BAB II URAIAN TEORITIS
2.3 Ruang lingkup Higiene dan Sanitasi
Restoran adalah salah satu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersil, yang menyelenggararakan pelayanan dengan sangat baik kepada semua tamunya baik barupa makan dan minum yang berada dalam suatu hotel.
Adapun objek atau ruang lingkup kegiatan sanitasi di restoran meliput i : 1. Peralatan dan fasilitas dibagian luar restoran
a. Higiene dan Sanitasi halaman restoran
• Halaman restoran harus bebas dari sampah, debu dan genangan air, bebas hambatan, hawa dan cahaya mudah menembus halaman serta tidak menggagu pemandangan. Halaman restoran harus bersih, tidak berbau sehingga membuat tamu yang datang merasa aman dan nyaman.
• Restoran harus mempunyai tempat sampah tersendiri dengan ukuran tempat sampah disesuaikan dengan jumlah rata-rata tamu yang berkunjung.
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Manajemen Sampah Padat
Maksudnya sampah yang berasal dari restoran pada akhirnya akan berbentuk sampah padat yang dibuang oleh Dinas Kebersihan Kota setempat ke tempat pembuangan akhir atau incinerator.
c. Manajemen Limbah Cair
Limbah cair restoran maksudnya adalah cairan dari bekas air yang digunakan untuk mencuci, jamban, dan kamar mandi harus masuk ke
septictank. Untuk berjaga, setiap selesai hari kerja lokasi yang
mengandung limbah cair harus selalu dibersihkan agar tidak menyebabkan genangan air yang mungkin akan menggangu kinerja pelayanan.
2. Peralatan dan faslitas di bagian dalam hotel a. Lantai
• Lantai restoran, sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat dan tidak menyerap air serta tidak mudah rusak
• Luas lantai 35%-40% dari luas ruang makan.
• Lantai yang dibangun dari kayu mempunyai bentuk yang baik atau tidak, lantai yang dibangun dengan papan yang bercelah, dan sebagainya harus diletakkan diatas fondasi yang kuat dan terapit rapat bersama-sama. Semua sudut-sudut antara lantai dan dinding melengkung bulat dengan tinggi (jari-jari) 7,62 cm dari lantai.
• Lantai harus dalam keadaan bersih, terpelihara sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
• Seluruh lantai di semua ruangan tamu dibersihkan secara merata, tidak ada lantai yang boleh dibiarkan kotor. Lantai berupa ubin keramik dan sebagainya setelah di sapu harus di pel dengan clenaer disifectant agar sanitasi ruangan restoran terjaga dan terpelihara dengan baik.
• Lantai yang dilapis dengan karpet harus terlebih dahulu di bersihkan dengan Vacum cleaner bagian karpet yang terkena noda di bersihkan dengan shampoo khusus untuk karpet.
b. Dinding
Permukaan dinding harus rata, tidak menyerap air dan mudah
dibersihkan.
Permukaan dinding tidak mudah rusak dan terbuat dari bahan anti debu
(duat proof)
Dinding bagian dalam harus dicat dengan warna yang cerah atau dibuat bunga dinding sesuai yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan.
c. Atap dan Langit-langit
• Atap yang ada di restoran harus dibuat dari bahan yang rapat air, dan tidak bocor.
• Langit-langit harus menutupi bagian dalam atap, anti debu dan mudah dibersihkan.
• Permukaan bawah langit-langit di semua ruangan seperti ruangan penyimpanan, ruangan peralatan, ruangan cuci tangan, ruang
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pencucian seluruhnya harus rata, tidak menyerap air dan berwarna terang.
d. Penerangan/pencahayaan
Pada lokasi khusus digunakan untuk kerja (memasak, mempersiapkan alat dengan kecepatan tinggi) yang diperlukan antara 30-40 FC. Pada titik 76,20 cm dan permukaan meja baik berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu. Namun pencahayaan untuk ruang makan sebaiknya secara tidak langsung.
e. Ventilasi
Secara umum fungsi ventilasi adalah untuk menggerakkan hawa dari suatu ruangan hingga suhu dalam ruangan tersebut akan terasa sejuk, menghilangkan bau tidak sedap didalam ruangan dan mempertahankan kelembaban yang optimal.
Ventilasi harus efektif dan cocok untuk memelihara kenyamanan
Ventilasi harus cukup mencegah udara yang melampaui panas,
mencegah kondensasi, serta dapat menghilangkan udara kotor.
Apabila ventilasi alam tidak berfungsi dengan baik. Maka dapat dibuat ventilasi buatan dengan cara mengeluarkan semua udara kotor dan memasukkan udara bersih.
