BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Terdapat beberapa saran peneliti yang terkait dengan hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya adalah :
1. Guru sebaiknya memberikan soal-soal koneksi matematik yang menarik agar dapat merangsang siswa untuk berpikir dan lebih mudah dalam memahami soal pada proses pembelajaran.
2. Siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kontekstual lebih beragam (kreatif) dalam menyelesaikan soal.
3. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan lain atau dengan aspek lain seperti kemampuan berpikir kreatif.
63 Rineka Cipta. 2003
Askin, Mohammad. Daspros Pembelajaran Matematika I. dari http://www.unnes.ac.id. 20 Januari 2010. 10:00 WIB
Astuti, Dwi., dan Zubaidah. Pengembangan Model Pembelajaran yang Berorientasi Contextual Open-Ended Problem Solving untuk Meningkatkan Koneksi Matematika Siswa dalam Pembelajaran Matematika di SMA. Pontianak: Universitas Tanjungpura, Laporan Penelitian. 2007
Djaali., dan Mulyono, Pudji. Pengukuran dalan Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. 2008
Firdausi. Studi Korelasi Pengetahuan Matematika dengan Kemampuan guru mengevaluasi Hasil Belajar Siswa pada SMU Unggulan di DKI Jakarta. Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika vol.1 no.02. Desember 2006
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Kurniawati, Lia., dan Chodijah, Siti. ”Pengaruh Pendekatan Contextual Learning pada Materi Bangun Ruang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII”. Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika vol.2 no.2.
Made, I Sumadi. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siswa Kelas II SLTP Negeri 6 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Volume 38 No.1 Januari 2005
Mullis, Ina V.S., dkk. TIMSS 2007 International Mathematics Report. dari http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html. 6 September 2009. 17.00WIB
Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara. 2007
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Cet: XI. Jakarta: Bumi Aksara. 2008
Pinellas County Schools Division of Curriculum and Instruction Secondary Mathematics. Mathematical Power for All Students K-12. dari http://fcit.usf.edu/fcat8m/resource/mathpowr/fullpower.pdf. 10 Desember 2009, 13:00 WIB
Principles and Standars for School Mathematics. (va: National Council of
Teacher of Mathematics, 2000). dari http://www.nctm.org/standards/default.aspx?id=58. 24 oktober 2009.
16.25WIB
Ruspiani. Kemampuan Siswa dalam Melakukan Koneksi Matematika. Tesis Universitas Pendidikan Indonesi, t.d. Bandung: PPS UPI. 2000
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfa Beta. 2007
Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: kencana. 2005
. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2008
Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. cet:10. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003
. Interaksi & Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008
Satriawati, Gusni., dan Kurniawati, Lia. Menggunakan Fungsi-Fungsi Untuk Membuat Koneksi-Koneksi Matematik. Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika vol.3 no.01 Juni. 2008
Setiawati, Tia. Peningkatan Pemahaman Konsep Melalui Pendekatan Contextual Learning (Pendidikan Tindakan Kelas di SMP Jayakarta Pada Kelas VIII-4). Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, td. Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah.
Shadiq, Fadjar. Apa dan Mengapa Matematika itu Begitu Penting?. dari www.fadjarp3g.files.wordpress.com. 30 Oktober 2009. 14.30 WIB
Soejadi, R. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi DepDiknas. 2000
Subana, M,. dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Cet:II. Bandung: Pustaka Setia. 2005
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Cet: IX. Bandung: Alfa Beta. 2002
. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cet. V. Bandung: Alfabeta. 2008
Suhenda. Materi Pokok Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika 1-9. Jakarta: Univversitas Terbuka. 2007
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2003
Suprijono, Agus. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2009
Syaban, Mumum. Menumbuhkembangkan Daya Matematis Siswa dari:
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=62&Itemid= 7 EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Februari 2008, volume 5. nomor 2. 20 September 2009. 13.00 WIB
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya. 2008
Tim MKKB Jurusan Pendidikan Mtaematika. Startegi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia. 2001
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullanh. 2007
Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2007
Yasa, Doantara. Pembelajaran Konvensional, dari
http://ipotes.wordpress/com/pembelajaran-konvensional. 20 Januari 2010. 11:20 WIB
Z, Zurinal., dan Sayuti. Wahyudi. Ilmu Pendidikan Pengantar&Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Press. 2006
HASIL WAWANCARA GURU
1. Bagaimana kondisi siswa pada saat pembelajaran matematika di kelas?
Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik, namun motivasi belajar siswa masih rendah, siswa lebih banyak diam.
