• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V K ESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Video yang ditunjukkan dalam e-modul dapat dibuat sendiri agar lebih mendukung materi yang telah dicantumkan dalam e-modul.

Aprilia 2021. Efektivitas Penggunaan Media Sain Flipbook Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan. 14 (1), 10-21.

Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmi, A. R., Surbakti, A. N. D. B., Hudaidah, C. 2018. Pengembangan E-modul berbasis Flipbook Maker Materi Pendidikan Karakter untuk Pembelajaran Mata Kuliah Pancasila MPK Universitas Sriwijaya. Jurnal Pendidikan Ilmi Sosial. 27 (1), 1-10.

Astuti, W. P., Prasetyo, A. P. B., dan Rahayu, E. S. 2012. Pengembangan Instrumen Asesmen Autentik Berbasis Literasi Sains pada Materi Sistem Eksresi. Jurnal Ilmu Kependidikan. 41 (1) 39-43.

Atherton, J. S. 2013. Learning and Teaching; Bloom’s taxonomy. New York: Longman, Inc.

Azizah, Y. N. dan Cahyono, E. 2019. Analisis Pemahaman Konsep dan Keterampilan Abad 21 pada Pembelajaran Hidrolisis Garam dengan Model Flipped Classrom Learning. Chemistry in Education. 8 (2), 1-8.

Borg & Gall, 2003. Education Research. New York: Allyn and Bacon.

Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi ke tiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Crawfod, M. 2001. Teaching contextually: Research, rationale, and techniquees for improving student motivation and achievement in Mathematics and Science, Texas: CORD.

Devi, P. K. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kimia SMA, Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta : PPPPTK IPA Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat pembinaan SMA, 2017. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Mengengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Implementasi Kecakapan Abad 21 dalam Penyusunan RPP. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ditama, Y., Saputro, S., Catur, A. N. S. 2015. Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Menggunakan Program Adobe Flash untuk pembelajaran kimia materi hidrolisis garam SMA kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia (JPRK), 4 (2), 23-31.

Gagne, R. M. 1988. Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengajaran (Essential of Learning or Instruction). Surabaya: Usaha Nasional

Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi ke tiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hadijah., dan Anggeerreni, S. 2016. Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif Mata Pelajaran Fisika pada Pokok Bahasa Momentum dan Impuls SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Fisika, 4 (1), 30-34.

Hake, R. R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. America Education Research Association’s D, Measurement and Research Methodology. 1-4.

Hartantio, Y. 2014. Penerapan Strategi Belajar Peta Konsep (Mind Mapping) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Digital di SMKN 1 Driyorejo. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 3 (1), 133-140

Haryani, S., Prasetya, A. T., Saptarini. 2014. Identifikasi Materi Kimia Sulitt Menurut Pandangan Guru dan Calon Guru Kimia. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia IV. 43-52. ISBN: 979363174-0

Hidayah, I. A. A., Linuwih, S., Astuti, B. 2018. Peningkatan Kemampuan Kognitif dan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Alat Peraga pada Pembelajaran Fisika. Unnes Physics Education Journal. 7 (1), 7-13. Irsyad, M., dan Sukaesih, S. 2015. Pengembangan Asesmen Autentik pada Materi

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Science Education Journal. 4 (2) : 898-904.

Johari, J., & Rachmawati, M. 2009. Kimia SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Kamiludin, A., dan Suprihatiningrum, J. 2010. Seri Lengkap Soal dan Peyelesaian Uji Kompetensi Kimia untuk SMA/MA. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Karim, A. 2017. Analisis Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching

Learning) di SMPN 2Teluk Jambe Timur, Karawang. Jurnal Formatif. 7(2), 144-152.

Krismayanti, Y. R., dan Sudibyo, E. 2021. Efektivitas Penggunaan Model IPA dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi COVID-19 pada siswa Kelas VII MTS Negeri 2 Kota Kediri. Pendidikan Sains E-Jurnal. 9 (2). 227-223.

Kunandar. 2015. Penilaian Autentik : Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Press.

Kuo, F. R & Chen, N. S. 2014. A Creative Thinking Approach to Enhancing the Web-Based Problem Solving Performance of University Students. International Journal of Computers and Education. 72, 220-230.

Kurniasari, A., Pribowo, F. S. P., Putra, D. A. 2020. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. 6 (3). 1-8.

Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Moniung, I. J. 2017. Korelasi Pemberian Tugas Rumah terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Bahasa Jepang Universitas Sam Rtulangi, Jurnal Kajian Linguistik. 4 (3). 1-14.

