• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode praktikum dengan bahan sehari-hari sebaiknya sering dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran disekolah karena dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Siswa perlu banyak dilatih dalam memberikan suatu penjelasan terhadap suatu kejadian atau peristiwa.

3. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kegiatan pembelajaran serupa dapat diimplementasikan lebih terutama oleh guru-guru kimia.

4. Diharapkan siswa-siswi tingkat SMA umumnya, dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada kegiatan pembelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus globalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, Muchamad. “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi”,

Jurnal Pendidikan Inovatif Vol 3 No 2, Maret 2008. http://jurnaljpi.files.wordpress.com.pdf , diakses 7 januari 2010

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia

Arief, Achmad. 2007. “Memahami Berpikir Kritis”,

http:/researchengines.com/1007arief3.html., diakses 17 maret 2010.

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press.

Arifin, Mulyati. 2000. Strategi Belajar Mengajar Kimia, Prinsip dan Aplikasinya menuju Pembelajaran yang efektif, Bandung: JICA IMSTEP UPI Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arnyana, Ida bagus Putu 2005. “Pengaruh Penerapan Model PBL Dipandu Strategi Koopeatif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada

Mata Pelajaran Biologi.” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No 4 TH. XXXVIII Oktober 2005 ISSN 0215-8250.

Brady, James. Kimia Universitas Asas & Struktur. Edisi kelima Jilid I. Jakarta: Binapura Aksara

Depdiknas, Standar Isi Mata Pelajaran kimia untuk Sekolah Menengah Atas

(SMA)/Madrasah Aliyah, dari

http://www.puskur.net/inc/si/sma/kimia.pdf., diakses 22 januari 2010

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Hamied, Fuad Abdul. “Model Pembelajaran Inovatif di Era Global” Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. I, No. 2 Maret 2009., diakses 10 januari 2010 Handayani, Sri. 2005. “Pengembangan model Pembelajaran Interaktif Makhluk

Rasional siswa SD kelas III”, Pena Wiyata. Jurdik & Hum. No 7 tahun IV, September 2005.

Iska, Zikri Neni. 2006. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kizi Brother’s.

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Johnson, Elanie. 2009. Contextual Teaching & Learning. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

Keenan, dkk. Kimia Untuk Universitas, Edisi Keenam Jilid I. Jakarta: Erlangga Laurens, Joyce M. “Integrasi riset dan desain: Sebuah pendekatan dalam

Pembelajaran di studio Perancangan”, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Arsitektur Manajemen Studio Menuju Dunia Arsitektur Profesional Denpasar, 9-10 Februari 2008.

Liliasari. 2003. “Peningkatan Mutu Guru dalam Keterampilan Berpikir Tingkat tinggi melalui model Pembelajaran kapita selekta Kimia sekolah lanjutan”, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. Edisi 3 Tahun Vlll, 2003.

Liliasari, ” Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia menuju

Profesionalisme guru”.

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN. hal 5 diakses 10 mei 2010

Mata pelajaran kimia di Program Paket C. Http://www.dikmenum.go.id.pdf., diakses 22 Januari 2010 .

Moeleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Murphy. E, Perkins C. 2006. “ Identifying and measuring individual engagement in critical thinking in online discussions: An exploratory case stud”, Jurnal Educational Technology & Society, diakses 9 juni 2010.

Murwani, Elika Dwi.” Peran Guru dalam Membangun Kesadaran kritis siswa“,

Nugroho C.S, Agung dkk. 2007. KIMIA Seandainya Kehidupan Tanpa Kimia.

Untuk MA dan SMA Kelas X. Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam Depag RI.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Peraturan Mendiknas RI nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi Kelulusan, [online],http://www.psb.psma.org.pdf., diakses 22 januari 2010.

Purba, Michael. 2006. Kimia IB Untuk SMA Kelas X Semester 2, Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Ngalim.2000. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ramayulis. 2004. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia.

Redhana, I Wayan. “Meningkatkan Ketetampilan Berpikir kritis Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. No.3 TH.XXXVI juli 2003 ISSN 0215-8250.

