• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi rumusan masalah sekaligus pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemanfaatan koleksi Perpustakaan Keliling di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada dasar tujuan penelitian adalah untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Tujuan Penelitian ini adalah untuk

mengetahui pemanfaatan koleksi Perpustakaan Keliling di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian tujuan penelitian di atas maka manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Bagi Dinas Kearsipan dan perpustakaan Kabupaten Langkat, sebagai masukan bagi perpustakaan dalam melakukan kebijakan pengadaan koleksi buku dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan koleksi di Dinas Kearsipan dan perpustakaan Kabupaten Langkat

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya ketika melakukan penelitian masalah yang sama.

2. Bagi Pengguna perpustakaan, sebagai cara untuk memberikan pelayanan pengguna yang lebih baik.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang pemanfaatan koleksi perpustakaan keliling yang meliputi: bahan pustaka yang tercetak, bahan pustaka yang terekam, dan bahan pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam.

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan merupakan tempat penting bagi masyarakat untuk memperoleh informasi baik yang dibutuhkan bagi dunia pendidikan maupun dunia non pendidikan. UU No. 43 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa,

“perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka”. Penjelasan selanjutnya berdasarkan Undang Undang No. 43 tahun 2007 pasal 20 menyatakan bahwa, “perpustakaan memiliki jenis-jenis yaitu Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Khusus”.

Selanjutnya pengertian Perpustakaan Umum menurut Badan Standardisasi Nasional (SNI 7495) (2009:2) adalah “perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten atau kotamadya yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan diwilayah kabupaten atau kotamadya”

serta melaksanakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum tidak membedakan usia,ras,agama,status social ekonomi dan gender.

Sedangkan Hermawan dan Zulfikar (2006:30) menyatakan bahwa:

“perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang,status sosial,agama,suku,pendidikan dan sebagainya”. Konsep dasar perpustakaan umum

adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat dan didanai dengan dana masyarakat.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memiliki tujuan yang ingin dicapai seperti perpustakaan lainnya, begitu pula dengan perpustakaan umum. Menurut Hermawan dan Zulfikar (2006:31), menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari – hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar, dan

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Lebih lanjut Cannon (2016:1) menjelaskan bahwa tujuan perpustakaan Umum sebagai berikut :

1. To make available all of the information, entertainment (within limits), and resources possible to every patron, regardless ofage financial status, or any other factors

2. To provide a quiet, safe place for study, research, reading, and learning,

3. To educate, inform, and entertain its patrons through program for all age groups.

4. To protect the rights of all users, including the right to visit the library and check out any materials (within certain requirements) without judgment, censorship, or interference.

5. To keep a collection of local materials, such as newspaper archives, genealogical records, historic nonfiction, and fiction by local authors, which may not exist anywhere else.

Pernyataan di atas dapat diartikan:

1. Untuk menyediakan semua informasi, hiburan (dalam batas tertentu), dan sumber daya yang mungkin untuk setiap pelindung, tanpa memandang usia, status keuangan, atau faktor lainnya.

2. Untuk menyediakan tempat yang tenang dan aman untuk belajar, penelitian, membaca, dan belajar.

3. Untuk mendidik, menginformasikan, dan menghibur pelanggannya melalui pemrograman untuk semua kelompok umur.

4. Untuk melindungi hak semua pengguna, termasuk hak untuk mengunjungi perpustakaan dan memeriksa materi apapun (dalam persyaratan tertentu) tanpa penghakiman, sensor, atau interferensi.

5. Untuk menyimpan koleksi materi lokal, seperti arsip surat kabar, catatan silsilah, nonfiksi bersejarah, dan fiksi olrh penulis lokal, yang mungkin tidak ada di tempat lain.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum pada era informasi sekarang ini mengarahkan pemikiran tentang fungsi perpustakaan umum yang semakin kompleks.

Standardisasi Nasional Indonesia (SNI 7495) Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota (2009, 3) menetapkan bahwa fungsi perpustakaan umum kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan koleksi.

