• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Saran bagi peneliti selanjutnya

Ada faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu gaya kelekatan pasangan yang turut mempengaruhi tingkat keintiman dalam hubungan berpacaran namun tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada penelitian selanjutnya peneliti dapat mengukur juga gaya kelekatan pasangan untuk membuktikan pengaruh faktor gaya kelekatan pasangan pada hubungan antara gaya kelekatan dan tingkat keintiman dalam hubungan berpacaran.

2. Saran bagi individu dewasa awal

Individu dewasa awal yang sedang atau akan menjalani hubungan berpacaran dapat mengembangkan gaya kelekatan aman dalam dirinya dengan memiliki sikap yang positif mengenai diri sendiri dan penilaian yang positif juga kepada orang lain. Dengan memperkuat sifat gaya

kelekatan aman dalam diri, individu dewasa awal dapat membangun komunikasi yang bermakna dengan pasangan sehingga tingkat keintiman dalam hubungan berpacaran pun akan tinggi.

3. Saran bagi kelompok masyarakat yang terkait

Lembaga yang mendampingi atau membuka konsultasi bagi para remaja atau individu dewasa awal yang sedang menjalani hubungan berpacaran dapat membantu para individu dewasa awal untuk mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain yang dapat memperkuat gaya kelekatan aman dalam diri mereka. Sikap positif yang dikembangkan ini akan membantu mereka untuk mencapai tingkat keintiman yang tinggi dalam hubungan berpacaran yang mereka jalani.

Lembaga yang mengurusi persiapan bagi pasangan-pasangan yang siap untuk menikah dapat memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan sikap positif pada diri sendiri dan orang lain kepada setiap individu yang siap menikah agar mereka dapat memperkuat gaya kelekatan aman dalam diri mereka. Dengan begitu, para individu ini akan mampu membangun tingkat keintiman yang tinggi dalam kehidupan pernikahan mereka sehingga tujuan pernikahan, yaitu memperoleh kepuasan dalam pernikahan dapat mereka capai.

DAFTAR PUSTAKA

Adimassana, Y. B. (2001). Reader Teologi Moral. Yogyakrta: Universitas Sanata Dharma.

Ainsworth, M. D., Blehar, M. C., & Water, E. (1978). Pattern of Attachment: A Psychological Study of The Stranger Situation. New York : Erlbaum.

Anonim. (2010). Menjadi ‘Jesica Alba’ Demi Pacar. Diunduh dari

http://www.antaranews.com/berita/1265419793/menjadi-jessica-alba-demi-pacar

pada tanggal 5 Februari 2010.

Azwar, Saifuddin. (2007).Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2008). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Banse, R. (2004). Adult attachment and marital satisfaction: evidence for dyadic configuration effects.Journal of Social and Personal Relationship, 21, 2,273-282. Baron, A. R., & Byrne, D. (2003).Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Bartholomew, K., & Horowitz, L. M. (1991). Attachment styles among young adults: A test of a four-category model. Journal of Personality & Social Psychology, 61,226-224.

Berscheid, E. & Walster, E. H. (1986).Interpersonal Attraction. Massachusetts: Adison – Wesley Publishing Co.

Bowbly, J. (1991). Attachment and Loss: Volume 1, Attachment. Middlesex : Penguin Books.

Bruce, Matthew, Flora, R., & Stacey, C. (2004). Divorce as it influence the intimate relationship of college students. Undergraduate Research Journal for the Human Science, 4. Diunduh dariwww.kon.org/urc/bruce.htmlpada tanggal 25 Mei 2010.

Cassidy, Jude, & Shaver, P. R. (1999). Handbook of Attachment: Theory, Research, and Clinical Applications. New York: Guilford Press.

Cate, R. M & Lloyd, S. A. (1992).Courtship. Newbury Park: Sage Publication.

Clack, D. & Wilkinson, R. B. (2006). Intimacy and attachment in adolescent relationships. Proceedings from the 6th Annual Conference of the Australian Psychological Society’s Psychology of Relationships Interest Group, 19-24. Melbourne: The Australia Psychological Society. Diunduh

Cox, F. D. (1984).Human Intimacy: Marriage, The Family and It’s Meaning. Minnesota: West Publishing Co.

