• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran berikut:

1. Guru hendaknya dalam menyajikan materi pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang menarik, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Media pembelajaran berbasi mobile learning

dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik.

2. Siswa hendaknya dapat memaksimalkan perangkat seperti handphone

yang dimilikinya untuk mendukung kegiatan pembelajaran mereka. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran berbasis mobile

learning diharapkan siswa mampu memanfaatkannya untuk kegiatan

pembelajaran.

3. Media pembelajaran berbasis mobile learning ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi e-learning sehingga materi dan soal yang ada dapat ditambah ataupun diperbarui dengan lebih mudah dimanapun dan kapanpun.

84 DAFTAR PUSTAKA

Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning Transforming the Delivery of

Education and Training. Atabasca University: AU Press.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat

Pers.

Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Darwaman, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Offset.

Floro, Nick. 2011. Infoline Tips Tools and Intelligence for Trainers : Mobile

Learning. Amerika: ASTD Press.

Georgiev, Tsvetozar, Evgenia Georgieva dan Angel Smrikarov. 2004. M-Learning - a New Stage of Е-Learning. International Conference on

Computer Systems and Technologies- CompSysTech. 4 (28) : 1-5

Gunawan, Indra. 2014. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai Media Pembelajaran Pendukung. Jurnal Pendidikan Fisika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. 3 (1) : 1-7

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara

Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel dan Sharon E. Smaldino. 2005. Instructional Technology and Media for Learning Seventh Edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.

Jankins, Martin dan Janet Hanson. 2003. E-learning Series: Guide for Senior

Managers. LTSN Generic Center.

Kaur, Amritpal dan Manpreet Singh Bhullar. 2013. A New Method of Learning: M-Learning (Mobile Learning). Proceedings of the World Congress on

Engineering and Computer Science . 1 : 187-189

Kumar, Santosh. 2013. E and M-Learning A Comparative Study. International

Journal on New Trends in Education and Their Implications. 4 (3) : 65-78

Listyorini, Tri dan Anteng Widodo. 2013. Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android. Jurnal SIMETRIS. 3 (1) : 25-30

Mcconatha, Douglas, Matt Praul dan Michael J. Lynch. 2008. Mobile Learning in Higher Education: An Empirical Assessment Of A new educational Too. The Turkish Online Journal of Educational Technology. 7 (3) : 1.

Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

More, Joi L, Camille Dackson-Deane dan Krista Galyen. 2011. E-Learning,

online learning, and distance learning environments: Are they the same?.

University of Missouri. 14 : 129-135

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada press.

Oller, Rick. 2012. The Future of Mobile Learning. Louisville: Educase center for Applied Reasearch.

Ozdamli, Fezile dan Nadire Cavus. 2011. Basic Elements and Characteristics of Mobile Learning, Procedia - Social and Behavioral Sciences. 28 : 937-942.

Prawiradilga, Dewi Salma dan Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana.

Purbasari, Rohmi Julia, M. Shohibul Kahfi dan Mahmuddin Yunus. 2013. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa Sma Kelas X. Jurnal

Matematika FMIPA Universitas Malang. 1 (2) : 1-11.

Ridwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung : Alfabet. Cet. V.

Romiyatun, Dwi Agustina, Jaslin Ikhsan, dan Rr. Lis Permana Sari. 2012.

Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media

Pembelajaran Kimia Sma/Ma Pada Materi Teori Atom Mekanika Kuantum, Ikatan Kimia Dan Termokimia. Jurnal Pendidikan Kimia

FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 1 (2) : 1-9.

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arief S, R. Rahardjo, Amung Haryono dan Rahardjito. 2006. Media

Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:

86

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: kencana.

Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther dan James D. Russel. 2011.

Instructional Technology and Media for Learning Edisi Kesembilan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamto. 2012. E-learning Jaringan Komputer Berbasis Web dan Aplikasi Mobile. Jurnal Teknik Elektro Terapan. 1 (2) : 75-85.