2. Menghimpun koleksi muatan lokal.

3. Mengorganisasi materi perpustakaan.

4. Mendayagunakan koleksi.

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

7. Melestarikan materi perpustakaan.

8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

Lebih lanjut Ria A. (2017:1) menjelaskan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

1. Fungsi penyimpanan: bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.

2. Fungsi informasi: perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat. Perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar penggunaan perpustakaan dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai kebutuhannya.

3. Fungsi pendidikan: perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun no formal artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah.

Melalui fungsi ini manfaat yang dapat diperoleh adalah agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan untuk mengembangkan dan membangkitkan minat yang telah dimiliki pengguna.

4. Fungsi rekreasi: masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti:

novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.

5. Fungsi kultural: perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukankan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.

6. Fungsi kebudayaan: perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat. Sebagai fungsi kebudayaan maka perpustakaan dimanfaatkan pengguna sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok, membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni, mendorong tumbuhnya kreativitas dalam kesenian;

mengembangkan sikap dan sifat hubungan antar manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis.

7. Fungsi penelitian: sebagai fungsi penelitian maka perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian yang meliputi berbagai jenis maupun bentuk informasi itu sendiri.

8. Fungsi deposit: sebagai fungsi deposit maka perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui fungsi perpustakaan umum adalah sebagai fungsi informatif, edukatif, rekreatif, yang sistem pembelajarannya dapat dilakukakan sepanjang hayat sebagai pusat informasi, preservasi budaya, dan pendidikan.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum

Menurut Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan (2008:45) beberapa tugas yang harus dijalankan oleh perpustakaan umum adalah :

1. Menyediakan sarana pendidikan, informasi dan penelitian baik dalam rangka kegiatan formal maupun informal kepada semua anggota masyarakat yang memerlukannya;

2. Menyediakan data statistic, dokumen, naskah dan informasi lainnya untuk keperluan penelitian, pendidikan, dan kegiatan kemasyarakatan;

3. Memberikan layanan informasi dan bimbingan bagi semua masyarakat anggota masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan penelusuran dan pendayagunaan sumber-sumber informasi;

4. Mengadakan aktifitas social, kesenian dan kemasyarakatan dalam rangka memperkaya kebudayaan, peningkatan pengetahuan dan rasa seni anggota masyarakat setempat;

5. Menggairahkan kegunaan membaca dan membangkitkan minat baca kepada anggota masyarakat, baik sebagai hiburan dan penggunaan waktu senggang, maupun kegiatan lainnya yang konstruktif dalam pembinaan masyarakat sebagai warga Negara yang baik;

6. Mengadakan kerja sama, koordinasi dan partisipasi, dengan dinas, instansi, lembaga pemerintah dan swasta dalam usaha membina dan meningkatkan jasa layanan perpustakaan kepada seluruh lapisan masyarakat.

2.2 Perpustakaan Keliling

2.2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling

Menurut Supriyanto (2006:108) perpustakaan keliling adalah

“perpustakaan yang bergerak (Mobile library) dengan membawa bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum Kotamadya yang menetap.”

Menurut Sutarno (2006:41) perpustakaan keliling merupakan :

jenis layanan yang dikembangkan pada perpustakaan umum yang disebut unit layanan perpustakaan keliling. Maksudnya agar perpustakaan keliling dapat memberikan layanan berkeliling (mobil) mendatangi tempat pemukiman penduduk.Tempat kegiatan masyarakat seperti sekolah, kantor kelurahan atau tempat-tempat tertentu yang dianggap strategis.

Berdasarkan beberapa pengertian perpustakaan keliling di atas dapat diketahui perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan membawa serta bahan-bahan pustaka seperti buku, majalah, Koran, dan bahan pustaka lainnya disesuaikan dengan

tempat yang akan dikunjungi, dengan demikian perpustakaan keliling dapat melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh perpustakaan pusat (umum).

