• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

C. SARAN

Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat berjalan dengan lancar, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembuatan kuesioner perlu memperhatikan penggunaaan kata dan istilah yang mudah dipahami oleh responden.

2. Waktu pelaksanaan penelitian perlu diperhitungkan dengan cermat; tidak menganggu kesibukan responden.

113

DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, Dewi. (2015). Dampak Pola Pembelajaran Sekolah Inklusi Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. Gema Wiralodra, VII (1).

Azwar, Saifuddin. (2008). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Babbie, Earl R. (1990). Survey Research Methods. Belmond: Wadsworth Publishing Company.

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Friend, Marilyn dan Bursuck, William D. (2015). Menuju Pendidikan Inklusi Panduan Praktis untuk Mengajar Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Hasan, Mohammad Iqbal. (2009). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ilahi, Mohammad Takdir. (2013). Pendidikan Inklusif : Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Indrawan dan Yaniawati. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama.

Kustawan, Dedy dan Hermawan, Budi. (2013). Model Implementasi Pendidikan Inklusif Ramah Anak Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : PT. Luxima Metro Media. Martono, Nanang. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis

Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.

Partino dan Idrus. (2009). Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Safiria Insania Pers Prasetyo dan Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Prastiyono. (2013). Implementasi Keijakan Pendidika Inklusif (Studi di Sekolah Galuh Handayani Surabaya). Jurnal Administrasi Publik, 11 (1).

Rosilawati, Ina. (2013). Trik Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Inklusif. Yogyakarta: Familia.

Setyaningsih, Tri Wahyu. (2016). Evaluasi Belajar yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi Se-kota Yogyakarta, [Skripsi: Tidak diterbitkan], Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.

Taniredja dan Mustafidah. (2011).Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Tiarni, Wahyu dan Rakhamawati, Dwi. (2013). Konsep Sekolah Inklusi yang Humanis. Yogyakarta: Familia.

Tukiran dan Effendi. (2012). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Wati, Ery. (2014). Manajemen Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar Negeri 32 Kota Banda Aceh. Banda Aceh: Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol. XIV, No. 2.

Widi, Restu Kartiko. (2010). Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

115

1

Lampiran 2 Permohonan Ijin Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan terpadu

Lampiran 7 Kuesioner

KUESIONER

PENYELENGGARAAN SEKOLAH INKLUSIF DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO

Oleh

Rosita Cahayani Sabatiana 131134102

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Identitas Responden Nama Sekolah Pengampu Kelas Usia

No Telepon

Bapak/ibu guru yang saya hormati,

Saya mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam hal ini saya sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir. Kuesioner ini berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah inklusif di Kabupaten Kulon Progo. Hasil kuesioner ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata. Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Petunjuk mengerjakan

Bacalah dan isilah setiap pertanyaan sesuai dengan respon pribadi Anda. Mohon untuk menjawab setiap pertanyaan pada kolom yang telah disediakan dengan sungguh-sungguh dan lengkap. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jawaban yang terbaik adalah yang sebenarnya dan sesuai dengan pengalaman maupun pendapat Anda pribadi.

1. Apa syarat penerimaan siswa baru di sekolah ini?

2. Apakah ada proses seleksi dalam penerimaan siswa baru? Jika ada,

bagaimana cara menyeleksinya?

3. Bagaimana proses seleksi dalam penerimaan siswa baru?

4. Di sekolah ini anak berkebutuhan khusus tipe apa yang bisa diterima?

5. Bagaimanakah kriteria anak berkebutuhan khusus yang dapat diterima di sekolah ini?

6. Bagaimana sekolah ini memenuhi sumber daya pendidik untuk mencakup

semua tipe siswa?

7. Apakah ada proses seleksi untuk sumber daya pendidik di sekolah? Jika ada,

bagaimana?

8. Apakah ada kualifikasi khusus untuk sumber daya pendidik? Mengapa

menggunakan kriteria tersebut?

9. Bagaimana sekolah ini memfasilitasi semua siswa?

11. Apakah semua tipe anak berkebutuhan khusus mendapatkan fasilitas yang sama? misalnya tempat tas dan sepatu, media yang digunakan dan yang lainnya.

12. Darimana saja sumber biaya yang didapatkan di sekolah ini?

13. Bagaimana pengelolaan sumber daya biaya di sekolah ini?

14. Apakah ada keterlibatan wali siswa dalam sumber daya biaya di sekolah ini?

jika ada, jelaskan.

15. Apakah ada keterlibatan pihak lain dalam pengelolaan sumber daya biaya?

17. Bagaimana cara guru di sekolah ini dalam melaksanakan identifikasi berdasarkan gejala-gejala yang nampak pada setiap anak ?

18. Bagaimana cara guru dalam menangani hasil yang sudah diperoleh dari

identifikasi tipe anak berkebutuhan khusus ?