Muchson, S. M., Widarti, H. R., Sulistina, O. 2018. Kesalahan Sifat Keasaman Larutan Garam para Guru Kimia disebuah Rekonstruksi Konseptualnya. Jurnal Pembelajaran Kimia. 3 (2), 10-18.

Munadi, Y. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Muslim, B. 2015. Pembelajaran Hidrolisis Garam Menggunakan Model

Pembelajaran Pemecahan Masalah Tipe Gallet. (JJPI) Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. Vol 1, 76-90.

Nashiroh, P. K., Ekarini, F., Ristanto, R. D. 2020. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Mind Map Terhadap Kemampuan Pedagogik Mahasiswa Mata Kuliah Pengembangan Program Diklat. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 17 (1). 43-52.

Nieveen. 1999. Prototyping to Reach Product Quality, in Alker, Jan Vander, “Design Approaches and Tools in Education and Training”. Dordrecht: Kluwer Academic Pubhlisher.

Nugroho, K. M., Raharjo, S. B., Mansyur, M. 2017. Pengembangan E-Modul Kimia Berbasis Problem Solving dengan Menggunakan Moodle pada Materi Hidrolisis Garam untuk Kelas XI SMA/MA Semester II. Jurnal Inkuiri. 6 (1), 175-180.

Orwat, K., Bernard, P., Mikuli, A.M. 2017. Alternative Conceptions of Common Salt Hydrolysis among Upper Secondary School Students. Journal of Baltic Science Education. Vol 16 (1): 64-76

Riduwan. 2020. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Ristiyani, E., Bahriah, E. S. 2016. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Di SMAN X Kota Tanggerang Selatan. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. 2 (1). 18-29.

Rusdi, M. 2018. Penelitian Desain dan Pengembangan Kependidikan: Konsep, Prosedur dan Sintesis Pengetahuan Baru. Depok: Rajawali Pers.

Rochmad, 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal Kreano, 3 (1), 59-72.

Romayanti, C., Sundaryono, A., Handayani, D. 2020. Pengembangan E-Modul Kimia Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif dengan Menggunakan Kvisoft Flipbook Maker. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 4 (1). 51-58

Salsabila, N., dan Nurjayadi, M. 2019. Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul) Kimia Berbasis Kontekstual sebagai Media Pengayaan pada Materi Kimia Unsur. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. 9 (2), 103-111.

Sanusi, W. 2016. Analisis Homogenitas Data Curah Hujan Tahunan Kota Makassar. Jurnal Scientific Pinisi. 2 (2), 137-142

Sastrohamijojo, H. 2010. Kimia Dasar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Segara, N. B. 2014. Penggunaan Rubrik Sebagai Alternative Assesment pada

Sinambela, N. J. M. P. 2006. Keefektifan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction) dalam Pembelajaran Matematika untuk Pokok Bahasan Sistem Linear dan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 2 Rantau Selatan Sumatera Utara. Tesis. Surabaya : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya.

Subagia, I. W., dan Wiratma, I. G. L. 2012. Taksonomi Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar Berbasis Trikaya. Jurnal Pendidikan Indonesia. 1 (1). 40-52. Subiyanto & Siregar, T., 2018. Pengembangan modul Pembelajaran Kimia Pada Materi Sistem Periodik Unsur Berbasis Kearifan Lokal Papua Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 4 Jayapura. Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia. 6 (3). 71-82.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugandi, A. I., Bernard, M. 2018. Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Jurnal Analisa. 4 (1). 16-23.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardjo, 1990. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Surati. 2020. Peningkatan Keaktifan Peserta Didik Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Examples Non-Examples Melalui Media LMS Edufikri Kelas XII IPS 3 SMA IT Ihsanul Fikri. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Antropologi. 4 (1), 146-162.

