BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Uji Sifat Fisik dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Sabun Cuci Tangan
Sifat fisik dan stabilitas fisik dari sediaan gel merupakan parameter yang
harus dipertimbangkan dalam menilai kualitas dari sediaan gel yang dihasilkan.
Salah satu kriteria untuk sediaan semisolid yang baik adalah memiliki stabilitas
ketahanan busa, dan pH, sedangkan stabilitas fisik yang dilihat adalah pergeseran
viskositas dan ketahanan busa. Stabilitas fisik gel diukur dengan membandingkan
sifat fisik gel setelah 48 jam pembuatan dan setelah 28 hari penyimpanan.
Pengukuran sifat fisik dimulai setelah 48 jam pembuatan untuk memastikan
sistem gel sudah terbentuk stabil dan sudah tidak terpengaruh adanya shearing stressselama proses pembuatan. Adanya shearing stressdapat menyebabkan bias dalam pengukuran sehingga perlu dilakukan pendiaman selama 48 jam dengan
asumsi pada waktu pendiaman ini semua pengaruh selama proses pencampuran
telah hilang. Diamati selama 28 hari penyimpanan karena diasumsikan sebagai
lamanya penggunaan gel sabun cuci tangan setelah kemasan pertama kali dibuka.
1. Uji organoleptis dan pH
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati secara langsung warna,
bentuk dan bau dari sediaan yang dibuat. Uji pH dilakukan dengan
menggunakanpH strips.
Hasil pengamatan organoleptis dan pH untuk setiap formula relatif
sama seperti yang ditunjukkan pada tabel V. Penampilan gel yang berwarna
cokelat jernih dan bau yang tidak menyengat diharapkan dapat meningkatkan
acceptability dari konsumen. pH yang memenuhi rentang pH kulit (4,5-6,5) diharapkan juga tidak mengiritasi kulit saat pemakaian sediaan oleh
Tabel V. Data Uji Organoleptis dan pH Sediaan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Etanol Daun Beluntas
2. Uji viskositas
Pada sediaan semisolid, viskositas digunakan untuk melihat sifat alir,
karena viskositas suatu produk semisolid dapat mengindikasikan perubahan
stabilitas fisik dari produk tersebut.
Pengujian viskositas dilakukan dengan menggunakanviscotesterRION V-04 dengan rotor nomor 1 untuk formula 1,2 dan 3, sedangkan untuk formula 4
memakai rotor nomor 2. Nilai viskositas gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun
beluntas terukur dalam d.Pa.s. Pengamatan viskositas dilakukan selama 48 jam
setelah pembuatan gel. Viskositas yang dikehendaki pada penelitian ini adalah
40-60 d.Pa.s.
Berdasarkan tabel VI, hanya formula 1 yang memenuhi syarat range
viskositas yang diinginkan. Hasil pengukuran viskositas pada tabel menunjukan
adanya kenaikan viskositas seiring dengan kenaikan konsentrasi Carbopol®dalam
formula. Viskositas paling tinggi ditunjukkan oleh formula 4 yang memiliki
konsentrasiCarbopol®paling tinggi.
Kriteria Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4
Warna Cokelat jernih Cokelat jernih Cokelat jernih Cokelat jernih
Bentuk Gel Gel Gel gel
Bau Khas Khas Khas khas
Tabel VI. Data Viskositas Sediaan Gel Sabun Cuci Tangan setelah 48 Jam Pembuatan
Dilakukan uji statistika untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
signifikan antar respon tiap formula. Uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk
merupakan uji statistika tahap awal untuk mengetahui data terdistribusi normal
atau tidak. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk dapat didapatkan nilai p dari data viskositas yang terdapat pada tabel VII.
Tabel VII. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk untuk Viskositas 48 Jam
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa masing-masing data memiliki nilai
probabilitas (p)>0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa viskositas memiliki
distribusi data yang normal karena memiliki nilai p>0,005.
Berdasarkan uji normalitas maka dilakukan uji levene. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians pada populasi yang merupakan salah satu
syarat dilakukannya uji ANOVA. Pada uji levene ini didapatkan hasil p value
yang lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang didapat
Formula Viskositas (d.Pa.s)
1 38,33±10,41 2 100,00±10 3 143,33±15,28 4 250,00±50 Formula p-value 1 0,6369 2 1 3 1 4 1
memiliki kesamaan varians dan dapat dilakukan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA
dari data viskositas 48 jam setelah pembuatan, didapatkan p value yang besarnya kurang dari 0.05. Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang signifikan
terhadap respon viskositas jika p value nya <0,05 Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Carbopol® berpengaruh terhadap kenaikan viskositas sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas (Gambar 5).
