• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

1) Bagi Guru Bahasa Indonesia

Guru bidang studi hendaknya memahami kebutuhan pembelajaran sastra dalam rupa indikator dan penilaian baik aspek kognitif, afektif, psikomotorik yang harus dicapai pembelajaran sastra. Guru juga harus berani berekperimen dengan metode-metode yang inovatif.

2) Bagi Sekolah

Bagi sekolah, pembelajaran dengan metode role playing perlu dikembangkan dan didukung dengan penyediaan berbagai sarana yang menunjang seperti ruang khusus untuk berlatih, sehingga kualitas siswa dan sekolah dapat terus ditingkatkan.

3) Bagi peneliti lain

Penelitian terhadap novel Orang-Orang Proyek ini baru pada tahap awal, yaitu analisis tokoh dan penokohan serta pengembangan metode role playing pada pembelajaran sastra di SMA Kelas XI Semester I. Masih banyak permasalahan lain dalam novel tersebut yang dapat diangkat sebagai bahan penelitian. Peneliti mengharapkan dan menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat mengangkat masalah-masalah baru sebagai objek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1984. Pengantar Memahami Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Malang: FPBS IKIP Malang.

Baribin, Raminah. 1989. Kritik & Penilaian Sastra. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdiknas. 2003 : 8. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jakob, Sumardjo & Saini. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Luxemburg, Jan van, dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. Moleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung:

Rosda Karya.

Muslich, Mansur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi: Cet.15. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, Ahmad Samin. 1999. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan: USU Press.

Sujatmiko, Alfian Khoirul. 2014. Aspek Moral dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Impelentasinya sebagai Bahan Ajar Sastra SMA. Skripsi. Surakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadyah

Suryatin, H.E. 1997. “Efektivitas Model Mengajar Resensi dan Pendekatan Resepsi Sastra dalam Pengajaran Sastra untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Sastra”. diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPBS yang diunduh pada 17 Maret 2017.

Taniredja, dkk . 2014. Model-Model Inovatif & Efektif. Bandung: Alfabeta. Tohari, Ahmad. 2015. Orang-orang Proyek, Cetakan 2. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar- Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuningtyas, Wijaya. 2010. Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Waluyo, Herman J. 1994. Pengkajian Cerita Fiksi. Cet. 2. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Wini, Melinda Christiyanti Rambu Paja. 2015. “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel Perempuan Itu Bermata Saga Karya Agust Dapa Loka”. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

Lampiran 1: Materi Pembelajaran Tokoh dan Penokohan pada Novel

1.

2. Pengertian Tokoh dan Penokohan a. Tokoh

Tokoh cerita adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa atau sebagian dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam plot.

b. Penokohan

Penokohan dan perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Teknik penghadiran tokoh dalam suatu cerita.

Unsur Pembangun Cerita

Unsur Intrinsik : merupakan unsur yang langsung dapat ditemukan dalam sebuah cerita seperti tema, alur, tokoh, penokohan, latar, amanat

Unsur Ekstrinsik : merupakan unsur yang membangun suatu cerita tetapi tidak secara langsung tampak dalam cerita seperti, ideologi penulis, psikologi penulis, faktor lingkungan dan pendidikan penulis

3. Klasifikasi Tokoh dan Penokohan: Klasifikasi Tokoh Klasifikasi Tokoh berdasarkan sifat tokoh Tokoh Antagonis : Tokoh yang memiliki sifat bertentangan dengan

nilai yang ideal, melanggar norma Tokoh Protagonis: Tokoh yang dikagumi, mewakili nilai-nilai luhur Klasifikasi Tokoh berdasarkan kedudukan peran

Tokoh Utama: Tokoh yang memiliki perang

yang besar dan menjadi pusat cerita

Tokoh Figuran/tambahan :

Tokoh yang perannya tidak terlalu besar namun terdapat dalam cerita

Klasifikasi Penokohan Secara analitik (Secara langsung) Pengarang menuliskan sifat tokoh secara langsung Secara Dramatik (Secara tidak langsung/singkap) Pengarang menghadirkan tokoh melalui: dialog antartokoh, pikiran tokoh lain, penggambaran

Lampiran 2: Hasil Pengembangan Metode Pembelajaran Role Playing Materi Tokoh dan Penokohan Novel OOP bagian I .

Tabel I No. Langkah-langkah

Metode Role Playing

Kegiatan Pembelajaran 1. Pemanasan Suasana

Kelompok

Pertemuan pertama

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu menyebutka unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik serta merumuskan pengertian salah satu unsur intrinsik novel yakni unsur tokoh dan penokohan pada naskah dramatisasi novel OOP bagian I

 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan, yakni berlatih memperagakan dialog pada naskah dramatisasi novel OOP bagian I dan tujuan dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa

 Bermain tebak tokoh untuk menentukkan kelompok penampil dan pengamat pada kegiatan pementasaan dramatisasi novel OOP bagian I Pertemuan kedua

