• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran

5.3.1 Perlu melakukan koordinasi dengan guru-guru mata pelajaran selain guru mitra agar saat jadwal pengerjaan posttest II tidak berurutan dengan jadwal kegiatan lain sehingga tidak memberatkan siswa dan mengganggu konsentrasi siswa dalam mengerjakan posttest II.

5.3.2 Setelah penelitian selesai dilakukan, kelompok kontrol diberikan perlakuan sama dengan kelompok eksperimen yaitu kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

5.3.3 Penelitian ini dapat diujicobakan di SD lain dengan penelitian yang mirip dengan salah satu SD swasta di Yogyakarta yang digunakan dalam penelitian ini.

126 DAFTAR PUSTAKA

Anindyta, P. & Suwarjo. (2014). Pengaruh problem based learning terhadap keterampilan berpikir kritis dan regulasi diri siswa kelas V. Jurnal Prima Edukasia, 2 (2). Diakses pada 25 Maret 2018 melalui https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/2720

Anggarawati, I G. A. A., Kristiantari, MG. R., & Asri, I G. A. A. S. (2014). Pengaruh Make a Match berbantuan media kartu gambar terhadap hasil belajar IPS SD. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1). Diakses pada 15 Maret 2018 dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2146/1865

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: Prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pembelajaran edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Artawa, I. Gd. R., & Sawarta, Ign. I. W. (2013). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD di gugus 1 kecamatan Selat. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 1(1). Diakses pada 15 Maret 2018 dari

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/837/710

Azizmalayeri, dkk. (2012). The impact of guided inquiry methods of teaching on critical thinking of high school students. Journal of Education and Parctice,

3 (10). Diakses pada 25 Maret 2018 dari

http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/download/2530/2546

Best, J. W. & Kahn, J. V. (2006). Research in education (tenth edition). Boston: Pearson Education Inc.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research methods in education (6th ed.). London and New York: Routledge.

Daryanto. (2014). Pembelajaran, tematik, terpadu, terintegrasi (kurikulum 2013). Yogyakarta : Gava Media.

Eriyanto. (2015). Analisis isi: Pengantar metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media.

Fascione, P. (1990). Critical thinking: A statement of expert consensus for purposes of educational assessment and instruction, The Delphi Report.

Diakses pada 7 Maret 2009 dari

127 Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS (3rd ed.). Los Angeles: Sage.

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to design and evaluate research in education (8th ed.). New York: McGraw Hill.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gull, F. & Shehzad, S. (2015). Effects of cooperative learning on students’ academic achievement. Journal of Education and Learning, 9 (3). Diakses pada 16 Maret 2018 dari

https://media.neliti.com/media/publications/71197-EN-effects-of cooperative learning-on-stude.pdf

Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran : isu-isu metodis dan paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan campuran untuk manajemen pembangunan dan pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Johnson, E. B. (2007). Conrextual Teaching And Learning (Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna). Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

Johnson, B. & Christensen, L. (2008). Educational research: Quantitative, qualitative, and mixed approaches (3rd. Ed.). California: Sage Publications.

Kasmadi & Sunariah, N. S. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Kemdikbud. (2017). Buku Siswa kelas V Tema II “Udara Bersih Bagi Kesehatan”. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Lie, A. (2010). Cooperative learning : mempraktikkan cooperative learning di ruang ruang kelas. Jakarta : PT Grasindo.

Margono, S. (2007). Metodologi penelitian pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta.

Martono, N. (2014). Metode penelitian kuantitatif: Analisis isi dan analisis data sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasution, I. (2017). Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika siswa kelas VI di SD Muhammadiyah 12 Medan. E-Jurnal Paedagoria, 8

(2). Diakes pada 25 Maret 2018 melalui

128 Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan

kuantitatif (Ed. 7). Jakarta: PT Indeks.

Nurgiantoro, B. (2011). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

OECD. (2010). PISA 2009 results: Executive summary. Diakses tanggal 20

September 2017, dari

https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/46619703.pdf

OECD. (2013). PISA 2012 result in Focus: What 15-year-olds know and what they can do with what they know. Diakses pada tanggal 20 September 2017, dari https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf

OECD. (2016). PISA 2015 result in Focus: What 15-year-olds know and what they can do with what they know. Diakses pada tanggal 20 September 2017, dari https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf

Prijowuntato, W. (2016). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Priyono & Sayekti. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 5 Untuk kelas V SD dan MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Rusman. (2014). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rusman. (2017). Belajar & proses pembelajaran (berorientasi standar proses pendidikan). Jakarta : Kencana.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : Indeks.

