• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan; alat; media. Sarana dapat berbentuk peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang berhubungan dengan organisasi kerja.

2. Prasarana

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008:

1099), Prasarana adalah segala yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya). Prasarana dapat ditunjukan pada benda – benda yang tidak dapat bergerak atau secara tidak langsung individu atau kelompok telah menggunakannya.

3. Sarana dan Prasarana

Fungsi sarana dan prasarana dapat berbeda sesuai dengan lingkup dan penggunaannya, namun mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana ( Maulidi; 2016). Tujuan sarana dan prasarana pada umumnya adalah menciptakan kenyamanan, menciptakan kepuasan, mempercepat dan memudahkan proses kerja, meningkatkan produktivitas, dan hasil lebih berkualitas. Sarana dan prasarana yang ada di CV. Sinar Albasia Utama ada berbagai macam, antara lain :

a. Mesin Produksi

Mesin merupakan suatu alat yang merubah energi listrik, air, udara, dan yang lainnya menjadi energi kinetik/gerak. Mesin memiliki banyak macam, seperti Mesin Rotary, Mesin Cold Press, Mesin, Mesin Glue Spinner, Mesin Debarker, Mesin Hot Press, Mesin Sanding Kalibrasi, Mesin Seizing/Double Saw b. Teknologi Perkantoran

Teknologi perkantoran adalah teknologi yang diaplikasikan dalam kegiatan perkantoran yaitu digunakan untuk mencatat, menghimpun, mengolah, memperbanyak, mengirim, dan menyimpan bahan – bahan keterangan secara efisien dengan menggunakan mesin – mesin kantor. Contoh teknologi perkantoran yaitu telepon genggam, faksimile, mesin

fotokopi, printer, scanner, overhead projcetor, komputer, internet dan lain-lain.

c. Peralatan Produksi

Peralatan produksi merupakan bagian yang sangat penting dari proses produksi. Peralatan produksi memiliki jenis, ukuran, dan berbagai merek. Para karyawan selain operator mesin produksi harus sangat memperhatikan peralatan – peralatan tersebut apakah dalam kondisi baik dan bersih baik sesudah maupun sebelum digunakan. Maka dari itu peralatan produksi harus didata, dibersihkan, dirawat,disimpan dengan baik. Peralatan produksi memiliki banyak jenis diantaranya cutter, gummed tape, hardiner, timbangan, visco tester, gun taker, skraft plat, banneser plastic, pengikat, dan cover packing.

d. Perabotan dan Perlengkapan Kantor

Menurut Bhvati (2014) Perabotan kantor adalah benda-benda kantor pada umumnya yang terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu, besi, alumunium, maupun baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha dan administrasi. Perabotan kantor memiliki berbagai macam antara lain meja kantor, kursi, lemari, hiasan, dll.

Perlengkapan kantor yaitu benda-benda yang habis dipakai dalam kegiatan sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya

digunakan untuk kegiatan tulis menulis. Pengertian habis dipakai adalah barang – barang yang tidak b ias digunakan kembali, contoh kertas HVS, karton, tinta printer, isi staples, selotip dan lain-lain.

e. Kantor

Kantor adalah sebuah tempat dimana biasanya pekerjaan kantor dilakukan. Kantor juga sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan seperti pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan pendistribusian data. Kantor memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah menerima informasi, merekam informasi, mengatur informasi, memberi informasi serta melindungi asset atau harta.

f. Gudang

Menurut Apple (1990:242) gudang adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, atau untuk menyimpan barang yang sudah jadi atau setelah produksi. Selain itu menjadi tempat untuk penyimpan peralatan produksi serta menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/ produk yang disimpan di Gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan.