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa yaitu siswa harus mampu mengidentifikasi tokoh dan penokohan yang terdapat pada naskaah dramatisasi novel OOP bagian I

dramatisasi novel OOP bagian I karya kelompok  Guru mengajak siswa senam wajah dengan

menggerak-gerakkan mata, tangan, mulut, dan otot wajah untuk mendukung penampilan mereka 2. Seleksi Partisipan Pertemuan pertama

 Dalam satu kelas, siswa terbagi menjadi dua kelompok yang memiliki tugas berbeda yakni kelompok pengamat dan kelompok penampil. Satu kelompok akan mempraktikan naskah dramatisasi novel OOP bagian I dan beberapa kelompok pengamat akan mendiskusikan materi tokoh dan penokohan terkait naskah dramatisasi novel OOP bagian I

Pertemuan Kedua

 Guru membuat peta pasangan antarkelompok penampil dan pengamat. Kelompok penampil akan dikomentari sesuai peta pasangan tersebut  Kelompok yang sedang tampil merupakan

kelompok penampil dan kelompok yang belum tampil sebagai pengamat

3. Pengaturan Setting Pertemuan Pertama

 Kelompok penampil dibantu guru mencari poin-poi penting seperti latar, nada bicara, hingga kostum yang harus ditonjolkan dalam peragaan naskah dramatisasi novel OOP bagian I

Pertemuan Kedua

 Kelompok penampil dibantu guru untuk menyiapkan property panggung dan menata kelas sesuai kebutuhan pementasan

4. Persiapan Pemilihan Peserta didik sebagai pengamat

Pertemuan Pertama

 Kelompok pengamat diminta mencatat hal-hal menarik dari naskah dramatisasi novel OOP bagian I

 Siswa mencatat hal-hal yang dinilai dalam pementasan sebuah drama

Pertemuan Kedua

 Kelompok pengamat dibimbing guru untuk mengamati hal-hal pokok terkait tugas kelompok pengamat yakni identifikasi tokoh dan penokohan berdasarkan klasifikasinya

5. Pemeranan Pertemuan Pertama

 Kelompok penampil memperagakan/ mendemonstrasikan naskah dramatisasi novel OOP bagian I dengan penghayatan

Pertemuan Kedua

 Kelompok penampil melakukan pementasan naskah dramasisasi novel OOP bagian I hasil kreasinya

6. Diskusi dan Evaluasi Pertemuan Pertama

untuk kelompok penampil mengenai hal-hal yang dinilai pada sebuah drama

Pertemuan Kedua

 Kelompok pengamat menyampaikan penilaiannya terhadap kelompok penampil yang merupakan pasangannya

 Kelompok membacakan hasil analisis kelompoknya mengenai tokoh dan penokohan pada naskah dramatisasi novel OOP bagian I 7. Pemeranan Kembali Pertemuan Pertama

 Kelompok penampil melatih pementasan drama kembali dengan menerapkan saran dan komentar kelompok pengamat, terutama pada bagian yang paling banyak dikritik

Pertemuan Kedua

 Para siswa memilih satu penampil terbaik untuk menampilkan kembali naskahnya dengan menerapkan kritik dan saran dari kelompok pengamat

8. Diskusi dan Evaluasi Pertemuan Pertama

 Siswa memberikan komentar untuk pemapilan kembali kelompok pilihan, apakah sudah ada perkembangan belum

Pertemuan Kedua

 Kelompok pengamat lain menanggapi perbaikan dengan melihat perbedaan penampilan pertama dan penampilan kedua yang dilakukan oleh kelompok penampil

9. Sharing dan Generalisasi Pengalaman (Penutup-Peneguhan) Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua

 Siswa mengutarakan pengalaman belajarnya hari ini sebagai refleksi belajar

 Guru mengajak siswa yang tertarik dengan pembelajaran dengan metode pementasan untuk bergabung dengan ekstrakurikuler teater di sekolah

 Guru melakukan peneguhan terakhir dengan memberikan kesimpulan akhir yakni :

 Berdasarkan hasil analisis tokoh pada lima bagian dalam novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, berikut ini penulis akan mengklasifikasikan langkah-langkah untuk menentukan tokoh dalam novel ini. Hal itu digunakan untuk mempermudah pembaca memahami tokoh yang terkandung dalam lima bagian kisah dalam novel Orang-orang Proyek Karya Ahmad Tohari.

Ada dua langkah menentukan tokoh yang digunakan pemula untuk menemukan tokoh dalam novel OOP,yang pertama, frekuensi kemunculan tokoh dan interaksi tokoh yang menonjol.

(4), (5), (6), (7), (8), (9), (10), (11).

Kutipan yang menujukkan interaksi tokoh yang menonjol yaitu, (1), (3), (5), (8), (10).

 Berdasarkan hasil analisis penokohan pada lima bagian dalam novel OOP karya Ahmad Tohari, berikut ini penulis akan mengklasifikasikan langkah untuk menemukan amanat dalam novel ini. Hal itu digunakan untuk mempermudah pembaca memahami penokohan yang terkandung dalam lima bagian kisah dalam novel OOP karya Ahmad Tohari tersebut.

