• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Sejahtera, Dengan Hormat,

Nama saya Lau Wei Lin, sedang menjalani pendidikan Kedokteran di Program S1 Ilmu Kedokteran FK USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul

“Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual Gorengan tentang Penggunaan Minyak Goreng di Kawasan Kampus USU Medan pada Tahun 2011”.

Minyak merupakan medium penggoreng bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat luas. Kurang lebih 290 juta ton minyak dikonsumsi setiap tahunnya. Ia sering kali ditambahkan ke bahan makanan dengan berbagai tujuan, salah satunya sebagai media penghantar panas atau untuk menggoreng seperti minyak goreng. Fungsi minyak goreng selain sebagai media penghantar panas, juga untuk menambah nilai kalori, memperbaiki tekstur dan cita rasa dari bahan pangan. Jenis dan jumlah minyak goreng yang kita konsumsi sehari-hari sangat erat kaitannya dengan kesehatan kita.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan penjual gorengan tentang penggunaan minyak goreng di kawasan kampus USU Medan tahun 2011.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kapada ibu mengenai:

a) Data demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, pengeluaran. b) Perilaku penggunaan minyak goreng dengan komponennya yaitu pengetahuan,

sikap dan tindakan ibu.

Wawancara akan kami lakukan sekitar 20 menit. Petugas pewawancara adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU bersama peneliti.

Partisipasi Bapak / Ibu bersifat sukarela tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahsiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Bapak / Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun.

Bila Bapak / Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya: Nama : Lau Wei Lin

Alamat : Jl. Dr. Mansyur No.4, Medan. No. HP: 087868623414

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak / Ibu yang telah ikut berpatisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Bapak / Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Bapak / Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, ……….. 2011 Peneliti

Lampiran 3:

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

__________________________________________________________________

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama :

Alamat : Telp/ HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang Penelitian “Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penjual Gorengan tentang Penggunaan Minyak Goreng di Kawasan Kampus USU Medan pada Tahun 2011” maka dengan ini saya

secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam panelitian tersebut.

Demikianlah surat pertanyaan ini dapat dipergunakan seperlunya. Sesewaktu saya ingin menundurkan diri dari penelitian ini tidak akan dikenakan sanksi apapun.

Medan, ………. 2011

Lampiran 4:

DRAFT KUISIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENJUAL GORENGAN TENTANG PENGGUNAAN MINYAK GORENG DI KAWASAN

USU MEDAN PADA TAHUN 2011 A. Karakteristik Responden

a. No Responden :

b. Umur :

c. Pendidikan : d. Pendapatan (dalam 1 hari) : e. Pengeluaran (dalam 1 hari) : B. Sumber Informasi

a. Apakah bapak/ ibu pernah memperoleh informasi mengenai penggunaan minyak? 1. Ya

2. Tidak

b. Dari mana bapak/ ibu memperoleh informasi mengenai penggunaan minyak? No Sumber Informasi Ya Tidak

1 Media Massa 2 Teman / Keluarga 3 Petugas Kesehatan

C. Pengetahuan

1. Menurut bapak/ ibu, apakah pengertian minyak goreng?

a. Minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan digunakan untuk menggoreng bahan makanan.

b. Minyak yang berasal dari hewan, berbentuk padat dan digunakan untuk menggoreng makanan.

c. Minyak yang berasal dari bahan kimia kemudian dimurnikan dan digunakan untuk menggoreng makanan.

2. Menurut bapak/ ibu bagaimana minyak goreng yang baik?

a. Minyak yang berwarna jernih, tidak berbau tengik dan mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh.

b. Minyak yang tidak mengandung kotoran-kotoran yang melayang walaupun sudah berbau tengik.

c. Minyak yang bermerek dan mahal .

3. Menurut bapak/ ibu, berapa kalikah seharusnya minyak goreng itu baik untuk digunakan?

a. 1- 2 kali. b. 3 kali. c. ≥ 4 kali.

4. Apakah manfaat penggunaan minyak gorang dalam proses menggoreng makanan? a. Medium penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan

kalori dalam bahan pangan.

b. Membuat makanan menjadi lebih enak ketika di konsumsi. c. Hanya untuk mengoreng makanan agar cepat matang.