Creswell, J. W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approach.

California: Sage Publications.

Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Dariyo, A. (2004).Psikologi Perkembangan Remaja. Ciawi: Ghalia Indonesia.

Emmers-Sommers, Tara M. (2004). The effect of communication quality and quantity indicators on intimacy and relational satisfaction. Journal of Social and Personal Relationship, 21,3, 399-411.

Eryilmaz, A. & Atak, H. (2009). Ready or not? markers of starting romantic intimacy at emerging adulthood: the Turkish experience. International Journal of Social Sciences, 4,31-38.

Feeney, J. & Noller, P. (1996).Adult Attachment. California: Sage Publication.

Griffin, J. P., & Bartholomew, K. (1994). Models of the self and others: fundamentals dimensions underlying measures of adult attachment. Journal of Personalilty and Social Psychology, 67, 430 – 445.

Halonen, J. S & Santrock , J. W. (1999). Psychology Context & Application (3rd ed). Boston: the McGraw-Hill Companies, Inc.

Hazan, C. & Shaver, P. R. (1987). Romantic love conceptualized as an attachment process.Journal of Personality and Social Psychology, 52, 511 – 524.

Heller, P. E., & Wood, B. (1998). Process of intimacy: similarity, understanding and gender.Journal of Marital and Family Therapy, 24, 3, 273 – 288.

Holmes, Bjarne M., Johnson, K. R., (2009). Adult attachment and romantic partner preference: a review.Journal of Social and Personal Relationship, 26, 6 – 7 , 833-852.

Hurlock, E. B. (1980).Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Laurenceau, J. P., Pietromonaco P. R., & Barrett L. F. (1998). Intimacy as an interpersonal process: and perceived partner responsiveness in interpersonal exchanges.Journal of Personality and Psychology, 74, 5,1238-1251.

Miles & Shelvin. (2001). Applying Regression & Correlation.Newbury Park: Sage Publication.

Mustafa, Zainal. (2009). Menguraikan Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Orlofsky, J. L, dkk. (1993).Ego Identity: A Handbook for Psychosocial Research. New York: Sprinegr – Verlag.

Papalia, D. E, et. al. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.

Purba, F. D. (2006). Laporan Penelitian Studi Deskriptif mengenai Tingkah Laku Intim dari Empat Pola Attachment Dewasa pada Individu Menikah dengan Usia Pernikahan di Bawah Lima Tahun Di Bandung. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. Diunduh dari www.pustaka.unpad.ac.id

pada tanggal 3 November 2009.

Riyanto, Agus. (2009). Penerapan Analisis Multivariat dalam Penelitian Kesehatan. Bandung: Niftra Media Press.

Sanderson, C. A., Rahm, K. B., & Beigbeder, S. A. (2005). The Link between the pursuit of intimacy goals and satisfaction in close same-sex friendships: An examination of the underlying processes. Journal of Social and Personal Relationships, 22, 75 – 98.

Santoso, Agung (2010). Statistik untuk Psikologi: dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2000). Life – Span Development (8th ed). New York : The McGraw – Hill Companies.

Santrock, J. W. (2002).Life-Span Development. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, J. W. (2009).Life Span Development. New York: McGraw – Hill Companies. Skolnick, A. (1983). The Intimate Environment : Exploring Marriage and The Family

(3rded). Canada : Little Brown.

Steinberg, R. J. (1988).The Triangle of Love. New York: Basic Book, Inc. Sugiyono. (2000).Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sulaiman, Wahid. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Supratiknya, A. (1998).Psikometri. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Usman, H. & Akbar, P. S. (2008). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Weber, A. L., & Harvey, J. H. (1994). Perspective on Close Relationship. Toronto: Allyn and Bacon.

You, Hyo S & Morisson, K. M. (2000). Young adulth attachment styles and intimate relationships with close friends: a cross cultural study of Koreans and Caucasian Americans.Journal of Cross-Cultural Psychology, 31,4,528 – 53.

