• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan membuat skala sendiri untuk mengukur sikap wanita terhadap menopause. Hal tersebut dikarenakan skala ATM miliki Neugarten et al. (1996) tidak menjelaskan secara jelas definisi dari masing-masing aspek skala ATM tersebut.

b. Pada penelitian ini, terdapat 5 aspek yaitu guidance, reassurance of worth, reliable alliance, emotional attachment,

dan opportunity for nurturance yang dijadikan alat ukur dukungan sosial suami. Kelima aspek tersebut mungkin tidak semuanya sesuai dengan jenis dukungan yang dibutuhkan

oleh wanita perimenopause. Oleh sebab itu, peneliti selanjutnya disarankan agar membuat skala dukungan sosial suami yang menggambarkan kesesuaian dengan jenis dukungan sosial yang dibutuhkan wanita perimenopause. c. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan

variabel-variabel lain yang dapat menjadi prediktor kuat bagi sikap wanita terhadap menopause, misalnya akses informasi terkait dengan menopause dan ketepatan dalam pemberian jenis dukungan sosial bagi wanita perimenopause.

77

DAFTAR PUSTAKA

Abernethy, K., Hillard, A., McFall, P., Holloway, D., Robinson, J., Norman, A. et al. (2010). Menopause Lifestyle and Therapeutic Approaches. London: Royal College of Nursing.

Adi, I. R. (1994). Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial Dasar-dasar Pemikiran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Aprillia, N. I., & Puspitasari, N. (2007). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan pada Wanita Perimenopause. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 4, No. 1, 35-42.

Ayers, B., Forshaw, M., & Hunter, M. S. (2010). The Impact of Attitudes

Towards the Menopause on Women‟s Symptom Experience: A Systematic

Review. Maturitas, 6, 28-36.

Azwar, S. (2009). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ---. (2009). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

---. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ---. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Chaplin, J. P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan). Edisi pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Chedraui, P., Lopez, F. R. P., Aguirre, W., Calle, A., Hidalgo, L., & Leon, P. L., et al. (2010). Beliefs Regarding Menopausal Hot Flashes Among Climacteric Women as Assessed with the Hot Flash Beliefs Scale.

Maturitas, 66, 298-304.

Cohen, S. (1992). Stress, Social Support, and Disorder. USA: Cornegie Mellon University Pennyslavania.

Cohen, S. & McKay, G. (1984). Social Support, Stress and the Buffering Hypothesis: A Theoretical Analysis. Handbook of Psychology and Health, 253-297.

Collins, A. (2002). Sociocultural Issues in Menopause. Department of Clinical Science.

Cutrona, C. E., & Russel, D. W. (1987). The Provision of Social Relationship and Adaptation to Stress. Advances in Personal Relationship, Vol. 1, 37-67.

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial (Edisi Revisi). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Deeks, A. A. (2004). Is this Menopause? Women in Midlife- Psychosocial Issues. Australian Family Physician, Vol. 33, No. 11, 889-893.

Dewi, D. P. (2004). Hubungan antara Sikap terhadap Menopause dan Tingkat Stres Pada Wanita Perimenopause. Jakarta: Universitas Atma Jaya.

Eden, K. J. & Wylie, K. R. (2009). Quality of Sexual Life and Menopause.

Women’s Health, Vol.5, No. 4, 385-396.

Freeman, E. W., & Sherif, K. (2007). Prevalence of Hot Flushes and Night Sweats around the World: A Systematic Review. Climacteric, 10, 197-214.

Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Greendale, G. A., Lee, N. P., & Arriola, E. R. (1999). The Menopause. The Lancet, Vol. 353, 571-580.

Hastono, S. P. (2001). Analisis Data. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Havighurst, R. J. (1972). Human Development and Education (terjemahan). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Helgeson, V. S. (2003). Social Support and Quality of Life. Quality of Life Research, 12, 25-31.

Idris, Z., & Jamal, L. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita. Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Kuntjoro, Z. S. K. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. Dipungut 25 November 2011, dari www. e-psikologi.com

Lakey, B., & Cohen, S. (2000). Social Support Theory and Measurement.

