• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Perlu adanya sistem komputerisasi online administrasi kependudukan. Jadi untuk mendapatkan KTP ganda sudah tidak bisa lagi. Dan penggunaan Surat Kuasa Mutlak dibidang pertanahan perlu pula segera diatur bagi Para Pejabat di bidang pertanahan, Camat, Kepala Desa yang melayani penyelesaian status hak atas tanah yang menggunakan surat kuasa mutlak sebagai bahan pembuktian pemindahan hak atas tanah hendaknya diberi sanksi yang seberat-beratnya.

2. Pelaksanaan peraturan kepemilikan tanah secara latifundia dan absentee agar direvisi ulang atau diganti karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan penduduk saat ini, misalnya penetapan tentang luas batas maksimum dan minimum pemilikan tanah (ceiling) sudah tidak relevan lagi karena jumlah petani sudah semakin besar sementara areal tanah pertanian yang tersedia semakin sempit, dan juga kenyataan menunjukkan bahwa dengan penerapan teknologi pertanian yang maju hasil pertanianpun jauh lebih meningkat. Kerjasama yang baik antara Kantor Pertanahan dan Aparat di pedesaan harus ditingkatkan agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan dapat memberi dampak positif terhadap para petani dan pembangunan pertanian dan dapat terlaksana dengan baik selain itu partisipasi aktif dari para petani dan rakyat juga harus ditingkatkan.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

3. Perlu pengawasan yang ketat dari aparat kantor pertanahan terhadap tanah-tanah yang sudah diredistribusikan ataupun belum dalam penguasaan dan pemilikan terhadap tanah-tanah pertanian agar lebih ditingkatkan lagi dan sistem informasi pertanahan melalui komputerisasi kantor pertanahan segera dilakukan agar untuk mereka yang akan mendaftarkan tanahnya dapat diproses dengan cepat dan mudah.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdurrahman, Himpunan Peraturan Perundang-undangan, Jakarta: Akademika Pressindo, 1985.

, Masalah Pencabutan Hak-hak Atas Tanah dan Pembebasan Tanah di Indonesia, Bandung: Alumni, 1983.

Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum. Jakarta: Granit, 2004.

Dalimunthe, Chadidjah, Pelaksaaan Landreform di Indonesia dan Permasalahannya. Medan: USU, 2005.

, Politik Hukum Agraria Terhadap Hak-hak Atas Tanah. Yayasan Pencerahan Mandailing, 2008.

Ediwarman., Perlindungan Hukum Bagi Korban Kasus-kasus Pertanahan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2003.

Faryadi, Landreform, Jawaban Bagi Ketimpangan Penguasaan tanah Di Jawa Barat, Jakarta: 2000.

Gautama, Sudargo, Tafsiran Undang Undang Pokok Agraria, Bandung: Alumni, 1981.

Harsono, Boedi., Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid I. Jakarta: Djambatan, 1999.

Hermit, Herman., Cara Memperoleh Sertifikat Tanah Hak Milik, Tanah Negara dan Tanah Pemda, Bandung: Mandar Maju, 2004.

---, Program Landreform dan Relevansinya Dalam Pembangunan di Indonesia, Jati Nangor: Fakultas Teknik UNWIM, 2001.

Hustiati, Agrarian Reform di Philipina dan Perbandingannya dengan Landreform di Indonesia, Bandung : Mandar Maju, 1990.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Hutagalung, Arie Sukanti, Program Redistribusi Tanah di Indonesia; Suatu Sarana Ke Arah Pemecahan Masalah Penguasaan Tanah dan Pemilikan Tanah, Jakarta: Rajawali, 1985.

, Tebaran Pemikiran Seputar masalah Hukum Tanah, (Jakarta: Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005).

Jaya, I Nyoman Budi., Tinjauan Yuridis Tentang Redistribusi Tanah Pertanian Dalam Rangka Pelaksanaan landreform, Yogyakarta: Liberty, 1989.

Kartasapoetra G, R.G. Kartasapoetra, A.G. Kartasapoetra, A.Setiady, Hukum Tanah Jaminan UUPA Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah, Jakarta: Bina Aksara, 1985.

Kusnadi, Ady’Cs, Penelitian Tentang Efektifitas Peraturan Perundang-undangan Larangan Tanah Absentee. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia RI, 2001.

Lubis, M. Solly, Filsafat Ilmu Dan Penelitian. Bandung: Mandar Maju, 1994. Mudjiono, Politik dan Hukum Agraria. Jogjakarta: Liberty, 1997.

Mukti, Affan., Pokok-pokok Bahasan Hukum Agraria. Medan: USU Press, 2006. Napiri, Yusup, Moh. Sohibuddin, Iwan Nurdin, Syahyuti, “Reforma Agraria,

Kepastian Yang Harus Dijaga”, Bogor: Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan/KRKP, 2006.

Parlindungan, A.P, Komentar Atas Undang-undang Pokok Agraria. Bandung: Mandar Maju, 1998.

_______________, Landreform di Indonesia, Suatu Studi Perbandingan. Bandung, Alumni, 1991.

_______________, Aneka Hukum Agraria, Bandung: Alumni, 1986.

_______________, Bunga Rampai Hukum Agraria serta Landreform, Bandung: Mandar maju, 1989.

Perangin-angin, Effendi, Hukum Agraria di Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, Jakarta: Rajawali Press, 1986.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Rajagukguk, Erman, Hukum Agraria Pola Penguasaan Tanah dan Kebutuhan Hidup, Jakarta: Chandra Pratama, 1995.

Salindeho, John, Masalah Tanah Dalam Pembangunan, Jakarta : Sinar Grafika, 1988. Siong, Gouw Giok, Tafsiran Undang-undang Pokok Agraria, Jakarta: 1960

Siregar, Tampil Anshari., Pendalaman Lanjutan UUPA. Medan : Pustaka Bangsa Press, 2005.

____________________, Mempertahankan Hak Atas Tanah, Medan: Multi Grafik, 2005.

____________________, Undang-undang Pokok Agraria Dalam Bagan, Medan: FH USU, 2006.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1986.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Soekanto, Soerjono, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Suardi, Hukum Agraria, Jakarta: Badan Penerbit IBLAM, 2005.

Sumardjono, Maria S.W, Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi, Jakarta: Kompas, 2001.

Sunindia, Y.W dan Ninik Widiyanti., Pembaharuan Hukum Agraria (Beberapa Pemikiran), Jakarta: Bina Aksara, 1988.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Supriadi, Hukum Agraria, Jakarta : Sinar Grafika, 2007.

Tarigan, Pendastaren, Arah Negara Hukum Demokratis Memperkuat Posisi Pemerintah Dengan Delegasi Legislasi Namun Terkendali, Dengan Delegasi Pengaturan dan Pengawasan Tindakan Pemerintah Dalam Bidang Pertanahan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2008.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Tjondronegoro, Soediono MP dan Gunawan Wiradi, Dua Abad Penguasaan Tanah di Jawa dan Madura dari Masa ke Masa, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1984.

Wahid, Muchtar, Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik atas Tanah, Jakarta: Republika, 2008.

Yamin, Muhammad dan Abdul Rahim Lubis, Beberapa Masalah Aktual Hukum Agraria. Medan: Pustaka Bangsa Press, 2004.

Yamin, Muhammad, Beberapa Dimensi Filosophis Hukum Agraria, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2004.

________________, Jawaban Singkat Pertanyaan-pertanyaan Dalam Komentar UUPA A.P Parlindungan. Medan: Pustaka Bangsa Press, 2004.

B. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2003, tentang Kebijakan Nasional Di Bidang Pertanahan.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria. Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Maksimum

Tanah Pertanian.

Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Ganti Kerugian.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1977 tentang Pemilikan Tanah Pertanian Secara Guntai (Absentee) Bagi Pensiunan Pegawai Negeri.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1974 tentang Pedoman Tindak Lanjut Pelaksanaan Land Reform.

Keputusan Kepala BPN Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah Dibidang Pertanahan yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

C. Makalah, Artikel, Majalah, Internet

Dokumen Kelompok Studi Pembaruan Agraria, “Ketetapan MPR RI Tentang Pembaruan Agraria Sebagai Komitmen Negara Menggerakkan Perubahan Menuju Indonesia Yang Lebih Baik” disampaikan kepada Badan Pekerja MPR RI pada tanggal 21 Mei 2001.

Gunawan Wiradi, “Reforma Agraria Dalam Perspektif Transisi Agraria”, Bandung, 1998.

Kamelo, Tan, Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, PPs – USU, Medan, 2002.

Muladi, Seminar Reformasi Kebijakan Di Bidang Pertanahan, Jakarta, 2000, di akses pada bulan Maret 2009.

M. Yamin, “ Revitalisasi Penggunaan Tanah”, tanggal 17 Oktober 2005. Makalah “Landreform Di Indonesia”, oleh ALSA KLI UGM.

Media Komunikasi Pertanahan, Bumi Bhakti Adiguna III, Edisi xii, Nomor 12.

Sayuti, “Permasalahan Konseptual dan Implementasi Dalam Pembaruan Agraria di Indonesia”, Peneliti pada Puslitbang Sosek Pertanian, Bogor. Akses Internet tanggal 13 April 2009.

diakses terakhir tanggal 4 Mei 2009.

Artha Rumondang Siburian : Eksistensi Larangan Kepemilikan Tanah Secara Latifundia Dan Absentee (Guntai): Studi Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.

Dokumen terkait