NAMA : CLARESA WAHYU VEBRIANINGSIH FAKULTAS : PSIKOLOGI

pernyataan dalam kuesioner ini. kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pandangan Saudara tentang keadaan yang dialami dalam diri Saudara sendiri. Informasi atas jawaban yang Saudara berikan akan sangat berguna untuk Saya dalam melakukan penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi mencapai program S1 pada bidang Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Saya menjamin kerahasiaan data yang Saudara berikan karena data-data yang ada akan diolah bersama sehingga tidak ada data yang dilihat secara khusus. Jawaban yang Saudara berikan juga tidak akan dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan Saudara menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan diri Saudara saat ini. Semua pernyataan mohon dikerjakan tanpa ada yang terlewatkan dan sesuai dengan petunjuk yang ada.

Atas bantuan dan kerjasama Saudara, Saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Claresa Wahyu V

Usia : tahun

Pendidikan :

Sedang dalam hubungan berpacaran : Ya / Tidak *

Lama dalam hubungan berpacaran : tahun bulan

Status orang tua : utuh / ayah meninggal / ibu meninggal /

bercerai *

(*pilih salah satu)

Bagian A PETUNJUK

Pada bagian ini, terdapat sejumlah pernyataan. Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan diri Saudara sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakanlah agar semua pernyataan terjawab, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu dari empat (4) alternatif jawaban di bawah ini :

SS : Sangat sesuai TS : Tidak sesuai

S : Sesuai STS : Sangat tidak sesuai

Di bawah ini diberikan contoh cara menjawab pernyataan:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa bahwa diri saya baik-baik saja saat ini X

Jawaban dari contohpernyataan di atasmenunjukkan bahwa pernyataan tersebutsesuaidengan diri Saudara saat ini.

2. Saya memberikan kebebasan kepada orang lain saat saya menjalin hubungan yang dekat dengan mereka.

3. Mudah bagi saya untuk memutuskan hubungan dekat yang sudah saya jalin dengan teman.

4. Saya merasa terikat jika saya terlalu dekat dengan orang lain.

5. Saya menjaga agar hubungan saya dengan teman tetap berjalan baik.

6. Saya selalu berhasil membangun hubungan dekat dengan orang lain tanpa kehilangan kebebasan saya sendiri.

7. Saya akan memperjuangkan hubungan yang sudah terjalin erat dengan teman

8. Saya banyak mengalahkan diri saya untuk dapat menjalin hubungan dekat dengan orang lain. 9. Jika saya memiliki teman baru, saya sering

melupakan teman-teman dekat saya.

10. Saya merasa sulit membangun hubungan dekat dengan orang lain karena khawatir kebebasan saya akan terganggu.

11. Kedekatan saya dengan teman adalah sesuatu yang sangat bernilai harganya.

12. Saya merasa bebas menjalin hubungan dekat dengan siapa saja.

banyak orang, saya tetap memiliki kebebasan saya sendiri.

14. Saya sering mengabaikan hubungan dekat yang sudah saya miliki dengan teman.

15. Saya sering meninggalkan teman-teman dekat saya. 16. Saya tetap merasa memiliki kebebasan saat saya

bersama dengan orang lain.

17. Saya menghargai kedekatan saya dengan teman. 18. Saya berpikir bahwa saya akan kehilangan

kebebasan saat saya menjalin hubungan dekat dengan orang lain.

19. Lebih baik bagi saya untuk tidak memiliki teman dekat daripada saya harus kehilangan privasi saya. 20. Saya mampu untuk membangun hubungan yang

dekat dengan orang lain tanpa membatasi kebebasan mereka.

21. Menurut saya, memiliki hubungan yang dekat dengan teman bukanlah sesuatu yang penting.

22. Saya sering mengabaikan hal-hal yang

berhubungan dengan teman dekat saya.

23. Saya baru akan merasa nyaman apabila orang lain dapat menerima saya.

24. Sangat penting bagi saya bahwa orang lain menyukai saya.

berhubungan dengan orang-orang terdekat saya. 26. Saat menjalin hubungan, saya tidak terlalu

memikirkan apakah orang lain akan menerima saya atau tidak.

27. Saya akan membantu teman-teman dekat saya jika mereka memintanya.

28. Saya berpikir bahwa saya lebih baik daripada orang lain.

29. Saya hanya terlibat pada hal-hal tertentu yang berhubungan dengan teman-teman dekat saya. 30. Saya akan berusaha untuk diterima oleh orang lain

agar saya dapat merasa damai.

