BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.2 Saran
1. Melakukan studi pada masyarakat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kemauan masyarakat dalam memanfaatkan sampah perairan.
2. Melakukan pengukuran sampah perairan secara berkala untuk mendapatkan data timbulan dan komposisi yang lebih komprehensif.
3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan melalukan proyeksi data persampahan perairan untuk menentukan masa layanan.
Universitas Pertamina - 55
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, M. (2018, Juli 2018). Ancaman Sampah Plastik untuk Ekosistem Laut Harus Segera Dihentikan, Bagaimana Caranya? Retrieved from Mongabay: https://www.mongabay.co.id/2018/07/26/ancaman-sampah-plastik-untuk-ekosistem-laut-harus-segera-dihentikan-bagaimana-caranya/
Arsyandi, M. Y. (2019). Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Tangga di Bantaran Sungai Cikapundung Kota Bandung . Serambi Engineering, 638-648.
Ayumi, I. d., Lutfi, M., & Nugroho, W. A. (2017). Efektivitas Tipe Pengomposan (Konvensional, Aerasi, dan Rak Segitiga) terhadap sifat fisik dan kimia kompos dari sludge biogas dan Serbuk Gergaji. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 265-272.
BPS. (2015). Profil Kependudukan Hasil SUPAS 2015 Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).
BSN. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. In B. S. Nasional, SNI 19-3964-1994. Jakarta: BSN.
BSN. (2004). SNI 19-7030-2004 Spesifikasi Kompos dari Sampah Domestik. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Cointreau, S. (1982). Environmental Management of Urban Solid Wastes in Developing Countires: A Project Guide. In W. Bank. Washington DC: ISBN-10.
Damanhuri, E., & Padmi, T. (2016). Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung: ITB.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta. (2015). Kebijakan, Strategi, dan Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah. In Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta. DKI Jakarta: Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
DLH DKI Jakarta. (2015). Inventarisasi Sungai - Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
DLH DKI Jakarta. (2020, Februari 3). Data-data TPST Bantar Gebang. Retrieved from Portal Resmi Pengelolaan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta: https://upst.dlh.jakarta.go.id/tpst/data
ETI. (2020, Juni 5). Termometer kompos (Soil Thermometer). Retrieved from Tokopedia: https://www.tokopedia.com/edisanshop/thermometer-tanah-termometer-kompos-soil-thermometer?trkid=f%3DCa0000L000P0W0S0Sh%2CCo0Po0Fr0Cb0_src%3Dsearch_pa ge%3D1_ob%3D1000_q%3Dtermometer+tanah_bmexp%3D0_po%3D1_catid%3D4284_ bmexp%3D0&whid=0
Fishburn, P. C. (1970). Utility Theory and Decision Making. New York: John Wiley & Sons, inc. Gapsari, F. (2017). Pengantar Korosi. Malang: UB Press.
Universitas Pertamina - 56 Green Leaf. (2020, Juni 5). Box Container Keranjang Industri 2207 L. Retrieved from Tokopedia:
https://www.tokopedia.com/laulau/box-container-keranjang-industri-2207-l-green-leaf Hartono, R. (2008). Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya Group. Jambeck, J. R. (2015). Plastic wasteinputs from land into the ocean. New York: American
Association for the Advancement of Science.
Karuniastuti, N. (2014). Teknologi Biopori untuk Mengurangi Banjir dan Tumpukan Sampah Organik . Swara Patra: Forum Teknologi, 60-68.
Kementrian Dalam Negeri. (2008 ). PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH . Jakarta: JDIH Kementrian Dalam Negeri.
Kementrian Pekerjaan Umum. (2012). Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AFSP) Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta: Balitbang PU.
Kementrian Pekerjaan Umum. (2016). Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta: JDIH Kementrian PU.
