• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemui di lapangan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone) dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran matematika dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

2. Kurangi penggunaan metode ceramah dalam proses pembelajaran matematika agar pembelajaran matematika lebih bermakna.

3. Penelitian tentang pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone) terhadap kemampuan matematik yang lainnya masih terbuka lebar.

87

Abdurrahman, Mulyono.

Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. I, 2012.

Amri, Sofan, et al. Kontruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruh Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, Cet. I, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 7, 2007.

________________. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.

Atmaja Prawira, Purwa. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-ruzz, Cet. I, 2012.

Baharudin, dan Nur Wahyuni, Esa. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, Cet. 7, 2012.

B.Uno, Hamzah. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 7, 2011.

_____________, dan Koni, Satria. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 2, 2012.

_____________, dan Kuadrat Umar, Masri. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.

Djali, dan Muljono, Pudji. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana UNJ, Cet. 2, 2004.

Faturrohman, Pupuh, dan Sobry Sutikno, M. Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Alami. Bandung: Refika Aditama, Cet. 3, 2009.

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi FITK. 2013 Gintings, Abdorrakhman. Esesnsi Praktis Belajar dan pembelajaran. Bandung:

Hadi, Sutarto. Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip, 2005.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 8, 2008.

Jurusan PGSD UNJ, Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: UNJ, 2011.

Kadir. Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010.

Kesumawati, Nila. “Pemahaman Konsep Matematika dalam Pembelajaran Matematika”, www.journal.unp.ac.id, 3 Oktober 2013.

Kolom Pendidik majalah Dhana, Joyful Learning. Tangerang Selatan. Edisi 003 tahun 1 November 2012.

M. Dotson, Jeanie, “Cooperative Learning Stuctures Can Increase Student Achievement”, www.kaganonline.com, 27 Agustus 2013.

Mulyadi, Agus. “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia”,

www.edukasi.kompas.com, 11 November 2013.

Rosnawati, R. “Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia Pada TIMSS 2011”, www.staff.uny.ac.id, 21 Agustus 2013.

Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada, Cet. 5, 2012.

Salirawati. “Pentingnya Penerapan Joyful Learning dalam Penciptaan Suasana Belajar yang Menyenangkan”, www.seminar.uny.ac.id, 27 Agustus 2013. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2011.

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Jakarta: Uhamka Press, 2013.

Sharan, Shlomo. The Handbook of Cooperative Learning, Terj. dari The Handbook of Cooperative Learning Methods, Praeger oleh Sigit Prawoto. Yogyakarta: Familia, Cet. I, 2012.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 4, 2003.

Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: LeKDis, Cet. 3, 2005.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya, Cet. 17, 2012.

Sunaryo Kuswana, Wowo. Taksonomi Kognitif: Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2012.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Pakem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 7, 2012.

Suwangsih, Erna, dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006.

Syaodaih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 8, 2012.

Usman Husaini, dan Setiady Akbar, Purnomo. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, Cet.2, 2008.

Wahyudin, Dinn, dkk. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT, Cet. 16, 2006.

Warsono, dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2012.

Wijaya, Ariyadi. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. I, 2012.

Wilis Dahar, Ratna. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2006. Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi, Cet. 10, 2009. Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Depok:

Rajagrafindo Persada, Cet. 2, 2012.

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

JADWAL MENGAJAR MATEMATIKA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 CIBALIUNG

NO. TANGGAL PUKUL KELAS MATERI INDIKATOR

1. 18 Nopember 2013

08.00 – 09.20 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen)

PLDV dan SPLDV 2.1.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4,

2.15

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

2. 19 Nopember 2013

08.00 – 09.20 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen) menentukan akar penyelesian

dengan metode grafik 2.1.6

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

3. 25 Nopember 2013

08.00 – 09.20 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen) menentukan akar penyelesaian

SPLDV dengan metode substitusi dalam bentuk aljabar

2.1.7

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

4. 26 Nopember 2013

08.00 – 09.20 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen) menentukan akar penyelesaian

SPLDV dengan metode substitusi dalam bentuk soal cerita

2.2.1, 2.3.1

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

5. 28 Nopember 2013

07.20 – 08.40 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen) menentukan akar penyelesaian

SPLDV dengan metode eliminasi dalam bentuk aljabar

2.1.8

08.40 – 10.00 WIB Kelas VIIID

6. 2 Desember 2013 SPLDV dengan metode eliminasi dalam bentuk soal cerita

2.2.1, 2.3.2

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

7. 3 Desember 2013

08.00 – 09.20 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen)

menentukan akar penyelesaian SPLDV dengan metode gabungan (eliminasi dan substitusi) dalam bentuk soal cerita