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Semua jenis perabot yang digunakan direstoran harus senantiasa dalam keadaan bersih hingga terwujudlah sanitasi yang baik. Alat-alat dan perabotan harus direncanakan dibuat dan dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi siapa saja khususnya para tamu.
g. Alat Fly-Rat Proofing
Secara umum yang penting bagi restoran adalah mencegah agar lalat maupun tikus tidak dapat masuk dalam ruangan. Di Indonesia adanya alat didalam ruangan restoran merupakan masalah yang cukup penting dan harus dapat diatasi dengan menggunakan rat proof yaitu pemasangan kawat kasa, pemasangan jari-jari pada pipa, pembuangan air limbah.
2.4 Hubungan Higiene dan Sanitasi dengan Restoran
Usaha Sanitasi dengan uasaha restoran memiliki hunbungan yang erat sekali dan berkerjasama terutama dalam bidang meningkatkan dan memelihara kebersihan makanan dan minuman sehingga dapat meningkatkan tingkat kedatangan tamu. Yang dimaksud dengan kebersihan makanan dan minuman adalah sebagai berikut :
a. kebersihan makanan itu sendiri yang merupakan usaha higiene makanan (Food Higiene)
b. Kebersihan dari lingkungan sekitar dimana makanan dan minuman itu berada yang merupakan usaha sanitasi makanan (Food Sanitation)
Food higeiene membahas “Whole Someness of food” terutama
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
susu, telur, makanan dalam kemasan atau kaleng dan minuman yang mengandung CO2.
Food Sanitation membahas “Six Principales of food sanitation” termasuk
diantaranya :
a. Cara penyimpanan bahan makanan. b. Cara pengolahan serta tempat pengolahan.
c. Tenaga yang digunakan untuk mengolah makanan. d. Cara pengangkutan makanan.
e. Cara penyajian makanan.
Kegiatan higiene dan sanitasi makanan di dalam sebuah hotel mencangkup wilayah-wilayah dimana makanan itu diolah, dipersiapkan, disimpan dan dihidangkan, meliputi :
a. Food productions areas (Kitchen)
b. Food storage areas
c. Food Service areas (Restaurant and Bar)
Disamping daearah-daearah tersebut, masih perlu adanya pengawasan dari para tenaga penjamah makanan (Food Hadler) dan cara penjamah makanan (Food
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
A. Sanitasi pada Area Pengolahan Makanan (Food Production Areas
Sanitation)
Pada bagian dapur yang perlu diawasi tentang higiene dan sanitasi adalah tempat-tempat dimana makanan itu diolah, termpat tersebut berfungsi sebagai: 1. Tempat mengolah segala mcam makanan dan minuman
2. Tempat penghasil sampah yang sebahagian besar terdiri dari sampah basah dan sisa-sisa makanan yang mudah busuk dan menimbulkan bau
3. Tempat mempersiapkan segala jenis makanan dan minuaman yang
memerlukan cara penjamahan yang baik
4. Tempat berkerja karyawan dapur yang perlu sekali mendapat pengawasan khusus tentang kesehatan fisiknya maupun mental serta keadaan kebersihan individunya
5. Tempat alat-alat pengolahan makanan, alat makanan, dan minuman serta fasilitas lainnya yang memegang peranan penting sebagai media penularan penyakit atau keracunan makanan
6. Tempat terdapatnya pembawa hasil (Carrier) diantara food halder akan membahayakan bagi para tamu atau karyawan lain
Dapur yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebagai berikut : a. Selalu dalam keadaan bersih
b. Mempunyai cukup persediaan air bersih untuk mencuci bahan
makanan
c. Mempunyai tempah sampah yang memenuhi standar d. Alat-alat dapur selalu dalam keadaan bersih
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
e. Mempunyai ventilasi yang cukup guna memasukkan udara segar serta mengeluarkan asap dan bau yang kurang sedap
f. Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan yang baik, artinya tidak sampai penyimpanan bahan makanan yang baik, artinya tidak sampai tercemar debu atau menjadi sarang tikus
g. Tidak meletakkan zat-zat berbahaya berdekatan dengan bumbu atau bahan makanan
1. Pembagian seksi dapur
• Entremettier merupakan bagian yang membuat garnish atau
pelengkap hidangan utama seperti sayuran, kentang, mie dan lainnya
• Garde Manager merupakan bagian yang bertugas membuat
hidangan pembuka, irisan daging, unggas, dan lainnya
• Poisionner adalah bagian yang membuat segala macam hidangan
dari ikan yang dibakar atau dipangggang