Sani, R. (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran, berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santoso, S. (2015). Menguasai SPSS 22: From basic to expert skills. Jakarta: PT. Gramedia.

Santrock, J. (2009). Psikologi pendidikan : Educational psychology Ed. 3 (Diana Angelica, Trans). Jakarta : Salemba Humanika.

129 Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar Ruzz Media.

Slavin, R. (2005). Cooperative learning : teori, riset, dan praktik (N. Yusron, Trans.). Bandung : Nusa Dua.

Slavin, R. (2011). Psikologi pendidikan : teori dan praktik (M. Samosir, Trans.). Jakarta : Indeks.

Sujana, A. (2015). Ragam model pembelajaran di sekolah dasar ed. 2. Bandung : UPI SUDEDANG PRESS.

Sunarto & Hartono, A. (2008). Perkembangan peserta didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Suparno, P. (2012). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta : PT Kanisius.

Suprihatiningsih. (2016). Prespektif manajemen pembelajaran program keterampilan program keterampilan. Yogyakarta: Deepublish.

Suprijono, A. (2013). Cooperative learning : Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyanto & Jihad, A. (2013). Menjadi guru profesional (Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru bdi era global. Jakarta: Esensi.

Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian kuantitatif (sebuah pengantar). Bandung: Alfabeta.

Taubany, T. & Suseno, H. (2017). Desain pengembangan kurikulum 2013 di madrasah. Depok: Kencana.

Tawil, M.& Liliasari. (2013). Berpikir kompleks dan impelemntasinya dalam pembelajaran IPA. Makasar : Badan Penerbit UNM.

Trianto. (2009). Mendesign model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi, dan implementainya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara.

130 Trianto. (2014). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi, dan

implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Tung, K. (2015). Pembelajaran dan perkembangan belajar. Jakarta : Indeks.

Widihastuti. (2015). Pengembangan SDM Kreatif dan Inovatif untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia Berdaya Saing Global. Prosiding Seminar Nasional, 32 (10). Diakses pada 23 November 2018 dari https://www.researchgate.net/publication/318013627_KETERAMPILA ABAD_KE21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI PEMBELAJARAN

Widoyoko, P. E. (2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

131

132 Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian

133 Lampiran 1.2 Surat Keterangan Validasi Soal

134 Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol

138 Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen

142 Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol

146 Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen

152

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PERTEMUAN 1

Nama :

No. Absen :

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

Sebutkan tiga perbedaan antara makhluk hidup pada gambar tersebut! a. ... Organ Pernapasannya ...

b. ... Organ Pernapasannya ... c. ... Organ Pernapasannya ...

2. Manusia dan hewan juga bernapas untuk bertahan hidup. Bernapas

adalah... ...

153 3. Tentukan benar atau salahnya pernyataan di bawah ini dengan melingkari B untuk jawaban BENAR dan S untuk jawaban SALAH!

1. Pernapasan adalah proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

B S

2. Alat-alat yang secara berurutan diperlukan agar proses pernapasan dapat berlangsung disebut organ pernapasan.

B S

3. Alat pernapasan pada hewan sama dengan alat pernapasan pada manusia.

B S

4. Maria menangkap seekor kupu-kupu. Ia memasukkan kupu-kupu tersebut ke dalam toples dan menutup nya dengan rapat tanpa diberi lubang udara. Tindakan yang dilakukan oleh Maria sudah benar.

154

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PERTEMUAN 2

Nama :

No. Absen :

Langkah kegiatan :

1. Amatilah dua toples (toples A dan toples B) yang di bawa oleh gurumu! 2. Bandingkan toples A dan toples B, kemudian catat yang dapat kamu amati. 3. Setelah 60 menit, bandingkan kembali toples A dan toples B tersebut, kemudian

catat perubahannya. Tabel Pengamatan Awal Pengamatan Toples A Toples B Perbandingan Tinggi Air Kondisi ikan Ukuran toples Setelah 60 menit Toples A Toples B Perbandingan Tinggi Air Kondisi ikan Ukuran toples

155 Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Bagaimana kondisi ikan pada toples B setelah 60 menit?