2.1.9

09.50 – 11.10 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

8. 7 Desember 2013

08.40 – 10.00 WIB Kelas VIIID

(Kelas Kontrol)

membuat model matematika dalam

menyelesaikan permasalahan

sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV

2.2.1, 2.3.3

10.30 – 11.50 WIB Kelas VIIIC

(Kelas Eksperimen)

Cibaliung, 9 Desember 2013 Mengetahui,

Guru Pamong Matematika Peneliti

Nama Sekolah : SMP N I Cibaliung Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIIIC/I

Alokasi Waktu : 16x40 menit (8 pertemuan)

A. Standar Kompetensi

2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel .

2.2 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

2.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. C. Indikator

2.1.1 menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear dua variabel (PLDV).

2.1.2 menentukan variabel, koefisien dan konstanta dari PLDV.

2.1.3 membuat contoh kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel (PLDV).

2.1.4 menentukan persamaan yang termasuk persamaan linear dua variabel (PLDV) dan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) jika diberikan bentuk-bentuk persamaan.

2.1.5 membuat contoh kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

2.1.6 menentukan akar (himpunan) penyelesaian SPLDV dengan metode grafik.

2.1.7 menentukan akar (himpunan penyelesaian) SPLDV dengan metode substitusi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Eksperimen

2.1.9 menentukan akar (himpunan penyelesaian) SPLDV dengan metode gabungan (metode eliminasi dan substitusi).

2.2.1 membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.

2.3.1 menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan SPLDV menggunakan metode substitusi dan

penafsirannya.

2.3.2 menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan SPLDV menggunakan metode eliminasi dan

penafsirannya.

2.3.3 menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan perbedaan persamaan linear dua

variabel (PLDV) dan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

2. Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian persamaan

linear dua variabel (PLDV).

3. Siswa dapat menentukan variabel, koefisien dan konstanta dari PLDV.

4. Siswa dapat memberikan contoh kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan persamaan linear dua variabel (PLDV).

5. Siswa dapat menentukan persamaan yang termasuk persamaan

linear dua variabel (PLDV) dan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dalam berbagai bentuk dan variabel.

6. Siswa dapat membuat contoh kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

7. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan SPLDV.

8. Siswa dapat menentukan penyelesaian model matematika dari

(substitusi dan eliminasi).

10. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.

Karakteristik yang diharapkan:

rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, kerja keras, demokratis.

E. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran Kooperatif Struktur Bertelepon (telephone)

F. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok, ekspositori, bermain peran.

G. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi : guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang sistem persamaan linear satu variabel.

4. Motivasi : guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

PLDV dan SPLDV untuk penyelesaian permasalahan kehidupan sehari-hari misalnya dalam menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang atau lebar, menentukan umur seseorang, dll.

5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik

pembelajaran. Kegiatan Inti

1. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok

heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang dan setiap kelompok diberi nomor 1 sampai 4. Kelompok ini bersifat tetap dalam pembelajaran matematika untuk materi SPLDV.

kooperatif struktur bertelepon (telephone).

3. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 3. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari tentang materi PLDV dan SPLDV secara mandiri misalnya di teras depan.

4. Sementara nomor 3 yang dipanggil berada di luar kelas, guru

memberikan Handout tentang PLDV dan SPLDV kepada setiap

kelompok untuk didiskusikan.

5. Guru memanggil perwakilan dua kelompok yang dipilih secara acak untuk membahas hasil diskusi yang diperoleh dalam kelompoknya. Proses diskusi kelas berlangsung.

6. Guru menjelaskan materi tentang PLDV dan SPLDV melaui

media slide.

7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang sampaikan.

8. Untuk mengontrol apakah materi yang dipelajari sudah

dipahami oleh siswa yang tinggal, guru melontarkan 3-5 pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

9. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya dan kemudian diajari tentang materi yang dipelajari tadi oleh teman-temannya satu kelompok.

10. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok,

siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 1),

nilai yang diperoleh menjadi nilai seluruh anggota

kelompoknya.

11.Kelompok yang nilainya tertinggi mendapatkan reward berupa

satu bungkus permen, dan kelompok yang nilainya terendah mendapat hukuman untuk menampilkan pertunjukkan kecil tentang PLDV dan SPLDV pada pertemuan selanjutnya.

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

masing-masing satu contoh PLDV dan SPLDV dalam kehidupan sehari-hari.

