• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Metode analisis yang telah divalidasi ini perlu diaplikasikan pada

Ahuja, S., dan Rasmussen, H., 2007, HPLC Method Developments for Pharmaceuticals, Elsevier Academic Press, Italy, pp.444, 446.

Alali, F., dan Massadeh, A., 2002, Determination of Nicotine and General Toxicity of Jordan’s Market Cigaretttes, ActaChim. Slov, 50, 251-258. Anonim, 1999, Interactive Molecules,http://www.edinformatics.com/interactive_

Molecules/3D/nicotine_molecule.htm, diakses 11 Maret 2011.

Anonim, 2006, Nikotin Menunjukkan Manfaat Kesehatan Potensial, http://www.newsmedical.net/news/2006/09/12/45/indonesia.aspx?page= 2,diakses tanggal 3 Maret 2011.

Anonim(a), 2011, Komoditas Tanaman Tembakau,

http://ditjenbun.deptan.go.id/budtansim/images/pdf/komoditi%20tanama n%20tembakau.pdf, diakses tanggal 5 September 2011.

Anonim(b), 2011, Theory of Ultraviolet-Visible (UV-Vis) Spectroscopy, http://www.chem.ucla.edu/~bacher/UVvis/uv_vis_tetracyclone.html.html , diakses 2 Agustus 2011

Center for Drug Evaluation and Research, 1994, Reviewer Guidance Validation of Chromatographic Methods, Food and Drug Admisnistration, Rockville, pp. 12.

Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, John Wiley and Sons, Inc., Danvers, pp.126.

Crooks, P.A., 1999, Chemical Properies of Nicotine and Other Related Alkaloids, , in Gorrod, J.W., and Jacob, P., Analytical Determination of Nicotine and Their Compounds and Their Metabolites, Chapter 1, Elsevier, Italy, pp. 78, 79, 81.

Gandjar, I.G. dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 228-232, 339, 344, 345, 346, 383.

Domino, E.F., 1999, Pharmacological Significance of Nicotine, in Gorrod, J.W., and Jacob, P., Analytical Determination of Nicotine and Their Compounds and Their Metabolites, Chapter 1, Elsevier, Italy, pp. 3.

Ermer, J., dan Miller, J., 2005, Method Validation in Pharmaceutical Analysis, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim, pp. 21, 25, 53. Harvey, D, 2000, Modern Analytical Chemistry, The McGraw-Hill Companies,

Inc., USA, pp. 110, 548, 550, 579, 580, 584.

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, 1(3), 117-135.

Huber, L., 2007, Validation of Analytical Methods and Procedures, http://www.labcompliance.com/tutorial/methods/default.aspx#08_paramt ers, diakses pada 14 Maret 2011.

Jacob, P., Hatsukami, D., Severson, H., Hall, S., Yu, L., dan Benowitz, N.L., 2002, Anabasine and Anatabine as Biomarkers for Tobacco Use during Nicotine Replacement Therapy, Cancer Epidemiol Biomarkers Prev, 11, 1669.

Kar, A., 2005, Pharmaceutical Drug Analysis, New Age Publications, India, pp.454, 462.

Karbalaie, N.S., Ghotbi, C., Taghikhani, V., dan Yamini, Y., 2009, Experimental Study and Modeling of Supercritical Extraction of Nicotine from Tabacco Leaves, Iran. J. Chem. Chem. Eng., 28(4), 51-52.

Kazakevich, Y., dan LoBrutto, R., 2007, HPLC for Pharmaceutical Scientists, John Wiley & Sons, Inc, New Jersey, pp. 25, 35, 145, 146, 161, 192. Landoni,J.H., 1991, Nicotine, http://www.inchem.org/documents/pims/chemical/

nicotine.htm#SectionTitle:32%20Chemical%20structure, diaksestanggal 18 Februari 2011.

LeChat, 2010, Benefits of Nicotine, http://www.ehow.com/facts_5501623_ benefits-nicotine.html, diakses pada 3 maret 2011

Nakajima, M., Yamamoto, T., Kuroiwa, Y., and Yokoi,T., 2000, Improved Highly Sensitive Method for Determination of Nicotine and Cotinine in Human Plasma by High Performance Liquid Chromatography, Journal of Chromatography B, 742 (2000), 211-215.

Rohman, A., 2009, Kromatografi Untuk Analisis Obat, GrahaIlmu, Yogyakarta, pp.111, 113, 115.

Sadek, P., 2002, The HPLC Solvent Guide, Second Edition, John Wiley and Sons, Inc., New York, pp. 47.

Saifudin, A., Rahayu, V., dan Teruna, H.Y., 2011, Standarisasi Bahan Obat Alam, GrahaIlmu, Yogyakarta, pp.4,5.

