• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Saran Akademis

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya topik yang masih berkaitan dapat meneliti dari sudut pandang yang berbeda. Salah satunya dengan meneliti dari segi ekonomi politik media. Diharapkan juga dapat mewawancarai pimpinan redaksi.

2. Saran Praktis

Penulis berharap untuk Media Antaranews.com agar lebih berimbang dalam mengemas suatu berita. Pada berita internasional tidak hanya sebagai penerjemah melainkan lebih menjaga keobjektivitasan suatu berita.

Untuk pembacanya agar lebih kritis dalam menyerap informasi. Tidak mudah percaya pada satu informasi media, melainkan mencari referensi lain agar berpengetahuan luas dalam menilai sebuah berita.

135

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Astraatmadja, Atmakusumah. Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia, (Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan, 1981).

Bachtiar, Tiar Anwar. HAMAS Kenapa dibenci Israel?, (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2008).

Baskara, Nando. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam, (Jakarta: PT Buku Kita, 2009).

Barnabas, Stephen. Financial-Self Concept: Kunci Meraih Kekayaan dan

Kesuksesan Sejati, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2002).

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2009).

Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi

Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit,

2004).

Hendarto, Heru. Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan, (Jakarta: Gramedia, 1993).

Kasman, Suf. Pers dan Pencitraan Umat Muslim di Indonesia: Analisis Isi

Pemberitaan Harian Kompas dan Republika, (Jakarta: Balai Litbang dan

Diklat Kementrian Agama RI, 2010).

Malik, Maszlee. HAMAS: Pejuang Kota Suci Baitulmuqaddis, (Kuala lumpur: PT MILLENIA SDN, 1974)

Muhammad, Reno. ISIS: Kebiadaban Konspirasi Global, (Bandung: Noura Books, 2014).

Mulyana. Kajian Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005).

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).

Patria, Nezar dan Andi Arief. Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).

Romli, M dan Asep Syamsul. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola

Media Online, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2012).

SDM, Direktorat dan Umum Perum LKBN ANTARA. Himpunan Peraturan

Perusahaan Umum LKBN Antara, (Jakarta: LKBN ANTARA, 2010).

Smith, Edward C. Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia, (Jakarta: Grafitipers, 1983).

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009).

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Goup, 2008).

Weiss, Michael & Hassan Hassa, ISIS The Inside Story, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015).

B. Jurnal

Hilmy, Masdar. Genealogi dan Pengaruh Ideologi Jihadisme Negara Islam Iraq

dan Suriah (NIIS) di Indonesia Teosofi, Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam,

Volume 04 No. 02 Desember 2014, diterbitkan Prodi Filsafat Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel Surabaya.

C. Internet

Drama Penembakan San Bernardino, 2 Tersangka Tewas, diakses pada 24 Februari

2016, pukul 13.25 WIB dari:

https://dunia.tempo.co/read/news/2015/12/03/116724585/drama-penembakan-san-bernardino-2-tersangka-tewas.

Heru Margianto, Empat Serangan di Paris, Ini Cerita Ringkasnya, diakses pada 24

Februari 2016, pukul 13.00 WIB dari:

http://internasional.kompas.com/read/2015/11/14/09485871/4.Serangan.di.Par is.Ini.Cerita.Ringkasnya.

Ini Organisasi Perlawanan Rakyat Palestina (PLO), diakses pada 29 Juni 2016,

pukul 21.35 WIB dari: http://www.muslimedianews.com/2015/04/ini-organisasi-perlawanan-rakyat.html.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada 8 Agustus 2016, pukul 20.00 WIB

dari: http://kbbi.web.id/buru.

Kunto Wibisono, Polisi: sedikitnya 14 orang tewas dalam penembakan di

California, diakses pada 24 Februari 2016, pukul 13.40 WIB dari:

http://www.antaranews.com/berita/532943/polisi-sedikitnya-14-orang-tewas-dalam-penembakan-di-california.

Maryati, UEA-AS luncurkan Kampanye Media Sosial Lawan ISIS, diakses 29 Juli 2016, pukul 20.20 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/536748/uea-as-luncurkan-kampanye-media-sosial-lawan-isis.