• Potage merupakan bagian yang bertugas membuat segala macam
sup yang disajikan baik panas maupun dingin
• Saucier merupakan bagian yang membuat segala macam saus
panas
• Bakery merupakan bagian yang membuat segala macam roti
• Butchery merupakan bagaian yang mempersiapkan atau memotong
daging sapi, unggas, kambing sebelum dikirim ke dapur untuk diproses
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
• Cold Pantry merupakan bagian yang membuat atau
mempersiapkan buah-buah segar, jus, crackers, butter, selai, keju, dan lainnya
• Hot Pantry merupakan bagian yang membuat atau mempersiapkan
kopi, teh, krim, susu, susu krim, roti bakar, telur rebus
• Pattisserie merupakan begian yang mempersipakan segala macam
pastry seperti hidangan penutup yang manis
Setelah kita mengenal beberapa begian di dapur, hal lainnya yang patut dibicarakan adalah mengenai Pantry Sanitation. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam sebuah pantry adalah :
1. Sebuah pantry harus mempunyai sistem ventilasi yang baik guna mengeluarkan asap dan mengurangi suhu yang panas. Untuk itu maka sistem exhaust fan telah dipasang dengan sebaik mungkin. Setiap pemanas makanan perlu dipasang sebuah cerobong asap (Oven Hoods) yang dilengkapi dengan exhaust fan untuk menyedot asap dan udara panas keluar dan saringan lemak yang mencair, kotoran ke dalam makanan yang sedang dimasak dibawahnya.
2. Sebuah pantry hasrus memiliki pintu dan jendela yang memberikan jalan keluar untuk mencegah pengotoran karena asap berlemak, dan juga memiliki kawat untuk mencegah masuknya lalat dengan pintu yang dapat menutup sendiri (Self Closing Door)
3. Pantry tidak boleh berhubungan langsung dengan WC, karena dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4. Tempat-tempat sampah harus memenuhi syarat sanitasi yang ditetapkan dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Saluran pembuangan air kotor perlu diawasi serta dipelihara
kebersihannya.
6. Para pegawai yang berada di area pantry juga harus dijaga kebersihannya, seperti kebersihan badan dan pakaiannya.
7. Sangat tidak dianjurkan untuk menyimpan atau memasang perangkap berupa racun untuk serangga atau tikus di dalam sebuah pantry, karena hal itu bisa saja berakibat fatal
Hal-hal penting lainnya yang perlu diketahui dalam sebuah pantry adalah : a. Bahan makanan seperti sayuran, daging, terigu, buah-buahan, telur, ikan
dan lainnya harus berkualitas baik serta disimpan di tempat yang memenuhi syarat demi mempertahankan kualitasnya
b. Bahan makanan yang digunakan harus bersumber dari sumber atau perusahaan yang terpercaya dan memenuhi syarat ketentuan yang ditetapkan
c. Semua alat yang digunakan termasuk tempat penyimpanan harus
senantiasa dipelihara dan dijaga kebersihannya dari serangga dan bakteri d. Sistem ventilasi yang digunakan adalah AC atau exhauster fan sistem
tertutup
e. Disediakan tempat cuci alat-alat yang digunakan di pastry secara khusus dan bersih
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Setelah kita mengenal beberapa begian di dapur, hal lainnya yang patut dibicarakan adalah mengenai Butcher Room Sanitation. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam sebuah Butcher Room adalah :
a. Daging yang digunakan di butcher room harusnya adalah daging yang diperoleh dari sumber yang terpercaya, berkualitas ditinjau dari warna, bau dan tekstur daging tersebut
b. Alat-alat pemotong daging
Alat-alat pemotong yang digunakan adalah : 1. Pisau daging (Meat Knife)
2. Gergaji daging (Meat Saw) 3. Penyayat daging (Meat Slicer)
4. Penggiling daging (Meat Grinder)
5. Talenan daging (Meat Block)
6. Penghancur daging (Meat Choper)
Alat-alat diatas harus senantiasa dipelihara dan dijaga kebersihannya. c. Alat-alat tersebuat sebaiknya dibersihkan setiap selesai aktivitas
sebelum pergantian shift
d. Untuk membersihkan alat-alat tersebut harus dibuka komponennya agar sisa daging yang terselip dapat dibersihkan
e. Meat block yang digunakan tidak boleh retak-retak dan selalu
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Fasilitas-fasilitas yang harus ada dalam butcher room adalah : 1. Meja daging
Meja daging yang digunakan harus terbuat dari kayu yang kuat tahan goresan pisau dan tidak boleh retak-retak dibagian papan mejanya.
