• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, guru dapat

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

sebagai salah satu metode pembelajaran. Materi yang akan dibahas juga harus dipertimbangkan kondisi dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh siswa.

2. Guru harus menciptakan relasi yang baik dengan siswa terutama pada siswa yang pasif dan kurang percaya diri dalam berpendapat, sehinggga siswa merasa nyaman dan berani saat proses pembelajaran berlangsung. 3. Untuk Penelitian selanjutnya, sebaiknya jumlah siswa dalam kelas tidak

lebih dari 25 siswa, hal ini dikarenakan semakin banyak siswa maka suasana kelas akan kurang kondusif dan efektif saat proses pembelajaran. 4. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan bahasa yang

lebih sederhana atau bahasa yang digunakan sehari-hari, agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., dan Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ke-7. Jakarta: Bumi Aksara.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Echols, John M. dan Shadily, Hassan. 2005. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Endarwati, Hardani. 2011. Upaya Peningkatan Motivasi Dan Keaktifan Berkomunikasi Siswa Dengan Strategi Snowball Throwing Pada Pembelajaran Biologi Di Kelas X3SMAN 1 Sukoharjo. Universitas Sebelas Maret.

Gagne, RM. 1988. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Marza, Ayu Fitria. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Kecakapan Komunikasi Dan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 45 Palembang Pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak Pada Manusia. Universitas Sriwijaya Palembang.

Mohib, Asrori. 2010. Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Palardy, J. Mikhael. 1975. Teaching Today, Task and Challenge. New York :

MacMillan Pub.Co.

Ratumanan, T. Gerson. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unuversitas Negeri Surabaya Press

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model Perlibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta : Prenata Media

Rusman, Arif Maftukhin, Nurhidayati. 2012. Pemanfaatan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 22 Purworejo. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Safitri, Diyan Tunggal. 2011. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika,” Jurnal MIPA.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stándar Proses Pendidikan Cetakan ke-5 Jakarta : Kencana.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : AR-RUZZ Media.

Solihatin Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara. Slameto. 2006. Prinsip-Prinsip Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta

Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning Teori,Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media

Slavin, R.E. 2012. Educational Psychology: Theory and Practice. Bandung: Nusa Media.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Cetakan Ke-1. Surabaya: Usaha Nasional.

Subiyanto. 1998. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam : Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Sudirman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugandi, A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES

Sukantari, Rahayu. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Disertai Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Kimia Siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Surakarta pada materi termokimia. Universitas Negeri Surakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning “ Teori dan Aplikasi Paikem”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Surya, Dharma. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan PMPTK

Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryobroto, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UGM-Pers

Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Cetakan Pertama. Jakarta, PT Bumi Aksara

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Wenno. I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual.

Yogyakarta : Inti Media.

Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Jakarta: Bumi Aksara.

Winkel. 2008. Psikologi Pengajaran. Jakarta :Gramedia

Wiraatmadja, R. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ke-5. Remaja Rosdakarya:Bandung

Lampiran 1

SILABUS Sekolah : SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XI/IPA

Semester : 2

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (6 Kali Pertemuan)

Kompetensi Dasar Indikator Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (Menit) Alat, Media dan Sumber Belajar 3.6 menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan dan/atau penyakit yang terdapat pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).

1. Menjelaskan pengertian,

struktur dan fungsi (saraf, endokrin, dan penginderaan). 2. Menjelaskan proses bekerjanya saraf, endokrin, dan penginderaan. 3. Mendeskripsikan proses regulasi (saraf, endokrin, dan penginderaan). 1. Pengertian Hormon. 2. Perbedaan sistem hormon dan saraf. 3. Jenis-jenis kelenjar endokrin. 4. Fungsi masing-masing kelenjar endokrin. 5. Organ target 6. Cara kerja hormon. 7. Proses regulasi sistem hormon. 1. Mendiskusikan materi pembelajaran secara berkelompok. 2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. 3. Melakukan tanya jawab mengenai materi 1. Post-test 2. Lembar Observasi 3. Kuisioner 10 X 45 menit 1. Laptop 2. LCD 3. Proyektor 4. Papan Tulis 5. Spidol 6. Buku Biologi SMA kelas XI

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu (Menit) Alat, Media dan Sumber Belajar 4. Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan dan/atau penyakit yang terjadi pada saraf, endokrin, dan penginderaan.