... ... 2. Mengapa kondisi ikan pada toples B berubah setelah 60 menit?

... ... 3. Bagaimana seharusnya agar kondisi ikan pada toples A dan toples B tetap sama

setelah 60 menit?

... ... ... ...

156

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PERTEMUAN 3

Nama :

No. Absen :

Tentukan benar atau salahnya pernyataan di bawah ini dengan melingkari B untuk jawaban BENAR dan S untuk jawaban SALAH!

1. Cacing termasuk jenis hewan vermes, sehingga bernapas menggunakan paru-paru.

B S

2. Trakea merupakan alat pernapasan pada belalang. B S 3. Gurame bernapas mengggunakan insang karena

termasuk jenis hewan pisces.

B S

4. Insang dapat berfungsi dengan baik meskipun ikan tidak berada di dalam air.

B S

5. Percabangan pada trakea disebut trakeola. B S 6. Mulut ikan akan membuka dan menutup untuk membuat

gelembung.

B S

7. Organ pernapasan cacing sama dengan organ pernapasan lintah.

B S

8. Mulut dan insang pada ikan akan membuka secara bersamaan.

B S

9. Jika air tercemar, maka kandungan oksigen pada air berkurang sehingga menyebabkan ikan mati.

B S

10. Pak Banu memiliki ternak cacing. Ia meletakkan cacing-cacingnya di sebuah kotak yang sudah diisi tanah kering. Tindakan tersebut tidak akan menyebabkan pernapasan cacing terganggu.

157

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PERTEMUAN 4

Nama :

No. Absen :

Isilah teka-teki silang (TTS) berikut ini dengan benar!

1 2 4 3 6 10 5 8 9 7

1. Diserap oleh hewan ketika bernapas. (Mendatar)

2. Hewan mamalia darat yang bertubuh besar dan memiliki belalai. (Menurun)

3. Organ pernapasan pada hewan mamalia air seperti lumba-lumba. (Mendatar)

4. Contoh hewan amfibi. (Menurun)

5. Organ pernapasan pada hewan insecta. (Mendatar)

6. Hewan yang biasanya memiliki tubuh berwarna hijau atau coklat dan bernapas menggunakan trakea. (Menurun)

158 7. Hewan mamalia yang dapat terbang dan disebut sebagai hewan nocturnal.

(Mendatar)

8. Organ pernapasan yang selalu basah pada hewan katak. (Menurun)

9. Contoh hewan reptil yang memiliki tubuh panjang dan kulit bersisik.

(Mendatar)

10.Jika Okta menangkap seekor belalang kemudian di masukkan ke dalam plastik tanpa diberi lubang, maka belalang tersebut akan mati karena kesulitan....

159 Lampiran 3.1 Soal Uraian

Nama :

No. Absen :

Bacalah cerita singkat di bawah ini dengan teliti untuk mengerjakan nomer 1-6!

Pada suatu hari, siswa kelas V melakukan kunjungan ke kebun binatang Gembira Loka. Setibanya di sana, Budi, Ani, dan Danu melihat berbagai macam hewan seperti: buaya, burung, ikan, kupu-kupu, katak, gajah, unta, ular, belalang, cacing, kuda nil, rusa, komodo, kera, harimau, jerapah, dan kura-kura. Selain itu, mereka juga melihat sebuah pertunjukan lumba-lumba. Setelah selesai mengamati, Budi, Ani, dan Danu mendapatkan pengetahuan baru bahwa hewan-hewan yang mereka lihat memiliki alat pernapasan yang berbeda-beda.

1. Jawablah pertanyaan a, b, dan c berikut ini!

a. Berdasarkan cerita di atas, kelompokkanlah hewan-hewan yang ada di kebun binatang Gembira Loka sesuai dengan alat pernapasannya ke dalam tabel di bawah ini!

Alat Pernapasan

Paru-paru Insang Kulit Trakea

160 b. Sebutkan dua fungsi trakea pada serangga!

1) ... 2) ...

c. Tuliskan dua perbedaan sistem pernapasan ular dan cacing berdasarkan organ dan proses pernapasannya!

1) Organ: Ular: ... Cacing: ... 2) Proses Pernapasan : Ular: ... Cacing : ... 2.

a. (1) Burung bernapas menggunakan paru-paru. (2) Burung bernapas menggunakan kantong udara.

