• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut saran untuk guru bahasa Indonesia agar membiasakan siswa untuk berlatih dalam menggunakan ragam bahasa lisan seperti teks negosiasi yang harus memerhatikan kaidah penulisannya salah satunya kata berimbuhan agar siswa lebih baik lagi.

105

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Alek dan Ahmad HP. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga, Cet. I, 2013. Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

dan Balai Pustaka, Edisi 3, Cet. V, 2003.

Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, Cet. 1, 1995.

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi, Cet. IV, 2012.

______. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta, Cet. I, 2008.

______. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi, Cet. III, 2011.

Djojosuroto, Kinayati dan M. L. A. Sumaryati. Bahasa dan Sastra: Penelitian, Analisis, dan Pedoman Apresiasi. Bandung: Nuansa Cendekia, Cet. IV, 2014.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Perd, Cet. VII, 2013.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi Revisi, Cet. II, 2014.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks, Cet. I, 2007.

______. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Karangan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, 2004.

Kridalaksana, Harimurti. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia, Cet. V, 2009.

Lewicki, Roy J. Negotiation. New York: The McGraw-Hill Companies, Cet. IV, 1999.

Lomas, Brian. Kiat Sukses Bernegosiasi, terj. dari Negotiating for Succes oleh Eddy Zainury. Jakarta: Ina Publikatama, Cet. I, 2008.

Lumumba, Patrice. Negosiasi dalam Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. I, 2013.

Mahsun. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. V, 2011.

Matanggui, Junaiyah H. dan E. Zaenal Arifin. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Tangerang: Pustaka Mandiri, Cet. I, 2014.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi, Cet. XXXII, 2014.

Mulyana. Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, Cet. I, 2005.

Muslich, Masnur. Tata Bentuk Bahasa Indonesia, Kajian ke Arah Tata Bahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. IV, 2013.

Nasution, M. Dj. Yayah B. Lumintaintang, S. R. H. Sitanggang, dkk. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia Melalui Radio. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Cet. I,1985.

Parera, Jos Daniel. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Konstratif antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga, Edisi 2, Cet. I, 1997.

______. Morfologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Cet. IV, 2007.

Poerwadarminta, W. J. S. Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang.

Yogyakarta: Kanisius, Cet. I, 1967.

Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Edisi 4, Cet. I, 2008.

______. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Pustaka Setia, Cet. I, 2012.

Raford, Andrew, dkk. Linguistics: an Introduction. Cambridge: Cambridge University Press, Edisi 2, Cet. I, 2009.

Rahardi, R. Kunjana. Kasus-Kasus Kebahasaan dalam Karya Tulis Ilmiah.

Ramlan, M. I Dewa Putu Wijana, Yohanes Tri Mastoyo, dkk. Bahasa Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi Offset, Ed. 2, Cet. I, 1992. Ramlan, M. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U. P. Karyono,

Cet. IV, 1980.

Samarin, William J. Field Linguistics: A Guide to linguistics Field Work. USA: Holt, Rinehart and Winston, Inc., 1967.

Sidu, La Ode. Sintaksis Bahasa Indonesia. Kendari: Universitas Haluoleo, Cet. I, 2013.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, terj. dari Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques oleh Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. III, 2009.

Sudarno. Morfofonemik Bahasa Indonesia. Jakarta: Arikha Media Cipta, Cet. I, 1990.

Sudaryanto. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebuadayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, Cet. I, 2015.

Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. XIII, 2013.

Sugihastuti. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2006.

Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT. Priastu, Edisi 2, 1989.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. VI, 2010.

Suparno, Darsita. Morfologi Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press, Cet. I, 2015. Tadjuddin, Moh. Bahasa Indonesia; Bentuk dan Makna. Bandung: Alumni, Cet. I,

2013.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa, Cet. I, 1988.

Vandevelde, Pol. The Task of The Interpreter: Text, Meaning, and negotiation. Pittsburgh: University of Pittsburgh Press, Cet. I, 2005.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia, Cet. II, 2015.

Instrumen Penelitian untuk Guru 1. Siapakah nama Ibu?

2. Sudah berapa lama Ibu mengajar?

3. Apa saja jenjang pendidikan yang pernah Ibu ajar? 4. Di manakah Ibu menempuh pendidikan?

5. SK pertama diperoleh pada tahun berapa? Pertama kali mengajar di daerah mana?

6. Tahun berapakah ibu mengajar di sekolah ini?

7. Mata pelajaran apa saja yang Ibu pernah ajarkan kepada siswa? 8. Apakah pangkat PNS Ibu pada saat ini?

9. Apakah guru telah mengajarkan siswa mengenai pembentukan kata berimbuhan?

10.Sejauh mana siswa memahami pembentukan kata berimbuhan?