Portal Antara, Berita Antara, diakses pada 24 Februari 2016, http/www.Antaranews.com.

Syria Iraq: The Islamic State Militant Group”, BBC News Middle East, 2 Agustus

2014, diakses 29 Juni 2016, pukul 21.50 WIB dari: www.bbc.com.

Unggul Tri Ratomo. Obama Bersumpah Kalahkan ISIS, diakses pada 27 Juli 2016, pukul 21.00 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/533769/obama-bersumpah-kalahkan-isis.

Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli

2016, pukul 16.00 WIB dari:

http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis. VOA News, Bush: 'You Are Either With Us, Or With the Terrorists' - 2001-09-21,

diakses pada 18 September 2016, http://www.voanews.com/a/a-13-a-2001-09-21-14-bush-66411197/549664.html.

D. Tesis

Siagan, Tagor. Tesis: Strategi Far Enemy Al Qaeda dan Jaringan Melawan Amerika Serikat, NATO dan Sekutu Dalam Perang Asimetrik di Afghanistan

dan Irak, 2001-2011, (Depok: Universitas Indonesia, 2012).

E. Wawancara

Wawancara pribadi dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita

Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB, di Wisma Antara

Lantai 19 Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Wawancara pribadi dengan Herlambang Priambodo, Pembaca Antaranews.com, pada 21 Juli 2016 via email.

Wawancara pribadi dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul 13.00 WIB, di Wisma Antara Lantai 19 Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Wawancara pribadi dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul 13.00 WIB, di Wisma Antara Lantai 19 Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo mengomentari tweet berita media Antaranews.com

Screenshoot kutipan permohonan wawancara via email dengan narasumber pembaca berita Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo

Artikel Berita “Obama bersumpah kalahkan ISIS”

Artikel Berita “Obama bersumpah kalahkan ISIS”

Artikel Berita “Obama peringatkan pemimpin ISIS”

Artikel Berita “Obama peringatkan pemimpin ISIS”

Artikel Berita “UEA-AS luncurkan kampanye media sosial lawan ISIS”

Foto saat sidang skripsi berlangsung

Foto setelah selesai sidang skripsi bersama ketua, sekretaris, penguji 1, penguji 2 dan dosen pembimbing

Narasumber Pertama

Topik Riset : Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria Wawancara : Hari Rabu, 3 Agustus 2016

Tempat : Wisma Antara Lantai 19, jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat Pukul : 10.00 WIB

Narasumber : Aditia Maruli sebagai Manajer Konten Berita Dokumentasi foto :

1 Individu wartawan

P: Apa latar pendidikan Bapak?

N: Saya dulu kuliah Jurusan Komunikasi di Universitas Padjajaran, Bandung.

P: Berapa lama Bapak bekerja di

Antaranews.com?

N: Sudah 18 tahun. Antaranews.com ini baru. Tadinya saya ini dari Kantor Berita Antara.

Di Antaranews.com sudah 8 tahun.

Latarbelakang narasumber Aditia Maruli sebagai Manajer Konten Berita di

Antaranews.com. - Latar Pendidikan: Komunikasi, Universitas Padjajaran, Bandung - Lama bekerja : Antaranews.com 8 tahun Produksi teks 2 Hubungan wartawan dengan organisasi media

P: Apa tugas sebagai seorang manajer pemberitaan di Antaranews.com?