Kementrian PUPR. (2017). Petunjuk Teknis TPS 3R. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kenmaster. (2020, Juni 5). Kenmaster Skop Pasir Lancip Gagang Besi Kuning. Retrieved from Monotaro:
https://www.monotaro.id/corp_id/s004640860.html?gclid=CjwKCAjwrvv3BRAJEiwAhw OdM7bNyN5Wxx6qpUksKfrsUGw8rlkKNKTyvt6HNcvkIFHmiWaGrOXHXxoCSgcQA vD_BwE#deskripsi
KMP. (2020, Juni 13). Mesin Pelet Biji Plastik. Retrieved from OLX: https://www.olx.co.id/item/mesin-pelet-biji-plastik-iid-540225816
Magic Hose. (2020, Juni 5). Selang Fleksibel Magic Hose 15 M. Retrieved from Tokopedia: https://www.tokopedia.com/andreeandreee/selang-fleksibel-magic-hose-15m
Mahawati, E. (2015). Beban Kerja, Kapasitas Kerja, dan Produktivitas Kerja. Retrieved from Dinus Repository: https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Dasar_K3_TM2_2015pptx.pdf
Megacools. (2020, Juni 5). Pelumas Rantai 300ml Megacool Chain Lube. Retrieved from Tokopedia: https://www.tokopedia.com/bomblackshop/pelumas-rantai-300ml-megacool-chain-lube-sepeda-motor-gergaji-mesin
Noerfitriyani, E. (2018). Impact of Leachate Discharge from Cipayung Landfill on Water Quality of Pesanggrahan River, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. PAM Jaya. (2020, Juni 5). Tarif Air. Retrieved from PAM Jaya:
http://pamjaya.co.id/id/customer-info/drinking-water-tariff
Panasonic. (2020, Juni 5). Panasonic NN-SM32HM. Retrieved from Blibli: https://www.blibli.com/p/panasonic-nn-sm32hm-microwave/ps--JUK-60026-00554
Universitas Pertamina - 57 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (2020, Juni 7). ANGGARAN KEGIATAN PENYEMPURNAAN HASIL EVALUASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI ATAS RAPERDA DAN RAPERGUB APBD TAHUN ANGGARAN 2020. Retrieved from APBD Elektronik DKI Jakarta : https://apbd.jakarta.go.id/main/pub/2020/6/1/giat/list?cd=dW5pdD0yMDUwMjcwMw== Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 3 Tahun 2013. (11 Juni 2013).
Pengelolaan Sampah. Jakarta: Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2013 No. 401.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 123 Tahun 2017. (22 September 2017). Pengelolaan dan Kebutuhan Sarana dan Prasarana RPTRA. Jakarta: Berita Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 No. 75011.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun 2015. (25 Mei 2015). Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau. Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 3 Tahun 2013. (2013). Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penangangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 . (2012). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 No.188.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 97 Tahun 2017. (24 Oktober 2017). Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 No. 223.
PLN. (2020, Juni 5). Tarif Tenaga Listrik. Retrieved from PLN: https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik
Ratna, D. A. (2017). Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Takakura. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 124-128.
Sahwan, F. L. (2010). Kualitas Produk Kompos dan Karakteristik Proses Pengomposan Sampah Kota Tanpa Pemilahan Awal. Jurnal Teknik Lingkungan, 79-85.
Srimurti Komposter. (2019, September 19). Komposter Tong 100 L. Retrieved from Tokopedia:
https://www.tokopedia.com/labibsukses/komposter-tong-100-liter?trkid=f%3DCa0000L174%2C175%2C176%2C177%2C178%2C179P0W0S0Sh%2C Co0Po0Fr0Cb0_src%3Dsearch_page%3D1_ob%3D1000_q%3Dtong+komposter_bmexp %3D0_po%3D3_catid%3D1657_bmexp%3D0&whid=6799045
Tchobanoglous, G., & Kreith, F. (2002). Handbook of Solid Waste Management. New York: McGraw-Hill International.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008. (7 Mei 2008). Pengelolaan Sampah. Jakarta: Lembaran Republik Indonesia Tahun 2008 No. 69.
Universitas Pertamina - 58 UPK Badan Air. (2019). Rekapitulasi Volume Sampah UPK Badan Air November 2019. Jakarta:
Unit Pelaksana Kerja Badan Air DKI Jakarta.
Wahyono, S., & Sahwan, F. (2010). Analisa Biaya Mekanisasi Produksi Kompos Sistem Windrow (Studi Kasus Komposting di RPH Cakung-Jakarta Timur). Jurnal Teknik Lingkungan, 87-93.
Wahyono, S., & Sahwan, F. (2010). Standarisasi Kompos Berbahan Baku Sampah Kota. JRL, 223-233.
