• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya guru matematika, dapat menggunakan pendekatan Structured Problem Posing sebagai alternatif dalam proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

2. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran matematika pada materi Segiempat, oleh karena itu sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan materi matematika lainnya.

3. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada kemampuan berpikir kreatif, sedangkan aspek lain tidak dikontrol. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melihat pengaruh penggunaan pendekatan Structured Problem Posing terhadap kemampuan matematis lainnya.

71 Aksara, Cet. 5. 2009.

Al-Khalili, Amal Abdus-Salam. Mengembangkan Kreativitas Anak. Terj. Umma Farida. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. 1. 2006.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 5. 2005.

Bosch, Nancy. Rubric for Creative Thingking Skills Evaluation. Kansas: KCCL. 2008.

Brown, Stephen I. and Marion I. Walter, The Art of Problem Posing. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 3rd ed. 2005.

Christou, Constantinos, et. al. “An Empirical Taxonomy of Problem Posing Processes”, Analyses Zentralblatt fur Didactik der Mathematik (ZDM), vol.

37. 2005,

http://cas.umt.edu/math/reports/sriraman/Int_Reviews_Preprint_Cyprus_Srira man.pdf, 1 Mei 2014.

Fatimatuzahro dan Mega Teguh Budiarto. “Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Matematika Open-Ended Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika”. Jurnal MATHEdunesa diterbitkan oleh Jurusan Matematika UNESA, vol. 3, no. 2. 2014.

Florida, Richard, et al. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. Toronto: Martin Prosperity Institute. 2011.

Hamzah, Ali, dan Muhlisrarini Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 1. 2014.

Hasti, Y. Tri Nova, dkk., “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Implementasi Project-Based Learning dengan Peer and Self-Assesment untuk Materi Segiempat Kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati”. Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 10 November 2012.

Ibrahim, dan Suparni. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: SUKA-Press, Cet. 1. 2012.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet. 1. 2015.

---, “Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar Matematika Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMA di DKI Jakarta”, http://www.depdiknas.go.id/jurnal/53/j53_02.pdf, 13 Oktober 2014.

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. Panduan Modern Peneleitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, Cet. 1. 2013.

Kinati Fardah, Dini. “Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended”. Jurnal KREANO FMIPA UNNES. Vol. 3. No. 2. 2012.

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orangtua. Jakarta: Gramedia, Cet. 3. 1999. Pittalis, M., et.al. “A Structural Model For Problem Posing”, Proceedings of the

28th Conference of the International Group for the Psycology of Mathematics Education, Vol. 4, http://www.emis.ams.org/proceedings/PME28/RR/RR058 _Pittalis.pdf, 20 Mei 2014.

Pramesti, Getut. Aplikasi SPSS dalam Penelitian. Jakarta: Gramedia. 2011. Sani, Ridwan Abdillah. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1.

2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. 5. 2008.

Semiawan, Conny. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia. 1997.

Siswono, Tatag Yuli Eko. “Pengajuan Soal (Problem Posing) oleh Siswa dalam Pembelajaran Geometri di SLTP ”. Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dengan judul “Peran Matematika Memasuki Milenium III” di ITS Surabaya. 2 November 2000.

---. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press. 2008.

Solso, Robert L., et. al. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga. 2007.

Stoyanova, Elena and Nerida F. Ellerton. “A Framework for Research into Students’ Problem Posing in School Mathematics”, Articles Technology in Mathematics Education. 1996, www.merga.net.au/documents/RP_ Stoyanova_Ellerton_1996.pdf, 1 Mei 2014.

Stoyanova, Elena. “Problem-posing Strategies used by Years 8 and 9 Students”. Articles Australian Mathematics Teacher. 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2013.

Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 2. 2009.

Sutame, Ketut. “Implementasi Pendekatan Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penyelesaian Masalah, Berpikir Kritis Serta Mengeliminir Kecemasan Matematika”, Prosiding disampaikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika pada tanggal 3 Desember 2011, Yogyakarta FMIPA UNY, http://eprints.uny.ac.id/7383/1/p-28.pdf, 2 Mei 2014.

Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, Cet. 1. 2009.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 1)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (Tujuh)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan 1)

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang

Indikator : 6.2.1 Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan persegi dan persegipanjang

6.2.2 Membuat bangun persegi dan persegipanjang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan:

1. Siswa dapat memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan persegi dan persegipanjang

2. Siswa dapat membuat bangun persegi dan persegipanjang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan

Karakter siswa yang diharapkan :

B. Materi Ajar

1. Persegi Panjang

Persegi panjang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Memiliki dua pasang ruas garis atau sisi sejajar

 Dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang

 Sisi-sisi yang berpotongan membentuk sudut 90o atau siku-siku Definisi persegi panjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang serta sisi-sisi yang berpotongan membentuk sudut 90o.

Untuk semua persegi panjang, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang

 Semua sudutnya sama besar dan besar tiap sudutnya 90o

 Memiliki dua diagonal yang sama panjang

 Dapat menempati bingkainya dengan empat cara

2. Persegi

Definisi persegi adalah segiempat yang semua sisinya sama panjang dan semua sudutnya sama besar yaitu 90o, dapat dikatakan bahwa persegi merupakan persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.

Untuk semua persegi, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Mempunyai empat sisi yang sama panjang

 Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang

 Mempunyai empat sudut siku-siku

 Memiliki dua diagonal yang sama panjang

 Dapat menempati bingkainya dengan delapan cara

C. Metode Pembelajaran

pertanyaan dan presentasi

D. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

- Guru masuk ke ruang kelas dengan senyum dan semangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

- Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar.

- Siswa membaca do’a di dalam hati dengan khidmat.

- Guru menyampaikan apersepsi mengenai garis dan sudut yang telah dipelajari sebelumnya. - Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

hari ini beserta tujuan yang ingin dicapai.

- Guru memberikan informasi tentang pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing yang akan digunakan.

- Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang heterogen beranggotakan 4-5 orang dan untuk seterusnya siswa sudah duduk dalam kelompok sebelum pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Tahap Accepting - Guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk membaca buku paket mengenai materi yang

persegipanjang.

- Siswa membaca dan berdiskusi sekilas mengenai materi tersebut

- Setiap kelompok diberikan LKS 1 sebagai bahan diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan kesempatan mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung.

- Guru berkeliling untuk mengamati, mengawasi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan pada bahan diskusi.

- Dua atau tiga kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan guru mengarahkan jalannya proses diskusi tersebut.

- Guru bersama-sama siswa membandingkan hasil diskusi setiap kelompok.

Tahap Challenging - setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan untuk membuat pertanyaan (soal) baru yang berkaitan dengan materi persegi dan persegipanjang.

- Reformulation

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan pertama selama 5 menit untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan cara mengubah masalah menjadi kata-kata sendiri.

- Reconstruction

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan kedua untuk membuat pertanyaan

masalah awal.

- Soal yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok ditukar dengan kelompok lain untuk dicari penyelesaiannya.

- Guru mengumpulkan lembar asah kemampuan yang telah dikerjakan.

c. Penutup (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

- Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan tanya jawab.

- Siswa bertanya dan menjawab hal-hal yang telah mereka pelajari hari ini.

- Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pengertian dan sifat-sifat persegi dan persegipanjang.

- Guru meminta siswa mempelajari tentang materi segiempat untuk pertemuan selanjutnya.

- Guru menutup pembelajaran dengan salam dan tersenyum.

E. Alat dan Sumber Belajar Sumber :

- Adinawan, M.Cholik dan Sugiono. 2014. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

- Lukito, Agung dan Sisworo. 2013. Matematika : Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kemendikbud.

F. Penilaian Hasil Belajar (Terlampir)

- Teknik istrumen : tertulis

- Bentuk instrumen : uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (Tujuh)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang

Indikator : 6.2.3 Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah berkaitan dengan trapesium dan jajargenjang

6.2.4 Membuat bangun trapesium dan jajargenjang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan:

1. Siswa dapat memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan trapesium dan jajargenjang

2. Siswa dapat membuat bangun trapesium dan jajargenjang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan

Karakter siswa yang diharapkan :

Kemandirian Tanggung jawab Bekerjasama

B. Materi Ajar

1. Trapesium

Definisi trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat satu pasang sisi sejajar. Ada tiga jenis trapesium yaitu trapesium samakaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang.

Untuk semua trapesium, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Memiliki tepat satu pasang sisi sejajar

 Jumlah sudut berdekatan pada garis sejajar suatu trapesium adalah 180o

Secara khusus trapesium samakaki memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

 Memiliki dua diagonal bidang yang sama panjang

 Sudut-sudut alasnya sama besar

 Memiliki tepat satu pasang sisi sejajar

Sedangkan trapesium siku-siku memiliki sifat khusus yaitu memiliki dua sudut siku-siku.