Sutarjo, I. E., Arum, D. W., dan Suarni, N. K. 2014. Efektivitas Teori Behavioral Teknik Relaksasi dan Brain Gym untuk Menurunkan Burnout Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Laboratorium UNDIKSHA SINGARAJA Tahub Pelajaran 20132014. E-Jurnal Undiksa Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1). Suyani, R. D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Watoni, A. H. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013: Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung: Yrama Widya. Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

67

Lampiran 3. Kisi-Kisi Lembar Wawancara

KISI-KISI PERTANYAAN WAWANCARA

No Aspek Idikator Pertanyaan

1. Kurikulum 1. Penerapan kurikulum terkait pembelajaran di sekolah

1

2. Silabus 1. Silabus yang digunakan mengacu pada pembelajaran daring atau luring

2

3. Pengalaman mengajar

1. Berapa lama mengajar 3

2. Mengajar dikelas mana saja 4 3. Sekarang mengajar dikelas berapa 5 4. Karakteristik peserta didik 6

4. KD 1. KD yang paling sulit untuk

diajarkan di kelas XI

7

2. Kendala saat mengajar pada KD tersebut

8

3. Solusi yang dilakukan oleh guru 9 5. Model dan metode

pembelajaran

1. Model yang digunakan ketika pandemi COVID-19

10

2. Metode pembelajaran yang diterapkan

11

3. Kesulitan guru saat menerapkan model dan metode pembelajaran

12

4. Solusi yang telah diterapkan 13

6. Media

pembelajaran

1. Media yang pernah digunakan apa saja

14

2. Penerapan medianya seperti apa 15 3. Respon peserta didik dalam

menggunakan media

pembelajaran bagaimana

menerapkan media pembelajaran dimasa pandemi COVID-19

7. Solusi yang pernah diterapkan 20 7. E-Modul berbasis

kontekstual untuk pembelajaran

daring

1. Pemahaman mengenai E-Modul 21 2. Pengalaman menggunakan

E-Modul

22

3. Kendala dalam menggunakan E-Modul

23

4. Solusi yang telah diterapkan 24 5. Pemahaman pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran

25

6. Penawaran produk 26

7. Pendapat dan harapan guru

terhadap modul yang

dikembangkan

Lampiran 4. Lembar Wawancara (1) SMA 7 Yogyakarta

LEBAR WAWANCARA DI SMA 7 YOGYAKARTA

No Pertanyaan

1. Bagaimana penerapan kurikulum di SMA 7 Yogyakarta terkait dengan pembelajaran semasa pandemi COVID-19 ini?

Jawaban:

Penerapannya baik, selama ini kurikulum yang diterapkan di SMA 7 Yogyakarta adalah K-13, tetapi selam COVID-19 berubah menyesuaikan kurikulum tanggap darurat

2. Selama masa pandemi COVID-19 ini, apakah ada perubahan silabus untuk menyesuaikan pembelajaran yang ada?

Jawaban: Ada,

Karna KD berubah, maka jadwal juga menjadi berubah

3. Sudah berapa lama bapak/ibu mengajar di SMA X Yogyakarta? Jawaban:

Sudah mengajar selama 5 tahun di SMA 7 Yogyakarta, karena saya merupakan mutasi pindahan dari luar kota. Saya sudah bekerja selama 5 tahun di ponorogo. Jadi total PNS selama 10 tahun

4. Bapak/ibu sudah pernah mengajar di kelas yang mana saja? Jawaban:

Kelas X Kelas XI

Kelas XII (mengajar pendalaman materi) 5. Bapak/ibu sekarang mengajar di kelas berapa?

Jawaban:

Di kelas XI saja

6. Bagaimana karakteristik peserta didik yang bapak/ibu amati selama pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di SMA 7 Yogyakarta? Jawaban:

Selama daring

Ketika diberi tugas, yang mengumpulkan hanya ada 1, 2, atau 3 orang saja yang terlambat. Selebihnya mengumpulkan tugas teepat waktu. Karena diberi kelonggaran pengumpulan tugas yang cukup lama. Jadi dilihat secara keseluruhan cukup aktif.

7. Sepanjang bapak/ibu mengajar dikelas XI, manakah KD yang dirasa paling sulit untuk diajarkan oleh peserta didik?

8. Kendala apa yang bapak/ibu alami selama mengejar pada KD tersebut? Jawaban:

Kendala selama mengajar saat daring Wi-Fi sulit.

Keluhan dari peserta didik juga mengenai jaringan karena berbeda-beda sinyal disetiap daerahnya

Hal lain yang ditemui, yaitu ketika pembelajaran luring / tatap muka tidak ada kendala tambahan tetapi kadang peserta didik memiliki kegiatan lain seperti GGBT atau ekstrakulikuler pentaseni yang diikuti, sehingga sering izin tidak mengikuli pembelajaran dikelas

9. Solusi apa yang telah di terapkan untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban:

Membatasi peserta didik yang mau izin untuk suatu kegiatan. Ketika izin dikelas sudah mencapai 3, maka dipersilahkan peserta didik lain yangn berpartisipasi saja

10. Dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, model apa yang pernah bapak/ibu terapkan?

Jawaban:

Discovery Learning

11. Dalam proses belajar mengajar metode pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu terapkan?

Jawaban:

Mengajak peserta didik terjun langsung ke lab.