Dalam S. Cohen, L. G. Underwood, & B. H. Gottlieb (Ed.), Social Support Measurement and Intervention a Guide to Health and Social Scientists

(hal. 29-52). New York: Oxford University.

Lyons, A. C., & Chamberlein, K. (2006). Health Psychology A Critical Introduction. Cambridge: University Press.

Madjid, T. H. (2009). Pola Hidup Menjelang Menopause. Bandung: Universitas Padjajaran.

Matthews, K. A. (1992). Myths and Realites of the Menopause. Psychosomatic Medicine, 54, 1-9.

Melby, M. K., Lock, M., & Kaufert, P. (2005). Cultural and Symptom Reporting at Menopause. Human Reproduction Update, Vol.11, No.5, 495–512.

McKinlay, S. M., & Jefferys, M. (1974). The Menopausal Syndrome. Journal of Social Medicine, 28, 108-115.

Neugarten, B. L., Wood, V., Kraines, R. J., & Loomis, B. (1996). Women‟s

Attitudes Toward The Menopause. Dalam D. A. Neugarten (Ed.), The Meaning of Age: Selected Papers of Bernice L. Neugarten (hal.193-203). London: University of Chicago.

Norati, S., & Maritoh, A. R. (2010) Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Ibu Terhadap Menopause Di Desa Peganjaran Bae Kabupaten Kudus. Kudus: Sekolah Tinggi Muhamadiyah.

Nugraha, A. (2011, Mei). Efek Menopause Saat Bercinta. Dipungut 3 Februari, 2012, dari http://kesehatan.liputan6.com/read/335710/efek-menopause-saatbercinta

Nurmalasari, Y. (2007). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Penderita Penyakit Lupus. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Osarenren, N., Ubangha, M. B., & Nwadigniwe, I. B., & Ogunleye, T. (2009). Attitude of Women to Menopause Implication for Counseling. Nigeria:

Edo Journal of Counseling, 155-164.

Parry, B. L. (2008). Perimenopausal Depression. Am J Psychiatry 165:1.

Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Develompment

(Perkembangan Manusia). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Proverawati, A. (2010). Menopause dan Sindrome Premenopause. Yogyakarta: Mulia Medika.

Ramadhani, N. (Tanpa tahun). Sikap dan Beberapa Definisi untuk

Memahaminya. Dipungut 15 Agustus, 2012, dari:

http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wpcontent/uploads/2008/03/definisi. pdf.

Ramaiah, S. (2003). All You Wanted To Know about Menopause. New Delhi: Sterling Publisher.

Rustiana, E. R. (2006). Dukungan Sosial dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan.

Semarang: Universitas Negri Semarang.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Develompment (Perkembangan Masa Hidup). Edisi ke-5. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sears, D.O., Freedman, J.L., & Peplau, L.A. (2009). Psikologi Sosial 5th ed. Jakarta: Erlangga.

Soetarno, R. (1994). Psikologi Sosial. 3th ed.Yogyakarta: Kanisius.

Sommer, B., Avis, N., Meyer, P., Ory, M., Madden, T., & Singer, M.K. et al. (1999). Attitudes Toward Menopause and Aging Across Ethnic/ Racial Groups. Psychosomatic Medicine, 61, 868-875.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sumanto, T. (2009). Persepsi Ibu Menopause terhadap Aktivitas Seksualitas Pada Masa Menopause di Desa Jagalan Kecamatan Tawangmangu Karanganyar. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

Supratiknya, A. (1998). Statistik Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suwarno, W. (2009). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Takdare, A. M. S. (2009). Hubungan antara Dukungan Sosial Suami terhadap Tingkat Kecemasan Isteri Dalam Menghadapi Masa Menopause.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Taylor, S. E., Sherman, D. K., & Kim, H. S. (2004). Culture and Social Support: Who Seeks It and Why? Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 87, No. 3, 354-362.

Theisen, S.C., Mansfield, P.K., Seery, B.L., & Voda, A. (1995). Predictors of

Midlife Women‟s Attitude Towards the Menopause. Health Value, 19, 3, 22-31.