161 Apa yang membedakan dua pernyataan di atas? Sebutkan minimal dua perbedaannya! 1) ... ... ... 2) ... ... ...

b. Apakah benar ketika berada dalam air, katak bernapas menggunakan kulit? Jelaskan tiga alasanmu!

... ... ...

c. Di siang hari yang terik, Budi tidak sengaja menginjak cacing. Kemudian ia membuang cacing tersebut ke jalanan beraspal. Apakah tindakan Budi tersebut menganggu alat pernapasan pada cacing? Jelaskan dua alasanmu! ... Karena :

1) ... 2) ...

3. Tentukan Benar atau Salah pernyataan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat!

a. Burung mengambil udara dari kantong udara saat terbang. (Benar/Salah). Sebutkan dua alasannya !

Jawab:

... ... Alasan:

162 1) ...

... 2) ...

...

b. Belalang bernapas menggunakan trakea (Benar/Salah). Sebutkan tiga alasannya! Jawab: ... Alasan: 1) ... ... 2) ... ... 3) ... ...

c. Kura-kura bernapas menggunakan insang (Benar/Salah). Sebutkan dua alasannya! Jawab: ... Alasan: 1) ... ... 2) ... ...

4. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

a. Manakah yang paling sesuai dengan cara bernapas berudu? Tuliskan dua alasanmu!

1) Berudu bernapas menggunakan permukaan kulit karena hidup di tempat yang lembap.

163 2) Berudu bernapas menggunakan paru-paru dan permukaan kulit sama seperti katak dewasa.

3) Berudu bernapas menggunakan insang karena hidup di air. Jawab: ... ... Alasan: 1) ... ... 2) ... ...

b. Danu melihat pertunjukkan lumba-lumba di kebun binatang Gembira Loka. Setiap beberapa menit lumba-lumba muncul ke permukaan air. Sebutkan dua alasan mengapa lumba-lumba sering muncul ke permukaan air! Jawab: 1) ...

...

2) ...

...

c. Dari kedua alasan yang sudah kamu tuliskan di atas, cara manakah yang paling tepat untuk membuktikan bahwa lumba-lumba merupakan hewan mamalia? Jelaskan alasanmu! Jawab: ... ... Alasan: ... ...

164 5.

a. Perhatikan gambar di bawah ini!

Mengapa ikan tersebut membuka dan menutup mulutnya secara terus menerus? Jelaskan dua alasanmu!

1. ...

...

2. ...

...

b. Akuarium sebuah ikan mas akan dibersihkan oleh petugas kebun binatang, tetapi petugas tersebut memindahkan ikan mas ke dalam wadah yang lebih kecil dibandingkan tubuh ikan mas dengan air yang sedikit. Setujukah kamu dengan tindakan yang dilakukan oleh petugas tersebut? Jelaskan dua alasanmu! ...

...

...

c. Sebutkan tiga cara yang dapat dilakukan ketika hendak memindahkan ikan mas dari akuarium ke dalam wadah agar ikan tidak kekurangan oksigen saat bernapas! ...

...

165 6.

a. Berdasarkan tiga cara yang telah kamu tuliskan ketika kamu hendak memindahkan ikan mas dari akuarium ke dalam wadah agar ikan mas tidak kekurangan oksigen saat bernapas, apakah menurut mu ketiga cara tersebut sudah benar? Jelaskan dua alasanmu!

... ... ...

b. Danu menemukan seekor burung gereja, kemudian ia ingin membawa pulang. Kemudian ia memasukkannya ke dalam kantong plastik tanpa diberi lubang dan diikat dengan kencang. Apakah tindakan terhadap burung gereja tersebut sudah benar? Jelaskan alasanmu!

... ... ...

c. Berdasarkan soal di atas, jika kamu menjadi Danu maka apa yang seharusnya kamu lakukan? Tuliskan dua cara yang dapat dilakukan! ... ... ...

166 Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Soal Uraian

Kunci Jawaban Soal 1.

a. Tabel hewan berdasarkan alat pernapasannya yang ada di Gembira Loka.