Untuk penggunaan lab sendiri ada 3 guru yang bergantian termasuk saya. Ketika lab kosong, maka saja akan langsung mengajak peserta didik untuk belajar didalam lab

12. Dalam penerapan model dan metode pembelajaran, kesulitan apa yang ditemukan oleh guru?

Jawaban:

Waktu yang kurang, terlebih lagi saat sharing hasil. Karena harus bergantian jam pelajaran.

13. Berdasarkan kesulitan penerapan model dan metode pembelajaran, solusi apa yang pernah dilakukan oleh bapak/ibu?

Jawaban:

Untuk menangani hal tersebut biasanya saya membuat kegiatan diskusi tersebut akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya pada materi ajar saya 14. Selama masa pandemi COVID-19 media pembelajaran berbasis IT apa

yang bapak/ibu pernah gunakan apa saja? Jawaban: G. meet G. form G. CS Quizizz Diskusi Via-WA

15. Bagaimana penerapan media pembelajaran selama pandemi COVID-19? Jawaban:

Penerapan yang dilakukan baik, peserta didik juga mengikuti dengan senang tanpa kendala

16. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMA 7 Yogyakarta?

Jawaban:

Peserta didik merespon dengan sangat baik

17. Berdasarkan respon peserta didik terhadap metode pembelajaran yang berlangsung, solusi apa yang telah diberikan oleh guru untuk menanggapi hal tersebut?

Jawaban:

Menggunakan video pembelajaran dan G.meet

18. Bagaimana cara bapak/ibu mengukur perolehan hasil belajar peserta didik? Jawaban:

Melihat dari nilai tugas

19. Kendala apa yang dihadapi ketika menerapkan media pembelajaran dimasa pandemi COVID-19?

Jawaban:

Dalam kegiatan belajar dikelas berlangsung selama 90 menit (sudah harus selesai BAB 1 dari 3 pertemuan)

2 pertemuan materi ada satu pertemuan tugas

20. Solusi seperti apa yang pernah diterapkan selama masa pandemi COVID-19?

Jawaban:

Sehingga saya harus membuat suatu media pembelajarna yang lebih efisien terhadap waktu. Untuk saat ini baru video pembelajaran

mahasiswa pascasarjana yang sudah mengaplikasikan disini

23. Jika bapak/ibu pernah mengaplikasikan E-Modul, kendala apa saja yang bapak/ibu temui?

Jawaban: -

Tetapi dari mahasiswa yang sudah praktek di sini, yaitu data yang berat 24. Solusi apa yang telah bapak/ibu terapkan untuk mengatasi kendala yang

tersebut? Jawaban: -

Memberi saran untuk beralih ke media lain, seperti pdf saja

25. Menurut bapak/ibu pembelajaran berbasis kontekstual itu seperti apa? Jawaban:

Pembelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari

26. Saya berencana ingin membuat pengembangan E-Modul berbasis kontekstual, menurut bapak/ibu seberapa penting pendekatan kontekstual dalam pembelajaran kimia?

Jawaban:

Penting, karena lebih mampu membuka wawasan peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan sehari-hari

Lebih aplikatif dan simpel

27. Apa pendapat dan harapan ibu mengenai E-Modul berbasis kontekstual yang sedang saya kembangkan?

Jawaban: Pendapat:

Baik tetapi terlalu susah untuk mahasiswa S1 Harapan:

penelitian yang dilakukan tidak memberatkan peserta didik Menyenangkan dan tidak membosankan

Lampiran 5. Lembar Wawancara (2) SMA Negeri 2 Bantul

LEMBAR WAWANCARA DI SMA NEGERI 2 BANTUL

No Pertanyaan

1. Bagaimana penerapan kurikulum di SMA 7 Yogyakarta terkait dengan pembelajaran semasa pandemi COVID-19 ini?

Jawaban:

Penerapannya baik, sebelum pandemi sendiri SMA 2 Bantul menggunakan kurim K-13, namun saat pandemi menggunakan kurikulum PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang disarankan oleh pemerintah

2. Selama masa pandemi COVID-19 ini, apakah ada perubahan silabus untuk menyesuaikan pembelajaran yang ada?

Jawaban:

Tidak ada, sama saja, tetapi tetap menyesuaikan PJJ

3. Sudah berapa lama bapak/ibu mengajar di SMA X Yogyakarta? Jawaban:

Saya sudah mengaja selama 8 tahun

4. Bapak/ibu sudah pernah mengajar di kelas yang mana saja? Jawaban:

Kelas X Kelas XI Kelas XII

5. Bapak/ibu sekarang mengajar di kelas berapa? Jawaban:

Untuk sekarang hanya di kelas XI saja

6. Bagaimana karakteristik peserta didik yang bapak/ibu amati selama pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di SMA 7 Yogyakarta? Jawaban:

Sangat beragam.