Veras, A. B., Rassi, A., Valenca, A. M., & Nardi, A. E. (2006). Prevalence of Depressive and Anxiety Disorders in a Brazilian Outpatient Sample of Menopausal Women. Brazil: Universidade Federal do Rio de Janeiro (UFRJ).

Walen, H. R. & Lachman, M. E. (2000). Social Support and Strain from Partner, Family, and Friends: Costs and Benefits for Men and Women in Adulthood. Journal of Social & Personal Relationship, Vol. 17 ,No. 1, 5-30.

Walgito, B. (1978). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.

Wratsangka, R. (1999). Pemberian Terapi Sulih Hormon Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Wanita Menopause. Jakarta: Universitas Trisakti.

Majalah Farmacia. (2008). Kesadaran Asia tentang Menopause Rendah. Vol. 8 No.1 hal.57. Dipungut 25 November 2011, dari http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=898

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, Ayat 28.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 19, Ayat 1.

84

Lampiran 1.

Skala Penelitian

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Nama : Skolastika Meta NIM : 089114033

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

Yogyakarta, 16 Mei 2012

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Skolastika Meta Wedika Titiani Fakultas : Psikologi

Semester : VIII (Delapan)

Perguruan Tinggi :Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

sedang menyusun tugas akhir berupa skripsi sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar S1. Untuk itu saya atas nama peneliti memohon bantuan para Ibu sekalian untuk mengisi skala yang saya berikan. Jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Partisipasi Anda dalam mengisi skala ini memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Psikologi. Atas perhatian dan kerja sama para Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Instruksi

Isilah pernyataan di bawah ini sesuai dengan kondisi yang Anda alami saat ini dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang telah disediakan. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban. Dalam pernyataan ini tidak ada jawaban benar atau salah. Oleh sebab itu jawablah sejujurnya sesuai dengan kondisi Anda saat ini.

Setiap nomor memiliki 4 pilihan jawaban yakni: SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban yang Anda pilih.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Suami saya selalu memberikan perhatian kepada saya

X

Apabila terjadi kesalahan, maka Anda dapat mengganti jawaban tersebut dengan memberi tanda - dan mengganti jawaban yang dikehendaki.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Suami saya selalu memberikan perhatian kepada saya

x X

Periksa kembali jawaban Anda sebelum dikumpulkan agar jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.

Identitas

Usia : ___ tahun

Pendidikan Terakhir : ________

(*lingkari yang merupakan jawaban Anda)

Status Pernikahan : (Menikah/ Janda/ Belum Menikah*) Pernah menjalani operasi pengangkatan rahim :(Ya/ Tidak*) Pernah menjalani kemoterapi : (Ya/ Tidak*)

Pilihlah jawaban yang menggambarkan kondisi Anda saat ini dengan cara memberikan tanda centang (V)

( ) Siklus menstruasi saya masih teratur

( ) Siklus menstruasi saya akhir-akhir ini tidak teratur (1 tahun belakangan ini)

( ) Siklus menstruasi saya sudah lama tidak teratur (lebih dari 1 tahun)

( ) Saya sudah tidak menstruasi lagi (menopause) selama ….

tahun

Pilihlah jawaban yang menggambarkan keluhan menopause yang Anda alami selama 1 tahun belakangan ini, dengan memberikan tanda centang (V). Jawaban boleh lebih dari satu (1).

( ) Rasa panas di dalam tubuh misalnya pada badan, dada, dll. ( ) Bekeringat di malam hari ( ) Sulit tidur

( ) Vagina terasa kering ( ) Sakit pinggang ( ) Pusing

( ) Sakit kepala

( ) Mudah tersinggung (sensitif) ( ) Suasana hati mudah berubah ( ) Cemas

( ) Lain-lain... ( ) Tidak ada keluhan

Skala A

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Suami saya menasihati saya agar tetap tenang mengha-dapi menopause.

2. Suami saya memuji pe-kerjaan/kegiatan yang saya lakukan.

Pernyataan SS S TS STS 3. Jika saya sakit, suami saya

membelikan obat untuk saya.

