• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Wanita Dewasa Madya

1. Definisi Wanita Dewasa Madya

Wanita dewasa madya adalah wanita dengan rentang usia 30 tahun sampai dengan 50 tahun (Havighurst, 1972). Sementara itu menurut Santrock (2002), rentang usia dewasa madya berkisar 30 tahun atau 45 tahun sampai dengan awal 60 tahunan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa madya adalah wanita dengan rentang usia 30 tahun sampai dengan 50 tahun atau awal 60 tahunan.

2. Perubahan pada Masa Dewasa Madya

Wanita dewasa madya mulai mengalami penurunan biologis, perubahan fisiologis, dan perubahan psikologis.

a. Perubahan Biologis

Perubahan biologis terjadi karena pada masa ini wanita mulai mengalami menopause. Menopause biasanya terjadi pada usia di atas 50 tahun karena penurunan hormon estrogen. Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa kemampuan wanita untuk melahirkan telah berakhir. Penurunan hormon estrogen pada fase menopause menyebabkan wanita mengalami gejala fisik dan gejala psikis.Gejala fisik seperti: hot flash, yang ditandai dengan rasa panas pada seluruh

tubuh, masalah seksual, kekeringan vagina, masalah pada saluran kencing, dan lain sebagainya. Gejala psikis yang dirasakan antara lain: mudah tersinggung, cemas, depresi, dan lain-lain (Papalia, Old, & Feldman, 2008; Santrock, 2002).

b. Perubahan Fisiologis

Kemampuan dewasa madya pada indera pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, dan perasa mulai mengalami penurunan. Dewasa madya akan merasa kesulitan untuk melihat objek dekat, suara bernada tinggi, dan kehilangan kepekaan terhadap rasa, bau, dan sentuhan. Kondisi fisik pada masa ini juga tidak sebaik pada masa-masa sebelumnya. Namun, penurunan fisiologis bergantung pada aktivitas yang dilakukan individu pada masa muda. Jika individu di usia muda sering berolahraga, memiliki pola hidup sehat, dan melakukan banyak aktivitas, maka kelenturan otot mereka tidak menemukan penurunan yang signifikan (Papalia et al., 2008; Santrock, 2002).

c. Perubahan Psikologis

Banyak wanita dewasa madya melebih-lebihkan kondisi fisiknya saat ini. Oleh sebab itu, banyak wanita yang merasa ingin kembali ke masa mudanya dengan berdandan atau berpakaian menarik. Perubahan biologis dan fisiologis yang terjadi pada masa ini, membuat wanita merasa terpuruk, cemas, khawatir, dan sebagainya. Kondisi sosial ekonomi merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi cara pandang wanita terhadap masa tuanya. Wanita yang status sosial ekonominya tinggi, bahagia, dan memiliki kepuasan seksual, tentunya akan merasa tenang dalam menghadapi masa tua. Sementara itu, wanita yang banyak mengalami kekecewaan dan frustasi di masa muda, maka mereka akan merasa cemas bahkan depresi dalam menghadapi masa tua (Kartono, 1992).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa madya akan mengalami beberapa perubahan yaitu: perubahan biologis, fisiologis, dan psikologis. Perubahan biologis lebih menenakan pada perubahan organ-organ biologis wanita terkait dengan menopause, perubahan fisiologis menekankan pada perubahan panca indera dan kekuatan fisik seperti otot-otot. Sementara itu, perubahan psikologis lebih menekankan pada kondisi kejiwaan wanita karena akan memasuki usia lanjut.

3. Tugas Perkembangan Wanita Dewasa Madya

Wanita dewasa madya memiliki tugas perkembangan pada masa ini. Havighusrt (1972) menyebutkan bahwa tugas perkembangan tersebut antara lain:

a. Memiliki tanggung jawab sosial sebagai warga negara

Pada usia dewasa madya, para wanita memiliki anak yang telah berkembang menjadi orang dewasa. Dengan demikian, para wanita memiliki banyak kesempatan untuk aktif dalam kegiatan organisasi di masyarakat sebagai wujud warga negara yang baik.

b. Mencapai dan mempertahankan kondisi ekonomi

Pria dan wanita yang bekerja akan menjelang pensiun pada usia ini. Oleh sebab itu, wanita pada masa ini perlu melakukan perhitungan dan perencanaan terhadap keuangan mereka sebagai jaminan masa tua.

c. Mendidik anak-anak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab Wanita sebagai seorang ibu dan isteri di dalam keluarga, perlu memberikan contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Contoh tersebut antara lain: peran sebagai seorang ibu dan istri yang baik, mengatur keuangan keluarga, mempersiapkan pendidikan anak, dan sebagainya.

d. Mencari kegiatan lain di waktu senggang

Beban kerja wanita pada masa ini sudah mulai berkurang. Oleh sebab itu, wanita memiliki banyak waktu luang untuk mengikuti organisasi sosial di masyarakat untuk membina relasi sosial yang baik.

e. Menghubungkan diri sendiri kepada suami dan isteri sebagai suatu pribadi

Suami perlu memberikan pendampingan, perhatian dan kasih kepada isteri. Hal ini terkait dengan kondisi isteri yang akan menghadapi menopause, sehingga masalah psikologis seperti kecemasan, sensitif, perubahan mood akan terjadi. Istri juga perlu

memberikan perhatian dan perlindungan pada suami serta menjaga kecantikan dan penampilannya agar tetap menarik bagi suami. f. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis

Pada masa ini, wanita akan mengalami perubahan fisiologis seperti: penurunan fungsi kelima indera dan kemampuan otot untuk bekerja berat. Dengan demikian, berbagai aktivitas pada usia dewasa madya mulai berkurang. Bagi wanita, perubahan fisiologis disebabkan karena penurunan hormon estrogen dan progesteron. Wanita pada masa ini mulai merasa ketertarikan seksual yang tinggi dengan suami sebelum menopause. Wanita juga mulai berdandan dan berpakaian rapi untuk tetap menjaga daya tariknya sebagai wanita. Perubahan fisiologis disertai dengan perubahan psikologis. Oleh sebab itu, pengetahuan yang memadai tentang psikologi usia lanjut sangat penting agar wanita mempersiapkan diri pada masa tuanya.

g. Menyesuaikan diri dengan orang lanjut usia

Para dewasa madya perlu menyesuaikan diri dengan orang yang sangat tua misalnya: nenek atau kakek dan orangtua mereka. Hal ini dikarenakan orang yang sangat tua mulai mengalami beberapa masalah terkait kondisi jasmani dan kondisi keuangan. Oleh sebab itu, dewasa madya perlu memberikan perhatian dan bantuan khusus bagi orang yang sangat tua. Hubungan yang baik

antara orang tua yang sangat tua dengan dewasa madya sangat berperan penting untuk kelangsungan hidup para dewasa madya. Berdasarkan tugas perkembangan dewasa madya, penelitian ini mengkhususkan pada point e dan f. Dalam penelitian ini, point e membahas tentang dukungan sosial suami sebagai pendamping istri terhadap perubahan psikologis dan fisiologis terkait dengan menopause. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita perimenopause yang berada pada masa-masa sulit terkait dengan perubahan hormon. Dengan demikian, sejumlah gejala fisik dan psikis mulai muncul pada masa ini (Ayers et al., 2010; Papalia et al., 2008). Wanita perimenopause biasanya dialami oleh wanita dewasa madya. Dengan demikian, point f berkaitan dengan kondisi wanita perimenopause yang mulai mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis terkait menopause. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat sikap wanita perimenopause terhadap menopause.

Dokumen terkait