Wardah, F. (2019, Desember 13). Perairan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi Dikepung Sampah Plastik. Retrieved from VOA Indonesia: https://www.voaindonesia.com/a/perairan-jakarta-tangerang-dan-bekasi-dikepung-sampah-plastik/5203445.html
World Bank Group. (2018). Hot Spot Sampah Laut Indonesia. Jakarta: World Bank.
Yusfi, R. N., & Damanhuri, T. P. (2012). Studi Karakteristik dan Potensi Daur Ulang Sampah di Bantaran Sungai Cikapundung. Jurnal Teknik Lingkungan, 155-166.
Universitas Pertamina - 64 Lampiran 1. Dokumentasi
Pengambilan dan Pengukuran Sampah Perairan di Lapangan
Universitas Pertamina - 65 Lampiran 2. Timbulan sampah dalam satuan volume (m3) selama 8 hari
Lokasi Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 Deplu 2 3 5 2 2.5 3 4 2 Makam utama 0.4 0.7 0.3 1 4 3 0.5 9 Blok Khusus 2 1 2 3 1 2 8 12 Cidodol 3 0.3 0.3 0.8 0.5 2 2 8 Sepolwan 2 1 3 2 1 0.6 2 5 Grogol 0.5 0.2 0.1 0.2 0.5 0.2 0.3 9
Lampiran 3. Timbulan sampah dan satuan berat (kg) selama 8 hari
Lokasi Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 Deplu 48.70 73.05 121.75 48.70 60.88 73.05 97.40 42.10 Makam utama 27.14 47.50 20.36 67.85 271.40 203.55 33.93 228.57 Blok Khusus 22.20 11.10 22.20 33.30 11.10 22.20 88.80 139.85 Cidodol 102.15 10.22 10.22 27.24 17.03 68.10 68.10 229.81 Sepolwan 28.00 14.00 42.00 28.00 14.00 8.40 28.00 63.08 Grogol 22.08 8.83 4.42 8.83 22.08 8.83 13.25 188.82
Lampiran 4. Komposisi sampah pada setiap lokasi studi dalam satuan berat
Klasifikasi
Berat (kg/hari) Deplu Makam
Utama
Blok
Khusus Cidodol Sepolwan Grogol
Rata-rata Plastik 65.394 101.032 58.252 19.188 16.309 146.957 67.855 Sisa makanan 13.725 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 2.288 Kayu, ranting, daun 124.875 87.200 68.400 39.000 17.100 36.800 62.229 Kertas 0.551 5.200 1.800 0.439 0.956 3.669 2.102 Logam 2.799 0.000 4.800 1.253 0.143 0.248 1.540 Kain tekstil 5.994 21.600 0.000 1.247 1.196 1.141 5.196
Karet dan kulit 5.175 14.374 1.800 0.700 2.800 0.000 4.142
Kaca 3.439 0.000 0.000 0.000 2.600 0.000 1.006
Inert 6.615 0.400 4.800 1.250 1.000 0.000 2.344
Universitas Pertamina - 66 Lampiran 5. Persentase komposisi sampah untuk setiap lokasi studi
Klasifikasi
% Komposisi Deplu Makam
Utama
Blok
Khusus Cidodol Sepolwan Grogol Rata-rata
Plastik 28.61 43.96 41.65 30.42 38.73 77.83 43.54 Sisa makanan 6.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 Kayu, ranting, daun 54.63 37.94 48.91 61.83 40.61 19.49 43.90 Kertas 0.24 2.26 1.29 0.70 2.27 1.94 1.45 Logam 1.22 0.00 3.43 1.99 0.34 0.13 1.19 Kain tekstil 2.62 9.40 0.00 1.98 2.84 0.60 2.91
Karet dan kulit 2.26 6.26 1.29 1.11 6.65 0.00 2.93
Kaca 1.50 0.00 0.00 0.00 6.18 0.00 1.28
Inert 2.89 0.17 3.43 1.98 2.38 0.00 1.81
Total 100 100 100 100 100 100 100.00
Lampiran 6. Komposisi sampah selama 8 hari dalam satuan berat Klasifikasi Persentase (%) Berat (kg/hari) 1 2 3 4 5 6 7 8 Plastik 43.535 18.159 11.950 16.031 15.522 28.768 27.872 23.906 67.855 Sisa makanan 1.001 0.417 0.275 0.369 0.357 0.661 0.641 0.550 2.288 Kayu, ranting, daun 43.904 18.313 12.051 16.167 15.653 29.011 28.108 24.108 62.229 Kertas 1.450 0.605 0.398 0.534 0.517 0.958 0.928 0.796 2.102 Logam 1.186 0.494 0.325 0.437 0.423 0.783 0.759 0.651 1.540 Kain tekstil 2.907 1.213 0.798 1.070 1.036 1.921 1.861 1.596 5.196 Karet dan kulit 2.928 1.221 0.804 1.078 1.044 1.935 1.874 1.608 4.142
Kaca 1.280 0.534 0.351 0.471 0.456 0.846 0.819 0.703 1.006
Inert 1.810 0.755 0.497 0.666 0.645 1.196 1.159 0.994 2.344
Lampiran 7. Pembobotan utility theory dan compromise programming
Pembobotan Keterangan
1
Kriteria merupakan pengembangan berdasarkan peraturan mengenai pengelolaan persampahan dan referensi terkait pengelolaan sampah
2
Kriteria penting dikendalikan dengan
memperhatikan pendapat ahli yang terdapat pada buku panduan pengelolaan sistem persampahan oleh Damanhuri dan Tchobanoglous
Universitas Pertamina - 67 3
Kriteria sangat penting karena diatur dalam SNI Peraturan mengenai pengelolaan persampahan dan merupakan persyaratan yang harus dipenuhi
Lampiran 8.