2. Apakah siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan?
Ya siswa aktif bertanya jika mengalami kesulitan saja dalam mengerjakan latihan soal
3. Apakah ketika ada siswa yang bertanya siswa yang lain menjelaskan? Kadang-kadang siswa yang sudah paham ikut menjelaskan
4. Apa saja kesulitan yang ibu alami saat pembelajaran matematika didalam kelas?
• Siswa sebagian besar lupa dengan konsep-konsep dasar yang sudah diperoleh sebelumnya sehingga jika konsep tersebut akan digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya, maka harus dijelaskan kembali
• Kurangnya jam pelajaran matematika, hanya 4 jam pelajaran dalam seminggu
5. Metode apa yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran matematika?
Metode yang sering digunakan antara lain: ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas
6. Bagaimana hasil belajar matematika siswa?
Seperti yang terlihat pada ulangan sebelumnya, ada siswa yang memiliki hasil belajar matematikanya cukup tinggi dan ada juga yang memiliki hasil belajar rendah
7. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika siswa?
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa rata-rata cukup baik untuk sebagian siswa yang pandai.
8. Bagaimana kemampuan koneksi matematika siswa?
Kemampuan koneksi matematik siswa rata-rata masih rendah, siswa masih sering lupa materi prasyarat untuk memulai materi baru. Jadi harus lebih dahulu diarahkan.
• Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira
• Referensi lain yang relevan
10. Apa yang biasa Ibu lakukan untuk menumbuhkan kemampuan koneksi matematika siswa di kelas?
• Mengingatkan konsep-konsep atau teori yang pernah diperoleh.
• Memberikan soal-soal berbentuk verbal (soal cerita) yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru bidang studi matematika kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 11 Jakarta pada hari Kamis, 25 Februari 2010 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaimana tertulis diatas.
Guru Bidang Studi Matematika
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELOMPOK EKSPERIMEN
Sekolah : SMK Negeri 11 Jakarta Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/ 1I (dua) Tahun Ajaran : 2009/2010 Alokasi waktu : (2 x 45) x 8 A. Standar Kompetensi
Menyelesaikan masalah program linear
B. Kompetensi Dasar
• Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
• Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal)
• Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear
• Menerapkan garis selidik
C. Indikator
• Menggambarkan grafik pertidaksamaan linear.
• Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
• Menentukan pertidaksamaan linear jika diketahui daerah
penyelesaiannya.
• Membuat model matematika dari soal cerita.
• Mengenal masalah yang merupakan program linear.
• Menentukan fungsi obyektif dan kendala dari program linear.
• Menggambar daerah penyelesaian dari program linear.
• Menentukan nilai optimum dari fungsi obyektif menggunakan uji titik
sudut serta menafsirkannya.
• Menggambar garis selidik dari fungsi obyektif.
• Menentukan nilai optimum dengan menggunakan garis selidik serta
Hari pertama
Alokasi waktu : 2 x 45menit A. Tujuan Pembelajaran :
• siswa dapat menggambar grafik pertidaksamaan linear
• siswa dapat menentukan daerah penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dengan cara grafik
B. Materi Ajar :
Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
C. Metode Pembelajaran :
Dengan pendekatan kontekstual menggunakan metode ekspositori, diskusi, inquiri, penugasan, dan tanya jawab.
D. Skenario Pembelajaran : 1. Pendahuluan (20 menit)
• Apersepsi :
o Guru memberikan penjelasan mengenai pembelajaran yang akan
dilakukan.
o Guru mengingatkan siswa tentang persamaan dan pertidaksamaan
linear dengan memberikan lembar kegiatan
o Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
• Motivasi :
Apabila materi ini ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari mengenai program linear.
2. Kegiatan inti (50 menit)
• Guru memberikan gambaran secara umum tentang program linear (5
menit)
• Siswa dibuat kelompok kecil sekitar 4-5 orang dengan kemampuan
yang heterogen.
• Kelompok siswa diberikan permasalahan kontekstual (dalam bentuk
• Siswa mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mengkoneksikan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, baik secara berkelompok ataupun sendiri.
• Guru menggunakan sistem tanya jawab yang interaktif antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru, untuk menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh siswa.
• Saat siswa mengerjakan LKS per kelompok, guru berkeliling kelas
bertindak sebagai fasilitator dan moderator, memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
• Saat siswa selesai berdiskusi secara berkelompok, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Melalui interaksi siswa diajak membahas permasalahan yang disajikan. (15 menit)
• Guru mengoreksi pendapat siswa yang tidak sesuai dan menegaskan
kembali pendapat siswa yang sudah tepat
3. Penutup (20 menit)
• Guru memberikan soal latihan (10 menit)
• Diakhir pertemuan, diadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung. Guru membimbing siswa merangkum hasil pembelajaran, selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan dirumah. (10 menit)
• Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi pada pertemuan
berikutnya.
