BAB III METODE PENELITIAN
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, Teknik analisis yang digunakan adalah dengan melakukan proses audit internal sarana dan prasarana di CV. Sinar Albasia Utama.dengan tahap sebagai berikut :
1. Melaksanakan Survey Pendahuluan
Pada tahap awal, akan dilaksanakan audit internal yang dimulai dengan studi pendahuluan terhadap saran dan prasarana apa saja yang ada untuk mengidentifikasi objek yang memiliki potensi
untuk dilakukannya audit internal. Manfaat dari survey pendahuluan ini adalah memperoleh pemahaman mengenai perusahaan seperti gambaran umum perusahaan, struktur ini, diperoleh pemahaman mengenai resiko manajemen atas sarana dan prasarana perusahaan. Resiko dengan skala kecil hingga resiko dengan skala besar dapat terjadi di perusahaan manufaktur yang membutuhkan modal sangat besar untuk setiap produksinya. Pada tahap ini, dilakukan juga pendataan mesin mesin produksi, peralatan kantor, perlengkapan kantor yang dimiliki CV. Sinar Albasia Utama..
2. Merencanakan Audit
Pada tahap ini, dijabarkan SOP yang digunakan perusahaan dalam standar operasional sarana dan prasarananya serta SOP dalam maintenance sarana dan prasarananya. Penjabaran SOP ini disebut daftar pertanyaan check list. Analisis data yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan kertas kerja audit dan program kerja audit sarana dan prasarana CV. Sinar Albasia Utama.
Dalam menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan dari sumber yaitu Bhayangkara (2016) yang menjadi dasar dalam pembuatan pertanyaan.
3. Melaksanakan Audit
Pada tahap ini, peneliti mencocokkan check list yang berisi pertanyaan SOP perusahaan dengan keadaan sebenarnya sarana dan
prasarana di CV. Sinar Albasia Utama Check List pertanyaan pada kolom “YA” , berarti pertanyaan dalam SOP dilaksanakan dan sesuai pada sarana dan prasarana. Sedangkan pada kolom “TIDAK”
berarti pernyataan dalam SOP tidak dilaksanakan dan tidak sesuai dengan sarana dan prasarana. Check List pernyataan SOP akan dijumlahkan dan dihitung dan dikelompokkan berapa banyak jawaban “YA” dan “TIDAK”. Hasil tersebut akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana keadaan sarana dan prasarana CV. Sinar Albasia Utama
Hasil audit internal dilakukan berdasarkan check list yaitu dengan banyak jawaban “TIDAK” yang telah dilakukan pada saat melaksanakan audit dengan menganalisis seberapa besar penyimpangan terhadap SOP yang terjadi di perusahaan dan apa penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Dimana apabila terdapat jawaban “TIDAK” yang berarti bahwa SOP tidak dijalankan pada sarana dan prasarana tersebut.
Pada tahap ini juga nantinya akan diajukan pertanyaan terhadap subyek penelitian berdasarkan pertanyaan check list yang telah dibuat sesuai dengan SOP yang ada pada saat perencanaan program audit. Pertanyaan dibagi menjadi dua macam yaitu sarana dan prasarana. Pertanyaan untuk sarana dibagi menjadi empat yaitu mesin produksi, peralatan produksi, peralatan kantor, dan teknologi kantor. Sedangkan untuk prasarana dibagi menjadi menjadi dua
ketegori yaitu bengkel dan kantor.
4. Laporan Audit
Pada tahap ini akan dibuat laporan audit internal berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan juga hasil dari tahapan – tahapan audit yang telah dilakukan. Laporan audit ini berisikan hasil audit yang termasuk temuan temuan audit dan rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Laporan ini dapat dijadikan saran bagi pihak manajemen dalam melakukan perbaikan terhadap berbagai temuan – temuan masalah di perusahaan, dengan demikian diharapkan manajemen perusahaan dapat memperbaiki sarana dan prasarana perusahaan yang tidak cocok dengan SOP yang ada.
BAB IV
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
CV. Sinar Albasia Utama merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan oleh Bapak Sutono di Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus 2010.