Alat Pernapasan

Paru-paru Insang Kulit Trakea Buaya Rusa Burung Gajah Katak Unta Kura-kura Lumba-lumba Kuda Nil Kera Harimau Komodo Jerapah Ular Ikan Cacing Katak Kupu-kupu Belalang

b. Dua fungsi trakea :

1. Mengedarkan oksigen ke semua sel tubuh.

2. Menyerap karbondioksida dari semua sel untuk dibuang, mengedarkan sari-sari makanan yang dibawa bersama dengan oksigen ke seluruh tubuh.

c. Perbedaan sistem pernapasan ular dan cacing:  Organ pernapasan :

Ular bernapas menggunakan paru-paru, sedangkan cacing menggunakan kulit.

167  Proses Pernapasan :

1. Ular : hidung anak tekaktrakeabronkusparu-paruseluruh tubuhparu-parubronkustrakeaanak tekakhidung

2. Cacing: kulitseluruh tubuhkulit.

2.

a. Perbedaan :

1. Paru-paru sebagai tempat untuk pertukaran gas, sedangkan kantong udara sebagai tempat untuk menyimpan cadangan udara.

2. Jika paru-paru digunakan untuk bernapas, sedangkan kantong udara selain untuk menyimpan cadangan udara, juga digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika terbang, memperkeras suara dan menjaga suhu.

b. Benar, karena :

1. Katak adalah hewan amphibi, maka benar jika kulit digunakan untuk bernapas di air.

2. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan 3. Kulit katak sangat tipis, dan mengandung kapiler-kapiler darah

c. Tidak tepat, karena :

1. Cacing akan mati karena kekurangan oksigen, karena cacing bernapas dengan kulit.

2. Kulit cacing menjadi kering/ tidak lembab sehingga bisa mati

3.

a. Pernyataan tersebut benar. Alasan:

1. Kantong udara pada burung berfungsi sebagai tempat menyimpan udara.

168 2. Saat terbang, burung tidak menghirup udara melainkan mengambil dari

kantong udara.

b. Pernyataan tersebut benar. Alasan:

1. Belalang merupakan jenis hewan serangga.

2. Alat pernapasan serangga berupa trakea, yaitu sistem tabung yang memiliki banyak percabangan di dalam tubuh.

3. Trakea berguna untuk menyalurkan udara pada serangga, menjaga kualitas udara yang masuk dalam tubuh serangga, menyerap karbon dioksida dari semua sel untuk dibuang, mengedarkan sari-sari makanan yang akan diedarkan ke seluruh tubuh.

c. Pernyataan tersebut salah. Alasan:

1. Meskipun kura-kura dapat hidup di dua tempat yaitu di air dan di darat, namun kura-kura merupakan jenis hewan reptil.

2. Karena kura-kura merupakan jenis hewan reptil, maka kura-kura bernapas menggunakan paru-paru.

4.

a. 3) Berudu bernapas menggunakan insang karena hidup di air. Alasan:

1. Berudu adalah katak yang masih kecil atau anak katak yang biasanya hidup di air.

2. Saat masih berupa berudu, katak hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang.

b.

1. Lumba-lumba merupakan jenis hewan mamalia yang hidup di air. 2. Lumba-lumba ketika berada di dalam air sering muncul ke permukaan

169 c. Alasan yang tepat untuk membuktikan bahwa lumba-lumba merupakan hewan mamalia yaitu ketika lumba-lumba sering muncul ke permukaan air. Hal tersebut bertujuan untuk mengambil oksigen agar tetap dapat bernapas di dalam air.

5.

a. Ikan membuka dan menutup mulutnya secara terus menerus karena : 1. Membuka dan menutup mulut bertujuan untuk memompa air agar

masuk ke dalam mulut ikan.

2. Setelah air masuk ke dalam mulut ikan, kemudian air masuk ke dalam insang dan oksigen dalam air disaring oleh insang untuk diedarkan ke seluruh tubuh ikan.

b. Tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh petugas, karena :

1. Wadah yang digunakan terlalu kecil atau tidak sesuai dengan tubuh ikan mas.

2. Air yang diisikan petugas ke dalam wadah terlalu sedikit, sehingga akan membuat ikan yang ada di dalam wadah kehabisan oksigen yang pada akhirnya lemas dan mati.

c. Tiga cara yang dapat dilakukan ketika hendak menguras akuarium dengan menggunakan gayung agar ikan mas tidak kekurangan oksigen saat bernapas yaitu :

