• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Pada bagian akhir penelitian ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak hanya dapat digunakan dalam pembelajaran sastra, tetapi juga dapat digunakan dalam pembelajaran menulis novel dari kondisi di sekitar siswa. Dikatakan demikian, karena ternyata pengalaman-pengalaman yang terdapat dalam novel Saman Karya Ayu Utami mengandung banyak sejarah yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut dapat dijadikan alasan untuk memasukan unsur-unsur pengalaman sebagai bahan pembelajaran menulis novel. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide, gagasan dan pengalamannya dalam bentuk bahasa tulis.

2. Peneliti menyarankan agar para peneliti-peneliti yang lain dapat mengungkapkan berbagai sejarah Indonesia melalui novel-novel yang berkembang seiring dengan perkembangan sejarah itu sendiri.

3. Guru hendaknya mengkaji pengalaman-pengalaman yang terdapat dalam karya sastra sebagai acuan ketika akan menentukan bahan pembelajaran apresiasi sastra. Sebagian besar pengkajian hanya dilakukan pada struktur dan

gaya bahasa suatu karya sastra, tidak mencakup pengalaman-pengalaman yang terdapat dalam karya sastra.

4. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia semakin diminati oleh siswa karena memiliki banyak manfaat untuk menambah wawasan sosial, budaya, dan sejarah bangsa Indonesia.

124

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Warman Asvi. Membongkar Manipulasi Sejarah Kontroversi Pelaku dan Peristiwa. Jakarta: Kompas, 2009.

Aminuddin (ed). Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang bahasa dan Sastra. Malang: YA 3 Malang, Cet.1, 1990.

Bertened. Etika, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. 2011

Booth, Anne dan Peter McCawley, Ekonomi Orde Baru, Malaysia: LP3ES, 1982 Budianta, Melani.,dkk, Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra Untuk

Perguruan Tinggi, Magelang: IndonesiaTera, 2006.

Dede Marlia, “Ayu Utami: Saya Tidak akan Menikah”, ME, Jakarta: Agustus

2004.

Dharmawan, Bagus (ed), Warisan Daripada Soeharto, Jakarta: Kompas Media Nusantara. 2008

HCB Dharmawan dan Al Soni BL de (ed). Surga Para Koruptor. Jakarta: Kompas,Cet.1, 2004

Hamzah, Andi. Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: PT Gramedia,1984.

Harsutejo, Kamus Kejahatan Orba, Jakarta : Komunitas Bambu, 2010

Hendrawicaksono,”AyuUtami”,http://badanbahasa.kemendikbud.go.id/lamanbaha

sa/node/73, 1 November 2015

John MacDougall ―Pengurus SBSI Medan di Periksa‖, Suara Pembaruan, Senin 2 Mei 1994

Judiantoro dan Hartono Widodo. Segi Hukum Penyelesaian Perselisihan Perburuhan. Jakarta: Rajawali Pers, Cet.1, 1989.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, 2011.

K.S.,Yudiono. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT Grasindo, 2007. McVey, Ruth (ed). Kaum Kapitalis Asia Tenggara: Patronase Negara dan

Rapuhnya Struktur Perusahaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995. Mohammad, Goenawan. Seks, Sastra, Kita. Jakarta: Sinar Harapan, Cet. 2, 1981.

Nugiyanto, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007

Oetama, Jakob. Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus.

Jakarta: Kompas, 2001.

Pranoto, Suhartono W, Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010.

Puspitasari, Dewi., dkk, 10 Penguasa Terkorup Dunia. Yogyakarta: Pustaka Timur, 2007.

Rahardjo, M.Dawam (ed). Kapitalisme Dulu dan Sekarang. Jakarta: LP3ES, 1987.

Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007

---. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 2, 2007.

Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat :UIN Press. 2015

Semma, Mansyur. Negara dan Korupsi : Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara, Manusia Indonesia, dan Perilaku politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Semi, Atar. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. 1988

Sen, Krishna dan David T. Hill. Media, Budaya dan Politik di Indonesia. Jakarta: Institut Studi Arus, Cet.1, 2001.

Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grassindo. 2008

Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak ; Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Soemardjan, Selo. Kisah Perjuangan Reformasi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Stanton, Robert. Teori Fiksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007.

Surjomiharjo, Abdurahman., dkk, Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers di Indonesia. Jakarta: Kompas, Cet.2, 2002.

Tamburaka, E Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah, Sejarah Filsafat, dan Iptek. Jakarta : Rineka Cipta, 1999.

Teeuw, A. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, Cet.1, 1984.

Tirtawirya, Putu Arya. Apresiasi Puisi dan Prosa. Flores: Nusa Indah, Cet.IV, 1983.

Utami, Ayu. Saman. Jakarta : KPG, 2014.

Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Zaidan, Abd, Anita K. Ruspata dan Hani’ah. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Zoeltom, Andy (ed). Budaya Sastra. Jakarta: CV Rajawali, Cet.1, 1984.

“Mendobrak Mitos dan Norma Ketimuran”, Harian Media Indonesia, Jakarta, 1 Agustus 2004

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH : SMA/MA

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : XI

SEMESTER : 2

TAHUN PELAJARAN : ………..

A. STANDAR KOMPETENSI :

Mendengarkan : Memahami pembacaan novel

B. KOMPETENSI DASAR :

Menemukan fakta sejarah dalam novel yang dibacakan

C. INDIKATOR :

No.

Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya dan Karakter Bangsa

Menemukan fakta sejarah dalam novel

Saman

Karya Ayu Utami

Mendiskusikan fakta sejarah dalam novel

Saman

D. TUJUAN PEMBELAJARAN : Siswa dapat:

 Menemukan fakta sejarah dalam novel novel Saman Karya Ayu Utami

 Mendiskusikan fakta sejarah dalam novel Saman Karya Ayu Utami

E. MATERI PEMBELAJARAN :

 Novel yang dibacakan yakni novel Saman Karya Ayu Utami

 Fakta sejarah dalam novel Saman Karya Ayu Utami

F. METODE PEMBELAJARAN :  Penugasan  Diskusi  Tanya Jawab  Ceramah

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No. Kegiatan Belajar Alokasi Waktu

1. Kegiatan Awal :

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.

15 menit

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, siswa:

a. Membaca novel Saman Karya Ayu Utami

b. Menemukan fakta sejarah dalam novel Saman Karya Ayu Utami

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, siswa:

Mendiskusikan fakta sejarah dalam novel Saman Karya Ayu Utami

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang

belum diketahui.

b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum

diketahui. 3. Kegiatan Akhir: Refleksi hari ini. 15 Menit H. ALOKASI WAKTU : 2 x 40 menit I. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

Novel Saman karya Ayu Utami

J. PENILAIAN : Jenis Tagihan:  tugas individu  ulangan Bentuk Instrumen:  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat Mengetahui, Ciputat,

Kepala SMA/MA... Guru Mata Pelajaran,

131

SINOPSIS NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

Cerita dalam novel Saman diawali dengan latar tempat Central Park bertanggal 28 Mei 1996. Ayu menggunakan salah satunya adalah tokoh Laila untuk merepresentasikan sistem kapitalisme Orde Baru. Pertemuannya dengan Sihar di rig bertempat di Laut Cina Selatan tempat Laila membuat profil perusahaan Texcoil Indonesia, patungan saham dalam negeri yang berinduk di Kanada.

Selain bertemu dengan Sihar, Laila juga bertemu dengan Rosano, salah satu putra seorang pejabat Departemen Pertambangan. Ayu menggunakan tokoh Rosano untuk mewakili sistem nepotisme pemerintahan Orde Baru. Insiden di rig/tempat pengeboran yang menewaskan Hasyim dan dua teman lainnya yang merupakan rekan kerja dari Sihar semakin mendukung cerita bagaimana proses hukum selalu berpihak kepada yang berkuasa, yaitu Rosano. Hukum sudah tidak lagi adil terhadap yang bersalah dalam hal ini Rosano merupakan tersangka, tetapi hukuman yang diberikan sangat ringan.