D. Langkah – Langkah Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan mengamati sarana dan prasarana perusahaan dan mengetahui Standard Operating Procedure (SOP) yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan sarana dan prasarana perusahaan dan SOP yang dilaksanakan perusahaan tersebut, dilakukan audit internal sarana dan prasarana yang akan menghasilkan temuan – temuan audit untuk dilaporkan. Atas hasil akhir dari temuan – temuan audit yang dilaporkan, nantinya akan diberikan rekomendasi dan perbaikan pada sarana dan prasarana perusahaan supaya menjadi semakin baik.

Gambar 1 : Langkah – Langkah Penelitian Sarana dan Prasarana

Rekomendasi dan Perbaikan Melaporkan Temuan

Pelaksanaan Audit Internal Sarana dan

Prasarana Standard Operating

Procedure (SOP)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu sehingga dari penelitian ini hanya berlaku untuk objek penelitian atau perusahaan yang diteliti saja.

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Februari sampai bulan September 2021.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di CV. Sinar Albasia Utama yang berlokasi di Sanggrahan, Purwomartani, Kalasan, Sleman Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.

C. Subjek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah manajer dan karyawan CV. Sinar Albasia Utama. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan Teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. ( Jogiyanto 2013 : 109 – 110 ). Pendekatan ini hanya mengamati suatu proses, kondisi kejadian – kejadian atau perilaku manusia.

Peneliti melakukan pengamatan pada sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan Teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian Anwar (2011: 105). Peneliti menggunakan Teknik wawancara untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan dari manajer dan keadaan sarana dan prasarana dari karyawaan di CV.

Sinar Albasia Utama.

3. Check List

Check list adalah pengumpulan data dengan cara membuat sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai. Peneliti akan menggunakan checklist untuk mencocokan kesesuaian antara keadaan sarana dan prasarana

dengan SOP yang digunakan yang bersumber pada Bayangkara (2016).

Nama Perusahaan: Periode Audit:

Program yang Diaudit :

NO. Pertanyaan YA TIDAK Keterangan

1.

2.

3.

Diaudit Oleh:

Tanggal:

Jumlah Jawaban

% Jawaban Ya (Index Check List) :

Ya Tidak

E. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, Teknik analisis yang digunakan adalah dengan melakukan proses audit internal sarana dan prasarana di CV. Sinar Albasia Utama.dengan tahap sebagai berikut :

1. Melaksanakan Survey Pendahuluan

Pada tahap awal, akan dilaksanakan audit internal yang dimulai dengan studi pendahuluan terhadap saran dan prasarana apa saja yang ada untuk mengidentifikasi objek yang memiliki potensi

untuk dilakukannya audit internal. Manfaat dari survey pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman mengenai perusahaan seperti gambaran umum perusahaan, struktur ini, diperoleh pemahaman mengenai resiko manajemen atas sarana dan prasarana perusahaan. Resiko dengan skala kecil hingga resiko dengan skala besar dapat terjadi di perusahaan manufaktur yang membutuhkan modal sangat besar untuk setiap produksinya. Pada tahap ini, dilakukan juga pendataan mesin mesin produksi, peralatan kantor, perlengkapan kantor yang dimiliki CV. Sinar Albasia Utama..

2. Merencanakan Audit

Pada tahap ini, dijabarkan SOP yang digunakan perusahaan dalam standar operasional sarana dan prasarananya serta SOP dalam maintenance sarana dan prasarananya. Penjabaran SOP ini disebut daftar pertanyaan check list. Analisis data yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan kertas kerja audit dan program kerja audit sarana dan prasarana CV. Sinar Albasia Utama.

Dalam menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan dari sumber yaitu Bhayangkara (2016) yang menjadi dasar dalam pembuatan pertanyaan.