1. Mengambil wadah yang lebih besar dari tubuh ikan mas.

2. Mengisi wadah dengan air yang lebih tinggi sehingga seluruh tubuh ikan mas terendam air. Tujuannya agar ikan tidak kekurangan oksigen. 3. Tidak membiarkan ikan terlalu lama berada di luar air dengan cara

170 6.

a. Sudah benar, karena ketika memindahkan ikan dari akuarium ke wadah yang dilakukan yaitu :

1. Menggunakan wadah yang lebih besar dari tubuh ikan mas.

2. Mengisi wadah dengan air yang lebih tinggi dari tubuh ikan sehingga seluruh tubuh ikan terendam air.

3. Memindahkan ikan ke dalam wadah dengan segera sehingga ikan tidak mati karena kekurangan oksigen.

b. Belum benar, karena burung tersebut dimasukkan ke dalam plastik yang tidak diberi lubang udara akan menyebabkan tidak ada udara yang masuk sehingga lama-lama burung akan mati akibat kekurangan oksigen.

c. Dua cara yang seharusnya dilakukan yaitu :

1. Memasukkan burung ke dalam plastik yang berukuran lebih besar dari tubuh burung agar burung dapat bergerak.

2. Plastik yang digunakan diberi lubang-lubang kecil agar udara dapat masuk ke dalam kantong plastik sehingga burung tidak kehabisan oksigen dan tetap dapat bernapas dengan baik.

171 Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian

No Kemampuan No

Soal Aspek Indikator Soal Kriteria Skor

1. Interpretasi 1a Membuat kategori Mengelompokkan hewan di kebun binatang tersebut berdasarkan alat pernapasannya Dapat mengelompokkan hewan lebih dari 15 sesuai dengan alat pernapasannya

4 Dapat mengelompokkan 10-14 hewan sesuai dengan alat pernapasannya

3 Dapat mengelompokkan 5-9 hewan sesuai dengan alat pernapasannya

2 Dapat mengelompokkan kurang dari 5 hewan sesuai dengan alat pernapasannya 1 1b Memahami arti Menjelaskan fungsi trakea pada serangga Jika menyebutkan 2

jawaban dengan benar 4 Jika menyebutkan 2

jawaban tapi kurang tepat 3 Jika hanya menyebutkan 1

jawaban 2

Jika semua jawaban salah 1 1c Menjelaskan makna Menjelaskan perbedaan sistem pernapasan ular dan cacing berdasarkan organ pernapasan dan proses pernapasannya Jika menyebutkan 2 perbedaan pernapasan pada hewan dengan benar dan lengkap

4 Jika menyebutkan 2

perbedaan pernapasan pada hewan dengan benar tetapi tidak lengkap

3 Jika menyebutkan 2

perbedaan pernapasan pada hewan kurang benar dan tidak lengkap

2 Jika menyebutkan 1

perbedaan pernapasan pada hewan kurang benar dan tidak lengkap

1 2. Menganalisis 2a Menguji gagasan-gagasan Menyebutkan perbedaan pernyataan tentang alat pernapasan burung Jika menyebutkan 2

jawaban dengan benar 4 Jika menyebutkan 2

jawaban, tetapi keduanya kurang tepat

3 Jika menyebutkan 2

jawaban, tetapi salah satu jawaban salah

2 Jika semua jawaban salah

1 2b Mengidentif ikasi Menjelaskan alasan berdasarkan Jika menyebutkan 3 jawaban dengan benar dan lengkap

172

No Kemampuan No

Soal Aspek Indikator Soal Kriteria Skor

argumen-argumen

pernyataan alat pernapasan katak saat di dalam air

Jika menyebutkan kurang dari 3 jawaban, tetapi tetapi benar dan bahasanya tepat

3 Jika menyebutkan kurang dari 3 jawaban, dan kurang lengkap

2 Jika semua jawaban salah

1 2c Menganalisi s argumen-argumen Menguji pandangan sendiri berdasarkan perlakuan terhadap cacing agar tidak mengganggu sistem parnapasannya Jika menyebutkan 3 jawaban dengan benar dan lengkap

4 Jika menyebutkan kurang dari 3 jawaban, tetapi tetapi benar dan bahasanya tepat

3 Jika menyebutkan kurang dari 3 jawaban, dan

Dokumen terkait