4. Suami saya meminta pen-dapat saya jika ia ingin melakukan sesuatu.

5. Memasuki fase menopause, suami saya tetap mendu-kung pekerjaan/kegiatan yang saya sukai.

6. Suami saya tidak pernah ada saat saya membutuhkan bantuannya.

7. Suami saya menasihati saya jika saya melakukan kesa-lahan.

Pernyataan SS S TS STS

8. Memasuki fase menopause, saya kehilangan kesempa-tan untuk merawat suami dan anak-anak.

9. Memasuki fase menopause, saya kehilangan perhatian dari suami.

10. Apapun masalah yang saya hadapi, saya mencari jalan keluarnya sendiri.

11. Suami saya melarang saya mengembangkan potensi yang saya miliki.

Pernyataan SS S TS STS 12. Jika kondisi tubuh saya

sedang tidak sehat, suami saya membantu mengerja-kan pekerjaan rumah tangga seperti: mencuci piring, menyapu, dll.

13. Saya merasa tidak nyaman berada di dekat suami. 14. Saya banyak membantu

su-ami dalam segala hal yang ia lakukan.

15. Suami saya membimbing saya melakukan pekerjaan sulit.

Pernyataan SS S TS STS

16. Meskipun saya hendak me-masuki fase menopause, sa-ya tetap merasa menjadi wanita sempurna bagi su-ami dan keluarga.

17. Suami saya memenuhi ke-butuhan hidup saya sehari-hari.

18. Hubungan saya dan suami tetap mesra, meskipun saya memasuki masa menopau-se.

19. Saya tetap memiliki kesem-patan untuk merawat suami dan anak-anak, meskipun saya hendak memasuki fase menopause.

Pernyataan SS S TS STS 20. Suami saya selalu mau

membantu saya, jika saya mengalami kesulitan. 21. Suami saya membuat saya

merasa aman berada di de-katnya.

22. Suami saya tidak pernah meminta pertimbangan saya jika ia ingin melakukan se-suatu.

23. Suami saya memberikan pendapat jika saya ingin melakukan sesuatu.

24. Setiap pekerjaan/kegiatan yang saya lakukan selalu salah di mata suami.

Pernyataan SS S TS STS

25. Suami saya membantu mencari solusi jika saya memiliki masalah.

26. Meskipun saya memasuk fase menopause, suami saya tetap mendorong saya untuk mengembangkan potensi yang saya miliki.

27. Suami saya tidak memenuhi kebutuhan hidup saya se-hari-hari.

28. Akhir-akhir ini, hubungan saya dan suami menjauh. 29. Suami meminta bantuan

saya jika ia memiliki masa-lah.

Pernyataan SS S TS STS 30. Suami saya menghargai

pekerjaan/ kegiatan yang saya lakukan.

31. Ketika saya akan memasuki fase menopause, suami saya menasehati saya agar men-jaga kondisi tubuh.

32. Suami saya tidak pernah mengantar saya berobat, jika saya sakit.

33. Jika saya sulit tidur di malam hari, suami saya menemani saya hingga saya terlelap.

34. Setiap saran yang saya berikan untuk suami selalu didengarkan.

Pernyataan SS S TS STS

35. Suami saya bukan orang yang tepat untuk diajak bertukar pikiran.

36. Suami saya menemani saya berolahraga.

37. Akhir-akhir ini, saya merasa jarang kangen dengan suami.

38. Suami saya tidak pernah mendengarkan pendapat saya.

Instruksi

Isilah pernyataan di bawah ini sesuai dengan kondisi yang Anda alami saat ini dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang telah disediakan. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban. Dalam pernyataan ini tidak ada jawaban benar atau salah. Oleh sebab itu jawablah sejujurnya sesuai dengan kondisi Anda saat ini.

Setiap nomor memiliki 4 pilihan jawaban yakni: SS : Sangat Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban yang Anda pilih.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Semua wanita akan mengalami menopau-se.

x

Apabila terjadi kesalahan, maka Anda dapat mengganti jawaban tersebut dengan memberi tanda - dan mengganti jawaban yang dikehendaki.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Semua wanita akan mengalami menopau-se.

x X

Periksa kembali jawaban Anda sebelum dikumpulkan agar jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.

