• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Perlu dilakukan determinasi terhadap isolat bakteri tangan untuk

mengetahui bakteri-bakteri yang ada pada isolat tersebut.

2. Perlu dilakukan uji stabilitas yang lain seperti uji stabilitas dipercepat

untuk mengetahui kestabilan sediaan dalam masa penyimpanan lebih dari

satu bulan.

3. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan menggunakan gelling agent

yang sama namun dengan tujuan untuk optimasi formula gel sabun cuci

DAFTAR PUSTAKA

Agbor, V.O., Ma’Ori, L., dan Opanjobi, S.O., 2011, Bacterial Resistance to Chepalosporin in Clinical Isolate in Jos University Teaching Hospital

(JUTH), NYSJ, 4(9), 46-55.

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, American Pharmaceutical Assosiation, Washington DC, pp. 308-310.

Anggraeni, D., 2011, Pengaruh Penambahan Bahan Pengental Gliserin dan Surfaktan Cocoamidopropyl Betain Terhadap Viskositas dan Ketahanan Busa Pada Sediaan Sabun Cair Transparan: Aplikasi Desain Faktorial,

Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ansel, C. Howard, 1989, Introduction to Pharmaceutical Dossage Forms, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, p. 378.

Ansel, C. Howard, 2005, Introduction to Pharmaceutical Dossage Forms, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, p. 390.

Ardiansyah, L. Nuraida dan N. Andarwulan, 2003, Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Stabilitas Aktivitasnya pada Berbagai Konsentrasi Garam dan Tingkat pH, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 16(2):90-97.

Attwood, D., Alexander, T.F., 2008, Fast Track: Physical Pharmacy, Pharmaceutical Press, London, p. 84.

Awalia,Lia, S.Sos., 2013, Manfaat dan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir, http://www.radarbanten.com/read/berita/50/11127/Manfaat-dan-Pentingnya-Cuci-Tangan-Pakai-Sabun-di-Air-Mengalir.html, diakses pada tanggal, 15 September 2013.

Baron, S., (cit., Pratami), 1996, Medical Microbiology, 4th Edition, University of Texas Medical Branch, Galveston.

Bluher, A., Haller, U., Banik, G., dan Thobois, E., 1995, The Aplication of CarbopolTm, Poultices, Restaurator, p.16.

BSN Medical, 2009,Bakteri Luka yang Umum Ditemukan dalam Luka Terinfeksi, http://www.cutimed-sorbact.com/Indonesia/start.html, diakses pada tanggal 15 September 2013.

Daintith, J., 1994,Kamus Kimia Lengkap, Erlangga, Jakarta, p.338.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika Dan Pengendaliannya, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp 5-7.

Davis, W.W., dan T.R. Stout, 1971, Disk Plate Methods of Microbiological Antibiotic Assay, Microbiology 22: 659-665.

Depkes RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp.5-20.

Depkes RI, 2008, Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Diaz, M.A.N., Rossi, C.C., Mendonca, V.R., Silva, D.M., Ribon, A.O.B., et al., 2010, Screening of Medical Plants for Antibacterial Activities on Staphylococcus aureus Strain Isolated from Bovine Mastitis,BJP, 20(5), 724-728.

Dirjen POM, 1995,Farmakope Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp 7.

Dwidjoseputro, D., 1994,Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Entjang, I., 2003,Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, pp 99-100, 107-109, 118.

Exerowa, D., dan Kruglyakov, P.M., 1998, Foam and Foam Films: Theory Experiments, Application, Elsevier, Netherlands, pp. 1-3, 494.

Goeswin, A, 2009,Teknologi Bahan Alam(Serial Farmasi Industri-2),edisi revisi, Penerbit ITB, Bandung, pp 31-39, 43, 47, 116-117.

Green J., Rianto S., 2005,Pengobatan Alami Bakteri,Presentasi Pustaka, Jakarta. Hariana, A, 2006, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 1. Penebar Swadaya.

Jakarta, pp 38.

