BAB I PENDAHULUAN
B. Saran
1. Guna kepentingan untuk mengejar aset tindak pidana korupsi perlu diperkenalkan suatu aturan baru yang mengatur penyitaan aset secara perdata maupun secara pidana dengan Hukum Acara Khusus atau luar biasa, misalnya dengan memberikan beban pembuktian mengenai harta kekayaan yang berasal dari tindak pidana korupsi kepada terdakwa.
2. Instrumen yang perlu diterapkan gugatan bersifat in rem berdasarkan Sistem Hukum Common Law yang dikaitkan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi di Indonesia adalah tidak selalu bergantung pada adanya kerugian Negara dan penyelesaiannya harus dilakukan secara perdata, yaitu dilakukan secara terpisah dengan penyelesaian secara pidana.
3. Dalam rangka penegakan hukum pidana korupsi, sebaiknya para penegak hukum tidak terpaku pada aturan undang-undang saja (asas legalitas), tetapi harus lebih memperhatikan rasa keadilan masyarakat yang terkandung dalam nilai-nilai hukum yang hidup dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Alkostar, Artidjo, Korupsi Politik di Negara Modern, Yogyakarta: FH-UII Press, 2008.
Asshiddiqie, Jimly, Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Bank, The World, Memerangi Korupsi di Indonesia, Memperkuat Akuntabilitas untuk Kemajuan, Jakarta : Kantor Bank Dunia Jakarta, 2004.
Chazawi, Adami, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung: PT. Alumni, 2006.
David Scott Romantz, “Civil Forfeiture and The Constitution: A Legislative Abrogation of right and The Judicial Response: The Guilt of the Res”, 28 Suffolk University Law Review, 1994.
Earl R. Kruschke, An Introduction to The Constitution of The United States, American Book Company, New York, 1968.
Ganarsih, Yenti, Kriminalisasi Pencucian Uang (Money Laundering), Jakarta: Universitas Indonesia, Fakultas Hukum, Pascasarjana, 2003.
Hamzah, Andi, Pemberantasan Korupsi, Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Harahap, M. Yahya, Beberapa Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan dan Penyelesaian Sengketa, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997.
_________________, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP,
Penyidikan dan Penuntutan, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.
Husein, Syahruddin, Pengantar Ilmu Hukum, Medan: Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU,1998.
Ian McWaltters,SC,”Memeranngi Korupsi, Sebuah Peta jalan untuk Indonesia”, Surabaya, JPBooks, 2006.
Kaligis, O.C., Perlindungan Hukum atas Hak Asasi Tersangka, Terdakwa dan Terpidana, Bandung: PT.Alumni, 2006.
Kountur, Ronny, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM, 2003.
Leonard W. Levy, A license to Steal: The forfeiture of Property ,1996.
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta : Prenada Media Group, 2005. Matthew H. Fleming, Asset Recovery and Its Impact on Criminal Behavior, An
Economic Taxonomy: Draft for Comments, Version Date London: University College, 2005.
Mulyadi, Lilik, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Normatif, Teoritis, Praktik dan Masalahnya, Bandung : P.T. Alumni, 2007.
____________, Asas Pembalikan Beban Pembuktian Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia Dihubungkan Dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi 2003, Disertasi, Program Pascasarjana Program Studi Doktor (S3) Universitas Padjadjaran, Bandung, 2007.
Nasution, Bismar, Hukum Kegiatan Ekonomi I ,Bandung : BooksTerrace & Library, 2007.
Nonet, Phillippe & Philip Selzenick, Law and Society in Transition: Toward Responsive Law, NewYork: Harper &Row, 2003.
Pedoman Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laudering), Dokumen Kepolisian Republik Indonesia ,tanpa Tahun.
Phipson and Elliot, “The eneral rule is that he who asserts must prove, whether the allegation be an affirmative or a negative one, and not he who denies”. D.W. Elliot, Phipson and Elliot, Manual of the Law of Evidence, Universal Law Publishing Co. Pvt. Ltd., Indian Reprint 2001.
Prodjohamidjojo, Martiman, Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Delik Korupsi
(UU No. 31 Tahun 1999), Bandung: Mandar Maju, 2001.
Purnama, Eddy, Negara Kedaulatan Rakyat, Analisis terhadap Sistem Pemerintahan
Indonesia dan Perbandingannya dengan Negara-negara lain, Bandung:
Rahardjo, Satjipto, Biarkan Hukum Mengalir, Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2007.
Romantz, David Scott, “Civil Forfeiture and The Constitution: A Legislative
Abrogation of right and The Judicial Response: The Guilt of the Res”, 28
Suffolk University Law Review, 1994.
