• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan

4.3.2 Saluran Pembawa Sungkur Kanan ( bobot 25,00%)

Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran pembawa meliputi : profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan endapan/erosi. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Profil Saluran Sungkur Kanan ( bobot 8,00%)

Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran pembawa jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Table 4.17

commit to user

Tabel 4.17 Bobot Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Saluran

Pasangan 6,00 60% 75% 70% 3,60 4,50 4,20

Saluran Tanah 2,00 65% 70% 68% 1,30 1,40 1,36

4,90 5,90 5,56

Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 8,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 3,10% pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 61,25% sedangkan pada tahun 2008 sebesar 2,10% maka kondisi profil salurannya 73,75%. Tahun 2009 penurunan bobot yang terjadi sebesar 2,44% sehingga kondisinya 69,50% Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi profil saluran pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.19

Gambar 4.19 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 kecenderungan grafik komponen profil saluran jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi naik pada tahun 2008, hal ini karena adanya perbaikan pada dua berturut-turut yaitu tahun 2007 dan tahun 2008 yaitu pada saluran primer Sungkur Kanan, saluran sekunder Sawahan dan saluran sekunder Asem Loro sedangkan pada

commit to user

tahun 2009 mengalami penurunan lagi karena tidak adanya pemeliharaan dan kondisi saluran ada kerusakan disaluran lain.

b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan (7,00%)

Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub

Komponen Bobot Kondisi fisik

Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Talang 2,500 80% 62% 60% 2,000 1,550 1,500 Syphpon 2,500 80% 75% 70% 2,000 1,875 1,750 Gorong- Gorong 1,000 85% 80% 60% 0,850 0,800 0,600 Bangunan Afur 0,500 70% 70% 70% 0,350 0,350 0,350 Guyangan Ternak 0,250 60% 60% 50% 0,150 0,150 0,125 Jembatan 0,250 70% 70% 70% 0,175 0,175 0,175 5,525 4,900 4,500

Bangunan pada saluran Sungkur Kanan terbagi atas enam sub komponen yaitu talang, siphon, gorong-gorong, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan. Bangunan pada saluran dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,475%, tahun 2008 sebesar 2,10% sedangkan tahun 2009 sebesar 2,50%. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran pembawa Sungkur Kanan tahun 2007 adalah 78,93%, tahun 2008 adalah 70,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 64,29%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.20

commit to user

Gambar 4.20 Grafik Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.20 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan pada saluran ini sehingga sangat mempengarui terhadap kondisinya.

c. Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan ( bobot 7%)

Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.19

Tabel 4.19 Bobot Kondisi Bocoran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Bocoran 7,00 75% 72% 70% 5,25 5,04 4,90

5,25 5,04 4,90

Bocoran pada saluran pembawa Sungkur Kanan, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00% terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,75%, tahun 2008 sebesar 1,96% sedangkan tahun 2009 sebesar 2,10%. Sehingga

0 1 2 3 4 5 6 2007 2008 2009 Jembatan Guyangan Ternak Bangunan Afur Bangunan Terjun Gorong-Gorong Talang

commit to user

bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran pembawa Sungkur Kanan pada tahun 2007 adalah 75,00%, tahun 2008 adalah 72,00% sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 70,00%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan pada saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.21

Gambar 4.21 Grafik Kondisi Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan

Dari Gambar 4.21 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 kecenderungan grafik komponen bocoran pada saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bocoran pada saluran ini sehingga kebocoran semakin besar.

d. Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan (bobot 3,00%)

Endapan/Erosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani, sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan tumbuhnya tanaman liar/gulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pembawa jaringan rigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.20

4.7 4.8 4.9 5 5.1 5.2 5.3 2007 2008 2009 Bocoran

commit to user

Tabel 4.20 Bobot Kondisi Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan

Nama Sub Komponen

Bobot Kondisi fisik Bobot Kondisi Lapangan

Komponen 2007 2008 2009 2007 2008 2009

Endapan/Erosi 3,00 70% 65% 50% 2,10 1,95 1,50

2,10 1,95 1,50

Endapan/ Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00%. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus yaitu bobot sebesar 1,50% pada tahun 2009, 1,05% pada tahun 2008 dan 0,9% pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,50%, tahun 2008 adalah 1,95% dan tahun 2007 adalah 2,10% ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu tahun 2007 kondisinya 70,00%, tahun 2008 kondisinya 65,00% dan tahun 2009 kondisinya 50%. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori

cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapan/erosi pada saluran Sungkur Kanan

dari tahun 2007 s/d 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.22

Gambar 4.22 Grafik Kondisi Endapan/Erosi Pada Saluran Sungkur Kanan Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 s/d 2009 grafik turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada jaringan irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap endapan/erosi pada saluran ini.

commit to user

Dokumen terkait