2. Jajargenjang

Definisi jajargenjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Jajargenjang juga dapat didefinisikan sebagai bangun segiempat yang dibentuk dari sebuah segitiga dan bayangannya yang diputar setengah putaran (180o) pada titik tengah salah satu sisinya.

Untuk semua jajargenjang, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Memiliki dua pasang sisi sejajar

 Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180o

 Memiliki dua pasang sudut yang sama besar

 Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Problem posing tipe structured problem posing Metode pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas, membuat

D. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

- Guru masuk ke ruang kelas dengan senyum dan semangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

- Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar.

- Siswa membaca do’a di dalam hati dengan khidmat.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini beserta tujuan yang ingin dicapai.

- Guru memberikan apersepsi tentang arah mata angin

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Tahap Accepting - Guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk membaca buku paket mengenai materi yang akan dipelajari yaitu trapesium dan jajargenjang.

- Siswa membaca dan berdiskusi sekilas mengenai materi tersebut.

- Setiap kelompok diberikan LKS 2 sebagai bahan diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan kesempatan mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung.

- Guru berkeliling untuk mengamati, mengawasi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan

pada bahan diskusi.

- Dua atau tiga kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan guru mengarahkan jalannya proses diskusi tersebut.

- Guru bersama-sama siswa membandingkan hasil diskusi setiap kelompok.

Tahap Challenging - setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan untuk membuat pertanyaan (soal) baru yang berkaitan dengan materi trapesium dan jajargenjang.

- Reformulation

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan pertama selama 5 menit untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan cara mengubah masalah menjadi kata-kata sendiri.

- Reconstruction

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan kedua untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan mengubah tujuan dari masalah awal.

- Soal yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok ditukar dengan kelompok lain untuk dicari penyelesaiannya.

- Guru mengumpulkan lembar asah kemampuan yang telah dikerjakan.

c. Penutup (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan tanya jawab.

- Siswa bertanya dan menjawab hal-hal yang telah mereka pelajari hari ini.

- Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pengertian dan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang.

- Guru meminta siswa mempelajari tentang materi segiempat untuk pertemuan selanjutnya.

- Guru menutup pembelajaran dengan salam dan tersenyum.

E. Alat dan Sumber Belajar Sumber :

- Adinawan, M.Cholik dan Sugiono. 2014. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

- Lukito, Agung dan Sisworo. 2013. Matematika : Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Alat : Spidol dan papan tulis. Bahan : Lembar kerja siswa 2

F. Penilaian Hasil Belajar (Terlampir)

- Teknik istrumen : tertulis

- Bentuk instrumen : uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (Tujuh)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang

Indikator : 6.2.5 Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan belahketupat dan layang-layang

6.2.6 Membuat bangun belahketupat dan layang-layang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan:

1. Siswa dapat memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan belahketupat dan layang-layang

2. Siswa dapat membuat bangun belahketupat dan layang-layang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan

Karakter siswa yang diharapkan :

Kemandirian Tanggung jawab Bekerjasama

B. Materi Ajar

1. Belahketupat

Belahketupat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Dibentuk dari dua pasang sisi yang sejajar

 Semua sisinya sama panjang

 Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus

 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

Definisi belahketupat adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan kedua diagonalnya saling tegak lurus. Belahketupat juga dapat dibentuk dari gabungan segitiga samakaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.

Untuk semua belahketupat, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang

 Semua sisi belahketupat adalah sama panjang

 Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus

 Dua pasang sudut yang berhadapan sama besar. 2. Layang-layang

Definisi layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan dua diagonal saling tegak lurus.

Untuk semua layang-layang, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

 Memiliki masing-masing sepasang sisinya sama panjang

 Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar

 Salah satu diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua bagian sama panjang

 Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Problem posing tipe structured problem posing Metode pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas, membuat

D. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

- Guru masuk ke ruang kelas dengan senyum dan semangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

- Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar.

- Siswa membaca do’a di dalam hati dengan khidmat.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini beserta tujuan yang ingin dicapai.

- Guru memberikan apersepsi mengenai garis dan sudut

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Tahap Accepting - Guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk membaca buku paket mengenai materi yang akan dipelajari yaitu belahketupat dan layang-layang.