Sitompul, Zulkarnain, Problematika Perbankan, Bandung : BooksTerrace & Library, 2005.
Soemitro, Ronny H. Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia, 1982. Soekanto, Soerjono, Perbandingan Hukum, Bandung : Penerbit Alumni, 1979.
Stolpe, Oliver, Meeting the burden of proof in corruption-related legal proceedings, unpublished.
Suparman, Erman Pilihan Forum Arbitrase dalam Sengketa Komersial untuk Penegakan Keadilan, Jakarta : PT. Tatanusa, 2004.
Syahrin, Alvi, Pengantar Hukum dan Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Pemukiman berkelanjutan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2003.
Todd Barnet, “Legal Fiction and Forfeiture: A Historical Analysis of the Civil Asset Forfeiture Reform Act”, 40 Duquesne Law Review Fall 2001.
Utsman, Sambian Menuju Penegakan Hukum Responsif, Konsep Philippe Nonet & Philip Selznick, Perbandingan Civil Law System & Common Law System Spiral Kekerasan & Penegakan Hukum, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008. Yunara, Edi, Korupsi dan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, Berikut Studi
Kasus, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2005.
B. Makalah.
Basuki, Kuntoro, Pengembalian Aset Korupsi dalam Persfektif Hukum Perdata, Seminar Pengkajian Hukum Nasioal (SPHN 2007), Hotel Millenium, Jakarta, 28-29 Nopember 2007.
Effendy, Marwan, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Lokakarya Anti-korupsi bagi Jurnalis, Surabaya, 2007.
Najih, Mokhammad, Ratifikasi UNCAC 2003 (melalui UU No 7/2006) Dan Konsekuensinya bagi Penanggulangan Korupsi di Indonesia kaitannya dengan Stolen Assests Recovery (Star) Initiative, disampaikan pada Seminar Hukum nasional (SPHN 2007) di Hotel Milenium,Jakarta, 28-29 Nopember 2007.
Naskah Akademik, Rancangan Undang-Undang Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Jakarta, 2006,
Nasution, Bismar, “Stolen Asset Recovery Initiative dari Perspektif Hukum Ekonomi di Indonesia”, disampaikan pada Seminar Pengkajian Hukum Nasional 2007, “Pengembalian Aset (Asset Recovery) Melalui Instrumen Stolen Asset
Recovery (StAR) Initiative dan Perundang-Undangan Indonesia” Hotel
Millenium Jakarta 28-29 November 2007.
_______________, “Memerankan Rejim Civil Forfeiture Memberantas Korupsi”, disampaikan pada mata Kuliah Money Laundering, Program Pasca Sarjana FH-USU, Medan, Oktober 2008.
_______________, “Menjaga Demokrasi dengan Pemberantasan Korupsi”, Disampaikan pada Seminar Nasional “Bersama Rakyat Membangun Demokrasi” dilaksanakan oleh Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi, Hotel Asean International, tanggal 13 Desember 2005, Medan.
_______________, “Peranan Birokrasi Dalam Mengupayakan GOOD
GOVERNANCE; Suatu Kajian Dari Pandangan Hukum dan Moral”,
Disampaikan pada Diseminasi Policy Paper Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia Reformasi Hukum di Indonesia Melalui Prinsip-prinsip Good Governance”, yang diadakan oleh Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia berkerjasama dengan Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, tanggal 1-2 Oktober 2003, Medan, Sumatera Utara.
_______________, Reformasi Pendidikan Hukum yang Menghasilkan Sarjana Hukum yang Kompeten dan Profesional, yang disampaikan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-51 Fakultas Hukum USU, Harian Waspada, tanggal 27 Februari 2007.
Ruki, Taufiqurrahman, KPK dan Jejaring Internasional Rezim Anti Korupsi Dalam
Upaya Pengembalian Hasil Tindak Pidana Korupsi, Seminar Nasional Sinergi
Pemberantasan Korupsi,Gedung Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta: 4 April 2006.
Wandatama, Ario dan Detania Sukarja, “Implementasi Instrumen Civil Forfeiture di Indonesia untuk mendukung Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative”, Makalah dalam Seminar Pengkajian Hukum Nasional, 2007.
C. Majalah.
Bismar Nasution, “Mencegah Korupsi dengan Keterbukaan”, Majalah Forum Keadilan No. 3, tanggal 9 Januari 2005.
Mulyanto, Pembuktian terbalik dalam tindak pidana pencucian uang, Varia Peradilan, Majalah Hukum Tahun ke XXII No. 254 , Jakarta: Ikatan Hakim Indonesia, 2007.