Suparman, M. Atwi. 2001. Desain instruksional. Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

. 2012. Desain Instruksional Modern, Jakarta : Erlangga. Thorn, Warwick J. 1995. Points to Consider when Evaluating Interactive

Multimedia. The Internet TESL Journal. 2 (4) : 1

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Wang, Minjuang. 2009. The impact of mobile learning on students’ learning behaviours and performance: Report from a large blended classroom.

British Journal of Educational Technology. 40 (4) : 673-695.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Yuniati, Lukita. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. JP2F. 2 (2) : 92-101.

LEMBAR ANGKET PRA PENELITIAN (MOTIVASI BELAJAR SISWA)

Nama :

Kelas : Sekolah :

Petunjuk : Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

Mohon mengisi angket ini dengan jawaban yang jujur dan sebenar-benarnya. Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

A. Ketertarikan siswa mengerjakan tugas pelajaran kimia

No. Pertanyaan Jawaban

SS S R TS STS 1. Saya hanya mengerjakan tugas kimia jika disuruh

2. Saya lebih senang mengerjakan tugas kimia dalam kelompok

3. Saya tidak pernah mengerjakan tugas kimia

B. Penggunaan smartphone pada siswa

No. Pertanyaan Jawaban

SS S R TS STS 1. Saya menggunakan smartphone setiap hari

2. Saya dapat beraktifitas secara normal dalam sehari tanpa smartphone

88

C. Penggunaan smartphone sebagai media belajar

No. Pertanyaan Jawaban

SS S R TS STS

1. Saya sering menggunakan smartphone untuk

mendapatkan informasi berkaitan dengan pelajaran

2. Saya menggunakan smartphone untuk membantu

mengerjakan tugas suatu pelajaran

3. Aplikasi di smartphone saya tidak ada yang berhubungan dengan pelajaran

D. Kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia

No. Pertanyaan Jawaban

SS S R TS STS 1. Saya dapat belajar kimia sendiri di luar jam pelajaran

kimia

2. Saya merasa butuh mempelajari materi kimia di luar kelas kimia

3. Sumber pelajaran khususnya kimia mudah didapatkan meski di luar kelas

4. Saya mudah mendapatkan materi pelajaran melalui perangkat smartphone

E. Intensitas siswa menggunakan smartphone (android)

Petunjuk : berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda. Jawaban dapat lebih dari satu opsi. Isikan pula jawaban pada titik-titik yang disediakan.

1. Apakah Anda pengguna smartphone dengan sistem operasi Android? a. Ya

b. Tidak

Jika iya, maka lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Jika tidak, maka isian anda cukup sampai di sini.

2. Berapa jumlah smartphone Android yang Anda miliki?

a. Telepon b. Kirim SMS c. Kirim e-mail

d. Chat live (whatsApp/BBM/Line, dll)

e. Bermain game

f. Menikmati konten multimedia berupa audio dan atau video

g. Searching

h. Jejaring sosial (facebook/twitter/path/dll) i. Blogging/forum

j. Menguasai aplikasi yang baru didownload k. Lainnya (sebutkan) ………….

4. Berapa lama rata-rata dalam sehari Anda menghabiskan waktu dengan smartphone Android? a. 1 jam

b. 2 jam c. 3 jam d. 4 jam e. > 4 jam

5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk smartphone dalam sebulan ? a. Rp. 10.000 b. Rp. 20.000 c. Rp. 30.000 d. Rp. 40.000 e. Rp. 50.000 f. > Rp. 50.000

6. Apa saja aplikasi yang paling sering Anda gunakan pada smartphone Android?

……… ………

90

7. Apa saja aplikasi edukasi (yang berkaitan dengan pelajaran) yang Anda gunakan pada smartphone Android?

……… ………

Pernyataan RESPONDEN A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG Jumlah Persentase 1. 3 3 2 2 3 4 4 2 1 3 3 3 2 1 3 2 3 4 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 4 1 1 3 84 63 2. 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 109 81 3. 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 2 4 3 4 0 2 3 3 3 3 3 4 3 3 96 72 4. 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 115 86 5. 3 2 2 3 2 1 4 2 0 3 3 2 3 3 0 2 3 2 1 3 1 1 3 1 3 2 2 2 3 2 3 4 3 74 55 6. 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 106 79 7. 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 115 86 8. 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 118 88 9. 2 3 2 3 1 2 4 2 2 2 4 3 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 1 3 2 2 1 2 75 56 10. 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 0 3 1 2 52 39 11. 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 108 81 12. 3 2 2 2 2 2 1 0 1 3 1 1 2 1 1 2 2 0 2 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 1 3 2 4 58 43 13. 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 2 4 96 72

