• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.3 Koleksi

2.3.3 Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia bidang Perpustakaan yang membahas tentang perpustakaan keliling (SNI 7712:2012) tujuan dari prosedur perpustakaan keliling adalah “menjamin berjalannya pelayanan perpustakaan keliling dengan baik”. Ruang lingkup prosedur ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan kunjungan pelayanan perpustakaan keliling.

Berikut ini prosedur kerja layanan perpustakaan keliling berdasarkan SNI 7712:2012 :

1. Prosedur Kerja

a. Persiapan Pelayanan Perpustakaan Keliling

1) Mobil ada 3 unit masing masing berisi koleksi buku perpustakaan.

2) Kelompok layanan perpustakaan keliling bertanggung jawab menyebarkan informasi mengenai pelayanan perpustakaan keliling ke berbagai lapisan masyarakat.

3) Masyarakat dapat mengajukan surat permohonan untuk mendapatkan kunjungan perpustakaan keliling yang ditujukan kepada Kepala Perpustakaan maksimal 1 minggu dari tanggal pengajuan kunjungan perpustakaan keliling. Surat tersebut akan di disposisikan sampai ke kelompok layanan

perpustakaan keliling.

4) Kelompok layanan perpustakaan keliling melakukan survei kondisi tempat yang menjadi target kunjungan perpustakaan keliling. Kelompok layanan perpustakaan keliling

menghubungi pihak terkait dan menjelaskan fasilitas dan pelayanan yang diberikan.

5) Kelompok layanan perpustakaan keliling berkoordinasi dengan pihak terkait dengan menentukan hari, waktu kunjung. Dan durasi kunjungan.

6) Kelompok layanan perpustakaan keliling mempersiapkan jadwal pelaksanaan dan pustakawan atau tenaga teknisi perpustakaan yang melaksanakan pelayanan tersebut.

7) Supir mobil perpustakaan keliling bertanggung jawab terhadap pelayanan mobil perpustakaan keliling.

2. Koleksi

a. Koleksi perpustakaan keliling dikembangkan untuk menunjang visi dan misi, tugas pokok, dan fungsi, serta kebutuhan masyarakat.

b. Jenis koleksi perpustakaan keliling terdiri atas koleksi karya cetak, karya rekam dan bentuk lain yang mengakomodasikan semua kebutuhan masyarakat.

c. Perpustakaan keliling memiliki koleksi buku sekurang-kurangnya 5000 judul.

d. Perpustakaan keliling menyediakan koleksi terbitan lokal dan koleksi muatan lokal.

e. Koleksi perpustakaan keliling terdiri dari berbagai disiplin ilmu sesuai kebutuhan masyarakat.

f. Penambahan keleksi buku sekurang-kurangnya 2% dari jumlah judul pertahun.

g. Perpustakaan keliling melakukan pencacahan koleksi sekurang-kurangnya setiap tiga tahun.

h. Perpustakaan melakukan penyiangan koleksi sekurang-kurangnya setiap tiga tahun.

2.3.4 Kriteria Pemilihan Koleksi

Layanan Perpustakaan Keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disajikan sesuai kubutuhan dan memenuhi selera pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling. Menurut Supriyanto (2006: )Untuk memilih bahan pustaka bagi perputakaan keliling perlu diperhatikan kriteria pemilihan koleksi sebagai berikut:

1. Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik secara nyata maupun secara potensial. Kebutuhan pengunjung dapat dideteksi dari kuesioner yang dibagikan kepada mereka sewaktu berkunjung keperpustakaan keliling.

2. Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru, aau paling tidak satu atau dua tahun terahir dan berupayakan edisi terbaru.

3. Usahakanlah agar penulis/pengarang buku tersebut cukup terkenal sehingga menjadi daya Tarik bagi pengunjung/pemakai jasa perpustakaan keliling.

4. Isi bahan pustaka tidak mengandung “sara” propaganda politik, mengkritik, menentang dan memberi tafsiran yang salah sehingga menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

5. Isi bahan pustaka tidak mengandung ajaran ekstrim kiri seperti komunisme, marxisme, lenimisme, maupun ajaran komunis lainnya.

6. Isi bahan pustaka juga tidak mengandung ajaran ekstrim kanan.

7. Isi bahan pustaka tidak melanggar norma-norma moral (susila, etika).

Norma agama keindahan (estetika) yang berlaku dan hidup di Jakarta khususnya dan di Indonesia umumnya.

