• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Perlu dikembangkan lagi penelitian mengenai sabun transparan menggunakan

bahan alam lain sebagai inovasi dari sabun transparan yang telah ada.

2. Perlu dilakukan uji iritasi untuk mendukung tingkat keamanan sabun

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014a, Diethanolamides as Used in Cosmetics, http://www.cir-safety.org/sites/default/files/amides092011FAR.pdf, diakses tanggal 2 April 2014.

Anonim, 2014b, Making Cosmetics Coco Betaine (Cocamidorpopyl-betaine),

http://www.makingcosmetics.com/msds1/msds-cocamidopropyl-betaine.pdf, diakses tanggal 2 April 2014.

Armando, 2009, Memproduksi 15 Minyak Atsiri Berkualitas, Penebar Swadaya, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia, 1994, Standar Mutu Sabun Mandi, Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Barel, A. O., Paye, M., dan Maibach, H. I., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York.

Budianto, V., 2010, Optimasi Formula Sabun Transparan dengan Humectant Gliserin dan Surfaktan Cocoamiopropyl Betaine: Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Cavitch, S. M., 1997, The Soapmaker’s Companion A Comprehensive Guide With Recipes, Techniques & Know How, Storey Books, North Adams.

Dayan, N., dan Wertz, P. W., 2011, Innate Immune System of Skin and Oral Mucosa: Proprties and Impact in Pharmaceutics, Cosmetics, and Personal Care Products, p. 93.

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, p. 96.

Ertel, K., 2006, Personal Cleansing Products: Properties and Use, in Draelos, Z. D., and Thaman, L. A., (Eds.), Cosmetic Fomulation of Skin Care Product, Taylor & Francis, New York.

Fachmi, C., 2008, Pengaruh Penambahan Gliserin dan Sukrosa terhadap Mutu Sabun Transparan, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Farn, R. J., 2006, Chemistry and Technology of Surfactants, Blackwell Publishing, Oxford, p. 24.

Ghaim, J. B., dan Volz, E. D., 2001, Skin cleansing bar, in Barel, A. O., Paye, M., Maibach, H. I., (Eds.), Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 485, 489, 493.

Gubitz, G.M., Mittelbatch, M., dan Trabi, M., 1999, Exploitation or Tropical Oil Seed Plant Jatropha Curcas L. Bioresource Technology.

Hambali, E., Suryani, A., Dadang, Hariyadi, Hanafie, H., Reksowardjojo,I. K., et al., 2006, Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel, Penebar Swadaya, Jakarta, pp. 110-119.

Harmono dan Andoko, A., 2005, Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta, p. 3.

Hernani dan Marwati T., 2006, Peningkatan Mutu Minyak Atsiri Melalui Proses Pemurnian, Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor.

Hill, M., dan Moaddel, T., 2004, Soap Structure and Phase Behavior, in Spitz, L., (Ed.), Soap, Detergent, Oleochemical and Personal Care Product, AOCS Press, USA.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0 for Windows : Aplikasi Statistika Gratis dan Open Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, pp. 21-35.

Izhar, H., Sumiati, dan Moeljadi, P., 2009, Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Sabun Mandi, Universitas Brawijaya, Malang.

Jacob, S. E., dan Amini, S., 2008, Cocoamidopropyl Betaine, Department of Dermatology, University of Miami School of Medicine, Miami, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18627690, diakses pada tanggal 9 April 2014.

Jongko, 2014, Sabun Transparan Bebas Etanol,

http://www.scrib.com/doc/11527862/e-book-sabun-transparan-non-etanol,diakses tanggal 7 Maret 2013.

Masyithah, Z., 2010, Optimasi Sintesis Surfaktan Alkanolamida dari Asam Laurat dengan Dietanolamina dan N-Metil Glukamina Secara Enzimatik,

Disertasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mitsui, T., 1997, New Cosmetic Science, Elseiver, Amsterdam.

Ophardt, C. E., 2003, Virtual Chembook, College Press, Illinois: Elmhurst.

Poucher, W. A., 1993, Poucher’s Perfumes, Cosmetics and Soap, Chapman & Hall, London.

Retmana, I. R., 2009, Formulasi dan Perbandingan Sifat Fisi Sabun Transparan Berbahan Dasar VCO dengan Minyak Atsiri (Minyak Kayu Putih, Sereh, dan Cengkeh) sebagai Fragrance Oil, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rieger M. M., dan Rhein, L.D., 1997, Surfactants in Cosmetics, 2nd edition, Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 2-19.

Rosen, M. J., 2004, Surfactants and Interfacial Phenomena, 3rd edition, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.