E. Alat dan Sumber Belajar
• Alat :Worksheet/ LKS
• Sumber :
Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira
Dwi E. Larasati, 2008, Matematika Untuk Sekolah Menengah
F. Penilaian
• Teknik Instrumen : Tertulis
• Bentuk Instrumen : Uraian
• LKS
• Instrumen/soal
1. Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut: a. x ≤ 6
b. x + y ≤ 5 c. 3x + 4y < 12
2. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut dengan x dan y ∈ R.
a. 3x + 2y ≤ 6 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
b. 2x + y ≤ 6 ; x + 3y ≤ 9 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 c. x + y ≤ 3 ; x + 2y ≥ 4 ; x ≥ 0; y ≥ 0
3. Diketahui 4 suku pertama barisan aritmatika yaitu: I. 5, 3, 2, 0, …
II. 0, 2, 4, 6, … III.4, 6, 8, 10, …
a. Tentukan rumus suku ke – n dari barisan I, II, dan III kemudian butlah grafik dari persamaan rumus tersebut dengan memisalkan Un = y dan n = x
b. Diketahui y ≥ 0 ; x ≥ 0 ; Jika E merupakan daerah yang dibatasi oleh grafik I, II, dan III, tentukan daerah E
Ingat rumus barisan Aritmatika
Hari Kedua
Alokasi waktu : 2 x 45menit A. Tujuan Pembelajaran :
• Siswa mampu membuat pertidaksamaan linear jika diketahui daerah
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear.
B. Materi Ajar :
Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel. C. Metode Pembelajaran :
Dengan pendekatan kontekstual menggunakan metode ekspositori, diskusi, inquiri, penugasan, dan tanya jawab.
D. Skenario Pembelajaran : 1. Pendahuluan (15 menit)
• Apersepsi :
o Dengan tanya jawab, guru mengingatkan siswa tentang masalah
yang berkaitan menggambar grafik pertidaksamaan linear dan membahas PR yang dianggap sulit.
o Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
• Motivasi :
Apabila materi ini ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari mengenai program linear.
2. kegiatan inti (55 menit)
• Siswa berkumpul pada kelomok yang telah ditentukan.
• Kelompok siswa diberikan permasalahan kontekstual (dalam bentuk
LKS 2) yang menantang siswa, agar mencari solusinya. (35 menit)
• Siswa mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mengkoneksikan
pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, secara berkelompok.
• Guru menggunakan sistem tanya jawab yang interaktif antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru, untuk menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh siswa.
• Saat siswa mengerjakan LKS per kelompok, guru berkeliling kelas
bertindak sebagai fasilitator dan moderator, memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
• Saat siswa selesai berdiskusi secara berkelompok, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Melalui interaksi siswa diajak membahas permasalahan yang disajikan.(20 menit)
• Guru mengoreksi pendapat siswa yang tidak sesuai dan menegaskan
kembali pendapat siswa yang sudah tepat.
3. Penutup (20 menit)
• Guru memberikan soal latihan (10 menit)
• Diakhir pertemuan, diadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung. Siswa dapat merangkum hasil pembelajaran, selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan di LKS untuk dikerjakan dirumah. (10 menit)
• Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi pada pertemuan
berikutnya
E. Alat dan Sumber Belajar
• Alat :Worksheet/ LKS
• Sumber :
Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira.
Dwi E. Larasati, 2008, Matematika Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kelas X, Jakarta: Ganeca Exact. Referensi lain yang relevan
F. Penilaian
• Teknik Instrumen : Tertulis
• Bentuk Instrumen : Uraian
• LKS • Instrumen/soal: 1. A B C
Pada gambar diatas, daerah yang diarsir adalah A(0,5) ; B(a,4) ; C(b,0) jika diketahui gradien garis AB adalah -½ dan gradien garis BC adalah -2. Tentukanlah pertidaksamaan yang memenuhi daerah penyelesaian diatas.
2. Tentukan sistem pertidaksamaan linear untuk daerah himpunan
penyelesaian yang ditunjukkan oleh gambar berikut:
Hari Ketiga
Alokasi waktu : 2 x 45menit A. Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat memahami pengertian program linear
• Siswa mampu mengidentifikasi masalah dan menentukan model
matematika dari persoalan kehidupan sehari-hari
B. Materi Ajar : Model matematika
C. Metode Pembelajaran :
Dengan pendekatan kontekstual menggunakan metode ekspositori, diskusi, inquiri, penugasan, dan tanya jawab.
