• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

C. Saran

Sarana prasarana dan anggaran kegiatan adalah faktor yang turut mendukung keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler, tersedianya sarana prasarana dan anggaran kegiatan yang dibutuhkan dapat membantu menyukseskan tujuan kegiatan sesuai dengan perencanaan program kegiatan.

Dinamika dan kapasitas anak-anak MAN 4 Jakarta yang sangat banyak pastinya membutuhkan penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.7

Untuk sarana prasarana yang sudah tersedia sebaiknya sekolah dapat memanage pemeliharaannya dengan baik sedangkan untuk sarana prasarana yang belum tersedia sebaiknya sekolah melakukan pengadaan baik alat maupun non-alat, karena kurangnya

5 Hasil wawancara dengan Pembina Paskibra, (Rabu, 19 November 2014). 6 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014). 7 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS (Selasa, 28 Oktober 2014).

ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berjalan efektif.8

Keberhasilan suatu kegiatan ekstrakurikuler juga bergantung pada anggaran yang dialokasikan. Dapat diketahui bahwa untuk anggaran kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta masing-masing anggota ekstrakurikuler membuat kebijakan bersama untuk membuat program anggaran mandiri karena jika hanya mengandalkan bantuan dari pihak sekolah tentu banyak kekurangan karena mereka menyadari begitu banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang ada yang mana dana bantuan tersebut tidak mungkin sepadan dengan kebutuhan dari masing-masing kegiatan ekstrakurikuler. Untuk itulah para anggota ekstrakurikuler masing-masing berinisiatif membentuk program anggaran sendiri yang mereka namakan DANUS (Dana Usaha).

Untuk pengelolaan dana setiap ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta yaitu dengan cara diberi urutan melalui prinsip seleksi program kerja yang tersedia dan besaran dana yang dibutuhkan.9 Karena setiap ekstrakurikuler mempunyai pengurus, seperti ketua, wakil, bendahara serta anggota-anggota ekstrakurikuler, jadi dalam pengelolaan dana mereka saling berkomunikasi setiap ingin merencanakan kegiatan baik di dalam maupun di luar sekolah setelah itu diketahui oleh pembinanya masing-masing untuk diketahui dan disetujui.

d. Pembina, pelatih dan pengelola kegiatan

Keberadaan para pembina, pelatih dan pengelola kegiatan sangat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu para siswa mencapai tujuan program yang telah direncanakan.

8 Hasil wawancara dengan Guru Kesenian, (Selasa, 28 Oktober 2014). 9 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS,(Selasa, 28 Oktober 2014).

Berdasarkan penelitian, para pembina, pelatih dan pengelola kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah ditentukan dengan baik sesuai dengan keahliannya serta mengerti organisasi, karena jika tidak mengerti proses organisasi bagaimana bisa mengelola dan mengembangkan kegiatan eksktrakurikuler yang dibinanya.10

Dapat disimpulkan dalam aspek perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah berjalan cukup efektif, yaitu dengan menyusun rencana dan program ekstrakurikuler, perencanaan waktu dan tempat, sarana prasarana dan anggaran kegiatan, serta pemilihan pembina, pelatih dan pengelola kegiatan yang sesuai dengan keahlian dari setiap jenis ekstrakurikuler.

2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dengan adanya dasar tentang pelaksanaan ekstrakurikuler pada Permendikbud Tentang Ekstrakurikuler No 62 Tahun 2014 sebuah sekolah akan lebih mantap dan lebih yakin dalam penerapan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Dijelaskan dalam lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang rincian kegiatan ekstrakurikuler, termasuk di dalamnya adalah ekstrakurikuler wajib, yaitu pramuka dan ekstrakurikuler pilihan.11 Untuk ekstrakurikuler Pramuka wajib diikuti oleh siswa kelas X dan untuk ekstrakurikuler pilihan minimal siswa punya satu yang harus diikuti di sekolah.12

Kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu. Pada hari Jumat kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setelah pulang sekolah, yaitu pada pukul 15.30-17.00, sedangkan pada hari Sabtu, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada pukul 07.30-11.30.