Perusahaan berkedudukan di Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Cangkringan Km.4, Dk. Babadan Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak pada bidang pengolahan kayu, dimana CV Sinar Albasia Utama mengolah bahan baku berupa kayu balken menjadi barecore. Kayu balken adalah kayu albasia yang berbentuk balok yang digunakan untuk membuat barecore. Barecore merupakan produk olahan kayu berupa lembaran yang terdiri dari susunan kayu-kayu kecil (corepiece).
Barecore dapat digunakan sebagai hiasan pada dinding, sebagai alas lantai rumah sebelum diberi keramik atau dapat diolah kembali menjadi produk kayu lainnya seperti meja, kursi, tempat tidur, dll. Produk barecore yang diproduksi dipasarkan baik ke dalam maupun luar negeri, selain barecore CV Sinar Albasia Utama juga menghasilkan berbagai produk seperti blockboard, dan plywood. CV Sinar Albasia Utama saat ini memiliki satu gedung utama yang digunakan untuk produksi, tempat penyimpanan sebagian produk jadi, tempat penyimpanan bahan penolong dan kantor. Fasilitas produksi disusun
berdasarkan urutan proses pengerjaan produk (product layout). CV Sinar Albasia Utama saat ini secara fisik memiliki 2 lintasan produksi utama dengan 3 line pengoperasian dan 1 lintasan re-size dengan 2 line pengoperasian. Jam kerja CV Sinar Albasia Utama terbagi menjadi 2 shift. Shift pertama mulai pukul 07.00 sampai pukul 15.00 dan shift kedua mulai pukul 15.15 sampai pukul 23.15 dengan waktu istirahat 1 jam pada masing-masing shift. Target produksi saat ini sebanyak 475 lembar barecore per lintasan per shift.
Seiring dengan perkembangan perusahaan dimana pada awal berdiri perusahaan masih dalam skala kecil dan belum bisa menghasilkan produk dalam jumlah besar. Dengan jumlah mesin dan peralatan produksi yang modern didukung dengan tenaga operator yang berkualitas dan juga manajemen yang baik CV Sinar Albasia Utama siap untuk menerima permintaan pesanan produk baik barecore, blockboard, dan plywood dalam jumlah yang besar. Saat ini perusahaan sudah mengekspor berbagai negara seperti China, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan negara -negara di Timur Tengah.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi.
Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan
pertumbuhan di masa depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi. Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah, sedangkan dalam struktur desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan di antara berbagai tingkatan organisasi.
Memiliki struktur organisasi memungkinkan perusahaan untuk tetap efisien dan fokus.
Bisnis membutuhkan struktur untuk tumbuh dan menguntungkan, jika tidak, Anda akan membuat orang-orang menarik ke segala arah yang berbeda.
Perencanaan struktur memastikan ada cukup sumber daya manusia dengan keterampilan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan, dan memastikan bahwa tanggung jawab ditetapkan dengan jelas.
Pada Gambar 2 dibawah ini merupakan struktur organisasi CV Sinar Albasia Utama, dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh direktur yaitu Bapak Sutono selaku pemilik perusahaan yang membawahi general manager yaitu Bapak Hery Yuliansyah. CV Sinar Albasia Utama ini memiliki tiga bidang pekerjaan yaitu bagian sumber daya manusia, umum, logistik dan administrasi produksi, bagian produksi, dan bagian pemasaran dan keuangan. Masing-masing bidang dijabat oleh satu orang yang bertanggung jawab atas pekerjaannya dan membawahi kepada divisi.