92 Lanjutan lampiran 2

Hasil Analisis Kebutuhan Dasar SMA Dua Mei

Pernyataan RESPONDEN Jumlah Persentase

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W 1. 0 0 2 1 1 2 2 1 4 3 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 37 40 2. 2 1 4 4 4 2 3 3 4 3 3 0 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 65 71 3. 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 71 77 4. 2 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 75 82 5. 2 2 3 0 2 3 0 3 0 2 3 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 45 49 6. 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 74 80 7. 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 79 86 8. 4 4 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 77 84 9. 3 1 2 3 2 2 4 2 4 2 2 1 2 3 1 2 3 2 1 2 1 2 2 49 53 10. 3 2 2 2 2 2 4 2 0 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 48 52 11. 3 3 2 1 3 3 4 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 60 65 12. 3 3 3 3 3 3 4 3 0 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 58 63 13. 2 4 3 4 4 1 4 3 2 3 3 1 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 68 74

No. Pernyataan SMAN 4 Tangsel (%)

SMA Dua Mei (%) Rata-rata (%) 1. Ketertarikan siswa mengerjakan tugas pelajaran kimia

Saya hanya mengerjakan tugas kimia jika disuruh 63 40 52

Saya lebih senang mengerjakan tugas kimia dalam

kelompok 81 71 77

Saya tidak pernah mengerjakan tugas kimia 72 77 75

2. Penggunaan

smartphone pada siswa

Saya menggunakan smartphone setiap hari 86 82 84

Saya dapat beraktifitas secara normal dalam sehari tanpa

smartphone 55 49 52

Saya menggunakan smartphone karena kebutuhan 79 80 80

3. Penggunaan

smartphone sebagai media belajar

Saya sering menggunakan smartphone untuk mendapatkan

informasi berkaitan dengan pelajaran 86 86 86

Saya menggunakan smartphone untuk membantu

mengerjakan tugas suatu pelajaran 88 84 86

Aplikasi di smartphone saya tidak ada yang berhubungan

dengan pelajaran 56 53 55 4. Kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia

Saya dapat belajar kimia sendiri di luar jam pelajaran kimia 39 52 46

Saya merasa butuh mempelajari materi kimia di luar kelas

kimia 81 65 74

Sumber pelajaran khususnya kimia mudah didapatkan

meski di luar kelas 43 63 54

Saya mudah mendapatkan materi pelajaran melalui

94

Pertanyaan Jawaban SMAN 4 Tangsel

(%)

SMA Dua Mei (%) Rata-rata (%) 5. Intensitas siswa menggunakan smartphone (Android)

Apakah anda pengguna smartphone

dengan sistem operasi Android

Ya

64 86 75

Tidak

36 14 25

Tiga aktifitas yang paling sering anda lakukan dengan smartphone

android dalam sehari

Chat Live 48 42 45 Bermain Game 21 28 25 Searching 31 30 31

Berapa lama rata-rata dalam sehari anda menghabiskan waktu dengan

smartphoneAndroid ? 1 jam 5 5 5 2 jam 10 5 8 3 jam 19 11 15 4 jam 5 21 13 > dari 4 jam 62 58 60

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk smartphone dalam sebulan?

Rp.10.000 10 0 5 Rp.20.000 5 0 3 Rp.30.000 0 0 0 Rp.40.000 5 5 5 Rp.50.000 24 63 44 > Rp.50.000 10 32 21

Apa saja aplikasi edukasi (yang berkaitan dengan pelajaran) yang anda gunakan pada smartphone Android ? Kalkulator 43 68 56 Kamus 33 16 25 Tidak ada 24 16 20

Standar Kompetensi:

3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi reduksi.