Herdiana Y., 2007, Formulasi Gel Undesilenil Fenilalanin dalam Aktivitas sebagai Pencerah Kulit, Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan.

Hosmani, A.H., Thorat, Y.S., Kasture, 2006, Carbopol and its Pharmacutical Significance: A Review, http://www.pharmainfo.net/reviews/carbopol-and-its-pharmaceutical-significance-review, diakses pada 20 Juni 2014.

Jawetz, Melnick and Adelberg, (cit., Pratami), 2005, Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Mudihardi, Kuntaman, Wasito, et al., Salemba Medica, Jakarta.

Joshita, 2002, Buku Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika, Jurusan Farmasi FMIPA-UI, Jakarta, pp 52-54.

Jongko, 2009, Sabun Kecantikan: Teori dan Praktek Membuat Sabun Beauty di Rumah, Duraposita Chem, Jakarta.

Kim, J., Lee, E., Park, S., Park, S., 2003. Rheological properties and microstructures of Carbopol gel network system. Colloid & Polymer Science, 281, 614–623.

Lay, B. W., 2004, Analisis Mikrobiologi di Laboratorium, PT. Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, pp 17, 19, 77, 79, 82.

Lieberman, H.A., Rieger, M.M., dan Banker, G.S., 1996, PharmaceuticalDossage Forms: Disperse System, Volume 1, 2nd Edition, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 157.

Loden, L.V., 2001, Handbook of Cosmetics Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 355-356.

Noor, Siti.U., dan Nurdyastuti, D., 2009, Lauret-7-Sitrat sebagai Detergensia dan Peningkat Busa pada Sabun Cair Wajah Glysin Soja (Sieb) Zucc, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol 7 No 1, 39-47.

Nurfina, N.A., 1998, Manfaat dan Prospek Pengembangan Kunyit, Penerbit Trubus Agrawidya, Ungaran, pp. 19-21.

Osborne, D.W., dan Amann, A.H., 1990, Topical Drug Delivery Formulation, volume 42, Marcel Dekker Inc., New York, pp 381, 384.

Pelczar, M.J., Chan, E.C.S., 1998, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Diterjemahkan Ratnasari, Edisi I, Percetakan Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 131-154.

Pelczar, M.J., Chan, E.C.S., 2007, Elements of Microbiology, Mc Graw Hill Book Company, New York, pp 63-64.

Pratami, H.A., Apriliana, E., dan Rukmono, P., 2013, Identifikasi Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga Medis dan paramedia di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, MAJORITY (Medical Journal of Lampung University), ISSN 2337- 3776, 85-94. Purnomo, M. 2001. Isolasi Flavonoid dari Daun Beluntas (Pluchea indica Less)

yang Mempunyai Aktivitas Antimikroba Terhadap Penyebab Bau Keringat Secara Bioutografi,Thesis, Universitas Airlangga, Surabaya. Qisti, R., 2009, Sifat Kimia Sabun Transparan dengan Penambahan Madu Pada

Konsentrasi yang Berbeda,Skripsi, Institute Pertanian Bogor, Bogor. Rachdie, 2006, Teknik Dasar Analisa Mikrobiologi, www.rachdie.blogsome.com,

diakses tanggal 15 September 2013.

Radjani, R.S.M., 2013, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Pseudomonas aeruginosa,Calypra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2 No.1.

Rawlings, Anthony.V., Harding, et al., 2002, Humectans, in Leyden, James J., dan Rawlings, Anthony V.,Skin Moisturization, Marcel Dekker Inc., New York, p.249.

Riza, 2008,Pergerakan Sel, http://alkhanza7.multiply.com/journal/item/3, diakses tanggal 15 September 2013.

Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, ITB, Bandung, p.132.

Rowe RC., Paul JS dan Marian EQ., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth edition., Pharmaceutical Press, London, pp 118, 283, 592, 651, 754.

Seiler, J. P., 2000,Good Laboratory Practice, Springer-Verlag Berlin Heidelberg Media, Swiss, pp 61.

Sinko, P.J., 2006, Martin: Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5, EGC, Jakarta, pp. 705-708.