11.Apakah siswa telah mampu menggunakan kata berimbuhan dengan benar? 12.Apa kesulitan guru dalam mengajarkan siswa dalam menggunakan kata

berimbuhan yang benar?

13.Apa saja faktor yang bisa menyebabkan siswa sering menggunakan kata berimbuhan yang salah?

14.Apakah penggunaan kata berimbuhan masuk ke dalam marteri pelajaran di kelas X?

15.Bagaimana siswa bisa menerapkan kaidah pembentukkan kata berimbuhan dalam penulisan sebuah teks?

16.Apa saja jenis imbuhan yang sering kali salah dalam penggunaannya oleh siswa?

17.Bagaimana cara guru mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam memakai kata berimbuhan?

18.Bagaimana cara guru membantu siswa untuk memperbaiki kesalahan dalam menggunakan kata berimbuhan?

19.Apakah cara tersebut efektif dalam memperbaiki kesalahan penggunaan kata berimbuhan?

21.Apa manfaat teks negosiasi dalam kehidupan siswa? 22.Seberapa penting teks negosiasi diajarkan kepada siswa?

23.Apakah siswa telah memahami struktur dan kaidah penulisan teks negosiasi? 24.Apakah siswa mampu memproduksi teks negosiasi yang sesuai dengan

struktur dan kaidah teks negosiasi?

25.Apakah pemakaian kata berimbuhan penting dalam negosiasi untuk siswa? 26.Sejauh ini apakah siswa telah menggunakan kata berimbuhan dalam teks

negosiasi dengan benar?

27.Apakah siswa mengalami kesulitan dalam memahami teks negosiasi? Mengapa?

28.Bagaimana cara guru mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa dalam memahami teks negosiasi?

29.Bagaimana cara guru membantu siswa dalam mengatasi kesulitan memahami teks negosiasi?

30.Apakah cara tersebut efektif dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya memahami teks negosiasi?

Transkrip Wawancara dengan Guru 1. Chusna Wardaty, S. Pd.

2. 29 tahun

3. Kelas X, XI, dan XII

4. D3 di IKIP Malang dan S1 di STKIP Jakarta

5. SK pertama diperoleh pada tahun 1987, pertama kali mengajar di Probolinggo, Jawa Timur SMA Negeri 2.

6. Mengajar di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan pada tahun 1993. 7. Mulai awal sampai sekarang Bahasa Indonesia.

8. Pangkat PNS golongan IV A.

9. Kata berimbuhan sudah pernah diajarkan.

10.Hanya pada awalan dan akhiran yang dari bahasa Indonesia dan bahasa asing sebagian.

11.Ada yang sudah mampu ada yang belum, tetapi kebanyakan belum.

12.Kesulitan dalam mengajarkan kata berimbuhan itu anak-anak tidak, atau apa tuh, kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia tidak cepat dimengerti, jadi misalnya ada awalan me- ada kata dasar dapat nah tuh dia seperti apa, apa lagi awalan me- lalu ada kata asing pada belum mengerti.

13.Karena banyak contoh dari pejabat, kadang-kadang ada contoh dari pejabat kata-kata yang dipakai itu dianggapnya benar padahal itu tidak sesuai dengan kaidah penulisan kata berimbuhan yang benar.

14.Kelas X untuk kurikulum 2013 ada, kelas XI ada, kelas XII ada juga, jadi semuanya ada kelas X, XI, XII, tetapi tetap saja banyak yang salah.

15.Itu kalau, kalau anak mau benar harus diingatkan lebih dulu, jadi kalau dia mendadak langsung begitu belum bisa anak-anak, belum terbiasa atau belum otomatis terutama dari bahasa asing.

16.Jenis imbuhan yang sering kali salah itu awalan me-, awalan ber-, sama imbuhan dari asing atau kata asing.

17.Dengan cara dites dan abis itu dikoreksi tesnya, hasilnya, jadi harus dites dulu, dikoreksi hasilnya, lalu baru diingatkan ke anaknya, disampaikanlah ke anaknya kesalahannya itu.

18.Kalau membantu siswa itu biasanya dengan cara suruh lihat kaidahnya, suruh lihat buku yang berhubungan dengan kaidah penulisan kata serapan dan kata berimbuhan, baca ulang tentang kaidah-kaidahnya dan contohnya barulah diharapkan anak-anak itu bisa mengerti.