Kompetensi Dasar:

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya

REAKSI OKSIDASI REDUKSI (REDOKS) A. Perkembangan Reaksi Oksidasi Reduksi (Redoks)

Pernahkah kalian melihat besi yang berkarat? Mengapa besi jika dibiarkan tanpa perlindungan lama kelamaan terjadi perkaratan pada permukaannya? Proses perkaratan logam merupakan contoh reaksi reduksi yang terjadi di alam. Terjadinya perkaratan pada logam disebabkan logam mengikat oksigen dari udara dan air.

Reaksi :

4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)

Reaksi oksidari reduksi (redoks) dikenal juga sebagai reaksi transfer-elektron. Reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam banyak hal di dalam kehidupan kita sehari-hari. Reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran bahan bakar minyak bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan dalam rumah tangga. Selain itu,

96

sebagian besar unsur logam dan nonlogam diperoleh dari bijihnya melalui proses oksidasi atau reduksi.

B. Konsep Oksidasi Reduksi (Redoks)

Seiring dengan perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan disempurnakan. Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigen

Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi reduksi bijih besi (Fe2O3) oleh karbon (C):

+ →

Bijih Besi Karbon Besi

Reaksi :

2Fe2O3 (s) + 3C (s) → 4Fe (s) + 3CO2 (g)

Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi redoks. Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain.

2. Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Elektron

Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron. Definisi ini sangat penting untuk diingat. Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersama-sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau mengalami reduksi.

Contoh sederhana reaksi redoks dalam hal transfer elektron: CuO(s) + Mg(s) → Cu (s)+ MgO (s) 3. Berdasarkan Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

Penurunan (pengurangan) bilangan oksidasi. Perhatikan gambar berikut :

Dari reaksi tersebut dapat diketahui bahwa Zn mengalami perubahan biloks dari 0 menjadi +2 sehingga dapat dikatakan bahwa Zn mengalami oksidasi karena peningkatan biloks. Sedangkan untuk Cu mengalami penurunan biloks dari +2 menjadi 0, sehingga dapat dikatakan bahwa Cu mengalami reduksi karena penurunan biloks.

C. Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks)

Bilangan oksidasi (biloks) disebut juga sebagai tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya. Bilangan oksidasi merupakan harga yang menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepaskan atau menerima elektron

98

dalam suatu reaksi. Bilangan oksidasi dapat bernilai positif maupun negatif tergantung harga keelektronegatifannya.

Untuk dapat menentukan bilangan oksidasi suatu unsur, dapat dilakukan dengan aturan-aturan berikut :

1. Bilangan oksidasi sebuah atom dalam sebuah unsur bebas (tidak terikat) adalah 0 2. Jumlah tingkat oksidasi senua atom dalam sebuah molekul atau satuan rumus

adalah nol. Untuk sebuah ion jumlahnya sama dengan muatan itu sendiri, baik besar maupun tandanya, tanpa mempedulikan apakah ion itu terdiri dari atom tunggal (monoatomik) atau lebih dari dua atom (poliatomik).

3. Dalam senyawa, logam-logam alkali (golongan IA dalam tabel periodik, yaitu Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) mempunyai tingkat oksidasi +1 dan logam-logam alkali tanah (IIA), +2.

4. Dalam senyawa, tingkat oksidasi hidrogen adalah +1; fluor -1. 5. Dalam senyawa, oksigen mempunyai tingkat oksidasi -2

6. Dalam senyawa binernya dengan logam, unsur-unsur golongan VIIA mempunyai tingkat oksidasi -1; golongan VIA, -2; dan golongan VA, -3. (senyawa biner tersusun oleh dua jenis unsur, misalnya KI, MgBr2 dan BaS)

Contoh Na, Fe, O2 , H2 memiliki biloks nol

D. Penentuan Oksidator dan reduktor

Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi. Contoh oksidator kuat adalah ion permanganat (MnO4-), ion kromat (CrO42-) dan ion dikromat (Cr2O72-)

Dari contoh tersebut dapat dikeahui zat yang menjadi reduktor adalah kalium dikromat (K2Cr2O7) karena mengalami oksidasi, sedangkan yang menjadi oksidator adalah Sulfur (S) karena mengalami reduksi.