5. Menurut bapak/ ibu, apakah yang dimaksud dengan minyak goreng berulang kali? a. Minyak bekas sisa penggorengan yang telah digunakan (≥ 2 kali) dan dapat

digunakan kembali, tetapi bila ditinjau dari komposisinya minyak yang mengandung bahan yang bersifat karsinogenik.

b. Minyak yang sudah berubah warna menjadi kehitaman.

c. Minyak yang sudah mengandung kotaran-kotaran, tidak mempedulikan berapa kali sudah digunakan.

6. Pada penggorengan yang ke berapa kalikah minyak goreng tidak dapat digunakan lagi?

a. Penggorengan ke-3 kali. b. Penggorengan ke-4 kali. c. Penggorengan ke-5 kali.

7. Menurut bapak/ ibu, bagaimana minyak goreng bisa rusak?

a. Pemanasan pada suhu tinggi dan digunakan untuk menggoreng bahan pangan secara berulang-ulang (≥2 kali).

b. Dari makanan itu sendiri dan bercampur dengan air. c. Minyak goreng tidak akan rusak.

8. Menurut bapak/ ibu, kapankah sebaiknya minyak goreng diganti dengan yang baru? a. Setiap menggoreng makanan yang ketiga.

b. Setelah menggoreng makanan yang baru. c. Setelah beberapa hari disimpan.

9. Menurut bapak/ ibu, bagaimana ciri-ciri minyak goreng yang tidak bisa digunakan lagi?

a. Berwarna kehitaman, berbau dan berbusa pada saat digunakan.

b. Apabila sudah mengandung kotorankotoran-kotoran yang melayang sahaja. c. Tidak akan berusak.

10. Menurut bapak/ ibu, cara apa yang dapat membuat minyak goreng berulang kali berwarna jernih kembali dan bertahan lebih lama, serta mengembalikan mutunya? a. Minyak goreng berulang kali disaring dan ditambahkan tepung terigu dan

mentega dengan takaran suka-suka.

b. Minyak goreng berulang kali ditambahkan plastik dan dipanaskan bersama. c. Tidak ada cara.

11. Menurut bapak/ ibu, perubahan apa yang terjadi pada makanan yang diolah menggunakan minyak goreng yang berulang kali?

a. Merusak nilai gizi dan vitamin makanan. b. Tidak menyebabkan perubahan apapun.

c. Makanan menjadi lebih enak ketika dikonsumsi.

12. Menurut bapak/ ibu, cara apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan pada minyak goreng?

a. Menggoreng bahan pangan yang sejenis setiap kali menggunakan minyak goreng yang baru.

b. Memasukkan plastik ke dalam minyak goreng. c. Menambah bahan kimia ke dalam minyak goreng.

13. Menurut bapak/ ibu, penyimpanan minyak goreng berulang kali (≥2 kali) terhadap minyak itu sendiri dapat meyebabkan apa?

a. Menyebabkan minyak menjadi berbau tengik dan berjamur. b. Tidak menyebabkan apa-apa.

14. Menurut bapak/ ibu, apakah efek kesehatan yang akan terjadi pada tubuh jika terus-menerus menggoreng makanan dengan menggunakan minyak berulang kali? a. Menyebabkan penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke.

b. Menyebabkan diabetes (penyakit kencing manis). c. Tidak memiliki efek apapun.

15. Menurut bapak/ ibu, cara apakah yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari penggunaan minyak goreng berulang kali?

a. Setelah menggoreng hendaknya minyak didinginkan dan disaring dengan saringan untuk menyaring sisa gorengan.

b. Menambah minyak yang baru setiap kali menggoreng bahan pangan. c. Membuang minyak goreng yang telah digunakan.

D. Sikap

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju 1 Perlu mencari informasi mengenai

penggunaan minyak goreng.

2 Perlu memperhatikan kondisi fisik kemasan pada saat membeli minyak goreng untuk minyak goreng curah.

3 Minyak goreng bermerek lebih baik daripada minyak goreng curah.

4 Dalam proses menggoreng makanan, minyak goreng berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan.

5 Setiap menggoreng makanan selalu menggunakan minyak goreng yang baru.. 6 Dalam mengolah makanan sebaiknya

menggunakan minyak goreng yang sudah digunakan kurang dari 2 kali.