Penentuan skala utility theory pada pemilihan alternatif metode pengomposan
Kriteria Skala
1 2 3
Kadar air Diatas batas maksimum Mendekati batas
maksimum Dibawah batas maksimum
C organik Diatas atau dibawah batas maksimum atau minum
Mendekati batas
minimum dan maksimum
Berada diantara batas minimum dan maksimum N total Diatas atau dibawah batas
maksimum atau minum
Mendekati batas minimum
Diatas batas minimum/ merupakan nilai tertinggi C/N Diatas atau dibawah batas
maksimum atau minum
Mendekati batas
minimum dan maksimum
Berada diantara batas minimum dan maksimum Fosfor Diatas atau dibawah batas
maksimum atau minum
Mendekati batas minimum
Diatas batas minimum/ merupakan nilai tertinggi Kalium Diatas atau dibawah batas
maksimum atau minum
Mendekati batas minimum
Diatas batas minimum/ merupakan nilai tertinggi pH Diatas atau dibawah batas
maksimum atau minum
Mendekati batas
minimum dan maksimum
Berada diantara batas minimum dan maksimum
Lampiran 9.
Perhitungan
polapengangkutan Hauled Container System (HCS)
Perhitungan Pola Hauled Container System (HCS)
• Perhitungan haul time (h)
Haul time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke lokasi TPS yang akan diangkut kontainernya. Berikut ini adalah perhitungan haul time yang akan dilakukan:
Diketahui: a = 0,2093 jam/rit b = 0,044 jam/km
x = Jarak pulang pergi = 42.6 km/rit
Jarak yang digunakan pada sistem HCS adalah jarak pulang pergi sesuai dengan sistem ini. Maka selanjutnya diperoleh nilai h sebagai berikut:
h = a + b (Lampiran 9.1)
= 0,2093 jam/rit + 0,044 jam/km = 0,253 jam/rit • Perhitungan PHCS
PHCS merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menuju lokasi berikutnya setelah meletakkan kontainer kosong di lokasi sebelumnya. Rumus PHCS adalah:
PHCS = pc + uc + dbc (Lampiran 9.2)
Universitas Pertamina - 68 pc : waktu mengambil kontainer penuh (jam/rit) = 0,3 jam/rit
uc : waktu meletakkan kontainer kosong (jam/rit) = 0,25 jam/rit dbc : waktu antar lokasi (jam/rit) = 0,19 jam/rit
Maka:
PHCS = pc + uc + dbc (Lampiran 9.2)
= 0,3 jam/rit + 0,26 jam/rit + 0,19 jam/rit = 0,74 jam/rit • Perhitungan THCS
THCS merupakan waktu pengangkutan per rit. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
THCS = PHCS + s + h1 + h2 (Lampiran 9.4)
Dimana:
s = waktu yang digunakan untuk menunggu dilokasi per rit untuk HCS, jam/rit. = 0,25 jam/rit h1 = waktu yang dibutuhkan menuju ke lokasi TPA, jam/rit
h2 = waktu yang dibutuhkan ke TPS untuk mengambil kontainer, jam/rit Maka:
THCS = PHCS + s + a + bx (Lampiran 9.5)
= 0,74 jam/rit + 0,25 jam/rit + 0,2093 jam/rit + (0,044 jam/km x 42,6 km/rit) = 3,07
jam/rit
• Perhitungan jumlah rit per hari
Rumus yang akan digunakan pada perhitungan ini adalah:
Nd = [H(1-W)-(t1+t2)]/THCS (Lampiran 9.6)
Dimana:
Nd = jumlah rit per hari
H = waktu kerja per hari, jam/hari
W = factor off-route, dinyatakan dalam fraksi t1 = dari garasi ke lokasi pertama
t2 = dari lokasi terakhir ke garasi Jika diasumsikan:
H = 8 jam/hari w = 0,15
t1 = (jarak pool ke lokasi pertama)/(kecepatan) = 0,25 jam t2 = (jarak lokasi terakhir ke pool)/(kecepatan) = 0,55 jam Maka:
Nd = [H(1-W)-(t1+t2)]/THCS (Lampiran 9.6)