Snyder, L., Kirkland, J., dan Dolan, J., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, pp. 307,

Vlase, L., Filip, L.,Mîndruţău, I., and Leucuţa, S., 2005, Determination of Nicotine from Tobacco by LC-MS-MS, Studia Universitatis Babes Bolyai Physica, 4b.

Widyasari, F., 2008, Tembakau dan Penyakit Kanker, http://www. media indonesiacom/mediaperempuan/index.php/read/2008/08/08/493/14/Tem bakau_dan_Penyakit_Kanker, diakses tanggal 13 Maret 2011

Lampiran 2. Surat keaslian tumbuhan tembakau

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA X

(PERSERO)

BIDANG PENELITIAN

PENELITIAN KLATEN

Jl. Pramuka No.1 Telp./Fax(0272) 322236 Klaten 57411 Email : litbang_klaten @ telkom.net

Klaten, 29 Agustus 2011

No : KC – INSIP/11.262 Lampiran : -,-.

Hal : Bahan Penelitian (Tembakau Jenis VBN dan NO)

Kepada :

Yth. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Di Yogyakarta

Menindaklanjuti hasil konsultasi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang melalukan penelitian, dengan ini kami berikan bahan penelitian berupa krosok daun tembakau jenis VBN dan NO serta data pendukung lainnya.

Demikian untuk dipergunakan sebagai bahan penelitian.

Penelitian Klaten,

( Erna Anastasia D.E.,SP ) Nopeg.00101480 Tindasan :

1. Sdr. Dina Christiana Dewi 2. Sdr. Amelia Ernesta 3. Sdr. Ayesa Syenina 4. Sdr. Helena Angelina 5. Sdr. Novi Chairio 6. Sdr. Citra Dewi Ariani

MT.TAHUN : 2010/2011

Nomor Pengamatan Contoh daun 1

1 Tinggi tanaman (cm) 170

2 Jumlah daun (lembar) 22

3 Besar batang (cm) 1,7 4 Panjang daun (cm) 60 5 Lebar daun (cm) 37 6 Indek daun (cm) 0,62 7 Luas daun (g/cm) 1,494,35 8 Panjang ruas (cm) 10 9 Tebal daun (cm) 0,2

Foto Daun Tembakau VBN

Tembakau NO

Tembakau NO mulai penanaman pertengahan September 2010 dan mulai panen akhir Oktober. Pemanenan dilakukan 3 hari sekali 2 lembar daun, jumlah daun per

pohon 22 lembar daun. Panen dilakukan kira-kira 40 hari sampai daun tembakau habis.

Data Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Tembakau NO MT.TAHUN : 2010/2011

Nomor Pengamatan Contoh daun B

1 Tinggi tanaman (cm) 100

2 Jumlah daun (lembar) 22

3 Besar batang (cm) 1,8 4 Panjang daun (cm) 44 5 Lebar daun (cm) 28 6 Indek daun (cm) 0,64 8 Panjang ruas (cm) 6 9 Tebal daun (cm) 0,28

1. Menghitung ke bawah pergeseran pKa analit :

pKa nikotin adalah 8,5

solven organik dalam sistem adalah 60%, sehingga terjadi pergeseran sebanyak 0,2 x 6 = 1,2

8,5 – 1,2 = 7,3

2. Menghitung pH dimana analit berada dalam bentuk ionik

pH = – 2 unit pKa nikotin 7,3 – 2 = 5,3

3. Pergeseran ke atas pH dari buffer dengan penambahan solven organik :

0,2 x 6 = 1,2

4. Menghitung pH maksimum buffer yang harus dibuat agar analit berada dalam bentuk terion :

5,3 – 1,2 = 4,1

Lampiran 4. Spektrum Nikotin

Keterangan : A = konsentrasi 0,005ppm, absorbansi 0,205, λmaksimum 260nm; B = konsentrasi 0,007ppm, absorbansi 0,333, λmaksimum 260nm; C = konsentrasi 0,009ppm; absorbansi 0,374; λmaksimum 260nm

c. Replikasi 3

2. Baku 0,03 ppm a. Replikasi 1

3. Baku 0,05 ppm a. Replikasi 1

4. Baku 0,07 ppm a. Replikasi 1

b. Replikasi 2

0,03 599259 0,03 753585 0,03 719507 0,05 1042346 0,05 1205207 0,05 1092432 0,07 1395814 0,07 1646918 0,07 1522805 0,09 1780515 0,09 2098121 0,09 1962964 A = 93157,55 B = 18659825 r = 0,9985 y = 18659825x + 93157,55 A = 138124,45 B = 21594275 r = 0,9993 y = 21594275x + 138124,45 A = 82847,5 B = 20708810 r = 0,9996 y = 20708810x + 82847,5