19. Apakah sekolah dan para guru di sekolah ini sudah menyadari benar akan

tujuan dari melaksanakan identifikasi bagi anak-anak ? Lalu bagaimana cara sekolah dan guru di sekolah ini menyikapi pelaksanaan identifikasi yang akan dilakukan ?

20. Apakah sekolah ini sudah memiliki tim pengembang kurikulum? Jika sudah

ada, apa tugas masing-masing dari tim pengembang kurikulum?

21. Kurikulum apa yang diterapkan di sekolah ini? apakah menggunakan

22. Apakah semua guru di sekolah ini sudah memahami prinsip pendidikan yang inklusif ?

23. Dari kurikulum yang sudah dibuat atau yang sudah ada, apakah sudah sesuai

dengan tingkat, perkembangan, dan karakteristik anak berkebutuhan khusus ? Seperti apa dan bagaimana kurikulum tersebut ?

24. Apakah kurikulum di sekolah ini sudah memenuhi empat komponen utama

yang harus ada di dalam kurikulum ? seperti tujuan, isi/materi, proses, evaluasi. Jika sudah, berikan contoh empat komponen utama yang ada di dalam kurikulum di sekolah ini.

25. Apakah penyusunan atau memodifikasi kurikulum disekolah ini sudah

memperhatikan pemberian program khusus bagi anak berkebutuhan khusus? jika ada, bagaimana penyusunan atau memodifikasi kurikulum di sekolah ini?

26. Apakah kurikulum yang ada di sekolah sudah memiliki sistem pembelajaran yang fleksibel? Bagaimana kurikulum sistem pembelajaran yang fleksibel di sekolah ini?

27. Apakah guru-guru di sekolah ini sudah merancang sistem pembelajaran yang

kreatif dan aktif, dengan berdasarkan kurikulum yang sudah ada? Berikan contoh rancangan sistem pembelajaran yang kreatif dan aktif di sekolah ini?

28. Apakah sistem penyusunan atau memodifikasi kurikulum di sekolah ini sudah

mempertimbangkan keragaman anak dari keberagaman latar belakang? Berikan contoh modifikasi kurikulum di sekolah ini yang sudah mempertimbangkan keragaman anak dari keberagaman latar belakang.

29. Apakah sistem penyusunan atau memodifikasi kurikulum di sekolah ini sudah

mengakomodasi keragaman anak dari keberagaman kemampuan anak? Berikan contoh modifikasi kurikulum di sekolah ini yang sudah mengakomodasi keragaman anak dari keberagaman kemampuan anak.

42

30. Agar anak berkebutuhan khusus dapat menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru secara maksimal, perlu adanya penyusunan perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak berkebutuhan khusus tersebut. Apakah penyusunan perencanaan pembelajaran di sekolah ini sudah sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus?

31. Bagaimana proses penyusunan perencanaan pembelajaran bagi siswa?

32. Apakah pembelajaran berpusat pada siswa?

33. Kemampuan dalam mengikuti pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus

dengan anak tidak berkebutuhan khusus berbeda. Perlu adanya rencana pembelajaran yang sesuai dengan masing-masing kondisi siswa. Bagaimana penyusunan rencana pembelajaran antara anak berkebutuhan khusus dengan anak tidak berkebutuhan khusus di sekolah ini?

34. Bahan ajar yang digunakan untuk mengajar siswa sebaiknya memenuhi 3 aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Apakah bahan ajar di sekolah ini sudah memenuhi aspek pengetahuan? Seperti apa bahan ajar yang digunakan di sekolah?

35. Apakah bahan ajar di sekolah ini sudah memenuhi aspek keterampilan?

Seperti apa bahan ajar yang digunakan di sekolah?

36. Apakah bahan ajar di sekolah ini sudah memenuhi aspek sikap? Seperti apa

bahan ajar yang digunakan di sekolah?

37. Bagaimana cara guru menyampaikan materi pembelajaran di sekolah ini

dimana ada perbedaan kondisi antara anak berkebutuhan khusus dengan anak tidak berkebutuhan khusus yang membuat daya tangkap mereka berbeda?

38. Strategi pembelajaran seperti apa yang digunakan guru agar semua siswa

dapat mengikuti dan menangkap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru?

39. Suasana belajar yang efektif dan kondusif sangat penting untuk menunjang prestasi siswa. Bagaimana guru menyiapkan suasana belajar yang efektif dan kondusif?

40. Pendekatan apa yang digunakan guru agar anak berkebutuhan khusus dan

anak tidak berkebutuhan khusus dapat menangkap materi pembelajaran dengan maksimal? Mengapa menggunakan pendekatan tersebut?

41. Penataan ruang kelas pada kelas inklusif sebaiknya disesuaikan dengan

kebutuhan siswa agar semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, terlebih siswa dengan disabilitas. Bagaimana penataan ruang kelas di sekolah ini?