3. Guru menutup pelajaran, dan memberikan salam.

Pertemuan kedua

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi : guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel.

4. Motivasi : guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

SPLDV untuk penyelesaian permasalahan kehidupan sehari-hari misalnya dalam menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang atau lebar, menentukan umur seseorang, dll

5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik

pembelajaran. Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 1. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari tentang materi menyelesiakan SPLDV dengan metode grafik secara mandiri misalnya di teras depan.

3. Sementara nomor 1 yang dipanggil berada di luar kelas, guru

memberikan handout kepada setiap kelompok untuk

5. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok yang sedang presentasi.

6. guru menjelaskan materi tentang cara menentukan akar

penyelesaian SPLDV dengan metode grafik.

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang sampaikan.

8. Untuk mengontrol apakah materi yang dipelajari sudah

dipahami oleh siswa yang tinggal, guru melontarkan 3-5 pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

9. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya dan kemudian diajari tentang materi yang dipelajari tadi oleh teman-temannya satu kelompok.

10. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok, siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 2), nilai yang diperolehnya menjadi nilai seluruh anggota kelompoknya.

11.Kelompok yang nilainya tertinggi mendapatkan reward berupa

satu botol minuman dingin, dan kelompok yang nilainya

terendah mendapat hukuman untuk menampilkan

pertunjukkan kecil tentang PLDV dan SPLDV pada pertemuan selanjutnya.

12.Refleksi. Penutup

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

masing-masing satu contoh SPLDV kemudian diselesaikan dengan metode grafik.

Pertemuan ketiga Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi : guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang cara menentukan akar penyelesaian SPLDV dengan metode grafik.

4. Motivasi : guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

SPLDV untuk penyelesaian permasalahan kehidupan sehari-hari misalnya dalam menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang atau lebar, menentukan umur seseorang, dll.

5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik

pembelajaran. Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 2. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari materi menentukan akar penyelesaian dari SPLDV dengan metode substitusi secara mandiri misalnya di teras depan.

3. Sementara nomor 2 yang dipanggil berada di luar kelas, guru memberikan lembar kerja kelompok untuk dikerjakan oleh setiap kelompok.

4. Guru meminta dua kelompok untuk membahas hasil dari LKK kelompoknya.

5. Guru memberikan penjelasan bagaimana menentukan akar

penyelesaian dari SPLDV dengan metode substitusi.

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

8. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya

dan kemudian diajari tentang materi yang dipelejarai oleh teman-temannya satu kelompok.

9. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok, siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 3), nilai yang diperolehnya menjadi nilai seluruh anggota kelompoknya.

10. Kelompok yang nilainya tertinggi mendapatkan reward

berupa kesempatan untuk menentukan hukuman kepada kelompok yang nilainya terendah, dengan syarat bukan hukuman fisik.

11.Refleksi. Penutup

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

satu contoh SPLDV, kemudian diselesaikan dengan metode substitusi.

3. Guru menutup pelajaran, dan memberikan salam.

Pertemuan keempat

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi : guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang cara menentukan akar penyelesaian SPLDV dengan metode grafik dan substitusi.

4. Motivasi : guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

sehari-5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 4. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari materi cara menentukan akar penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi dalam bentuk soal cerita secara mandiri misalnya di teras depan.

3. Sementara nomor 4 yang dipanggil berada di luar kelas, guru meminta beberapa siswa menjadi relawan untuk memerankan peran yang harus dimainkan yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari tentang SPLDV.

4. Setiap kelompok memperhatikan peran yang sedang dimainkan

oleh beberapa relawan, kemudian mencatat informasi apa yang diberikan oleh kedua relawan tersebut.

5. Setelah informasi tersebut didapatkan kemudian setiap

kelompok mencatat dalam lembar kerja kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan intruksi untuk mengerjakan lembar kerja kelompoknya.

6. Guru memanggil perwakilan dari dua kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

7. guru memberikan informasi mengenai cara menyelesaikan

masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan SPLDV dengan metode substitusi.

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

10. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya

dan kemudian diajari tentang materi yang dipelajari oleh teman-temannya satu kelompok.

11. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok, siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 4), nilai yang diperolehnya menjadi nilai seluruh anggota kelompoknya.

12. Kelompok yang nilainya tertinggi mendapatkan reward

berupa kesempatan untuk menentukan hukuman kepada kelompok yang nilainya terendah, dengan syarat bukan hukuman fisik.