E. Tata Nama Senyawa berdasarkan Biloks 1. Senyawa Ionik

Penamaan senyawa Ionik yang mengandung unsur logam berbiloks lebih dari satu macam didasarkan pada sistem stock. Caranya dengan membubuhkan angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi logam dalam tanda kurung di belakang nama logam dan diikuti dengan nama unsur nonlogam, lalu diberi akhiran –ida.

Untuk penamaan senyawa ion poliatomik juga didasarkan pada sistem stock. Caranya bubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsur dalam tanda kurung di belakang nama anion poliatomik.

100

Rumus Kimia Jenis Ion Biloks Nama Biasa Nama Sistem Stock

KClO K+ ClO -+1 +1 (Cl) Kalium Hipoklorit

Kalium Klorat (I)

KClO3 K+ ClO3 -+1 +5 (Cl) Kalium Klorat Kalium Klorat (V) 2. Senyawa Kovalen

Untuk penamaan senyawa kovalen yang mengandung unsur nonlogam berbiloks lebih dari satu juga didasarkan pada sistem stock. Caranya adalah dengan menuliskan unsur nonlogam bermuatan positif diikuti oleh angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasinya dalam tanda kurung, sedangkan unsur nonlogam yang bermuatan negatif diletakkan dibelakang dan diberi akhiran -ida

Rumus Kimia Biloks Nama Senyawa

N2O +1 Nitrogen (I) Oksida

NO +2 Nitrogen (II) Oksida

N2O3 +3 Nitrogen (III) Oksida

NO2 +4 Nitrogen (IV) Oksida

Kelas/Semester : X/2

Pokok bahasan : Reaksi Oksidasi Reduksi Bentuk soal : Pilihan Ganda (PG) Jumlah Butir Soal : 50

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Nomor

Soal Soal Tingkat Kognitif Kunci Jawaban Kesesuaian Keterangan Sesuai Tidak 3.2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.

Menjelaskan pengertian redoks

1

Pernyataan yang benar dibawah ini mengenai reaksi redoks adalah....

A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron

B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron

C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks D. Reduktor berfungsi mengoksidasi zat

lain

E. Oksidator berfungsi mereduksi zat lain

C2 C

Menjelaskan pengertian reaksi reduksi

2

Reaksi kimia yang ditandai berkurangnya senyawa yang mengandung oksigen disebut....

A. Reduksi B. Oksidasi C. Redoks D. Reduktor E. Biloks C2 A Mengkategorikan pengertian reaksi oksidasi 3

Perhatikan pernyataan dibawah ini : 1) Zat yang mengalami penurunan biloks 2) Zat yang mengalami kenaikan biloks 3) Zat yang menerima oksigen 4) Zat yang melepaskan elektron 5) Zat yang menerima elektron

Diatara pernyataan tersebut , manakah yang merupakan pengertian reaksi oksidasi ?

A. (1) dan (2)

102 B. (1) dan (5) C. (2) dan (4) D. (2), (3) dan (4) E. (1), (3),dan (5) Mengurutkan perkembangan konsep oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 4

Berikut merupakan konsep dari oksidasi dan reduksi :

1) Oksidasi merupakan pengikatan oksigen sedangkan reduksi merupakan pelepasan oksidgen

2) Oksidasi merupakan pelepasan elektron sedangkan reduksi merupakan pengikatan elektron

3) Oksidasi merupakan peningkatan biloks sedangkan reduksi merupakan penurunan biloks

Urutan perkembangan konsep dari oksidasi dan reduksi tersebut adalah....

A. (1) - (2) - (3) B. (2) - (3) - (1) C. (2) - (1) - (3) D. (1) - (3) - (2) E. (3) - (1) - (2) C1 A Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron

5

Apabila suatu unsur menerima elektron, maka.... A. Bilangan oksidasinya akan turun B. Bilangan oksidasinya akan naik C. Reaktivitasnya akan meningkat D. Unsur tersebut mengalami oksidasi E. Unsur tersebut merupakann reduktor

C2 A

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima oksigen 6

Apabila suatu unsur menerima oksigen, maka.... A. Bilangan oksidasinya akan turun B. Bilangan oksidasinya akan naik C. Reaktivitasnya akan meningkat

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan kenaikan dan penurunan biloks

7

Apabila suatu unsur mengalami kenaikan bilangan oksidasi, maka....