Rusdi, Hanumi Oktiyani. 2007. ”Analisis Keterampilan berpikir Kritis Siswa SMA kelas XI pada pembelajaran sistem koloid melalui metode praktikum dengan menggunakan bahan sehari-hari”, Bandung : UPI Bandung

Sabri, Alisuf. 2001. Pengantar Pasikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya

Sardiman. 2000. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT Bulan Bintang

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2004. “Mendorong berpikir kreatif siswa melalui pengajuan masalah (problem posing)”, Jurnal Konferensi Nasional Matematika XII, Universitas Udayana , Denpasar, Bali. 23-27 July 2004.

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, Burhanuddin Milama. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Sudiarta, I Gst Putu. 2005. “Pengembangan Kompetensi Berpikir Divergen dan

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No 3 TH XXXVIII Juli 2005 ISSN 0215 - 8250

Sudjono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta

Suparni. “Meningkatkan kemampuan Pemahaman Siswa dalam mata Pelajaran Fisiska melalui metode Eksperimen pada siswa kelas 9c Semester 2 SMP Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2006/2007”, Jurnal Widyatama Vol 4 No 3, September 2007.

Sutrisno, Joko. ”Menggunakan Keterampilan berpikir untuk meningkatkan Mutu Pembelajaran”, http://www.erlangga.co.id diakses 5 januari 2010

Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wijaya, Cece. 1996. Pendidikan Remedial , Sarana pengembangan Mutu sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosda Karya.

84 Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat Larutan Nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi Oksidasi Reduksi

Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

Alokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran (5 x 45 Menit)

Materi Pokok Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahan/Alat

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

1. Merancang dan merangkai alat uji elektrolit 2. Mendeskripsikan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan percobaan 1. Merancang dan merangkai alat uji elektrolit 2. Menjelaskan dan Mendeskripsikan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit Jenis Tagihan: LKS Bentuk Instrumen:  Lembar Observasi  Angket 1x 45 menit (1 jam Pelajaran)

- Buku Kimia SMA kelas X, Michael Purba, penerbit Erlangga 2007 - Alat Alat Praktikum: - Baterai 1,5 V - Lampu kecil 2 - Kabel - Paku kecil dll

85 larutan nonelektrolit,

elektrolit kuat, dan elektrolit lemah berdasarkan sifat hantaran listriknya 4. Menjelaskan penyebab kemapuan larutan elektrolit menghantarkan listrik 5. Menjelaskan proses terjadinya hantaran listrik pada larutan yang mengandung zat terlarut senyawa ion dan senyawa kovalen polar

nonelektrolit dan elektrolit melalui data hasil percobaan 2. Mengelompokan larutan ke dalam larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. 3. Menjelaskan penyebab kemapuan larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik 4. Mendeskripsikan

bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Bentuk Instrumen:  Lembar Observasi  Angket Pelajaran) Nugroho dkk penerbit Depag RI.2007

- Buku Kimia SMA Kelas X, J.M.C Johari, Penerbit Esis.2004.

- Buku Kimia SMA kelas X yang relevan.

- Alat Uji Daya Hantar Listrik.

- Larutan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Tasikmalaya

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Alokasi Waktu : 3 kali pertemuan (5 x 45 menit)

Standar Kompetensi

3. Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi reduksi.

Kompetensi Dasar

3.1 Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

Indikator

a. Merancang dan merangkai alat uji elektrolit

b. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit melalui data hasil percobaan

c. Mengelompokan larutan ke dalam larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.

d. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

e. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari ini siswa diharapkan dapat, a. Merancang dan merangkai alat uji elektrolit b. Menguji daya hantar listrik larutan

c. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit melalui data hasil percobaan

d. Menyebutkan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan data hasil percobaan

e. Membedakan istilah disosiasi dan ionisasi f. Membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

g. Mengelompokan larutan kedalam larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.

h. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. B. Materi Pembelajaran - Larutan - Larutan Elektrolit - Larutan nonelektrolit - Senyawa ion - Senyawa kovalen

C. Uraian Materi Pembelajaran

Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata. Komponen komponen larutannya adalah pelarut (Biasanya dalam jumlah banyak) dan zat terlarut (biasanya dalam jumlah sedikit)

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sifat daya hantar listrik elektrolit dalam pelarut air dikarenakan elektrolit dapat terurai menjadi ion-ion., pergerakan ion tersebut dalam larutan elektrolit identik dengan arus listrik.