31. Saya harus terlibat dengan hal-hal yang berhubungan dengan orang-orang terdekat saya. 32. Dalam melakukan sesuatu, saya lebih mampu

daripada orang lain.

33. Saya tetap dapat merasa bahagia walau saya tidak diterima oleh orang lain.

34. Kesendirian merupakan sebuah penderitaan bagi saya

35. Saya sangat membutuhkan penerimaan dari orang lain.

36. Dalam menjalin hubungan, saya tidak tergantung pada penilaian orang lain terhadap diri saya.

lain.

38. Saya merasa mampu mengerjakan sesuatu walau saya tidak mencontoh orang lain.

39. Saya yakin saya dapat melakukan sesuatu sebaik yang orang lain lakukan.

40. Saya akan bergantung pada kemampuan saya sendiri saat melakukan suatu pekerjaan.

41. Saya ingin selalu ikut serta dalam pekerjaan yang dilakukan oleh teman-teman dekat saya.

42. Saya akan kecewa bila saya tidak mengetahui segala hal yang berhubungan dengan teman-teman dekat saya.

43. Saya khawatir bahwa orang lain tidak benar-benar menerima saya.

44. Saya sering merasa orang lain lebih baik dalam melakukan pekerjaan daripada saya.

45. Saya berpikir bahwa orang lain lebih bisa dijadikan contoh (teladan) daripada saya.

46. Saya akan terlibat pada hal-hal yang berhubungan dengan teman dekat saya hanya jika saya dibutuhkan.

47. Menurut saya, tidak perlu mengunggulkan orang lain karena setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing.

yang ideal bagi saya.

49. Saya merasa orang lain lebih mampu daripada saya. 50. Saya merasa tenang bila saya diterima oleh orang

lain.

51. Saya tetap dapat merasa nyaman walau saya dijauhi oleh orang lain.

52. Saya merasa bahwa orang lain selalu dapat melakukan sesuatu dengan sempurna.

53. Saya selalu mencari tahu apakah saya dapat ikut serta pada hal-hal yang dikerjakan oleh teman-teman saya.

54. Saya merasa bahwa orang lain lebih baik daripada saya.

55. Saya menghindar dari hal-hal yang berhubungan dengan teman-teman dekat saya.

56. Menurut saya, mendapat penerimaan dari orang lain bukanlah sesuatu yang utama.

57. Saya merasa bahwa saya pun bisa sama baiknya dengan orang lain.

58. Saya sulit membagikan rahasia pribadi saya pada orang lain bahkan pada teman sendiri.

59. Saya lebih memilih untuk menjauh daripada saya yang dijauhi oleh orang lain.

60. Saya sering berpikir bahwa ada sesuatu yang mengancam saya.

keadaan.

62. Saya tidak perlu khawatir pada hal apapun.

63. Walaupun sudah sering ditolak, saya tetap menjalin hubungan dekat dengan orang lain.

64. Saya khawatir apabila saya terlalu dekat dengan orang lain, mereka justru akan menjauhi saya. 65. Saya berpikir jika saya terlalu dekat dengan orang

lain, orang tersebut akan merasa tidak nyaman dan dapat meninggalkan saya.

66. Saya yakin masih ada orang yang dapat menjaga rahasia saya dengan aman.

67. Saya tidak yakin bahwa ada orang yang dapat saya percaya.

68. Saya adalah orang yang mudah khawatir.

69. Saya akan tetap menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain, walaupun ada kemungkinan saya akan ditolak.

70. Saya dapat tetap merasa tenang walau saya telah membagikan rahasia saya pada orang lain.

71. Saya sering mencemaskan banyak hal.

72. Saya sering mengalami kesulitan untuk

menenangkan diri.

73. Saya merasa tidak perlu menjauh dari orang lain hanya karena saya takut ditolak oleh mereka. 74. Saya sulit untuk percaya pada orang lain.

mempercayai orang lain.

76. Saya berpikir bahwa orang lain akan menolak saya apabila saya menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan mereka.

77. Saya bisa merasa aman di mana pun saya berada. 78. Saya adalah orang yang mudah mempercayai orang

lain.