N: Bertanggung jawab itu membuat inovasi dan kreasi bidang layanan web. Bertanggung jawab soal konten yang bisa diproduksi secara luas, terus juga melakukan kordinasi dengan

Tugas manajer konten berita: - Bertanggung jawab

dalam layanan web - Membuat inovasi dan

kreasi layanan web

menjamin kualitas dan kuantitas layanan berita yang diproduksi Antaranews.com. Saya juga bertugas sebagai redaktur. Karena manajemen itu berfungsi sebagai manajerial aja, fungsinya sebagai administrasi. Saya memoderasi setiap kali diskusi antar redaktur. Saya sebetulnya editor juga tetapi karena lagi jadi manajer, saya editnya ga ada tugas tetap, saya ngedit menjaga agar tidak lupa aja.

produksi berita - Menjamin kualitas

dan kuantitas layanan berita

- Sebagai redaktur - Sebagai editor

3 Rutinitas kerja P: Kapan rapat redaksi diadakan?

N: Seminggu sekali setiap selasa sore jam 4, karena harus tatap muka. Tapi kalau rapat, sekarang kan udah ada Whatsapp (WA),

Blackberry Messanger (BBM). Jadi kita

sekarang rapat online. Kalau harian rapat online aja dari handphone. Pagi dari jam 7 – 8 kita rapat online. Tapi kalau rapat yang

Rapat redaksi :

Setiap hari selasa jam 16.00 WIB seminggu sekali. Rapat harian:

Melalui rapat online di Whatsapp (WA) dilakukan dari jam 07.00 – 08.00 WIB

udah ketemu terus bahasnya di handphone. Tapi kalau misal tiba-tiba terjadi peristiwa, engga perlu harus diadakan rapat besar, langsung dari handphone saja. Kemarin peristiwa bom Thamrin, kami yang paling dekat kantornya. Langsung instruksikan reporter saja turun ke lokasi kejadian. Reporter jalan kami kordinasi aja lewat

handphone.

4 Rutinitas kerja P: Bagaimana struktur organisasi

Antaranews.com?

N: Bisa dilihat di web di tentang kami. Kalau disini itu pemimpin tertinggi general manajer (GM), dia membawahi 2 manajer. Pertama saya manajer bagian konten redaksi pemberitaan, dan kedua manajer konten

Pemimpin tertinggi : General manajer (GM)

GM membawahi 2 manajer : Manajer konten redaksi berita dan manajer konten komersial.

Konten komersial seperti iklan

5 Rutinitas kerja P: Bagaimana alur produksi pengemasan suatu berita di Antaranews.com?

N: Jadi setiap hari ada dua rapat yang saya ikutin, satu rapat redaktur. Redaktur itu kan masing-masing bidang. Misal redaktur tuh bilang kita hari ini ada acara ini nih ada event ini. Kalau misal yang bagian internasional bilang, hari ini ada konferensi demokorat nih disini tapi itu misal sekalian deklarasi wakilnya Clinton. Jadi tolong dijagain. Terus kalau yang bagian sport bilang apa, terus lain juga seterunya. Oh berarti dari redaktur ya? iya dari redaktur. Nah kalau yang satu lagi itu rapat virtual itu rapat korlip bareng saya gitu. Jadi korlip disini ada 2 orang. Korlip itu kordinator liputan. Korlip itu membicarakan penugasan reporter hari ini kemana-kemana, kenapa kesini kenapa bukan

Setiap hari ada 2 rapat diadakan :

- Rapat redaktur - Rapat kordinator

liputan

Redaktur memiliki bidang masing-masing. Isi dalam rapat membahas topik yang ingin diproduksi.

Kordinator liputan melakukan rapat virtual atau rapat online. Isi rapat membahas mengenai penugasan reporter dalam mencari berita.

handphone untuk menentukan mana sih yang lebih tepat. Saya masuk juga disitu karena memberi input dari rapat redaktur.

konten berita mengikuti kedua rapat itu dan melakukan kordinasi antar redaktur dan korlip.

6 Rutinitas kerja P: Bagaimana kebijakan redaksional di

Antaranews.com?

N: Kalau kebijakan disini sama seperti visinya Kantor Berita Antara. Sekarang itu kami resmiinya sebagai government public

relation. Jadi kami mem-promote

berita-berita kegiatan pemerintahan, garis besarnya itu. Terus mungkin kalau kritik buat pemerintah, kami kasih kavling kritik yang membangun, jadi kritik tapi harus ada solusinya. Jadi kami pilihan pakar, pakar yang ngomongnya juga pakar yang bisa kasih solusi alternative. Jadi bukan yang menghujat.