Soetarto, E.S., 2008,Petunjuk Praktikum Mikrobiologi untuk Mahasiswa Fakultas Biologi, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta,

Sumitro, 2002, Pengaruh Pemberian Perasan Daun Beluntas (Pluchea indica

Less) Terhadap Pertumbuhan Kuman Staphilococcus aureus Secara In Vitro, Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Swarbrick, J., 2007, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd Ed., Volume 1, Informa Healthcare USA, New York, pp 1563-1564.

Syamsuhidayat,S.S, dan J.R. Hutapea., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 470-471.

Synder, Peter, (cit., Pratami), 2001, Why Gloves Are Not The Solution to The Fingertip Washing Problem, Hospitaly Institute of Technology and Management, St.Paul, MN.

Tadros, T.F., 2005, Applied Surfactans: Principles and Application, Viley-VCH Verlag CombH & Co.kGaA, Weiheim, pp. 256-163.

Tranggono, R.I.S., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp 16-21.

Waluyo, L., 2007,Mikrobiologi Umum, UMM Press, Malang, pp: 61-67.

Winarno, M.W. dan D. Sundari, 1998, Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Diare di Indonesia, Cermin Dunia Kedokteran, 109:25-32.

Zats, J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S.,Pharmaceutical Dossage Forms: Disperse System, Volume 1, 2nd Edition, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 399-421.

Zocchi, G., 2001, Skin-Feel Agents, in Barel, A.O., Paye, M., Malbach, H.I (Eds),

Handbook of Cosmetics Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York, p. 406.

Lampiran 2. Surat Keterangan Permintaan Pembuatan Ekstrak Maserasi di LPPT UGM

Lampiran 6. Tabel diameter zona hambat dan tabel ujiWilcoxon

Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Beluntas terhadap Isolat Bakteri Tangan

Hasil uji Wilcoxondiameter zona hambat pertumbuhan isolat bakteri punggung tangan oleh ekstrak etanol daun beluntas.

Bakteri pada bagian tangan ...

Zona hambat pada konsentrasi ekstrak (dalam mm)

2% 4% 6% 8% 10% 100% (+) (-) Telapak Tangan Replikasi 1 11 11 11 12 10 16 7 Replikasi 2 16 13 10 12 13 13 7 Replikasi 3 9 17 12 11 13 16 7 Jari Tangan Replikasi 1 7 7 14 13 15 17 7 Replikasi 2 18 20 22 20 20 19 7 Replikasi 3 7 11 14 13 16 16 7 Punggung Tangan Replikasi 1 16 17 18 18 19 20 7 Replikasi 2 16 17 19 20 22 23 7 Replikasi 3 13 14 19 19 20 20 7 Diameter sumuran : 7 mm Kelompok Kontrol negatif Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% Kontrol Negatif - B B B B B B Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) B - B B B TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% B B - TB TB B B Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% B B TB - B B B Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% B B TB B - TB TB

Hasil uji Wilcoxondiameter zona hambat pertumbuhan isolat bakteri telapak tangan oleh ekstrak etanol daun beluntas.

Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% B TB B B TB - TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% B TB B B TB TB -Kelompok Kontrol negatif Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% Kontrol Negatif - B B B B B B Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) B - TB TB B B B Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% B TB - TB TB TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% B TB TB - TB TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% B B TB TB - TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% B B TB TB TB - TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% B B TB TB TB TB

-Hasil uji Wilcoxondiameter zona hambat pertumbuhan isolat bakteri jari tangan oleh ekstrak etanol daun beluntas.