Berdasarkan hasil observasi, berikut akan penulis paparkan kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa yaitu Tari Saman, PASKIBRA dan ECC:

10 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014). 11 Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014.

a. Tari Saman

Ekstrakurikuler saman merupakan wadah bagi para siswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang olah gerak tubuh yang terwujud dalam sebuah gerakan yang teratur dan indah pada sebuah tarian yang berasal dari budaya Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 09.30-11.30 di Teras depan BK yang dibimbing oleh Indria Sukmawati, S.Pd. Eksrakurikuler saman di MAN 4 Jakarta dikenal sebagai kegiatan yang sangat diminati siswa karena mempunyai unsur keindahan dalam gerakan tariannya, yang mana berkat ide dan kreativitas para pembina serta pelatihnya dalam menciptakan tarian-tarian yang unik dan indah membawa ekstrakurikuler Saman sampai mengikuti lomba Go International, terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah diraih.

Adapun kreativitas yang ditunjukkan siswa pada ekstrakurikuler tari saman diantaranya:

1) Siswa turut menuangkan ide kreatifnya dengan merancang konsep acara yang menarik guna memperkenalkan keindahan tarian dan melestraikan tarian Indonesia.

2) Memperindah tarian dengan melakukan inovasi tarian yang indah dan unik.

3) Memberikan ide-ide dalam pembuatan kostum.

4) Mendekorasi ruangan dan panggung yang menarik saat mengadakan acara.

b. PASKIBRA

Paskibra adalah (Pasukan Pengibar Bendera) melatih para siswa agar memiliki kemampuan dalam baris-berbaris serta memiliki kedisiplinan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 09.30-11.30 di Lapangan upacara yang dibimbing oleh Hj. Nining Yuningsih, S.Pd. Kegiatan PASKIBRA yang dilakukan memiliki peranan penting

dalam kelancaran kegiatan sekolah, seperti upacara pengibara bendera setiap hari Senin dan upacara perayaan hari-hari besar Nasional.

Adapun kreativitas yang ditunjukkan siswa pada ekstrakurikuler PASKIBRA diantaranya:

1) Siswa merancang konsep acara menarik yang menumbuhkan sikap kemandirian, kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. 2) Melakukan inovasi dalam membuat formasi gerakan untuk

ditampilkan saat acara-acara besar. c. ECC

ECC atau English Conversation Club adalah kegiatan yang bertujuan agar siswa dapat memperdalam keterampilan berbahasa inggris, seperti reading, writing, speaking dan listening.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 09.30-11.30 di Ruang 103 yang dibimbing oleh Eva Zahrawati, S.Pd. Kegiatan ini menambah pengetahuan bahasa inggris dengan mempelajari kosa kata, arti kata dan cara mengejanya. Ekstrakurikuler ini juga diharapkan dapat mewakili sekolah dalam lomba bahasa inggris tingkat sekolah, wilayah, nasional bahkan tingkat internasional. Terbukti dari prestasi yang pernah diraih kegiatan ini yaitu pernah menjadi The Best Second Speaking Sejabodetabek.

Adapun kreativitas yang ditunjukkan siswa pada ekstrakurikuler ECC diantaranya:

1) Menciptakan suasana outdoor (melakukan kegiatan di luar sekolah) dengan membuat games yang menarik saat latihan. 2) Mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan ide kreativitas

siswa dalam membuat materi dan susunan acara.13

Dari uraian di atas mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di MAN 4 Jakarta dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat mengembangkan ide dan kreativitas siswa melalui sasaran mutu,

program kerja dan langkah-langkah kegiatan yang mereka buat melalui kegiatan ini pula banyak manfaat yang diperoleh siswa dalam membentuk karakter siswa diantaranya memiliki kemandirian dan kemampuan dalam hidup beragama, memiliki kepedulian sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta dapat menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif.14

Lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, berikut akan penulis paparkan mengenai partisipasi siswa, faktor pendukung dan penghambat kegiatan serta program penunjang kegiatan ekstrakurikuler.