Cara mengidentifikasi larutan elektrolit adalah: adanya nyala lampu terang, dan adanya gelembung gas, sedangkan larutan elektrolit tidak ada nyala lampu dan tidak ada gelembung gas. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

D. Metode dan Pendekatan Metode : Praktikum, diskusi

E. Media Pembelajaran

Alat- alat uji daya hantar Listrik Larutan yang akan diuji

F. Langkah Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan Pertama (I)

No Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi waktu 1 Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapakan salam

- Bersama siswa berdoa Mengecek kehadiran siswa

- Menjelaskan kegiatan dan target yang akan dicapai serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran

- Membagiakan LKS

- Menugaskan siswa untuk berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan.

- Prasyarat pengetahuan : Senyawa asam, basa, garam dan rumus kimia.

- Motivasi dan Apersepsi

- Misalnya : Mengapa manusia bisa tersengat listrik?

- Kenapa Ikan-ikan yang airnya dialiri bisa mati?

- Mengapa ketika tangan basah kita dilarang

menyentuh alat elektronik

Kegiatan Pendahuluan

- Menjawab salam

- Berdoa

- Menyimak penjelasan guru

- Menerima LKS

- Duduk dikelompok

masing-masing

- Mendengarkan penjelasan guru

2 Kegiatan Inti

- Memotivasi siswa melakukan diskusi untuk membuat prosedur/langkah kerja

praktikum yang bertujuan untuk mengetahui daya hantar listrik larutan dengan menggunakan alat dan bahan yang

diinstruksikan dalam LKS

- Mengarahkan siswa untuk menentukan apa yang harus diperhatikan dalam menguji daya hantar listrik suatu larutan

- Membimbing, mengamati dan

membantu siswa yang mengalami kesulitan

- Mengawasi jalannnya kegiatan praktikum

Kegiatan Inti

- Berkumpul bersama kelompok

masing-masing dan melakukan diskusi untuk membuat prosedur percobaan/langkah kerja praktikum untuk mengetahuai daya hantar listrik suatu larutan dengan menggunakan alat dan bahan yang telah di instruksikan dalam LKS.

- Menentukan apa yang harus diperhatikan dalam praktikum dalam menguji daya hantar listrik suatu larutan

- Melaksanakan praktikum dengan cara merangkai alat, membuat larutan dan mengujinya satu persatu

- Siswa mencatat data hasil praktikum

- Siswa menginterpretasiakn data hasil praktikum

- Mengidentifikasi larutan elektrolit dan nonelektrolit dari data hasil praktikum

- Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit

30 menit

3 Kegiatan Penutup

- Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

Kegiatan Penutup

- Menyimpulkan kegitaan

pembelajaran yang telah dilakukan

dilakukan

- Menugaskan siswa untuk mengumpulkan LKS

- Menutup kegiatan Pembelajaran dengan bacaan hamdalah

- Mengumpulkan LKS

- Menngucapkan alhamdulillah

Pertemuan kedua (II)

No Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Alokasi Waktu 1 Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapakan salam

- Bersama siswa berdoa Mengecek kehadiran siswa

- Menjelaskan kegiatan dan target yang akan dicapai serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran

- Membagiakan LKS

- Menugaskan siswa untuk berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan.

- Motivasi dan Apersepsi

- Misalnya : Apa Fungsi elektroda pada alat uji daya hantar listrik?

- Mengapa Larutan garam

dapur dapat menyalakan lampu

Kegiatan Pendahuluan

- Menjawab salam

- Berdoa

- Menyimak penjelasan guru

- Menerima LKS

- Duduk dikelompok

masing-masing - Mendengarkan penjelasan guru 10 menit 2 Kegaiatn Inti

- Memotivasi siswa melakukan diskusi untuk membuat prosedur/langkah kerja

Kegiatan Inti

- Berkumpul bersama kelompok

masing-masing dan melakukan diskusi untuk

praktikum yang bertujuan untuk mengetahui daya hantar listrik larutan dengan menggunakan alat dan bahan yang

diinstruksikan dalam LKS

- Mengarahkan siswa untuk menentukan apa yang harus diperhatikan dalam menguji daya hantar listrik suatu larutan

- Membimbing, mengamati,

mengarhkan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan pada praktikum sebelumnya

- Mengawasi jalannnya kegiatan praktikum

- Mencatat hasil pengamatan yang didapat

- Memberikan kesempatan pada

siswa untuk memperbaiki hasil pengamatan yang telah

dilakukan pada pertemuan pertama

- Memberikan kesempatan untuk bertanya seputar materi yang telah dipelajari kemudian melakukan penilaian keterampilan berpikir ktitis siswa serta memberikan pengarahan terhadap pekerjaan siswa

membuat prosedur percobaan/langkah kerja praktikum untuk mengetahuai daya hantar listrik suatu larutan dengan menggunakan alat dan bahan yang telah di instruksikan dalam LKS.

- Menentukan apa yang harus diperhatikan dalam praktikum dalam menguji daya hantar listrik suatu larutan dengan konsentrasi yang berbeda

- Melaksanakan praktikum dengan cara merangkai alat uji daya hantar listrik, membuat larutan seperti larutan garam, larutan gula dll

- Menguji larutan yang sudah disiapkan satu persatu

- Menguji larutan dengan kertas lakmus

- Siswa mencatat data hasil praktikum pada LKS

- Siswa menginterpretasikan data hasil praktikum

- Mengidentifikasi larutan elektrolit dan nonelektrolit dari data hasil praktikum dengan melihat persamaan dan perbedaan larutan

- Memperbaiki hasil pengamatan dengan

mengulangi larutan yang akan 15 menit 35 menit 15 menit

diuji.

- Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit

- Mengidentifikasi ciri-ciri larutan yang dapat menghantarkan listrik

- Menggolongkan larutan kedalam larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit

- Mengidentifikasi dan menggolongkan larutan berdasarkan sifatnya seperti larutan yang bersifat asam, basa dan netral

- Mengisi soal-soal yang disediakan pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

3 Kegiatan Penutup

- Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

- Menugaskan siswa untuk mengumpulkan LKS

- Menutup kegiatan Pembelajaran dengan bacaan hamdalah

- Mengarahkan siswa

membereskan alat-alat praktikum

Kegiatan Penutup

- Menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan - Mengumpulkan LKS - Mengucapkan Alhamdulillah - Membereskan alat-alat praktikum 15 menit

Pertemuan Ketiga (III)

G. Sumber Belajar

1. Buku kimia SMA Kelas X

- Michael Purba, Kimia SMA kelas X semester 2 (Erlangga, 2007)

- Agung Nugroho dan Irwan Nugraha, kimia untuk MA dan SMA kelas X (Depag RI, 2007)

- Agung Nugroho dan Irwan Nugraha, Berpertualang didunia kimia, Buku referensi untuk MA/SMA(Pustaka Insan Madani, 2008)

- J.M.C Johari, Kimia untuk SMA kelas X (Esis, 2004)

- J.M.C Johari dan M. Rachmawati, Buku Kerja dengan pendekatan belajar aktif, Kimia untuk SMA kelas X semester 2 (Esis, 2008) 2. LKS (Lembar Kerja Siswa)

H. Penilaian a. Jenis Tagihan

- Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Bentuk Instrumen

- Lembar Observasi

- Angket

Tasikmalaya, Maret 2010 Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Kimia Guru Mata Pelajaran

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

(Pertemuan Pertama)

Larutan Elektrolit

dan Larutan Nonelektrolit

Nama Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

“MENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN”

I. TUJUAN

1. Menyebutkan tanda-tanda hantaran listrik melalui larutan

2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elekktrolit melalui

data hasil percobaan.

3. Mengelompokan Larutan kedalam larutan nonelektrolit dan elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

II. PENGANTAR PERCOBAAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan berbagai jenis benda atau materi, yang bermacam-macam bentuk wujudnya, ada yang berwujud (fase) padatan, cairan, gas, larutan dan campuran antara padatan dan cairan.Di dalam tubuh manusia, air tidak berada dalam bentuk murni tetapi telah bercampur dengan senyawa-senyawa lain, seperti glukosa, sel darah merah, sel darah putih dan garam-garam mineral. Jadi air merupakan zat pelarut (solvent) yang sangat baik bahkan hampir kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam fase larutan.

Larutan memegang peranan yang sangat penting dalam segala bidang kehidupan karena kebanyakan proses-proses kimia, biologi, maupun fisika berlangsung dalam fase larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat. Suatu larutan tersusun atas komponen zat pelarut (solvent) yang jumlahnya banyak, dan zat terlarut (solute) yang jumlahnya lebih sedikit. Zat pelarut atau (solvent) yang paling banyak terdapat dialam semesta adalah air. Air memiliki sifat pelarutan yang sangat baik, yang menyebabkan air mampu mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh organisme.

Jika suatu larutan terbentuk dari pelarut air dengan zat terlarut senyawa-senyawa ionik, maka larutan tersebut akan memiliki sifat dapat menghantarkan arus listrik. Untuk menguji daya hantar listrik larutan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dapat menyebabkan lampu pijar dalam alat

tersebut menyala dan timbul gelembung-gelembung gas disekitar elektrodenya.

Untuk lebih mengetahui cara kerja alat tersebut lakukan percobaan uji elektrolit sesuai petunjuk di Lembar Kerja Siswa.

A. PERTANYAAN PRAPRAKTIKUM

1. Ketika bencana banjir melanda ibukota Jakarta pada tahun 2007,

pihak PLN segera mengambil sikap dengan memutuskan aliran listrik di gardu-gardu listrik yang terendam banjir? Mengapa PLN memutuskan aliran listrik di gardu-gardu listrik yang terendam banjir?

……… ……… ………

……….....

2. Tidak semua bahan dapat menghantarkan listrik. Zat yang dapat

menghantarkan listrik disebut konduktor, sedangkan zat tidak dapat

menghantarkan listrik disebut nonkonduktor atau isolator.

Berdasarkan pengalaman anda sehari-hari, nyatakan apakah zat berikut tergolong konduktor atau isolator.

a) Kayu (konduktor / isolator / tidak tahu)*

b) Kaca (konduktor / isolator / tidak tahu)*

c) Plastik (konduktor / isolator / tidak tahu)*

d) Air suling (konduktor / isolator / tidak tahu)*

e) Kristal garam (konduktor / isolator / tidak tahu)*

f) Larutan garam (konduktor / isolator / tidak tahu)*

g) Larutan cuka (konduktor / isolator / tidak tahu)*

h) Larutan gula (konduktor / isolator / tidak tahu)*

i) Alkohol (konduktor / isolator / tidak tahu)*

3. Jelaskan satu cara untuk membedakan apakah suatu benda tergolong konduktor atau isolator?

……… ……… ………

………...

B. KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Alat penguji elektrolit berfungsi untuk melihat dan menyelidiki suatu larutan apakah dapat menghantarkan listrik atau tidak? Rangkailah Alat penguji elektrolit seperti gambar dibawah ini dengan alat-alat yang sudah disediakan: ……… ……… ……… ………

2. Diantara larutan-larutan dibawah ini manakah larutan yang termasuk

elektrolit dan manakah yang termasuk larutan nonelektrolit? a) Air suling

b) Larutan Hidrogen Klorida 1 M

c) Larutan etanol 70 %

d) Larutan natrium klorida (garam dapur)

e) Natrium klorida padat

……… ………

-Kabel ± 0,5 meter

-Lampu kecil 2 buah

-Baterai 0,5 volt 3 buah

-Paku kecil 2 buah

-Lakban secukupnya

……… ……… ………...

3. Buatlah Langkah kerja untuk menyelidiki atau menguji daya hantar listrik

pada larutan- larutan yang sudah disediakan diatas?

……… ……… ……… ……… ………...

4. Buatlah tabel yang didalamnya memuat Nama larutan, rumus kimia larutan,

PERTANYAAN

1. Gejala-gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?

……… ………

………....

...

2. Berdasarkan hasil percobaan diatas, Bagaimanakah kamu dapat

mengelompokan larutan berdasarkan daya hantar listriknya?

……… ……… ……… ………...

3. Bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit,dan non elektrolit? Jelaskan!

……… ……… ………

………...

4. Apa yang kamu simpulkan dari percobaan diatas?

……… ……… ……… ………

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

(Pertemuan Ke-2)

Larutan Elektrolit

dan Larutan Nonelektrolit

Nama Kelompok: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

“MENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN”

III. TUJUAN

1. Mengelompokan Larutan kedalam larutan nonelektrolit dan elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

2. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit dapat

menghantarkan arus listrik.

3. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan

senyawa kovalen polar.

IV. PENGANTAR PERCOBAAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan berbagai jenis benda atau materi, yang bermacam-macam bentuk wujudnya, ada yang berwujud (fase) padatan, cairan, gas, larutan dan campuran antara padatan dan cairan. Di dalam tubuh manusia, air tidak berada dalam bentuk murni tetapi telah bercampur dengan senyawa-senyawa lain, seperti glukosa, sel darah merah, sel darah putih dan garam-garam mineral. Jadi air merupakan zat pelarut (solvent) yang sangat baik bahkan hamper kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam fase larutan.

Larutan memegang peranan yang sangat penting dalam segala bidang kehidupan karena kebanyakan proses-proses kimia, biologi, maupun fisika berlangsung dalam fase larutan. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat. Suatu larutan tersusun atas komponen zat pelarut (solvent) yang jumlahnya banyak, dan zat terlarut (solute) yang jumlahnya lebih sedikit. Zat pelarut atau (solvent) yang paling banyak terdapat dialam semesta adalah air. Air memiliki sifat pelarutan yang sangat baik, yang menyebabkan air mampu mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh organisme.

Jika suatu larutan terbentuk dari pelarut air dengan zat terlarut senyawa-senyawa ionik, maka larutan tersebut akan memiliki sifat dapat menghantarkan arus listrik. Untuk menguji daya hantar listrik larutan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dapat menyebabkan lampu pijar dalam alat

tersebut menyala dan timbul gelembung-gelembung gas disekitar elektrodenya.

Untuk lebih mengetahui cara kerja alat tersebut lakukan percobaan uji elektrolit sesuai petunjuk di Lembar Kerja Siswa.

V. KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Dengan menggunakan alat uji daya hantar listrik yang sudah dibuat di pertemuan sebelumnya. Diantara larutan-larutan dibawah ini manakah larutan yang termasuk elektrolit dan manakah yang termasuk larutan nonelektrolit?

a) Air Suling i). Larutan garam

b) Air Sumur j). Larutan Natrium Klorida

c) Larutan Alkohol 70 % k.) Larutan Asam sulfat/accu

d) Larutan Hidrogen Klorida 1M l). Kristal Natrium Klorida

e) Larutan Natrium Hidroksida n) Larutan urea

f) Larutan Asam Cuka o) Pocari Swett/ Mizone

g) Larutan Amonia p) Larutan Vitamin C / jus jeruk

h) Larutan Gula q) larutan extra joss

……… ……… ……… ……… ………...

2. Buatlah Langkah kerja untuk menyelidiki atau menguji daya hantar listrik

berbagai larutan yang sudah disediakan diatas?

……… ……… ………

3. Buatlah tabel yang didalamnya memuat Nama larutan, rumus kimia larutan,

Dokumen terkait