Keterangan tabel : B : Berbeda TB : Tidak Berbeda Kelompok Kontrol negatif Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% Kontrol Negatif - B TB TB B B B Kontrol Positif (Ekstrak Etanol Daun Beluntas 100%) B - TB TB TB TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 2% TB TB - TB TB TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 4% TB TB TB - TB TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 6% B TB TB TB - TB TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 8% B TB TB TB TB - TB Ekstrak Etanol Daun Beluntas 10% B TB TB TB TB TB

-Lampiran 7. Hasi Hasil kruskal te Hasil kruskal t Hasil kruskal t tangan .

asil uji statistikKruskal Wallis

l test zona hambat pertumbuhan isolat bakteri te

l test zona hambat pertumbuhan isolat bakteri j

uskal test zona hambat pertumbuhan isolat bakteri pungg i telapak tangan

ri jari tangan

Lampiran 8. Hasil uji daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas terhadap isolat bakteri tangan

Gambar Kontrol media

Gambar kontrol pertumbuhan isolat bakteri punggung tangan (kiri) dan zona hambat pertumbuhan isolat bakteri punggung tangan (kanan).

Gambar kontrol pertumbuhan isolat bakteri telapak tangan (kiri) dan zona hambat prtumbuhan isolat bakteri telapak tangan (kanan).

Gambar kontrol pertumbuhan isolat bakteri jari tangan (kiri) dan zona hambat prtumbuhan isolat bakteri jari tangan (kanan).

Lampiran 9. Hasil pengukuran viskositas dan pergeseran viskositas sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas

Tabel hasil pengukuran viskositas setiap minggu sampai masa penyimpanan 28 hari (d.Pa.s)

Carbopol 48 jam 7hari 14hari 21hari 28hari Pergeseran Viskositas Formula 1 Replikasi 1 30 30 30 30 30 0,0% Replikasi 2 40 40 35 45 45 12,5% Replikasi 3 45 45 40 35 40 11,1% Formula 2 Replikasi 1 90 90 110 120 100 11,1% Replikasi 2 100 100 120 110 110 10,0% Replikasi 3 110 110 100 100 120 9,1% Formula 3 Replikasi 1 130 140 140 150 130 0,0% Replikasi 2 140 160 150 140 160 14,3% Replikasi 3 160 150 160 160 140 12,5% Formula 4 Replikasi 1 200 200 250 250 200 0,0% Replikasi 2 250 300 250 200 300 20,0% Replikasi 3 300 250 300 300 250 16,7%

Tabel rata-rata dan SD Viskositas Sediaan Gel Sabun Cuci Tangan

Formula Viskositas 48

jam (d.Pa.s) Viskositas 28 hari (d.Pa.s) Pergeseran Viskositas (%) 1 38,33±10,41 38,33±7,64 7,87±6,84 2 100,00±10 110,00±10,00 10,00±1,00 3 143,33±15,28 143,33±10,00 8,93±7,68 4 250,00±50 250,00±28,87 12,22±10,72

Lampiran 10. Hasil

Gambar hasil uj

Gambar hasil uji nor

Gambar h

Semua data terdist

asil analisis statistik siskositas dan pergeseran

uji normalitas 48 jam setelah pembuatan sediaa hari penyimpanan (kanan)

uji normalitas pada masa penyimpanan 14 hari (ki (kanan)

r hasil uji normalitas pada masa penyimpanan 28 ha

distribusi normal karena memiliki p value >0,05.

an viskositas

diaan (kiri) dan 7

i (kiri) dan 21 hari

n 28 hari.

G

Gambar uji kesa

Gambar u

Gambar uji normalitas pergeseran viskositas

kesamaan varians 48 jam setelah pembuatan sedi masa penyimpanan 7 hari (kanan)

r uji kesamaan varians pada masa penyimpanan 14 ha s

n sediaan(kiri) dan

Gambar uji kesa

Gam

Gambar uji ANO

samaan varians pada masa penyimpanan 21 har hari (kanan)

ambar uji kesamaan varians pergeseran viskosit

NOVA dari respon viskositas 48 jam (kiri) dan 7 ha

n 21 hari (kiri) dan 28

skositas

Gambar uji ANO

Gambar uji AN

OVA respon viskositas pada masa penyimpana dan 21 hari (kanan)

ANOVA respon viskositas pada masa penyimpa

panan 14 hari (kiri)

Lampiran 11. Gambar sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas

Sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas setelah 48 jam pembuatan

Sediaan sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas setelah 28 hari penyimpanan.