19.Kalau menurut ibu sih, tergantung anaknya, anaknya mau enggak tuh baca he..he.. siswanya mau tidak suruh baca lagi kaidahnya. Kadang-kadang kaidahnya sudah suruh baca, tapi enggak mengerti.

20.Ya sudah.

21.Kalau untuk kehidupan siswa itu melatih dia berbahasa santun dan melatih siswa untuk berpikir dan menghargai temannya, lawan bicaranya.

22.Teks negosiasi itu sangat penting karena setiap dari kehidupan itu pasti ada negosiasi, ada bertukar pikiran, menyamakan pendapat, menyamakan persepsi, jadi bukan hanya untuk bisnis saja, tapi untuk kehidupan sosial juga ada.

23.Kalau secara otomatis sih tidak, jadi harus tetap diingatkan lagi, supaya ingat lagi. Jadi kadang-kadang sudah diajarkan tapi kadang-kadang ingatannya ilang lagi.

24.Ya kalau harapannya sih sudah bisa, tapi hasil nyatanya ya memang masih belum bisa diharapkan maksimal karena yang biasanya sering salah itu ada di kata sapaan, penulisan kata sapaan, dan penulisan ejaan, dan penulisan tanda baca.

25.Kalau kata berimbuhan, kan setiap teks harus memuat kata berimbuhan juga, jadia ya penting.

26.Kalau, iya sih sudah mulai benar. 27.Tidak, tidak mengalami kesulitan

28.Melakukan tes kemudian mengoreksi tes tersebut.

29.Kalau ada yang belum memahami, ya pembimbingan ulang, maksudnya itu guru menjelaskan lagi, lalu kalau gurunya dia belum bisa, ya berarti, ya

mungkin temannya bisa lebih menjelaskan kepada siswa yang belum bisa, jadi tutor sebaya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Teks Negosiasi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 x pertemuan) A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.

2. Dapat menemukan ciri bahasa dan pemakaian kata berimbuhan dalam teks negosiasi.

3. Dapat menjawab pertanyaan tentang teks negosiasi

4.2 Memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

1. Dapat memproduksi teks negosiasi dengan pemakaian kata berimbuhan yang benar dan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara tulisan.

2. Dapat menyampaikan ringkasan isi teks negosiasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:

1. Memahami dan menentukan struktur serta kaidah bahasa teks negosiasi. 2. Memproduksi teks negosiasi dengan pemakaian kata berimbuhan yang

baik dan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Prinsip: Memahami struktur dan kaidah bahasa, pemakaian kata berimbuhan dalam teks, serta memproduksi teks negosiasi.

2. Konsep:

1. Pengenalan struktur isi teks, pengenalan ciri bahasa, dan pemahaman isi teks.

2. Langkah-langkah penulisan teks negosiasi sesuai dengan struktur teks dan ciri bahasa.

3. Fakta: Teks negosiasi halaman 124 s.d 126

4. Prosedur: Struktur dan kaidah teks negosiasi, persamaan dan perbedaan, serta langkah-langkah penulisan teks negosiasi.

E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan: Saintifik 2. Model : Discovery learning

3. Metode: Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, dan penugasan.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran : Teks “Negosiasi antara Karyawan dan Pengusaha” (hlm. 124—126).

2. Alat Pembelajaran : Laptop dan infokus

3. Sumber Pembelajaran : Buku Siswa Bahasa Indonesia “Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X” halaman 124—126

G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas.

b. Siswa merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

c. Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

d. Siswa mengamati model dan menerima penjelasannya untuk motivasi belajar.

e. Siswa menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (160 menit)

Kegiatan Waktu

(menit) Mengamati

a. Guru menjelaskan kaidah pembentukan kata berimbuhan, struktur, kaidah bahasa, dan langkah-langkah penulisan teks negosiasi dengan menggunakan lembar presentasi

power point.

b. Peserta didik membaca teks yang berjudul “Negosiasi

antara Karyawan dan Pengusaha” (hlm. 124—126) tentang struktur dan kaidah teks negosiasi.

c. Peserta didik diarahkan untuk mencermati uraian yang berkaitan dengan struktur dan kaidah teks tersebut.

Mempertanyakan

d. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan dan struktur serta kaidah teks yang belum dipahami.

e. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan kata berimbuhan dan memproduksi teks negosiasi.