8. Isi bahan pustaka tidak mengetengahkan sadisme dan kekerasan yang berlawanan dengan asa perikemanusia-an yang berlaku di Indonesia dan dunia Internasional.

9. Isi bahan pustaka tidak dilarang oleh Kejaksaan Agung RI.

10. Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan penghibur sehingga setelah pengunjung membaca dan pulang dia merasa nyaman dan mendapat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

11. Isi bahan pustaka berguna bagi masyarakat dan dapat menunjang pembangunan nasional.

12. Fisik bahan pustaka mencerminkan desain dan tipografi yang baik,kertas dan penjilidan yang baik, serta huruf,gambar dan ilustrasinya menarik.

2.3.5 Penataan Koleksi di Rak

Menurut supriyanto (2006:124-125) Penyusunan koleksi di rak (shelfing) yang terdapat pada unit Perpustakaan Keliling harus dapat mempermudah pemakai dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. Susunan koleksi yang digunakan adalah menurut golongan Klasifikasi atau Subyek.

Bagaimanaun, susunan koleksinya harus dapat ditelusuri dengan mudah cepat dan tepat.

Teknik penyusunan koleksi yang biasa digunakan di perpustakaan yaitu menurut golongan/klasifikasi atau subyek pada umumnya menggunakan sistem klasifikasi Dewey (DDC), sebagai berikut :

000 – Karya Umum

100 – Filsafat 200 – Agama

300 – Ilmu-Ilmu Sosial 400 – Bahasa

500 – Ilmu Pengetahuan Murni 600 – Teknologi/ Ilmu Terapan 700 – Kesenian

800 – Kesusastraan

900 – Geografi, Sejarah dan Biografi F – Fiksi

R – Referensi

2.3.6 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Keliling

Pemanfaatan perpustakaan keliling adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai layanan dan fasilitas sarana dan prasarana yang ada diperpustakaan. Menurut Sutarno (2006:215)

“pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia , baik oleh penyelenggara maupun oleh penggunanya secara maksimal”. Berarti dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai layanan informasi yang ada di perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling dikatakan berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan sering perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan perpustakaan itu, pengguna dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Menurut Erlina (2011:1) “Metode penelitian adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakuakn dengan cepat”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Yusuf (2014:62) “penelitian kualitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena dengan menggunkan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kualitatif”.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat, yang beralamat di Jl. T. Amir Hamzah No. 1 Stabat.

3.3 Informan Penelitian

Penentuan Informan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono (2009:216) purposive sampling adalah

“teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Penentuan informan dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tema penelitian karena orang tersebut dianggap memiliki informasi yang diperlukan bagi peneliti serta mampu memberi informasi yang dapat dikembangkan untuk memperoleh data. Informan pada penelitian ini berjumlah tiga orang, yaitu Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Seksi Pelayanan Perpustakaan, dan Staf Bagian Pelayanan Perpustakaan Keliling pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat.

Tabel 3.1 Keterangan Informan

Informan Kode Informan Pendidikan Jabatan

Informan 1 I1 Sarjana Sosial Kepala Bidang

Perpustakaan

Informan 2 I2 Sarjana Sosial Kepala Seksi

Pembinaan dan Pelayanan Perpustakaan

Informan 3 I3 Sarjana Sosial Staff Bagian

Pelayanan Perpustakaan

Keliling

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca sejumlah buku, literature, jurnal ilmiah, internet untuk mendapatkan kerangka teori yang menjadi landasan mengenai masalah penelitian.

2. Observasi

Arikunto (2002:146) mendefinisikan bahwa observasi adalah “kegiatan yang meliputi pemustaaan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan tentang keadaan yang ada di lapangan sehingga penulis lebih memahami tentang subjek dan objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat.

3. Wawancara

Menurut Meleong (2002:135) Wawancara adalah “percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban pertanyaan itu”.

Wawancara dalam penelitian ini, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis untuk mengumpulkan data dan peneliti melakukan Tanya jawab atau wawancara secara langsung dan menggunakan perekam suara.

4 Dokumentasi

Sugiono (2012:82-83) menjelaskan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen bias berbentuk tulisan, gambara, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Untuk menunjang pengumpulan data dokumentasi, subjek menggunakan alat bantu kamera dan handphone untuk penelitian ini adalah foto-foto koleksi kebudayaan, hasil dari berbagai kegiatan perpustakaan berunsur kebudayaan, dan kondisi sarana prasarana ruang deposit.