Rowe, R. C., Sheskey, J. P., Quinn, M. E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition, The Pharmaceutical Press, London.

Santoso H. B., 1989, Jahe, Kanisius, Yogyakarta, p. 41.

Schramm, L.L., 2005, Emulsion, Foams, and Suspensions, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co.KGaA, Weinheim, p. 7.

Setyoningrum, E. N. M., 2010, Optimasi Formula Sabun Transparan dengan Fase Minyak Virgin Coconut Oil dan Surfaktan Cocoamiopropyl Betaine: Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., Regala, B. P., dan Uriarte, G. G., 1993, Pengantar Metodologi Penelitian, diterjemahkan oleh Tuwu., A., 160-171, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Shipp, J. J., 1996, Hair Care Products, in: Chemistry And Technology of The Cosmetics Toiletries Industry, William, D. F., dan Schmitt, W. H., Chapman & Hall, United Kingdom, pp. 43, 45.

Shrivastava, S. B., 1982, Soap, Detergent and Parfume Industry, Small Industry Research Institute, New Delhi.

Spiegel, M. R., dan Stephens, L. J., 2007, Schaum’s Outlines Teori dan Soal-Soal Statistik, edisi 3, Erlangga, Jakarta, pp. 198-199.

Spiess, E., 1996, Raw Material, in William, D. F., dan Schmitt (Eds.), W. H.,

Chemistry And Technology of The Cosmetics Toiletries Industry, Chapman & Hall, United Kingdom, p. 20.

Spitz, L., 1996, Soap and Detergents a Theoritical and Practical Review, AOCS Press, United States of America.

Suhartono, 2008, Analisis Data Statistik dengan R, Jurusan Statistika ITS, Surabaya, p.115.

Swern, D.,1979, Bailey’s Industrial Oil And Fat Product, vol.1, Interscience Publication, New York.

Swisher, R. D., 1987, Surfactant Biodegradation, 2nd edition, Marcel Dekker, Inc., New York.

Thau, P., 1997, Surfactants for Skin Cleansers, in Rieger, M.M., and Rhein, L.D.,(Eds.), Surfactant in Cosmetics, 2nd edition, Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 298-299.

Tjitrosoepomo, G., 1994, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta, p. 422.

Tokosh, R., dan Baig, M. A.,1995, Transparent Soap Formulation and Methods of Making Same, United States Patent, United States.

Wasitaatmadja, S.M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 95-103.

Winarno, F.G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia, Jakarta, p. 3.

Zoller, U.,2009, Handbook of Detergent Part E: Applications, Volume 141, CRC Press, USA, pp. 292-293.

Zoller, U., dan Sosis, P., 2009, Handbook of Detergents, Part F: Production, Vol. 142, CRC Press, United States, p. 30.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Komposisi Sabun Merek Dagang A. Komposisi Sabun Merek Dagang “X”

Komposisi yang digunakan : Cocos nicifera oil, glycerine, sodium hydroxide,

sodium lauryl sulfate, perfume, magnesium ascorbyl phosphate, DMDM

hydantoin, yambean extract, tocopheryl acetate dan Cl 47005.

B. Komposisi Sabun Merek Dagang “Y”

Komposisi yang digunakan : Water, sodium palm kernelate, sodium palmate,

sorbitol, glycerin, sodium rosinate, propylene glycol, sodium lauryl sulfate,

PEG 4, iso propyl alcohol, sodium chloride, perfume, sodium meta B1 sulfite,

triclosan, terpineol, tertrasodium etidronate, thymol, BHT, pentasodium

pentetate, glycerin laurate, tetrasodium EDTA, curcuma aromatic root oil,

trisodium NTA, sodium hydroxide, trideceth-9, PEG 40 hydrogenated Castrol

Lampiran 2. Certificate of Analysis (CoA) A. Minyak Jarak

Lampiran 3. Hasil Penyusutan Bobot Sabun A. Penyusutan Bobot Sabun DEA

Formula Rep.