3. Melaksanakan Audit

Pada tahap ini, peneliti mencocokkan check list yang berisi pertanyaan SOP perusahaan dengan keadaan sebenarnya sarana dan

prasarana di CV. Sinar Albasia Utama Check List pertanyaan pada kolom “YA” , berarti pertanyaan dalam SOP dilaksanakan dan sesuai pada sarana dan prasarana. Sedangkan pada kolom “TIDAK”

berarti pernyataan dalam SOP tidak dilaksanakan dan tidak sesuai dengan sarana dan prasarana. Check List pernyataan SOP akan dijumlahkan dan dihitung dan dikelompokkan berapa banyak jawaban “YA” dan “TIDAK”. Hasil tersebut akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana keadaan sarana dan prasarana CV. Sinar Albasia Utama

Hasil audit internal dilakukan berdasarkan check list yaitu dengan banyak jawaban “TIDAK” yang telah dilakukan pada saat melaksanakan audit dengan menganalisis seberapa besar penyimpangan terhadap SOP yang terjadi di perusahaan dan apa penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Dimana apabila terdapat jawaban “TIDAK” yang berarti bahwa SOP tidak dijalankan pada sarana dan prasarana tersebut.

Pada tahap ini juga nantinya akan diajukan pertanyaan terhadap subyek penelitian berdasarkan pertanyaan check list yang telah dibuat sesuai dengan SOP yang ada pada saat perencanaan program audit. Pertanyaan dibagi menjadi dua macam yaitu sarana dan prasarana. Pertanyaan untuk sarana dibagi menjadi empat yaitu mesin produksi, peralatan produksi, peralatan kantor, dan teknologi kantor. Sedangkan untuk prasarana dibagi menjadi menjadi dua

ketegori yaitu bengkel dan kantor.

4. Laporan Audit

Pada tahap ini akan dibuat laporan audit internal berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan juga hasil dari tahapan – tahapan audit yang telah dilakukan. Laporan audit ini berisikan hasil audit yang termasuk temuan temuan audit dan rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

Laporan ini dapat dijadikan saran bagi pihak manajemen dalam melakukan perbaikan terhadap berbagai temuan – temuan masalah di perusahaan, dengan demikian diharapkan manajemen perusahaan dapat memperbaiki sarana dan prasarana perusahaan yang tidak cocok dengan SOP yang ada.

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

CV. Sinar Albasia Utama merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan oleh Bapak Sutono di Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus 2010.

Perusahaan berkedudukan di Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Cangkringan Km.4, Dk. Babadan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak pada bidang pengolahan kayu, dimana CV Sinar Albasia Utama mengolah bahan baku berupa kayu balken menjadi barecore. Kayu balken adalah kayu albasia yang berbentuk balok yang digunakan untuk membuat barecore. Barecore merupakan produk olahan kayu berupa lembaran yang terdiri dari susunan kayu-kayu kecil (corepiece).

Barecore dapat digunakan sebagai hiasan pada dinding, sebagai alas lantai rumah sebelum diberi keramik atau dapat diolah kembali menjadi produk kayu lainnya seperti meja, kursi, tempat tidur, dll. Produk barecore yang diproduksi dipasarkan baik ke dalam maupun luar negeri, selain barecore CV Sinar Albasia Utama juga menghasilkan berbagai produk seperti blockboard, dan plywood. CV Sinar Albasia Utama saat ini memiliki satu gedung utama yang digunakan untuk produksi, tempat penyimpanan sebagian produk jadi, tempat penyimpanan bahan penolong dan kantor. Fasilitas produksi disusun

berdasarkan urutan proses pengerjaan produk (product layout). CV Sinar Albasia Utama saat ini secara fisik memiliki 2 lintasan produksi utama dengan 3 line pengoperasian dan 1 lintasan re-size dengan 2 line pengoperasian. Jam kerja CV Sinar Albasia Utama terbagi menjadi 2 shift. Shift pertama mulai pukul 07.00 sampai pukul 15.00 dan shift kedua mulai pukul 15.15 sampai pukul 23.15 dengan waktu istirahat 1 jam pada masing-masing shift. Target produksi saat ini sebanyak 475 lembar barecore per lintasan per shift.