D. Skenario Pembelajaran : 1. Pendahuluan (20 menit)
• Apersepsi :
o Dengan tanya jawab, guru mengingatkan siswa tentang masalah
yang berkaitan dengan menggambar daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dan membahas PR yang dianggap sulit.
o Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
• Motivasi :
Apabila materi ini ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari mengenai program linear.
2. kegiatan inti (55 menit)
• Siswa berkumpul pada kelomok yang telah ditentukan
• Kelompok siswa diberikan permasalahan kontekstual (dalam bentuk
LKS 3) yang menantang siswa, agar mencari solusinya. (30 menit)
• Siswa mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mengkoneksikan
pengintegrasian pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, baik secara berkelompok
• Guru menggunakan sistem tanya jawab yang interaktif antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru, untuk menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh siswa.
• Saat siswa mengerjakan LKS per kelompok, guru berkeliling kelas
bertindak sebagai fasilitator dan moderator, memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
• Saat siswa selesai berdiskusi secara berkelompok, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Melalui interaksi siswa diajak membahas permasalahan yang disajikan. (15 menit)
• Guru mengoreksi pendapat siswa yang tidak sesuai dan menegaskan
kembali pendapat siswa yang sudah tepat (10 menit)
3. Penutup (15 menit)
• Diakhir pertemuan, diadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung. Siswa dapat merangkum hasil pembelajaran, selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan di LKS untuk dikerjakan dirumah. (15 menit)
• Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi pada pertemuan
berikutnya
E. Alat dan Sumber Belajar
• Alat :Worksheet/ LKS
• Sumber :
Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira.
Dwi E. Larasati, 2008, Matematika Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kelas X, Jakarta: Ganeca Exact
F.Penilaian
• Teknik Instrumen : Tertulis (dilakukan pada pertemuan keempat)
• Bentuk Instrumen : Uraian
Hari keempat
Alokasi waktu : 2 x 45menit A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu membuat model matematika dari masalah program linear, serta menentukan fungsi obyektif dan kendala dari masalah program linear
B. Materi Ajar : Fungsi obyektif dan nilai optimum
C. Metode Pembelajaran :
Dengan pendekatan kontekstual menggunakan metode ekspositori, diskusi, inquiri, penugasan, dan tanya jawab.
D. Skenario Pembelajaran : 1. Pendahuluan (10 menit)
• Apersepsi :
o Dengan tanya jawab, guru mengingatkan siswa tentang membuat
model matematika dari masalah yang berkaitan dengan program linear
o Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
• Motivasi :
Apabila materi ini ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari mengenai program linear.
2. kegiatan inti (55 menit)
• Siswa berkumpul pada kelomok yang telah ditentukan
• Kelompok siswa diberikan permasalahan kontekstual (dalam bentuk
LKS 4) yang menantang siswa, agar mencari solusinya. (35 menit)
• Siswa mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mengkoneksikan
pengintegrasian pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, secara berkelompok
• Guru menggunakan sistem tanya jawab yang interaktif antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru, untuk menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh siswa.
• Saat siswa mengerjakan LKS per kelompok, guru berkeliling kelas bertindak sebagai fasilitator dan moderator, memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
• Saat siswa selesai berdiskusi secara berkelompok, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Melalui interaksi siswa diajak membahas permasalahan yang disajikan. (20 menit)
• Guru mengoreksi pendapat siswa yang tidak sesuai dan menegaskan
kembali pendapat siswa yang sudah tepat
3. Penutup (25 menit)
• Guru memberikan soal latihan (15 menit)
• Diakhir pertemuan, diadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung. Siswa dapat merangkum hasil pembelajaran, selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan di LKS untuk dikerjakan dirumah. (10 menit)
• Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi pada pertemuan
berikutnya
E. Alat dan Sumber Belajar
• Alat :Worksheet/ LKS
• Sumber :
Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira.
Dwi E. Larasati, 2008, Matematika Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kelas X, Jakarta: Ganeca Exact
E. Penilaian
• Teknik Instrumen : Tertulis
• Bentuk Instrumen : Uraian
• LKS
1. Seorang agen sepeda bermaksud membeli 25 buah sepeda untuk persediaan. Harga sepeda biasa Rp600.000,00 per buah dan sepeda federal Rp800.000,00 per buah. Ia merencanakan untuk tidak membelanjakan uangnya lebih dari Rp16.000.000,00 dengan mengharap keuntungan Rp100.000,00 per buah dari sepeda biasa dan Rp120.000,00 per buah dari sepeda federal. Buatlah model matematikanya, tentukan fungsi tujuan dan kendala dari masalah diatas.