Sumber : Data Perusahaan
Gambar 2: Struktur Organisasi CV Sinar Albasia Utama
KA. DIV PRODUKSI BARECORE
KA. SIE KEUANGAN DAN GUDANG
HERMI YULIA
KA. SIE FGS LILIK SUSANTO
Tabel 1 : Daftar Mesin Produksi
Sumber : Data Perusahaan
Jenis Mesin Keterangan
Double planner Produksi barecore
Gangrip Produksi barecore
Bandsaw Mengolah kayu bulat menjadi balken (bahan barecore) Single Planner Produksi barecore
Jumping cross cut Produksi barecore
Finger Joint Produksi barecore
Crosscut Produksi barecore
Radial Arm Saw Produksi barecore
Press Produksi barecore
Glue Spreader Produksi Blockboard & plywood Glue Mixer Produksi Blockboard & plywood Hot Press Produksi Blockboard & plywood Cold Press Produksi Blockboard & plywood Automatic Trim saw Produksi Blockboard & plywood Turn Over Mesin Produksi Blockboard & plywood Lifter Table Produksi Blockboard & plywood Dry Machine Produksi Blockboard & plywood
Sander Produksi Blockboard & plywood
4 feet high speed veener peeling Mesin (Veener Speandles)
Mengolah kayu bulat menjadi veneer (bahan plywood
& Blockboard)
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Melaksanakan Survei Pendahuluan
Pada tahap ini, dilakukan observasi dan wawancara dengan Auaditee dengan menjelasakan sasaran dan cakupan audit. Peneliti juga menginformasikan bahwa dalam pelaksanaan audit, akan melakukan diskusi dengan staff dan karyawan untuk menjadi narasumber selama audit berlangsung. Pada tahap ini, didapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, jenis jenis mesin yang digunakan untuk produksi kayu lapis serta beberapa informasi mendasar lainnya.
Pada tahap ini juga diperoleh informasi mengenai sarana sarana apa saja yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama, berikut merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama :
1. Sarana
a. Peralatan Mesin Produksi
Peralatan mesin produksi yang dimiiliki CV. Sinar Albasia Utama sangatlah beragam, dimulai dari berbagai macam kunci, obeng, tang,katrol dan banyak lagi yang digunakan untuk maintenance mesin produksi. CV. Sinar Albasia Utama sangat memperhatikan kondisi peralatan mesin produksi dimana selalu mengontrol penggunaan dan kondisi peralatan dan melakukan pembaharuan peralatan bila terjadi kerusakan atau kehilangan. Hal seperti ini sangat baik karena dapat
mengurangi resiko kerusakan mesin produksi dan juga mengurangi kecelakaan kerja.
b. Mesin Produksi
Mesin produksi yang dimiliki CV. Sinar Albasia Utama sangatlah beragam dengan berbagai fungsi yang berbeda beda sesuai jalur pengerjaan. Adapaun mesin produksi yang dimiliki adalah Mesin Rotary, Mesin Cold Press, Mesin, Mesin Glue Spinner, Mesin Debarker, Mesin Hot Press, Mesin Sanding Kalibrasi, Mesin Seizing/Double Saw. Mesin – mesin tersebut memerlukan perawatan yang extra mengingat tingkat produksi yang sangat banyak sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan mesin produksi. Maka sangat diperlukan SOP untuk mengoperasikan setiap mesin produksi dengan benar supaya menghindari resiko kecelakaan kerja dan kerusakan yang akan menghambat proses produksi, mengingat harga dari setiap mesin yang sangat mahal. Diketahui juga bahwa CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki inspeksi sebelum mesin dan peralatn produksi digunakan yang mengakibatkan menyimpangan SOP oleh operator mesin produksi maupun peralatan produksi.
2. Prasarana a. Kantor
Kantor yang dimiliki oleh CV. Sinar Albasia Utama adalah tempat dimana terjadinya proses manajemen dan administrasi terjadi, dimana pada kantor di CV. Sinar Albasia Utama masih berada pada
komplek produksi. Kondisi kantor yang berdekatan dengan tempat produksi bisa jadi akan mengurangi kenyamanan untuk melakukan pekerjaan kantor karena polusi suara yang dihasilkan oleh proses produksi. CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki SOP untuk kantor sehingga tidak terdapat standar untuk perawatan kondisi Gedung kantor.
b. Gudang
Gudang pada CV Sinar Albasia Utama terbagi menjadi dua bagian dimana Gudang untuk bahan baku produksi dan juga produk jadi dari barecore, plywood, dan blockboard. Kedua kondisi gudang ini memiliki kondisi yang berbeda dimana gudang untuk penyimpanan bahan baku memiliki kondisi yang kurang baik, sedangkan untuk gudang penyimpanan produk hasil olahan memiliki kondisi yang baik.
Hal ini dikarenakan CV Sinar Albasia Utama tidak memiliki SOP untuk gudang sehingga terjadi perbedaan standar gudang dan bahkan kondisi gudang.