79. Saya merasa lebih baik menjauh dari orang lain agar saya tidak merasa sakit karena ditolak.

80. Saya tetap menjalin hubungan dekat dengan orang lain tanpa memikirkan apakah saya akan diterima atau tidak oleh mereka.

81. Saya mudah untuk membuat diri saya santai. 82. Saya merasa banyak orang dapat saya percayai. 83. Saya sering merasa ragu saat ingin mempercayai

orang lain.

84. Menurut saya, mendapatkan penolakan saat ingin menjalin hubungan dekat dengan orang lain adalah suatu hal yang biasa.

85. Dalam banyak kondisi, saya dapat tetap merasa tenang.

86. Saya merasa lebih nyaman menjaga jarak dengan orang lain.

87. Dalam menghadapi berbagai hal, saya berusaha agar tidak terlalu banyak menggunakan perasaan.

lain.

89. Saya berpikir bahwa kedekatan hubungan dengan orang lain adalah sesuatu yang penting.

90. Saya lebih mengutamakan kebebasan orang lain daripada kebebasan saya sendiri.

91. Saya akan mudah merasa senang dalam situasi yang menyenangkan, begitu juga sebaliknya.

92. Saya lebih memilih berkomunikasi melalui email

atau surat daripada harus berbicara langsung dengan orang lain.

93. Memiliki hubungan dekat dengan orang lain bukanlah prioritas utama dalam hidup saya.

94. Hanya pada situasi-situasi tertentu saja, saya membiarkan perasaan saya muncul.

95. Saya sering mengalahkan kebebasan saya demi orang lain.

96. Saya sering menunjukkan perasaan saya secara spontan kepada orang lain.

97. Besar artinya bagi saya untuk memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain.

98. Saya akan mempertaruhkan apapun demi

kebebasan dan otonomi diri saya.

99. Saya tidak ingin terlalu terlarut dalam perasaan saat menghadapi suatu situasi.

sesuatu yang utama.

102. Saya leluasa untuk merasakan berbagai macam perasaan yang saya miliki.

103. Saya ingin agar orang lain dapat menghormati kebebasan yang saya miliki.

104. Saya sangat memperhatikan kebebasan diri saya. 105. Saya berpikir bahwa saya tidak membutuhkan

hubungan yang dekat dengan orang lain.

106. Saya berpikir bahwa saya lebih baik menjaga jarak dengan orang lain.

107. Saya sering mengabaikan kebebasan diri saya sendiri.

108. Saya merasa bebas mengekspresikan perasaan saya. 109. Saya merasa membutuhkan hubungan yang dekat

dengan orang lain.

110. Saya akan menjaga diri saya agar tidak bergantung pada orang lain.

111. Saya selalu menjaga perasaan saya dalam taraf yang wajar-wajar saja.

112. Saya sangat berharap dapat berhubungan dekat dengan orang lain.

113. Saya merasa bahwa saya tidak terlalu membutuhkan orang lain.

Pada bagian ini, terdapat beberapa kelompok pernyataan. Di setiap kelompok, terdapat 1 pernyataan yang mendahului pernyataan-pernyataan dalam kelompok tersebut. Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan diri Saudara sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakanlah agar semua pernyataan terjawab, dengan cara memberi tanda (X) pada salah satu dari empat (4) alternatif jawaban di bawah ini :

SS : Sangat sesuai TS : Tidak sesuai

S : Sesuai STS : Sangat tidak sesuai

Di bawah ini diberikan contoh cara menjawab pernyataan:

Dalam hubungan berpacaran, Saya:

No Pernyataan SS S TS STS

1. mencinta pacar saya dengan sungguh. X

Jawaban dari contoh pernyataan di atas menunjukkan bahwa pernyataan tersebutsesuaidengan diri Saudara saat ini, yaitu dalam hubungan berpacaran, Saudara mencintai pacar saudara dengan sungguh.

No Pernyataan SS S TS STS

1. Akan menggunakan cara-cara tertentu untuk meningkatkan keintiman.

2. Mengungkapkan perasaan saya apa adanya.

3. Merasa bahwa saya selalu berada dekat dengan pacar saya.

4. Sering ingin berpisah dari pacar.

5. Sering merasa sulit untuk bercerita pada pacar. 6. Membayangkan pacar saya selalu bersama saya. 7. Menjadikan hubungan ini sebagai hal yang lebih

penting daripada hal lain.