13. Refleksi. Penutup

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

masing-masing satu contoh SPLDV kehidupan sehari-hari, kemudian membuat model matematika dan penyelesainnya dengan metode substitusi.

3. Guru menutup pelajaran, dan memberikan salam.

Pertemuan kelima

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi : guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang cara menentukan akar penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi.

4. Motivasi : guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

sehari-5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik pembelajaran.

Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 2. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari materi menentukan akar penyelesaian dari SPLDV dengan metode eliminasi secara mandiri misalnya di teras depan.

3. Sementara nomor 2 yang dipanggil berada di luar kelas, guru mulai memberikan lembar kerja kelompok untuk dikerjakan oleh setiap kelompok.

4. Guru meminta dua kelompok untuk membahas hasil dari LKK

kelompoknya.

5. Guru memberikan penjelasan tentang mencari akar

penyelesaian dari SPLDV dengan metode eliminasi.

6. memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang sampaikan.

7. Untuk mengontrol apakah materi yang dipelajari sudah

dipahami oleh siswa yang tinggal, guru melontarkan 3-5 pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

8. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya

dan kemudian diajari tentang materi yang dipelajari oleh teman-temannya satu kelompok.

9. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok, siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 5), nilai yang diperolehnya menjadi nilai seluruh anggota kelompoknya.

kelompok yang nilainya terendah, dengan syarat bukan hukuman fisik.

11.Refleksi.

Penutup

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

satu contoh SPLDV, kemudian diselesaikan dengan metode eliminasi.

3. Guru menutup pelajaran, dan memberikan salam.

Pertemuan keenam

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi: guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang cara menentukan SPLDV dengan metode eliminasi.

4. Motivasi: guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

SPLDV untuk penyelesaian permasalahan kehidupan sehari-hari misalnya dalam menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang atau lebar, menentukan umur seseorang, dll

5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik

pembelajaran. Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 4. Nomor yang dipanggil keluar dari kelas dan mempelajari

misalnya di teras depan.

3. Sementara nomor 4 yang dipanggil berada di luar kelas, guru meminta beberapa siswa menjadi relawan untuk memerankan peran yang harus dimainkan yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari tentang SPLDV.

4. Setiap kelompok memperhatikan peran yang sedang dimainkan

oleh beberapa relawan, kemudian mencatat informasi apa yang diberikan oleh kedua relawan tersebut.

5. Setelah informasi tersebut didapatkan, setiap kelompok

mencatat dalam lembar kerja kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan intruksi untuk mengerjakan lembar kerja kelompoknya.

6. Guru memanggil perwakilan dari dua kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

7. guru memberikan informasi mengenai cara menyelesaikan

masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan SPLDV dengan metode eliminasi.

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang sampaikan.

9. Untuk mengontrol apakah materi yang dipelajari sudah

dipahami oleh siswa yang tinggal, guru melontarkan 3-5 pertanyaan, sekedar untuk menguji dan review pelajaran.

10. Siswa yang keluar kelas tadi dipanggil atau istilahnya

“ditelepon” untuk masuk kembali ke dalam kelompok asalnya

dan kemudian diajari tentang materi yang dipelajari oleh teman-temannya satu kelompok.

11. Setelah diajari oleh teman-teman dalam satu kelompok, siswa tersebut kemudian diberikan pertanyaan (Question 6), nilai yang diperolehnya menjadi nilai seluruh anggota kelompoknya.

12. Kelompok yang nilainya tertinggi mendapatkan reward

13. Refleksi. Penutup

1. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang

materi yang sudah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat

masing-masing satu contoh SPLDV kehidupan sehari-hari, kemudian membuat model matematika dan penyelesainnya dengan metode eliminasi.

3. Guru menutup pelajaran, dan memberikan salam.

Pertemuan ketujuh

Pendahuluan

1. Guru masuk kelas dan memberi salam.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Apersepsi: guru mengingatkan kembali tentang materi

sebelumnya tentang langkah-langkah dalam mencari akar penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi ataupun eliminasi.

4. Motivasi: guru memberikan informasi pentingnya mempelajari

SPLDV untuk penyelesaian permasalahan kehidupan sehari-hari misalnya dalam menentukan harga barang, menentukan ukuran panjang atau lebar, menentukan umur seseorang, dll

5. guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan topik

pembelajaran. Kegiatan Inti

1. Guru mempersilahkan siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

masing-masing. Guru membacakan aturan main pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone).

2. Guru kemudian memanggil salah satu nomor yaitu nomor 3.

Dokumen terkait