangkau 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan 2. Meningkatnya kuantitas, dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD)

1. Meningkatkan aksesibiltas, dan kualitas

PAUD 3. Meningkatnya mutu pendidikan, dan tenaga kependidikan

2. Meningkatkan kualitas, dan layanan pendidikan

3. Meningkatkan minat baca masyarakat

4. Meningkatnya kualitas peran pemuda, dan prestasi olahraga

1. Meningkatkan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan berbasis komunitas

2. Meningkatkan perlindungan bagi masa depan generasi muda 3. Meningkatkan prestasi olahraga di berbagai event 3. Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat

1. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan, termasuk tenaga medis dan non-medis secara merata

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, dan wilayah kepulauan

2, Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD, puskesmas dan jaringannya sesuai dengan standar kesehatan

3, Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan tenaga medis

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

dan non-medis, serta perbekalan obat-obatan

2. Menurunnya angka kematian bayi, dan angka kematian ibu melahirkan

Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu, anak, dan balita

3. Meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal

1. Meningkatkan standar kualitas pelayanan RSUD, puskesmas dan jaringannya 2. Meningkatkan kesehatan masyarakat berbasis keluarga dan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif

4. Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan melalui mekanisme Jamkesta (Jaminan Kesehatan Semesta) yang komprehensif dan terpadu

2. Meningkatkan layanan kesehatan bagi penduduk miskin

5. Meningkatnya akseptor Keluarga Berencana (KB), dan pelayanan kesehatan reproduksi

Meningkatkan layanan KB, dan kesehatan reproduksi secara komprehensif dan berkelanjutan

4. Mempercepat dan memperluas

penanggulangan kemiskinan

1. Menurunnya persentase penduduk miskin, Indeks Kedalaman

Kemiskinan, dan Indeks Keparahan

Kemiskinan

1. Meningkatkan keterpaduan program penanggulangan kemiskinan lintas dan antar-sektor dengan lokasi dan sasaran tertentu ("lokus-fokus")

2. Meningkatkan keberlangsungan usaha mikro dan kecil untuk menurunkan tingkat kemiskinan

3. Meningkatkan kualitas manajemen

Kelompok Usaha Bersama (Kube) 4. Mengoptimalkan fungsi Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) 2. Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

5. Meningkatkan akses dan fasilitas infrastruktur bagi penduduk miskin Meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi PMKS 3. Meningkatnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan Meningkatkan kualitas keadilan dan

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

kesetaraan gender di segala sektor pembangunan

MISI 2: Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis

agrobisnis/agroindustri, dan industrialisasi

1. Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi

1. Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi

1. Memperluas akses permodalan bagi UMKM melalui lembaga keuangan bank maupun non-perbankan

2. Meningkatkan peran UMKM dan koperasi dalam aktivitas ekonomi

2. Meningkatnya jumlah wirausaha baru (WUB)

Meningkatkan inkubasi kewirausahaan bagi calon wirausaha baru

3. Meningkatnya volume usaha ekonomi kaum perempuan

Meningkatkan kualitas ekonomi produktif berbasis gender dalam pemenuhan hak-hak dasar untuk menanggulangi feminisasi kemiskinan 2. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) 1. Meningkatkan kualitas intensifikasi pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

2. Meningkatkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian

3. Mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir

4. Meningkatkan pengembangan aneka usaha di kawasan hutan, dan usaha hutan rakyat 2. Meningkatnya nilai

tambah hasil dan daya saing produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan)

1.Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) 2. Meningkatkan kualitas proses dan produk pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) yang terstandarisasi

3. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi,

Meningkatkan pemberdayaan

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI pemasaran dan

permodalan sehingga memiliki daya saing tinggi

nelayan secara berkelanjutan dan terpadu

3. Meningkatkan ketahanan pangan 1. Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat (food availability )

Meningkatkan stok pangan masyarakat 2. Meningkatnya penyerapan pangan (food utilization ) 1. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan 2. Meningkatkan penanganan keamanan pangan 3. Meningkatnya akses pangan (food acces)

