• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan tahun 1906 oleh Tuan Pendeta Herling seorang Pendeta Missionari dari Barmen Jerman. Tahun 1999 rumah sakit ini resmi naik kelas menjadi Kelas C, sesuai dengan Kemenkes RI No. 966/Menkes/SK/VIII/1999. Rumah sakit ini terletak di jalan Rumah Sakit Umum Nomor 1 Doloksanggul dengan luas 2 ha.

Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ini merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yang dipimpin oleh Ibu Dr. Elisabeth Dame Manalu, S.Psi, MM. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan rujukan spesialis. Rumah sakit ini memiliki pelayanan rawat jalan seperti instalasi gawat darurat, poliklinik umum, poliklinik bedah, poliklinik KIA, poliklinik anak, poloklinik THT dan poliklinik obgyn. Pelayanan rawat inap yang terdapat di rumah sakit ini meliputi ruang rawat inap VIP, kelas I, II, III, dan rawat inap keluarga miskin (gakin).

Pelayanan penunjang medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi instalasi bedah, farmasi, laboratorium, radiologi, instalasi gizi, sarana kesehatan dan fisioterapi. Pelayanan rujukan spesialis yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu pelayanan spesialis obgyn, bedah, penyakit dalam, penyakit anak, dan THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan).

Pada saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul telah berusaha semaksimal mungkin membenahi diri dalam berbagai aspek, baik dalam kualitas dan kuantitas. Berbagai hal yang menjadi perhatian antara lain : ketenagaan, proses administrasi dan manajemen, bahan dan alat kesehatan, sarana fisik dan lain-lain. Dengan adanya kemauan dan kerja keras serta perhatian Bapak Bupati Humbang Hasundutan, maka saat ini keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan telah dirasakan oleh masyarakat (sebagai pengguna jasa), Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan maupun para pegawai rumah sakit.

Sepuluh besar angka kesakitan penyakit utama penderita rawat inap yang dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah penyakit stroke, bronchitis, gastritis, TBC (Tuberculocis), hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, appendicitis, hepatitis, dan GE (gastro enteritis). Penderita stroke merupakan urutan terbanyak pasien yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

Berdasarkan Surat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor TU.07.01/III.3.2/407, Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul memiliki fasilitas yang kurang memadai, seiring dengan berubahnya status Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dari tipe D menjadi Tipe C.

Adapun jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul antara lain :

- Ruang Perawatan Kelas III : 15 Tempat tidur - Ruang Perawatan Kelas II : 36 Tempat tidur - Ruang Perawatan Kelas I : 4 Tempat tidur - Ruang Perawatan Neonaty/anak : 8 Tempat tidur - Ruang Perawatan VIP : 2 Tempat tidur - Ruang Perawatan Intensive/ICU : 4 Tempat tidur

Jumlah tempat tidur keseluruhan yang teredia di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah 69 tempat tidur dimana pemakaian tempat tidur (BOR/Bed Occupancy Rate) pada tahun 2010 sebesar 40%. Angka ini belum memenuhi standart BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit secara Nasional yaitu antara 60% – 80%. 4.1.2. Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

Instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan bersamaan dengan dibangunnya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul yaitu berdiri sejak tahun 1906 dengan jumlah tenaga pada saat itu hanya 3 (tiga) orang.

Pada saat ini kondisi dan gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dilihat dari keberadaan di bidang tenaga kesehatan petugas gizi di instalasi gizi adalah sebagai berikut :

- Kondisi sumber daya manusia tenaga kesehatan petugas gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul saat ini masih jauh dari standard Depkes RI untuk kelas C, baik kuantitas maupun kualitas.

- Adapun jumlah petugas gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul pada saat ini adalah 8 (delapan) orang terdiri dari 3 (tiga) orang tamatan Ahli Madya Gizi dan 5 (lima) orang tamatan SMA (Sekolah Menengah Atas).

- Fungsi dan tugas setiap masing-masing petugas adalah sama, yaitu hanya menyediakan diet bagi pasien yang dirawat inap yang diinstruksikan oleh dokter.

Pelayanan gizi di instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ini mencakup pelayanan instalasi gizi rawat inap dan tidak melakukan pelayanan terhadap pasien rawat jalan. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan instalasi gizi rawat inap berupa pemberian pelayanan makanan pada pasien sesuai dengan instruksi dokter, tidak membedakan kelas dan fasilitas perawatan pasien, tidak melakukan kunjungan rutin ahli gizi pada pasien yang dirawat inap, dan tidak memberikan konsultasi gizi kepada pasien yang dirawat inap.

Untuk menghasilkan makanan yang mengandung zat gizi yang dapat memenuhi syarat kesehatan bagi pasien yang ada di rumah sakit, maka diperlukan pengelolaan makanan yang sesuai dengan standar kesehatan di instalasi gizi rumah sakit, maka dibutuhkan manajemen yang baik di rumah sakit tersebut. Adapun manajemen instalasi gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul masih kurang baik, hal ini dibuktikan oleh tidak adanya pedoman diet, standar porsi, standar alat dan standar resep dalam hal pemberian diet pada pasien yang dirawat inap, khususnya untuk pasien stroke rawat inap.

Menu yang terdaftar di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah siklus menu 7 (tujuh) hari, tetapi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan siklus

menu tersebut tidak benar dilakukan, petugas instalasi gizi tidak teratur dalam melakukan silkus menu, menu disediakan berdasarkan ketersediaan bahan makanan. 4.2. Pemberian Diet Stroke Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Daerah Doloksanggul

Pemberian diet pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul meliputi diet stroke I, diet stroke IIA, diet stroke IIB, dan diet stroke IIC. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa jenis diet sudah tepat diberikan berdasarkan keadaan pasien, tetapi dalam hal jumlah, frekuensi maupun kandungan zat gizi tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.

4.3. Diet Stroke I

Adapun diet stroke I yang diberikan oleh instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul adalah dalam bentuk makanan cair jernih dan kombinasi cair jernih dan cair kental. Diet diberikan dengan frekuensi hanya 3 (tiga) kali sehari dengan jumlah setiap pemberian ≥ 500 ml. Distribusi kesesuaian pemberian diet stroke I pada pasien stroke rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dapat dilihat pada table 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Kesesuaian Jumlah dan Frekuensi Pemberian Diet Stroke I yang Diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Berdasarkan Standar Diet Stroke I

Hari

Jumlah Pemberian (ml) Frekuensi Pemberian (kali/hari) Diet RS Standar Diet Ket Diet RS Standar Diet Ket I II III IV V VI VII 500 575 560 570 560 550 540 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 250-300 Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai 3 3 3 3 3 3 3 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 6-8 Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai

Berdasarkan tabel 4.1. di atas dapat dilihat bahwa dari 7 (tujuh) hari pemberian diet stroke I kepada 1 (satu) orang pasien stroke fase akut rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tidak ada yang sesuai dengan standar diet yang seharusnya, baik dari segi frekuensi pemberian diet maupun dari jumlah diet yang diberikan yaitu ≥ 500 ml setiap sekali pemberian diet dan diberikan hanya 3 kali sehari saja.

Dokumen terkait