Ada yang memiliki niat yang tinggi untuk belajar, tapi ada juga yang niatnya itu setengah-setengah seperti tidak fokus belajar saat jam pelajaran berlangsug

7. Sepanjang bapak/ibu mengajar dikelas XI, manakah KD yang dirasa paling sulit untuk diajarkan oleh peserta didik?

8. Kendala apa yang bapak/ibu alami selama mengejar pada KD tersebut? Jawaban:

Jika dihidrolisis sulitnya mengingat asam basa kuat dan lemah.

Walaupun sudah diingatkan tetapi masih saja sulit dihafal, padahal asam kuat itu jumlahnya hanya sedikit mungkin hanya 6 yang bisa disampaikan keanak-akan diluar itukan asam lemah semua dan tidak mungkin dihafalkan satu-satu.

Kemudian untuk basa kuat juga hanya sedikit karena ion logamnya hanya digolongan 1, dan golongan 2 ada beberapa, untuk selebihnya ada basa lemah tapi memang agak susah untuk mengingat senyawa tersebut.

9. Solusi apa yang telah di terapkan untuk mengatasi kendala tersebut? Jawaban:

Untuk materi perhitungan dan analisis perlu dipersiapkan catatan rumus, Untuk Hidrolisis anak-anak harus bisa dipersiapkan sebaik mungkin mengenai identifikasi asam basa kuat dan lemah (Harus ada tabel basa kuat asam lemah yang menarik)

10. Dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, model apa yang pernah bapak/ibu terapkan?

Jawaban:

Discovery Learning (lebih ke percobaan berbasis eksperimen)

11. Dalam proses belajar mengajar metode pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu terapkan?

Jawaban:

Mengajak peserta didik terjun langsung ke lab.

Untuk Hidrolisis sendiri saya siapkan larutan garam (garam netral, garam asam, dan garam basa) kemudian tak suruh cek dengan kertas lakmus, setelah itu lalu analisis rumus.

Agar membuka wawasan anak-anak kalau garam itu tidak selamanya bersifat netral, nah setelah itu baru masuk ke analisisnya (kenapa bisa demikian dan lain sebagainya)

12. Dalam penerapan model dan metode pembelajaran, kesulitan apa yang ditemukan oleh guru?

Jawaban:

Selama ini belum ada

13. Berdasarkan kesulitan penerapan model dan metode pembelajaran, solusi apa yang pernah dilakukan oleh bapak/ibu?

Jawaban:

Untuk menangani hal tersebut biasanya saya membuat kegiatan diskusi tersebut akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya pada materi ajar saya 14. Selama masa pandemi COVID-19 media pembelajaran berbasis IT apa

yang bapak/ibu pernah gunakan apa saja? Jawaban:

G. meet dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.. Kemudian beralih ke wa grup

Kemudian video pembelajaran buatan sendiri

15. Bagaimana penerapan media pembelajaran selama pandemi COVID-19? Jawaban:

Kendalanya sulit mengamati kegiatan yang dilakukan anak-anak saat belajar. Mungkin saat dipanggil kemudian ada yang tidak menjawab, sehingga dapa disimpulkan kalau anak itu takut menjawab atau tidak setia mengikuti kegiatan belajr mengajar.

Untuk Wa grup, saya menggunakan voic note, ternyata lebih pantau, anak-anak posisinya sedang dimana.

16. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMA 7 Yogyakarta?

Jawaban:

Peserta didik merespon dengan sangat baik, terlebih lagi kelebihannya bisa diputar berulang- ulang tapi untuk suaranya kurang jelas terkadang

17. Berdasarkan respon peserta didik terhadap metode pembelajaran yang berlangsung, solusi apa yang telah diberikan oleh guru untuk menanggapi hal tersebut?

Jawaban:

Menggunakan video pembelajaran yang dibuat sendiri kemudian dishare 18. Bagaimana cara bapak/ibu mengukur perolehan hasil belajar peserta didik?