8. Kelainan dan/atau penyakit yang terjadi pada sistem hormon. 9. Cara mencegah terjadinya penyakit pada sistem hormon. 10. Penyebab terjadinya penyakit pada sistem hormon. pembelajaran

Yogyakarta, 9 Februari 2015

Peneliti,

Natalia Setitit

NIM : 111434028

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Sekolah : SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas) / 2 Pertemuan ke : 1, 2 & 3

Alokasi Waktu : 5 x 45 menit ( 3 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan Struktur dan Fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses kelainan / penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).

C. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan pengertian hormon

2. Menjelaskan struktur dan fungsi hormon 3. Menjelaskan proses kerja hormon

Kognitif Proses

1. Menganalisis perbedaakan struktur dan fungsi masing-masing hormon 2. Menganalisis tahapan-tahapan proses kerja hormon

3. Menganalisis proses regulasi pada sistem hormon Afektif Karakter

1. Serius dalam diskusi kelompok

2. Bertanggung jawab dalam mengikuti snowball throwing

3. Berani dalam memberikan pendapat

4. Percaya diri dalam presentasi dan tanya jawab 5. Jujur dalam mengerjakan soal posstest

Afektif Sosial

1. Berdiskusi dengan semangat kerja dan saling menghargai pendapat teman

2. Melakukan snowball throwing dengan semangat kerjasama dan saling menghargai.

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan pengertian hormon

2. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan struktur hormon.

3. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan fungsi hormon.

4. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan proses kerja hormon.

5. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat mendeskripsikan proses regulasi pada hormon.

Kognitif Proses

1. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat mendeskripsilan struktur hormon.

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat membedakan fungsi masing-masing hormon.

3. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat menjelaskan secara berurutan proses kerja hormon.

4. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat menganalisis proses regulasi pada hormon.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat serius dalam diskusi kelompok

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat berani dalam memberikan pendapat

3. Secara pribadi dan berkelompok siswa dapat percaya diri dalam presentasi dan tanya jawab

4. Melalui posttest siswa dapat jujur dalam mengerjakan soal posstest. Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS siswa dapat saling menghargai pendapat teman.

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat saling menghargai dan semangat bekerjasama dalam kelompok.

E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Hormon

2. Struktur dan Fungsi Hormon 3. Sistem kerja hormon

4. Proses regulasi pada sistem hormon

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Cooperative Learning

Metode Pembelajaran : Snowball Throwing, Diskusi dan Ceramah

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit)

Kegiatan (Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (35 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Berdoa

2. Memberikan salam, checking persiapan kelas.

Melakukan Pre-test, apersepsi, Menyampaikan Tujuan dan Motivasi

3. Melakukan pretest 4. Mengajukan pertanyaan :

siswa meminta siswa menuliskan jawaban di papan tulis:

Apa yang terlintas dipikiran

kalian jika mendengar kata

hormon?

5. Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Inti (50 Menit)

Menyampaikan Masalah

Mengasosiasi Siswa

Membimbing siswa

6. Apa yang kalian ketahui tentang hormon ?

Dari semua yang kalian sebutkan tadi, apa yang paling menarik untuk diteliti?

“Topik : Masing-masing Kelenjar endokrin menghasilkan hormon apa saja, bagaimana struktur, fungsi, proses kerja hormon dan proses regulasi pada hormon”

Setiap siswa yang memberikan jawaban.

7. Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil 1 LKS. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa.

8. Siswa dibimbing untuk mengerjakan LKS.

9. Guru menanyakan kesulitan apa saja yang dialami dalam mengerjakan LKS.

10.Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 11.Siswa kelompok lain memberikan tanggapan atau masukan atas pertanyaan untuk menyempurnakan jawaban kelompok.

12.Guru memberi tanggapan dan masukan dari presentasi yang telah dilakukan.

13.LKS yang sudah dikerjakan dikumpulkan untuk dinilai.

Evaluasi

14.Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari.

Penutup (5 Menit)

15.Memberi tugas membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya yaitu tentang Struktur, fungsi, proses kerja dan proses regulasi pada sistem hormon

Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan

(Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (10 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Memberikan salam, checking persiapan kelas

Melakukan Apersepsi, Menyampaikan Tujuan dan Motivasi siswa 2. Mengajukkan pertanyaan :

Guru mengajukan pertanyaan dan

meminta siswa menuliskan jawaban di papan tulis:

Apa itu kelenjar?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4. Membagikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil 1 LKS.

Inti (30 Menit)

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

5. Guru menginstruksi siswa untuk berkumpul dalam kelompok yang sudah dibagi.

6. Guru menjelaskan selanjutnya akan melakukan permainan Snowball Throwing

7. Guru menjelaskan aturan permainan

8. Guru memanggil masing-masing ketua kelompok dan menyampaikan materi/ topik pembelajaran.

9. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian memberitahu

tentang materi/topik yang disampaikan oleh guru kepada teman-teman sekelompoknya. 10. Kemudian masing-masing siswa dalam tiap

kelompok membuat/ menulis 1 soal dan bertanggung jawab atas soal dan pemahaman kelompok terhadap soal yang dibuatnya. 11. Kemudian diberi tanda pemain yang satu

dipasang di dada ketua kelompok, sedang yang satu dimasukkan dalam “ bola”.

12. Guru melempar “ bola” yang sudah berisi soal didalamnya kepada salah 1 kelompok. Kelompok yang mendapat “ bola” tersebut bertugas untuk menjawab pertanyaan, jika kelompok tidak bisa menjawab atau jawannya salah dapat dilemparkan ke kelompok lain yang memiliki tanda sama seperti kelompok sebelumnya. Permainan dilanjutkan seperti yang sudah dijelaskan diatas.

13. Kelompok yang menjawab pertanyaan paling banyak mendapat poin.

14. Permainan selesai, guru bersama siswa membahas soal dan menghitung jumlah poin yang diperoleh masing-masing kelompok dengan cara melihat kelompok mana yang

sudah memiliki 2 tanda yang berbeda warnanya.

15. Kelompok yang mendapat poin terbanyak diberikan reward.

Evaluasi

16.Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari.

Penutup (5 Menit)

Penghargaan

17.Memberikan penghargaan bagi kelompok yang bagus.

18.Membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran.

19.Mengajak siswa mereflesikan hasil belajarnya 20.Memberi tugas membaca materi yang akan

dibahas minggu berikutnya yaitu tentang gangguan atau kelainan pada sistem hormon.

Pertemuan III (1 x 45 menit) Kegiatan

(Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (5 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Memberikan salam, checking persiapan kelas

Inti (30 Menit)

POSSTEST

(10 Menit) apakah ada

kesulitan pada materi di siklus 1 ?

3. Guru mengklarifikasi beberapa pertanyaan yang masih kurang jelas.

4. Mengajak siswa mereflesikan hasil Belajarnya.

5. Guru memberi tugas untuk membaca materi yang akan diajarkan pada siklus kedua yaitu tentang kelainan dan atau

penyakit pada sistem hormon.

H. Media Pembelajaran

Snowball throwing, Papan tulis, Powerpoint dan LKS.

I. Sumber Belajar

1. Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira 2. Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2B Semester II. Jakarta : Erlangga 3. LKS 1 & 2 dilengkapi dengan kunci jawaban.

J. PENILAIAN

Jenis Penilaian :

1. Ranah Kognitif : Soal post-test (bentuk soal pilihan ganda dan uraian singkat)

2. Ranah Afektif : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan Lembar Kuisioner

Instrumen Penilaian : Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian dan Pedoman Skoring (Terlampir).

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Sekolah : SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sepuluh) / 2 Pertemuan ke : 1, 2 & 3

Alokasi Waktu : 5 x 45 menit ( 3 x pertemuan ) A. Standar Kompetensi :

3. Menjelaskan Struktur dan Fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

B. Kompetensi Dasar :

3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses kelainan / penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).