7 Pemanasan minyak goreng pada suhu tinggi dapat merusak minyak goreng.

8 Minyak goreng yang sudah digunakan ≥2 kali sebaiknya tidak digunakan lagi atau di buang. 9 Minyak goreng yang telah berubah warna dan telah berbusa sebaiknya tidak digunakan lagi.

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju 10 Penggunaan minyak goreng berulang kali (≥2

kali) untuk mengolah makanan akan

mempengaruhi mutu dan nilai gizi dari bahan pangan yang digoreng.

11 Tanda makanan yang sudah berubah mutu dan nilai gizinya adalah rasa makanan tidak enak, warna menjadi kurang menarik, dan terasa gatal di tenggorokan pada saat makan makanan tersebut.

12 Menggoreng makanan yang berbeda dengan menggunakan minyak goreng yang sama dapat menyebabkan kerusakan pada bahan pangan. 13 Penggunaan cara daur ulang minyak goreng

berulang dengan plastik atau bahan kimia untuk mengembalikan mutu minyak goreng dapat membahayakan kesehatan jika minyak goreng tersebut dikonsumsi.

14 Selalu mengkonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng berulang kali (≥2 kali), akan menyebabkan hipertensi, penyakit jantung dan stroke.

15 Mendinginkan minyak goreng setelah

digunakan dan menyaringnya dengan saringan untuk menghilangkan sisa kotoran dari

menggoreng sebelumnya, dapat mengurangi efek negatif dari penggunaan minyak goreng berulang kali (≥2 kali)

E. Tindakan

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Bapak/ ibu mencari informasi mengenai penggunaan minyak goreng.

2 Bapak/ ibu memperhatikan kondisi fisik kemasan pada saat membeli minyak goreng curah.

3 Bapak/ ibu menggunakan minyak goreng bermerek untuk menggoreng.

4 Bapak/ ibu menyimpan minyak goreng di tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.

No Pertanyaan Ya Tidak 5 Bapak/ ibu sebelum menggoreng makanan,

terlebih dahulu memanaskan minyak goreng baru kemudian menggoreng makanan.

6 Bapak/ ibu menggunakan minyak goreng baru pada pertama kali menggoreng. 7 Bapak/ ibu menggunakan minyak goreng

yang baru setiap kali menggoreng jenis makanan yang berbeda.

8 Bapak/ ibu tidak menggunakan minyak goreng yang sudah digunakan ≥2 kali. 9 Bapak/ ibu tidak menggunakan minyak goreng yang sudah berwarna hitam dan sudah berbusa.

10 Bapak/ ibu tidak menyimpan minyak goreng yang rusak atau yang sudah digunakan ≥2 kali.

11 Bapak/ ibu membuang minyak goreng yang sudah rusak atau yang sudah digunakan ≥2 kali.

12 Bapak/ ibu mencampurkan minyak goreng yang sudah digunakan ≥2 kali dengan minyak goreng yang baru.

13 Bapak/ ibu tidak melakukan cara-cara daur ulang minyak goreng berulang kali.

14 Bapak/ ibu mencuci tempat minyak goreng berulang kali (≥2 kali.) sehabis mengganti minyak bekas dengan minyak baru.

15 Bapak/ ibu mendinginkan minyak goreng setelah digunakan dan kemudian

menyaringnya dengan saringan untuk menghilangkan sisa kotoran dari proses menggoreng sebelumnya.

Lampiran 5:

Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Variabel No. Total Pearson

Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 11 13 14 0.577 0.537 0.569 0.744 0.699 0.675 0.738 0.537 0.718 0.687 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0.960 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sikap 5 6 10 12 0.695 0.689 0.831 0.689 Valid Valid Valid Valid 0.911 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tindakan 1 2 3 5 7 12 0.930 0.787 0.732 0.936 0.433 0.901 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0.838 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Lampiran 7:

Frequencies Table

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki-laki 11 35.5 35.5 35.5 perempuan 20 64.5 64.5 100.0 Total 31 100.0 100.0 Pendidikan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SD 9 29.0 29.0 29.0 SMP 12 38.7 38.7 67.7 SMA 10 32.3 32.3 100.0 Total 31 100.0 100.0 Range Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 20-29 5 16.1 16.1 16.1 30-39 12 38.7 38.7 54.8 40-49 7 22.6 22.6 77.4 >50 7 22.6 22.6 100.0 Total 31 100.0 100.0

Range Penghasilan Bersih

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <100000 11 35.5 35.5 35.5 100000-250000 16 51.6 51.6 87.1 >250000 4 12.9 12.9 100.0 Total 31 100.0 100.0 Informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid ya 20 64.5 64.5 64.5 tidak 11 35.5 35.5 100.0 Total 31 100.0 100.0 Sumber informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 11 35.5 35.5 35.5 media massa 11 35.5 35.5 71.0 teman/ keluarga 7 22.6 22.6 93.5 petugas kesehatan 2 6.5 6.5 100.0 Total 31 100.0 100.0

Tingkat Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid cukup 10 32.3 32.3 32.3 baik 21 67.7 67.7 100.0 Total 31 100.0 100.0 Tingkat Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid cukup 11 35.5 35.5 35.5 baik 20 64.5 64.5 100.0 Total 31 100.0 100.0 Tingkat Tindakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kurang 1 3.2 3.2 3.2 cukup 23 74.2 74.2 77.4 baik 7 22.6 22.6 100.0 Total 31 100.0 100.0

Crosstabs

Pendidikan responden * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation Tingkat Pengetahuan

Total

cukup baik

Pendidikan responden SD Count 4 5 9

% within Pendidikan responden 44.4% 55.6% 100.0% SMP Count 4 8 12 % within Pendidikan responden 33.3% 66.7% 100.0% SMA Count 2 8 10 % within Pendidikan responden 20.0% 80.0% 100.0% Total Count 10 21 31 % within Pendidikan responden 32.3% 67.7% 100.0%

Informasi * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation Tingkat Pengetahuan Total cukup baik Informasi ya Count 5 15 20 % within Informasi 25.0% 75.0% 100.0% tidak Count 5 6 11 % within Informasi 45.5% 54.5% 100.0% Total Count 10 21 31 % within Informasi 32.3% 67.7% 100.0%

Sumber informasi * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation

Tingkat Pengetahuan

Total

cukup baik

Sumber informasi tidak Count 5 6 11

% within Sumber informasi 45.5% 54.5% 100.0%

media massa Count 2 9 11

% within Sumber informasi 18.2% 81.8% 100.0%

teman/ keluarga Count 3 4 7

% within Sumber informasi 42.9% 57.1% 100.0%

petugas kesehatan Count 0 2 2

% within Sumber informasi .0% 100.0% 100.0%

Total Count 10 21 31

% within Sumber informasi 32.3% 67.7% 100.0%

Tingkat Pengetahuan * Tingkat Sikap Crosstabulation Tingkat Sikap

Total

cukup baik

Tingkat Pengetahuan cukup Count 5 5 10

% within Tingkat Pengetahuan 50.0% 50.0% 100.0% baik Count 6 15 21 % within Tingkat Pengetahuan 28.6% 71.4% 100.0% Total Count 11 20 31 % within Tingkat Pengetahuan 35.5% 64.5% 100.0%

Tingkat Pengetahuan * Tingkat Tindakan Crosstabulation Tingkat Tindakan

Total

kurang cukup baik

Tingkat Pengetahuan cukup Count 1 8 1 10

% within Tingkat Pengetahuan 10.0% 80.0% 10.0% 100.0% baik Count 0 15 6 21 % within Tingkat Pengetahuan .0% 71.4% 28.6% 100.0% Total Count 1 23 7 31 % within Tingkat Pengetahuan 3.2% 74.2% 22.6% 100.0%

Tingkat Sikap * Tingkat Tindakan Crosstabulation Tingkat Tindakan

Total

kurang cukup baik

Tingkat Sikap cukup Count 1 8 2 11

% within Tingkat Sikap 9.1% 72.7% 18.2% 100.0%

baik Count 0 15 5 20

% within Tingkat Sikap .0% 75.0% 25.0% 100.0%

Total Count 1 23 7 31

Dokumen terkait