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Keliling

Menurut Supriyanto (2006:108) perpustakaan keliling mempunyai tugas sebagai perluasan layanan perpustakaan umum kotamadya yang mempunyai fungsi:

1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap, karena dilokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan

2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena sedang dirawat di rumah sakit, menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan, berada di panti asuhan atau rumah jompo dan lain sebagainya.

3. Mempromosikan layanan perpustakaan umum kepada masyarakat yang belum pernah mengenal perpustakaan

4. Memberikan layanan yang yang bersifat sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan umum menetap.

5. Sebagai sarana untuk membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan menetap, atau perpustakaan umum yang akan direncanakan untuk dibangun,

6. Menggantikan fungsi perpustakaan menetap apabila situasi tertentu memungkinkan didirikan perpustakaan menetap di tempat tersebut.

7. Melakukan tugas-tugas kepustakawanan, seperti : mendata atau membuat koleksi secara berkala, satu sampai dua bulan sekali, agar pengunjung tidaka bosan dan membuat laporan kegiatan baik bulanan, tribulan dan tahunan.

Menurut Teo (2007) menyatakan bahwa fungsi utama dari perpustakaan keliling adalah “mendekatkan informasi kepada masyarakat desa,karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara amandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustakaan keliling adalah pelayanan bagi pembaca. Apa pun bentuk operasionalnya, yang penting bahan bacaan dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh public pembaca.”

Menurut Anwar (2001:52) fungsi perpustakaan keliling adalah :

1. Melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum.

2. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat atau mencapai perpustakaan menetap.

3. Mempromosikan koleksi dan layanan kepada masyarakat.

4. Menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat penggunaannya serta memberikan waktu layanan yang benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat penggunaannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahuibahwa perpustakaan keliling berfungsi untuk memberikan atau meratakan layanan informasi baik itu berupa buku, majalah, Koran dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil yang belum memiliki perpustakaan permanen serta mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat dan meningkatkan minat baca.

2.2.3 Tujuan Perpustakaan Keliling

Sesuai dengan fungsi yang diemban oleh perpustakaan keliling, maka maksud dan tujuan diselenggarakan perpustakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI (1992:4-5) adalah :

1. Meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil yang belum atau tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap.

2. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat umum.

3. Memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.

4. Memperkenalkan jasa-jasa yang ada diperpustakaan kepada masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan pada kalangan masyarakat.

5. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat.

6. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat social, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.

Lebih lanjut Kriswanto (2010) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan keliling adalah :

1. Membiasakan masyarakat untuk membaca, terutama menciptakan sikap bahwa sekarang, buku termasuk kebutuhan dasar dari setiao keluarga

2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman. Dan kesadaran rakyat serta melatih mereka, terutama kaum muda, baik secara intelektual, spiritual, maupun emosional menurut usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

3. Mengatasi kelemahan-kelemahan spiritual dan intelektual yang diakibatkan oleh tidak adanya kemampuan finansial dalam membeli bahan bacaan terutama buku yang dibutuhkan.

4. Mengatasi penyakit minat baca yang telah parah diderita oleh masyarakat menuju berkembangnya masyarakat membaca (reading society)

5. Mempercepat berkembangnya literasi informasi dimasyarakat serta mengeliminasi terjadinya kesenjangan intelektual yang diakibatkan oleh kesenjangan informasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan keliling adalah membantu perpustakaan umum untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca, sehingga masyarakat akan lebih cerdas dan kreatif.

2.2.4 Sistem Layanan Perpustakaan Keliling

Menurut supriyanto (2006:122-123) Layanan Perpustakaan Keliling pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakan status social, budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status-status lainnya. Semua warga masyarakat, tanpa mengenal batas usia, bebas memanfaatkan layanan jasa perpustakaan keliling.

Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang dikenal dewasa ini yaitu:

1. Layanan Terbuka (open acces)

Dalam sistem ini para pengunjung dapat secara bebas memilih dan mencari dalam sendiri bahan pustaka yang ada di mobil. Pengunjung langsung menuju ke rak-rak buku, majalah dan Koran yang tersedia diperpustakaan keliling. Apabila pengunjung mendapat kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari, maka dapat meminta petugas perpustakaan.

2. Layanan Tertutup

Dalam layanan jenis ini, pustakawan atau petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling. Para pengunjung meminta bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. Petugas

tersebut mencari dan mengambil sendiri bahan pustaka dari tempatnya.

Pengunjung tidak diperbolehkan masuk kedalam mobil perpustakaan keliling sehingga pengambilan bahan pustaka harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum mengajukan permintaan kepada petugas layanan perpustakaan.

2.2.5 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan Keliling

Menurut supriyanto (2006:124-125) Jenis layanan dapat dilakukan atau diusahakan oleh perpustakaan keliling antara lain:

1. Layanan Sirkulasi

Layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota perpustakaan keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peminjaman hanya diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan.

2. Layanan Membaca di Perpustakaan

Gunanya memberi kesempatan bagi pengunjung yang belum menjadi anggota perpustakaan, mereka dapat membaca saja, maka disediakan layanan membaca di tempat layanan (service point).

3. Layanan Bercerita (Story Telling)

Jenis layanan ini lebih dikenal sebagai layanan tambahan dilingkungan Perpustakaan Umum, Tujuan utamanya adalah meningkatkan minat baca anak-anak terutama anak pra sekolah. Walaupum layanan ini lebih sering dilakukan diperpustakaan umum kotamadya namun perpustakaan keliling dapat juga memberikan layanan ini, dalam hal pemerataan pelayanan kepada masyarakat yang jaraknya tidak terjangkau oleh layanan perpustakaan umum kotamadya menetap.

4. Pemutaran Film

Pemutaran film merupakan jenis layanan yang sangat digemari masyarakat. Pemutaran film merupakan sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan, jenis layanan ini memang belum popular, tetapi perlu untuk masa-masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu pesat.

5. Layanan Jasa Informasi

Untuk memenuhi kebutuhan informasi,orang tidak hanya cukup dengan satu media saja,melainkan juga media-media lain termasuk juga perpustakaan keliling sebagai media informasi, contoh misalnya:

orang bertanya sungai apa yang terbesar dipulau Sumatera dan letaknya dimana?

2.2.6 Waktu Layanan dan Tempat Layanan Perpustakaan Keliling 1. Waktu Layanan

Menurut supriyanto (2006:126-127) Mengingat layanan perpustakaan keliling bersifat demokratis, yang berarti melayani semua lapisan masyarakat, maka waktu layanan perlu diatur sebaik-baiknya sehingga dapat melayani semua pihak yang membutuhkan informasi dan jasa perpustakaan keliling. Secara ideal waktu layanan perpustakaan perlu dilakukan didalam dua shif perhari, yaitu shif pagi dan shif siang, dengan demikian shif pagi dapat melayani satu pos layanan dan shif siang dapat melayani satu pos sehingga setiap hari per satu unit mobil perpustakaan keliling dapat melayani dua pos layanan membaca

2. Tempat layanan

Menurut supriyanto (2006:126-127) perpustakaan keliling pada dasarnya tidak hanya di unit keliling saja. Tempat layanan perpustakaan keliling sangat tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing perpustakaan keliling yang bersangkutan, tempat layanan dapat saja dilakukan diruang khusus yang disediakan oleh masyarakat setempat, seperti balai desa, sekolah, satau pos RT/RW atau di lapangan terbuka dengan menyediakan tenda dan kursi-kursi baca dan menarik supaya pengunjung suka berkunjung ke unit mobil perpustakaan keliling, serta sebaiknya pada tempat layanan membaca diberi papan nama yang bertuliskan : Hari dan waktu kunjungan perpustakaan keliling.