Universitas Pertamina - 69 = 1,95 rit/hari 2 rit/hari
Lampiran 10. Perhitungan pola pengangkutan Stationary Container System (SCS)
Perhitungan Pola Stationary Container System (SCS)
• Perhitungan jumlah kontainer yang harus dikosongkan (CT)
Haul time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke lokasi TPS yang akan diangkut kontainernya. Berikut ini adalah perhitungan CT yang akan dilakukan:
CT = V.r/ c.f (Lampiran 10.1)
Dimana:
V : volume mobil pengumpul (m3/ritasi) = 12 m3/rit r : rasio kompaksi = 1,9
f : faktor penggunaan kontainer = 0,6
c : volume kontainer (m3/kontainer) = 10 m3/kontainer Maka:
CT = (12 m3/rit x 1,9)/( 10 m3/kontainer x 0,6) = 3,8 kontainer/rit • Perhitungan PSCS
PSCS merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sampah dari lokasi pengambilan sebelumnya ke lokasi berikutnya. Rumus PSCS adalah:
PHCS = CT (Uc) + (np-1)(dbc) (Lampiran 10.2)
Dimana :
np : jumlah lokasi kontainer yang diambil per rit (lokasi/rit) = 6 lokasi/rit Uc : waktu mengosongkan kontainer (jam/rit) = 0,25 jam/rit
dbc : waktu antar lokasi (jam/rit) = 0,19 jam/rit Maka :
PSCS = CT (Uc) + (np-1)(dbc) (Lampiran 10.2)
= 3,8 (0,25) + (6 -1)( 0,19) = 1,9 jam/rit • Perhitungan TSCS
TSCS merupakan waktu pengangkutan per rit. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TSCS = PSCS + s + a + bx (Lampiran 10.3)
Dimana:
s = waktu yang digunakan untuk menunggu dilokasi per rit untuk HCS, jam/rit. = 0,25 jam/rit a = 0,2093 jam/rit
Universitas Pertamina - 70 Maka:
TSCS = PSCS + s + a + bx (Lampiran 10.3)
= 1,9 jam/rit + 0,25 jam/rit + 0,2093 jam/rit + (0,044 jam/km x 42,6 km/rit) = 4,23 jam/rit
• Perhitungan jumlah rit per hari
Rumus yang akan digunakan pada perhitungan ini adalah:
Nd = Vd/ V(r) (Lampiran 10.4)
Dimana:
Nd = jumlah rit per hari
Vd = jumlah sampah yang dikumpulkan/hari (m3/hari) = 1,5 m3/hari Maka :
Nd = Vd/ V(r) (Lampiran 10.4)
= 15 m3/hari/ (12 m3/ritasi x 1,9) = 0,66 rit/hari 1 rit/hari
• Perhitungan waktu yang dibutuhkan per hari untuk pengangkutan Rumus yang akan digunakan pada perhitungan ini adalah:
H = [(t1+t2) + Nd (TSCS)]/(1-w) (Lampiran 10.5)
Dimana: w = 0,15
t1 = (jarak pool ke lokasi pertama)/(kecepatan) = 0,25 jam t2 = (jarak lokasi terakhir ke pool)/(kecepatan) = 0,55 jam Maka:
H = [(t1+t2) + Nd (TSCS)]/(1-w) (Lampiran 10.5)
Universitas Pertamina - 71 Lampiran 11. Perhitungan
kebutuhan lahan pengomposan boks bata
Parameter Rumus Nilai Satuan
Kriteria
Waktu pengomposan t 45 45 hari
Ketinggian boks T 1.3 1.3 m
Panjang boks P 7 7 m
Lebar boks L 5 5 m
Data Umum
Volume sampah V 12 m3/hari
Persentase sampah untuk kompos %O 43.96 %
Volume sampah untuk kompos Vk %O x V 5.2752 m3/hari
Volume sampah dalam t Vt Vk x t 237.384 m3
Rancangan Boks
Volume boks P x L x T 45.5 m3
Tinggi pipa Tp 0.2 m3
Timbunan Kompos
Volume boks bersih Vb PxLx(T-Tp) 38.5 m3
Jumlah boks n Vt/Vb 6.165818 buah
7 buah
Kebutuhan Ruang
Panjang pasangan bata pb 0.2 m
Ruang pada sisi panjang rp 0.4 m
Lebar pasangan bata lb 0.1 m
Ruang pada sisi lebar rl 0.3 m
Panjang total Ptot P+(2xpb)+(2xrp) 8.2 m
Lebar total Ltot L+(2xlb)+(2xrl) 5.8 m
Luas/unit a Ptot x Ltot 47.56 m
Kebutuhan ruang pengomposan A n x a 333 m2