Kebijakan redaksional : Government public relation yaitu memproduksi berita-berita kegiatan pemerintah dan memberikan kritik yang membangun pada kinerja pemerintah

7 Rutinitas kerja P: Bagaimana konsep umum pemberitaan di

Antaranews.com?

N: Antaranews.com kan sama kaya dotcom

lainya konteksnya bisnis. Jadi saya itu harus pake pakam-pakam atau teknik bisnis yang biasa dipake oleh bisnis.com. Jadi gimana caranya kita memancing pembaca. Gimana membuat pembaca tertarik dan gimana membuat pembaca bertahan di situs kami, karena yang kami jual performa kami adalah tingkat kunjungan pembaca dan lamanya pembaca di situ kan. Stay nya berapa lama gitu. Itukan yang dotcom jual. Kalau pengiklan itu semua, dia jualini itu. Ini tingkat kunjungan harian kami segini, pembaca kami berapa lama nih stay disini. Bisnis dotcom itu bisnis viewers. Udah mulai bergeser

Konsep umum pemberitaan

Antaranews.com melihat

pada konteks bisnis. Berita diproduksi untuk menarik pembaca dan berdampak pada tingkat kunjungan pembaca yang nantinya akan menarik pengiklan masuk

8 Rutinitas kerja P: Dalam berita Internasional, apa pertimbangan khusus dalam menentukan suatu topik berita?

N: Kalau Antaranews.com itu membawahi 2 kepetingan. Satu sisi kepentingan bisnis, karena kami harus berbisnis. Kepentingan lainnya itu kami sebagai etalase Kantor Berita Antara. Namanya etalase Kantor Berita Antara. Karena Kantor Berita Antara adalah

government public relation, jadi kami juga

jadi etalase government public relation. Tetapi pada saat yang sama kami harus bisa berbisnis. Nah itu yang membedakan kami dengan tempat lain. Pengiklan kami saat ini departemen semua, contohnya info keagamaan, iklan dari departemen agama. Industri update oleh kementriannya.

Antaranews.com

membawahi 2 kepetingan : - Kepentingan bisnis - Etalase Kantor Berita

Antara

Pertimbangan dalam produksi berita menyangkut pemerintah dan menarik pembaca supaya banyaknya pengiklan

cukai udah ngantri, tetapi belum dimasukin. Kalau swasta ada kegiatan apa, tayang 2 minggu di web kami. Kalau yang kementrian ini langsung setahun menjadi pengiklan di situs kami. Dan tiap hari tayang di situs kami. Jadi memang banyaknya pemerintah.

9 Ekonomi media P: Apakah pengiklan dapat mempengaruhi isi pemberitaan?

N: Rata-rata ada aja yang minta misal, ada kasus apa terus request supaya tidak diberitakan buruk sehingga citranya baik. Tapi tetap kebijakan redaksi kami. Jadi kalau kementrian-kementrian biasa minta promote aja, kabar-kabar baik aja. Kalau kami menyikapinya, misal kementerian perdagangan, ya kami masukin kabar baiknya di info perdagangan. Tetapi kalau ada kritik

Pada bagian pemerintah dapat mempengaruhi isi berita tetapi Antaranews.com memasukan isinya sesuai info yang disampaikan. Dalam mengkritik pemerintah baru masuk pada kolom berita

Pengaruh diluar institusi media

lewat berita. Kalau mereka melarang kami, bahwa berita itu tidak boleh muncul, itu tidak bisa. Ada sih beberapa kali, tapi saya kira wajar sih. Misalnya kok ada berita ini sih, kan kita udah kerjasama, itu menyikapinya dengan berita itu kan tidak ada dikolom Anda, kan di kerjasamanya begitu. Tapi mereka juga tetap ngerti kok.

10 Politik P: Apakah kedutaan besar dapat

mempengaruhi isi pemberitaan

Internasional di Antaranews.com?