Skala B

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Wanita sering mengguna-kan perubahan dalam hidupnya sebagai sebuah alasan untuk mendapatkan perhatian.

2. Jika sungguh-sungguh di-ketahui, banyak wanita yang ingin berada pada masa menopause.

3. Wanita harus pergi ke dokter selama masa menopause.

4. Wanita yang sedang menopause dapat melaku-kan hal-hal gila yang ia sendiri tidak memahami-nya.

Pernyataan SS S TS STS

5. Beberapa masalah yang terjadi saat menopause adalah sesuatu yang tidak dapat mereka kendalikan, yaitu perubahan di dalam tubuh mereka.

6. Menopause adalah hal misterius yang tidak dipa-hami banyak wanita. 7. Masa menopause tidak

terlalu banyak mengubah seorang wanita.

8. Menopause merupakan sa-lah satu perubahan ter-besar dalam hidup wanita.

Pernyataan SS S TS STS 9. Satu-satunya perbedaan

antara seorang wanita yang belum melewati masa menopause dan yang su-dah, hanyalah, yang satu mengalami menstruasi dan yang lain tidak.

10. Wanita pada umumnya lebih tenang dan bahagia setelah mengalami peruba-han dalam hidupnya da-ripada sebelumnya.

11. Wanita khawatir akan ke-hilangan akal sehat se-lama menopause.

12. Tidak mengherankan jika wanita merasa tidak ba-hagia saat menopause.

Pernyataan SS S TS STS

13. Wanita berpikir bahwa menopause adalah awal dari sebuah akhir.

14. Setelah wanita mengalami perubahan dalam hidup, wanita menganggap

di-rinya bukan “wanita yang sesungguhnya” lagi.

15. Seorang wanita memiliki pandangan yang lebih luas tentang hidup setelah me-ngalami perubahan dalam hidupnya.

16. Seorang wanita menjadi lebih percaya diri setelah mengalami perubahan da-lam hidupnya.

Pernyataan SS S TS STS 17. Menopause merupakan

pe-ngalaman yang tidak me-nyenangkan bagi seorang wanita.

18. Wanita sering berpusat pada diri sendiri di saat menopause.

19. Menopause merupakan hal mengganggu yang ditaku-ti banyak wanita.

20. Setelah wanita mengalami perubahan dalam hidup, seorang wanita memiliki relasi yang lebih baik dengan suaminya.

Pernyataan SS S TS STS

21. Tidak mengherankan jika banyak wanita menjadi ti-dak menyenangkan sela-ma menopause.

22. Sebenarnya, hampir setiap wanita tertekan oleh peru-bahan hidup.

23. Wanita akan mengalami beberapa masalah selama menopause.

Lampiran 2.

Skala Sikap Wanita

terhadap Menopause

Skala Sikap Wanita terhadap Menopause dikembangkan oleh Neugarten et al. (1996)

I. Negative Affect

28. Menopause is an unpleasant experiences for a woman.

32.It‟s not surprisng the most women get disagreeable during

menopause.

34. Women should expect some trouble during menopause.

20. It‟s no wonder feel down in the dumps at the time of menopause.

30. Menopause is disturbing thing which most women naturally dread. 33. In truth, just about every women is depressed about the change of

life.

II. Postmenopausal Recovery

24. Women generally feel better after the menopause than they have for years.

26. A woman has a broader outlook an life after the change of life. 27. A woman gets more confidence in her self after the change of life. 16. A woman are generally calmer and happier after the change of life. 23. Life is more interesting for women after menopause.

17. After the change of life, a woman feels free to do things for herself. 31. After the change of life, a woman has better relationship with her

husband.

35. Many women, think menopause is the best thing ever happened to them.

21. After the change of life, a woman gets more interested in community affairs than before.

III. Extent of Continuity

14. A woman‟s body may change in menopause, but otherwise she doesn‟t change much.

15. The only difference between a woman who has not been through the menopause and one who has, is that one menstruates and the

other doesn‟t.