Lampiran 12. Perhi
tungan kebutuhan lahan pengomposan aerator bambu
Parameter Rumus Nilai Satuan
Kriteria
Waktu pengomposan t 45 hari
Ketinggian maksimum Hmax 1.75 m
Data Umum
Volume sampah V 12 m3/hari
Persentase sampah untuk kompos %O 43.96 %
Volume sampah untuk kompos Vk %O x V 5.2752 m3/hari
Volume sampah dalam t Vt Vk x t 237.384 m3
Universitas Pertamina - 72 Timbunan Kompos Panjang L 8 m Lebar bawah wa 4 m Lebar atas w2 4.5 m Tinggi H 1.3 m
Luas melintang Alintang (wa x w2)/2 x H 11.7 m2
Volume timbunan kompos Vtk Alintang x Panjang 93.6 m3
Aerator yang dibutuhkan n Vt/Vtk 3 buah
Area
Ruang pembalikan sisi lebar Pw 0.5 m
Ruang pembalikan sisi panjang PL 1 m
Area tiap aerator bambu
a
(wa+Pw) x
(L+PL) 36 m
2
Area total pengomposan A 91.30 m2
Lampiran 13. Pe
rhitungan kebutuhan lahan pengomposan takakura
Parameter Rumus Nilai Satuan
Kriteria
Waktu pengomposan t 45 hari
Ketinggian maksimum Hmax 1.75 m
Data Umum
Volume sampah V 12 m3/hari
Persentase sampah untuk kompos %O 43.96 %
Volume sampah untuk kompos Vk %O x V 5.2752 m3/hari
Volume sampah dalam t Vt Vk x t 237.384 m3
Timbunan Kompos Panjang L 0.6 m Lebar W 0.3 m Tinggi H 0.43 m Tinggi dudukan td 0.08 m
Jumlah pertumpuk 5 buah
Volume takakura Vtk L x W x H 0.0774 m3
Volume timbunan kompos VT 0.06 m3
Jumlah takakura Vt/VT 3768 buah
Jumlah tumpukan N 753.6 buah
Area
Jarak antar ujung takakura 0.4 m
Panjang perunit takakura 1.8 m
Lebar perunit kompos
(wa+Pw) x
(L+PL) 1.3 m
Universitas Pertamina - 73
Ruang untuk satu unit kompos 2.34 m2
Kebutuhan ruang total 1763.42 m2
Lampiran 14. Perhitungan
kebutuhan lahan pengomposan
drum komposterParameter Rumus Nilai Satuan
Kriteria
Waktu pengomposan t 45 hari
Ketinggian maksimum Hmax 1.75 m
Data Umum
Volume sampah V 12 m3/hari
Persentase sampah untuk kompos %O 43.96 %
Volume sampah untuk kompos Vk %O x V 5.2752 m3/hari
Volume sampah dalam t Vt Vk x t 237.384 m3
Timbunan Kompos
Diameter D 0.5 m
Panjang W 1 m
Panjang total drum 1.3 m
Tinggi 0.8 m
Volume drum 0.157 m3
Jumlah drum yang dibuthkan 1512 m
Area
Jarak antar ujung drum 0.2 m
Panjang perunit drum 0.4 m
Lebar perunit kompos 0.9 m2
Ruang untuk satu unit kompos 0.36 m2
Kebutuhan ruang total 544.32 m2
Lampiran 15. Perhitungan
RAB boks bata
Keterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi Peralatan Chopper organik tipe 3 unit 1 Rp 23,606,370 Rp 23,606,370 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Boks bata unit 4 Rp 2,500,000 Rp 10,000,000
(Kementrian Pekerjaan Umum, 2012) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Termometer buah 1 Rp 57,000 Rp 57,000 (ETI, 2020)
Universitas Pertamina - 74 Cangkrang buah 3 Rp 203,500 Rp 610,500
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster,
2020) Kereta sorong buah 1 Rp 2,310,000 Rp 2,310,000
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Mesin pengering unit 1 Rp 1,287,000 Rp 1,287,000 (Panasonic,
2020)
Jumlah Rp 40,893,797
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010) Inokulum EM4 botol 8 Rp 51,850 Rp 414,800
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Karung buah 1614 Rp 3,110 Rp 5,019,540 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Biaya pemeliharaan mesin unit 1 Rp 708,191 Rp 708,191 (Kementrian PUPR, 2017)