Jengah dengan hukum yang tidak adil, kemudian Laila dan Sihar mencoba dengan cara lain agar hukum tetap adil. Melalui proses inilah kemudian Ayu mempertemukan tokoh Saman dan Yasmin yang mempunyai pengalaman dalam bidang hukum dengan Laila dan Sihar. Saman dan Yasmin Ayu gunakan untuk mewakili banyak hal dalam fakta sejarah yang salah satunya adalah bagaimana pers mengalami masa kebebasan dan pengekangan. Yasmin merupakan salah satu pendiri LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang pada waktu pemerintahan Orde Baru, LSM punya porsi cukup dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan.

Kemudian cerita berlanjut kepada Saman dalam prosesi Sakramen Presbiterat di Gereja yang nantinya cerita ini menjadi titik awal mula cerita Saman. Melalui tokoh Saman, Ayu banyak merepresentasikan fakta sejarah. Setelah resmi menjadi seorang Pater, Saman meminta berpindah tugas ke Perabumulih masa kecilnya dulu. Awal pertemuannya dengan Upi yang membawanya untuk membantu warga transmigran di Sei Kumbang. Di dalam perjalanannya ini, Ayu memasukkan fakta sejarah sistem kapitalisme Orde baru, pengaruh pers zaman Orde Baru, serta

bagaimana disiksanya aktivis atau orang-orang yang berjuang dalam membela rakyat kecil. Sistem kapitalisme terlihat pada penggusuran lahan milik warga secara paksa terhadap perusahaan PT. ALM. Saman mencoba melibatkan pers agar berita penggusuran ini dilihat masyarakat luas. Tetapi hanya sebentar dan tidak berlangsung lama karena Saman dianggap biang keladi atas kerusuhan dan pemberontakan warga terhadap penggusuran lahan. Saman kemudian disiksa dan dipaksa untuk mengaku sebagai orang yang bersalah atas kerusuhan yang terjadi. Ia kemudian bisa keluar dari tempat penyiksaan dan kabur dari Indonesia dengan bantuan Yasmin dan beberapa teman lainnya.

Saman kemudian bekerja di Human Rights,Watch di New York dengan dibantu oleh Yasmin. Fakta sejarah selanjutnya Ayu jabarkan melalui surat menyurat antara Yasmin dan Saman di antaranya adalah penyiksaan terhadap aktivis, pembunuhan terhadap aktivis buruh Marsinah dan Pemogokan buruh di Medan.

RIWAYAT PENULIS

DEVI RAMADHANI, Lahir di Medan, 25 Februari 1993. Menuntaskan pendidikan dasar di SD Negeri 112286 Membang Muda Kualuh Hulu Labuhan Batu Utara. Kemudian menuntut ilmu di SMP Negeri 1 Kualuh Selatan kabupaten Labuhan batu Utara, melanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMA Muhammadiyah 09 Kualuh Hulu Labuhan Batu Utara. Tahun 2011 meneruskan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengamb il Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Anak dari Bapak Suyanto dan Ibu Saminah ini sejak kecil tinggal bersama orang tuanya di Gunting Saga kecamatan Kualuh Selatan kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara dan kemudian memilih kuliah di Jakarta. Dia anak terakhir dari empat bersaudara kandung, abang-abangnya yaitu Azla Hendrovi, Dedi Irwanto dan Andi Pranata.

Selain Kuliah, Travelling dan kegiatan organisasi di bidang public speaking merupakan hal yang dia sukai. Organisasi public speaking yang dia ikuti yaitu High Voltage Public Speaking sebagai Trainer, Cerdas Mulia Institute dan Public Speaking Coaching. Pernah menjadi MC di beberapa acara salah satunya yaitu MC Seminar Internasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan MC acara penghargaan Festival Teater Indonesia di Purwakarta. Pernah mengajar di Sekolah Lentera Internasional program internship UN dan mengajar di Khalifa IMS Primary Bintaro.

Dokumen terkait