Seiring dengan perkembangan perusahaan dimana pada awal berdiri perusahaan masih dalam skala kecil dan belum bisa menghasilkan produk dalam jumlah besar. Dengan jumlah mesin dan peralatan produksi yang modern didukung dengan tenaga operator yang berkualitas dan juga manajemen yang baik CV Sinar Albasia Utama siap untuk menerima permintaan pesanan produk baik barecore, blockboard, dan plywood dalam jumlah yang besar. Saat ini perusahaan sudah mengekspor berbagai negara seperti China, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan negara -negara di Timur Tengah.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi.

Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan

pertumbuhan di masa depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi. Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah, sedangkan dalam struktur desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan di antara berbagai tingkatan organisasi.

Memiliki struktur organisasi memungkinkan perusahaan untuk tetap efisien dan fokus.

Bisnis membutuhkan struktur untuk tumbuh dan menguntungkan, jika tidak, Anda akan membuat orang-orang menarik ke segala arah yang berbeda.

Perencanaan struktur memastikan ada cukup sumber daya manusia dengan keterampilan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan, dan memastikan bahwa tanggung jawab ditetapkan dengan jelas.

Pada Gambar 2 dibawah ini merupakan struktur organisasi CV Sinar Albasia Utama, dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh direktur yaitu Bapak Sutono selaku pemilik perusahaan yang membawahi general manager yaitu Bapak Hery Yuliansyah. CV Sinar Albasia Utama ini memiliki tiga bidang pekerjaan yaitu bagian sumber daya manusia, umum, logistik dan administrasi produksi, bagian produksi, dan bagian pemasaran dan keuangan. Masing-masing bidang dijabat oleh satu orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya dan membawahi kepada divisi.

Sumber : Data Perusahaan

Gambar 2: Struktur Organisasi CV Sinar Albasia Utama

KA. DIV PRODUKSI BARECORE

KA. SIE KEUANGAN DAN GUDANG

HERMI YULIA

KA. SIE FGS LILIK SUSANTO

Tabel 1 : Daftar Mesin Produksi

Sumber : Data Perusahaan

Jenis Mesin Keterangan

Double planner Produksi barecore

Gangrip Produksi barecore

Bandsaw Mengolah kayu bulat menjadi balken (bahan barecore) Single Planner Produksi barecore

Jumping cross cut Produksi barecore

Finger Joint Produksi barecore

Crosscut Produksi barecore

Radial Arm Saw Produksi barecore

Press Produksi barecore

Glue Spreader Produksi Blockboard & plywood Glue Mixer Produksi Blockboard & plywood Hot Press Produksi Blockboard & plywood Cold Press Produksi Blockboard & plywood Automatic Trim saw Produksi Blockboard & plywood Turn Over Mesin Produksi Blockboard & plywood Lifter Table Produksi Blockboard & plywood Dry Machine Produksi Blockboard & plywood

Sander Produksi Blockboard & plywood

4 feet high speed veener peeling Mesin (Veener Speandles)

Mengolah kayu bulat menjadi veneer (bahan plywood

& Blockboard)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Melaksanakan Survei Pendahuluan

Pada tahap ini, dilakukan observasi dan wawancara dengan Auaditee dengan menjelasakan sasaran dan cakupan audit. Peneliti juga menginformasikan bahwa dalam pelaksanaan audit, akan melakukan diskusi dengan staff dan karyawan untuk menjadi narasumber selama audit berlangsung. Pada tahap ini, didapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, jenis jenis mesin yang digunakan untuk produksi kayu lapis serta beberapa informasi mendasar lainnya.

Pada tahap ini juga diperoleh informasi mengenai sarana sarana apa saja yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama, berikut merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama :

1. Sarana

a. Peralatan Mesin Produksi

Peralatan mesin produksi yang dimiiliki CV. Sinar Albasia Utama sangatlah beragam, dimulai dari berbagai macam kunci, obeng, tang,katrol dan banyak lagi yang digunakan untuk maintenance mesin produksi. CV. Sinar Albasia Utama sangat memperhatikan kondisi peralatan mesin produksi dimana selalu mengontrol penggunaan dan kondisi peralatan dan melakukan pembaharuan peralatan bila terjadi kerusakan atau kehilangan. Hal seperti ini sangat baik karena dapat

mengurangi resiko kerusakan mesin produksi dan juga mengurangi kecelakaan kerja.

b. Mesin Produksi

Mesin produksi yang dimiliki CV. Sinar Albasia Utama sangatlah beragam dengan berbagai fungsi yang berbeda beda sesuai jalur pengerjaan. Adapaun mesin produksi yang dimiliki adalah Mesin Rotary, Mesin Cold Press, Mesin, Mesin Glue Spinner, Mesin Debarker, Mesin Hot Press, Mesin Sanding Kalibrasi, Mesin Seizing/Double Saw. Mesin – mesin tersebut memerlukan perawatan yang extra mengingat tingkat produksi yang sangat banyak sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan mesin produksi. Maka sangat diperlukan SOP untuk mengoperasikan setiap mesin produksi dengan benar supaya menghindari resiko kecelakaan kerja dan kerusakan yang akan menghambat proses produksi, mengingat harga dari setiap mesin yang sangat mahal. Diketahui juga bahwa CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki inspeksi sebelum mesin dan peralatn produksi digunakan yang mengakibatkan menyimpangan SOP oleh operator mesin produksi maupun peralatan produksi.

2. Prasarana a. Kantor

Kantor yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama adalah tempat dimana terjadinya proses manajemen dan administrasi terjadi, dimana pada kantor di CV. Sinar Albasia Utama masih berada pada

komplek produksi. Kondisi kantor yang berdekatan dengan tempat produksi bisa jadi akan mengurangi kenyamanan untuk melakukan pekerjaan kantor karena polusi suara yang dihasilkan oleh proses produksi. CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki SOP untuk kantor sehingga tidak terdapat standar untuk perawatan kondisi Gedung kantor.

b. Gudang

Gudang pada CV Sinar Albasia Utama terbagi menjadi dua bagian dimana Gudang untuk bahan baku produksi dan juga produk jadi dari barecore, plywood, dan blockboard. Kedua kondisi gudang ini memiliki kondisi yang berbeda dimana gudang untuk penyimpanan bahan baku memiliki kondisi yang kurang baik, sedangkan untuk gudang penyimpanan produk hasil olahan memiliki kondisi yang baik.

Hal ini dikarenakan CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki SOP untuk gudang sehingga terjadi perbedaan standar gudang dan bahkan kondisi gudang.

B. Merencanakan Audit

CV. Sinar Albasia Utama adalah perusahaan yang telah tersertifikasi ISO 9001 sehingga memiliki SOP dalam sarana dan prasarana terutama dalam pengoperasian mesin – mesin produksi dan dalam hal maintenance mesin produksi. Dalam Menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan dari SOP yang ada di perusahaan dengan disesuaikan dari berbagai sumber yaitu

Bhayangkara (2016), Woods (2007), Waworuntu (1994), dan Moekijat (1978), Pertanyaan- pertanyaan dari berbagai sumber dikombinasikan dan di sesuaikan dengan SOP perusahaan.

Program Audit yang disusun dari berbagai sumber ini sudah sesuai dengan SOP serta check list yang berisi program kerja audit. Penyiapan sejumlah pertanyaan untuk keperluan wawancara dan program audit berupa check list ini sebagai alat melakukan audit nantinya.

C. Melaksanakan Audit

Dalam melaksanakan audit CV. Sinar Albasia Utama memiliki SOP sarana prasarana secara tertulis yang dibuat oleh manajemen CV. Sinar Albasia Utama maka penulis menyesuaikannya dengan berbagai sumber untuk Menyusun Check list yaitu Bayangkara (2006) dan Woods (2007).