2. Tempat cuci tangan
Butcher room harus memiliki tempat mencuci tangan untuk para karyawan
sebelum dan setelah berkerja, terutama setelah keluar dari WC sehingga butcher room senantiasa bersih dari kuman dan bakteri
3. Keran air sambungan
Keran air sambungan maksudnya adalah sebuah keran air yang dapat disambungkan dengan selang karet atau plastik yang diperlukan guna membersihkan lantai dari butcher roon, setiap selesai aktivitas sehari-hari 4. Pintu dilarang berhubungan langsung dengan luar dan bila perlu harus
dipasang double self closing door
B. Area Sanitasi pada Penyimpanan Bahan Makanan (Food Storage Area Sanitation Area)
Food storage area adalah tempat penyimpanan bahan-bahan makanan dan
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Food storage dilakukan dalam food storage room yang umumnya terletak
dekat dengan dapur, disebut kitchen storage room dan daerah atau wilayahnya disebut storage area. Ada dua macam food storage, yaitu :
1. Gudang makanan adalah suatu tempat penyimpanan makanan dalam suhu kamar biasa
2. Penyimpanan dingin adalah suatu tempat penyimpanan makanan atau minuman dalam suhu yang dingin dengan maksud pengawetan makanan dan mencegah pembusukan. Tempat penyimpanan dingin dapat dibedakan menjadi:
a. Cool Storage (Penyimpanan dingin dengan suhu 100C sampai
200C)
b. Deep Storage (Penyimpanan dingin dengan suhu 00C sampai 100C) c. Cool Freezer (Penyimpanan dingin dengan suhu 00C)
d. Deep Freezer (Penyimpanan dingin dengan suhu -100C)
Suhu yang bermacam-macam untuk setiap storage ini tergantung dari bahan makanan yang disimpan. Seperti daging perlu disimpan dalam deep freezer.
Kitchen Storage Room harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya fasilitas yang tersedia seperti rak-rak barang, nampan, panci dan lainnya
2. Penyimpanan bahan makanan yang mudah membusuk dan jenis makanan yang tidak berkulit dilarang disimpan diatas permukaan lantai, supaya kitcen storage rooms selalu bersih dan terhindar dari bakteri
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Bahan makanan yang cepat membusuk harus disimpan dalam suhu yang sesuai dengan jenis bahan makanan
4. Setiap hari lantai perlu dibersihkan terutama di gudang-gudang serta ruangan-ruangan yang berair sebagai akibat kondensasi dari es
5. Perlu disediakannya lampu penerangan yang cukup terang untuk
mencegah terjadinya kesalahan pengambilan bahan makanan. Serta memudahkan melihat keadaan gudang secara menyeluruh, seperti adanya kotoran, bakteri dan tikus
6. Adanya ventilasi untuk gudang makanan guna menjaga kualitas makanan tetap baik
7. Khusus untuk ruang penyimpanan dingin harus mengunakan AC atau exhausher sistem tertutup.
C. Area Sanitasi pada Pelayanan Makanan (Food Service Areas Sanitation)
Food Service Area pada sebuah hotel adalah tempat dimana makanan dan minuman itu dihidangkan atau disajikan kepada para tamu. Daerah penyajian makanan dalam sebuah hotel adalah sebagai berikut :
1. Restoran (Restaurant Dinning Room)
2. Bar (Bar Service Area)
3. Tempat makan karyawan (Employee Dinning Room)
Adapun syarat-syarat sanitasi untuk food service area adalah :
1. Harus senantiasa dijaga kebersihannya, hal ini sangat berpengarauh terhadap tingkat sanitasi restoran atau ruang makan tersebut
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Memilki ventilasi yang baik seperti lancarnya kinerja AC di ruangan tersebut. 3. Terlengkapinya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan seperti :
a. Meja yang selalu dalam keadaan bersih, taplak meja harus diganti setiap hari atau apabila meja tersebut telah ditutup dengan formika atau pelapis meja lain agak kelihatan menarik
b. Peralatan makan dan minum harus dalam keadaan bersih dan siap pakai, dicuci dengan prosedur yang berlaku
c. Kursi yang dipakai harus nyaman dan enak dipakai, tidak memberikan serangga kesempatan berkembang biak, kutu busuk atau sejenis serangga lain.
d. Setiap meja harus memiliki Vas atau tempat bunga yang berada diatas meja yang berfungsi memberikan efek psikologis terhadap kesenangan dan ketenangan tamu
e. Tempat cuci tangan, biasanya berdekatan dengan toilet.
f. Memilki tempat pembuangan sampah yang bersih dan tidak
menggangu pemandangan.
g. Sesuai dengan persyaratan sanitasi, selesai makan piring serta peralatan makan kotor lainnya dengan segera diangkat dari meja, paling lambat berkisar lima menit.
h. Sebaiknya ruang makan memiliki musik sebagai latar. Diutamakan musik yang lembut sehingga bisa menimbulkan suasana yang nyaman ketika tamu sedang menikmati makanan.