Bahan bakar liter 120
Rp 7,650 Rp 918,000 (Kementrian Pekerjaan Umum, 2016) Pelumas liter 12 Rp 24,700 Rp 296,400 (Megacools, 2020)
Total biaya operasional Rp 31,356,931
PPN 10% Rp 3,135,693
Total biaya operasional Rp 34,492,624
Lampiran 16. Perhitungan
RAB aerator
bambuKeterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi Peralatan Chopper organik tipe 3 unit 1 Rp 23,606,370 Rp 23,606,370 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Aerator bambu unit 2 Rp 200,000 Rp 400,000 (Kementrian
PUPR, 2017) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Termometer buah 1 Rp 57,000 Rp 57,000 (ETI, 2020) Cangkrang buah 3 Rp 203,500 Rp 610,500
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster,
Universitas Pertamina - 75 Kereta sorong buah 1 Rp 2,310,000 Rp 2,310,000
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Oven unit 1 Rp 1,287,000 Rp 1,287,000 (Panasonic,
2020)
Jumlah Rp 31,293,797
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010) Inokulum EM4 botol 8 Rp 51,850 Rp 414,800
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Karung buah 1614 Rp 3,110 Rp 5,019,540 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Biaya pemeliharaan mesin unit 1 Rp 708,191 Rp 708,191 (Kementrian Pekerjaan Umum, 2012) Bahan bakar liter 120 Rp 7,650 Rp 918,000
(Kementrian Pekerjaan Umum, 2016) Pelumas liter 12 Rp 24,700 Rp 296,400 (Megacools,
2020)
Total biaya operasional Rp 31,356,931
PPN 10% Rp 3,135,693
Total biaya operasional Rp 34,492,624
Lampiran 17. Perhitungan
RAB Takakura
Keterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi Peralatan Chopper organik tipe 3 unit 1 Rp 23,606,370 Rp 23,606,370 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Keranjang unit 3768 Rp 94,000 Rp 354,192,000 (Green Leaf,
2020) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Termometer buah 1 Rp 57,000 Rp 57,000 (ETI, 2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster,
2020) Oven unit 1 Rp 1,287,000 Rp 1,287,000 (Panasonic,
2020)
Jumlah Rp 382,165,297
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010)
Universitas Pertamina - 76 Inokulum EM4 botol 8 Rp 51,850 Rp 414,800
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Karung buah 1614 Rp 3,110 Rp 5,019,540 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Biaya pemeliharaan mesin unit 1 Rp 708,191 Rp 708,191 (Kementrian PUPR, 2017) Bahan bakar liter 120 Rp 7,650 Rp 918,000
(Kementrian Pekerjaan Umum, 2016) Pelumas liter 12 Rp 24,700 Rp 296,400 (Megacools,
2020)
Total biaya operasional Rp 31,356,931
PPN 10% Rp 3,135,693
Total biaya operasional Rp 34,492,624
Lampiran 18. Perhitungan RAB Takakura
Keterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi Peralatan Chopper organik tipe 3 unit 1 Rp 23,606,370 Rp 23,606,370 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Drum komposter unit 1512 Rp 400,000 Rp 604,800,000
(Srimurti Komposter, 2019) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Termometer buah 1 Rp 57,000 Rp 57,000 (ETI, 2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster, 2020) Oven unit 1 Rp 1,287,000 Rp 1,287,000 (Panasonic, 2020) Jumlah Rp 632,773,297