Lampiran 7. Persamaan dan gambar kurva baku nikotin

1. Persamaan kurva baku yang digunakan adalah

y = 20708810x + 82847,5

1 cm = 0,33 menit

Contoh perhitungan resolusi: W0,5(1) = 0,35 cm x 0,33 = 0,1155 W0,5(2) = 0,4 cm x 0,33 = 0,132 Rs = Rs = 1,516 1. Sampel repetisi 1: Rs = 1,516

2. Sampel repetisi 2: Rs = 1,543

3. Sampel repetisi 3: Rs = 1,534

c. Replikasi 3

2. Baku 0,05 ppm

b. Replikasi 2

3. Baku 0,09 ppm

a. Replikasi 1

(ppm) 1 2 3 4 5

0,010 315722 273939 267856 321341 279174

0,050 1106767 1108264 1133673 1133901 1131015

0,090 1970303 1943599 1969747 1965821 1974825

2. Konsentrasi terukur baku nikotin

Contoh perhitungan konsentrasi terukur baku nikotin:

AUC yang diperoleh = 1106767, dimasukkan ke dalam persamaa kurva baku y = 20708810x + 82847,5 1106767 = 20708810x + 82847,5 x = 0,0494 ppm konsentrasi nikotin = 0,0494 ppm Konsentrasi sebenarnya (ppm) Konsentrasi terukur (ppm)

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

0,010 0,0112 0,0092 0,0089 0,0115 0,0095

0,050 0,0494 0,0495 0,0507 0,0508 0,0506

Lampiran 11. Perhitungan persen perolehan kembali (recovery) dan koefisien variasi (KV)

1. Perhitungan persen perolehan kembali (recovery) Contoh perhitungan persen perolehan kembali :

% recovery =

Apabila konsentrasi yang terukur 0,0494 ppm, sedangkan konsentrasi yang sebenarnya adalah 0,05 ppm, maka persen perolehan kembalinya adalah :

% recovery =

= 98,800 %

Konsentrasi (ppm)

Recovery (%)

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5

0,010 112,0000 92,0000 89,0000 115,0000 95,0000 0,050 98,8000 99,0000 101,4000 101,6000 101,2000 0,090 101,2222 99,8889 101,2222 101,0000 101,5556

2. Perhitungan koefisien variasi (KV)

Konsentrasi (ppm) Konsentrasi rata-rata Simpangan deviasi (SD) Koefisien variasi (KV, %) 0,010 100,6000 ± 12,0400 11,9700 0,050 100,4000 ± 1,3780 1,3725 0,090 100,9778 ± 0,6402 0,6340

2. Replikasi 2 a. Sampel

4. Replikasi 4 a. Sampel

Lampiran 13. Perolehan nilai AUC sampel dan sampel adisi, contoh perhitungan konsentrasi terukur, persen perolehan kembali dan KV baku nikotin adisi

Replikasi

AUC Konsentrasi (ppm) Konsentrasi baku nikotin adisi (ppm) Sampel Sampel adisi Sampel Sampel adisi C sampel adisi – C sampel 1 738396 2078485 0,0317 0,0964 0,0647 2 724460 1862028 0,0309 0,0859 0,0550 3 724104 1802535 0,0309 0,0830 0,0521 4 728318 1799493 0,0311 0,0829 0,0512 5 729213 1801365 0,0312 0,0830 0,0512 Replikasi Konsentrasi baku nikotin adisi terukur (ppm) Konsentrasi baku nikotin adisi sebenarnya (ppm) Recovery (%) 1 0,0647 0,060 107,1667 2 0,0550 91,6667 3 0,0521 86,8333 4 0,0512 86,3333 5 0,0512 86,3333 Rata-rata recovery (%) 91,6654 Simpangan deviasi (SD) ± 8,9527 Koefisien Variasi (KV,%) 9,7667

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Validasi Metod Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Fase Terbalik pada Penetapan Kadar Nikotin dalam Ekstrak Daun Tembakau” ini bernaman lengkap Ayesa Syenina. Penulis dilahirkan di Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 8 Oktober 1990. Penulis merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Ebenhaizer Salatiga (1994-1996), SD Kristen 4 Salatiga (1997-1998), St. Michael’s Church of England Primary School (1998-2002), SLTP Maria Immaculata (2002-2005), SMA Bopkri 1 (2005-2008) sebelum melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2008. Selama di Fakultas Farmasi Sanata Dharma, penulis pernah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan organisasi, antara lain menjadi sekretaris Tiga Hari Temu Farmasi (2009), sekretaris Olimpiade (2010), mengikuti Kampanye Informasi Obat (2010) serta menjadi penyuluh Program Pengabdian Masyarakat “Penyakit Sindrom Metabolik” (2010). Penulis juga pernah menjadi asisten dosen Praktikum Kimia Organik (2010) dan Praktikum Kromatografi (2011).

Dokumen terkait