42. Pencahayaan ruang kelas yang cukup dapat membantu siswa mengikuti

proses pembelajaran. Bagaimana dengan penataan pencahayaan ruang kelas di sekolah ini?

43. Segala sesuatu yang menempel di dinding ruang kelas inklusif sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak berkebutuhan khusus dan anak tidak berkebutuhan khusus guna menunjang prestasi belajar siswa. Bagaimana desain dinding kelas di sekolah ini untuk mendukung proses pembelajaran?

44. Desain lantai sekolah inklusif perlu diatur untuk memfasilitasi siswa

disabilitas, terutama siswa yang menggunakan alat bantu untuk berjalan. Bagaimana sekolah ini mengatur lantai untuk mobilitas siswa terutama bagi siswa yang menggunakan alat bantu jalan?

45. Sekolah sebaiknya menyediakan ruangan khusus untuk menyimpan media

pembelajaran agar tertata dan tidak rusak. Apakah di sekolah ini media pembelajaran ada tempat penyimpanan tersendiri? Di mana tempat penyimpanan media pembelajaran?

46. Ada beberapa jenis dalam pengaturan kelompok dalam kelas inklusif, di antaranya pengajaran kelompok besar maupun kelompok kecil. Apa jenis pengaturan kelompok yang digunakan guru dalam mengajar?

47. Siswa-siswa berkebutuhan khusus memperoleh manfaat dari berbagai macam

penataan kelompok di ruang kelas, yaitu di antaranya pengajaran kelompok besar maupun kelompok kecil. Apakah guru membagi siswa ke dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran? Bagaimana guru mengatur siswa untuk bekerja dalam kelompok?

48. Apa keuntungan dan kekurangan jika siswa bekerja dalam kelompok besar?

49. Apa keuntungan dan kekurangan jika siswa bekerja dalam kelompok kecil ?

50. Mana yang lebih efisien antara bekerja dalam kelompok besar dan kelompok

51. Beberapa upaya pengumpulan informasi untuk memantau kemajuan dan mengambil keputusan pendidikan adalah melalui tes terstandar yang telah diproduksi secara komersial, ujian pertanggungjawaban negara bagian dengan taruhan tinggi, dan berbagai tes informal yang diciptakan oleh guru yang bersangkutan. Bagaimana upaya pengumpulan informasi yang dilakukan di sekolah ini untuk memantau kemajuan dan mengambil keputusan pendidikan yang diperlukan ?

52. Para guru pendidikan umum berkontribusi dalam proses asesmen informasi

pada enam ranah penting pengambilan keputusan berikut, yaitu screening,

diagnosis, penempatan program, penempatan kurikulum, evaluasi pengajaran, dan evaluasi program. Bagaimana kontribusi guru dalam proses asesmen pada pengambilan keputusan yang berkenaan dengan siswa-siswa berkebutuhan khusus ?

53. Dari enam ranah pengambilan keputusan berikut, yaitu screening, diagnosis,

penempatan program, penempatan kurikulum, evaluasi pengajaran, dan evaluasi program, apa alat ukur yang digunakan bapak/ibu guru untuk membantu proses pengambilan keputusan yang berkenaan dengan siswa-siswa berkebutuhan khusus ? Mengapa bapak/ibu guru menggunakan alat ukur tersebut ?

54. Bagaimana bapak/ibu guru menggunakan alat ukur tersebut untuk mengidentifikasi adanya kondisi disabilitas ?

55. Kebutuhan khusus para siswa dapat diidentifikasi, ditangani, serta dipantau

melalui proses asesmen berbasis pada observasi, screening, pengujian diagnosis, penempatan, dan evaluasi program, penempatan kurikulum, serta evaluasi pengajaran. Peran apa yang dimainkan oleh guru pendidikan umum dalam melaksanakan asesmen terhadap kebutuhan khusus para siswa ?

56. Screening meliputi keputusan untuk menentukan jika proses kemajuan

seorang siswa dianggap cukup berbeda dengan teman-teman sekelasnya sehingga patut untuk menerima perubahan pengajaran, atau pada akhirnya, asesmen yang lebih mendalam untuk menetapkan adanya kondisi disabilitas. Apakah dilakukan tes screening atau tes penyaringan untuk mengetahui anak berkebutuhan khusus?

57. Mengapa tes screening dilaksanakan di sekolah ini ?

58. Bagaimana pelaksanaan tes screening yang dilakukan di sekolah ini?

59. Berapa kali sekolah ini melakukan tes screening dalam satu tahun pelajaran?

60. Apakah ketika melaksanakan tes screening peserta didik didampingi tenaga

profesional?

61. Bagaimana proses diagnosis yang dilakukan di sekolah ini?

62. Mengapa sekolah ini perlu melakukan tes diagnosis untuk mengetahui anak

berkebutuhan khusus?