10

Mengeksplorasi

f. Peserta didik mencari dari berbagai sumber informasi tentang struktur dan kaidah teks negosiasi baik dari buku dan sumber belajar.

g. Peserta didik menjawab soal yang diberikan oleh guru sebanyak 40 butir soal berisi 35 soal memilih dua kata berimbuhan yang benar dan yang salah, dan 5 soal mengenai teks negosiasi kemudian mengumpulkannya kepada guru.

45

Mengasosiasi

h. Peserta didik diarahkan untuk membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang.

i. Peserta didik dan guru mendiskusikan tentang struktur dan kaidah teks negosiasi.

j. Peserta didik menentukan struktur dan kaidah teks negosiasi yang telah dibaca pada buku pegangan siswa secara berkelompok.

k. Peserta didik mendiskusikan kata berimbuhan dan langkah-langkah penulisan teks negosiasi.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

a. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, jujur, dan santun siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.

b. Dengan sikap santun dan jujur, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami struktur dan kaidah teks negosiasi.

c. Dengan sikap jujur dan santun, siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

d. Dengan sikap peduli dan santun siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai struktur dan kaidah serta membandingkan teks negosiasi.

e. Dengan sikap peduli dan santun siswa mendengarkan umpan baik dan penguatan dari guru mengenai memproduksi teks negosiasi dengan memakai kata berimbuhan yang benar.

f. Dengan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun siswa menyimak informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Mengomunikasi

l. Peserta didik menuliskan laporan kerja kelompok tentang menentukan struktur dan kaidah teks negosiasi yang akan diserahkan kepada guru.

m. Peserta didik perwakilan dari setiap kelompok membacakan hasil kerja kelompok secara bergiliran di depan kelas dan peserta didik lain memberikan tanggapan. n. Peserta didik memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks dengan memerhatikan pemakaian kata berimbuhan yang sesuai dengan kaidah yang telah diajarkan.

o. Peserta didik menyerahkan teks negosiasi yang memakai kata berimbuhan kepada guru.

H. Penilaian

1. Penilaian Sikap a) Teknik: Nontes

b) Bentuk: Pengamatan sikap

c) Instrumen: Lembar pengamatan sikap Instrumen

No. Nama Siswa

Religius Jujur Disiplin Responsif 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 … Rubrik Rubrik Skor 1 2 3 4 BT MT MB MK 1. Berdoa sebelum mengerjakan tugas dan

menunjukkan sikap religi lainnya selama kegiatan belajar mengajar (religius).

2. Tidak menjiplak pada kegiatan memahami struktur dan kaidah teks dan memproduksi teks negosiasi dengan memperhatikan pemakaian kata berimbuhan yang benar. (jujur).

3. Tepat waktu, menaati aturan dalam menyelesaikan tugas dan mengikuti pembelajaran dengan tertib (disiplin).

4. Merespon hal-hal yang disampaikan dalam isi teks negoisasi dan menggunakan kata-kata yang

santun dan tidak menyinggung perasaan orang lain (responsif). Keterangan: BT : Belum Tampak MT : Mulai Tampak MB : Mulai Berubah MK : Makin Konsisten Penilaian Pengetahuan

A. Teknik: Tulis dan Teknik Lisan B. Bentuk: Jawaban singkat

Instrumen Tes Tulis

1) Tentukanlah struktur teks “Negosiasi antara Karyawan dan Pengusaha”!

Tes Lisan

1) Bacalah hasil analisis struktur dari teks yang telah dibaca!

Kunci Jawaban

Negoisasi anatara Karyawan dan Pengusaha

Setelah para karyawan sebuah perusahaan di bidang elektronika melakukan aksi mogok kerja dengan melakukan demonstrasi di depan kantor perusahaan, akhirnya wakil perusahaan itu menerima wakil para karyawan untuk berdialog. Dialog itu dijaga oleh sejumlah petugas keamanan. Sementara itu berates-ratus karyawan masih berdemonstrasi di depan kantor perusahaan.

1. Wakil karyawan : Selamat sore, Pak.

2. Wakil perusahaan : Selamat sore. Mari, silakan duduk. 3. Wakil karyawan : Ya, terima kasih.

4. Wakil perusahaan : Saya, Hadi Winoto, wakil dari perusahaan. Anda siapa? 5. Wakil karyawan : Saya Suparmin, yang dipercaya teman-teman untuk

menemui pimpinan.

6. Wakil perusahaan : Sebenarnya, apa yang terjadi? Semua karyawan di perusahaan ini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK.

7. Wakil karyawan : Tidak ada apa-apa, Pak. Kami hanya ingin memperbaiki nasib dan hidup layak.

8. Wakil perusahaan : Maksudnya?

9. Wakil karyawan : Ya, pasti Bapak tahu. Kami, karyawan, sudah bekerja keras dengan perusahaan. Tetapi, kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami menerima upah sebesar Rp3.000.000,00.