B. Merencanakan Audit
CV. Sinar Albasia Utama adalah perusahaan yang telah tersertifikasi ISO 9001 sehingga memiliki SOP dalam sarana dan prasarana terutama dalam pengoperasian mesin – mesin produksi dan dalam hal maintenance mesin produksi. Dalam Menyusun program audit, penulis mengambil pertanyaan dari SOP yang ada di perusahaan dengan disesuaikan dari berbagai sumber yaitu
Bhayangkara (2016), Woods (2007), Waworuntu (1994), dan Moekijat (1978), Pertanyaan- pertanyaan dari berbagai sumber dikombinasikan dan di sesuaikan dengan SOP perusahaan.
Program Audit yang disusun dari berbagai sumber ini sudah sesuai dengan SOP serta check list yang berisi program kerja audit. Penyiapan sejumlah pertanyaan untuk keperluan wawancara dan program audit berupa check list ini sebagai alat melakukan audit nantinya.
C. Melaksanakan Audit
Dalam melaksanakan audit CV. Sinar Albasia Utama memiliki SOP sarana prasarana secara tertulis yang dibuat oleh manajemen CV. Sinar Albasia Utama maka penulis menyesuaikannya dengan berbagai sumber untuk Menyusun Check list yaitu Bayangkara (2006) dan Woods (2007).
Berikut ini adalah hasil audit internal sarana dan prasarana dan check list dimulai dengan mesin produksi yang terdiri dari Mesin Rotary, Mesin Cold Press, Mesin, Mesin Glue Spinner, Mesin Debarker, Mesin Hot Press, Mesin Sanding Kalibrasi, Mesin Seizing/Double Saw, peralatan produksi, perabotan dan peralatan kantor, teknologi perkantoran, Gudang, dan kantor. Check list ini diisi oleh peneliti sendiri berdasarkan dari keadaan sesungguhnya Ketika peneliti melakukan observasi dan berdasarkan wawancara kepada manajer maupun operator mesin.
Tabel 2 : Audit Mesin Produksi
Pertanyaan Mesin
Debarker Apakah terdapat prosedur
penggunaan mesin? √ _ √ _ √ √ √ 5
Apakah penggunaan semua jenis mesin produksi dilakukan sesuai prosedur?
√ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah setiap mesin dilakukan
pengecekan sebelum digunakan? √ √ _ _ √ √ √ 5
Apakah mesin disimpan pada
tempat yang ditentukan? √ √ √ _ √ √ √ 6
Apakah setiap mesin dilakukan
perawatan? √ √ √ √ √ √ √ 7
Adakah instruksi tertulis untuk
pemeliharaan mesin produksi? _ _ _ _ _ _ _ 0
Apakah setiap mesin memiliki
jadwal perawatan? √ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah dilakukan perbaikan pada mesin yang rusak secara tepat waktu?
√ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah mesin diinspeksi sebelum
digunakan? _ _ _ _ _ _ _ 0
Dari hasil audit mesin produksi diatas ditemukan adanya penyimpangan yang sangat beresiko dimana dari ketujuh mesin produksi yang diaudit tidak ada sama sekali inspeksi sebelum mesin digunakan, sehingga hal tersebut memicu adanya penyimpangan di beberapa mesin produksi seperti pada mesin hot press dan mesin glue spinner, dimana pada kedua mesin ini tidak terdapat prosedur penggunaan mesin sehingga hal tersebut menambah resiko untuk terjadinya kelalaian dan kesalahan pengoperasian mesin yang bisa saja terjadi hal fatal.
Selain itu juga terdapat penyimpangan pada mesin rotary dan mesin glue spinner dimana pada saat dilakukan audit, operator mesin tidak melakukan pengecekan pada mesin sebelum digunakan dan saat ditanya kenapa tidak dilakukan pengecekan, operator tersebut menjawab karena berpatokan pada hari sebelumnya dimana mesin baik – baik saja dan tidak terjadi kendala, padahal kerusakan bisa saja terjadi kapanpun sehingga pengecekan ini sangat penting dilakukan sebelum mesin digunakan untuk meminimalisir adanya kerusakan pada mesin produksi.
Penyimpangan juga terjadi pada mesin glue spinner dimana mesin tidak disimpan kembali sesuai SOP yang ada, sehingga hal ini sangat beresiko terhadap daya tahan mesin dimana setiap mesin yang digunakan harus disimpan, dibersihkan sehingga tidak terdapat kotoran saat mesin sudah selesai digunakan karena mesin mesin yang ada sensitive terhadap kotoran, contoh untuk mesin seizing dimana mata pisau harus selalu bersih agar saat untuk memotong tetap tajam.