8. Merasa enggan mengungkapkan perasaan saya. 9. Sering merasa bahwa pacar saya sangat jauh dari

saya.

10. Lebih mengutamakan kepentingan yang lain daripada kepentingan dengan pacar.

11. Selalu merasa sendiri walaupun saya sudah punya pacar.

12. Mengatakan secara langsung gagasan-gagasan yang saya miliki.

13. Selalu terbuka pada pacar saya. 14. Menjaga komitmen saya dengan pacar.

15. Melakukan cara-cara tertentu agar saya dapat merasakan kehadiran pacar saya.

No Pernyataan SS S TS STS

16. Banyak merahasiakan sesuatu dari pacar.

17. Membuat komitmen agar hubungan kami tetap intim.

18. Sangat sulit merasakan kehadiran pacar saya. 19. Sering merasa seperti tidak punya pacar.

20. Nyaman berbicara tentang hal-hal yang sangat pribadi pada pacar saya.

21. Mudah untuk merasakan kehadiran pacar saya saat kami terpisah.

22. Sering menghindar dari pacar.

23. Membatasi hal-hal yang saya ceritakan pada pacar saya.

24. Yakin bahwa pacar saya selalu ada di hati saya. 25. Selalu menumbuhkan perasaan intim saya terhadap

pacar.

26. Selalu terbuka pada pacar saya. 27. Sering merasa bosan dengan pacar.

28. Merasa malu jika menceritakan rahasia saya kepada pacar.

29. Masih sering merasa hampa walaupun saya sudah memiliki pacar.

30. Menginginkan ikatan yang sangat intim dengan pacar.

31. Sering memikirkan hal-hal yang dapat saya lakukan untuk semakin mendekatkan saya dengan pacar. 32. Sering berpikir untuk mencari pacar baru.

Dalam hubungan berpacaran, pacar saya:

No Pernyataan SS S TS STS

33. Memberikan tanggapan saat saya mengungkapan sesuatu padanya.

34. Selalu berkata jujur pada saya.

35. Mau membuka hal-hal pribadinya pada saya. 36. Sering meninggalkan saya saat saya sedang ada

masalah.

37. Membantu saya hanya jika saya memintanya. 38. Sering menutupi sesuatu dari saya.

39. Memberikan perhatian penuh pada saya. 40. Selalu siap untuk membantu saya. 41. Sering seperti orang asing bagi saya. 42. Kurang peduli pada saya.

43. Sering mengabaikan saya.

44. Berani mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada saya.

Dalam hubungan berpacaran, pacar saya:

No Pernyataan SS S TS STS

45. Sering menghilang saat saya sedang benar-benar membutuhkannya.

46. Menceritakan kepada saya permasalahan yang sedang dihadapinya.

47. Ikut mencari solusi saat saya sedang ada masalah. 48. Tidak pernah bercerita tentang dirinya kepada saya. 49. Gelisah jika harus menceritakan suatu hal pada

saya.

50. Memahami perasaan saya.

51. Senang membagikan ceritanya pada saya.

52. Hanya bercerita sekilas-sekilas tentang suatu hal kepada saya.

53. Terlihat seperti terpaksa jika harus bercerita pada saya.

Harap diperiksa kembali, jangan sampai ada yang terlewatkan.

PENELITIAN

NAMA : CLARESA WAHYU VEBRIANINGSIH

FAKULTAS : PSIKOLOGI

Pada kesempatan ini, Saya mohon kesediaan Saudara untuk menjawab beberapa pernyataan dalam kuesioner ini. kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pandangan Saudara tentang keadaan yang dialami dalam diri Saudara sendiri. Informasi atas jawaban yang Saudara berikan akan sangat berguna untuk Saya dalam melakukan penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi mencapai program S1 pada bidang Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Saya menjamin kerahasiaan data yang Saudara berikan karena data-data yang ada akan diolah bersama sehingga tidak ada data yang dilihat secara khusus. Jawaban yang Saudara berikan juga tidak akan dinilai benar atau salah. Oleh karena itu, Saya sangat

Dokumen terkait