Formula 1 Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 2 Formula 3 Formula 4

Lampiran 12. Gambar dan Hasil uji ketahanan busa sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas

Tabel hasil uji ketahanan busa 48 jam setelah dibuat sampai 28 hari masa penyimpanan

(satuan cm)

Gambar uji ketahanan busa : tinggi busa pada waktu 0 menit (kiri) dan tinggi busa pada waktu 20

menit (kanan) carbopol 48 jam 7hari 14hari 21hari 28hari Formula 1 Replikasi 1 1,0 0,8 1,0 0,6 0,8 Replikasi 2 0,6 0,6 0,0 0,5 1,0 Replikasi 3 0,4 0,9 0,8 0,8 0,6 Formula 2 Replikasi 1 1,0 0,9 1,0 0,0 0,0 Replikasi 2 0,8 0,6 0,8 0,4 0,2 Replikasi 3 0,6 0,8 0,7 0,5 0,4 Formula 3 Replikasi 1 1,0 1,2 0,6 0,2 0,0 Replikasi 2 0,0 0,9 0,9 0,0 0,4 Replikasi 3 0,8 1,0 0,7 0,4 0,6 Formula 4 Replikasi 1 0,8 0,0 0,5 1,0 1,0 Replikasi 2 1,0 0,4 0,8 0,8 0,9 Replikasi 3 0,7 0,6 0,4 1,2 0,6

Lampiran 13. Hasil

Gambar uji normal

Gambar uji normal

asil uji statistik ketahanan busa

alitas ketahanan busa formula 1 (kiri) dan form

alitas ketahanan busa formula 3 (kiri) dan form

ormula 2 (kanan)

Gambar uji kesamaan va

Gambar uji kesamaa

aan varians ketahanan busa 48 jam setelah sedia

aan varians ketahanan busa masa penyimpanan 7 h hari (kiri), 21 hari dan 28 hari (kanan)

diaan dibuat

Tabe

Gambar uji ANOVA ketahanan busa

Lampiran 14. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas

Tabel hasil uji aktivitas sediaan gel sabun cuci tangan terhadap isolat bakteri tangan

Tabel rata-rata dan SD zona hambat sediaan gel sabun cuci tangan

Formula Telapak (mm) Jari (mm) Punggung

(mm) 1 12,67± 2,05 16,33± 2,87 16,33± 1,70 2 12,33 ±1,25 12,67± 0,47 14,67± 0,94 3 13,33±1,24 22,33±0,47 13,67±1,25 4 12,33±1,24 20,67±1,70 13,67±1,25 Kontrol Positif 14,5±2,29 20,75±4,60 15,75±1,79 Kontrol Negatif 7 7 7 Lubang Sumuran : 7 mm

Lampiran 15. Gambar zona hambat sediaan terhadap isolat bakteri tangan

Gambar zona hambat sediaan formula 3 terhadap isolat bakteri punggung

Gambar zona hambat sediaan formula 3 terhadap isolat bakteri jari

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Rosalia Suryaningtyas. Dilahirkan pada tanggal 15 Maret 1992 di Demak sebagai putri pertama anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Viperiyanto dan Ibu Winarti

Susana. Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Variasi Jumlah Carbopol sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Cuci Tangan Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L.)”

mengawali masa studinya di TK Kanisius Pondok Raden Patah pada tahun 1995 hingga tahun 1998, SD Marsudirini Gedangan Semarang pada tahun 1998 hingga 2004, SMP PL Domenico Savio Semarang pada tahun 2004 hingga 2007, dan SMA N 5 Semarang pada tahun 2007 hingga 2010. Kemudian penulis melanjutkan studi di program S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2010 hingga 2014. Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan kampus antara lain Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik sebagai ketua pada periode 2011/2012, dan kegiatan kepanitiaan antara lain panitia student exchange

2012, panitia paskah 2011 dan 2012. Selain itu penulis juga pernah menjadi salah satu staf paruh waktu di sekertariat Campus Ministry pada tahun 2013.

Dokumen terkait