- Siswa membaca dan berdiskusi sekilas mengenai materi tersebut

- Setiap kelompok diberikan LKS 3 sebagai bahan diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan kesempatan mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung.

- Guru berkeliling untuk mengamati, mengawasi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan

pada bahan diskusi.

- Dua atau tiga kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan guru mengarahkan jalannya proses diskusi tersebut.

- Guru bersama-sama siswa membandingkan hasil diskusi setiap kelompok.

Tahap Challenging - setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan untuk membuat pertanyaan (soal) baru yang berkaitan dengan materi belahketupat dan layang-layang.

- Reformulation

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan pertama selama 5 menit untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan cara mengubah masalah menjadi kata-kata sendiri.

- Reconstruction

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan kedua untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan mengubah tujuan dari masalah awal.

- Soal yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok ditukar dengan kelompok lain untuk dicari penyelesaiannya.

- Guru mengumpulkan lembar asah kemampuan yang telah dikerjakan.

c. Penutup (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan tanya jawab.

- Siswa bertanya dan menjawab hal-hal yang telah mereka pelajari hari ini.

- Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pengertian dan sifat-sifat belahketupat dan layang-layang.

- Guru meminta siswa mempelajari tentang materi segiempat untuk pertemuan selanjutnya.

- Guru menutup pembelajaran dengan salam dan tersenyum.

E. Alat dan Sumber Belajar Sumber :

- Adinawan, M.Cholik dan Sugiono. 2014. Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

- Lukito, Agung dan Sisworo. 2013. Matematika : Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Alat : Spidol dan papan tulis. Bahan : Lembar kerja siswa 3

F. Penilaian Hasil Belajar (Terlampir)

- Teknik istrumen : tertulis

- Bentuk instrumen : uraian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 4)

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII (Tujuh)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator : 6.3.1 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan persegipanjang dengan uraian langkah-langkah yang terperinci

6.3.2 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan persegipanjang dengan jawaban yang unik

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan:

1. Siswa dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas dan keliling persegipanjang dengan uraian langkah-langkah yang terperinci

2. Siswa dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan luas dan keliling persegi dan persegipanjang dengan jawaban yang unik

Karakter siswa yang diharapkan :

Kemandirian Tanggung jawab Bekerjasama

B. Materi Ajar

1. Keliling dan Luas Persegipanjang

Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi-sisinya. Sedangkan luas suatu bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisinya.

Misalkan ABCD sebuah persegipanjang dengan AB adalah panjang (p) dan BC adalah lebar (l). Luas (L) dan Keliling (K) persegipanjang dinyatakan dengan:

K = 2 (p + l) atau K = 2p + 2l L = p x l

2. Keliling dan Luas Persegi

Misalkan PQRS sebuah persegi dengan panjang sisinya s. Luas (L) dan Keliling (K) persegi dinyatakan dengan:

K = 4 x s atau K = 4s L = s x s = s2

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Problem posing tipe structured problem posing Metode pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas, membuat

pertanyaan dan presentasi

D. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

- Guru masuk ke ruang kelas dengan senyum dan semangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

- Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar.

- Siswa membaca do’a di dalam hati dengan khidmat.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini beserta tujuan yang ingin dicapai.

- Guru memberikan apersepsi mengenai perbandingan senilai

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Fase / Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Tahap Accepting - Guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk membaca buku paket mengenai materi yang akan dipelajari yaitu keliling dan luas persegi dan persegipanjang.

- Siswa membaca dan berdiskusi sekilas mengenai materi tersebut

- Setiap kelompok diberikan LKS 4 sebagai bahan diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan kesempatan mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung.

- Guru berkeliling untuk mengamati, mengawasi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan pada bahan diskusi.

- Dua atau tiga kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan guru mengarahkan jalannya proses diskusi tersebut.

- Guru bersama-sama siswa membandingkan hasil diskusi setiap kelompok.

Tahap Challenging - setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan untuk membuat pertanyaan (soal) baru yang berkaitan dengan materi luas dan

keliling persegi dan persegipanjang.

- Reformulation

- setiap kelompok diberikan lembar asah kemampuan pertama selama 5 menit untuk membuat pertanyaan (soal) baru dengan cara mengubah masalah menjadi kata-kata sendiri.

- Reconstruction

- setiap kelompok diberikan lembar asah

Dokumen terkait