Jawaban:

Melihat dari nilai tugas

19. Kendala apa yang dihadapi ketika menerapkan media pembelajaran dimasa pandemi COVID-19?

19? Jawaban:

Jika ada anak-anak yang tidak stay, lalu saya teelfon sedang dimana ? Saya malah pernah mendapati saat jam pelajaran ada anak yang sedang dipuskesmas.

21. Apa yang bapak/ibu ketahui mengenai pengembangan E-Modul? Jawaban:

Modul yang bisa digunakan kapanpun

22. Apakah bapak/ibu sudah pernah mengaplikasikan E-Modul? Jawaban:

Seperti buku biasa yang didownload di Hp

23. Jika bapak/ibu pernah mengaplikasikan E-Modul, kendala apa saja yang bapak/ibu temui?

Jawaban:

Selama pandemi belum, kalau sebelum pandemi malah sudah

24. Solusi apa yang telah bapak/ibu terapkan untuk mengatasi kendala yang tersebut?

Jawaban:

Belum ada kendala yang berat

25. Menurut bapak/ibu pembelajaran berbasis kontekstual itu seperti apa? Jawaban:

Bisa membumi dan peserta didik jadi tau kalau pembelajaran yang dilaksanakan ternyata real dalam kehidupan sehari-hari

26. Saya berencana ingin membuat pengembangan E-Modul berbasis kontekstual, menurut bapak/ibu seberapa penting pendekatan kontekstual dalam pembelajaran kimia?

Jawaban:

Penting, apalagi sekarang ini kan sering dijumpai produk minuman yang mengandung ion yang didalamnya terdapat garam asam dan garam basa. Jadi mungkin lebih tertarik untuk mempelajarinya.

27. Apa pendapat dan harapan ibu mengenai E-Modul berbasis kontekstual yang sedang saya kembangkan?

Jawaban: Solusi:

Kalu terkendala dengan android, bisa menggunakan laptop komputer, kemudian digunakan saja

Harapan:

Butir Butir 1. Kelayakan Isi

Kesesuaian materi dengan KD 1 1 Keakuratan materi 2, 3 1 Kemutakhiran materi 4 1 2. Kelayakan Penyajian Teknik penyajian 5 1 Pendukung penyajian 6 1 3. Kelayakan Bahasa Lugas 7 1

Kesesuaian dengan kaidah

kebahasaan 8, 9 2

Penggunaan notasi simbol atau

lambang 10 1

4. Kontekstual

Konstruktivisme (constructivism) 11-15 5 Inkuiri (inquiry) 16-18 3 Bertanya (questioning) 19, 20 2 Masyarakat Belajar (Learning

Community) 21 1

Pemodelan (modeling) 22, 23 3

Refleksi (reflection) 24 1

Penilaian Autentik (authentic

assessment) 25-27 3

Lampiran 7. Lembar Validasi Produk Materi

LEMBAR VALIDASI KOMPONEN MATERI

Yth. Validator Ahli.

Saya memohon kesediaan Bapak/i untuk mengisi lembar validasi komponen materi ini.

A. Pengantar

Lembar penilaian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/i mengenai “E-modul Kimia Berbasis Kontekstual pada Materi Hidrolisis untuk SMA/MA Kelas XI”. Atas kesediaan Bapak untuk mengisi lembar validasi materi ini, saya ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

1. Penilaian dilakukan dengan cara mengisi tanda checklist (√) pada kolom penilaian yang sesuai dengan pendapat Bapak/i terhadap media pembelajaran “E-modul Kimia Berbasis Kontekstual pada Materi Hidrolisis untuk SMA/MA Kelas XI” dengan skala penilaian sebagai berikut:

(1) Sangat Kurang (2) Kurang

(3) Cukup (4) Baik

(5) Sangat Baik

2. Berilah komentar pada kolom komentar yang telah disediakan di bawah tabel lembar validasi materi ini!

3. Berilah kesimpulan pada kolom yang telah disediakan!

No Pernyataan Skala Penilaian

5 4 3 2 1

A. Kelayakan Isi

1. Materi hidrolisis dalam e-modul sesuai dengan KI dan KD

2. Tujuan pembelajaran sesuai dengan IPK

B. Kelayakan Penyajian 5. Konsep yang ditunjukkan runtut 6. E-modul mengandung kata-kata

motivasi

C. Kelayakan Bahasa

7.

Konsep dan definisi yang ditunjukkan

Dokumen terkait