• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENUTUP

3.2 Saran

3.2 Saran

Penulis menyarankan bahwa penelitian mengenai bentuk ulang sama bentuk seperti penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut, misalnya dengan menelaah lebih lanjut beragam jenis atau tipe pembentukan bentuk ulang sama bentuk lain yang ada dalam bahasa Indonesia. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan data-data yang lebih banyak lagi. Sehingga penelitian mengenai bentuk ulang sama bentuk yang memiliki keberagaman makna apabila digunakan dalam kalimat berbeda menjadi lebih lengkap lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ada, Margaretha. 2003. Pemerolehan Morfologi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama: Kasus Ngaisia, Anak Usia Tiga Tahun. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Alisjahbana, S. Takdir. 1974. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bharata Karya Aksara.

--- 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Semantik II Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT.

Eresco.

Leech, Geoffrey C. 1983. Principles of Pragmatics. London: Longman Inc. Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Trj./sad. I. Soetikno. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Mey, Jacob. L. 1993. Pragmatics: An Introduction. Oxford: Basil Blackwell. Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Sarwadi, dkk. 1981. Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Murid Kelas VI SD di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.

Setianingrum, Bernadetta Susanti. 2004. “Penggunaan Kata Ulang dalam Karangan Siswa kelas I SMU Kristen Wonosobo Tahun Ajaran 2003/2004”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Simatupang. 1983. Reduplikasi Morfemis Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Subagyo, P. Ari. ____. Pragmatik: Reader I.

Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

---. 1993. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Rahardi, R. Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: DIOMA

Ramlan, M. 1987. Tata Bahasa Indonesia: Pengolongan Kata. Yogyakarta. Andi Offset.

DAFTAR SUMBER DATA

Ayu, Djenar Maesa. 2006. Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.

Herlinatiens. 2005. De javu: Sayap yang Pecah. Yogyakarta: Galang Press. Kurniawan, Eka. 2004. Lelaki Harimau. Jakarta: Gramedia Puataka Utama.

Lewis, C.S. 2006. The Chronicles of Narnia: Pertempuran Terakhir. Trj./sad. Indah S.Pratidina. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Linggarsari, Dewi. 2005. Kapak. Yogyakarta: Kunci Ilmu.

Mangunwijaya, Y.B. 2000. Rumah Bambu: Kumpulan Cerpen. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Seno, Gumira Adjidarma. 2001. Sebuah Pertanyaan untuk Cinta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Tan, Dawn. 2003. Broken Mirror: Cermin yang Retak. Trj./sad. Dra. Lidia Evelina, MM. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tohari, Ahmad. 2003. Lingkar Tanah Lingkar Air. Yogyakarta: Pustaka Sastra LK iS. Utami, Ayu. 2002. Saman. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Bagan 1. Hasil Penelitian

Faktor penyebab

terjadinya perbedaan

makna bentuk ulang

sama bentuk

Internal (faktor umum pembentuk kata/ bentuk dasarnya)

Eksternal (faktor pendukung komunikasi)

1. Bentuk ulang sama bentuk berbeda makna bentuk dasar 2. Bentuk sama bentuk berbeda

bentuk dasar

3. Bentuk ulang sama bentuk berbeda jenis makna bentuk ulang

4. Bentuk ulang sama bentuk berbeda maksud tuturan

5. Bentuk ulang sama bentuk berbeda pembentukan kata 6. Bentuk ulang sama bentuk

leksikalisasi dan gramatikalisasi

1. perkembangan sosial dan budaya 2. perbedaan bidang pemakaian 3. pertukaran tanggap indra

Lampiran

2.2 Faktor Ekternal

2.2.7 Bentuk Ulang Sama Bentuk, Berbeda Makna Bentuk Dasar

1. Romo Daru, pastor agak tua yang suaranya selalu didengar dalam rapat-rapat keuskupan. (Saman: 41)

2. Setiap kali pergi kerja kamar itu tertutup rapat-rapat. (CPTCC: 89)

3. Telah sering aku curiga bahwa kebanyakan raksasa bukan berasal dari India, melainkan menumpang kapal-kapal Eropa yang mencari rempah-rempah ke Hindia. (Saman: 134)

4. Kapal-kapal kasar itu terbentuk dengan sendirinya karena mata pencariannya sebagai seorang petani yang mengharuskan ia mencangkul setiap hari. Biasanya buku-buku pinjaman sudah dibacanya berulang-ulang. (Rumah Bambu: 34)

5. Si gadis menjawab sambil tersenyum, lalu mengelus buku-buku jari Wis yang berada di sisi kandang. (Saman: 76)

2.2.8 Bentuk Ulang Sama Bentuk Berbeda Bentuk Dasar

6. Proyek pembangunan busway membuat jalan-jalan di Jakarta menjadi bertambah macet.

7. Baiklah, aku akan minum, lantas jalan-jalan sebentar. Sebelum kembali ke alam kehidupan yang abadi di mana aku belum tahu bisa berbuat apa. (Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta: 55)

8. Penutup wadahnya telah hengkang entah kemana, suatu kali dipakai orang untuk kipas-kipas dan lupa dikembalikan, membuat kabel-kabelnya menjuntai tak karuan. (Lelaki Harimau: 28)