Berat Sabun (gram) Penyusutan Bobot (%)

m12 m23 m34

s

12

s

23

s

34 Rendah 1 60,4 59,3 52,1 51,4 42,3 42.3 1,821 1,344 0 2 64,2 62,9 54,9 54,4 45,1 45,1 2,025 0,917 0 3 62,0 61,1 52,8 52,2 43,3 43,0 1,452 1,136 0,693 Tengah 1 62,5 61,3 52,1 52,1 42,2 42,1 1,92 0 0,237 2 62,4 61,6 51,1 51,1 41,1 41,1 1,282 0 0 3 63,0 62,0 51,6 50,9 40,0 39,8 1,587 1,357 0,5 Tinggi 1 66,3 65,5 54,8 54,3 44,4 44,4 1,207 0,912 0 2 65,6 64,7 55,8 55,1 46,3 46,2 1,372 1,254 0,216 3 66,2 65,3 53,1 52,3 42,6 42,4 1,356 1,507 0,469 Keterangan :

m12 : Bobot sabun pada minggu 1 ke 2 m23 : Bobot sabun pada minggu 2 ke 3 m34 : Bobot sabun pada minggu 3 ke 4

s

12 : Persentase penyusutan bobot sabun pada minggu 1 ke 2

s

23 : Persentase penyusutan bobot sabun pada minggu 2 ke 3

B. Penyusutan Bobot Sabun Betaine

Formula Rep.

Berat Sabun (gram) Penyusutan Bobot (%)

m12 m23 m34

s

12

s

23

s

34 Rendah 1 60,7 59,8 51,1 51,1 42,6 42,6 1,483 0 0 2 66,1 65,9 56,0 55,7 45,7 45,7 0,303 0,536 0 3 62,0 61,0 52,0 51,9 42,4 42,2 1,613 0,192 0,472 Tengah 1 51,5 50,7 41,7 41,4 32,4 32,4 1,553 0,719 0 2 57,8 56,8 46,0 45,6 38,6 38,5 1,730 0,870 0,259 3 56,0 54,9 45,9 45,7 37,8 37,7 1,964 0,436 0,265 Tinggi 1 64,4 62,3 54,3 54,0 44,1 44,0 3,261 0,552 0,227 2 66,2 65,0 56,6 56,6 47,0 46,8 1,813 0 0,426 3 64,0 63,3 55,9 55,6 46,8 46,7 1,094 0,537 0,214 Keterangan :

m12 : Bobot sabun pada minggu 1 ke 2 m23 : Bobot sabun pada minggu 2 ke 3 m34 : Bobot sabun pada minggu 3 ke 4

s

12 : Persentase penyusutan bobot sabun pada minggu 1 ke 2

s

23 : Persentase penyusutan bobot sabun pada minggu 2 ke 3

Lampiran 4. Hasil Uji Kekerasan, Kemampuan Membentuk Busa dan Persentase Penurunan Busa

A. Hasil Uji Kekerasan Sabun DEA

Formula Replikasi Kekerasan Sabun (Kg) Rata - rata ± SD

Rendah 1 2,9 2, 733 ± 0,153 2 2,6 3 2,7 Tengah 1 2,7 2,533 ± 0,208 2 2,6 3 2,3 Tinggi 1 2,3 2,433 ± 0,153 2 2,6 3 2,4 Sabun Betaine

Formula Replikasi Kekerasan Sabun (Kg) Rata - rata ± SD Rendah 1 3,1 3,067 ± 0,153 2 3,2 3 2,9 Tengah 1 3,1 2,933 ± 0,153 2 2,9 3 2,8 Tinggi 1 2,6 2,600 ± 0,100 2 2,5 3 2,7

B. Hasil Uji Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA

Formula Replikasi Busa Awal (mm) Rata - rata ± SD

Rendah 1 42 41,667 ± 1,528 2 43 3 40 Tengah 1 45 43,333 ± 1,528 2 42 3 43 Tinggi 1 46 45,667 ± 1,528 2 47 3 44 Sabun Betaine

Formula Replikasi Busa Awal (mm) Rata - rata ± SD

Rendah 1 42 43,000 ± 1,000 2 44 3 43 Tengah 1 47 45,667 ± 1,528 2 44 3 46 Tinggi 1 47 46,333 ± 2,082 2 48 3 44

C. Hasil Pengujian Persentase Penurunan Busa Jenis

Sabun Formula Replikasi

Busa Awal (mm)

Busa Akhir (mm)

Penurunan

Busa (%) Rata - rata ± SD

Sabun DEA Rendah 1 42 17 59,524 60,772 ± 1,765 2 43 16 62,791 3 40 16 60,000 Tengah 1 45 21 53,333 54,618 ± 3,087 2 42 20 52,381 3 43 18 58,140 Tinggi 1 46 24 47,826 45,230 ± 2,370 2 47 26 44,681 3 44 25 43,182 Sabun Betaine Rendah 1 42 29 30,952 32,551 ± 2,066 2 44 30 31,818 3 43 28 34,884 Tengah 1 47 32 31,915 29,182 ± 2,931 2 44 31 29,545 3 46 34 26,087 Tinggi 1 47 35 25,532 26,567 ± 2,268 2 48 34 29,167 3 44 33 25,000 Keterangan : % Penurunan Busa =