D. Data Internet.
Asset forfeiture in the United Kingdom,
Alfaruqi, Jabir Nasionalisme Baru Tanpa Korupsi, 6 Agustus 2008
Ariawan, I Gusti Ketut, Stolen Asset Recovery Iniative; Suatu Harapan Dalam
Pengembalian Aset Negar, Januari 2008
2009;
Atmasasmita, Romli, Pengembalian dan Pengelolaan Aset Korupsi, Harian Sindo, 27 Juli 2007.
Dimitri Vlassis, The United Nations Convention Against Corruption, Overview of Its Contents and Future Action, Resource Material Series No. 66, sebagaimana dikutib dari Terobosan UNCAC dalam Pengembalian Aset Korupsi Melalui
Kerjasama Internasional dalam
tanggal 11 Mei 2009.
Erman Rajagukguk, Rejim Anti Pencucian Uang dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang, Disampaikan pada Lokakarya “Anti Money Laundering”
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan 15 September 2005,
Faiz, Pan Mohamad, Klasifikasi dan Nilai dari Perbandingan Hukum
diakses 17 April 2009.
Harian Seputar Indonesia , 27 September 2006, Opini Romli Atmasasmita, Guru Besar Hukum Pidana Internasional Unpad dan Ketua Forum 2004).
Harian Sinar Harapan, “Ratifikasi UNCAC”, 23 Maret 2006, diakses pada Indonesia, Hizbut Tahrir, Membongkar Kembali Mega Korupsi BLBI, 1 Maret 2008
Iskandar, HS. Eka, “Prinsip Pengembalian Aset Hasil Korupsi (Bagian X)”, 27 Oktober 2008 _______________, “Soeharto Digugat, Siapa Menyusul? “ 13 Juli 2007 diakses pada
1 Mei 2009;
Jawa Pos Juni 2009.
Jawa Post,” Konferensi UNCAC Bali; Menyelamatkan Aset Negara”, dalam
Komisi Hukum Nasional, “Beban Pembuktian Terbalik dalam Perkara Korupsi”, dalam 2009. Mahfud M Januari 2008, diakses pada
__________, “Pembuktian Terbalik Kasus Korupsi di Indonesia”, dalam
Media Indonesia 27 Mei 2009.
Minutes Meeting Tele Conference Asset Recovery, Kamis 26 April 2007
Mulyadi, Lilik, “Politik Hukum Kebijakan Legislasi Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Indonesia Terhadap Pembalikan Beban
Pembuktian” diakses pada
Noor, Azamul F. dan Yed Imran, Perampasan Harta Kekayaan Hasil Tindak
Pidana; Suatu Telaahan Baru dalam Sistem Hukum Indonesia, 28 November
diakses 5 Desember 2008.
Saldi Isra, “Asset Recovery Tindak Pidana Korupsi Melalui Kerjasama Internasional”, dalam
Samhadi, Srihartati, “Kejar Orangnya atau Uangnya?”, dalam
“Sita Perdata, Terobosan Baru Dalam RUU Tipikor”, dalam 2009.
Stefan D. Cassella, Asset Forfeiture and Money Laundering Section pada U.S. Department of Justice yang disampaikan pada 25th Cambridge International Symposium on Economic Crime, 7 September 2007,
Syafruddin, Signifikasi Perbandingan Hukum Pidana dalam Proses Pembaharuan
Hukum Pidana
diakses 17April 2009.
Suhadibroto, “Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi” tanggal 14 Februari 2009.
Terdakwa Meninggal, KPK Upayakan Uang Negara Kembali secara Perdata, Media
Indonesia 27 Mei 2009,
2009.
Yunus Husein [Kepala PPATK dan Anggota Komite Nasional Kebijakan Governance] Kerugian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi , 24 Juni 2008
Zoebir, Zuryawan Isvandiar, “COMPARATIVE LAW-LEGAL HISTORY-LEGAL ETHNOLOGY”, diakses pada tanggal 3 Juni 2009.
http://gagasanhukum.worldpress.com/tags-eka-iskandar/p/2 diakses tanggal 28 Juli 2010.
http://www.polotikindonesia.com/readhead.php?id=333.html.
http://www.tempointeraktif, “Indonesia Masih dianggap surge Pencucian Uang”, diakses 25 Oktober 2009.
http://suarakarya-online.com/news.html?.id=187515 diakses tanggal 15 Maret 2009.
D. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations
Convention Against Coruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Anti Korupsi, 2003)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme