V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian di lapangan dan analisis yang dilakukan disarankan bahwa :
1. Perlu adanya kegiatan kegiatan tambahan supaya kelompok lebih aktif mengingat Sebagian besar dari anggota kelompok pengelola terbilang masih muda dengan kategori umur yang produktif.
2. Masyarakat anggota kelompok pengelola HKm perlu membuat perubahan dari cara berpikir sehingga tidak bergantung pada pihak instansi sehingga bisa melakukan kegiatan secara mandiri dan bisa ditinjau oleh pihak instansi apabila memang diperlukan saja.
3. Peningkatan kapasitas pada kegiatan pelatihan pelatihan yang biasa dilakukan agar masyarakat banyak menambah wawasan terkait dengan pengelolaan hutan kemasyarakatan yang lestari secara berkelanjutan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arifandy Imam,Sihaloho Marta. (2015). Efektivitas Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai Resolusi Konflik Sumberdaya Hutan.Jurnal sosiologi pedesaan.149,147-158
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta.
Asnawi, Bastian. (2013). Efektivitas Penyelenggaraan Publik Pada Samsat Corner Wilayah Malang Kota, Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP, UMM, hlm 6.
Ayudanti, Kiki. (2017). Analisis Efektivitas Hutan Kemasyarakatan dalam Meningkatkan Pendapatan dan Tingkat Konsumsi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam.Skripsi.Universitas Islam Negeri Raden Intan.Lampung
Azlin, Nadia. (2012). Analisis Efektifitas Pelayanan Administrasi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Provinsi Riau (Studi Kasus Ruang Rawat Inap Kelas III).Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
BPS Provinsi Jambi, 2018. Luas kawasan hutan di provinsi Jambi menurut fungsinya.html
Jatmiko A, Sadono Ronggo, dan Rahayu Lies (2012).Evaluasi Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Menggunakan Analisis Multikriteria.Jurnal Ilmu Kehutanan.Vol 1,30-44.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83 Tahun 2016 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.960/Menhut-II/2013 Kowass AS, Pioh N, Kumayas N. (2017). Efektivitas pelaksanaan Tomohon
Internasional flower festival di Kota Tomohon. Jurnal Jurusan ilmu Pemerintahan. 2(2).
Lahasan, Yusriadi, Nurhaedah (2022). Analisis Usaha Pengelolaan Biji Kopi Robusta (Studi Kasus Pada Usaha Kopi Kompong di Kelurahan Betteng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang).Jurnal Ilmiah Ecosystem.Vol 22,No 1,147-155.
Media DAS. 2007. Perubahan Paradigma Pembangunan Kehutanan. Edisi 07/TahunI/Desember 2007. Jakarta.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Muslimin.2020 ‘’Perhutanan Sosial : Respons dan Dampak Sosial Budaya Masyarakat Desa Kahayya Terhadap Perubahan Pengelolaan Hutan di Kabupaten Bulukumba. Skripsi. Makassar. Universitas Hasanuddin.
54 Nandini, Ryke. (2013). Evaluasi Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Pulau Lombok. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 10 No. 1,Maret 2013,43-55.
Nurrochmat DR. (2005). Strategi Pengelolaan Hutan Upaya Menyelamatkan Rimba yang Tersisa. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Rahayu Yugi Ahadiyat,dkk (2019). Pengembangan Budidaya Kopi Robusta Organik pada Kelompok Tani Sido Makmur Desa Pesangkalan Kabupaten Banjarnegara.Jurnal Pangabdhi.Vol 5 No. 2,Oktober 2019,1-6
Rahmawati, A. (2017). Implementasi Perhutanan Sosial dalam Mewujudkan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Indonesia
Rahmina. (2011). Pilihan Skema Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat dalam Mitigasi Perubahan Iklim. Jakarta
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Unit I Kerinci
Sari Yopita, Senoaji Gunggung & Suhartoyo Hery.(2019). Efektivitas Program Perhutanan Sosial dalam bentuk Hutan Kemasyarakatan di Desa Tanjung Alam Kabupaten Kapahiang Provinsi Bengkulu.Jurnal penelitian pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.8,87-95
Setiyawan I. (2020). Masalah Deforestasi di Indonesia.
https://www.kompas.com/masalah-deforestasi-di-Indonesia/. (Diakses 10 Desember 2020)
Sontang Manik. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Sri Susilo dan Nairobi.2019.ISEI Economic Review.Dampak Perhutanan Sosial Terhadap Pendapatan Masyarakat.Vol. III. No. I. Hal 16-27
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Susetyo ESH. 2014. Analisis Kelembagaan Pemanfaatan Sumberdaya Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Institut Pertanian Bogor.