1. Meningkatkan kelancaran distribusi pangan

2. Menjaga stabilitas harga pangan

4. Meningkatkan net ekspor perdagangan dalam dan luar negeri

Meningkatnya volume ekspor dalam dan luar negeri

1. Memperkuat dan memperluas pasar dalam dan luar negeri

2. Meningkatkan kerja sama ekonomi lokal, regional dan internasional

3. Meningkatkan daya saing Produk berbasis keunggulan lokal

5. Meningkatkan percepatan kinerja sektor industri

Meningkatnya kontribusi sektor industri 1. Meningkatkan pengembangan sektor industri 2. Mengembangkan bahan baku subtitusi impor

6. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata

1. Meningkatnya kunjungan wisata

Meningkatkan sektor pariwisata secara integratif, dan berdaya saing global 2. Meningkatnya kualitas

seni budaya lokal

Meningkatkan

pengembangan kualitas, dan pelestarian warisan seni budaya lokal

7. Meningkatkan kinerja penanaman modal dalam dan luar negeri, serta investasi daerah

Meningkatnya jumlah izin prinsip dan realisasi PMA, PMDN, dan investasi daerah

1. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif

2. Meningkatkan kapasitas SDM dan infrastruktur pendukung investasi 3. Meningkatkan promosi investasi secara terpadu 8. Meningkatkan

ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk

mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat

1. Meningkatnya kinerja pelayanan, dan pembangunan prasarana transportasi jalan, serta terwujudnya keselamatan, efisiensi dan efektivitas pelayanan angkutan darat, laut, dan udara

1. Meningkatkan konektivitas ekonomi melalui ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan handal

2. Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan darat,

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

laut dan udara yang efisien dan efektif

2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan layak, pelayanan air minum, dan sanitasi

Meningkatkan kinerja penyediaan dan pengelolaan air minum dan sanitasi

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat miskin, dan masyarakat berpenghasilan rendah 3. Meningkatnya

pengelolaan sumber daya air untuk memenuhi pelayanan kebutuhan air baku melalui konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air

1. Meningkatkan konservasi sumber daya air secara berkelanjutan

2. Mengendalikan daya rusak air, serta pendayagunaan sumber daya air untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat 4. Meningkatnya

infrastruktur dan ketersediaan energi

Meningkatkan infrastruktur dan ketersediaan energy dan ketenagalistrikan Meningkatkan pengelolaan pertambangan/ SD Mineral dan Migas Meningkatkan pengelolaan air tanah 4. Meningkatkan penelitian dan pengembangan SD geologi lingkungan dan bencana geologi

5. Meningkatnya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

Meningkatkan cakupan dan kualitas layanan informasi dan komunikasi MISI 3: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan, dan penataan ruang 1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan pemeliharaan kelestariannya

1. Meningkatnya luas hutan dan/atau lahan kritis yang direhabilitasi

Meningkatkan

pengendalian, perluasan, dan rehabilitasi hutan 2. Meningkatnya sumber

daya air terkonservasi

Meningkatkan upaya konservasi sumber daya air, dan peningkatan fungsi jaringan irigasi

3. Meningkatnya kepedulian dan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup terutama sumber daya air, DAS, dan wilayah pesisir, serta laut

Meningkatkan partisipasi aktif seluruh stakeholder dalam upaya menjaga sumber

daya air, sungai, pesisir, dan laut

4. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca

(GRK)

Melaksanakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

2. Meningkatkan penataan ruang wilayah provinsi yang berkelanjutan

1. Terwujudnya perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penataan ruang

1. Mengembangkan kawasan strategis dalam rangka pertumbuhan dan pemerataan wilayah

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

2. Meningkatkan peran rencana tata ruang sebagai

pedoman dalam

pemanfaatan ruang provinsi

3. Perumusan

peraturan/kebijakan

sebagai dasar Pemanfaatan ruang di Jawa Timur

4. Peningkatan ketaatan Rencana Tata Ruang di Provinsi Jawa Timur 2. Meningkatnya fasilitasi

tentang perlindungan terhadap luasan lahan pertanian Menetapkan dan mempertahankan luasan LP2B dalam rangka swasembada beras MISI 4: Meningkatkan

reformasi birokrasi, dan pelayanan publik

Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance ), dan bersih (clean government ), serta profesionalisme pelayanan publik 1. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan kapabilitas penyelenggaraan

pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik Meningkatkan efektivitas kelembagaan pemerintahan melalui peningkatan kapasitas SDM, dan ketersediaan sarana prasarana yang memadai, serta memberi ruang bagi masyarakat untuk pengawasan pelaksanaan

pemerintahan

Meningkatkan manajemen Aparatur Sipil Negara secara efisien dan efektif dalam pelayanan publik secara profesional 2. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaran pemerintahan daerah 1. Meningkatkan penerapan prinsip tata kelola yang baik secara konsisten

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi publik secara efisien dan efektif 3. Meningkatnya kualitas perencanaan, penganggaran, dan pengendalian program, serta kegiatan pembangunan Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, dan pengendalian secara terpadu antar dan lintas SKPD 4. Meningkatnya peran DPRD sesuai dengan fungsinya Meningkatkan kapasitas SDM legislatif sesuai dengan fungsinya 5. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

Meningkatkan kualitas SDM dan sarana prasarana dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah 6. Meningkatnya

pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal,

Meningkatkan pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi, dan handal

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI serta ketersediaan

dokumen statistik yang terpercaya dan berkualitas 7. Mewujudkan sistem penanggulangan bencana untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana

Menguatkan tata kelola kelembagaan

pemerintahan, koordinasi lintas sektor dan wilayah dalam penanggulangan bencana (pra, tanggap, pasca bencana)

Menguatkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana 3. Penyediaan alokasi pendanaan pada saat status darurat bencana (siaga, tanggap, transisi)

MISI 5: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan kerukunan antar-umat beragama 1. Meningkatnya fasilitas layanan keagamaan Meningkatkan fasilitas layanan keagamaan melalui bantuan dan koordinasi antara pemangku kepentingan dan pemerintah 2. Meningkatnya komunikasi antarumat beragama Meningkatkan kerukunan antar-umat beragama melalui berbagai forum dialog

sosial maupun ekonomi 2. Meningkatkan kehidupan

masyarakat yang aman dan tertib

Terciptanya situasi kondisi masyarakat yang aman, tenteram, nyaman, dan tertib

1. Memelihara

kewaspadaan nasional untuk menangkal upaya pemecahbelahan bangsa (disintegrasi bangsa) melalui gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban

2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan komunitas

3. Meningkatkan aktivitas yang mendorong rasa kebanggaan kebangsaan (nasionalisme), dan sikap saling menghormati

antar-sesama melalui

pengembangan wawasan kebangsaan yang berkesinambungan

3. Meningkatkan penguatan kearifan lokal (local wisdom )

Menguatnya budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan harmoni sosial

Meningkatkan kualitas, dan pelestarian warisan budaya, serta tradisi lokal

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI 4. Meningkatkan penegakan

supremasi hukum, dan penghormatan hak azasi manusia (HAM) yang berkeadilan

1. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hukum dan HAM

Meningkatkan sosialisasi mengenai hukum dan HAM

2. Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat menjunjung supremasi hukum, dan penghormatan terhadap

HAM

Meningkatkan kegiatan forum masyarakat dalam bidang hukum dan

HAM

3. Meningkatnya penguatan civil

society dalam bidang hukum dan

HAM

Meningkatkan keterlibatan aktif

masyarakat/LSM dalam bidang hukum dan HAM

Sumber : RPJMD Propinsi Jawa Timur 2014 - 2019

Dokumen terkait