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
i. Warna dinding atau wallpaper yang digunakan sebaiknya
mencerminkan warna atau suasana yang tenang, lembut dan segar. Boleh menambahkan beberapa lukisan atau gambar hiasan dinding yang dinilai dapat memberikan efek segar atau tenang bagi tamu.
2.5 Hubungan Higiene dan Sanitasi dengan Pelayanan Hotel
Pada dasarnya hotel merupakan akomodasi yang dikelola secara komersil. Untuk itu, agar hotel mempu mendatangkan tamu sebanyak mungkin demi memporoleh keuntungan dalam jumlah yang besar. Keuntungan yang besar diperoleh dengan cara memberikan yang terbaik kepada tamu, menciptakan sesuatu hal atau ciri khas dari suatu hotel sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi tamu yang pernah berkunjung ke hotel tersebut. Dengan meningkatkan higiene dan sanitasi mungkin bisa menjadi ciri khas tersendiri yang dipancarkan oleh hotel. Dengan higiene dan sanitasi yang baik, hotel dapat mencerminkan bahwa hotel berada di lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, tenang. Hal inilah yang bayak didambakan oleh tamu. Sehingga sangat dimungkinkan apabila tamu merasa telah diberikan sesuatu yang terbaik dengan lingkungan yang bersih, sehat, nyaman dan tenang tidak menutup kemungkinan untuk tamu tersebut suatu hari akan berkunjung lagi untuk menikmati situasi atau lingkungan yang nyaman bahkan tamu juga bisa saja mempromosikan hotel dengan kolega atau rekannya, dikarenakan kenyamanan yang didapat selama berada di hotel tersebut.
Tamu memegang peranan penting dalam roda pergerakan suatu hotel. Apabila suatu hotel tidak menjalin hubungan yang baik dengan tamu-tamunya
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mungkin saja hal itu yang justru mempersendat roda pergerakan bahkan hal ini juga berpengaruh kepada tingkat pendapatan yang didapat hotel.
Sehingga para pengusaha hotel harus mengetahui hal-hal yang dapat membuat tamu merasa nyaman berada di dalam hotel, sebab :
• Tamu merupakan orang yang sangat penting dalam industri perhotelan
• Tamu merupakan nadi kehidupan industri jasa mekanan dan minuman
• Tamu merupakan orang yang tidak bergantung pada industri perhotelan, justru industri perhotelan yang selalu tergantung kepada mereka
• Tamu adalah bagian dari kegiatan bisnis, buka sebagai orang melainkan bisa dikatakan sebagai sahabat
• Tamu merupakan orang yang bukan untuk diremehkan keberadaannya melainkan harus diperlakukan denga hormat dan selalu mendapat perhatian khusus dari seluruh pihak hotel
Oleh sebab itu dengan memperhatikan kesehatan tamu merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perhotelan. Karena seperti yang semua orang tahu, kuman atau bakteri penyebab penyakit berada dimana-mana. Dan hal terbaik yang bisa kita lakuakan ialah dengan menjauhkan tamu dari kuman atau bibit penyebab penyakit tersebut.
Untuk mencegah hal itu, manajemen hotel berpengaruh besar dalam menjaga kebersihan segala sesuatu yang berada di hotel. Dan kembali kepada masalah higiene dan sanitasi, dengan adanya tingkat higiene dan sanitasi yang sudah benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan memiliki pengaruh besar
Ikhsan Perdana Pinem : Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan, 2009.
USU Repository © 2009
untuk semua pihak, dan memudahkan pengelolaan sebuah hotel menuju sukses, yaitu :
1. Good Service
Pihak hotel harus mampu menyediakan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan dengan arti harus didukung oleh karyawan yang terlatih baik berdedikasi tinggi, disiplin, jujur dan memiliki personal higiene.
2. Good Foods
Makanan yang baik berarti pihak hotel harus dapat memenihi standar makanan yang higiene dan dalam hal ini menjadi tugas kepala juru masak beserta staf dapur.
3. Good Atmosphere
Untuk menciptakan suasana yang baik perlu adanya suasana kerja yang