N: Banyak tuh, kedutaan Timur Tengah dengan beberapa negara Timur Tengah mengirim surat keberatan, tapi bukan surat juga, mereka agak pintar juga , mereka menelpon bos atau pimpinan kami, mereka keberatan akan berita ini. Tapi masalahnya beritanya udah tersiar,

Kedutaan besar tidak dapat mempengaruhi isi berita. Namun terkadang berita sudah dipublikasikan ada saja yang keberatan namun Antarnews.com tidak dapat mencabut berita itu.

Pengaruh diluar institusi

jawabnya. Bikin tanggapan atas berita itu. Tapi kalau untuk nyabut berita itu tidak mungkin. Jadi kalau berita mau dihapus, google masih tetap nyimpan di kechet. Biasanya itu kasus dalam pemerintahan mereka, Timur Tengah sejak Arab Spring itu kan ya, jadi misalnya kami cuma punya satu korensponden di Timur Tengah di Mesir, jadi hampir semua berita di Timur Tengah itu kita ambil dari kantor berita mitra kami seperti Reuters, AFP. Itu kami terjemahkan dari mereka. Pernah waktu itu, AFP dan Reuters ini sumbernya dari pemberontak, itu yang kami muat kami terjemahin, nah itu yang kedutaan Timur Tengah keberatan. Keberatan atas keterangan yang disampaikan. Kalau udah seperti itu, ada dampaknya ga sih untuk

ya ga hanya menyangkut Israel palestina, tetapi menyangkut pemerintahan Arab Saudi pasti komentarnya banyak. Kami matiin dulu, karena kami belum bisa memoderasi. Kami tidak punya tenaganya ya. Kita off kan dulu, kalau mau komentar di facebook aja. Kami sudah tutup sekitar setahunan. Masalahnya karena kami tidak bisa moderasi aja. Jadi kalau mau komentar masuknya via facebook.

11 Khalayak pembaca

P: Apakah komentar pembaca itu jadi pertimbangan teman-teman redaksi?

N: Bukan, kalau gabisa moderasi terus mereka bisa asal komentar aja kan gabisa di pertanggung jawabkan kalau anonim, kata-kata maksiat, orang jualan. Kami matikan aja, ga ada tenaga kerjanya. Udah komentarnya di facebook aja.

Berita internasional terutama berkaitan dengan Timur tengah selalu tinggi pembacanya. Dan ini menjadi pertimbangan

Antaranews.com dalam

memproduksi berita-berita Timur Tengah

N: Tidak, konsen kami itu berita Timur Tengah itu selalu tinggi. Kami gatau kenapa dan ga pernah di diskusiin juga, tapi berita itu tinggi. Jadi salah satu fokus kami di berita Internasional itu ya berita Timur Tengah.

P: Karena itu Antaranews.com punya kolom sendiri untuk Timur Tengah?

N: Bukan, Antaranews.com itu kalau Timur Tengah lebih ke sub kolom.

P: Tingginya berita Timur Tengah itu karena permintaan pembaca atau konflik disana?

N: Bukan hanya konflik saja, tetapi berita-berita menyenangkan disana juga tinggi. Irak suriah itu kan konflik cuman kesini-kesininya atas dasar keputusan intern kami juga, berita-berita soal bom di Irak di Timur Tengah lainnya. Jadi beritanya itu cuma detol aja. detol itu 80 mati ledakan disini mati berapa orang, disana

framing dari si kantor berita lain gitu. Jadi kami ga terlalu percaya gitu, ada satu framing tapi kami tidak tahu itu apa. Yaudah mending gausah lah berita-berita kaya gitu. Mungkin mereka penting buat mereka karena ada tentara mereka disitu.

12 Hubungan

wartawan dengan organisasi media

P: Apakah ada atau tidak wartawan Antara yang meliput di luar?

N: Adanya paling jauh di Mesir hanya ada satu orang, wartawan kami ada di Mesir, koresponden kami ada di Mesir. Itu aja ke Gaza sulit banget. Itu cuma bisa berapa kali.

P: Kalau untuk di Amerika ada atau tidak wartawan yang meliput secara langsung disana?

N: Kalau di Amerika udah tutup, 5 tahun terakhir udah tidak ada. Kalau di Amerika bukan di

Antaranews.com hanya

menempatkan satu orang wartawan di Mesir. Untuk di Amerika sekarang tidak ada namun 5 tahun yang lalu pernah ada yaitu di New York di markas besar PBB

satu di kantor markas besar PBB. Lima tahun yg lalu sudah tutup karena biaya juga sih. Penempatan di Amerika bukan karena Amerikanya tetapi karena PBB nya. Jadi dia sebagai koresponden di markas besar PBB.

13 Rutinitas kerja P: Kantor Antara bekerjasama dengan kantor berita Internasional apa saja?

N: Reuters, AFP dan XINHUA.

P: Untuk berita Internasional mengenai berita kebijakan Obama terhadap ISIS, Antara lebih banyak mengambil sumber dari kantor berita apa?

N: Kantor berita barat Reuters, AFP, walaupun kalau sebagai pembanding pakai XINHUA karena punya beberapa koresponden di Timur Tengah. Kami mengutip dari XINHUA,

Antaranews.com mengambil

sumber berita dari Kantor Berita Reuters, AFP dan XINHUA.

Untuk pemberitaan mengenai kebijakan Barack Obama terhadap ISIS mengambil berita dari Reuters dan XINHUA Dalam suatu berita diambil sumber kantor berita yang tercepat.

P: Untuk proses suatu berita, sumber yang diambil dari berapa kantor berita?

N: Kalau soal peristiwa biasanya langsung yang paling cepat. Biasanya memang yang paling cepat Reuters sama AFP. Kalau XINHUA itu kebanyakan yang Human Interest, misalnya gimana banyak yatim piatu di Gaza dan gimana rumah yatim piatu ini ngebesarin anak di Gaza. Kita perlu juga melihat misalnya peristiwa bom disana tetapi disana ada manusia juga jadi itu yang kita pengen ambil perspektifnya.

P: Berapa persen kira-kira mengambil berita dari luar terutama pada berita kebijakan Obama terhadap ISIS?

N: Kebijakan luar negeri Amerika itu, karena itu base nya di Amerika, jadi kita lebih ambil dari AFP dan Reuter. Kita ambil 100 persen. Jadi

luar. Dan tidak diperbolehkan ada interpretasi dari wartawan Antaranews.com. wartawan berfungsi hanya sebagai penerjemah

di edit lagi. Jadi Reuters bilang apa ya itu yang kita terjemahin. Tidak diperbolehkan ada suara wartawan dari Antara. Teruskan kalau masukan, kavlingnya bukan disitu tetapi di artikel, berita kita tidak bisa nyampur sama perpektif wartawan tidak bisa masuk.

14 Rutinitas kerja P: Siapa yang menerjemahkan berita dari luar? Apa langsung editor atau reporter atau bapak langsung sebagai manajer pemberitaan?

N: Tidak, saya hanya fungsi manajerial aja sebagai manajemen tetapi saya ada fungsi lain sebagai redaktur. Jadi nanti si wartawan ke redaktur. Si reporter tidak ke lapangan tetapi fungsinya sebagai penerjemah, kirim beritanya ke redaktur untuk di edit tetapi di editnya itu lebih kepada di cek

Redaktur memberikan instruksi mengenaik topik yang akan dibuat kepada wartawan. Setelah itu wartawan mencari dari sumber berita luar lalu menerjemahkannya

kemudian memberikan kepada redaktur. Setelah itu, redaktur memeriksa kembali terjemahan sudah sesuai atau

berpacu juga sama tempat lain. Hal-hal yang filternya Cuma satu kok ketika menyangkut Indonesia sama ketika menyangkut SARA. Kami salah satu kebijakannya soal ISIS, ISIS mau ganti namanya apapun, tulisan kami tetap nyebutnya ISIS, karena kalau pake kepanjanganya kan adanya Islamnya, jadi ISIS identik dengan Islam jadi kami nyebut ISIS tanpa menyebutkan kepanjangnnya.