12. Going through menopause really does not change a woman in any important way.

IV. Control of Symptoms

4. Women who has trouble which the menopause are usually those who have nothing to do with their time.

7. Women who has trouble in the menopause are those who are expecting it.

8. The thing that causes women all their trouble at menopause is

something they can‟t control-change inside their bodies. V. Psychological Losses

29. Women after get self centered at the time of the menopause.

25. After the change of life, women often don‟t consider themselves „real women‟ anymore.

1. Women often use the change of life as an excuse for getting attention.

18. Women worry about losing their minds during the menopause. 11. A woman it concerned about how her husband will feel toward her

after the menopause. VI. Unpredictability

6. A woman in menopause is apt to do crazy thing she herself does not understand.

10.Menopause is a nysterious thing which most women don‟t

understand. VII. Sexuality

3. If the truth were really known, most women would like to have themselves a fling at this time in their lives.

19. After the menopause, a woman is more interested in sex than before.

Ungrouped Items

2. Unmarried women have a harder time than married women do at time of the menopause.

5. A woman should see a doctor during the menopause.

9. A good thing about the menopause is that a woman can quit worrying about getting pregnant.

13. Menopause is one of the biggest change that happens in a

woman‟s life.

Terjemahan Pertama (Mahasiswi Asal Indonesia, memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang tergolong baik)

I. Afek negatif

28. Menopause merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi seorang wanita.

32. Tidak mengherankan bahwa sebagian besar wanita menjadi tidak menyenangkan (suka marah2) selama menopause.

34. Wanita akan mengalami beberapa masalah selama menopause. 30. Menopause merupakan hal mengganggu yang secara alami

ditakuti oleh kebanyakan wanita.

20. Tidak mengherankan jika wanita merasa tidak bahagia di saat menopause.

33. Sebenarnya, hampir setiap wanita tertekan oleh perubahan hidup. II. Pemulihan post-menopause

24. Wanita pada umumnya merasa lebih baik setelah menopause dari pada yang mereka alami di tahun2 sebelumnya.

26. Seorang wanita memiliki pandangan yang lebih luas tentang hidup setelah mengalami perubahan hidup.

27. Seorang wanita menjadi lebih percaya diri setelah mengalami perubahan hidup.

16. Wanita pada umumnya lebih tenang dan bahagia setelah mengalami perubahan hidup daripada sebelumnya.

17. Setelah mengalami perubahan hidup, seorang wanita merasa lebih bebas melakukan banyak hal untuk dirinya.

31. Setelah mengalami perubahan hidup, seorang wanita memiliki relasi yang lebih baik dengan suaminya.

35. Banyak wanita berpikir bahwa menopause adalah hal terbaik yang pernah mereka alami.

21. Setelah mengalami perubahan hidup, seorang wanita menjadi lebih tertarik pada urusan masyarakat sekitar daripada sebelumnya. III. Perluasan kontinyuitas

14. Tubuh seorang wanita dapat berubah ketika menopause, tetapi tidak terlalu banyak.

15. Satu-satunya perbedaan antara wanita yang belum mengalami dan yang sudah mengalami menopause adalah yang seorang mengalami menstruasi dan yang lain tidak.

12. Melalui masa menopause sungguh tidak terlalu banyak mengubah seorang wanita.

IV. Pengendalian gejala

4. Wanita yang memiliki masalah dengan menopause biasanya adalah mereka yang tidak memiliki kegiatan.

7. Wanita yang memiliki masalah dengan menopause biasanya adalah mereka yang menantikannya.

8. Penyebab masalah saat menopause adalah sesuatu yang tidak dapat mereka kendalikan, yaitu perubahan di dalam tubuh mereka.

V. Kerugian psikologis

29. Wanita sering menjadi berpusat pada diri sendiri di saat menopause. 25. Setelah perubahan hidup, wanita sering tidak menganggap dirinya

“wanita yang sesungguhnya” lagi.

1. Wanita sering menggunakan perubahan hidup sebagai alasan untuk mendapatkan perhatian.

18. Wanita takut kehilangan pikiran selama menopause.

11. Seorang wanita memikirkan/ perhatian/ masygul tentang apa yang

Dokumen terkait