• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Perlu adanya Standar Pelayanan Medis atau Formularium pengobatan Demam Berdarah Dengue pada pasien anak yang disepakati untuk memperbaiki jumlah obat dan dosis pemberian obat yang tepat sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan :

Penelitian prospektif mengenai Drug Therapy Problems pada pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit lain agar dapat memonitoring pengobatan DBD pada pasien secara langsung.

125

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008, Proses Penularan Penyakit DBD, http://dhiez/ category/kesehatan-info-penyakit/virus-menular-berbahaya-terhadap-manusia/, diakses t anggal 29 Novem ber 2010.

Anonim, 2010, Nyamuk Aedes sp, http://ripanimusyaffalab. com/2010/02/nyamuk -aedes-sp-bagian-1.html, diakses tanggal 29 November 2010.

Azhar,T.N., Sastramiharja,H.,Suhadi,I., Dediwan, 2006, Rancangan Obat Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Bahan Alam Dengan Pendekatan Imunomodulasi, Medika,XXXII,No 12, Jakarta, 416

Cipolle,R.J.,Strand,L.M.,and Morley,P.C.,2004, Pharmaceutical Care Practice, First Edition, Mc Graw Hill, New York, pp. 178-179.

Depkes,RI.,2008, Tata Laksana Demam Berdarah Dengue, http://www.depkes. go.id/download/Tata%20Laksana%20DBD.pdf , diakses tanggal 19 Februari 2010

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2003, Informatorium Obat Nasional Indonesia, cetakan kedua, CV. Sagung Seto, Jakarta, pp.21,26,117,124,126,148, 150, 154,183,197, 198,229,231,275-277,347,398. Djamanshiro, 2008, Demam Berdarah Dengue, http://one.indoskripsi.com/

node/746, diakses tanggal 19 Februari 2010

ISFI, 2009, ISO:Informasi Spesialite Indonesia, volume 44, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta, pp.221,449,519,521,522,531,548.

Joenoes,N.Z.,2002,Ars Prescribendi: Resep yang Rasional, Cetakan ketiga, Airlangga University Press, Surabaya, pp. 63-66.

Krishnajaya , M.S., 2004, Prosedur Tetap Penanggulangan KLB dan Bencana Propinsi Jateng, Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, Semarang, pp. 28-30. Kristina, Isminah, Leni Wulandari, 2004, Kajian Masalah Kesehatan Demam

Berdarah Dengue, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Jakarta,pp.20.

Kurniandari, T., 2003, Pola Peresepan Obat Demam Berdarah Dengue Tanpa Komplikasi Pada Anak di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Massi, M.N.,dan Sabran.,A.A., 2006, Teknik Identifikasi Serotipe Virus Dengue (DEN 1-4) dengan Uji Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), http://www.akademik.unsri.ac.id/ download/ journal/files/medhas/

TP -Teknik%20Identifikasi%20_dr.%20Muh.%20Nasrum_.pdf , diakses tanggal 8 Februari 2010

Matuhah,H.,Abidin,T.,2009, Referat Oral Corticosteroid , http://www.scribd. com / doc/13461798/Oral-Kortikosteroid , diakses tanggal 12 Januari 2011.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, 2009, Sejarah Budi Rahayu, http://rsubudirahayu-pekalongan. com/ indek.php?option=com , diakses tanggal 10 Februari 2010

Praktiknya,W.,A.,2001, Dasar – dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,pp.10,13.

Rovers,J.P.,Currie,J.D.,2007, A Practical Guide to Pharmaceutical Care:A Clinical Skills Primers, 3th ed.,American Pharmacists Association, Washington,D.C.pp 23,47,89,107.

Sapury, A.G.,2003, Kajian Pengobatan Pasien Anak DBD Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap R.S Panti Rapih Yogyakarta, periode Januari – Juni 2001, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Sastroasmoro,S.,Ismael,S.,2008, Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi 3, Sagung Seto, Jakarta, pp.93.

Seto, S.,Nita, Y., dan Triana, L., 2004, Manajemen Farmasi Lingkup : Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi, 295-298, Airlangga University Press, Surabaya

Setyoputranto, N.P.W., 2005, Pola Peresepan Demam Berdarah Dengue Dewasa Non Komplikasi di Instalasi Rawat Inap RS Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Siddik,D.,Suparmin, dan Halim, B., 2001, Penatalaksanaan Kasus Kehamilan dengan Demam Berdarah Dengue, Medika, XXVII, No 1, Jakarta, 26 – 28 Soedarmo,S.S.P.,Garna,H.,Hadinegoro,S.R.S, dan Satari,H.I.,2008, Buku Ajar

Infeksi dan Pediatri Tropis, Edisi kedua, Badan Penerbit IDAI, Jakarta, pp 155-156, 168-170.

Springhouse Corporation, 2000, Handbook of Pediartic Drug Therpay, Springhouse, Corporation, USA, pp.2,7,35,117, 125,155,227,299, 493, 581, 617,745.

Sutedjo,A.Y.,2008, Mengenal Obat – Obatan Secara Mudah&Aplikasinya Dalam Perawatan, Amara Books,Yogyakarta, pp.4.

Suvatte, 2008, Pendahuluan Demam Berdarah Dengue,http://www.kedokteran. ifo/download/penatalaksanaan%20Demam%20Berdarah%20Dengue%20di%2 0Indonesia.pdf, diakses tanggal 19 Februari 2010

Tjay,H.T.,dan Rahardja,K.,2002, Obat – obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek – efek Sampingnya, Edisi V, Cetakan Pertama, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

World Health Organization, 1999a, Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.30-31.

World Health Organization,1999b, Guidelines for Treatment of Dengue Fever/Dengue Haemorrhagic Fever in Small Hospital, Regional Office for South-East Asia, New Delhi, pp.7-15.

World Health Organisation, 2005, Pocket Book of Hospital Care for Children,Guidelines for the Management of Common Illness with Limited Resources,2005, diterjemahakan oleh Tim Adaptasi Indonesia, Edisi 1, Penerbit WHO Indonesia dengan Depkes R.I.,Jakarta, pp.162-167.

World Health Organisation, 2007. Variable endemicity for DF/DHF in countries of SEA Region, 2007, www.searo.who.int, diakses tanggal 12 Januari 2011 World Health Organisation, 2009, Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment,

Prevention and Control dan Pocket Book of Hospital Care for

Children,Guidelines for the Management of Common Illness with Limited Resources, WHO Press, Switzerland.

Wulandari, A.B., 2009, Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Anak Dengue Shock Syndrome (DSS) di Instalasi Rawat Inap RSUP.Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Lampiran 1. Guidelines for Treatment of Dengue Fever/Dengue Haemmorhagic Fever in Small Hospital

Lampiran 2. Pocket Book of Hospital Care for Children,Guidelines for the Management of Common Illness with Limited Resources

Lampiran 3. Dengue Guidelines For Diagnosis,Treatment, Prevention and Control

Lampiran 8. Hasil Wawancara Hasil Wawancara :

1. Mengapa pada pasien DBD anak yang mengalami mual muntah tidak diberikan obat untuk mengatasi mual muntah yang terjadi ?

Jawab :

Alasan tidak diberikan obat untuk mengatasi mual muntah karena mual muntah merupakan gejala atau symptom dari DBD yang menunjukkan adanya hepatomegali (pembesaran hati), sedangkan pengobatan untuk DBD lebih kearah etiologinya (penyebab) bukan melihat kearah gejala yang ada. Oleh karena itu, dalam pengobatan DBD tidak diberikan obat untuk mengatasi mual muntah.

2. Apakah alasan pemberian kombinasi antibiotik pada pasien DBD anak ? Jawab :

Pemberian kombinasi antibiotik dalam pengobatan DBD ditujukan untuk profilaksis atau pencegahan terhadap bakteri – bakteri baik yang Gram positif maupun Gram negatif yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi lainnya, karena pasien DBD anak mengalami penurunan daya tahan tubuh dan sangat rentan terhadap kuman – kuman yang ada disekitarnya sehingga dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi pasien.

3. Bagaimana kriteria para dokter di RSU Budi Rahayu Pekalongan dalam menentukan kriteria diagnosis DBD pada anak ?

Jawab :

Kriteria diagnosis DBD antara lain :

a. Trombosit mengalami penurunan sebesar 100.000/µl atau kurang

b. Kadar hematokrit meningkat lebih dari 3 kali c. Hemoglobin menurun

Namun, tidak semua pasien DBD anak yang menjalani rawat inap di RSU Budi Rahayu Pekalongan memenuhi seluruh kriteria tersebut, dikarenakan adanya kekhawatiran orang tua apabila dari hasil pemeriksaan laboratorium anaknya telah

menunjukkan penurunan trombosit, sehingga pasien DBD anak yang tetap menjalani rawat inap meskipun memiliki penurunan trombosit kurang dari

100.000/µl.

4. Mengapa dalam pengobatan DBD tidak diberikan obat antiviral? Padahal diketahui bahwa penyebab DBD sendiri adalah virus dengue.

Jawab :

Dalam pengobatan DBD tidak diberikan antiviral karena selama ini pemberian antiviral untuk pengobatan DBD tidak berfungsi (tidak dapat menghilangkan virus dengue) dan diketahui antiviral seperti Acyclovir tidak cocok untuk diindikasikan menghilangkan penyebab DBD yaitu virus dengue.

5. Apakah dari hasil pemeriksaan anti dengue (jika Ig G dan Ig M menunjukkan positif) pasien pasti terkena DBD ?

Jawab :

Tidak selalu menunjukkan DBD dikarenakan dari hasil pemeriksaan serologi tersebut memiliki sensitivitas yang sangat tinggi sehingga dapat menghasilkan positif palsu. Oleh karena itu, dalam menegakkan diagnosis apakah benar pasien terkena DBD atau tidak harus dilihat seperti kriteria yang telah disebutkan diatas.

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Titien

(NIM:07814007)

Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 20 Juli 1989

Orang Tua :

Ayah : Agus Setiawan

Ibu : Undawati

Kedudukan dalam keluarga : Anak ke-4 dari 4 bersaudara

Riwayat Pendidikan :

 Tahun 1994-1995 menempuh pendidikan di TK Cempaka Jaya Pekalongan

 Tahun 1995-2001 menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Sampangan Pekalongan

 Tahun 2001-2004 menempuh pendidikan di SLTP Negeri 1 Pekalongan  Tahun 2004-2007 menempuh pendidikan di SMA St. Bernardus

Pekalongan

 Tahun 2007 sampai sekarang ini menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dokumen terkait