10.Wakil perusahaan : Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Listrik naik, bahan bakar naik, dan biaya operasional lain juga naik. Kenaikan UMP (Upah Minimun Provinsi) belum bisa naik sekarang. 11.Wakil karyawan : Kalau begitu, kami tetap akan melakukan aksi mogok

kerja sampai tututan kami dipenuhi.

12.Wakil perusahaan : Tidak boleh demikian. Kita harus mencari jalan tengah. 13.Wakil karyawan : Lalu, bagaimana?

14.Wakil perusahaan : Saya akan mengusulkan kenaikan tersebut kepada direksi. Perusahaan hanya mampu menaikkan UMP sampai Rp2.400.000,00. Tidak lebih dari itu. Anda sendiri tahu bahwa pada situasi global ini perusahaan mana pun mengalami kesulitan.

15.Wakil karyawan : Tidak bisa, Pak. Ini kota Jakarta, Pak. Semua harus dibeli dengan uang. Ya, tolong diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat hidup layak. Paling tidak kami menerima gaji sebesar Rp2. 800.000,00. 16.Wakil perusahaan : Nanti saya akan mengusulkan ke direksi sebesar

Rp2.600.000,00.

17.Wakil karyawan : Tapi, usahakan lebih, Pak. Kami akan bekerja lebih keras lagi.

18.Wakil perusahaan : Baiklah, akan saya coba. Tolong dikendalikan teman-teman karyawan dan sampaikan kepada mereka mulai besok semua karyawan harus masuk kerja kembali. Karyawan yang mogok kerja akan kena sanksi. 19.Wakil karyawan : Baik, Pak. Terima kasih. Boleh saya keluar.

20.Wakil perusahaan : Ya, silakan.

21.Wakil karyawan : Ya, terima kasih. Selamat sore. 22.Wakil perusahaan : Selamat sore.

(Mereka bersalaman)

Ketika Suparmin keluar dari kantor perusahaan, dia disambut oelh teman-temannya. Dia lalu menyampaikan hasil dialog dengan wakil perusahaan bahwa UMP mereka diusulkan naik paling tidak sebesar Rp2.600.000,00.

1) Struktur Teks

No Struktur Teks Negoisasi Nomor Tuturan/Letak 1 Judul Kalimat atau Klausa di atas dialog 2 Narasi Paragraf yang letaknya di bawah judul

1 Salam pembuka 1 dan 2

2 Perkenalan 4 dan 5

3 Tujuan datang 9

4 Negosiasi 10—16

5 Kesepakatan 17—19

6 Salam penutup 20—22

7 Epilog Paragraf terakhir

2) Siswa yang menjadi salah satu perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi kelompoknya.

Pedoman Penskoran

No. Aspek dan Kriteria Skor Skor Maksimal

1. Tes Tulis

1) Tujuh jawaban benar 2) Enam jawaban benar 3) Lima jawaban benar

7 6 5

4) Empat jawaban benar 5) Tiga jawaban benar 6) Dua jawaban benar 7) Satu jawaban benar 8) Tidak ada jawaban yang benar 4 3 2 1 0 2. Tes Lisan

1) Tujuh jawaban benar 2) Enam jawaban benar 3) Lima jawaban benar 4) Empat jawaban benar 5) Tiga jawaban benar 6) Dua jawaban benar 7) Satu jawaban benar

8) Tidak ada jawaban yang benar 7 6 5 4 3 2 1 0 7

Jumlah skor maksimal 14

Nilai=skor/skor maksimal x 4 14 x 4= 4 14

LAMPIRAN FOTO PENELITIAN

RIWAYAT PENULIS

Putri Anggraeni Ruminto, lahir di Jakarta, 4 Juli 1993. Menamatkan pendidikan dasar di SDN Cipancuh 1, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Haurgeulis. Kemudian, melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMA Negeri 1 Anjatan Indramayu. Pada tahun 2012, ia meneruskan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Anak dari Ito dan Siti Romlah ini merupakan sulung dari tiga bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Adik pertamanya bernama Ilhamulloh Dwi Ruminto, yang kedua bernama Ismawati Rizqia Ruminto. Semasa menuntut ilmu di perguruan tinggi, ia juga menambah pengalaman mengajarnya baik di lembaga bimbingan belajar maupun privat ke beberapa siswa dari jenjang sekolah dasar

Dokumen terkait