• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Diharapkan agar Pemerintah dalam membuat pengaturan tentang divestasi harus disesuaikan dengan iklim perekonomian di Indonesia dan memuat persyaratan yang menarik minat para investor asing untuk menanamkan investasinya dengan ketentuan hal tersebut tidak merugikan kepentingan warga negara Indonesia

2. Diharapkan agar Pemerintah dalam membuat peraturan sebaiknya dijelaskan secara terperinci mengenai definisi operasional yang dirasa dapat menimbulkan permasalahan untuk ke depannya. Dengan adanya definisi operasional tersebut maka sudah ada batasan-batasan yang dapat dijadikan acuan apabila terjadi sengketa mengenai definisi operasional misalnya “keadaan tertentu” dalam hal pembelian saham divestasi.

3. Diharapkan agar divestasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintah harus lebih cermat dalam teliti dalam menyetujui sebuah kontrak karya, agar ketika akan dilaksanakan divestasi baik terhadap saham modal asing maupun saham milik Pemerintah, tidak menimbulkan masalah yang dapat merugikan baik Pemerintah maupun Penanam modal asing.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Anoraga, Pandji. Perusahaan Multi Nasional Penanaman Modal Asing, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995.

Asrun, Andi M. BLBI Perspektif Hukum, Politik, dan Ekonomi, Hasil Riset Bank Indonesia (Satgas BLBI ) dengan Judicial Watch Indonesia.

Ginting, Budiman. Hukum Investasi: Perlindungan Pemegang Saham Minoritas dalam Perusahaan Penanam Modal Asing, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2007.

Harjono, Dhaniswara K. Hukum Penanaman Modal, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Heron, dkk. Negosiasi Efektif Sebuah Panduan Praktis, Jakarta: Perwakilan

Indonesia, 2002.

HS, H. Salim. Hukum Divestasi di Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2010.

Hukum Pertambangan di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Riduan. Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Bina Cipta, 2004. Saleng, H. Abrar. Hukum Pertambangan, Yogyakarta: UII Press, 2004. Sembiring, Sentosa. Hukum Investasi, Bandung: Nuansa Aulia, 2009.

Sinaga, Budiman N.P.D. Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa dari Perspektif Sekretaris, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Siregar, Mahmul. Perdagangan Internasional dan Penanaman Modal; Studi Kesiapan Indonesia dalam Perjanjian Investasi Multilateral, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2005.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1996.

dan Sri Mamudji., Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Soemitro, Ronny Hanitijo. Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.

. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimentri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Untung, Hendrik Budi. Hukum investasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Waluyo, Bambang. Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996. Wuisman, DJJ. M. Penelitian ilmu-ilmu sosial jilid I, Penyunting M. Hisyam, Jakarta:

UI Press, 1996. B. Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Asing.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 sebagaimana telah mengalami perubahan yaitu diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1993 kemudian diubah lagi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.01/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.05/2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.05/2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Investasi Pemerintah.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.05/2008 Tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.05/2008 Tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pengelolaan Dana dalam Rekening Induk Dana Investasi.

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1409.K/201/M.PE/1996 Tentang Tata dan Cara Pengajuan Pemrosesan Pemberian Kuasa Pertambangan, Izin Prinsip, Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

C. Makalah, Internet

http://www.djkn.depkeu.go.id/content/berita/bmn/newmont-unpad-2.html http://perjuanganindonesiabaru.wordpress.com/2009/06/07/divestasi/ http://www.tambangnews.com/berita/utama/1434-hadiyanto-pemerintah-berhak- akuisisi-saham-newmont.html

Nasution, Bismar. Perihal Pembelian Saham 7% (tujuh persen) Saham PT. Newmont Nusa Tenggara Oleh Pusat Investasi Pemerintah, Makalah disampaikan dalam Seminar Sehari Divestasi Saham PT. Newmont Nusa Tenggara oleh Pemerintah Indonesia, Fakultas Hukum USU, tanggal 22 Nopember 2011.

Nasution, Faisal Akbar. Kisruh BPK vs Kemenkeu Terkait PT. Newmont Nusa Tenggara Apakah Berujung Ke Pengadilan, Makalah disampaikan dalam Seminar Sehari Divestasi Saham PT. Newmont Nusa Tenggara oleh Pemerintah Indonesia, Fakultas Hukum USU, tanggal 22 Nopember 2011.

Sitepu, Runtung. Kewenangan Menteri Keuangan untuk Membeli Divestasi 7% (tujuh persen) Saham PT. Newmont Nusa Tenggara Ditinjau dari Aspek Akademis, Makalah disampaikan dalam Seminar Sehari Divestasi Saham PT. Newmont Nusa Tenggara oleh Pemerintah Indonesia, Fakultas Hukum USU, tanggal 22 Nopember 2011.

LAMPIRAN A. Lampiran 1

Form 1 :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FORM 1. LAPORAN POSISI PORTOFOLIO INVESTASI PER TRANSAKSI PERUBAHAN

No. JENIS INVESTASI NILAI INVESTASI KETERANGAN PERIODE SEBELUMNYA % PERIODE INI % 1 2 3 4 5 6 7 1. 2. Surat Berharga a. Saham 1). … 2). … 3). … b. Surat Utang 1). … 2). … 3). … Sub total Investasi Langsung 1). … 2). … 3). … Sub total Total Jakarta, … 20xx Kepala/Direktur … ………. NIP ……….

B. Lampiran 2

Form 2 :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FORM 1. LAPORAN POSISI PORTOFOLIO INVESTASI PER TRANSAKSI PERUBAHAN

No. JENIS INVESTASI NILAI INVESTASI KETERANGAN PERIODE SEBELUMNYA % PERIODE INI % 1 2 3 4 5 6 7 1. 2. Surat Berharga c. Saham 4). … 5). … 6). … d. Surat Utang 4). … 5). … 6). … Sub total Investasi Langsung 4). … 5). … 6). … Sub total Total Jakarta, … 20xx Kepala/Direktur … ………. NIP ………. Menteri Keuangan Ttd Sri Mulyani Indrawati

Dokumen terkait