1) Partisipasi siswa

Siswa-siswi MAN 4 Jakarta sangat merespon positif kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah, terbukti dari partisipasi aktif dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan, walaupun sudah waktunya pulang mereka masih tetap ingin melanjutkan kegiatannya sampai selesai.15 Selain itu banyaknya jenis kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta serta program kegiatannya yang ditawarkan juga turut mengundang partisipasi aktif dan minat siswa di sekolah. Partisipasi dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler mempermudah siswa untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya, karena kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti sesuai dengan keinginan, kemauan, minat dan bakatnya yang kemudian tersalurkan, dari situlah nanti siswa akan menghasilkan produk dan prestasi untuk sekolah maupun untuk diri siswa itu sendiri serta mengetahui kemana ia harus melanjutkan pendidikannya sesuai dengan bakat yang ia punya.16

Dapat disimpulkan mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah berjalan cukup efektif terlihat dari tingkat partisipasi siswa yang cukup besar dan dalam

14 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014). 15 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS, (Selasa, 28 Oktober 2014). 16 Hasil wawancara dengan Guru Kesenian, (Selasa, 28 Oktober 2014).

menentukan jadwal kegiatan yang tidak mengganggu kegiatan akademik siswa. Program pendukung kegiatan ekstrakurikuler yaitu: intrakurikuler dan kokurikuler, yang mana para guru MAN 4 Jakarta memberikan materi pelajaran, strategi dan media pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa salah satunya berdiskusi, yang mana siswa dituntut aktif dan kreatif dalam mengemukakan pendapat.

2) Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler

Dalam pelaksanaan suatu program kegiatan ekstrakurikuler pasti terdapat hambatan dan dukungan dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan hasil observasi di MAN 4 Jakarta faktor pendukung dalam pelaksanaan ekstrakurikuler, diantaranya peran dan partisipasi aktif dari siswa dan pembinanya dalam mengikuti kegiatan, terbukti dengan banyaknya siswa-siswa yang menjuarai lomba-lomba dan adanya piala-piala yang tidak lain juga sudah membuktikan keprofesionalan para pembina dan pelatihnya.17

Untuk sarana prasarana ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta walaupun sudah memadai tetapi masih ada sarana yang belum

terealisasikan, seperti penuturan dari guru seni budaya “sarana

prasarana disini ada yang sudah terpenuhi ada yang belum. Khususnya paduan suara yaa karena alat musiknya ada yang rusak padahal saya sudah mengajukan kepada pihak sekolah untuk membelinya tetapi belum direalisasikan. Kemudian untuk tempat masih pindah sana-sini dan terkadang masih dibatasi”18

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakuriler di MAN 4 Jakarta salah satunya adalah ketersediaan sarana prasarana yang kurang lengkap. Selain itu di samping faktor sarana prasarana yang perlu dikembangkan, faktor lain yang menjadi penghambat kegiatan di

17 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS, (Selasa, 28 Oktober 2014). 18 Hasil wawancara dengan Guru Kesenian, (Selasa, 28 Oktober 2014).

MAN 4 Jakarta yaitu terbatasnya dana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang mana tidak adanya dana bantuan dari sekolah dikarenakan siswa tidak dipungut bayaran, jadi sekolah hanya memberikan untuk kinerja pembinanya sedangkan dana untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dari swadaya dan pengelolaan anak-anak.19

Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta dilihat dari partisipasi aktif siswa dalam pelaksanaan serta adanya pembina dan pelatih yang membimbing serta melatih siswa secara profesional dalam bidangnya sedangkan faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta yaitu masih kurangnya fasilitas untuk beberapa ekstrakurikuler dan terbatasnya dana untuk kegiatan ekstrakurikuler.

3) Program penunjang kegiatan ekstrakurikuler yaitu: intrakurikuler dan kokurikuler

Kegiatan-kegiatan yang termasuk ruang lingkup kegiatan ekstra kurikuler adalah sebagai berikut :

a) Intrakurikuler

Kegiatan intrakurikuler di MAN 4 Jakarta dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 06.30 pagi hingga pukul 15.30 sore dengan melakukan moving class dengan materi pelajaran, strategi dan media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan mampu mengembangkan kreativitas siswa.20