Dari penyimpangan yang terjadi pada mesin produksi di CV Sinar Albasia Utama ini dikarenakan tidak adanya inspeksi sebelum mesin digunakan, bahkan untuk inspeksi terhadap penggunaan mesin sangatlah jarang dilakukan oleh pihak manajemen sehingga beresiko terhadap kualitaas mesin produksi. Untuk dapat memaksimalkan mesin - mesin produksi ini perusahaan perlu melakukan control pada para operator mesin tersebut agar tidak terjadi kelalaian pada SOP perusahaan.
Tabel 3 : Audit Peralatan dan Perabotan Kantor Nama Perusahaan: CV Sinar
Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Peralatan dan Perabotan Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
perawatan khusus untuk perabotan kantor?
Nama Perusahaan: CV Sinar Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Peralatan dan Perabotan Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan request kepada bagian rumah ditata dengan rapi?
√
9. Apakah perlengkapan kantor ditata dengan rapi dan disimpan pada tempatnya?
√
Diaudit Oleh:
Edgar Dhanuastra Kasita
Jumlah Jawaban
% Jawaban Ya (Index Check
Nama Perusahaan: CV Sinar Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Peralatan dan Perabotan Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
Tanggal: 02 Juli 2021
Ya Tidak List) :
7 2
Sumber : Data Primer Juli 2021
Berdasarkan proses audit yang dilaukan atas, perbotan dan perlengkapan kantor di atas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak”
berjumlah tiga dan diperoleh pertanyaan yang jawaban “Ya” berjumlah enam.
Tiga pertanyaan yang jawaban “Tidak” ini merupakan penyimpangan yang ada pada perusahaan.
Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini sangat beresiko untuk keadaan perabotan dan perlengkapan kantor karena tidak adanya pemeliharaan terhadap perabotan kantor, saat melakukan audit, auditor bertanya kepada HRD perusahaan kenapa tidak ada pemeliharaan perabotan kantor, mereka menjawab karena kalau perabotan digunakan, dan disimpan dengan baik maka akan bertahan lebih lama, dan mereka pun akan mengganti perabotan yang sudah rusak jadi tidak memerlukan pemeliharaan. Padahal pemeliharaan ini sangat penting supaya perabotan tidak cepat rusak. Di CV Sinar Albasia Utama juga tidak memiliki prosedur untuk mendapatkan perlengkapan kantor, setiap karyawan atau staff yang memerlukan perlengkapan kantor hanya perlu meminta by request kepada bagian rumah tangga perusahaan. Sebenarnya prosedur untuk mendapatkan perlengkapan kantor ini sangat penting karena akan meminimalisir dalam penyalahgunaan perlengkapan kantor, sehingga
setiap mengeluarkan perlengkapan kantor dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya. Karena jika tidak ada maka karyawan maupun staff bisa dengan mudah menyalahgunakan perlengkapan kantor untuk kepentingan pribadi.
Pada CV Sinar Albasia Utama setiap perabotan dan pelengkapan kantor ditata dengan rapih dan disimpan dengan benar sehingga umur perabotan bisa lebih lama dan perlengkapan kantor dapat dengan mudah didata. Perabotan dan perlengkapan kantor pun cukup memadai untuk kegiatan manajemen dan administrasi.
Tabel 4 : Audit Teknologi Kantor Nama Perusahaan: CV Sinar Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Teknologi Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1. Apakah teknologi
perkantoran memadai?
√
2. Adakah instruksi tertulis penggunaan setiap teknologi perkantoran?
√ Pihak
manajemen tidak
mementingkan instruksi tertulis karena
menganggap karyawannya sudah bisa mengoperasika n teknologi
Nama Perusahaan: CV Sinar Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Teknologi Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
kantor.
3. Apakah setiap teknologi perkantoran dilakukan perawatan?
√ Pihak
manajemen tidak
memberikan Tindakan tegas terkait
perawatan teknologi
kantor, dimana setiap teknologi kantor
merupakan tanggung jawab staff kantor kantor memiliki jadwal perawatan?