Kutipan yang mendukung penentuan penokohan secara analitik terdapat pada kutipan (12), (13), (14), (15), (16), (18), (19), (20), (24), (29), (32), (33).

Kutipan yang mendukung penentuan penokohan secara dramatik dalam novel terdapat pada kutipan (12), (13), (15), (16), (17), (21), (22), (23), (25), (26), (27), (28), (30), (31), (34), (35).

Lampiran 3 : Penggalan Bagian I novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari (Cover depan novel)

BIODATA PENULIS

Karmelia Galih Runti Sari lahir di Jakarta pada 18 Juli 1993. Memulai Pendidikan formal di TKK Sang Timur Ciledug pada tahun 1998. Kemudian melanjutkan di SDK. Sang Timur Ciledug dan selesai pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas Pertama di SMPK. Sang Timur Ciledug dan selesai pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan pada tingkat sekolah menengah atas di SMAK. Sang Timur Tomang dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2012, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Lulus pada tahun 2017 dengan skripsi berjudul Analisis Tokoh dan Penokohan Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari dan Pengembangan Metode Role Playing untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I.

Sari, Karmelia Galih Runti. 2017. Analisis Tokoh dan Penokohan Novel Orang-orang

Proyek Karya Ahmad Tohari dan Rancangan Pembelajarnnya dengan Menggunakan Role Playing untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I. Skripsi.

Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yaitu kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sastra sehingga pembelajaran sastra hanya tersedia seperenam atau kurang dari 19% dari keseluruhan alokasi waktu pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan unsur tokoh dan penokohan dalam novel Orang-Orang Proyek serta memberikan alternatif rancangan pembelajarannya dengan menggunakan metode role playing untuk siswa SMA kelas XI semester I. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari dalam bentuk kutipan kata-kata.

Penelitian ini menemukan hasil analisis sebagai berikut: (1) tokoh yang frekuensi kemunculannya stabil dari awal cerita hingga akhir cerita adalah Tokoh Kabul, (2) Tokoh Kabul merupakan tokoh utama yang memiliki sifat protagonis, (3) Tokoh pembantu atau tambahan seperti tokoh Pak Tarya, Wati, Mak Sumeh dan Dalkijo (4) Tokoh pembantu yang memiliki interaksi menonjol ialah tokoh Dalkijo yang memiliki sifat antagonis, perseteruan itu terkait beda kepentingan dalam karir, (5) metode penokohan yang digunakan ada dua yaitu metode analitik dan dramatik, namun kecenderungan terdapat pada penggunaan metode dramatik. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan novel, bagian I novel OOP memenuhi kebutuhan metode role playing sebagai bahan ajar. Ada sembilan langkah yang ditempuh dalam metode role playing yaitu, pemanasan suasana kelompok, pemilihan partisipan, persiapan partisipan sebagai pengamat, pengaturan latar (setting), pemeranan, diskusi dan evaluasi, pemeranan kembali, diskusi dan evaluasi, serta sharing dan generalisasi.

Dari hasil analisis novel, peneliti menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran pada kompetensi membaca, memahami hikayat, novel Indonesia/terjemahan. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I dengan menggunakan metode role playing.

Sari, Karmelia Galih Runti. 2017. The Analysis of Characters and Characterization of

Orang-orang Proyek Novel Written by Ahmad Tohari and the Lesson Plan Using Role Playing Method First Semester Students of Grade XI Senior High School.

Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

The research was motivated by the problem that is the lack of ability of teachers to manage learning literature, as the result, the literature learning is available only available for one-sixth or less than 19% of the overall allocation of time for learning Indonesian language and literature. The aim of this research was to describe the character and characterization elements in Orang-Orang Proyek novel and to provide alternatives of lesson plan using role playing method for First Semester Students of Grade XI Senior High School. The method used in this research was qualitative descriptive method. This method was applied to describe the characters and characterization of Orang-Orang Proyek Novel written by Ahmad Tohari in the form of quote of the words.

The research found analysis result as follow: (1) the character whose frequency of appearance was stable from the start to the end of the story is Kabul’s character, (2) Kabul’s character is the main character as the protagonist, (3) The additional characters are Pak tarya, Wati, Mak Sumeh and Dalkijo, (4) The additional character having appealing interaction is Dalkijo’s character who is the antagonist, the fight is related to different interest in career, () the method of characterization used was analytic and dramatic method , but mostly the tendency was on the use of dramatic method. Based on the whole analysis of the novel, the first part of Orang-Orang Proyek novel fulfilled the need of role playing method as the learning material. There are nine steps taken in role playing method, such as heating group atmosphere, selecting the participants, preparing the participants as an observer, setting the stage (setting), play, discussion and evaluation, play back, discussion and evaluation, as well as sharing and generalization.

From the analysis of the novel, the researcher designed syllabus and lesson plan on reading, tale comprehension, and Indonesian/translated novel competence. The to-be-achieved basic competence is the ability to analyze the intrinsic and extrinsic elements of Indonesian/translated novel. The syllabus and lesson plan can become one of the alternatives in learning literature at first semester students of grade XI senior high school by applying role playing method.

Dokumen terkait