Untuk mata pelajaran di MAN 4 Jakarta yang dapat mengembangkan kreativitas siswa hampir semua sesuai dengan minat dan bakat anak itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh

guru Bimbingan Konseling yaitu Ibu Titi Sumanti, “Mata

pelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas itu banyak

19 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014). 20 Hasil Observasidi Man 4 Jakarta.

sekali, hampir semuanya tergantung dari bakat dan minatnya. Misalnya bagi orang yang ikut olimpiade matematika, untuk kesenian dari seni musiknya atau tarinya, untuk bahasa, mungkin ia bisa cerpen, puisi dan lain sebagainya.”21

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan guru di MAN 4 Jakarta sangat beragam sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru seni budaya

“untuk metode semuanya yaa seperti demo, ceramah, diskusi,

nonton film sejarah musik zaman romantik, zaman klasik agar siswa mengenal ciri-ciri dan tokoh-tokohnya. Dan untuk ulangan saya latihan atau praktek untuk menambah ilmu juga

dan melalui teori untuk menambah referensi juga”22

b) Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang bertujuan agar siswa lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intra kurikuler. Berdasarkan penelitian yang ditemukan, kegiatan kokurikuler yang ada di MAN 4 Jakarta yaitu diadakannya jadwal rutin shalat zuhur berjamaah, pembacaan doa dan setelah itu ada siswa yang diminta menyampaikan kultum sebagai

penutup. Selain itu ada kegiatan Hifzil Qur’an yang

dilaksanakan pada hari Rabu setelah pulang sekolah di ruang kelasnya masing-masing. Jadi setiap siswa dituntut untuk setoran ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan buku pedoman yang

dipegang oleh masing-masing siswa.23

21 Hasil wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling, (Rabu, 29 Oktober 2014). 22 Hasil wawancara dengan Guru Kesenian, (Selasa, 28 Oktober 2014).

3. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengawasan dilakukan pada kegiatan yang akan berlangsung, sedang berlangsung dan telah berlangsung untuk menjamin agar kegiatan tersebut terselenggara dengan baik. Karena bagaimanapun pengawasan bertujuan untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

Setiap pelaksanaan ekstrakurikuler, inspeksi langsung dilakukan oleh masing-masing pembina ekstrakurikuler, walaupun terkadang ada yang berhalangan untuk hadir, pembina ekstrakurikuler yang lain saling mengawasi agar pelaksanaan kegiataan ekstrakurikuler tetap berjalan.24 Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta juga dilakukan oleh pihak intern, yaitu kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan dan pihak ekstern, yaitu pembina dan pelatih ekstrakurikuler.25

Dapat disimpulkan bahwa mengenai aspek pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta secara umum sudah berjalan efektif, karena adanya inspeksi langsung yang dilakukan oleh masing-masing pembina ekstrakurikuler serta adanya pengawasan dari pihak intern dan ekstern yang ikut mengawasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

4. Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler

Sistem evaluasi di MAN 4 Jakarta yaitu setiap eksktrakurikuler itu ada alumni, yang mana setiap ingin mengadakan kegiatan alumni akan meminta BPH mengadakan pertemuan dan disanalah ada evaluasi. Prosesnya yaitu melalui LDK, menyusun perencanaan program yang biasanya didampingi oleh alumni juga, jadi ketika siswa ingin melakukan kegiatan setelahnya ada evaluasi agar tahun kedepan bisa lebih baik lagi.26 Kalau untuk bentuk evaluasi langsung yaitu saat latihan berlangsung, disitulah ada evaluasi/nilai. Adanya evaluasi dimaksudkan untuk bisa melihat kekurangan dan kelebihan dari yang dievaluasi

24 Hasil Observasi di MAN 4 Jakarta, (Sabtu, 08 November 2014).

25 Hasil wawancara dengan Pembina PASKIBRA, (Rabu, 19 November 2014). 26 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014).