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010) Inokulum EM4 botol 8 Rp 51,850 Rp 414,800
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Karung buah 1614 Rp 3,110 Rp 5,019,540 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Biaya pemeliharaan mesin unit 1 Rp 708,191 Rp 708,191 (Kementrian PUPR, 2017) Bahan bakar liter 120 Rp 7,650 Rp 918,000
(Kementrian Pekerjaan Umum, 2016)
Universitas Pertamina - 77 Pelumas liter 12 Rp 24,700 Rp 296,400 (Megacools,
2020)
Total biaya operasional Rp 31,356,931
PPN 10% Rp 3,135,693
Total biaya operasional Rp 34,492,624
Lampiran 19. Perhitungan RAB Pencacah Plastik
Keterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi
Peralatan
Chopper pisau unit 1 Rp 19,440,000 Rp 19,440,000
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Terpal unit 1 Rp 712,600 Rp 712,600 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Spray gun buah 1 Rp 55,500 Rp 55,500 (Magic Hose,
2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster,
2020) Kontainer buah 8 Rp 2,310,000 Rp 18,480,000 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Jumlah Rp 41,711,027
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010) Kebutuhan air kwh 40.35 Rp 1,467 Rp 59,193 (PAM Jaya,
2020) Karung buah 4035 Rp 3,110 Rp 12,548,850 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Listrik kwh 591.8 Rp 1,467 Rp 868,170 (PLN, 2020) Perawatan mesin unit 1 Rp 79,995 Rp 79,995 (Kementrian PUPR, 2017)
Total biaya operasional Rp 37,556,209
PPN 10% Rp 3,755,620
Total biaya operasional Rp 41,311,830
Laba Rp 37,756,415
Lampiran 20. Perhitungan RAB Mesin Peleleh dan Pembentuk Biji Plastik
Keterangan Satuan Jumlah Harga satuan Harga total Sumber
Biaya Investasi
Universitas Pertamina - 78 Mesin pelet biji
plastik unit 1 Rp 190,000,000 Rp 190,000,000 (KMP, 2020) Timbangan digital buah 1 Rp 2,666,527 Rp 2,666,527
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Sekop buah 3 Rp 118,800 Rp 356,400 (Kenmaster,
2020) Kontainer buah 8 Rp 2,310,000 Rp 18,480,000 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Jumlah Rp 211,502,927
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Gaji pekerja orang 24 Rp 1,000,000 Rp 24,000,000 (Wahyono, 2010) Kebutuhan pompa air kwh 40.35 Rp 1,467 Rp 59,193 (PAM Jaya, 2020) Karung buah 4035 Rp 3,110 Rp 12,548,850 (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2020) Listrik kwh 1513.846 Rp 1,467 Rp 2,220,812 (PLN, 2020) Perawatan mesin unit 1 Rp 5,700,000 Rp 5,700,000 (Kementrian PUPR, 2017)
Total biaya operasional Rp 44,528,855
PPN 10% Rp 4,452,885
Total biaya operasional Rp 48,981,741
Laba Rp 35,357,874
Lampiran 21. Perhitungan penjualan kompos
Berat sampah organik 124.875 kg/hari
Reduksi menjadi kompos 50% 62.4375 kg/hari Kemasan kompos per 10 kg
8.919642857 karung/hari ≈ 9 karung/hari 2421 karung/tahun Harga jual kompos
Rp 13,000.00 /karung Rp 117,000.00 /karung/hari Rp 42,705,000.00 karung/tahun
Lampiran 22. Perhitungan penjualan plastik hasil pencacahan plastik
Volume sampah plastik 146.967 kg/hari
Harga jual plastik
Rp 2,000.00 /kg Rp 293,934.00 /hari Rp 79,068,246.00 /tahun