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

Menurut Sutopo (2006:56-57) sumber data adalah “tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, maupun dokumen-dokumen”.

Lebih lanjut Moleong (2011:112) menjelaskan bahwa:

“Pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan”.

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literature, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenan dengan penelitian yang dilakukan.

Lebih lanjut Sugiono (2008:402) menjelaskan bahwa:

“Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data Kepada pengumpulan data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literature dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank”.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literature, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenan dengan penelitian yang dilakukan.

Lebih lanjut Sugiyono (2008:402) menjelaskan bahwa:

“Data sekunder adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku. Literature dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu bank”.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku,artikel jurnal online maupun tercetak, situs internet yang berkaitan tentang koleksi perpustakaan keliling.

3.6 Analisis Data

Data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara berupa jawaban dari informan akan disortir terlebih dahulu untuk mempermudah dalam analilis data dan dihubungkan serta dibandingkan satu dengan yang lainnya. Menurut Sugiyono (2009:338) “analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari beberapa alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.

1 Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai merangkum, memilih hal-hal pokok, kompleks, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.

2 Penyajian Data

Penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini berbentuk teks naratif, table, dan sebagainya. Untuk mempermudah pemahaman terhadap informasi yang besar jumlahnya, maka dalam penyajian data akan dilakukan penyederhanaan informasi.

3 Verifikasi Data

Tahapan selanjutnya adalah verifikasi dari kegiatan sebelumnya dan dilanjutkan ke penarikan kesimpulan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterprestasi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode wawancara serta observasi sambil melakukan pencocokan terhadap kesimpulan yang akan dibuat.

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode triangulasi yaitu dengan teknik yang dilakukan melalui wawancara dengan meminta penjelasan lebih lanjut. Menurut Sugiyono (2009:339) “Data yang diperoleh dengan mencari informasi lebih dari satu orang”. Adapun teknik triangulasi yang digunakan adalah :

1 Triangulasi Data

Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, hasil wawancara dan hasil observasi yang peneliti lakukan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Langkat.

2 Triangulasi Teori

Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

3 Triangulasi Metode

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uraian pada bab ini merupakan upaya untuk membahas tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan di perpustakaan keliling di Kabupaten Langkat, baik itu dari hasil wawancara dengan pegawai yang terlibat secara langsung maupun dengan pengguna perpustakaan keliling. hasil penelitian yang diperoleh menjelaskan seberapa besar pemanfaatan koleksi perpustakaan keliling yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat .

4.1 Gambaran Umum

Perpustakaan Umum Kabupaten Langkat didirikan pada tahun 2000 yang dahulunya terbentuk disalah satu sub Bagian Organisasi Tata Laksana Setdakab Langkat (ORTA) Berdasarkan perda nomor 22 Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000 terbentuk kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Langkat yang terletak di jalan T. Amir Hamzah No.1 Stabat.

Pada tahun 2001 Kantor Perpustakaan Umum dan Kearsipan Kabupaten Langkat pindah digedung eks Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat yang beralamat di Jalan T. Putra Aziz No. 3 Stabat sampai dengan 2005. Kemudian ditahun 2006 Kantor Perpustakaan dan Kearsipan kembali menjadi Bagian yang namanya menjadi Bagian Perpustakaan dan Kearsipan yang pada waktu itu kantor bergabung dengan Sekretariat yang beralamat di jalan T. Amir Hamzah No. 1 Stabat.

Pada tahun 2008 Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi berganti dari Bagian menjadi Kantor dan berpindah alamat ke Gedung eks Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat yang beralamat dijalan T. Putra Aziz No. 3

Stabat dan berjalan sampai saat ini. Pada tahun 2017, berdasarkan peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Langkat, maka Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Langkat berubah menjadi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat yang mana Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat adalah merupakan Tipe B, yang menyelenggarakan urusan Pemerintah di bidang kersipan dan perpustakaan.

Keadaan Gedung di Dinas Kearsipan dan Perpustaan di Kabupaten Langkat terdiri dari dua bangunan, yaitu : 1. Bangunan Sekretariat dn Kersipan di Jl. T.Putra Aziz No. 3 kec. Stabat Kab.Langkat dengan Luas Tanah 4074 m2 dan luas gedung 6592 m2. Gedung terdiri 1 lantai dan status kepemilikan tanah-gedung adalah hak milik. Kondisi tanah-gedung/ ruangan bersifat permanen dengan Listrik 3500VA dan Air PDAM. Yang ke 2. Bangunan perpustakaan dikomplek Lemtabah (Komplek Taman T.Amir Hamzah ) kec. Stabat Kab.Langkat.

Dalam rangka mendukung Visi dan Misi Pemerintahan Kabupaten Langkat yng salah satu misinya adalah terwujudnya masyarakat yang religius,maju, dinamis sejahtera dan mandiri. Maka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat sebagai salah satu unit kerja yang berkedudukan sebagai unsur penunjang Pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten dibidang dan perpustakaan.

Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh Perpustakaan Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut:

Visi :

Terwujudnya budaya baca dan tertib arsip untuk kecerdasan masyarakat Kabupaten Langkat.

Misi :

Mewujudkan pelayanan dibidang perpustakaan dan kearsipan yang Edukatif dan Rekreatif, menumbuhkembangkan minat dan budaya baca dikalangan masyarakat, menyelenggarakan pengolahan, perawatan, serta pelestarian sistem tata kelola kearsipan damn meningkatkan kemampuan teknis petugas aparatur dibidang perpustakaan kearsipan.

4.2 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini adalah staff yang bertugas pada bagian perpustakaan keliling dan pengguna perpustakaan keliling. Peneliti melakukan wawancara terhadap staff bagian layanan keliling dan pengguna perpustakaan keliling dimana sebelumnya menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kemudian meminta kesediaan waktu untuk diwawancara dan wawancara dilakukan saat waktu yang telah ditentukan. Suasana wawancara berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa informal.

Tabel 4.1 Daftar Informan

Kode Keterangan

I1

Kepada Bidang Perpustakaan.

I2

Staff bagian Pelayanan Perpustakaan Keliling

I3 Masyarakat/ pengguna

4.3 Kategori

Berdasarkan hasil wawancara dan pedoman wawancara, penulis menyusun sebuah kerangka awal evaluasi sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, penulis kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, dengan cara melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan dan menunjukan hubungan antar bagian-bagian yang diteliti sehingga dapat menghasilkan beberapa kategori. Penulis menetapkan tiga kategori yang berkaitan. Adapun ketiga kategori itu adalah, sebagai berikut:

1. Koleksi Bahan pustaka tercetak.

2. Koleksi Bahan pustaka terekam.

3. Koleksi Bahan pustaka yang tidak tercetak maupun tidak terekam.

4.3.1 Bahan Pustaka Tercetak

Kategori pertama yang diperoleh dari hasil wawancara adalah kategori Intensitas penggunaan koleksi. Intensitas penggunaan koleksi adalah tentang koleksi bahan tercetak apa yang ada diperpustakaan keliling. Perpustakaan Sesuai dengan pernyataan dari informan:

I1 : Diperpustakaaan keliling terdapat banyak koleksi bahan tercetak yaitu surat kabar,majalah dan buku yang hanya digunakan perpustakaan menetap saja sebagai acuan misalnya ensiklopedi,kamus direktori dan sejenisnya.

I2 : Diperpustakaaan keliling terdapat banyak koleksi bahan tercetak yaitu surat kabar,majalah dan buku yang hanya digunakan perpustakaan

menetap saja sebagai acuan misalnya ensiklopedi,kamus direktori dan sejenisnya

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan I1 dan I2 dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan keliling sangat lah beragam dan banyak di Perpustakaan Keliling di Kabupaten Langkat.

Gambar 4.1

Bahan koleksi bahan tercetak

Seberapa Banyak jumlah koleksi bahan tercetak yang ada diperpustakaan keliling sebagai berikut sesuai pernyataan informan : I1 : jumlah koleksi bahan tercetak yang ada diperpustakaan keliling

sebanyak 1.045 eksemplar

I2 : sebanyak 1.045 eksemplar bahan koleksi tercetak yang ada diperpustakaan keliling ini.

Tabel 4.2

Daftar Jumlah Koleksi Perpustakaan Keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Langkat

NO Klasifikasi Jumlah Eksemplar

1 000-Karya Umum 50

2 100-Filsafat 60

3 200-Agama 150

4 300-Ilmu social 130

5 400-Bahasa 122

6 500-Ilmu pengetahuan murni 55

7 600-Teknologi/Ilmu terapan 60

8 700-Kesenian 88

9 800-Kesusastraan 210

10 900-Geografi, Sejarah dan Biografi 120

Total 1.045

Jenis koleksi bahan tercetak yang sering di manfaatkan oleh pengguna sesuai pernyataan informan :

I1 : jenis yang sering digunakan pengguna adalah nomor klasifikasi 800 (kesustraan)seperti novel-novel dan buku cerita anak dan nomor klasifikasi 900 (sejarah,geografi dan biografi)seperti buku tentang sejarah-sejarah yang disukai pengguna untuk membacanya terutama kalangan anak remaja.

I2 : jenis yang paling sering digunakan pengguna adalah nomor klas 800 dan 900.

I3 : Yang sering saya baca atau yang sering dimanfaatkan adalah buku cerita anak,dongeng dan novel novel serta buku sejarah.

Jenis koleksi bahan tercetak yang tidak sering digunakan oleh pengguna sesuai informan :

I2 : Yang tidak sering dibaca oleh pengguna adalah nomor klasifikasi 300

yaitu Ilmu Sosial karena pengguna mungkin tidak tertarik dengan ilmu sosial.

I3 : Yang tidak pernah ataupun yang tidak sering saya baca diperpustakaan keliling adalah tentang ilmu sosial.

Apakah koleksi bahan tercetak sudah sesuai dengan keinginan pengguna sesuai informan :

I3 : Menurut saya belum sesuai dengan keinginan ataupun dengan kebutuhan yang saya butuhkan, karena masi banyak kekurangan dalam jenis koleksi ataupun koleksi terbaru yang saya cari misalkan buku tentang agama , karena yang paling banyak itu buku tentang anak.

4.3.2 Koleksi Bahan Pustaka Terekam

Kategori kedua yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan adalah kategori koleksi bahan pustaka terekam. Jenis koleksi bahan terekam apa saja yang sering digunakan oleh pengunjung perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Sesuai dengan pernyataan berikut ini :

I2 : jenis koleksi terekam yang sering digunakan oleh pengguna misalnya film, kaset rekaman suara dan kaset video karena bahan terekam belum banyak koleksinya.

I3 : Saya sebagai pengguna perpustakaan keliling juga tidak sering menggunakan koleksi terekam, tapi pernah saya tonton kaset video di televisi yang terdapat di mobile keliling itu.

Jumlah koleksi bahan terekam yang ada diperpustakaan keliling sesuai dengan pernyataan berikut ini :

I2 : jumlah koleksi bahan terekam yang ada di perpustakaan keliling tidak banyak, hanya 15 buah

Apa saja jenis bahan terekam yang ada diperpustakaan keliling untuk memenuhi kebutuhan informasinya sesuai dengan pernyataan berikut ini :

I2 : Menurut saya jenisnya tidak banyak, karena yang ada dikoleksi perpustakan keliling ini hanya terbatas, misalkan : film, kaset rekaman suara dan kaset video . kemungkinan ditahun 2019 ditambahkan lagi keleksi bahan pustaka terekam nya.

I3 : Menurut saya sebagai pengunjung perpustakaan keliling yang saya lihat lah ataupun saya ketahui yang saya sampaikan , yang ada hanya film, kaset rekaman suara dan kaset video yang saya pernah gunakan.

Apakah koleksi bahan terekam sudah sesuai dengan keinginan pengguna sesuai informan :

I3 : Menurut saya sebagai pengguna perpustakaan , koleksi bahan pustaka terekam belum sesuai dengan keinginan saya ataupun pengguna lainnya. Karena koleksi bahan terekam sangat sangat minim sekali. Jadi, perlu ditambahkan lagi agar sesuai keinginan pengguna lainnya.

Dari pernyataan diatas dapat dipahami bahwa koleksi yang ada di layanan referensi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sudah memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Karena dari ketiga informan tersebut, tidak ada yang menggunakan hanya satu koleksi.

Tabel 4.3

Daftar Pengunjung Perpustakaan Keliling

Hari Jumlah Pengunjung

Senin 60

Rabu 50

Jumat 100

4.3.3 Koleksi bahan Pustaka tidak Tercetak ataupun tidak Terekam

Kategori ketiga yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan adalah bahan pustaka tidak tercetak ataupun tidak terekam.

I2 : bahan pustaka yang tidak tercetak dan tidak terekam misalkan : kumpulan mainan anak-anak. Manik-manik , balok-balok. Tetapi sangat jarang di gunakan oleh pengguna karena lebih sering membaca dengan bahan tercetak seperti buku dan terekam seperti mendengarkan dan melihat audio dan video.

I3 : bahan pustaka yang tidak tercetak dan tidak terekam misalkan

I3 : bahan pustaka yang tidak tercetak dan tidak terekam misalkan

Dokumen terkait