Gambar 5. Grafik Pengaruh Carbopol®terhadap Viskositas Gel Sabun Cuci Tangan setelah 48 Jam Pembuatan
3. Pergeseran viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan setiap minggu dan terakhir dilakukan
pengukuran setelah 28 hari penyimpanan untuk melihat profil viskositas dan
pergeseran viskositasnya.
Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa viskositas keempat formula relatif
stabil dalam penyimpanan. Hal ini dapat terlihat, tidak ada perubahan viskositas
0 50 100 150 200 250 300 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Vis k o sit a s (d .P a .s )
JumlahCarbopol®940(gram)
0 50 100 150 200 250 300 0 10 20 30 Vis k o sit a s (d .P a .s )
Waktu penyimpanan (hari)
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4
yang berarti selama masa penyimpanan 28 hari, hanya pada formula 4 terlihat
adanya sedikit kenaikan viskositas di hari ke 28.
Pada penelitian ini dihitung juga pergeseran viskositas untuk mengetahui
besar perubahan viskositas yang terjadi dari 48 jam pembuatan sediaan sampai 28
hari penyimpanan sediaan. Pergeseran viskositas untuk mengetahui bahwa sediaan
dapat stabil secara viskositas pada masa penyimpanan selama 28 hari.
Gambar 6. Grafik Viskositas Gel Sabun Cuci Tangan Setiap Minggu
Tabel VIII.Hasil Uji t Berpasangan Pergeseran Viskositas Sediaan Gel Sabun Cuci Tangan
Formula Viskositas 48 jam (d.Pa.s)
Viskositas 28
hari (d.Pa.s) Nilai p
1 38,33±10,41 38,33±7,64 1
2 100,00±10,00 110,00±10,00 0,2879 3 143,33±15,28 143,33±10,00 0,5666 4 250,00±50,00 250,00±28,87 0,6496
Uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-Wilk dilakukan pada pergeseran viskositas untuk melihat data pergeseran viskositas normal atau tidak.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa data pergeseran viskositas terdistribusi
normal karena memiliki p value >0,05. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan varians, kemudian dilakukan t test berpasangan. Berdasarkan hasil t test, semua p value yang didapatkan >0,05 (Tabel VIII). Hal ini menunjukan bahwa sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas memiliki
stabilitas yang baik karena secara statistik tidak terdapat perbedaan viskositas
yang bermakna pada masa penyimpanan 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari
terhadap viskositas 48 jam.
4. Ketahanan busa
Ketahanan busa suatu sediaan sabun perlu untuk diketahui, karena
sebagian besar konsumen beranggapan bahwa semakin banyak busa maka
kemampuan sabun untuk membersihkan kotoran semakin baik. Standar ketahanan
busa yang diinginkan sebesar 0,00-1,00 cm. Dari uji ketahanan busa yang
dilakukan, didapatkan data ketahanan busa tiap minggunya seperti yang terlihat
pada tabel IX.
Tabel IX. Rata-rata dan SD Ketahanan Busa Setiap Minggu Penyimpanan Formula 1 (cm) Formula 2 (cm) Formula 3 (cm) Formula 4 (cm) 48 jam 0,67±0,30 0,80± 0,20 0,60 ±0,53 0,83± 0,15 7 hari 0,77± 0,15 0,77± 0,15 0,77± 0,15 0,33± 0,30 14 hari 0,60 ±0,52 0,83± 0,15 0,73± 0,15 0,57± 0,20 21 hari 0,63± 0,15 0,30 ±0,26 0,20± 0,20 1,00± 0,20 28 hari 0,80 ±0,20 0,20± 0,20 0,33± 0,30 0,80± 0,20
Dari data didapatkan ketahanan busa sesuai dengan standar yang
diinginkan. Kemudian dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk
untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak normal. Dari uji
normalitas, didapatkan p value dari data ketahanan busa pada 48 jam pada tabel X.
Tabel X. Uji Normalitas Ketahanan Busa Gel pada 48 jam
Kemudian dilanjutkan dengan uji kesamaan varians karena berdasarkan
hasil uji normalitas nilai p setiap formula >0,05 sehingga dapat dilanjutkan
dengan uji kesamaan varians. Pada uji kesamaan varians dengan levene test, didapatkan nilai p sebesar 0,6682. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga data
ketahanan busa pada 48 jam ini dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk
melihat signifikansi faktor terhadap respon.
Hasil uji ANOVA dari data ketahanan busa 48 jam setelah pembuatan,
didapatkan p value >0.05. Suatu faktor dikatakan memberikan efek yang signifikan terhadap respon jika p value nya <0,05 Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Carbopol® 940 tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan busa sediaan gel sabun cuci tangan ekstrak etanol daun beluntas.
Formula P Value
1 0,6369
2 1
3 0,3631
F. Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Sabun Cuci Tangan Ekstrak