√ Tidak ada
jadwal perawatan, teknologi kantor akan dilakukan perawatan atau pengecekan
Nama Perusahaan: CV Sinar Albasia Utama
Periode Audit: 2021
Program yang Diaudit : Teknologi Kantor
No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan untuk perawatan setiap teknologi perkantoran?
√ Teknologi perkantoran merupakan tanggung jawab setiap staff yang menggunakan.
6. Apakah setiap teknologi perkantoran berada sesuai dengan tata letaknya?
√
7. Apakah keamanan
teknologi perkantoran terjamin?
√
Diaudit Oleh:
Edgar Dhanuastra Kasita
Tanggal: 02 Juli 2021
Jumlah Sumber : Data Primer Juli 2021
Berdasarkan proses audit yang dilaukan atas teknologi perkantoran diatas, diperoleh pertanyaan yang jawaban “Tidak”
berjumlah empat dan diperoleh pertanyaan dengan jawaban “Ya”
berjumlah tiga. Empat perpertanyaan yang jawaban “Tidak” ini
meupakan penyimpangan yang ada pada perusahaan.
Pertanyaan yang dijawab “Tidak” ini beresiko rusaknya teknologi kantor jika digunakan tanpa mengikuti aturan penggunaan dan tidak dapat bertahan lama jika tidak dilakukan perawatan berdasarkan instruksi dan jadwal perawatannya. Dengan tidak adanya perawatan dan jadwal perawatan merupakan resiko tinggi yang akan dihadapi perusahaan dan jika sudah terlanjur rusak maka bisa menghambat kegiatan kantor hingga tidak berjalan.
CV Sinar Albasia Utama memiliki teknologi perkantoran yang memadai seperti printer, mesin fotocopy, wifi, facsimile, scanner, telpon kantor, laptop dan computer kantor. Pihak manajemen tidak terlalu mementingkan intruksi tertulis karena menganggap para staff bisa mengoperasikan teknologi-teknologi tersebut dengan baik.
Tabel 5 : Audit Peralatan Produksi
Pertanyaan Operator 1 Operator 2 Operator 3 Operator 4 Operator 5 Operator 6 Operator 7 Jumlah Apakah semua peralatan produksi
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna?
√ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah setiap peralatan produksi dibersihkan setelah digunakan?
√ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah setiap peralatan produksi dilakukan pengecekan sebelum digunakan?
√ √ _ _ √ √ _ 5
Apakah mesin disimpan pada
tempat yang ditentukan? √ √ _ √ √ _ √ 5
Apakah tersedia prosedur tertulis
setiap penggunaan peralatan? √ _ √ √ √ √ √ 6
Adakah instruksi tertulis untuk
perawatan peralatan? _ _ _ _ _ _ _ 0
Apakah setiap peralatan memiliki
jadwal perawatan? √ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah setiap peralatan memiliki
jumlah yang memadai? √ √ √ √ √ √ √ 7
Apakah peralatan diinspeksi
sebelum digunakan? _ _ _ _ _ _ _ 0
Keterangan : 1. Checklist lengkap berada di lampiran
3. Instruksi tertulis perawatan peralatan bukan merupakan tanggung jawab operator
Berdasarkan proses audit yang dilakukan atas peralatan produksi di atas, diperoleh beberapa jawaban “Tidak” dimana merupakan penyimpangan dari SOP peralatan produksi.
Pertanyaan dengan jawaban “Tidak” ini dapat beresiko kepada rusaknya peralatan produksi karena penggunaan peralatan yang tidak sesuai karena tidak adanya inspeksi sebelum peralatan digunakan dapat memicu penyimpangan di berbagai aspek, seperti di beberapa operator tidak melakukan pengecekan terhadap peralatan sebelum menggunakannya, selain itu juga beberapa operator tidak menyimpan peralatan produksi di tempatnya semula, hanya meletakannya didekat mesin produksi dengan alasan agar lebih dekat jika ingin menggunakannya esok hari. Hal – hal seperti ini sangat beresiko maka sangat penting inspeksi oleh supervisor atau kepala produksi sebelum peralatan digunakan.
Semua peralatan produksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi. Setiap peralatan juga dibersihkan setelah
Semua peralatan produksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi. Setiap peralatan juga dibersihkan setelah