C. Indikator

Kognitif Produk

1. Menyebutkan kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon

2. Menyebutkan gejala-gejala kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon

3. Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon

Kognitif Proses

1. Menganalisis perbedaan kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon 2. Menganalisis perbedaan gejala-gejala kelainan dan atau penyakit pada

sistem hormon

3. Menganalisis penyebab terjadinya kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon

4. Menganalisis cara pencegahan penyakit-penyakit pada sistem hormon Afektif Karakter

1. Serius dalam diskusi kelompok

2. Bertanggung jawab dalam mengikuti snowball throwing

3. Berani dalam memberikan pendapat

4. Percaya diri dalam presentasi dan tanya jawab 5. Jujur dalam mengerjakan soal posstest

Afektif Sosial

3. Berdiskusi dengan semangat kerja dan saling menghargai pendapat teman

4. Melakukan snowball throwing dengan semangat kerjasama dan saling menghargai

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk

1. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menyebutkan kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

2. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menyebutkan gejala-gejala kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

3. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

4. Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat menjelaskan cara pencegahan penyakit-penyakit pada sistem hormon.

Kognitif Proses

1. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat menyebutkan berbagai kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat membedakan gejala-gejala kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

3. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat menganalisis penyebab terjadinya kelainan dan atau penyakit pada sistem hormon.

4. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat mendeskripsikan cara pencegahan penyakit-penyakit pada sistem hormon.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat serius dalam diskusi kelompok

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat berani dalam memberikan pendapat

3. Secara pribadi dan berkelompok siswa dapat percaya diri dalam presentasi dan tanya jawab

4. Melalui posttest siswa dapat jujur dalam mengerjakan soal posstest. Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan diskusi dan mengerjakan LKS siswa dapat saling menghargai pendapat teman.

2. Melalui kegiatan snowball throwing siswa dapat saling menghargai dan semangat bekerjasama dalam kelompok.

E. Materi Pembelajaran

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, Diskusi dan Ceramah.

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit)

Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (35 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Memberikan salam, checking persiapan kelas.

Melakukan apersepsi, Menyampaikan Tujuan dan Motivasi siswa

2. Mengajukkan pertanyaan :

Guru mengajukan pertanyaan dan meminta siswa menuliskan jawaban di papan tulis:

Apa yang terlintas dipikiran kalian jika mendengar kata gangguan penyakit? Apa itu penyakit?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Inti (50 Menit)

Mengasosiasi Siswa

Membimbing Siswa

4. Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil 1 LKS. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa.

5. Siswa dibimbing untuk mengerjakan LKS.

6. Guru menanyakan kesulitan apa saja yang dialami dalam mengerjakan LKS

7. Guru meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 8. Siswa kelompok lain memberikan

tanggapan atau masukan atas pertanyaan untuk menyempurnakan jawaban kelompok.

9. Guru memberi tanggapan dan masukan dari presentasi yang telah dilakukan. 10.LKS yang sudah dikerjakan

dikumpulkan untuk dinilai.

Evaluasi

11.Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari.

Penutup (10 Menit)

12.Memberi tugas untuk membaca materi tentang Gangguan atau kelainan pada sistem hormon yang akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya

Pertemuan II (2 x 45 menit) Kegiatan

(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (15 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Memberikan salam, checking persiapan kelas

Melakukan Apersepsi, Menyampaikan Tujuan dan Motivasi siswa

2. Mengajukkan pertanyaan :

Guru mengajukan pertanyaan dan meminta siswa menuliskan jawaban di

apa itu penyakit addison?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4. Membagikan siswa duduk dalam kelompok dan wakil tiap-tiap kelompok mengambil 1 LKS.

Inti (60 Menit)

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

5. Guru menginstruksi siswa untuk berkumpul dalam kelompok yang sudah dibagi.

6. Guru menjelaskan selanjutnya akan melakukan permainan Snowball Throwing

7. Guru menjelaskan aturan permainan. 8. Guru memanggil masing-masing ketua

kelompok dan menyampaikan materi/ topik pembelajaran.

9. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian

memberitahu tentang materi/topik yang disampaikan oleh guru kepada teman-teman sekelompoknya.

10.Kemudian masing-masing siswa dalam tiap kelompok membuat/ menulis 1 soal dan bertanggung jawab atas soal dan pemahaman kelompok terhadap soal

yang dibuatnya.

11.Kemudian diberi tanda pemain yang satu dipasang di dada ketua kelompok, sedang yang satu dimasukkan dalam “ bola”.

12.Guru melempar “ bola” yang sudah berisi soal didalamnya kepada salah 1 kelompok. Kelompok yang mendapat “ bola” tersebut bertugas untuk menjawab pertanyaan, jika kelompok tidak bisa menjawab atau jawannya salah dapat dilemparkan ke kelompok lain yang memiliki tanda sama seperti kelompok sebelumnya. Permainan dilanjutkan seperti yang sudah dijelaskan diatas. 13.Kelompok yang menjawab pertanyaan

paling banyak mendapat poin.

14.Permainan selesai, guru bersama siswa membahas soal dan menghitung jumlah poin yang diperoleh masing-masing kelompok dengan cara melihat kelompok mana yang sudah memiliki 2 tanda yang berbeda warnanya.

terbanyak diberikan reward.

Evaluasi

16.Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari.

Penutup (15 Menit)

17.Memberi tugas membaca materi kembali materi yang tetah dipelajari yaitu tentang kelainan/ penyakit dan cara pencegahannya.

Pertemuan III (1 x 45 menit) Kegiatan

(Waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (5 Menit)

Menyiapkan Kondisi Belajar

1. Memberikan salam, checking persiapan kelas Inti (30 Menit) POSSTEST Penutup (10 Menit) Evaluasi

2. Guru menanyakan kembali apakah ada kesulitan pada materi di siklus 1 ? 3. Guru mengklarifikasi beberapa

pertanyaan yang masih kurang jelas. 4. Mengajak siswa mereflesikan hasil

Belajarnya.

5. Guru memberi ucapan terima kasih atas bantuan dan keaktifan siswa selama penelitian yang dilakukan

H. Media Pembelajaran

Snowball Throwing, Papan tulis, Powerpoint dan LKS. I. Sumber Belajar

1. Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira 2. Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2B Semester II. Jakarta : Erlangga 3. LKS 1 & 2 dilengkapi dengan kunci jawaban

J. PENILAIAN

Jenis Penilaian :

1. Ranah Kognitif : Soal post-test (bentuk soal pilihan ganda dan uraian singkat)

2. Ranah Afektif : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan lembar kuisioner/angket Instrumen Penilaian : Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian dan

Lampiran 4

HANDOUT MATERI SISTEM HORMON A. Hormon

Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh

kelenjar endokrin.

Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan mempengaruhi jaringan dan organ sasaran atau organ target. Dengan demikian sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Selain dihasilkan dari kelenjar endokrin , hormon adapula yang dihasilkan dari sel-sel saraf tertentu yang disebut neurosekretori. Hormon yang dihasilkan disebut neurohormon.

Hormon siproduksi berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon lain.

Tabel 1. Perbedaan Sistem Saraf Dan Sistem Hormon

No. Sistem Saraf Sistem Hormon

1. Sinyal yang dibawa berupa impuls saraf

Sinyal yang dibawa berupa cairan hormon

2. Impuls saraf berjalan cepat karena dihantarkan melalui serabut saraf

Efek hormon berjalan lambat karena dihantarkan melalui sistem peredaran darah

3. Organ target biasanya khusus, misalnya jika kaki terkena paku, impuls khusus dari kaki akan kembali ke kaki

Organ target ada yang khusus ada pula yang umum. Misalnya hormon vasopressin berpengaruh pada penyerapan air di ginjal, sedangkan hormon pertumbuhan berpengaruh ke seluruh tubuh 4. Tanggapan organ target

Dokumen terkait