kemudian sebagai bahan perbandingan untuk masa yang akan datang dan bisa jadi perbaikan dan pertimbangan untuk ke depannya.27

a. Pihak yang terlibat dan perannya dalam evaluasi ekstrakurikuler

Berjalannya sistem evaluasi pastinya didukung dengan adanya komponen-komponen penting yang berperan di dalamnya. Pihak yang terlibat dalam evaluasi ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta diantaranya kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan yang mana membimbing dan memantau kegiatan ekstrakurikuler serta pihak-pihak lain seperti pengurus OSIS yang memonitoring langsung kegiatan ekstrakurikuler di lapangan, mencatat materi pelatih dan kehadiran peserta ekstrakurikuler, pembina ekstrakurikuler yang memonitoring secara umum ekstrakurikuler yang dibina, menilai dan mengembangkan, pelatih ekstrakurikuler yang menumbuhkembangkan kegiatan ekstrakurikuler secara teknis untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan dan pengurus ekstrakurikuler yang mewujudkan program kerja ekstrakurikulernya.28

b. Penilaian kegiatan ekstrakurikuler

Sistem penilaian kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta menekankan pada aktivitasnya (kehadiran), prestasinya, kerjasama dan kemandiriannya serta pemberian sumbangsih, maksudnya seberapa sering siswa ikut dan memenangkan lomba.29

Dari evaluasi juga dapat diketahui siapa saja siswa yang aktif, kreatif dan berprestasi sehingga apabila ada permintaan perlombaan maupun kompetisi pihak sekolah sudah bisa memilih berdasarkan monitoring.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pihak yang mengembangkan instrumen evaluasi di MAN 4 Jakarta dalam pelaksanaan program ekstrakurikuler dilakukan secara rutin, baik

27 Hasil wawancara dengan Pembina PASKIBRA,(Rabu, 19 November 2014). 28 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS, (Selasa, 28 Oktober 2014). 29 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014).

antara kepala sekolah dalam menyusun perencanaan, mengkoordinasikan dan mengelola seluruh sumber daya yang tersedia, pembina OSIS dan pembina ekstrakurikuler.30

Dapat disimpulkan bahwa aspek evaluasi ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah berjalan efektif karena didukung dengan adanya komponen-komponen penting yang berperan di dalamnya. Pihak yang terlibat dalam evaluasi ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta diantaranya kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan, serta pihak-pihak lain seperti pembina OSIS, pengurus OSIS, pelatih, pembina dan pengurus ekstrakurikuler. Untuk aspek penilaian ekstrakurikuler di MAN 4 yaitu dengan menekankan pada aktivitasnya, prestasi, kerjasama dan kemandiriannya serta pemberian sumbangsih, maksudnya seberapa sering siswa ikut dan memenangkan lomba.

5. Keberhasilan Sekolah dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa bukan hanya mendapatkan kepuasan dalam menyalurkan hobi dan perasaan senangnya, tetapi siswa juga berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar mereka. Melalui interaksinya dalam kegiatan ekstrakurikuler, seorang siswa belajar meningkatkan kreativitas mereka dalam menghadapi kondisi yang secara potensial dapat menimbulkan kebekuan daya kreativitas siswa.31

Ekstrakurikuler merupakan sarana bagi siswa untuk belajar mengenal lingkungan kehidupannya karena siswa juga belajar berinteraksi secara sosial, berlatih untuk saling berbagi dengan orang lain, meningkatkan tolerasi sosial, dan belajar berperan aktif untuk memberikan kontribusi sosial bagi kelompoknya.32 Dapat dilihat juga melalui ekstrakurikuler pramuka dan paskibra misalnya siswa belajar menghubungkan teori

30 Hasil wawancara dengan Pembina OSIS, (Selasa, 28 Oktober 2014). 31 Hasil wawancara dengan Pembina Tari saman, (Rabu, 29 Oktober 2014). 32 Hasil wawancara dengan Siswa, (Sabtu, 15 November 2014).

kedisiplinan dengan tindakan nyata. Dan dilihat secara fisik, ekstrakurikuler memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, seperti kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang terdapat di MAN 4 Jakarta seperti: sepak bola, basket, pencak silat, taekwonodo, badminton yang mengembangkan kelenturan, kekuatan serta ketahanan otot pada siswa. Selain itu melalui ekstrakurikuler pulalah siswa bisa kreatif dalam memanajemen waktunya dalam program jangka pendek dan jangka panjang pelaksanaan ekstrakurikuler, membuat acara-acara yang bervariatif dan menarik serta dapat mengembangkan kreativitasnya masing-masing dalam perkembangan IPTEK dan IMTAQ dimanapun dan kapanpun ia berada.33