Undang undang Kehutanan No. 41 Tahun 1999
Wiratno. (2017). Solusi alang-alang dan peranan Perhutanan Sosial Provinsi Kalimantan Selatan. Diunduh 1 Januari 2019 dari www.fkkm.org.
55
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Analisis Efektivitas Program Kerja di Hutan Kemasyarakatan Ranah Sako Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin
Wilayah Binaan KPHP Unit I Kerinci
Nama peneliti : Sofia Rima
Jurusan : Kehutanan
Peminatan : Manajemen Hutan
A. Identitas Responden
(responden tidak perlu menulis nama) 1. No. Responden :
2. Umur : tahun
3. Jenis Kelamin : L/P
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan Terakhir :
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner Penelitian
Berdasar atas pengetahuan dan pemahaman Bapak/Ibu, berilah tanda centang (√) pada bobot nilai alternatif jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu pada setiap pernyataan.
56 C. Daftar Pertanyaan
Analisis Efektivitas Program Kerja di Hutan Kemasyarakatan Ranah Sako Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Wilayah Binaan UPTD KPHP Unit I Kerinci
No. Pertanyaan
Keterangan IYA SDG TDK Program Kerja (Rencana Kerja Tahunan)
1. Apakah penyusunan program kerja melibatkan masyarakat anggota kelompok?
2. Apakah program kerja dilakukan secara transparan?
3. Apakah program kerja disesuaikan
dengan potensi dan kebutuhan masyarakat?
4. Apakah penyusunan program kerja melibatkan KPH dan Lembaga desa?
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Apakah program RHL yang dijalankan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya?
2. Apakah program RHL disesuaikan dengan kebutuhan anggota kelompok dan masyarakat?
3. Apakah potensi tanaman RHL sesuai dengan kebutuhan masyarakat?
4. Apakah ada penindak lanjutan untuk
pemeliharaan tanaman pada kegiatan RHL?
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial
1. Apakah kegiatan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial melibatkan seluruh anggota kelompok?
2. Apakah penyusunan KUPS sesuai dengan potensi Sumber Daya Alam?
3. Apakah seluruh anggota kelompok memahami pengelolaan produk usaha Perhutanan Sosial (kopi dan madu) mulai dari bahan baku mentah sampai dengan pengemasan/siap dipasarkan?
4. Apakah kegiatan KUPS menambah wawasan dan kesejahteraan bagi anggota kelompok dan sudah dirasakan sendiri manfaatnya?
Pemasaran Produk
1. Apakah produk KUPS terjual dengan baik?
2. Apakah produk KUPS sudah mempunyai sarana pemasaran?
3. Apakah seluruh anggota kelompok terlibat dalam pemasaran?
4. Apakah pemasaran produk lebih efektif dengan bantuan pihak KPH?
57 Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
Wawancara dan Pengisian Kuisioner dengan Anggota Laki
laki
Presentasi Proposal Penelitian Sebelum Turun ke Lapangan
Wawancara dengan Ketua KTH Ranah Sako
Praktik Penanaman Bibit untuk Kegiatan RHL
58
Penambahan setup lebah madu Penampakan setup budidaya lebah madu
Wawancara dan pengisian kuisioner dengan anggota
perempuan
Kondisi lahan RHL di lapangan
Persiapan anggota untuk kegiatan praktik RHL di
lapangan
Wawancara bersama pendamping Perhutanan Sosial Desa Tamiai selaku key informan
59
Praktik penanaman oleh salah satu anggota diarahkan oleh pihak KPH
Pengolahan biji kopi menjadi serbuk kopi
Tata batas wilayah HKm Ranah Sako
Anggota seluruh Kelompok Tani Hutan Desa Tamiai melakukan persiapan praktik RHL di lapangan
Area Hutan Kemasyarakatan Kegiatan pratik RHL bersama BPDAS Jambi