64. Bagaimana penyampaian hasil diagnosis pada orangtua siswa?

65. Penempatan program berkenaan dengan ranah yang menjadi tempat

berlangsungnya layanan pendidikan khusus yang diterima siswa, misalnya saja di ruang kelas pendidikan umum, ruang sumber, atau ruang kelas pendidikan khusus yang terpisah. Apakah sekolah ini melakukan penempatan program ?

66. Bagaimana sistem penempatan program untuk anak berkebutuhan khusus di

sekolah ini?

67. Bagaimana bantuan dari tenaga ahli dalam sistem penempatan program di

sekolah ini?

68. Penempatan kurikulum meliputi keputusan mengenai level mana yang akan

dipilih untuk memulai pengajaran siswa, keputusan ini dapat berarti memilih buku bacaan, atau sumber belajar lainnya yang akan digunakan oleh siswa. Apakah ada perbedaan penempatan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah ini bagi anak berkebutuhan khusus dengan anak tidak berkubutuhan khusus?

69. Bagaimana penempatan kurikulum yang digunakan untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah ini?

70. Keputusan dalam evaluasi pengajaran meliputi keputusan untuk melanjutkan

atau mengubah prosedur pengajaran yang telah diterapkan pada siswa. Bagaimana evaluasi pengajaran untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah ini?

71. Bagaimana bapak/ibu guru menindaklanjuti dari hasil evaluasi yang

dilakukan?

72. Apakah bapak/ibu guru pernah mengubah prosedur pengajaran yang telah

diterapkan pada siswa?

74. Keputusan evaluasi program meliputi keputusan untuk menghentikan, melanjutkan, atau memodifikasi program pendidikan khusus seorang siswa. Apakah dilakukan evaluasi program di sekolah ini?

75. Bagaimana evaluasi program untuk anak berkebutuhan khusus di sekolah ini?

76. Apakah bapak/ibu guru menerapkan target atau patokan tersendiri untuk

evaluasi program?

77. Bagaimana target atau patokan yang diterapkan terkait dengan evaluasi

program?

78. Apakah media pembelajaran di sekolah ini sudah disusun/dirancang

berdasarkan kebutuhan semua siswa? Seperti apa media yang digunakan?

79. Apakah penggunaan media di sekolah ini sudah membantu seluruh siswa

80. Bagaimana dengan proses pembuatan media pembelajaran yang ada di sekolah?

81. Apakah penggunaan media pembelajaran di sekolah ini sudah menunjang

efisiensi dan evektivitas proses dan hasil pembelajaran? Bagaimana hasilnya?

82. Apakah ada proses pemilihan media di sekolah ini? seperti apa prosesnya?

83. Mengingat pentingnya media pembelajaran,apakah sekolah ini sudah

menyediakan/membuat media tersebut secara maksimal?

84. Apa dasar/patokan yang digunakan untuk menetapkan KKM kelulusan ?

85. Bagaimana cara menetapkan KKM di sekolah ini?

86. Adakah perbedaan KKM antara anak berkebutuhan khusus dengan anak tidak

87. Jika iya, mengapa ada perbedaan KKM tersebut?

88. Mengapa perlu mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dievaluasi?

89. Bagaimana cara guru mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dievaluasi?

90. Apakah ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam mengevaluasi

pembelajaran?

91. Teknik apa yang digunakan untuk melakukan penilaian pembelajaran di

sekolah ini?

92. Apakah penilaian yang telah dilakukan berlaku untuk semua siswa atau ada

perbedaan antara anak berkebutuhan khusus atau anak tidak berkebutuhan khusus?

93. Mengapa bapak/ibu guru melaksanakan kegiatan evaluasi ?

94. Kapan bapak/ibu guru melaksanakan kegiatan evaluasi ?

95. Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan bapak/ibu guru setelah mengetahui

hasil dari kegiatan evaluasi ?

96. Siapa saja yang berperan dalam kegiatan evaluasi ?

97. Bagaimana peran serta orang tua dalam kegiatan evaluasi ?

98. Setiap informasi yang dikumpulkan oleh guru selama kegiatan evaluasi di

kelas dapat menunjukkan apakah pengajaran yang berlangsung sudah efektif dan mampu membantu proses pengajaran seperti yang dibutuhkan. Menurut bapak/ibu guru apa manfaat kegiatan evaluasi yang dilaksanakan bagi siswa berkebutuhan khusus ?

99. Mengapa kegiatan evaluasi dapat bermanfaat bagi siswa-siswa ? khususnya bagi siswa berkebutuhan khusus.

100.Bagaimana bapak/ibu guru melaksanakan kegiatan evaluasi bagi siswa

berkebutuhan khusus ?

Dokumen terkait