Faktor keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler yang mempengaruhi perkembangan kreativitasnya yaitu dengan adanya motivasi internal dan eksternal guna mendukung keberhasilan kegiatan yang dijalani.

a. Motivasi internal

Motivasi dari dalam diri siswa-siswi di MAN 4 Jakarta yaitu karena tertarik pada pengorganisasiannya yang mana mereka melihat sesuatu yang beda dan unik dari masing-masing ekstrakurikuler yang mereka lihat saat demo ekstrakurikuler.34

b. Motivasi eksternal

Untuk motivasi eksternal atau motivasi dari luar diri siswa yaitu adanya dukungan dari orang tua dan lingkungan yang mendukung keberhasilan kegiatan.

Dari faktor-faktor tersebut, MAN 4 Jakarta berhasil menuai prestasi yang diraih. Banyak sekali prestasi yang telah diraih siswa-siswi MAN 4 Jakarta dalam berbagai lomba dan kompetisi-kompetisi yang mereka juarai. Untuk tari saman pernah menjuarai lomba nasional Ratu Jaroh (tari saman) tingkat nasional yang memperebutkan piala gubernur

33 Hasil Observasidi MAN 4 Jakarta.

Aceh.35 Untuk ekstrakurikuler paskibra yaitu juara 2 dalam lomba PBB di Kanwil dan juara kenaikan bendera serta formasi baris-berbaris.36 Sedangkan untuk prestasi yang diraih ECC yaitu pernah menjadi the best second speaker sejabodetabek, lalu memenangkan lomba pidato di Istiqlal dan memenangkan lomba story telling di @America di SMA 2 Tangerang.37

Dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan ekstrakurikuler banyak manfaat yang siswa dapatkan. Selain berkembangnya kreativitas siswa, kegiatan ekstrakurikuler juga sangat mempengaruhi perkembangan siswa dalam hal perkembangan kognitif, psikomotorik dan perkembangan sosialnya. Untuk itulah faktor lingkungan sekolah amatlah menentukan perkembangan siswa, terutama yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada siswa.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitiaan ini, terdapat beberapa hal yang dijumpai peneliti di

dalam proses penelitian, sehingga penelitian tidak memberikan hasil sebagaimana mestinya, yaitu:

1. Peneliti

Dari segi peneliti sendiri memiliki beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian, yaitu: keterbatasan dari aspek waktu, kesempatan dan biaya. Selain itu, keterbatasan komunikasi dengan para informan membuat penulis kesulitan dalam menentukan jadwal wawancara, oleh karena itu peneliti membatasinya dengan memilih tiga kegiatan ekstrakurikuler yang banyak diminati siswa yaitu ekstrakurikuler Tari saman, PASKIBRA dan ECC.

2. Tempat Penelitian (MAN 4 Jakarta)

Adapun beberapa hal keterbatasan penelitian yang berasal dari pihak tempat penelitian adalah: Pertama, sistem pendataan di MAN 4

35 Hasil wawancara dengan Pembina Tari saman, (Rabu, 29 Oktober 2014). 36 Hasil wawancara dengan Pembina PASKIBRA, (Rabu, 19 November 2014). 37 Hasil wawancara dengan Pembina ECC, (Rabu, 19 November 2014).

Jakarta yang tidak bisa diminta dengan lengkap sehingga peneliti tidak mudah memperoleh data sesuai dengan yang diharapkan. Kedua, terkait dengan dokumentasi, rincian seluruh program ekstrakurikuler, pendataan prestasi, dan rekapitulasi absensi seluruh kegiatan ekstrakurikuler sehingga penulis sulit untuk melengkapi data terkait program ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta.

67

1. Aspek perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah berjalan cukup efektif, yaitu dengan menyusun rencana dan program ekstrakurikuler, perencanaan waktu dan tempat, sarana prasarana dan anggaran kegiatan, serta pemilihan pembina, pelatih dan pengelola kegiatan yang sesuai dengan keahlian di setiap jenis ekstrakurikuler. 2. Aspek pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 4 Jakarta sudah

Dokumen terkait