9. Kipas-kipas biasa yang selama ini di pasang di langit-langit Gereja, sudah diganti dengan yang lebih bagus.

2.2.3 Bentuk Ulang Sama Bentuk Dasar, Berbeda Jenis Makna Bentuk Ulang 10. Hal ini berbeda dengan margio yang berkali-kali membujuk untuk tetap di

sana, dan tak mau mendengarkan satu penjelasan jernih bahwa pemilik baru ruma h gedong tak berniat menyewakan gudang kelapa itu pada mereka, dan sebaliknya hendak menjadikannya sebagai toko kelontong yang menjual sikat gigi dan sabun dan gula-gula. (Lelaki Harimau: 83) 11. “Saya yakin benar kini Mas Harto itu punya gula-gula!” Katanya pada

suatu hari. (Kuli Kontrak: 17)

12. Keriuhan sejenak berhenti, kepala-kepala menoleh, Margio berjalan ke arah mereka menghentikan mobil dan motor yang terpukul cakram rem dan para pengemudi menatapnya serasa jumpa setan kepagian. (Lelaki Harimau: 37)

13. Rapat rutin perusahaan yang biasa dilaksanakan pada minggu kedua hanya dihadiri kepala-kepala kantor cabang.

2.2.4 Bentuk Ulang Sama Bentuk Dasar, Berbeda Maksud Tuturan

14. Ia sudah sedemikian bosan dengan sarden saos, sehingga harus pintar-pintar memasak untuk menghidangkan menu di tengah hutan. (kapak: 69) 15. Kalian memang anak yang pintar-pintar, sampai- sampai tidak ada yang

dapat nilai 7 untuk ujian tengah semester.

16. Di ruangan yang remang-remang itu terdengar sesuatu seperti gumam dari televisi. (Sebuah Pertanyaan untuk Cinta: 32)

17. Remang-remang kasus Marsinah di pengadilan. (Tempo, 19 Maret 1994)

2.2.5 Bentuk Ulang Sama Bentuk, Berbeda Pembentukan Kata

18 Bintang-bintang yang membentuk gumpalan rasi-rasi. (Dejavu: 7)

19. Dan gambar bintang-bintang film Jepang dan Indonesia juga mudah dijual. (Kuli Kontrak: 102)

20. Adik kuliah di hukum. Adik-adikku ngganteng, perawakannya tinggi, gagah merbawani, banyak perempuan naksir dia, surat-surat dari perempuan yang naksir padanya banyak, dan beberapa diantaranya sempat aku baca. (Dejavu: 98)

21. Nama si Jamal segera juga terkenal diseluruh pelosok negeri, dan hampir setiap hari orang dapat membaca pidato-pidatonya di surat-surat kabar. (Kuli Kontrak: 158)

2.2.6 Bentuk Ulang Sama Bentuk Leksikalisasi dan Gramatikalisasi

22. Mata- mata dingin yang terlihat celong tidak sehat dalam kepalanya yang merupakan tatapan penghuni padanya dari kegelapan yang tenang. (Broken Mirror: 45)

23 Tapi untuk lelap di pelataran sungai hanya seperempat jam sesudah merebut senjata dari seorang mata- mata Belanda, sungguh tak mungkin kulakukan. (Lingkar Tanah Lingkar Air: 39)

24. Margio meraihnya gesit, namun si harimau menghindar berguling, lalu mengambil kuda-kuda. (Lelaki Harimau: 42)

25. Kuda-kuda yang diunggulkan dalam lomba biasanya berasal dari ras yang terbaik.

26. Rumah kakek sudah dibangun dari tahun 50-an, tetapi Kuda-kuda di rumah itu masih sangat kokoh.

2.3 Faktor Eksternal

2.3.4 Perkembangan Sosial dan Budaya

28. Lebaran pertama keluarga kami biasanya meminta maaf lebih dulu kepada saudara-saudara yang lebih tua dari pihak ayah.

29. Adik-adik mbak Nina ada yang kuliah di UGM dan ada juga yang kuliah di UNY.

30. Adik-adik yang sudah selesai mengambar boleh mengambil bingkisan di kak Yuli.

2.3.2 Perbedaan Bidang Pemakaian

31. Gebyar perayaan kemerdekaan bukan sekadar eforia sesaat, namun landasan masif memperbaiki sendi-sendi kehidupan pasca bencana. (Kompas, 22 Agustus 2006)

32. Penyakit ini menyebabkan rasa nyeri di seluruh sendi-sendi tubuhku. 33. Margio meraihnya gesit, namun si harimau menghindar berguling, lalu

mengambil kuda-kuda. (Lelaki Harimau: 42)

34. Kuda-kuda yang diunggulkan dalam lomba biasanya berasal dari ras yang terbaik.

2.3.3 Pertukaran Tanggapan Indera

35. Menempelkan telinganya lekat- lekat di dinding menjadi semacam ritual. (CPTCCP: 87)

36. Sejak awal dia memandangi si kera dan kapten calormen lekat- lekat sepanjang waktu dan tidak pernah sekalipun mengedipkan mata. Narnia : 53)

37. Arben meraba-raba zippo di dalam saku celana kemudian menyalakan pematik itu dengan suara berdenting. (Kapak: 84)

Dokumen terkait