A. Unsur tersebut mengalami reduksi B. Unsur tersebut reaktivitasnya

meningkat

C. Unsur tersebut menereima elektron D. Unsur tersebut merupakan reduktor E. Unsur tersebut merupakan oksidator

C2 D

Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron

8

Perhatikan rekasi dibawah ini: 1) K+ + e → K

2) Cl2 + 2e−→ 2Cl -3) S + 2e→ S 2-4) Fe2+ → Fe3+ + e

Diatara reaksi tersebut , manakah yang merupakan reaksi oksidasi ?

A. (3) B. (4) C. (1) dan (2) D. (1), (2) dan (3) E. (1), (2), (3) dan (4) C3 B Menentukan oksidasi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi 9 Diketahui reaksi: 2FeCl3 + H2S →2FeCl2 + 2HCl + S

Manakah unsur yang mengalami reaksi Oksidasi dari reaksi diatas ?

A. Fe B. S C. Cl D. H E. Fe dan S C3 B

104 Menentukan reaksi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi 10

MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 +2H2O + I2

Yang mengalami reduksi adalah... A. MnO2 B. H2SO4 C. NaI D. MnSO4 E. Na2SO4 C2 A Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.

Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

11

Senyawa hidrogen yang tidak memiliki bilangan oksidasi +1 adalah... A. H2O B. NaH C. H2O2 D. HCl E. C2H5OH C2 B Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

12

Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa F2O adalah A. 0 B. +1 C. +2 D. +3 E. +4 C2 C Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion

13

Bilangan oksidasi unsur I dalam ion IO3− adalah…. A. +5 B. +3 C. +2 D. -1 E. -5 C3 A

senyawa 14 A. MnO2 B. KMnO4 C. K2MnO4 D. MnO E. MnCl2 C3 B Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam

senyawa 15

Bilangan oksidasi fosforus paling rendah terdapat pada senyawa ....

A. PH4Br B. PCl5 C. POBr3 D. Ca3(PO4)2 E. PF3 C3 A Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

16

Bilangan oksidasi Cl pada Cl2, KClO2, AlCl3, dan HClO berturut-turut adalah ….

A. 0, +4, -1 dan -3 B. 0, +2, +1 dan +3 C. 0, +3, -3 dan +1 D. 0, +3, +1 dan -1 E. 0, +2, +3 dan -1 C3 C Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

17

Pada reaksi: Cl2 + 2KOH → KCl + KClO +H2O Bilangan oksidasi klor berubah dari ....

A. -1 menjadi +1 dan 0 B. -2 menjadi 0 dan +1 C. +1 menjadi -1 dan 0 D. 0 menjadi -1 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan -2 C3 D Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

18

Bilangan oksidasi S terkecil terdapat dalam

senyawa ….

A. Na2S B. K2SO4 C. (NH4)2SO4

106 D. Al2(SO4)3

E. Na2SO4 Menentukan nilai

bilangan oksidasi suatu unsur dalam

senyawa 19

Bilangan oksidasi S dalam FeSO4 adalah.... A. +3 B. -3 C. +6 D. -6 E. -4 C2 C Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

20

Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO2 adalah .... A. 0 B. -1 C. -3 D. +1 E. +3 C3 E Mengurutkan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa

21

Bilangan oksidasi halogen pada senyawa asam klorit, asam klorat, dan asam perklorat berturut-turut adalah .... A. +3, +5 +7 B. +1 +7 +5 C. +5 +3 +7 D. +7 +5 +3 E. +1 +3 +5 C3 A Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks

Mengkategorikan pengertian reduktor

22

Pada reaksi redoks, reduktor merupakan.... A. Zat pereduksi

B. Zat pengoksidasi

C. Zat yang melepaskan oksigen D. Zat yang menerima elektron E. Zat yang mengalami reduksi

C2 A

Mengkategorikan pengertian reaksi oksidator

23

Pada reaksi redoks, oksidator merupakan.... A. Zat pereduksi

B. Zat pengoksidasi

Menentukan oksidator dan reduktor

berdasarkan reaksi

24

Manakah senyawa klor yang bertindak sebagai oksidaktor ? A. ClO2-→ ClO3 -B. Cl- → ClO2 -C. ClO4-→ Cl -D. Cl2→ 2ClO3 -E. ClO-→ ClO4 -C2 C Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi 25 Pada reaksi:

2Ag+ (aq) + Zn(s) → 2Ag(s) + Zn2+(aq) Pernyataan yang benar untuk reaksi di atas

adalah….

A. Zn sebagai oksidator dan Ag sebagai reduktor

B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ sebagai reduktor

C. Zn sebagai reduktor dan Ag sebagai oksidator

D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ sebagai oksidator

E. Zn2+ sebagai oksidator dan Ag+ sebagai reduktor C3 D Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi 26 Pada reaksi : KClO3(s) + S(s) + H+(aq) → KCl(s) + SO2(g) + H2O(l)

Yang bertindak sebagai reduktor adalah.... A. KClO3

B. S C. H+ D. KCl

108 E. SO2 Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi 27

Dari spesi berikut ini, yang tidak dapat berfungsi sebagai reduktor adalah....

A. Mn+2 B. Pb+2 C. Na+ D. Fe2+ E. Cr2+ C2 C Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi 28

pada reaksi redoks dibawah ini :

Sn + 4HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O, yang berperan sebagai oksidator adalah...

A. Sn B. HNO3 C. SnO2 D. NO2 E. H2O C2 B Menentukan mana reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan reaksi redoks berdasarkan pengikatan oksigen

29

Diantara reaksi berikut, yang bukan reaksi redoks menurut konsep pengikatan oksigen adalah....

A. CO (g) + O2(g) → CO2 (g) B. Cl2 (g) + I2(g) → 2Cl (g) + I2 (g)

C. 2H2 (g) + O2(g) → 2H2O (g) D. 2SO2 (g) + O2(g) → 2SO3 (g)

E. Zn (s) + 2H2O (i) → Zn(OH)2 (aq) + 2H2 (g)

redoks dan bukan reaksi redoks berdasarkan biloks

30

4) C + O2→ CO2

Diatara reaksi tersebut , manakah yang bukan reaksi redoks ? A. (1) B. (2) C. (3) D. (1), (2) dan (3) E. (1), (2), (3) dan (4) C3 D Menentukan mana reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan reaksi redoks

berdasarkan biloks 31

Dari reaksi-reaksi dibawah ini manakah yang merupakan reaksi redoks ?

A. Ag+ + Cl-→ AgCl B. H+ + Cl- → HCl C. NaOH + HCl → NaCl + H2O D. N2 + 3H2→ 2NH3 E. Cu2++ Zn → Cu + Zn2+ C3 E Memberi nama senyawa menurut IUPAC

Memberi nama dan rumus senyawa biner

32

Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2

adalah…. A. Kalsium karbonat B. Kalsium karbida C. Kalsium dikarbon D. Kalium karbida E. Kalium karbonat C2 B

110 Memberi nama dan

rumus senyawa poliatom

33

Rumus Kimia untuk kalsium karbonat adalah.... A. CaC2 B. CaH2 C. CaCO3 D. KOH E. K2CO3 C1 C

Memberi nama dan rumus senyawa biner

34

Nama dari senyawa SnO2 yang paling tepat

adalah….

A. Zink (IV) oksida B. Zink (II) oksida C. Timah (IV) oksida D. Timah (II) oksida E. Timbel (IV) oksida

C2 C

Memberi nama dan rumus senyawa biner

35

Nama senyawa CuS adalah….

A. Tembaga sulfur B. Tembaga (I) sulfida C. Tembaga (II) sulfida D. Tembaga sulfat E. Tembaga sulfit

C1 C

Menjelaskan tata

Dokumen terkait