Lampiran 5. Hasil Uji Kekerasan, Kemampuan Membentuk Busa dan Persentase Penurunan Busa Sabun Merek Dagang

A. Sabun Merek Dagang “X”

Replikasi Kekerasan (Kg) Kemampuan Membentuk Busa (mm) Penurunan Busa (%) 1 2,0 46 30,435 2 2,2 43 30,232 3 2,5 45 24,444 Rata - rata ± SD 2,233 ± 0,252 44,667 ± 1,528 28,370 ± 3,402

B. Sabun Merek Dagang “Y”

Replikasi Kekerasan (Kg) Kemampuan Membentuk Busa (mm) Penurunan Busa (%) 1 4,3 48 27,083 2 4,1 46 30,435 3 4,0 45 26,667 Rata - rata ± SD 4,133 ± 0,153 46,333 ± 1,528 28,062 ± 2,066

Lampiran 6. Hasil Uji pH Sabun dan pH Sabun Merek Dagang Sabun pH DEA Rendah 8-9 Tengah 8-9 Tinggi 8-9 Betaine Rendah 8-9 Tengah 8-9 Tinggi 8-9 Merek Dagang “X” 9-10 “Y” 9-10

Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas

A. Uji Normalitas Penyusutan Bobot Sabun DEA

Penyusutan bobot DEA rendah minggu 3 ke minggu 4

Penyusutan bobot DEA tengah minggu 3 ke minggu 4

B. Uji Normalitas Penyusutan Bobot Sabun Betaine

Penyusutan bobot betaine rendah minggu 3 ke minggu 4

Penyusutan bobot betaine tengah minggu 3 ke minggu 4

C. Uji Normalitas Kekerasan Sabun DEA Kekerasan minggu 4

D. Uji Normalitas Kekerasan Sabun Betaine Kekerasan minggu 4

E. Uji Normalitas Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA Kemampuan membentuk busa minggu 4

F. Uji Normalitas Kemampuan Membentuk Busa Sabun Betaine Kemampuan membentuk busa minggu 4

G. Uji Normalitas Persentase Penurunan Busa Sabun DEA Persentase penurunan busa minggu 4

H. Uji Normalitas Persentase Penurunan Busa Sabun Betaine Persentase penurunan busa minggu 4

I. Uji Normalitas Kekerasan Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

J. Uji Normalitas Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun DEA dengan sabun merek dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun betaine dengan sabun merek dagang

K. Uji Normalitas Persentase Penurunan Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun DEA dengan merek dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun betaine dengan sabun merek dagang

Lampiran 8. Hasil Uji Paired t - Test

A. Uji Paired t test Penyusutan Bobot Sabun DEA

Penyusutan bobot sabun DEA rendah minggu 3 ke minggu 4

Penyusutan bobot sabun DEA tinggi minggu 3 ke minggu 4

B. Uji Paired t test Penyusutan Bobot Sabun Betaine

Penyusutan bobot sabun betaine tengah minggu 3 ke minggu 4

Lampiran 9. Hasil Uji Levene Test

A. Uji Levene Test Kekerasan Sabun DEA Kekerasan minggu 4

B. Uji Levene Test Kekerasan Sabun Betaine Kekerasan minggu 4

C. Uji Levene Test Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA Kemampuan membentuk busa minggu 4

D. Uji Levene Test Kemampuan Membentuk Busa Sabun Betaine Kemampuan membentuk busa minggu 4

E. Uji Levene Test Persentase Penurunan Busa Sabun DEA Persentase penurunan busa minggu 4

F. Uji Levene Test Persentase Penurunan Busa Sabun Betaine Persentase penurunan busa minggu 4

G. Uji Levene Test Kekerasan Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kekerasan sabun DEA dan sabun merek dagang

Perbandingan kekerasan sabun Betaine dan sabun merek dagang

H. Uji Levene Test Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun DEA dan sabun merek dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun betaine dan sabun merek dagang

I. Uji Levene Test Persentase Penurunan Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun DEA dan sabun merek dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun betaine dan sabun merek dagang