Berikut ini adalah hasil audit internal sarana dan prasarana dan check list dimulai dengan mesin produksi yang terdiri dari Mesin Rotary, Mesin Cold Press, Mesin, Mesin Glue Spinner, Mesin Debarker, Mesin Hot Press, Mesin Sanding Kalibrasi, Mesin Seizing/Double Saw, peralatan produksi, perabotan dan peralatan kantor, teknologi perkantoran, Gudang, dan kantor. Check list ini diisi oleh peneliti sendiri berdasarkan dari keadaan sesungguhnya Ketika peneliti melakukan observasi dan berdasarkan wawancara kepada manajer maupun operator mesin.

Tabel 2 : Audit Mesin Produksi

Pertanyaan Mesin

Debarker Apakah terdapat prosedur

penggunaan mesin? _ _ 5

Apakah penggunaan semua jenis mesin produksi dilakukan sesuai prosedur?

7

Apakah setiap mesin dilakukan

pengecekan sebelum digunakan? _ _ 5

Apakah mesin disimpan pada

tempat yang ditentukan? _ 6

Apakah setiap mesin dilakukan

perawatan? 7

Adakah instruksi tertulis untuk

pemeliharaan mesin produksi? _ _ _ _ _ _ _ 0

Apakah setiap mesin memiliki

jadwal perawatan? 7

Apakah dilakukan perbaikan pada mesin yang rusak secara tepat waktu?

7

Apakah mesin diinspeksi sebelum

digunakan? _ _ _ _ _ _ _ 0

Dari hasil audit mesin produksi diatas ditemukan adanya penyimpangan yang sangat beresiko dimana dari ketujuh mesin produksi yang diaudit tidak ada sama sekali inspeksi sebelum mesin digunakan, sehingga hal tersebut memicu adanya penyimpangan di beberapa mesin produksi seperti pada mesin hot press dan mesin glue spinner, dimana pada kedua mesin ini tidak terdapat prosedur penggunaan mesin sehingga hal tersebut menambah resiko untuk terjadinya kelalaian dan kesalahan pengoperasian mesin yang bisa saja terjadi hal fatal.

Selain itu juga terdapat penyimpangan pada mesin rotary dan mesin glue spinner dimana pada saat dilakukan audit, operator mesin tidak melakukan pengecekan pada mesin sebelum digunakan dan saat ditanya kenapa tidak dilakukan pengecekan, operator tersebut menjawab karena berpatokan pada hari sebelumnya dimana mesin baik – baik saja dan tidak terjadi kendala, padahal kerusakan bisa saja terjadi kapanpun sehingga pengecekan ini sangat penting dilakukan sebelum mesin digunakan untuk meminimalisir adanya kerusakan pada mesin produksi.

Penyimpangan juga terjadi pada mesin glue spinner dimana mesin tidak disimpan kembali sesuai SOP yang ada, sehingga hal ini sangat beresiko terhadap daya tahan mesin dimana setiap mesin yang digunakan harus disimpan, dibersihkan sehingga tidak terdapat kotoran saat mesin sudah selesai digunakan karena mesin mesin yang ada sensitive terhadap kotoran, contoh untuk mesin seizing dimana mata pisau harus selalu bersih agar saat untuk memotong tetap tajam.

Dari penyimpangan yang terjadi pada mesin produksi di CV Sinar Albasia Utama ini dikarenakan tidak adanya inspeksi sebelum mesin digunakan, bahkan untuk inspeksi terhadap penggunaan mesin sangatlah

Dari penyimpangan yang terjadi pada mesin produksi di CV Sinar Albasia Utama ini dikarenakan tidak adanya inspeksi sebelum mesin digunakan, bahkan untuk inspeksi terhadap penggunaan mesin sangatlah

Dalam dokumen AUDIT INTERNAL SARANA DAN PRASARANA (Halaman 31-105)

Dokumen terkait