2.3 Koleksi

2.3.1 Pengertian Koleksi

Berdasarkan buku pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:160) menyatakan bahwa koleksi adalah “sejumlah pustaka tentang suatu perkara tertentu atau jenis tertentu, yang dikumpulkan oleh seseorang atau suatu perpustakaan”

UU No. 43 tahun 2007 menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah

“semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan.”

Lebih lanjut Kohar (2003:6) menyatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah “yang mencakup berbagai format sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dilihat perbedaan dan persamaan dari pendapat di atas. UU No. 43 tahun 2007 menjelaskan koleksi bukan hanya dari segi jenis saja dan bentuknya saja tapi dari segi proses pengelolahan dan pelayanan kepada pengguna. Kohar menjelaskan bahwa koleksi adalah bahan pustaka yang terdiri dari berbagai format yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pengguna. Sedangkan buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi menekankan bahwa koleksi adalah sejumlah bahan pustaka mengenai perkara tertentu.

2.3.2 Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan Keliling

Menurut Supriyanto (2006:109) Pada Dasarnya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan kedalam tiga macam sebagai berikut :

1. Bahan pustaka yang tercetak

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : Buku, surat kabar,majalah, bulletin,pamphlet, dan sejenisnya. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan kedalam buku sirkulasi, yaitu buku yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, referensi ,yaitu buku yang digunakan hanya digunakan perpustakaan menetap saja sebagai acuan, misalnya: ensiklopedia, kamus, direktori, alamanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman/panduan.

2. Bahan pustaka terekam

Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah: slide, kaset audio, kaset video, film, dan sejenisnya. Untuk Perpustakaan Keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekamdalam bentuk mikro (microfilm) seperti: microfilm dan microfish.

3. Bahan Pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam

Mengingat Perpustakaan Keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk anak-anak, maka sebaiknya perpustakaan keliling menyediakan koleksi berupa: Kumpulan mainan anak-anak, Nintendo, tetris, manik-manik, balok-balok, dan lain-lain yang dapat mengingatkan kreativitas dan imajinasi anak. Koleksi ini dapat merupakan sumber belajar yang sangat penting bagi anak-anak yang tidak sempat belajar dirumah maupun disekolah.

Berdasarkan uraian di atas dinyatakan bahwa jenis-jenis koleksi perpustakaan terdiri dari koleksi yang memiliki format elektronik maupun non elektronik. Koleksi format eletronik seperti koleksi pandang-dengar, koleksi media elektronik dan lainnya sedangkan koleksi non elektronik seperti koleksi karya cetak dan karya non cetak.

2.3.3 Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia bidang Perpustakaan yang membahas tentang perpustakaan keliling (SNI 7712:2012) tujuan dari prosedur perpustakaan keliling adalah “menjamin berjalannya pelayanan perpustakaan keliling dengan baik”. Ruang lingkup prosedur ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan kunjungan pelayanan perpustakaan keliling.

Berikut ini prosedur kerja layanan perpustakaan keliling berdasarkan SNI 7712:2012 :

1. Prosedur Kerja

a. Persiapan Pelayanan Perpustakaan Keliling

1) Mobil ada 3 unit masing masing berisi koleksi buku perpustakaan.

2) Kelompok layanan perpustakaan keliling bertanggung jawab menyebarkan informasi mengenai pelayanan perpustakaan keliling ke berbagai lapisan masyarakat.

3) Masyarakat dapat mengajukan surat permohonan untuk mendapatkan kunjungan perpustakaan keliling yang ditujukan kepada Kepala Perpustakaan maksimal 1 minggu dari tanggal pengajuan kunjungan perpustakaan keliling. Surat tersebut akan di disposisikan sampai ke kelompok layanan

perpustakaan keliling.

4) Kelompok layanan perpustakaan keliling melakukan survei kondisi tempat yang menjadi target kunjungan perpustakaan keliling. Kelompok layanan perpustakaan keliling

4) Kelompok layanan perpustakaan keliling melakukan survei kondisi tempat yang menjadi target kunjungan perpustakaan keliling. Kelompok layanan perpustakaan keliling

Dokumen terkait