Lampiran 10. Hasil Uji ANOVA

A. Uji ANOVA Kekerasan Sabun DEA Kekerasan minggu 4

B. Uji ANOVA Kekerasan Sabun Betaine Kekerasan minggu 4

C. Uji ANOVA Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA Kemampuan membentuk busa minggu 4

D. Uji ANOVA Kemampuan Membentuk Busa Sabun Betaine Kemampuan membentuk busa minggu 4

E. Uji ANOVA Persentase Penurunan Busa Sabun DEA Persentase penurunan busa minggu 4

F. Uji ANOVA Persentase Penurunan Busa Sabun Betaine Persentase penurunan busa minggu 4

G. Uji ANOVA Kekerasan Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kekerasan sabun DEA dan sabun merek dagang

Perbandingan kekerasan sabun betaine dan sabun merek dagang

H. Uji ANOVA Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun DEA tiap formula dan sabun merek dagang

Perbandingan kemampuan membentuk busa sabun betaine tiap formula dan sabun merek dagang

I. Uji ANOVA Persentase Penurunan Busa Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun DEA dan sabun merek dagang

Perbandingan persentase penurunan busa sabun surfaktan betaine dan sabun merek dagang

Lampiran 11. Hasil Uji Tukey HSD

A. Uji Tukey HSD Kekerasan Sabun Betaine

B. Uji Tukey HSD Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA

D. Uji Tukey HSD Kekerasan Sabun DEA, Sabun Betaine dan Sabun Merek Dagang

Perbandingan kekerasan sabun DEA dan sabun merek dagang

E. Uji Tukey Kemampuan Membentuk Busa Sabun DEA dan Sabun Merek Dagang

F. Uji Tukey Persentase Penurunan Busa Sabun DEA dan Sabun Merek Dagang

Lampiran 12. Kuesioner Subjective Assessment

A. Tabel Kuesioner dengan Parameter Persetujuan Responden terhadap Sabun No. Parameter Nilai Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

1 Sabun memiliki aroma jahe 0% 16,67% 56,67% 26,67%

2

Sabun tidak melunak dan dapat mempertahankan

bentuk saat digunakan

0% 10% 70% 20%

3 Terasa lembut saat digunakan 0% 13,33% 63,33% 23,33%

4 Busa yang dihasilkan baik 6,67% 10% 73,33% 10%

5 Sabun memiliki penampilan

yang transparan 0% 0% 56,67% 43,33%

6 Saya tertarik menggunakan

sabun ini 0% 26,67% 66,67% 6,67%

B. Tabel Kuesioner dengan Parameter Kesukaan Responden terhadap Sabun No. Parameter Nilai Sangat Tidak Suka Tidak Suka Suka Sangat Suka 1 Aroma 0% 16,67% 73,33% 10%

2 Bentuk produk sabun 0% 0% 50% 50%

3 Sensasi rasa lembut setelah

pemakaian 0% 10% 73,33% 16,67% 4 Busa yang dihasilkan 10% 6,67% 76,67% 6,67%

Lampiran 13. Dokumentasi

Sabun DEA Formula Rendah Sabun Betaine Formula Rendah

Sabun DEA Formula Tengah Sabun Betaine Formula Tengah

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Pengaruh Variasi Konsentrasi

Diethanolamide dan Cocoamidopropyl Betaine terhadap

Karakteristik Fisik Sabun Batang Transparan Minyak Jahe”

ini bernama lengkap Oei Maria Dewiyani Sandjaja, dilahirkan di Semarang pada tanggal 30 Oktober 1992. Penulis merupakan anak kedua dari tiga orang bersaudara yang lahir dari pasangan Gregorius Oei Bharata Putra Sandjaja dan Jeni Angela Merici. Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Bernardus Semarang pada tahun 1996 sampai tahun 1998, SD Bernardus Semarang pada tahun 1996 sampai tahun 2000 yang kemudian dilanjutkan di SD Katolik Santo Yoseph I Denpasar pada tahun 2000 sampai tahun 2004, SMP Tegaljaya Badung pada tahun 2004 sampai tahun 2007, dan SMA Negeri 5 Denpasar pada tahun 2007 hingga 2010. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi di program S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang ditempuh selama tahun 2010 hingga tahum 2014. Selama masa perkuliahan penulis mempunyai pengalaman kerja sebagai asisten dosen pada Praktikum Botani Farmasi (2011), Praktikum Biokimia (2013), serta Praktikum Farmasi Fisika dan Biofarmasetika (2014). Dalam hal kegiatan kemahasiswaan penulis aktif terlibat menjadi pengurus di Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI), anggota Paduan Suara Farmasi Veronica 2010, ketua Seminar Hari AIDS Sedunia, panitia Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI) 2011, panitia Kampanye Informasi Obat (KIO) “Healty for Beauty”, panitia Seminar Nasioal dan Long March HIV AIDS, serta panitia Temu Alumni Farmasi Universitas Sanata Dharma 2012.

Dokumen terkait