2. Jarak dari rumah toni ke sekolah adalah 1800 m. suatu hari ia
menempuh sebagian perjalanan ke sekolah dengan berjalan dan sisanya dengan berlari. Jika ia berjalan dengan kecepatan 70 m/menit dan berlari dengan kecepatan 210 m/menit. Waktu yang dibutuhkan paling lama 20 menit. Berapa jarak yang ditempuh Toni dengan berlari?
3. Suatu pabrik berkeinginan memproduksi dua jenis barang, barang A dan barang B. barang A memberikan keuntungan Rp 10.000 / buah, dan barang B memberikan keuntungan Rp 12.000 / buah. Untuk memproduksi kedua barang tsb dibutuhkan 3 buah mesin, yaitu mesin I, mesin II, dan mesin III. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi tiap barang dengan ketiga mesin tersebut dan waktu yang tersedia untuk tiap mesin selama triwulan diperlihatkan dalam tabel berikut.
Mesin I (jam) MesinII (jam) Mesin III (jam)
Barang A 2 3 1
Barang B 3 2 1
Waktu yang tersedia 1500 1500 600
Buatlah model matematika dari masalah diatas, tentukan fungsi obyektif dan kendalanya.
4. Luas daerah parkir adalah 360m2. Luas rata-rata untuk parkir sebuah mobil 6m2 dan untuk parkir sebuah bus 24m2. Jika daerah parkir tersebut tidak dapat memuat lebih dari 30 kendaraan, maka buatlah model matematikanya
Hari kelima
Alokasi waktu : 2 x 45menit A. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menggambar daerah penyelesaian dari masalah program linear
B. Materi Ajar : Fungsi obyektif dan nilai optimum
C. Metode Pembelajaran :
Dengan pendekatan kontekstual menggunakan metode ekspositori, diskusi, inquiri, penugasan, dan tanya jawab.
D. Skenario Pembelajaran : 1. Pendahuluan (10 menit)
• Apersepsi :
o Dengan tanya jawab, guru mengingatkan siswa tentang
mengingatkan siswa tentang menentukan fungsi tujuan dan kendala dari masalah program linear, serta bagaimana menggambar grafik sistem pertidaksamaan linear.
o Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
• Motivasi :
Apabila materi ini ini dikuasai dengan baik, maka akan membantu siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang ada dalam kehidupan sehari-hari mengenai program linear.
2. kegiatan inti (55 menit)
• Siswa berkumpul pada kelomok yang telah ditentukan
• Kelompok siswa diberikan permasalahan kontekstual (dalam bentuk
LKS 5), agar mencari solusinya. (40 menit)
• Siswa mengeksplorasi pengetahuan dengan cara mengkoneksikan
pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, secara berkelompok.
• Guru menggunakan sistem tanya jawab yang interaktif antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru, untuk menjelaskan hal yang tidak dimengerti oleh siswa.
• Saat siswa mengerjakan LKS per kelompok, guru berkeliling kelas bertindak sebagai fasilitator dan moderator, memantau dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
• Saat siswa selesai berdiskusi secara berkelompok, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Melalui interaksi siswa diajak membahas permasalahan yang disajikan. (15 menit)
• Guru mengoreksi pendapat siswa yang tidak sesuai dan menegaskan
kembali pendapat siswa yang sudah tepat
3. Penutup (25 menit)
• Guru memberikan soal latihan (15 menit)
• Diakhir pertemuan, diadakan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah berlangsung. Siswa dapat merangkum hasil pembelajaran, selanjutnya guru memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan dirumah. (10 menit)
• Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi pada pertemuan
berikutnya
E. Alat dan Sumber Belajar
• Alat :Worksheet/ LKS
• Sumber :
Edi Susanto dan Ali Kusnanto, 2009, Matematika I untuk SMK/MAK kelas X untuk Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi, Jakarta: Yudhistira.
Dwi E. Larasati, 2008, Matematika Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kelas X, Jakarta: Ganeca Exact Soal-soal Uji Kompetensi
F.Penilaian
• Teknik Instrumen : Tertulis
• Bentuk Instrumen : Uraian
• Instrumen/Soal
Dari soal-soal verbal di bawah ini, buatlah model matematikanya, baik fungsi kendala maupun fungsi sasaran, jika ada. Kemudian tentukan daerah penyelesaiannya.
1. Seorang petani ingin memupuk tanaman jagung dan kedelai
masing-masing dengan 300 gram Urea dan 150 gram Za untuk jagung,